PENDAHULUAN
A.LANDASAN TEORI
Jaringan xilem disusun oleh sel – sel mati (sel yang tidak aktif melakukan
metabolisme dan reproduksi) dan juga didukung oleh sel – sel yang masih
hidup yang menyuplai (mendukung) sel – sel yang mati. Penyusun xilem
antara lain:
a. Trakea
Trakea merupakan bagian yang tersusun atas sel – sel berbentuk silinder.
Sel – sel ini akan mati saat dewasa, yang mengalami penebalan dinding sel
oleh senyawa lignin. Sel – sel nya akan saling berhubungan membentuk
saluran air. Dinding – dinding selnya berlubang sebagai tempat melintasi
air antar sel trakea sepanjang pembuluh xilem.
b. Trakeid
Penyusun trakeid sel – selny lebih sempit, penebalan dinding selnya lebih
tebal dibanding trakea. Lumen sel tidak mengandung protoplasma. Selain
berperan sebagai pengangkutan air dan hara mineral, trakeid juga
berperan sebagai penopang.
c. Parenkim xilem
Parenkim xilem tersusun atas sel – sel hidup yang berperan sebagai
penyimpan cadangan makanan serta bagian pendukung dari sel – sel
penyusun xilem yang mati (trakea dan trakeid).
METODE
-Alat
Mikroskop
Buku gambar A3
Pensil
Aquades
Kaca preparat
Cutter/alat pemotong
Silet
-Bahan
Batang Cucurbita sp
B.PROSEDUR KERJA
A.HASIL
B.PEMBAHASAN
Pada pengamatan sayatan tipis batang jagung (Zea mays) dengan perbesaran 10 x
10, dapat terlihat epidermis, korteks, floem, dan xylem. Batang jagung (Zea
mays) ini termasuk batang monokotil dan mempunyai berkas pembuluh tipe
kolateral tertutup dan berkas pengangkutnya terletak tersebar.
Kekhususan yang utama pada kolateral tertutup ialah diantara pembuluh kayu dan
pembuluh tapis tidak tedapat kambium. Dalam hal ini parenkim berfungsi sebagai
penghubung diantara keduanya. Tiada jarang pula berkas pengangkut ini terletak
dikelilingi oleh jaringan sklerenkim oleh karenanya disebut seludang sklerenkim
(Sutrian, 1992).
Tipe kolateral yaitu letak xylem dan floem berdampingan, umumnya floem di
sebelah luar xylem. Sedangkan bila antara xylem dan floem berdampingan
langsung tanpa adanya kambium disebut koleteral terbuka (Hidayat, 1995).
Pada tipe ini, floem dan xylem berdampingan. Ada dua tipe, yaitu kolateral
tertutup yang biasa terdapat pada ikatan pembuluh batang monokotil dan kolateral
terbuka yang biasa terdapat pada ikatan pembuluh batang dikotil (Iserep, 1993)
Batang Cucurbita sp
Pada preparat batang Cucurbita sp(batang waluh) yang diamati di bawah mikroskop
dengan perbesaran 10x tampak jaringan yang menyusun batang yaitu epidermis,
korteks, empulur dan sisitem pembuluh atau berkas pengangkut. Susunan berkas
pengangkut (xylem dan fleom) susunannya beraturan mengelilingi kambium. Pada
batang Cucurbita sp (batang labu siam) xylem diapit oleh floem yaitu dengan xylem
di tengah dan terdapat dua floem yaitu floem luar dan floem dalam. Tipe ini disebut
dengan tipe bikollateral. Menurut teori tipe bikollateral ini memiliki 2 strands floem,
diantara kedua floem ini terdapat satu xylem. Selanjutnya kambium hanya terdapat
diantara floem luar dan xylem. Sedangkan diantara xylem dan floem dalam tidak
terdapat kambium atau mungkin terdapat tetapi kurang jelas atau hanya merupakan
parenkim penghubung. empulurnya berbentuk bulat tidak beraturan dan memiliki
ukuran yang lebih besar dari sel disekelilingnya. Didalam empulur biasanya terdapat
ruang antarsel yang mencolok besarnya dan dinamakan perimedula. Sel-sel
dibagian tepi empulur berukuran kecil, tersusun kompak dan rapat empulur juga
disebut medula. Korteks pada batang biasanya terdiri dari parenkim yang dapat
berisi kloroplas. Ditepi luar sering terdapat kolenkim dan sklerenkim.
Daun Zea mays memiliki tulang daun yang melengkung dan sejajar. Jaringan
paling luar disebut epidermis yang terdiri dari satu lapis sel (unilateral) yang
berbentuk batang dan memiliki kutikula sehingga bersifat kasar dan tahan air.
Jaringan epidermis atas berbeda dengan epidermis bawah. Permukaan atas daun
disebut permukaan adaksial dan permukaan bawah daun disebut dengan
permukaan abaksial.
Pada permukaan adaksial terdapat derivat epidermis seperti sel kipas (bulliform
cell) dan stomata Sel kipas pada daun Zea mays terletak pada epidermis sebelah
atas, dan memiliki ukuran yang lebih besar daripada ukuran sel epidermis
sekitarnya, sedikit bahkan hampir tidak memiliki klorofil, dan memiliki fungsi
dalam proses pembukaan gulungan daun dalam tunas dan untuk mengurangi
penguapan yang berlebihan.
Termasuk dalam golongan monokotil. Terdapat sel kipas atau buliform yang
fungsinya untuk perlekukan pada saat musim kemarau. Selain itu juga terdapat
seludang pembuluh. Jaringan mesofilnya tersusun atas sel-sel yang seragam dan
tidak terdiferensiasi menjadi palisade dan spons. Daun ini tergolong dalam daun
unifasial.
Struktur akar Zea mays dari lapisan paling luar ke lapisan terdalam adalah:
epidermis, korteks, endodermis, floem, xilem, dan empulur. Struktur anatomi
akar Zea mays adalah dikotil, karena susunan jaringannya teratur.
Endodermis pada akar Zea mays terdiri dari satu lapis sel, yang tersusun secara
padat. Pada jaringan epidermis dapat ditemukan derivat epidermis berupa rambut
akar, yang terutama terdapat pada zona diferensiasi. Fungsi dari epidermis yaitu
melindungi kerusakan mekanis pada jaringan lunak yang berada di sebelah dalam
jaringan epidermis dan mencegah penguapan air yang berlebihan pada jaringan
dalam.
Di bawah epidermis terdapat jaringan yang terdiri dari beberapa lapis sel yang
disebut jaringan korteks. Sel-sel yang menyusun jaringan korteks memiliki ruang
antar sel. Di dalam korteks akar Zea mays membentuk serabut sklerenkim dari
berbagai sel yang berdinding tebal sebagai penguat.
Di sebelah dalam korteks terdapat endodermis yang terdiri atas satu lapis sel
dengan dinding tebal yang mengandung suberin dan lignin. Endodermis berfungsi
untuk mengatur pemasukan air ke dalam jaringan angkut (xilem).
Jaringan pengangkut:
Xylem dan floem akar tersusun secara radial, dan ujuran sel xilem lebih besar
daripada sel floem.
BAB IV
PENUTUP
A.Kesimpulan
a. Xilem (pembuluh kayu) adalah bagian dari jaringan pengangkut yang berfungsi untuk
melangsungkan pengangkutan air dari dan zat-zat mineral (unsur hara) dari dalam
tanah (melalui akar) ke daun.
b. Floem (pembuluh tapis) adalah bagian dari jaringan pengangkut yang berfungsi untuk
mengangkut dan menyebarkan zat-zat makanan dari daun yang merupakan hasil
fotosintesis ke seluruh bagian-bagian tumbuhan.
Tipe jaringan pengangkut pada jaringan ini terbagi menjadi tiga (3) tipe yaitu
kollateral , konsentris, dan radial.
Cara terbentuknya jaringan pengangkut dimulai dari titik primer, dimana titik
tumbuh primer tersusun oleh sel-sel yang berbentuk sama yang disebut prokambium,
selanjutnya prokambium ini nantinya akan membentuk jaringan-jaringan pengangkut.
B.Saran
Untuk mengatahui lebih jelas mengenai model dan bentuk jaringan pengangkut ini
sebaiknya diamati dengan menggunakan mikroskop.
DAFTAR PUSTAKA