Anda di halaman 1dari 2

Workshop Interpersonal Skills Panitia OPPEK dan MABIM 2013 Keluarga Mahasiswa

Fakultas Kedokteran Unpad

Sejarah panjang perjalanan kegiatan kemahasiswaan di Indonesia saat ini memasuki


masa-masa transisi yang positif. Stereotype negatif yang mengidentikkan kegiatan penerimaan
mahasiswa baru di lingkungan kampus dengan tindak kekerasan fisik dan psikis mulai dapat
ditinggalkan. Mahasiswa sebagai intelektual muda bangsa Indonesia semakin menyadari
pentingnya interaksi antar mahasiswa yang berlandaskan kepada kemampuan intelektualitas
dan kecerdasan emosional.

Inisiatif untuk menyelenggarakan kegiatan yang berdasarkan prinsip adult learning,


penyusunan dan perumusan kegiatan yang dilakukan dengan metode ilmiah secara
menggembirakan justru datang dari kalangan mahasiswa sendiri. Panitia penyelenggara
kegiatan penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2013/2014 meminta pembekalan mengenai
konsep berupa code of conduct yang akan menjadi “ruh” acara Orientasi Pengembangan
Pembinaan Kemahasiswaan (OPPEK) 2013 dan Masa Bimbingan (Mabim) yang akan mereka
selenggarakan. Hal tersebut tentu saja disambut dengan baik oleh bidang kemahasiswaan
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad) dan Ikatan Alumni Unpad komisariat
FK yang selalu berusaha mendorong perkembangan kegiatan kemahasiswaan untuk menjadi
lebih baik.

Workshop untuk panitia ini diselenggarakan pada tanggal 24-25 Agustus 2013 di kampus
Jatinagor, Gedung Student Center Fakultas Kedokteran Unpad. Sekitar 50 orang mahasiswa
yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa FK Unpad tampak sangat antusias menyerap
berbagai materi interpersonal skill yang disampaikan oleh dr. Johnny Sulistio alumni FK Unpad
angkatan 1977. Panitia diajak untuk terlibat dalam sebuah kegiatan dengan metode pengajaran
yang sangat interaktif, menarik dan inspiratif. Sesi perenungan diri menjadi sebuah wahana
kontemplasi yang diharapkan dapat menggugah peserta untuk meluruskan kembali tujuan
hidupnya dikaitkan dengan profesi yang akan dipilihnya.
Sebagai kakak kelas, mereka akan menjadi contoh yang paling dekat dengan adik-
adiknya sehingga diharapkan dapat menjadi panutan. Proses ini memegang peran yang sangat
penting dalam membingkai paradigma mahasiswa terhadap profesi dokter. Tentu saja kita tidak
menginginkan jika sampai saat ini dan dikemudian hari masih banyak mahasiswa FK Unpad yang
menyatakan bahwa keinginan menyelesaikan pendidikan di FK Unpad hanya karena alasan
gengsi, memenuhi keinginan orang tua atau hanya untuk mengejar status sosial dan materi.
Menjadi sebuah kewajiban untuk bersama-sama membangkitkan kesadaran bahwa dibalik
profesi ini ada nilai-nilai kemanusiaan yang sangat indah dan sangat berharga hingga tidak
dapat dibandingkan dengan materi dalam bentuk apa-pun.
Kegiatan yang dimulai sejak sabtu sore ini dilanjutkan dengan acara menginap bagi
peserta dan fasilitator di asrama FK Unpad. Bentuk kegiatan yang sengaja dirancang secara
menarik berhasil menggairahkan semangat bukan saja para peserta tetapi juga fasilitator dan
pengurus IKA FK Unpad yang hadir. Media yang digunakan lebih banyak bersifat interaktif dan
reflektif seperti kegiatan menonton bersama film-film yang inspiratif, permainan (games) dan
melakukan respon terhadap survei dan kertas kerja. Narasi atau monolog dari tutor mengambil
porsi sekitar 15% dari seluruh acara hanya untuk memperkaya pemahaman peserta, sedangkan
curah pendapat dan voting menjadi pengganti diskusi dalam menghasilkan kertas kerja (Set of
behaviour).
Diakhir workshop peserta berhasil mengkristalisasikan lima perilaku utama dari sekitar
15 daftar perilaku yang sudah disusun sebelumnya oleh mahasiswa. Lima perilaku utama ini
akan menjadi tolak ukur panitia dan akan diajarkan kepada mahasiswa baru.
Sebelum peserta berhasil merumuskan daftar perilaku utama tersebut, mereka diajak
untuk memasuki ranah refleksi diri. Unsur 7 Habit dari Steven Covey dan SERVE leadership-nya
Ken Blanchard diramu dengan sangat handal oleh dr. Johnny sebagai tutor, peserta diminta
untuk memahami prinsip tiga fase besar perjalanan kehidupan manusia berupa keberhasilan
bergantung menjadi mandiri yang disebut sebagai Personal Victory, yang dibangun dengan
kebiasaan Be Proactive (not reactive), Begin with the End in Mind dan Put first think first. Fase
selanjutnya adalah keberhasilan dari mandiri ke saling bergantung dalam bentuk tim yang
disebut sebagai Public Victory, kebiasaan yang perlu dilatih berkaitan dengan hal ini adalah
Think Win Win, Seek first to Understand then to be understood dan Sinergy.
Pada fase Public Victory, prinsip-prinsip leadership-nya Ken Blanchard memegang
peranan penting, dengan prinsip SERVE (see the future, engage & develop other, Re-invent
continously, Value result & relation, Embody the value). Keberhasilan pelaksanaan Public Victory
juga tidak bisa terlepas dari perilaku 7 Habit : Sharpen the saw (selalu mengasah gargajinya).
Workhop ini tampak direncanakan saat apik dan tertata baik, para fasilitator yang
merupakan staf pendidik FK Unpad, dilengkapi dengan pedoman pelaksanaan. Pedoman terdiri
dari ringkasan kegiatan (Summary) mengenai topik yang dipaparkan dalam presentasi,
kebutuhan sarana yang perlu disiapkan oleh tim fasilitasor, terdapat glosary (definisi istilah)
serta uraian mengenai apa yang dilakukan oleh peserta.
Tampak hadir dan berpartisipasi dalam workshop ini Ketua IKA FK Unpad, Dr. Bambang
Setiohadji, dr., SpM (K) dan pengurus IKA FK Unpad, Staf Khusus Dekan Bidang Kemahasiswaan
dr. Wijana, SpTHT serta Dekan FK Unpad, Prof. Dr.med Tri Hangono Achmad. Tentu saja
kegiatan ini hanya sebuah stimulus yang diharapkan dapat digulirkan secara berkesinambungan
agar sivitas akademika FK Unpad selalu memiliki momen untuk saling berbagi, saling
mengingatkan dan memberikan motivasi agar menjadi dokter yang baik mengabdi dan berjuang
untuk kemaslahatan umat. Vivat Almamater!***

Anda mungkin juga menyukai