Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

DINAS KESEHATAN
UPT. PUSKESMAS BESUKI
Jalan Garuda No. 199 Telp. (0338) 891335 Langkap – Besuki
puskesmasbesukiberlian@gmail.com
SITUBONDO

PANDUAN AUDIT KLINIS

BAB 1

LATAR BELAKANG

Di era globalisasi sekarang ini upaya – upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan
harus dilaksanakan secara berkesinambungan untuk menjamin bahwa setiap pasien akan
mendapatkan pelayanan terbaik berdasarkan kaidah –kaidah medis yang berlaku. Salah satu
prinsip upaya peningkatan mutu pelayanan medis adalah perbaiakn kualitas yang terus
menerus melaului pepenerapan standar pelayanan medis dan standar pelayanan medis yang
dalam pelaksanaannya perlu dilaksanakan evaluai melalui kegiatan medis atau kegiatan audit
internal.

Audit medis / Klinis adalah Analisa / pemeriksaan yang sistematis dan independent
tentang asuhan klinis , untuk menentukan jika aktifitas dan hasilnya sesuai dengan pengaturan
yang telah di implementasikan secara efektif dan cocok untuk mencapai tujuan , termasuk
prosedur - prosedur untuk diagnosis, tindakan medis, perawatan, pemanfaatan sumber daya
yang terkait, dan outcome serta kualitas hidup pasien sebagai hasil dari prosedur – prosedur
tersebut.

Audit medis adalah Salah satu satu bagian dari managemen mutu pelayanan medis.
Dengan audit medis, kita bisa mengetahui apakah pelayanan medis dilakukan sudah sesuai
dengan standar yang ditetapkan. Audit medis yang dilaksanakan di Puskesmas Besuki
Evaluasi kesesuaian penangan pasien dengan SOP, penilaian keterampilan klinik masing
masing karyawan, pembahasan kasus nearmiss,kasus rujukan terbanyak, kasus kematian, atau
kasus yang menarik yang terjadi sepanjang tahun di Puskesmas Besuki.
BAB II

RUANG LINGKUP

Ruang lingkup audit klinis meliputu :

1. Seluruh unit pelayanan di Puskesmas Besuki

2. SOP yang berlaku di unit layanan

3. Catatan Rekam medis atau data data pasien lainnya


BAB III

TATALAKSANA

Audit Klinis dilaksanakandalam setiap 6 bulan dengan kegiatan yang dilaksanakan dalam
audit klinis adalah kelengkapan isian dalam Rekam medis yang meliputi :

1. Identifikasi Resiko pada pasien

2. Tatalaksana prosedur kasus

3. Tidak ada pengulangan pemeriksaaan penunjang atau terapi yang tidak perlu

4. Catatan edukasi pasien / keluarga

5. Catatan informed consent

6. Catatan tindakan, anestesi, monitoring, rujukan.

Rincian Kegiatan :

1. Pemilihan topic Audit

Topik audit diambil dari 10 penyakit terbanyak

2. Penetapan criteria dan standart

Kriteria kelengakapan RM seperti telah disebukan diatas standar tatalaksana kasus yang
digunakna adalah SOP yang telah disusun oleh tim UKP untuk penanganan kasus yang dipilih
sesuai dengan panduan praktek klinik PMK 514 tahun 2015.

3. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan denagn pengumpilan rekam medis dengan diagnose penyaki
tsesuai topic.

4. Analisis data

Analisa data yaitu penilaian kesesuaian kelengkapan Rekam medis dengan ceklis. Analisa dan
pembahasan dilakukan oleh tim yang terdiri dari berbagai profesi dan atau dapat ditambahkan
dari karyawan yang kompeten.

5. Menetapkan Perubahan
Bagian yang paling penting dalam audit mdis adalah implementasi perubahan menuju
peningkatan mutu klinis. Implementasi perubahan dapat dilaksanakan sebagai berikut :
pertama , Hendaknya analisis data yang telah disimpulkan tersebut di jadikan dasar dalam
membuat Plan of action atau Rencana tindak lanjut ( RTL ) .

6. Re Audit

Hasil dari Re audit seharusnya lebih baik daripada hasil audit sebelumnya karena Re audit
dilakukan setelah Implementasi perubahan dilakukan.
BAB IV

DOKUMENTASI

Dilakukan pencatatan terhadap hasil – hasil yang dicapai dari hasil audit klinis. K emudian
dibuatkan laporan hasil audit klinis. Hasl audit klinis kemudian dia nalisis oleh Tim audit
klinis, kemudian dibuat Rencana tindak lanjutnya. Dilakukan pelaporan hasil analisi audit
klinis oleh penanggung jawab kegiatan kepada Kepala Puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai