Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH PERKEMBANGAN HEWAN

“Pembelahan Zigot”

Oleh

KELOMPOK V

1. Maria Desiana Kunang


2. Luther Dongmo
3. Adriana Sekoko
4. Prima Irma Sambein

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Perkembangan Hewan dengan
judul “Pembelahan Zigot” tepat pada waktunya.

Makalah ini dikerjakan secara berkelompok sesuai dengan urutan dan susunan yang
sistematis, guna memenuhi tugas Perkembangan Hewan yang diberikan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini belumlah sempurna, maka dari
itu kritik dan saran dari pembaca sangat diperlukan untuk penyempurnaan makalah ini.

Kupang, September 2019

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Zigot adalah hasil dari fertilisasi ovum dengan spermatozoa dan bersipat diploid. Di
dalam zigot terdapat satu set kromosom, karena pada waktu fertilisasi sel sperma
membawa setengah informasi genetic dari ayah dan setengan dari ibu yang sama-sama
bersipat haploid (n+n=2n). Zigot memiliki 2 kutub yaitu kutub animal dan kutub
vegetal.

Animal pole, sel-sel yang terdapat di dalamnya disebut mikromer dan banyak
mengandung sitoplasma.Vegetal pole, sel-sel yang terdapat di dalamnya disebut
makromer dan banyak mengandung yolk yang berfungsi sebagai sumber makanan bagi
sel-sel yang sedang membelah. Peranan zigot dalam pembelahan sangatlah penting
karena zigot adalah bahan dasar yang menyebabkan pembelahan itu terjadi, sehingga
organism multiseluler ini bisa terbentuk.

Cleavage merupakan proses pembelahan sel paling awal dan teratur setelah fertilisasi
selesai yang dialami oleh sel tunggal zigotik menuju proses kedewasaan. Cleavage ini
menciptakan embrio multiseluler atau blastula dari zigot. Pembelahan atau cleavage juga
disebut segmentasi dan proses pembelahannya diaktivasi oleh enzim MPF, dengan
pembelahan tersebut zigot yang mulanya uniseluler berubah menjadi multiseluler.
Gambar 1: Serangkaian pembelahan sel secara mitosis yang mengubah zigot (unisel)

menjadi blastomer (multisel)

Pembelahan atau cleavage merupakan proses pembelahan sel tanpa diikuti oleh
pertumbuhan sel atau ekspresi gen yang terjadi pada awal embriogenesis. Clavage atau
juga disebut segmentasi terjadi setelah pembuahan. Setelah zigot mencapai tahapan
pembelahan dua sel, zigot akan terus membelah berulang kali sampai terdiri dari
berpuluh sel kecil, yang disebut blastomere. Pembelahan tersebut dapat meliputi seluruh
bagian, dapat pula hanya pada sebagian kecil zigot. Pada umumnya pembelahan tersebut
secara mitosis, namun dapat juga disertai oleh adanya pembelahan inti yang terus-
menerus tanpa diikuti pembelahan sitoplasma.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan pembelahan sel (cleavage)?
2. Apakah ciri-ciri dari pembelahan sel (cleavage)?
3. Apakah factor yang mempengaruhi pola pembelahan sel (cleavage)?
4. Apa saja bidang-bidang pembelahan?
5. Bagaimanakah sifat pembelahan (cleavage)?
6. Bagaimanakah bentuk atau tipe-tipe dan variasi pola pembelahan sel (cleavage)?
7. Apa saja tipe-tipe telur ?
8. Bagaimanakah proses pembelahan (cleavage)?
9. Bagaimanakah cleavage terjadi pada manusia?
10. Bagaimanakah cleavage terjadi pada hewan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetauhi apa itu pembelahan sel (cleavage).
2. Untuk mengetauhi ciri-ciri dari pembelahan sel (cleavage).
3. Untuk mengetauhi factor yang mempengaruhi pola pembelahan sel (cleavage).
4. Untuk mengetauhi bidang-bidang pembelahan.
5. Untuk mengetauhi sifat pembelahan (cleavage).
6. Untuk mengetauhi bentuk atau tipe-tipe dan variasi pola pembelahan sel (cleavage).
7. Untuk mengetauhi tipe-tipe telur .
8. Untuk mengetauhi proses pembelahan (cleavage).
9. Untuk mengetauhi Bagaimanakah cleavage terjadi pada manusia.
10. Untuk mengetauhi Bagaimanakah cleavage terjadi pada hewan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Cleavage merupakan proses pembelahan sel paling awal dan teratur setelah fertilisasi
selesai yang dialami oleh sel tunggal zigotik menuju proses kedewasaan. Cleavage ini
menciptakan embrio multiseluler atau blastula dari zigot. Pembelahan atau cleavage juga
disebut segmentasi dan proses pembelahannya diaktivasi oleh enzim MPF, dengan
pembelahan tersebut zigot yang mulanya uniseluler berubah menjadi multiseluler.

B. Ciri-ciri pembelahan atau cleavage


Menurut Balinsky, pembelahan sel memilki beberapa ciri diantaranya:
1. Zygot ditransformasi melalui serangkaian pembelahan mitosis dari keadaan
uniselluler ke multiselluler
2. Ukuran embrio relatif tidak bertambah
3. Bentuk umum embrio tidak berubah kecuali terbentuknya rongga blastocoel
4. Transformasi dari bagian subtansi sitoplasma menjadi subtansi inti Perubahan-
perubahan kualitatif komposisi telur terbatas
5. Bagian-bagian utama sitoplasma telur tidak digantikan dan tetap pada posisi yang
sama seperti telur pada awal pembelahan.
6. Rasio sitoplasma inti pada awal pembelahan sangat rendah, dan pada akhirnya
hampir sama dengan rasio sel somatik.

Pembelahan zygot berbeda dengan pembelahan mitosis biasa yang berlangsung


pada stadium lanjut perkembangan dan pada organisme dewasa. Pada stadium lanjut
perkembangan, sebelum sel membelah mereka mengalami perubahan ukuran kira-
kirasama dengan ukuran sel sebelum membelah. Jadi pada stadium lanjut perkembangan
atau pada organisme dewasa ukuran sel rata-rata dipelihara pada setiap
jaringan. Selama pembelahan zygot, urutan pembelahan blastomer tidak dipisahkan oleh
pertumbuhan, dalam hal ini ukuran blastomer-blastomer tidak meningkat hingga
pembelahan berikutnya dimulai. Akibatnya setiap pembelahan menghasilkan blastomer-
blastomer dengan ukuran setengah dari blastomer asal. Jadi pembelahan zygot dimulai
dari suatu sel yang ukurannya amat besar, dan berakhir dengan sejumlah sel dengan
ukuran yang kecil. Dengan demikian berbeda dengan sel-sel yang telah berdifferensiasi
pada organisme dewasa, sebab differensiasi seluler biasanya diiringi dengan peningkatan
ukuran sel (Balinsky, 1966). Pada bintang laut pembelahan berlangsung cepat sebelum
satu siklus pembelahan selesai, pembelahan berikutnyasudah dimulai (Carlson, 1988)

Gambar 1. Perbandingan siklus sel pada sel dewasa dan awal pembelahan(Carlson, 1988)

C. Factor-faktor yang mempengaruhi pola pembelahan atau cleavage


Faktor-faktor yang mempengaruhi pola pembelahan sel diantaranya:
1. Jumlah dan distribusi yolk, yolk akan mempengaruhi polaritas pada zigot yang
mengakibatkan pembelahan menjadi tidak sempurna. Sel telur yang mengandung
kuning telur yang banyak dan persebarannya tidak merata akan menyebabkan
terhalangnya pembelahan sel. Contohnya pada sel telur burung yang memiliki kuning
telur yang berlimpah, maka pembelahan selnya hanya terjadi pada satu kutub yaitu
animal pole, akibatnya blastomere yang dihasilkan ukurannya tidak seragam dan
akan berdampak pada letak blastocoels dari spesies hewan tersebut.
2. Adanya sitoplasma (ribosom dan sentriol), yang sangat berpengaruh terhadap
pembelahan sel. Pada beberapa zigot hewan-hewan multiseluler sitoplasma juga
terdapat pada satu kutub zigot (animal pole), sehingga pembelahan sel pada kutub ini
berjalan lebih cepat jika dibandingkan dengan kutub yang lain (vegetal pole).

D. Macam-macam Bidang Pembelahan


Selama proses pembelahan, bidang yang ditempuh oleh arah pembelahan ketika
zigot mengalami pembelahan berbeda-beda. Ada empat macam bidang pembelahan, yaitu
:
a. Meridian, adalah bidang pembelahan yang melewati poros kutub, yang mengakibatkan
dihasilkannya dua blastomer dengan ukuran yang sama.

b. Vertikal, adalah bidang pembelahan yang cenderung lewat tegak sejak dari animal
pole sampai vegatal pole.

c. Ekuator, adalah bidang pembelahan yang tegak lurus dengan animal pole-vegatal pole.
Bidang pembelahan ini membelah embrio menjadi empat anakan dan empat blastomer
vegetal.
d. Lotitudinal, adalah bidang pembelahan yang sejajar dengan bidang ekuator

E. Sifat pembelahan atau cleavage


1. Daerah deutoplasma yang padat (lapisan yolk) sukar mengalami pembelahan. Karena
itu pembelahan hanya berlangsung di daerah germinal disc pada telur megalecithal
2. Didang ekuator serat geledong tiap pembelahan selalu terletak di pertengahan dan tegak
lurus pada poros (memanjang) sel induk
3. Dua sel anak yang terbentuk setelah pembelahan sama besar
F. Tipe-tipe dan pola pembelahan atau cleavage

1. Holoblastik
Merupakan pembelahan pada seluruh daerah zigot, terdapat pada telur homolechital dan
mesolechital. Holoblastik dibedakan atas dua , yaitu:

a. Holoblastik teratur (equal)


Disebut teratur karena pembelahan berlangsung secara teratur dilihat dari bidang
pembelahan maupun waktu pembelahan.Tipe ini terdapat pada Asterias (bintang laut),
Amphioxus dan Anura (katak). Pembelahan pertama dan kedua melewati bidang
meridian sehingga terbentuk 4 anak sel. Pembelahan ketiga melewati bidang
latitudinal, sedikit saja di atas bidang rkuator. Terbentuklah 8 sel, 4 sel sebelah atas lebih
kecil disebut micromere, dan 4 sel sebelah bawah disebut macromere. Pembelahan ke 4
melewati bidang meridian yang serentak membagi 2 ke-8 sel. Terbentuklah 16 sel yang
terdiri dari 8 micromere dan 8 macromere. Pembelahan ke 5 melewati bidang latitudinal,
atas dan bawah bidang ekuator secara serentak. Pada katak, berhubung dengan adanya
lapisan yolk yang cukup tebal, pembelahan pada macromere membutuhkan waktu yang
cukup lama untuk mecapai ujung kutub vegetal. Sehingga pada pembelahan ke-5
terbentuklah blastomere yang terdiri dari 32 sel. Pembelahan ke-6 melewati bidang
meridian serentak untuk semua sel, sehingga terbentuk 64 sel dan terbentuklah morula
yang masif (tidak berongga).
Holoblasik teratur pada katak
b. Holoblastik tidak teratur (unequal)
Holoblastik tidak teratur terdapat pada Mammalia (Metatheria dan Eutheria). Bidang dan
waktu tahap pebelahan tidak sama dan tidak serentak terjadi pada berbagai daeraeh zigot.
Pembelahan pertama melewati bidang latitudinal, membagi zigot menjadi 2 sel yang
tidak sama besar. Pemebalahan kedua melewati bidang meridian, tetapi hanya berlangung
pada micromere kutub vegetal, sehingga terbentuk 3 sel. Diikuti dengan terbentuknya
macromere melalui bidang meridian sehinga terbentuk 4 sel. Pembelah berikut
berlangsung pada salah satu macromere sehingga terbentuk 5 sel. Kemudian disusul sel
tetangganya, terbentuk 6 sel. Berikutnya salah satu sel micromere membelah, terbentuk 7
sel. Lalu salah satu micromere, sehingga terbentuk 8 sel. Lalu sel terus membelah hingga
terbentuk blastomer yang terdiri atas 60-70 sel, berupa gumpalan masif yang disebut
morula.

Holoblastik tidak teratur pada mamalia


2. Meroblastik

Pada tipe ini pembelahan hanya terjadi pada bagian kecil kutub animal, yaitu seluruh
germinal disc dan sedikit mengenai yolk disekitarnya. Contohnya pada pembelahan meroblastik
pada ayam. Pembelahn pertama melewati bidang meridian, terjadi ketika telur mencapai bagian
distal tuba (5 jam setelah pembuahan). Pembelahan kedua lewat bidang meridian, tegak lurus
apda bidang pembelahan pertama. Pembelahan ketiga melewati bidang vertikal, melintang
bidang pembelahan pertama. Pembelahan ke 4 melewati bidang bidang vertikal, melintang
bidang pembelahan meridian pembelahan ke-2. Terbentuklah tumpukan sel di daerah germinal
disc yang terdiri dari sekitar 8 sel di tengah dan 12 sel dipinggir.

Meroblastik pada aves

Pada fase ini telur telah mencapai uterus dan telah dilapisi albumen dan cangkang. Kemudian
sel akan terus mambelah sehingga embrio membentuk 4 bagian, yaitu:

- Sel-sel tengah; akan terus mengalami pembelahan secara mitosis, sampai berjumlah 64
sel, dan erdiri dari 3 lapis
- Celah horisontal (rongga pembelahan); memisahkan sel-sel tengah dari sel-sel
germinaldis lain yang tak mengalami pembelahan
- Sel-sel pinggir; terletak dipingigran germinal disc
- Sinictyum; menghubungkan daerah sel-sel pinggir dengan yolk

Penampang embrio ayam pada akhir pembelahan

Sel-sel pinggir mengalami pembelah tak sempurna di daerah dekat yolk sehingga terbentuk
banyak inti, daerah ini disebut dengan jaringan periblast. Periblast terdiri dari dua daerah yaitu
periblast tengah dan periblast inti. Periblast berfungsi untuk menyalurkan bahan makanan dari
yolk ke embrio

3. Perantaraan Holoblastik dan Mesoblastik


Yaitu pembelahan yang tak seluruhnya mencapai unjung kutub vegetal terdapat pada telur
megalesital
Pola-pola Segmentasi
Berdasarkan simetri dan tipe pembelahannya, pembelahan pada zygot dapat
dikelompokkan menjadi :
1. Pembelahan radial holoblastik

Pembelahan radial holoblastik adalah pembelahan dimana blastomer-blastomer yang


terdapat pada bagian kutub anima telur terletak tepat di atas blastomer yang ada pada
bagian vegetatif, sehingga pola blastomer adalah radial simetris, misalnya pembelahan
pada echinodermata dan amphioxus
2. Pembelahan spiral holoblastik

Pembelahan spiral holoblastik dijumpai pada annelida, turbellaria, dan semua jenis
molluska kecuali cephalopoda. Pada pembelahan spiral, orientasi spindel mitosisbukan
paralel atau tegak lurus dengan sumbu anima-vegetatif telur, tetapi orientasinyaadalah
miring sehingga blastomer-blastomer yang dihasilkan tidak terletak tepat di atasatau di
bawah blastomer-blastomer yang lain. Akibat bergesernya posisi dari spindelmitosis,
menyebabkan sel-sel blastomer bagian atas berada di atas pertemuan duablastomer yang
berada di bawahnya.Pada pembelahan spiral dikenal dua tipe yaitu pembelahan dekstral
danpembelahan sinistral. Pembelahan disebut dekstral apabila arah putaran spiran searah
dengan jarum jam, dan disebut sinistral apabila arah putaran spiran berlawanan dengan
arah jarum jam.
3. Pembelahan bilateral holoblastik

Pembelahan bilateral holoblastik dijumpai terutama pada ascidian (tunicata)


dannematoda.Pada tipe pembelahan ini, dua dari empat blastomer yang dihasilkan dari
dua kali pembelahan berukuran lebih besar dari dua sel lainnya, sehingga membentuk
sebuah bidang bilateral simetris. Pada pembelahan pertama, menghasilkan dua se lyang
tidak sama besar. Sel yang besar diberi notasi sel AB, sedangkan sel-sel yang lebih kecil
diberi notasi Pi .Kedua sel kemudian membelah secara simultan pada bidang yang saling
tegak lurus, menghasilkan empat belastomer dalam bentuk sepertu huruf T. Susunan
blastomer yang berbentuk huruf T berubah menjadi suatu bentuk rhomboid.Pembelahan
ketiga menyebabkan susunan blastomer semakin bilateral simetris.Dua blastomer yang
berukuran besar membelah membentuk dua blastomer lainnya di sisi kiri dan kanan sel
blastomer tersebut, sedangkan dua blastomer lainnya membentuk suatu kelompok empat
sel yang letaknya saling membelakangi.Pada ascaris (nematoda), blastomer-blastomer
menunjukkan bagian-bagian yang khusus dari embrio. Bagian A, B, dan C membentuk
kulit hewan, blastomer D membentuk endoderem dan saluran pencernaan, blastomer Mst
membentukmesoderem dan stomodeum, dan blastomer P3 pada akhirnya menghasilkan
sel-sel reproduksi.
4. Pembelahan rotasional holoblastik

Pembelahan rotasional holoblastik dijumpai pada mamalia, misalnya mencit dan manusia.
Beberapa ciri-ciri pembelahan pada mamalia adalah: (i) pembelahannya relatif lambat,
(ii) orientasi blastomer-blastomernya adalah khas. Pembelahan pertama adalah
pembelahan secara ekuatorial. Pembelahan pada embrio mamalia berbeda dengan
pembelahan pada embrio lain, dimana pada pembelahan awal embrio mamaliatidak
sinkron. Blastomer-blastomer pada embrio mamalia tidak semua membelah pada waktu
yang sama. Jadi blastomer pada embrio mamalia tidak bertambah dari stadium 2 sel ke 4
sel, dan 4 sel menjadi 8 sel. Pada stadium 16 sel, embrio mencapai stadium morula.Pada
morula, blastomer-blastomer mensekresikan cairan internal untuk pembentukan rongga
blastocoel.
Transisi dari stadium morula ke blastula ditandai dengan terjadinya dua
perubahan yaitu:
 Rongga blastula dengan cepat mengalami pembesaran
 Terbentuknya tipe-tipe sel yang berbeda di dalam embrio.
5. Pembelahan Diskoidal Meroblastik

Pembelahan diskoidal meroblastik dapat dijumpai pada ikan, reptil dan


burung.Pembelahan hanya berlangsung pada blastodisk yang terdapat pada kutub anima
telur, sedangkan yolk tidak turut membelah (Gilbert, 1985).Pada burung, pembelahan
berlangsung di dalam saluran reproduksi.Pada pembelahan pertama, blastodisk
membentuk dua blastomer yang tidak terpisah secara sempurna.Pembelahan kedua tegak
lurus pembelahan pertama, dan menghasilkan 4 blastomer yang juga tidak terpisah secara
sempurna. Pembelahan ketiga, dua bidang pembelahan simultan sejajar dengan
pembelahan pertama menghasilkan 8 blastomer.Pembelahan keempat merupakan bidang
pembelahan yang melingkar dan memotong semua bidang pembelahan
terdahulu.Pembelahan kelima adalah pembelahan radial, memotong bidang pembelahan
keempat dan menghasilkan blastomer-blastomer tepi yang juga tidak terpisah secara
sempurna.Sedangkan pembelahan selanjutnya sukar diikuti.
6. Pembelahan Superfisial Meroblastik

Pembelahan superficial meroblastik dapat dijumpai pada serangga danarthropoda


lainnya.Inti zigot pada bagiabn tengah telur membelah secara mitosis beberapa kali tanpa
diikuti dengan pembelahan sitoplasma.PadaDrosophila sp dihasilkan inti sebanyak
256.Inti-inti tersebut dinamakan energid.Energid-energi selanjutnya bermigrasi ke bagian
tepi telur.Masing-masing inti dikelilingi oleh sebagian kecil sitoplasma asal.Embrio pada
saat ini disebut stadium Syntial blastoderm.Massa sitoplasma pada bagian tengah telur
menjadi hancur dan hilang.Inti yang bermigrasi ke bagian posterior telur kembali ditutupi
oleh membran sel yang baru untuk membentuk pole cell pada embrio. Sel-sel tersebut
kelak akan menjadi sel kelamin pada saat dewasa. Setelah pole cell terbentuk, membran
oosit melipat kedalam diantara inti, sehingga pada akhirnya setiap inti menjadi satu sel
tunggal dan menghasilkan blastoderm seluler (Gilbert, 1985)

G. Tipe-tipe Telur
Cleavage atau pembelahan pada setiap spesies berbeda bergantung pada jenis telurnya.
Berdasarkan jumlah dan letak yolk , tipe telur dibedakan atas 4, yaitu:

1. isolesital/homolesital
Tipe telur ini penyebaran yolk atau cadangan makanannya tersebar merata diseluruh
ovum dan jumlahnya sedikit dengan nukleus atau inti selnya berada ditengah. Jadi inti sel
dikelilingi oleh yolk. Tipe telur ini terdapat pada Amphioxus, Echinodermata, Molusca,
Annelida dan Mammalia.
2. telolesithal/mesolesital
Tipe telur dengan letak dari yolk dan inti sel berada di dua kutub yang belawanan dengan
jumlah yolk yang sedikit. Kutub dengan konsentrasi yolk disebut kutub vegetatif
sedangkan kutub dengan inti sel disebut kutub animalia. Jenis telur ini terdapat pada
Amphibia, Lamprei, dan Lungfish.

3. megalesital
Yolk banyak sekali yang tersebar hampir semua bagaian telur, sehingga inti sel terdesak
dibagian ujung atau atas dari ovum dan sitoplasmanya sedikit. Kutub vegetatifnya besar
sedangkan kutub animalnya sangat kecil. Tipe telur ini terdapat pada reptil dan aves.

4. centrolesithal
Merupakan tipe telur dengan yolk dan inti sel berada di tengah-tengah telur. Tipe telur ini
terdapat pada insekta.
H. Proses pembelahan atau cleavage
Dalam pertumbuhan selanjutnya morula menjadi blastula. Blastula adalah bentuk lanjutan
dari morula yang terus mengalami pembelahan. Blastula di tandai dengan adanya
perubahan sel dengan mengadakan pelekukan yang tidak beraturan. Pada blastula terdapat
cairan sel yang disebut blastocoel.
Selanjutnya blastula ini akan bergerak ke bagian rahim dan sampainya di rahim zigot
yang aktif membelah akan menembus lapisan lendir rahim dengan menggunakan enzim.
Proses penembusan rahim ini berlangsung 4-5 hari kemudian blastula akan tertanam pada
dinding rahim yang disebut dengan implantasi. Embrio multiseluler yang dikenal dengan
blastula ini mengakhiri proses cleavage untuk selanjutnya berlanjut ke tahapan kedua dari
pertumbuhan dan perkembangan embrio yaitu pada fase gastrulasi dan organogenesis.
Gambar ini memperlihatkan tahapan pembelahan sel dari tahap pembelahan pertama
sampai terbentuk blastula dan bagian-bagiannya.

I. Pembelahan/cleavage pada manusia


Mahluk hidup seperti tumbuhan, hewan, dan manusia merupakan organisme multiseluler
yang terdiri dari banyak tipe sel terspesialisasi dengan fungsinya masing-masing. Tubuh
manusia misalnya tersusun atas banyak sel, namun demikian seluruh tubuh semua organism
berasal dari hasil pembelahan satu sel. Sel-sel pada organisme multiseluler tidak akan
bertahan lama jika masing-masing berdiri sendiri. Sel yang sama dikelompokkan menjadi
jaringan yang membangun organ dan kemudian system organ yang membentuk tubuh
organism tersebut. Pertumbuhan manusia mulai dari dalam kandungan seorang ibu sampai
dilahirkan ke dunia dan berkembang menjadi individu dewasa itu hanya berasal dari sel
telur yang sudah dibuahi yang disebut zigot. Merupakan hal yang mustahil apabila suatu
zigot dapat tumbuh menjadi individu multiseluler tanpa adanya proses pembelahan sel
(cleavage).
Cleavage pada manusia diawali dengan adanya proses fertilisasi yaitu penembusan ovum
oleh spermatozoa yang mengakibatkan penyatuan nucleus sperma dengan nucleus ovum
untuk menghasilkan zigot. Segera setelah fertilisasi selesai pembelahan sel secara berulang-
ulang terjadi pada zigot yang dikenal dengan tahap pembelahan sel. Cleavage ini terjadi
melalui serangkaian pembelahan mitosis. Pembelahan sel secara mitosis meliputi sejumlah
tahapan tertentu. Sebenarnya pembelahan mitosis hanyalah sebagian kecil dari siklus sel.
Siklus sel terdiri dari fase pembelahan mitosis dan fase pertumbuhan yang disebut interfase.
Interfase merupakan bagian terbesar dari siklus sel. Interfase terdiri dari 3 sub fase yaitu
fase G1, S, dan G2.
Cell cycles of somatic cells and early blastomeres. (A) The simple biphasic cell cycle of
the early amphibian blastomeres has only two states, S and M. Cyclin synthesis allows
progression to M (mitosis), while cyclin degradation allows cells to pass into S (synthesis)
phase. (B) Cell cycle of a typical somatic cell. Mitosis (M) is followed by an
“interphase”stage. This latter period is subdivided into G1, S (synthesis), and G2 phases.
Cells that are differentiating are usually taken “out” of the cell cycle and are in an extended
G1 phase called G0. The cyclins and their respective kinases responsible for the progression
through the cell cycle are shown at their point of cell cycle regulation. (B after Nigg 1995.)
Zigot pada tahapan pembelahan ini hanya mengalami fase S (sintesis DNA), pada fase ini
sel melakukan sintesis materi genetic. Materi genetic adalah bahan-bahan yang akan
diwariskan kepada keturunannya yaitu DNA. Cleavage sering kali melewatkan fase G1 dan
G2 hal ini disebabkan karena tidak adanya proses sintesis protein selama pembelahan
terjadi akibatnya embrio tidak mengalami pembesaran akan tetapi inti dari pembelahan ini
hanya membagi-bagi zigot menjadi banyak sel yang lebih kecil yang disebut blastomere.
Dari satu sel menjadi dua, dua menjadi empat, empat menjadi delapan, dan seterusnya yang
berlangsung sangat cepat dan akan menghasilkan sel anakan yang tetap terkumpul menjadi
satu kesatuan menyerupai buah anggur yang disebut morula.

J. Pembelahan/cleavage pada hewan


Pada dasarnya proses pembelahan sel (cleavage) pada hewan-hewan multiseluler dan
manusia adalah sama karena selalu diawali proses fertilisasi yang kemudian menghasilkan
sel tunggal zigotik. Zigot yang bersipat uniseluler ini kemudian melakukan pembelahan
mitosis berulang-ulang sehingga menghasilkan sel yang banyak dan berukuran kecil.
Sebagai contoh yaitu tahapan pembelahan pada hewan vertebrata khususnya katak dimulai
dari hewan betina yang melepaskan sel telur ke air dan hewan jantan melepaskan sperma ke
sekitarnya. Fertilisasi bersipat eksternal kemudian zigot yang terbentuk mengalami
pembelahan mitosis berulang membentuk blastula yang mengandung ribuan sel.
Cleavage pada hewan-hewan multiseluler mengalami perbedaan pada pola pembelahan
selnya. Detail pembelahan bervariasi antara spesies ini dimulai pada pembelahan pertama
yang menetukan apakah dua sel pertama pembelahannya merata atau tidak dalam hal
ukuran dan jenis bagian sitoplasma sel yang akan diterimanya. Pola pembelahan sel yang
tidak merata ini disebabkan karena adanya kuning telur yang tersimpan dalam sel telur.
Ketika terdapat sedikit kuning telur maka pembelahannya sempurna sedangkan pada hewan
yang kuning telurnya melimpah maka pembelahannya menjadi tidak sempurna.
a. Pola pembelahan sel pada sel telur dan zigot bulu babi memiliki polaritas yang jelas
yang dimantapkan saat sel telur berkembang di dalam tubuh induk betina selama
oogenesis. Proses pembelahan pada organism semacam itu bidang-bidang
pembelahannya mengikuti pola spesifik yang relative terhadap kutub-kutub zigot.
Telur bulu babi ini memiliki yolk dengan konsentrasi sedikit sehingga
pembelahannya termasuk dalam pembelahan yang sempurna artinya semua
blastomere yang dihasilkan ukurannya mirip.
b. Pola pembelahan pada katak dan amphibi juga mengalami pembelahan sempurna,
tetapi prosesnya lebih lambat di kutub vegetal yang kaya kuning telur daripada di
kutub animal akibatnya sel bervariasi sedikit dalam ukurannya.
c. Pola pembelahan sel pada reptilian, burung, dan beberapa jenis ikan tidak sempurna
karena banyak mengandung kuning telur sehingga pemotongan sangat lambat atau
terblokade seluruhnya kecuali di daerah lempeng kecil yang mengandung paling
sedikit kuning telur.
Pada akhirnya walaupun pola pembelahan pada berbagai hewan bervariasi, secara kolektif
sel yang dihasilkan melalui pembelahan ini menyusun blastula. Blastula yang terbentuk
strukturnya bervariasi menurut pola pembelahan spesies. Pada bulu babi laut pembelahan
sempurna menghasilkan blastula berupa sel berbentuk bola yang berlubang di bagian
tengah. Pada hewan dengan telur yang kaya kuning telur seperti burung dan banyak ikan
blastulanya berbentuk lempeng yang disebut blastodis. Blastula mamalia ialah blastosis
dengan sel terluar yang menyekresikan cairan ke rongga bola dan sel lain terkumpul dalam
massa terhadap dinding rongga. Sel bagian dalam kemudian akan berkembang menjadi
embrio.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
 Fase Pembelahan (cleavage)Pembelahan atau cleavage atau juga disebut
segmentasi, terjadi setelah pembuahan. Zigot membelah berulang kali sampai
terdiri dari berpuluh sel kecil, yang disebut blastomer. Pembelahan itu bisa
meliputi seluruh bagian, bisa pula hanya pada sebagian kecil zigot. Pembelahan
ini terjadi secara mitosis, meskipun terkadang juga diikuti pembelahan inti yang
terus menerus tanpa diikuti sitoplasma.
 Macam-macam bidang pembelahan yaitu Meridian, Vertikal, Ekuator, dan
Latitudinal.
 Macam-macam pembelahan yaitu Holoblastik, Meroblastik , dan Perantaraan
Holo dan Meroblastik
 Terdapat faktor yang mempengaruhi pembelahan yaitu jumlah yolk, faktor
sitoplasma dan faktor keturunan
 Pembelahan zigot membelah (mitosis) menjadi banyak blastomer. Blastomer
berkumpul membentuk seperti buah arbei disebut Morula.
B. Saran
Adapun saran dari penulis yaitu Penulis sangat mengharapakan kritik dan saran dari
para pembaca, agar dalam pembuatan makalah kedepannya bisa lebih baik dari
sebelumnya, selain itu kami mengharapkan agar para pembaca khususnya,ini menjadi
tambahan ilmu atau imfomasi pula.
DAFTAR PUSTAKA

Sadler, T. W. 2010. Langman’s Medical Embryology 11th ed. Lippincott Williams and Wilkins.
Philadelphia.

Yatim, Wildan. 1994. Reproduksi dan Embrylogi. Tarsito. Bandung.

https://www.slideshare.net/cleavage diakses pada 25 oktober 2018

Sudarwati, Sri.dkk. 1990. Dasar-Dasar Struktur dan Perkembangan Hewan. Bandung: Penerbit
ITB

Yatim, W. 1982. Reproduksi dan Embriologi. Bandung: Tarsito

Anda mungkin juga menyukai