Anda di halaman 1dari 5

Situasi

Perawat Wiwit adalah perawat sirkuler di ruang operasi. Biasanya, Wiwit ditugaskan di
Ruang 3 untuk bedah umum, tetapi hari ini Wiwit ditugaskan di Ruang 4, ruang ortopedi.
Wiwit tidak terbiasa dengan rutinitas dokter ortopedi dan berupaya belajar secara cepat
sebelum ada kasus hari ini dengan membaca kartu prefensi dokter. Sejauh ini, Wiwit telah
menyelesaikan dua kasus tanpa insiden. Kasus selanjutnya masuk ke ruangan, dan wiwit
sadar bahwa setiap orang sangat tegang, pasien ini adalah istri dokter lokal, dan dokter akan
melakukan biopsi tulang untuk mengetahui kemungkinan malignansi. Anda mempersiapkan
ruangan untuk biopsi, dan dokter bedah yang memiliki reputasi cepat marah, masuk ke
ruangan. Wiwit tiba-tiba sadar bahwa wiwit telah menyiapkan area dengan betadin, dan ahli
bedah ini lebih menyukai penggunaan larutan lain. Ia melihat apa yang Wiwit lakukan dan
dokter marah.

NASKAH ROLL PLAY MANAJEMEN KONFLIK

Pembagian Peran
Dokter : M. Abduh ridho
Karu : Nur fitriani
PA1 : Wiwit novitasari
PA2 : Uyun Lare Sanju
PA3 : Wilda nur enggi
Pasien : Priti prihatin
Narator : Lina agustina

Di ruang OK terdapat 4 ruangan, pada hari ini perawat nailis dipindah tugaskan oleh
Karu (kholifah) dari ruang bedah 3 yang biasanya menangani ruang bedah umum dipindah
ke ruang bedah 4, ruang bedah ortopedi.

Karu (Fitri) : Mbak Wiwit, hari ini anda saya pindahkan ke ruang bedah 4 ya, karena di
ruang 4 sedang banyak agenda operasi dan membutuhkan perawat
tambahan.
PA1 (Wiwit) :Tapi bu, saya sudah terbiasa di ruang bedah umum dan saya merasa kurang
mampu di ruang bedah ortopedi

Karu (Fitri) :Tapi dari semua perawat di ruang 3 menurut saya anda yang lebih mampu
dan anda juga lebih berpengalaman

PA1 (wiwit) : Baiklah bu, kalau begitu saya bersedia dipindahkan ke ruang 4

Karu (fitri) : Terima kasih ya mbak atas kerja samanya

PA1 (wiwit) : Ya bu terima kasih

PA1 menuju ruang bedah 4 dan mulai beradaptasi dengan kondisi di ruang bedah 4, PA1
tidak terbiasa dengan rutinitas dokter ortopedi dan berupaya belajar secara cepat sebelum
ada kasus hari ini dengan membaca kartu prefensi dokter.

PA1 (Wiwit) : Mbak hari ini saya dipindah tugaskan oleh karu dari ruang 3 ke ruang 4,
mohon bantuannya yaa

PA2 (Uyun) : Iyaa mbak, mari kita saling bekerja sama

PA1 (wiwit) : Hari ini ada berapa agenda operasi ya mba?

PA3 (Wilda) : Hari ini ada 3 agenda operasi mbak, ini bisa anda lihat sendiri statusnya

PA2 (Uyun) :Persiapan operasi pertama sudah siap mbak, dokter ortopedinya juga sudah
datang, operasinya sudah bisa dimulai

PA1 (Wiwit) : Dokter ortopedinya siapa mbak?

PA2 (Uyun) : dr. Edi mbak

PA1 (Wiwit) : Tapi saya loh belum memahami kasusnya

PA3 (Wilda) : Halah mbak, kan bisa dibaca kartu prefensinya dr. Edi

PA1 (Wiwit) :Iya mba sudah saya baca kok

PA2 (Uyun) :Ya uda ayo ke ruangan, semua sudah siap


PA1 telah menyelesaikan dua kasus operasi ortopedi tanpa insiden. Kasus selanjutnya
masuk ke ruangan, setiap orang sangat tegang, karena pasien ini adalah istri dokter lokal,
dan dokter akan melakukan biopsi tulang untuk mengetahui kemungkinan malignansi.

PA3 (Wilda) : Alhamdulillah 2 operasi berjalan dengan lancar

PA1 (Wiwit) : Iya mba, hati saya tenang karena semuanya lancar

PA3 (Wilda) : Ini tinggal pasien selanjutnya, Ny. Priti istri dr. Sigit agendanya akan
dilakukan biopsi, haduh harus hati-hati ini.

PA1 (Wiwit) : Iya mba, anda nampak tegang sekali

PA3 (Wilda) : Iya mbak istrinya dokter, tindakan yang dilakukan harus ekstra hati-hati,
ada salah dikit bisa kena marah

PA2 (Uyun) : Mba pasien Ny. Priti sudah diantar ke ruang OK, tadi sudah saya terima
dari perawat ruangan obat-obatnya juga sudah saya tata di kotak obat

PA3 (Wilda) : Oke mbak, makasih yaa

Seluruh perawat mulai mempersiapkan ruangan untuk biopsi, termasuk PA1 yang
mendesinfektan area operasi denga betadin dan dokter bedah yang memiliki reputasi cepat
marah, masuk ke ruangan.

Dokter (Ridho) : Loh mbak, itu desinfektannya kok pakai betadin?

PA1 (Wiwit) : Biasanya kan juga pakai betadin dok

Dokter (Ridho) : Kata siapa, saya loh biasanya ndak pakai betadin

PA2 (Uyun) : Mbak biasanya kalau dr. Ridho itu desinfektannya nggak pakai betadin

PA3 (Wilda) : Maaf dok, mbak Wiwit ini pindahan dari ruang bedah 3 jadi belum
terbiasa dengan ruang bedah 4

Dokter (Ridho) : Loh sebagai perawat ruang OK mau dari ruang bedah 3, ruang bedah 4
kan seharusnya anda mengerti dengan kebiasaan dokter

PA1 (Wiwit) : Ya dokter, saya mohom maaf atas kelalaian saya


Dokter (Ridho) : Saya ngak mau tau yang jelas saya ndak suka pakai betadin, kamu jadi
perawat baru seharusnya kamu tanya dulu, jangan sok pintar kamu!!!

PA1 (Wiwit) : Ya dokter sekali lagi mohon maaf atas kelalaian saya

Dokter (Ridho) : Saya laporkan kejadian ini ke kepala ruangan

Dokter meninggalkan kamar operasi menuju ruang kepala ruangan untuk melaporkan
kejadian ini

Pasien (Priti) : Loh sus, kenapa dokter Ridho marah-marah? perawat tadi melakukan
kesalahan ya?? Wah jangan-jangan saya dijadikan mal praktik yaa sus?

PA2 (Uyun) : Ndak kok bu, kita cuma salah menggunakan antiseptik, biasanya dr. Ridho
tidak suka pakai betadin nah mbak Wiwit tadi pakai betadin, tidak
berdampak apa-apa kok bu

Pasien (Priti) : Ya sudah kalau gitu, saya nggak mau ya kalau kerjanya asal-asalan.

PA3 (Wilda) : Iya bu, kami pasti memberikan pelayanan yang terbaik dan sesuai
prosedur

Dokter mengadukan kejadian ini ke kepala ruangan OK atas kejadian ini

Dokter (Ridho) : Mbak fitri, saya tidak suka dengan kinerja anak buah anda

Karu (Fitri) : Ada masalah apa sih dok?

Dokter (Ridho) : Anda tau sendiri kan kalau saya tidak suka menggunakan betadin untuk
desinfektan,

Karu (Fitri) : Ya dok, kalau begitu perawat wiwit akan saya tegur

Ke esokan harinya dokter menemui karu , untuk menanyakan apakah karu sudah
menegur perawat wiwit. Namun, karu tidak menegur perawat wiwit karena karu
menganggap bahwa menggunakan betadin tidak menimbulkan efek yang berbahaya bagi
pasien.
Dokter (ridho) : Mbak , bagaimana anak buahnya sudah di tegur ?
Karu (Fitri) : Maaf pak , saya belum sempet ketemu dengan perawat wiwit ,
Dokter (Ridho) : Gimana sih mba ko belum di tegur, kalau dia melakukan kesalahan seperti
itu lagi gimana ?
Karu (Fitri) : Iya dok , soalnya setiap saya ke ruangan perawat Wiwit sedang melakukan
tindakan. Jadi saya belum sempat untuk menegur.
Dokter (Ridho) : Kalau begitu jika ada operasi lagi dengan saya perawat itu tidak usah ikut.
Karu ( fitri) : Jangan begitu dok, saya pastikan perawat Wiwit tidak akan
mengulanginya lagi.
Seeiring berjalannya waktu konflik antara perawat dengan dokter membaik.

Anda mungkin juga menyukai