Anda di halaman 1dari 11

ANALISA PROSES INTERAKSI

PADA Tn.I DENGAN MASALAH HALUSINASI


DI RUANG MURAI A RSKJ SOEPRAPTO BENGKULU

DISUSUN OLEH:

WIKE DWI ANDRIANI, S.Kep


NPM: 1726051070

Preceptor Akademik Preceptor Klinik

(Ns. Ade Herman Surya Direja, S.Kep, MAN) (Ns. Meydi Nugroho, S.Kep)

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2018
ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama Mahasiswa : Wike Dwi Andriani


Tanggal : Selasa, 06-02-2018
Waktu : Pkl. 10.00 - 10.20 WIB
Tempat : ruang murai A
Inisial Klien : Tn.I
Interaksi ke : IV (Fase Kerja)
Lingkungan : ruang murai A/tempat tidur klien, berhadapan dengan klien, suasana tenang
Deskripsi pasien : Penampilan kurang rapi, pasien bau badan
Tujuan : 1. Klien mampu mengontrol halusinasinya dan tau tentang pengobatan (8 benar)
komunikasi 2. Klien dapat membuat jadwal kegiatan sesuai dengan kemampuan

KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT


KOMUNIKASI VERBAL RASIONAL
VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN
P : Selamat pagi Pak indra, P: Memandang K dan P : Ingin membuka K mampu mengingat P Salam merupakan kalimat
masih ingat dengan saya ? tersenyum percakapan dengan klien dan pembuka untuk memulai
K: Ekpresi senang berharap K ingat pada P dan suatu percakapan sehingga
ingat apa yang telah di dapat terjalin rasa percaya.
K : pagi, ingat! Buk ani kan! jelaskan pertemuan K mengira P temannya Mencoba mengingatkan
K: Ekpresi senyum sebelumnya pasien pada perawat
P: Memandang K merupakan upaya untuk
P merasa senang karena K mengetahui daya ingat
ingat pada P pasien.
P : iya, pak nama saya wike P : Menepuk bahu K, P berusaha mengingatkan K K menjawab nama P Touching hand berguna
dwi andriani! touching hand. menjalin rasa aman klien
K : Memandang P lama
K : iya buk wike..
P : Pak indra, seperti yang P : Memandang K P mengingatkan kontrak K mencoba mengingat Setiap interaksi harus
janji kita kemarin, sekarang K : Memandang P dengan K kontrak yang sudah berdasarkan kontrak yang
kita masih lanjut ngobrol disepakati telah dibuat dan klien selalu
tentang cara menghardik harus diingatkan pada kontak
halusinasi dan obat (8 benar) yang telah disepakati untuk
ya pak. Bapak bersedia K : Melihat ke arah P P: senang K menjawab dan memudahkan serta
ngobrol dengan saya? P : Memandang K respon K menunjukkan K tertarik untuk ngobrol mengarahkan proses interaksi
ketertarikan dengan P
K : Ya, bersedia.
P : masih sering dengar P : Memandang K P berusaha menggali keluhan K berpikir dan mengingat- Tehnik ekplorasi digunakan
suara” pak ? K : memandang P K ingat untuk menggali data lebih
jauh tentang keadaan klien
K : Menoleh ke P P menemukan data adanya K menjawab pertanyaan P
K : “iya masih”. P : Memperhatikan K halusinasi
P: kapan suara itu muncul, P : Memandang K P berusaha menggali tentang K focus menjelaskan ke P Tehnik ekplorasi digunakan
apa isi dari suara itu dan K : memandang P halusinasi K untuk menggali data lebih
bagaimana perasaan bapak jauh tentang halusinasi klien
saat halusinasi muncul

K: “suara muncul sore hari K : Menoleh ke P P menemukan data adanya K menjawab pertanyaan P
jam 17:00 dan jam 04 subuh P : Memperhatikan K halusinasi
wib, suara tersebut memaksa
saya untuk melalukan segala
hal dan suara itu membuat
saya jengkel.
P : Nah kalau mendengar P : Memandang K sambil P mulai mengkaji kebiasaan K berpikir dan berusaha Ekplorasi ditujukan untuk
suara itu, apa yang biasanya tersenyum klien dalam menghadapi mengingat menggali aspek positif klien
pak indra lakukan? K : memandang P masalah

K : menghardik “pergi-pergi K : memperagakan cara K membayangkan


kamu suara palsu…….” menghardik halusinasi P berpikir apa kira-kira yang kebiasaannya bila mulai
P : Memandang K dilakukan klien saat “dengar suara”
halusinasi muncul apakah
mampu menghardik..?
P : iya pak coba bapak P : Menunjukkan perhatian P berharap K dapat K memandang P Pertanyaan menggali untuk
peragakan cara untuk K : memandang perawat mengidentifikasi cara mengetahui keinginan klien
mengatasi masalah halusinasi menghardik halusinasi K menghardik
bapak seperti apa yang sudah
kita bahas kemari..

K : kilen memperagakan cara


menghardik pergi-pergi K : sedikit kebingungan
kamu suara palsu kamu sambil menghardik P senang karena K ingin K menjawab pertanyaan P
tidak nyata…….” P : Memperhatikan menghardik
P : pak indra perhatikan saya, P : Memandang K dan P menjelaskan cara K memperhatikan Kegiatan yang baru (cara
saya akan menjelaskan menjelaskan cara menghardik halusinasi menghardik) dilakukan
kembali cara menghardik menghardik biasanya susah diingat oleh
halusinasi…? K : memperhatikan P klien
“bapak tutup mata dan
telinga sambil bilang pergi-
pergi kamu suara palsu P : mempragakan cara P memperagakan cara
kamu tidak nyata saya tidak menghardik menghardik ke K
mau mendengar kamu”

K : memperhatikan P. K memperhatikan
P : Bagus kalau begitu! Nah, P : memandang K P: memberikan pujian karena K memperagakan cara Reinforcement diperlukan
coba bapak peragakan.! K : Tersenyum K dapat menghardik, menghardik untuk menegaskan prilaku
walaupun dengan bantuan positif dan menjalin trust
K : memperagakan cara K : tau cara menghardik perawat K menghardik dengan pada klien
menghardik..” pergi-pergi tetapi belum terlalu hapal dibantu P
kamu suara palsu kamu kalimat menghardik P: menunjukkan perhatian
tidak nyata saya tidak mau P : membantu K dalam dengan ikut menghardik
mendengar kamu” menghardik
P : Bagus ya pak, pak indra P : Tersenyum sambil P: menerapkan komunikasi K senang melihat P Komunikasi pasif berguna
harus terus menghardik bila memandang ke arah K pasif agar pasien mampu
halusinasi muncul.. K : Memandang P memasukan dalam jadwal
hariannya
K : menjawab iya sambil K : ingin menghardik
K : iya pak. mengagukan kepalanya P: senang karena halusinasi
P : Memperhatikan respon K mendapatkan tanggapan dari
klien
P : “baik pak indra kita ulang P : Memandang K P: memperhatikan K K memikirkan alternatif yang Alternatif ditawarkan dengan
kembali tentang pengobatan K : Memandang ke P tanyakan dan mampu tidak bersifat memaksa dan
(8 benar), bapak masih menjelaskan 6 dari 8 tentang sesuai dengan kemampuan
ingat”...? obat. klien

K : iya, masih K : menjelaskan obat (8 P: memperhatikan


- Benar diagnosis benar) K terhadap alternatif yang K menjelaskan obat 8 benar
- Benar obat P : Memperhatikan respon K dijelaskan
- Benar saat dan lama
penggunaan
- Benar dosis
- Benar cara
- Benar dokumentasi
P : menjelaskan kembali P : Memandang K P menjelaskan alternatif K: membayangkan bila Memberikan pengertian
tentang pengobatan (8 benar) K : mendengarkan penjelasan pengobatan (8 benar) yang dirinya menerima alternatif sehingga klien terbuka
P lengkap pada K pengobatan (8 benar) pikirannya terhadap obat (8
tersebut benar)
K : mendengarkan? K : Memandang / P senang karena K mulai
mendengarkan P memperhatikan tentang K: memikirkan
P : Menjelaskan alternatif kegiatan kemampuannya melakukan
pengobatan (8 benar) kegiatan tersebut
P : coba bapak jelaskan P : Memandang K dan P mencoba memberikan K mencoba percaya pada apa Memberikan dorongan
kembali tentang pengobatan tersenyum dorongan pada K kata P diperlukan bagi klien untuk
(8 benar) K : Memandang P meningkatkan kemampuan
 Benar diagnosis daya ingat pada dirinya
 Benar obat sendiri
 Benar saat dan lama
penggunaan
 Benar informasi
 Benar indikasi
 Benar dosis
 Benar cara/rute
 Benar dokumentasi

K : menjelaskan (8 benar), K : menjelaskan prisip 8 P senang karena K mengerti K memberikan respon


dan hanya mampu benar penjelasan P menjelaskan yang telah
menyebutkan 5 dari 8 benar : P : Tersenyum dijelas P
 Benar diagnosis
 Benar obat
 Benar saat dan lama
penggunaan
 Benar informasi
 Benar dokumentasi
 Benar indikasi
 Benar dosis
P : Nah, Pak indra masih P : Memandang K dan P mencoba menggali daya K memikirkan tentang Pertanyaan untuk
ingat nggak tadi kita bahas tersenyum ingat klien terhadap pembicaraan yang dilakukan mengingatkan diperlukan
masalah apa? K : Menoleh pada P pembicaraan tadi tadi bila klien teralihkan
perhatiannya
K : Masih. Cara menghardik K : Mengangguk dan P: senang karena K ingat K teringat pada pembicaraan
dan tentang obat. memandang P pada apa yang dibicarakan. yang dilakukan barusan
P : Tersenyum
P : Bapak setuju kalau P : Mendekatkan diri pada K P mengaskan kembali K menunjukkan persetujuan Persetujuan harus ditegaskan
dilakukan tiap hari? K : Menoleh dan kesepakatan terhadapa tindakan yang kembali pada pasien agar
memandang P akan dilaksanakan bisa dilaksanakan

K : iya setuju. K : Mengangguk dan P senang karena K setuju


tersenyum terhadap tawaran P
P : Tersenyum
P : Bagus kalau begitu. P : Menepuk pundak K P memberikan pujian pada K K senang dengan pujian yang Pujian dengan touching hand
K : Tersenyum diberikan membangun rasa percaya diri
K:- K : Memandang P dan P senang karena K K menjabat tangan P untuk klien sehingga termotivasi
menjabat tangan P memberikan respon sesuai menunjukkan persetujuan untuk melaksanakan kegiatan
P : Membalas jabat tangan K harapan
P : Nah, karena sudah P : Memandang K dan P mengakhiri fase interaksi K merasa perlu untuk mandi Setiap interaksi yang akan
waktunya pak indra istirahat, tersenyum dan membuat kontrak karena diarahkan P dilaksanakan harus kontrak
Pak indra istirahat dulu ya. K : Tersenyum interaksi selanjutnya dengan klien agar klien dapat
Besok saya dinas pagi dari bersiap-siap untuk interaksi
jam 08 sampai jam 14 siang selanjutnya
kita ngobrol lagi besok ya?!
Jam berapa maunya dan
dimana..?..? K setuju pada kontrak yang
K : Ya…ya…jam 10, di sini K : Memandang P P senang karena K setuju diberikan P
lagi. P : Tersenyum
P : Nah besok kita ngobrolin P : Memandang K dan P menentukan topik interaksi K memikirkan tentang topik Topik perlu dikontrakkan
tentang cara lain menghardik tersenyum selanjutnya yang ditawarkan agar klien terfokus pada
halusinasi yaitu dengan cara K : memandang P topik tersebut sehingga bila
bercakap-cakap ya Pak indra, P senang karena K setuju K setuju terhadap topik yang ada penyimpangan dapat
ya? K : Memandang P ditawarkan diingatkan pada kontrak
P : Tersenyum sebelumnya
K : Ya…ya…
P : Kalau begitu saya permisi P : Menepuk pundak K dan P mengakhiri interaksi K senang karena P Salam penutup merupakan
ya Pak indra. Selamat pagi. mengulurkan tangan mengucapkan salam akhir fase yang harus
Sampai ketemu besok sore. K : Menoleh kepadanya dilakukan untuk mencegah
rasa tidak percaya pada klien
K : Selamat pagi. K : Tersenyum dan menjabat P senang karena K sudah K menjabat tangan P sebagai
tangan P percaya pada P tanda mengakhiri interaksi
P : Tersenyum sementara

KESAN PERAWAT :
Fase kerja dapat dilaksanakan dengan baik. Klien dapat menghardik walaupun harus diarahkan /dibantu perawat tetapi mampu memahami tentang obat (8
benar). Pertemuan kali ini belum teratasi sehingga perlu dijelaskan lagi cara menghardik serta cara lain mengatasi halusinasi. Telah disepakati pula bahwa cara
menghardik tersebut dibicarakan nanti pada saat interaksi selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai