Anda di halaman 1dari 13

Program Studi Sarjana Keperawatan

STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan


Januari, 2019

ABSTRAK

Aria Nofi Widiawati, Nur Izzah


Gambaran Fungsi Kognitif Dan Tingkat Kemadirian Activity Of Daily Living
(ADL) Pasien Pasca Stroke Diwilayah Kerja Puskesmas Bandar I Dan
Puskesmas Tulis Kabupaten Batang.
xiii + 67 halaman + 4 tabel +1 skema + 10 lampiran

Stroke merupakan penyakit gangguan fungsional otak berupa kelumpuhan saraf


(deficit neurologik) akibat gangguan aliran darah. Fungsi kognitif adalah aktivitas
mental secara sadar seperti berpikir, mengingat, belajar dan menggunakan bahasa.
Tingkat kemandirian merupakan kemampuan seseorang dalam menentukan
keputusan dan mampu melaksanakan tugas hidup dengan penuh tanggung jawab
tanpa tergantung oleh orang lain. Penelitian ini bertujuan menggambarkan fungsi
kognitif dan tingkat kemandirian Activity Of Daily Living (ADL) pasien pasca
stroke diwilayah Kerja Puskesmas Bandar I Dan Puskesmas Tulis Kabupaten
Batang. Sampel pada penelitian 55 pasien pasca stroke. Teknik pengambilan
sampel total sampling. Penelitian ini bersifat deskriptif. Analisis data
menggunakan analisis univariat, dengan instrumen berupa kuesioner dan lembar
observasi. Hasil Analisis Univariat diperoleh 54,5% mengalami probable
gangguan kognitif. 45,5% memiliki fungsi kognitif normal dan tingkat
kemandirian Activity of Daily Living (ADL) memiliki kategori tingkat
ketergantungan paling ringan 56,4%, tergantung berat 3,6%, tergantung sedang
7,3%, tergantung ringan 18,2%, mandiri total 14,5% dan ketergantungan total
sebanyak 0%. Petugas kesehatan perlu meningkatkan pelatihan yang mendukung
perkembangan otak supaya tidak mengalami kemunduran sehingga fungsi kognitif
mampu berjalan dengan baik serta memberikan bantuan dalam aktifitas yang
dianggap pasien belum bisa melakukanya dan perlu dilatih kembali supaya pasien
dapat melakukan aktivitas secara mandiri.

Kata Kunci : Fungsi Kognitif, Tingkat Kemandirian, Stroke

Daftar Pustaka : 20 (2008-2017)


Bachelor Science In Nursing
STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
January, 2019

ABSTRACT

Aria Nofi Widiawati, Nur Izzah


Overview Cognitive Function And The Independence Level of Activity of
Daily Living (ADL) Post-Stroke Patients working area of Puskesmas Bandar
I And Health Center Tulis Batang.
xiii + 67 page + 4 tables +1 scheme + 10 appendices

Stroke is a disease of the brain functional disorders such as nerve palsy


(neurologic deficit) resulting from interruption of blood flow. cognitive functionis
a conscious mental activities such as thinking, remembering, learning and using
the language.degree of independence a person's ability to determine decisions and
capable of performing the task of living with full responsibility without depending
on others. This study aims to describe the cognitive function and the degree of
independence Activity Of Daily Living (ADL) patients with post-stroke region of
Puskesmas Bandar I And Health Center Tulis Batang. Samples 55 patients with
post-stroke. The sampling technique is total sampling. This is a descriptive
study.Analysis of data using univariate analysis, the instrument was a
questionnaire and observation sheet. Univariate Analysis Results obtained 54.5%
had probable cognitive impairment. 45.5% had normal cognitive function and the
degree of independence Activity of Daily Living (ADL) has the lightest category
of dependence level of 56.4%, depending on the weight of 3.6%, depending was
7.3%, 18.2% light dependent, independently total 14.5% and total dependence as
much as 0%. Health workers need to improve training support brain development
that did not experience a setback that cognitive function is able to run smoothly
and provide assistance in activities which are considered the patient can not do it
and need to be retrained so that the patient can perform activities independently.

Keywords : Cognitive Function, Level of Independence, Stroke.

Bibliography : 20 (2008-2017)
A. PENDAHULUAN kesehatan sebesar 7 per mil.
Stroke merupakan penyakit Prevalensi Stroke berdasarkan
gangguan fungsional otak fokal diagnosis tenaga kesehatan tertinggi di
maupun global akut dengan gejala dan Sulawesi Utara 10,8 per 1000
tanda sesuai bagian otak yang terkena penduduk , diikuti DI Yogyakarta 10,3
(Hernanta, 2013, h. 106). Stroke ada per 1000 penduduk , Bangka Belitung
dua jenis stroke yaitu stroke iskemik dan DKI Jakarta masing-masing 9,7
atau yang biasa disebut dengan stroke per mil. Prevalensi Stroke berdasarkan
Non Hemorogik adalah penyumbatan terdiagnosis tenaga kesehatan dan
terjadi disepanjang jalur pembuluh gejala tertinggi terdapat di Sulawesi
darah arteri yang menuju ke otak. Selatan 17,9 per 1000 penduduk , DI
Stroke hemorogik yaitu pecahnya Yogyakarta 16,9 per 1000, Sulawesi
pembuluh darah sehingga Tengah 16,6 per 1000, diikuti Jawa
menghambat aliran darah normal dan Timur sebesar 16 per mil
darah merembas ke daerah otak dan (Riskesdas,2013). Angka kejadian
merusaknya (Nabyl, 2012, hh. 25-26). stroke berdasarkan buku saku
Jaringan otak yang mengalami kesehatan jawa tengah tahun 2016
kekurangan darah dapat sejumlah 3,472 pasien.
mengakibatkan serangkaian reaksi Data yang diperoleh dari
biokimia yang dapat merusak atau Dinas Kesehatan (DINKES)
mematikan sel–sel saraf otak. Matinya Kabupaten Batang menunjukkan
jaringan otak dapat menyebabkan bahwa dari 21 Puskesmas di
hilangnya fungsi yang dikendalikan Kabupaten Batang pada pada tahun
oleh jaringan tersebut sehingga 2016 terdapat 1.141 kasus Stroke,
apabila tidak ditangani secara cepat Stroke Hemorogik 267 kasus dan
dapat berakibat fatal dan berujung stroke non Hemorogi 874 kasus, tahun
pada kematian (Nabyl, 2012, h. 17). 2017 mengalami penurunan sejumlah
Stroke dapat ditemukan pada semua 237 kasus baik Hemorogik 36 kasus
golongan usia, namun sebagian besar dan stroke Non Hemorogik sejumlah
terjadi pada usia diatas 55 tahun 201 kasus. Pada tahun 2017 tercatat
(Paparang dkk, 2013, h. 2). pasien stroke yang berada diwilayah
World Health Organization Kabupaten Batang sejumlah 237
(WHO) menyatakan bahwa pada kasus. Berdasarkan data tersebut
tahun 2015 stroke merupakan wilayah kerja puskesmas di
penyebab kematian terbanyak di Kabupaten Batang yang tertinggi
Dunia setelah penyakit jantung, yaitu puskesmas Bandar I dengan
dengan angka lebih dari enam juta jumlah 98 pasien , Puskesmas Tulis
kematian tiap tahunnya dalam 15 berjumalah 42 pasien, Puskesmas
tahun terakhir (Wicaksana, 2017,h. 3). Batang III berjumlah 6 pasien
Di Amerika Serikat tercatat hampir (DinkesKabupaten Batang, 2016-
setiap 45 detik terjadi kasus stroke, 2017). Selain menyebabkan kematian,
dan setiap 4 detik terjadi kematian Stroke juga dapat berakibat pada
akibat stroke. Stroke menjadi kecacatan. Yuliastuti (2017, h.2)
penyebab kematian yang ketiga di mengatakan stroke merupakan
Amerika Serikat dan banyak negara penyebab kecacatan nomor satu dan
industri di Eropa. Pada tahun 2010 , penyebab kematian nomor tiga
Amerika telah menghabiskan $73,7 (setelah penyakit jantung dan kanker)
juta untuk membiayai tanggungan di seluruh dunia. Kecacatan yang
medis dan rehabilitasi akibat stroke terjadi pada pasien stroke diantaranya
(Nabyl, 2012,h. 19). kelumpuhan pada anggota badan,
Prevalensi stroke di Indonesia menghilangkan sebagaian ingatan,
berdasarkan diagnosis tenaga atau menghilangnya kemampuan
bicara, hemiplegia, hemiparesis, tidur / kursi, mandi, berjalan ditempat
gangguan bicara, serta gangguan rasa datar, naik turun tangga, berpakaian,
(sensasi) di kulit wajah lengan dan kontrol buang air besar (BAB) dan
tungkai (Nabyl, 2012, hh. 17-18). kontrol buang air kecil (BAK) (Sinta
Kecacatan yang terjadi pada pasien dkk dalam Wicaksana, 2017).
stroke tersebut dapat berpengaruh Tamher & Noorkasiani tahun
pada fungsi kognitif pasien. 2011 (dikutip dalam Wicaksana, 2017)
(Yuliastuti, 2017,h. 3) mengatakan mengatakan bahwa Activity of Daily
bahwa pada perubahan kognitif pasien Living (ADL) merupakan aktivitas
stroke ditunjukkan dengan pokok bagi perawatan diri. Pengkajian
ketidakmampuan untuk membuat ADL dilakukan untuk mengetahui
keputusan, kerusakan memori dan tingkat kemandirian. Penilaian ADL
penilaian disorientasi, salah persepsi, penting dalam rangka menetapkan
penurunan rentang perhatian, dan bantuan bagi pasien dengan tingkat
kesulitan berfikir logis. Gangguan ketergantungan penuh atau sedang,
kognitif ini tentu saja di pengaruhi bila pasien tidak dapat melakukan
oleh lokasi dari kerusakan otak. ADL secara mandiri diperlukan peran
Fungsi kognitif adalah aktivitas perawat pembantu (care giver).
mental secara sadar seperti berpikir, Pengkajian ADL umumnya mengikuti
mengingat, belajar dan menggunakan indeks pengukuran yang
bahasa (Widiarti, 2016, h. 121). dikembangkan oleh Barthel dan Kats.
Penurunan fungsi kognitif dapat Indeks ini didasarkan pada hasil
menyebabkan menurunnya evaluasi terhadap tingkat kemandirian
kemampuan fungsional. Beberapa yaitu tingkat ketergantungan secara
peneliti melaporkan bahwa penurunan fungsional. Berdasarkan uraian diatas
kognitif berpengaruh negatif terhadap peniliti tertarik untuk melakukan
kualitas hidup pasien karena dapat penelitian dengan judul “Gambaran
mengganggu aktivitas kehidupan Fungsi Kognitif dan Tingkat
sehari-hari (activity of daily living) Kemandiriann Activity of Daily
(Paparang dkk, 2013,h. 2). Penurunan Living (ADL) Pasien Pasca Stroke di
kognitif tersebut juga dapat Wilayah Kerja Puskesmas Bandar I
mengakibatkan kemunduran gerak dan Puskesmas Tulis Kabupaten
fungsional baik kemampuan mobilitas Batang”.
atau perawatan diri yang dapat
menyebabkan ketergantungan pada
keluarga atau orang lain (Ma’rifatul B. TUJUAN PENELITIAN
dkk, 2015, h. 1). Pasien stroke untuk 1. Tujuan umum
bisa mandiri pasien memerlukan Untuk mengetahui “Gambaran Fungsi
bantuan orang lain dalam melakukan Kognitif Dan Tingkat Kemandirian
aktivitas sehari-hari (Activity of Daily Activity Of Daily Living (ADL) Pasien
Living).. Kemandirian adalah Pasca Stroke Di Wilayah Kerja
kemampuan seseorang dalam Puskesmas Bandar I dan Puskesmas
melakukan aktivitas secara mandiri Tulis Kabupaten Batang”.
misalnya untuk mengurus diri sendiri. 2. Tujuan Khusus
Pada pasien stroke memerlukan a. Untuk mengetahui gambaran fungsi
bantuan dalam melakukan aktivitas kognitif pada pasien pasca stroke di
sehari-hari, bantuan dari orang-orang Wilayah Kerja Puskesmas Bandar I
sekitarnya maupun dari tenaga dan Puskesmas Tulis Kabupaten
kesehatan untuk memenuhi Batang.
kebutuhannya. Beberapa pemenuhan b. Untuk mengetahui gambaran
kebutuhan yang memerlukan bantuan tingkat kemandirian Activity Of
seperti makan, berpindah dari tempat Daily Living (ADL) pasien pasca
stroke di Wilayah Kerja Puskesmas Analisa yang digunakan dalam
Bandar I dan Puskesmas Tulis penelitian ini adalah analisa univariat
Kabupaten Batang. dengan tujuan menggambarkan
fungsi kognitif dan Tingkat
C. METODE Kemandirian Activity Of Daily Living
Desain penelitian ini (ADL) Pasien Pasca Stroke di
menggunakan deskriptif murni Wilayah Kerja Puskesmas Bandar 1
bertujuan untuk menggambarkan fungsi dan Puskesmas Tulis Kabupaten
kognitif dan tingkat kemadirian activity Batang.
of daily living (ADL) pada pasien pasca
D. HASIL PENELITIAN DAN
stroke di Wilyah Kerja Puskesmas
PEMBAHASAN
Bandar I dan Puskesmas Tulis
Kabupaten Batang. Populasi dalam 1. Hasil Gambaran Fungsi Kognitif
penelitian ini adalah seluruh pasien Pasien Pasca Stroke.
pasca stroke yang terdapat di
Wilayah Kerja Puskesmas Bandar 1 Tabel 5.1
Gambaran Fungsi Kognitif Pasien
dan Puskesmas Tulis Kabupaten
Pasca Stroke di Wilayah Kerja Puskesmas
Batang pada bulan Oktober 2018 Bandar I danPuskesmas Tulis Kabupaten
terdapat 66 responden pasien pasca Batang Tahun 2018 (n=55)
stroke. Teknik pengambilan sampel
dalam penelitian ini menggunakan No Fungsi kognitif Jumlah %
total sampling. Sampel dalam 1. Definite gangguan 0 0
penelitian adalah pasien stroke yaitu kognitif
2. Probable Gangguan 30 54,5
semua pasien pasca stroke di
Kognitif
Wilayah Kerja Puskesmas Bandar I 3. Normal 25 45,5
dan Puskesmas Tulis Kabupaten Jumlah 55 100
Batang sejumlah 66 responden.
Puskesmas Bandar 1 berjumlah 36 Berdasarkan hasil dari
responden dan Puskesmas Tulis penelitian, diperoleh lebih dari
berjumlah 30 responden. Responden separoh (54,5%) responden
Bandar 1 terekslusi berjumlah 6 mengalami probable gangguan
kognitif, sedangkan hampir separo
responden sedangkan Puskemas responden normal 45,5% dan 0 %
Tulis sebanyak 5 responden. dengan definite gangguan kognitif.
Sehingga jumlah sampel penelitian
ini menjadi 55 responden pasien
2. Hasil Gambaran Tingkat
pasca stroke. Instrumen yang
Kemandirinan Activity Of Daily
digunakan dalam penelitian ini
Living (Adl) Pasien Pasca Stroke
menggunakan kuisioner MMSE
(mini-mental state exam) untuk Tabel 5.2
mengukur fungsi kognitif dan lembar Gambaran Tingkat Kemandirian
Activity Of Daily Living (ADL) Pasien
observasi Indeks Katz untuk
Pasca Stroke Diwilayah Kerja Puskesmas
mengukur Tingkat Kemandirian Bandar I Dan Puskesmas Tulis Kabupaten
Activity of Daily living (ADL) Batang Tahun 2018 (n=55)
pasien pasca stroke.
No Kemandirian Jumlah % terbanyak pada usia > 55 tahun. Hal
Pasien Pasca ini sesuai apa yang didapatkan
Stroke dilapangan yaitu bahwasannya 45,5 %
1 Tergantung Berat 2 3,6 responden berumur 56-60 tahun
2. Tergantung Sedang 4 7,3 mengalami stroke dengan probable
3. Tergantung Ringan 10 18,2 gangguan kognitif.
4. Tergantung Paling 31 56,4 Berdasarkan jenis kelamin
Ringan lebih dari separoh 31 (56,4%)
5 Mandiri Total 8 14,5 responden berjenis kelamin
Jumlah 55 100 perempuan. Hal ini berbeda dengan
penelitian yang dilakukan oleh (Arina
dkk, 2016) yang menjelaskan bahwa
Berdasarkan hasil dari 60,0% berjenis kelamin perempuan
penelitian, diperoleh hasil lebih dari tidak didapatkan hasil yang signifikan
separoh 31 responden (56,4%) antara pengaruh jenis kelamin wanita
mempunyai tingkat ketergantungan atau pun laki – laki terhadap gangguan
paling ringan dan yang memiliki fungsi kognitif.
ketergantungan total sebanyak 0%. Karena pada perempuan
mengalami menopause, sehingga
Pembahasan produksi estrogen berkurang, hormon
estrogen sangat berperan pada
1. Gambaran Fungsi Kognitif Pasien metabolisme penting beberapa organ
Stroke Diwilayah Kerja Puskesmas salah satunya yaitu otak, estrogen
Bandar I Dan Puskesmas Tulis memiliki fungsi neuroprotektif yang
Kabupaten Batang. berperan sebagai antioksidan yang
mampu mengubah produksi radikal
Dari analisis univariat bebas. Pada perkembangan otak,
diketahui bahwasannya hampir kontrol diferensiasi dan plastisitas
separoh 45,5 % responden berumur saraf yang berbeda dipengaruhi oleh
56-60 tahun sebagian besar estrogen. Estrogen juga berperan
mengalami probable gangguan dalam meningkatkan pertumbuhan
kognitif. Hanas, 2016 mengatakan hal hipotalamus, hipokampus, otak
ini diduga karena semakin tengah, dan korteks yang dapat
bertambahnya usia, kecepatan mempengaruhi status mental dan
mengolah informasi dan daya ingat belajar serta ingatan. Hormon estrogen
semakin menurun sehingga bermanfaat untuk menjaga
menyebabkan fungsi kognitif homeostatis pertumbuhan dan
terganggu. Usia merupakan salah satu perkembangan organ, termasuk
faktor yang mempengaruhi gangguan perkembangan sel neuron di otak.
kognitif pada pasien pasca stroke. Gangguan pada sel-sel otak akibat
Prevalensi kerusakan kognitif pasca menurunnya hormon estrogen
stroke meningkat dengan usia yang menyebabkan perempuan pasca
lebih tua. Pertambahan usia seiring menopause tidak mampu
dengan menurunnya fungsi otak mempertahankan fungsi memori dan
karena sel- sel otak akan mengecil kognitif (Farida.I & Amalia, 2009).
(atrofi). Semakin bertambahnya usia Berdasarkan tingkat pendidikan
pasien pasca stroke maka semakin sebagian besar berpendidikan SD
meningkat pula risiko gangguan sebanyak 41 (74,5%). Menurut
kognitif. Hal ini sejalan dengan Mubarak dan Cahyatin, 2009
penelitian yang dilakukan oleh pendidikan pada hakekatnya
(Wibowo dkk , 2014) didapatkan merupakan usaha untuk membantu
bahwa pasien pasca stroke yang individu dalam meningkatkan
mengalami fungsi kognitif terganggu
kemampuan atas perilaku untuk yang dikhawatirkan bisa memicu
mencapai kesehatan yang optimal. stroke berulang. Padahal jika sampai
Pada penelitian sebelumnya stroke berulang artinya terjadi
(Tumewah dkk, 2014) menyatakan perdarahan yang lebih luas di otak,
bahwa tingkat pendidikan sehingga kondisi bisa lebih parah dari
mempengaruhi fungsi kognitif, serangan yang pertama.
dimana faktor risiko terjadinya Abadi, 2015 mengatakan Salah
gangguan fungsi kognitif bersamaan satu pilar utama pengelolaan stroke
dengan serangan stroke pada tingkat adalah penyuluhan atau edukasi.
pendidikan < 6 tahun meningkat Untuk lebih mempertajam arah
dibandingkan dengan tingkat kegiatan edukasi dan memperoleh
pendidikan >10 tahun. hasil yang maksimal, telah didirikan
Sakinah, 2016 mengatakan perhimpunan para edukator di bidang
bahwa pendidikan sangat stroke yaitu Stroke Care Association.
mempengaruhi fungsi kognisi Menurut Yayasan Stroke Indonesia
seseorang dengan didapatkan hasil 37 mencatat bahwa 50 – 80% pasien
responden (54,4%) berpendidikan SD. stroke memiliki pengetahuan dan
Berbagai penelitian tentang plastisitas ketrampilan yang kurang dalam
otak didapatkan pada proses mengelola penyakitnya dan kontrol
pendidikan sel-sel neuron akan di terhadap dietnya. Untuk itu,
aktivasi dan distimulasi untuk terus diperlukan penyuluhan bagi pasien
berkembang , sehingga semakin dini stroke dalam mengelola penyakitnya.
seseorang anak mendapat pendidikan Pasien yang mempunyai pengetahuan
dan semakin lama pendidkan berjalan yang cukup tentang pengelolaan
maka fungsi kognitif semakin baik. stroke, kemudian mengubah
Hal ini sesuai dengan penelitian perilakunya, akan dapat
(Ratnawati, 2010) yang menjelaskan mengendalikan penyakitnya sehingga
bahwa responden terbanyak ia dapat hidup lebih lama dengan
berpendidikan rendah 36,7% dengan kualitas prima.
tingkat pendidikan SD. Hasil penelitian yang
Berdasarkan lama pasca stroke didapatkan dilapangan yaitu
sebagian besar 40 responden (72,7%) didapatkan hasil lebih separoh
mengalami stroke antara 7-12 bulan. (54,5%) responden mengalami
Hal ini sesuai dengan penelitian probable gangguan kogitif, sedangkan
Hanas, 2016 dengan judul “Gambaran hampir separoh responden normal
Fungsi Kognitif Pada Pasien Pasca (45,5%) dan (0%) dengan definite
Stroke Di Poliklinik Saraf Rsud gangguan kognitif. Hal ini
Arifin Achmad Provinsi Riau” menunjukkan bahwa penderita stroke
didapatkan hasil bahwa 31 responden akan mengalami proses perubahan
(75,61%) pasien mengalami gangguan respon kognitif.
kognitif dengan lama stroke yaitu > 6 Stroke adalah suatu keadaan
bulan. yang timbul karena terjadi gangguan
Frekuensi serangan stroke peredaran darah di otak yang
sebagian besar responden mengalami menyebabkan terjadinya kematian
serangan pertama 53 responden jaringan otak sehingga mengakibatkan
(96,4%). Sari, 2015 mengatakan seseorang menderita kelumpuhan atau
bahwa setelah serangan stroke yang kematian. (Batticaca, 2012 h. 56).
pertama, stroke terkadang bisa terjadi Stroke sangat mempengaruhi dan
lagi dengan kondisi yang lebih parah. memberikan dampak terhadap
Pada umumnya terjadi pada pasien kehidupan, sepertiga dari stroke
yang kurang kontrol diri, dan tingkat memiliki ketidakmampuan jangka
kesadarannya yang rendah. Inilah panjang. Ketidakmampuan yang
terjadi pada pasien stroke karena sekitar dan kondisi sekitar. Dapat
kerusakan sel-sel otak saat stroke, menjalaskan dengan tepat objek –
kerusakan sel-sel otak dapat objek dalam penelitian sehingga dapat
menyebabkan kecacatan fungsi menggetahui dengan tepat topik dalam
sensorik, motorik, maupun kognitif penelitian dengan baik untuk
(Yuliastuti, 2017). mengetahui responden paham dengan
Hal ini sejalan dengan apa yang dibicarakan. Melakukan
penelitian (Hasra, 2013 ) didapatkan perhatian kepada responden guna
hasil penelitian sebagian besar pasien mengetahui bagaimana respon
stroke mengalami gangguan fungsi responden nantinya , serta
kognitif yakni 25 orang (67,5%). menjelaskan dengan bahasa yang baik
Hasra, 2013 mengatakan bahwa dan mengukur daya ingat responden.
penyakit serebrovaskuler seperti Sebagai petugas kesehatan fungsi
stroke merupakan penyebab kedua tenaga kesehatan sebagai pendidik
terjadinya gangguan fungsi kognitif. berperan penting untuk memberikan
Penyakit serebrovaskular adalah informasi terkait perawatan pasien
penyakit yang menyebabkan pasca stroke dirumah tentang
pembuluh darah yang menyuplai bagaimana perawatan lebih lanjut dan
darah ke otak mengalami penanganan nantinya pasien dirumah.
kematian/kerusakan sehingga terjadi
defisit fungsi otak, salah satunya 2. Gambaran Tingkat Kemandirian
fungsi kognitif. Penyebab utama Activity Of Daily Living (ADL) Pasien
adalah akumulasi infark-infark Pasca Stroke Diwilayah Kerja
lakunar, lesi-lesi iskemik dan Puskesmas Bandar I Dan Puskesmas
hopoperfusi serebral. Jumlah terkecil Tulis Kabupaten Batang.
infak maupun lesi pada stroke yang
bisa menyebabkan gangguan fungsi Dari analisis univariat
kognitif adalah lebih dari 10 ml dan diketahui bahwasannya pasien stroke
kurang dari 50 ml yang besarnya 1 – yang menjadi responden dalam
4% dari volume otak. Gangguan penelitian ini diperoleh data 45,5 %
kognitif bisa terjadi kurang dari 10ml responden berumur 56-60 tahun
bila itu mengenai hipothalamus, sebagian besar mngalami
thalamus, batang otak atau ketergantunan paling ringan yaitu 31
hipokampus. Jenis yang paling umum responden (56,4%). Hal ini sejalan
dari gangguan kognitif yang timbul dengan penelitian (Ratnasari, 2013)
dari stroke adalah gangguan perhatian, dengan judul “Hubungan Tingkat
bahasa, masalah memori, persepsi, Ketergantungan Activity Of Daily
pembuatan keputusan, disfungsi Living Dengan Depresi pada Pasien
eksekutif sehingga mempengaruhi Stroke Di RSUD Tugu Rejo
kemampuan untuk menganalisis, Semarang” didapatkan hasil usia yang
menafsirkan, merencanakan, mengatur paling banyak mengalami stroke
dan melaksanakan informasi yang adalah pada usia 55-59 sebanyak 9
kompleks. responden (45%) . Jenis kelamin
Dalam penatalaksanaan pasien lebih separoh 31(56,4%) responden
stroke perlu ditingkatnya pelatihan berjenis kelamin perempuan. Hal ini
yang mendukung perkembangan otak berbeda dengan penelitian Hartanto
supaya tidak mengalami kemunduran dkk, 2014 yang mengatakan Penderita
dan akan melatih supaya fungsi stroke dengan jenis kelamin laki-laki
kognitif nya mampu berjalan dengan lebih besar dibandingkan perempuan.
baik. Seperti dalam melakukan Peneliti berasumsi bahwa pada
orientasi secara baik dengan orang rentang 35-65 laki-laki memiliki lebih
sekitar, berorientasi dengan keadaan
banyak faktor risiko stroke maka kerusakan akan bertambah parah
dibandingkan perempuan. apabila tidak ada penanganan yang
Berdasarkan tingkat tepat. Dalam taraf ini pasien dengan
pendidikan sebagian besar stroke biasanya sudah kemandirian
berpendidikan SD sebanyak 41 pasien sudah mulai membaik yang
(74,5%). Barirroh, 2016 mengatakan dulunya tidak bisa melakukan apa –
tingkat pendidikan seseorang dapat apa (bedrest) sekarang sudah mampu
mendukung atau mempengaruhi melakukan aktifitas (ADL) walaupun
tingkat pengetahuan seseorang. masih ada yang dibantu oleh keluarga.
Pendidikan yang rendah maka Berdasarkan frekuensi
pengetahuan juga rendah, semakin serangan stroke sebagian besar
tinggi pendidikan seseorang maka responden mengalami serangan
pengetahunya akan semakin tinggi. pertama 53 (96,4%). Berdasarkan
Penderita yang memiliki pendidikan penelitian (Maharani, tahun 2014 )
lebih tinggi akan mempunyai tentang “Perbedaan Aktivitas
pengetahuan yang lebih luas juga Kehidupan Sehari-hari pada Kejadian
memungkinkan pasien dapat Stroke Iskemik Serangan Pertama dan
mengontrol dirinya dalam mengatasi Berulang di RSUD Dr.Moewardi
masalah yang dihadapi, mempunyai Surakarta” menyatakan bahwa
rasa percaya diri yang tinggi, terdapat perbedaan tingkat
berpengalaman dan mempunyai kemampuan aktivitas sehari-hari
perkiraan yang tepat bagaimana (AKS) yang bermakna antara pasien
mengatasi kejadian serta mudah stroke pertama dan stroke berulang.
mengerti anjuran-anjuran dari petugas Pasien stroke serangan berulang
kesehatan. Selain itu dapat berisiko 4,7 kali memiliki tingkat
mengurangi kecemasan sehingga AKS yang buruk dibandingkan pasien
dapat membantu individu dalam stroke serangan pertama.
membuat keputusan akan mempunyai Hasil penelitian dilapangan
pengetahuan yang lebih luas juga didapatkan responden yang terkategori
memungkinkan pasien dapat tergantung paling ringan sebanyak 31
mengontrol dirinya dalam mengatasi responden (56,4%) dan memiliki
masalah yang dihadapi, mempunyai ketergantungan total yaitu 0%. Hasil
rasa percaya diri yang tinggi, ini juga sesuai penelitian Fauji, Jians
berpengalaman dan mempunyai 2017 yang berjudul “ Hubungan
perkiraan yang tepat bagaimana Activity of Daily Living(ADL) dengan
mengatasi kejadian serta mudah kemampuan kognitif pada lansia di
mengerti anjuran-anjuran dari petugas posyandu lansia di wilayah kerja
kesehatan. Selain itu dapat Puskesmas Sungai Bilu yang
mengurangi kecemasan sehingga menyatakan 66,7% pasien mandiri
dapat membantu individu dalam dalam melakukan aktifitas sehari –
membuat keputusan. hari. Pada pasien dengan
Berdasarkan lama pasca stroke ketergantungan ringan pasien sudah
40 (72,7%) responden mengalami dapat melakukan aktifitas namun
stroke antara 7-12 bulan. Hal ini masih ada aktifitas yang
sesuai dengan penelitian (Wicaksana, membutuhkan bantuan orang lain
2017) mengatakan Kelainan sehingga belum bisa disebut mandiri
neurologis yang menetap setelah 6 total. Pada fase ini pasien perlu
bulan cenderung akan terus menetap. diberikan bantuan dalam melakukan
Beberapa pasien memang mengalami aktifitas yang dianggap pasien belum
perbaikan yang cukup berarti, tapi bisa melakukannya namun pasien juga
umumnya tidak mengalami perbaikan perlu dilatih kembali supaya nantinya
yang cukup signifikan, semakin lama dapat melakukan secara mandiri.
Keluarga berperan penting dalam
melakukan pemantauan pasien dengan
keterbatasan aktifitas supaya pasien E. SIMPULAN
tidak mengalami cidera. Berdasarkan hasil penelitian
Kemandirian merupakan dapat diambil beberapa kesimpulan
kemampuan seseorang untuk sebagai berikut:
melakukan kegiatan, atau tugas sehari- 1. Berdasarkan hasil dari penelitian
hari sendiri atau dengan sedikit Fungsi Kognitif diperoleh lebih dari
bimbingan dan sesuai dengan tahapan separoh (54,5%) responden
perkembangan dan kapasitasnya (Ede, mengalami probable gangguan
2014). Dalam melakukan berbagai kognitif, sedangkan hampir separo
aktivitas fungsionalnya seperti responden normal 45,5% dan 0 %
pemeliharaan kesehatan diri, mandi, dengan definite gangguan kognitif.
makan, toilet (BAK & BAB), 2. Berdasarkan hasil dari penelitian
naik/turun tangga (trap), berpakaian, Tingkat Kemandirian Activity Of
kontrol BAB, kontrol BAK, ambulasi, Daily Living (ADL) diperoleh hasil
dan transfer kursi/bed dari ektifitas lebih dari separoh 31 responden
tersebut dapat diketahui bagaimana (56,4%) mempunyai tingkat
kemampuan pasien secara fungsional ketergantungan paling ringan dan
yang mengalami gangguan dan dan yang memiliki ketergantungan total
mampu melakukan aktifitas secara sebanyak 0%.
baik dan benar. Dari berbagai aktivitas
yang ditanyakan kepada pasien F. SARAN
tentang kemandirian, terdapat 3 jenis
aktivitas yang mendapatkan tanggapan 1. Bagi profesi keperawatan
berupa ketergantungan sepenuhnya diharapkan penelitian ini dapat
yakni menyiapkan pakaian, membuka menjadi bahan masukan bagi
dan mengenakan pakaian, buang air profesi keperawatan untuk
kecil di kamar mandi (membersihkan menerapkan atau
dan mengeringkan daerah kemaluan), mengimplementasikan serta
dan buang air besar di kamar mandi menginformasikan mengenai
(membersihkan dan mengeringkan tingkat kemandirian dan Fungsi
daerah kemaluan). Hal ini sejalan kognitif pada pasien pasca stroke.
dengan penelitian Hartanto dkk, 2014 Dari hasil peneitian ini responden
dengan judul “Hubungan Tingkat kebanyakan mengalami stroke
Ketergantungan Dalam Pemenuhan yang pertama kalinya maka dapat
Aktivitas Kehidupan Sehari-Hari melakukan promosi tentang
(Aks) Dengan Harga Diri Penderita pencegahan hipertensi agar tidak
Stroke Di Poliklinik Syaraf Rsud Prof. terjadinya stroke berulang dan
Dr. Margono Soekarjo Purwokerto” media yang digunakan serta cara
dengan hasil penelitian sebagian besar penyampaian berbeda disesuaikan
responden 10 responden (32,3%) dengan tingkat pendidikan.
menunjukkan bahwa sebagian besar 2. Bagi Institusi Pendidikan
penderita stroke yang berada di diharapkan penelitian ini dapat
Poliklinik Syaraf RSUD Prof. Dr. dijadikan referensi bagi mahasiswa
Margono Soekarjo telah berada pada lain terkait pembelajaran mengenai
kategori tingkat ketergantungan AKS tingkat kemandirian dan Fungsi
ringan. kognitif pada pasien pasca stroke.
3. Bagi peneliti lain diharapkan dapat
melakukan penelitian yang sejenis
atau menambahkan variabel yang
lain yang belum ada dipenelitian Ede. (2014). Faktor yang Berhubungan
ini dengan Kemandirian Lansia di Desa
Borimatangkasa Kecamatan Bajeng
Barat Kabupaten Gowa. Skripsi
G. DAFTAR PUSTAKA FIK. UIN Alauddin Makasar.

Fauji, Jians. (2017). Hubungan Activity Of


Abadi. (2015). Pengaruh Pemberian Daily Living (Adl) Dengan
Health Education Terhadap Kemampuan Kognitif Pada Lansia
Pengetahuan Keluarga Tentang Di Posyandu Lansia Ke Mbang
Penatalaksanaan Pasca Stroke Di Rambai Wilayah Kerja Puskesmas
RS PKU Muhammadiyah Sungai Bilu Tahun 2017. Skripsi.
Yogyakarta. Skripsi, STIKES STIKES Swaka Insan Banjarmasin.
Aisiyah Yogyakarta.
Farida,I & Amalia, N 2009,
Arina. (2016). Faktor – Faktor Yang Mengantisipasi Stroke, Ed I :
Mempengaruhi Fungsi Kognitif Petunjuk mudah, lengkap dan Praktis
Penderita Stroke Non Hemoragik. Sehari-hari, Buku Biru, Yogyakarta.
Vol.5, No.4. Semarang.
Balqis&Wati. (2014). Penurunan Fungsi Gofir. (2009). Manajemen
Kognitif Berhubungan dengan Stroke.Yogyakarta: Pustaka
Ketidakmandirian Lansia di Panti Cendekia Press.
Sosial dalam Melakukan Aktivitas Hasra. (2013). Prevalensi Gangguan
Kehidupan Sehari-Hari. Skripsi FIK Fungsi Kognitif dan Depresi pada
UI. Jawa Barat. Pasien Stroke di Irina F Blu Rsup
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
Bariroh, U., Setyawan, H., Sakundarno, N. Skripsi FK. Universitas
(2016). Kualitas Hidup Berdasarkan Samratulangi Manado.
Karakteristik Pasien Pasca Stroke
Studi di RSUD Tugurejo Kota Handita. (2012). Kemandirian, Kualitas
Semarang‟. Jurnal Kesehatan Hidup Dan Derajat Paraplegia
Masyarakat. vol. 4, no.4. Akibat Gempa Bumi . KemenKes
PolteKes Surakarta.
Dharma. (2011). Metode Penelitian
Keperawatan. Jakarta : Trans Info Hanas. (2016). Gambaran Fungsi Kognitif
Media. Pada Pasien Pasca Stroke Di
Poliklinik Saraf Rsud Arifin Achmad
Dinas Kesehatan Kabupaten Batang. Provinsi Riau
(2016). ‘Laporan Penyakit Tidak
Menular’. DINKES, Batang. Hartanto. (2014). Hubungan Tingkat
Ketergantungan Dalam Pemenuhan
. Aktivitas Kehidupan Sehari-Hari
(2017). ‘Laporan Penyakit Tidak (Aks) Dengan Harga Diri Penderita
Menular’. DINKES, Batang. Stroke Di Poliklinik Syaraf Rsud
Prof. Dr. Margono Soekarjo
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Purwokerto. JOM FK. Vol.3 No.1.
(2016). ‘ Buku saku kesehatan
Perkembangan data kasus baru Hernanta. (2013). Ilmu Kedokteran
penyakit tidak menular. DINKES, Lengkap tentang Neurosains.
Jawa Tengah. Jogjakarta: D-Medika.
Hidayat. (2009). Metode Penelitian
Keperawatan dan Teknis Analisis Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan
Data. Yogyakarta: Salemba Metodologi Penelitian Ilmu
Medika. Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Karunia. (2016). Hubungan Antara
Dukungan Keluarga dengan Paparang dkk. (2013). Gambaran Fungsi
Kemandirian Activity Of Daily Kognitif Pada Pasien Rawat Jalan
Living Pasca Stroke. Jurnal Berkala Dengan Riwayat Stroke Di
Epidemiologi, Vol. 4 No. 2. Poliklinik Saraf RSUP Prof. Dr.R.D
Kandou Manado. Jurnal Biomedik
Kusharyadi. (2010). Asuhan Keperawatan (JBM), Vol.5, No.1, Suplemen.
pada Klien Lanjut Usia. Jakarta : Maret.
Salemba Medika.
Rahayu. (2014). Hubungan Frekuensi
Lingga. (2013). All About Stroke Hidup Stroke Dengan Fungsi Kognitif Di
Sebelum dan Pasca Stroke. Jakarta: Rsud Arifin Achmad. JOM PSIK.
PT Gramedia. Vol.1 No.2.

Maharani, S.H., (2014). Perbedaan Ratnasari. (2013). Hubungan Tingkat


Tingkat Kemampuan Aktivitas Ketergantungan Activity of daily
Kehidupan Sehari-hari pada Living dengan Depresi pada Pasien
Kejadian Stroke Iskemik Serangan Stroke di RSUD Tugurejo
Pertama dan Berulang di RSUD Dr. Semarang. Skripsi.
Moewardi Surakarta. Skripsi Sked.
Universitas Sebelas Maret Surakarta. Riset Kesehatan Dasar. (2013). Badan
Penelitian dan Pengembangan
Mubarak, WI dan Chayatin, N, (2009) Kesehatan. Kementrian Kesehatan
Ilmu Keperawatan Komunitas. RI. Jakarta.
Jakarta. Salemba Medika .
Sakinah. (2016). Fungsi Kognisi
Ma’rifatul. (2015). Hubungan Fungsi Berdasarkan Mini Mental State
Kognitif dengan Tingkat Kemdirian Examination Pada Pasien Stroke
Activity Of Daily Living (ADL) Iskemik Di RSUP Dr. M. Salamun
Lanjut Usia di Panti Werdha. Bandung.
Skripsi
Sari, I.P. (2015). Faktor-Faktor yang
Nabyl. (2012). Deteksi Dini Gejala & berhubungan dengan Terjadinya
Pengobatan Stroke. Jogjakarta: Auli Stroke Berulang pada Penderita
Publishing. Pasca Stroke. Skripsi FIK UMS.

Ningtiyas. (2017). Hubungan Dukungan Setiadi. (2013). Konsep Dan Praktik


Keluarga dengan Tingkat Penulisan Riset Keperawatan.
Kemandirian dalam Activity Daily Yogyakarta: Graha Ilmu.
Living pada Pasien Pasca Stroke di
Poliklinik Syaraf Rsud Dr. H. Abdul Sugiyono. (2009). Metode Penelitian
Moeloek Bandar Lampung. Skripsi. Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.
FK Universitas Lampung. Bandung: Alfabeta.

Notoatmodjo. (2010). Metodologi Supardi, S., & Rustika. (2013). Buku Ajar
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Metodelogi Riset Keperawatan.
Rineka Cipta.
Jakarta Timur: Cv.Trans Info
Media.

Tarwoto. (2013). Keperawatan Medikal


Bedah Gangguan Sistem
Persarafan. Jakarta: CV Sagung
Seto.

Tumewah. R, Mahama. C, Trinita. C,


(2014) Penurunan Fungsi Kognitif
pada pasien Stroke di poliklinik
Neurologi BLU RSUP Prof. dr. D.
Kandou Manado. Jurnal e-CliniC
(eCI), Volume 2, Nomor 2.

Wibowo dkk. 2015. Gambaran Fungsi


Kognitif dengan INA-Moca dan
MMSE pada Penderita Post-Stroke
di Poliklinik Saraf BLU RSUP
Kandou Manado November-
Desember. Jurnal e-Clinic (eCI)

Wicaksana. (2017). Hubungan Skala


Kecacatan dengan Tingkat
Kemandirian Of Daily Living
(ADL) pada Pasien Pasca Stroke di
Wilayah Kerja Puskesmas
Wonopringgo Kabupaten
Pekalongan. Skripsi STIKES
Muhammadiyah Pekajngan
Pekalongan.

Widagdo. (2008). Asuhan Keperawatan


pada Klien dengan Gangguan
Sistem Persarafan. Jakarta : TIM.

Widiarti. (2016). Buku Ajara Pengukuran


Dan Pemeriksaan Fisioterapi.
Yogjakarta: CV budi Utama.

Yuliastuti. (2017). Gambaran


Karakteristik dan Tingkat Kognitif
pada Pasien Pasca Str`oke di
Puskesmas Wonopringgo Kabupaten
Pekalongan. Skripsi STIKES
Muhammadiyah Pekajngan
Pekalongan.

Anda mungkin juga menyukai