01 GDL Yuniarnurv 219 1 Yuniar P 7 PDF
01 GDL Yuniarnurv 219 1 Yuniar P 7 PDF
DISUSUN OLEH :
DISUSUN OLEH :
NIM : P. 08047
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini
atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah
hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai
Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah
Ditetapkan di : Surakarta
Ditetapkan di : Surakarta
DEWAN PENGUJI
Mengetahui,
Ketua Program Studi D III Keperawatan
STIKes Kusuma Husada Surakarta
Setiyawan. S.Kep., Ns
NIK. 201084050
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
1. Setiyawan ,S.Kep., Ns, selaku Ketua Program Studi D III Keperawatan yang
Husada Surakarta.
7. Kedua orang tuaku, yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan semangat
Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu-
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
B. Pengkajian ........................................................................... 5
A. Pembahasan ......................................................................... 14
Daftar Pustaka
Lampiran
DAFTAR GAMBAR
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda persalinan, dan
dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim
dengan syaraf rahim dalam keadaan utuh serta berat diatas 500 gram
Indikasi dari ibu dan janin. Adapun indikasi dari ibu antara lain : Panggul
riwayat sectio caesarea yang klasik. Adapun indikasi dari janin antara lain :
letak janin yang tidak stabil, tidak bisa elikoreksi, presentasi bokong, penyakit
atau kelainan berat pada janin seperti eritiblastosis atau retardasi pertumbuhan
nyata, gawat janin adalah disproporsi sevalo pelvik, indikasi gawat janin,
Ketuban pecah dini bisa sampai dilakukan sectio cesarea karena induksi yang
1
2
ketuban pecah dini. Sedangkan di Indonesia 70% dari 1.400 ibu melahirkan
dilakukan dengan cara sectio caesarea indikasi ketuban pecah dini (World
Health Organisation, 2012). Di daerah kota Surakarta 40% dari 580 ibu
Sakit Panti Waluyo tercatat dari bulan Januari 2012 sampai April 2012 dari
150 ibu melahirkan 40% diantaranya melahirkan dengan cara dengan sectio
caesarea indikasi ketuban pecah dini (Rekam medik, Panti Waluyo : 2012).
kelaianan dari kenyamanan dan hal lain yang tidak menyenangkan. Gangguan
rasa nyaman nyeri adalah sistem rangsangan yang tidak nyaman / kerusakan
2003: 243). Bisa terjadinya nyeri pada klien karena adanya insisi pembedahan
dan uterus yang menyebabkan terputusnya jaringan saraf dinding rahim dan
dinding perut maka klien mengalami nyeri (Mitayani, 2009: 133). Pada saat
sebagai berikut : kaji klien, observasi ekspresi wajah, berikan posisi yang
Ny. S post sectio caesarea atas indikasi ketuban pecah dini di bangsal Catleya
B. Tujuan Penelitian
Terdiri atas dua (2) hal yaitu Tujuan Umum dan Tujuan Khusus.
1. Tujuan umum
Melaporkan kasus nyeri pada Ny.S dengan post sectio caesarea indikasi
ketuban pecah dini di ruang Catleya ibu di rumah sakit Panti Waluyo
Surakarta.
2. Tujuan khusus
a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada Ny. S dengan nyeri post
C. Manfaat Penelitian
1. Penulis
2. Instansi
a. Pendidikan
nyeri pada pasien post partum sectio caesarea indikasi ketuban pecah
dini (KPD).
b. Rumah sakit
bacaan.
3. Profesi keperawatan
nyeri yang di hadapi pasien post sectio caesarea indikasi ketuban pecah
dini.
BAB II
LAPORAN KASUS
A. Identitas klien
Dari pengkajian tanggal 02 April 2012, pada kasus ini diperoleh dengan
cara auto anamnese dan allo anamnese didapatkan data, inisial klien Ny. S,
Atas (SMA), diagnosa post partum sectio caesarea atas indikasi ketuban
pecah dini, klien masuk ke Rumah sakit pada tanggal 02 April 2012 pukul
19.00 WIB diantar oleh suami dan keluarganya, dan nama penanggung jawab
B. Pengkajian
bawah umbilicus, skala nyeri 7, nyeri setiap saat dan panjang luka sekitar
mulai keluar air dari jalan lahir, lalu pukul 19.00 WIB klien dibawa
jari diatas umbilicus lalu klien dilakukan operasi sectio caesarea atas
5
6
indikasi ketuban pecah dini 20 jam. Pukul 21.00 WIB dan keluar dari
kamar operasi pukul 22.35 WIB dan dipindahkan ke bangsal catleya ibu,
urine +/- 200cc dan perdarahan +/- 5cc. Riwayat kesehatan keluarga, klien
hipertensi dan diabetes melitus. Klien mengatakan anak kedua dari dua
bersaudara dan suami klien anak pertama dari tiga bersaudara, selama
Gambar 2.1
Genogram
Keterangan :
: Perempuan
: Laki laki
: Pasien / Klien
: Tinggal serumah
: Garis pernikahan
: Garis keturunan
7
buang air besar 1 kali per hari, konsistensi padat, berwarna kuning, dan
bau khas. Buang air kecil, 6-7 kali per hari, warna kuning jernih, dan bau
khas. Setelah melahirkan, klien mengatakan belum buang air besar, buang
air kecil terpasang kateter sejak tanggal 02 April 2012 jam 19.00 WIB,
sekitar 200cc selama 3 jam, warna kuning jernih, dan bau khas.
berpindah dan personal hygiene dan klien hanya dibantu keluarga saja
data selama hamil, klien mengatakan tidur seperti biasanya, sekitar 7 jam,
seperti biasanya sekitar 6-7 jam dan kadang terbangun karena nyeri post
sectio caesarea.
nyeri, pencetus nyeri karena luka post sectio caesarea, nyeri dirasakan
8
umbilicus, dengan skala nyeri 7, dan terdapat bekas jahitan luka post
kassa.
Hidung simetris kanan dan kiri, tidak ada polip. Mulut simetris, tidak
terdapat stomatitis, mukosa bibir lembab. Telinga simetris kanan dan kiri,
pengembangan dada kanan dan kiri simetris, palpasi vocal premitus kanan
Pengkajian pada jantung dengan cara inspeksi didapat hasil ictus cordis
tidak tampak, palpasi ictus cordis teraba spesifik di SIC 5 di dada sebelah
kiri, teratur, dan kuat, perkusi pekak, auskultasi bunyi jantung satu dan
panjang sekitar 12cm dan masih tertutup kassa, nyeri dirasakan seperti
dirasakan setiap saat. Perineum klien tidak ada luka episiotomi. Lokhea
sekitar 5cc, berwarna merah segar. Ekstremitas turgor kulit baik, tidak ada
4. Pemeriksaan Penunjang
negatif.
5. Terapi medis
pemberian 2x/hari (jam 12.00 dan 23.00 WIB). Kaltropen dosis 3ml, cara
pemberian melalui intra vena, fungsi untuk anti nyeri, waktu pemberian
2x/hari (12.00 dan 23.00 WIB). Alinamin dosis 3ml, cara pemberian
melalui intra vena, fungsi untuk daya tahn tubuh, waktu pemberian 1x/hari
10
jam 12.00 WIB. Mendapat terapi infus RL (Ringer Laktat) 30 tetes per
menit.
klien mengatakan nyeri pada luka post sectio caesarea, nyeri dirasakan
dirasakan setiap saat. Pada pengkajian didapatkan data objektif : terdapat luka
mmHg, nadi 80 x/menit, respirasi 20 x/ menit, suhu 370 C. Dari data di atas
dapat diambil diagnosa utama nyeri akut berhubungan dengan agen injury
D. Perencanaan
Pada diagnosa nyeri akut berhubungan dengan agen injury fisik (post
hilang, dengan kriteria hasil : skala nyeri berkurang dengan skala 1-3, klien
x/menit, intervensi yang dilakukan untuk diagnosa nyeri akut adalah kaji
tanda vital, berikan posisi yang nyaman pada klien dengan posisi fowler,
11
analgesik.
E. Implementasi
mengkaji skala nyeri klien, klien mengatakan nyeri pada bekas luka post
dengan skala nyeri 7, nyeri dirasakan setiap saat. Terdapat luka post sectio
caesarea, klien tampak meringis kesakitan. Pada jam 23.15 WIB, melakukan
nadi 80 x/menit, respirasi 20 x/ menit, suhu 370 C. Pada jam 23.20 WIB,
memberi posisi yang nyaman untuk klien, klien merasa nyaman dengan posisi
terlentang dan memakai dua (2) bantal dengan posisi semi fowler.
tindakan mengkaji skala nyeri klien, klien mengatakan luka bekas operasi
umbilicus, dengan skala nyeri 7, dan nyeri timbul nyeri setiap saat, klien
vital didapatkan hasil tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 80 x/menit, respirasi
nafas dalam, klien bersedia melakukan tehnik relaksasi nafas dalam dan klien
pada jam 12.00 WIB, respon klien bersedia dilakukan pemberian obat melalui
intra vena.
Pada tanggal 04 April 2012, jam 07.30 WIB, mengkaji skala nyeri
klien, subjektif : klien mengatakan nyeri bekas post sectio caesarea sudah
nyeri 5, dan timbul nyeri saat bergerak, klien masih tampak kesakitan. Pada
jam 07.35 WIB, mengajarkan tehnik relaksasi nafas dalam, klien bersedia
melakukan tehnik relaksasi, dan klien sangat kooperatif. Jam 08.15 WIB,
120/90 mmHg, nadi 80 x/menit, respirasi 24 x/ menit, suhu 360 C. Pada jam
10.00 WIB. Klien mendapat terapi kaltropen pada jam 12.00 WIB, respon
klien bersedia dilakukan pemberian obat melalui intra vena dan klien sangat
kooperatif. Pada jam 13.00 WIB, memberikan posisi yang nyaman pada
klien, klien mengatakan merasa nyaman dengan posisi tidur terlentang dan
F. Evaluasi
pada luka bekas operasi sectio caesarea, nyeri seperti ditusuk-tusuk, di bawah
umbilicus, dengan skala nyeri 7, dan nyeri timbul setiap saat, data objektif
tertutup kassa, klien tampak meringis kesakitan. Masalah nyeri akut belum
teratasi, maka intervensi dilanjutkan antara lain, kaji skala nyeri klien,
13
obat analgesik.
Pada tanggal 03 April 2012, jam 08.30 WIB, data subjektif klien
bawah umbilicus, dengan skala 7, nyeri timbul setiap saat. Data objektif
terdapat luka post sectio caesarea sepanjang kurang lebih 12 cm dan masih
tertutup kassa, klien tampak meringis kesakitan. Masalah nyeri akut belum
teratasi, maka intervensi harus dilanjutkan dengan : kaji skala nyeri klien, beri
posisi yang nyaman, ajarkan tehnik relaksasi, kolaborasi dengan dokter dalam
terasa seperti tersayat, di bawah umbilicus, dengan skala nyeri 5, dan nyeri
timbul saat untuk bergerak. Data objektif terdapat luka post sectio caesarea
panjang sekitar kurang lebih 12 cm, klien tampak lebih rileks. Masalah nyeri
akut belum teratasi, maka intervensi yang dilanjutkan adalah kaji skala nyeri
klien, observasi tanda-tanda vital, berikan posisi yang nyaman, ajarkan tehnik
BAB III
A. Pembahasan
Asuhan keperawatan gangguan rasa nyaman nyeri pada Ny. S post sectio
caesarea atas indikasi ketuban pecah dini di bangsal catleya Rumah Sakit
Panti Waluyo Surakarta. Pengkajian ini dilakukan pada hari senin tanggal 02
April 2012. Hasil pembahasan ini, sesuai dengan hasil laporan kasus pada
observasi ekspresi wajah, berikan posisi yang nyaman, kaji kualitas nyeri,
keperawatan gangguan rasa nyaman nyeri pada Ny. S post sectio caesarea
atas indikasi ketuban pecah dini di bangsal Catleya Rumah Sakit Panti
Waluyo Surakarta.
14
15
1. Pengkajian
semua masalah kesehatan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddart,
2002 : 122).
dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim
dengan syaraf rahim dalam keadaan utuh serta berat diatas 500 gram
Indikasi dari ibu dan janin. Adapun indikasi dari ibu antara lain : Panggul
yang buruk, riwayat sectio caesarea yang klasik. Adapun indikasi dari
janin antara lain : letak janin yang tidak stabil, tidak bisa elikoreksi,
116 Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda
2002 : 218).
adalah kelainan dari kenyamanan dan hal lain yang tidak menyenangkan.
teori Gordon antara lain : Pada pola aktivitas dan latihan setelah
penulis semakin banyak aktivitas atau gerakan yang dilakukan oleh klien
umbilicus, dengan skala nyeri 7, nyeri terasa setiap saat. Kemudian klien
mendapat terapi kaltopren yang berfungsi untuk anti nyeri. Saat dilakukan
2. Diagnosa Keperawatan
dengan agen injury fisik (luka post sectio caesarea), pada Ny. S adalah
sebagai berikut :
aktual atau potensial, berupa awitan yang tiba-tiba atau perlahan dari
intensitas ringan sampai berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau
subjektif: klien mengatakan nyeri pada luka post sectio caesarea, nyeri
nyeri 7, nyeri dirasakan setiap saat. Data objektif : terdapat luka post sectio
manusia saat ini terhadap kondisi kesehatan atau proses kehidupan yang di
dukung oleh tanda dan gejala dan faktor-faktor yang berhubungan, yang
122).
19
3. Perencanaan
tertulis dari tahap kedua dan ketiga dari proses keperawatan yang
dengan alasan, diharapkan selama 1 hari skala nyeri klien akan kurang
menjadi 3, klien tampak rileks dan tanda-tanda vital dalam rentan normal.
nyeri terhadap efek tenang karena tidak mengalami stress atau cemas yang
dengan dokter dalam pemberian obat analgesik. Tujuan dari intervensi ini
input nyeri di kornu posterior dan proses desendern yang dikontol oleh
4. Pelaksanaan
5. Evaluasi
dengan cara menilai sejauh mana tujuan dari rencana keperawatan tercapai
kriteria hasil. Tahap evaluasi ini terdiri dari atas dua kegiatan, yaitu
evaluasi proses dan evaluasi hasil. Evaluasi proses dilakukan selam proses
dengan agen injury fisik (luka post sectio caesarea) antara lain tujuan
3x24 jam diharapkan nyeri berkurang atau hilang dengan kriteria hasil
skala nyeri dalam rentan normal 1-3, klien tampak rileks, dan tanda-tanda
vital dalam batas normal. Kriteria hasil tidak tercapai pada hari pertama
karena nyeri dirasakan masih sering timbul setiap saat, dan sifat nyeri itu
berbeda pada setiap orang. Pada kasus ini post sectio caesarea pada hari
jadi setelah reaksi obat analgesik tidak bereaksi lagi maka nyeri akan
timbul kembali.
23
1. Simpulan
b. Hasil pengkajian pada klien dengan gangguan rasa nyaman nyeri akut
akut berhubungan dengan agen injury fisik (luka post sectio caesarea).
gangguan rasa nyaman nyeri akut pada post sectio caesarea yaitu kaji
letak nyeri, skala nyeri dan waktu terjadinya nyeri. Observasi tanda-
tanda vital mencakup tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu. Ajarkan
nyeri.
nyeri akut pada post sectio caesarea yaitu kaji karakteristik nyeri
nyeri.
nyeri akut post sectio caesarea nyeri dibawah umbilicus karena luka
dengan skala nyeri 7 dan nyeri dirasakan setiap saat. Klien juga
tercapai karena klien masih merasakan nyeri post sectio caesarea saat
melakukan aktivitas.
f. Analisa nyeri
Bisa terjadinya nyeri pada klien karena adanya insisi pembedahan dan
nyeri.
2. Saran
sebagai berikut:
maksimal.
25
khususnya pada klien dengan gangguan rasa nyaman nyeri akut post
c. Bagi Penulis
maksimal pada klien post sectio caesarea atas indikasi ketuban pecah
dini (KPD).
DAFTAR PUSTAKA
Benson, Ralph C, (2008), Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : EGC
Grach, L,J (2003), Buku Kebutuhan Gangguan Rasa Nyaman. Jakarta : EGC, hal
234
Potter, Perry, (2006), Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Edisi 4. Jakarta EGC,
hal 152-153
Hidayat, A,Aziz, (2009), Buku Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : EGC, hal 111-
113
Carpenito, Jane. (2011), The World Wide Maternity Journal Medscape : Konsep
Nyeri . http://maternity journal medscape.com