IBU HAMIL
Oleh:
Team ASKEP Maternitas
a. Identitas klien :
Nama ibu
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Penghasilan
Agama
Status Perkawinan
Alamat Rumah
b. identitas Suami :
• Nama
• Umur
• Pendidikan
• Pekerjaan
• Penghasilan
• Agama
• Status Perkawinan
• Alamat Rumah
c. Riwayat Kehamilan sekarang :
Hari pertama haid terakhir (HPHT).
Kapan mulai merasa pergerakan janin.
Kehamilan trimester I apakah klien merasakan mual,
muntah, sakit kepala dan perdarahan.
Kehamilan timester II apakah klien mengalami odem
pada kaki atau muka, sakit kepala, perdarahan dan sakit
pinggang dll.
Apakah klien mempunyai kebiasaan mengkonsumsi obat-
obatan
Sikap dan respon diri dan keluarga terhadap kehamilan
(diinginkan atau tidak).
d. Riwayat Kebidanan meliputi:
Gravid = Berapa kali pernah hamil /kehamilan
keberapa
Partus = berapa kali melahirkan dengan kondisi anak
lahir hidup
Aterm = Anak lahir hidup dan cukup bulan, BB anak
lebih dari 2500 gr, tuanya kehamilan antara 37
minggu sampai 42 minggu
Prematur = Anak lahir hidup dan BB anak antara 1000
sampai 2500 gr, tuanya kehamilan antara 28 minggu
sampai 37 minggu
Imatur = anak lahir dengan BB antara 500 sampai
1000gr
Abortus = berapa kali mengalami keguguran atau
kegagalan kahamilan, BB anak kurang dari 500 gr
dan tuannya kehamilan kurang dari 22 minggu
Persalinan dengan dengan tindakan (vakum,
forcep dan seksio sesaria)
Tempat persalinan
Penolong persalinan
Pernahkah mengalami komplikasi kehamilan,
persalinan, nifas dan lama menyusui.
e. Riwayat Menstruasi terdiri dari :
Siklus menstruasi teratur atau tidak
Lama menstruasi tiap bulan
Kelainan kelainan menstruasi seperti,
Amenorrhoe, menorrhagia, metrorrhagia
dan dysmenorrhoe.
s. Pemeriksaan abdomen :
Apakah pembesaran abdomen sesuai dengan umur
kehamilan
Apakah ada luka bekas operasi
Apakah perut membesar kedepan atau kesamping
(bila kesamping pada kasus asites),
Apakah ada pigmentasi di linea alba
Apakah ada strie gravidarum
Apakah ada linea nigra
Apakah ada gerakan janin ( pada kehamilan 20 minggu
sudah di mulai)
Leopold 1
Tujuan :
Menentukan bagian tertinggi dari janin yang berada di
TFU
(Tinggi fundus uteri)
Menetukan umur kehamilan bardasarkan tingginya
fundus uteri
Pelaksanaan :
– Perawat berdiri di sebelah kanan ibu dan melihat
kearah muka ibu
– Kaki ibu dibengkokan pada lutut dan lipatan paha
(posisi litotomi atau dorsal recumbent)
– Rahim di bawa ketengah
– Menentukan tinggi fundus uterus
– Menetukan bagian-bagian apa dari janin yang
terdapat dalam tinggi fundus uteri
– Bila meraba keras, bundar dan melenting adalah
kepala
– Bila meraba keras, bundar dan melenting adalah
kepala
– meraba lunak bundar dan tidak melenting adalah
bokong
– Pada kehamilan kembar akan teraba 2 kepala
– Tinggi fundus uteri sesuai tuanya kehamilan
Leopold 2
Tujuan :
Menentukan letak punggung janin yang berada pada
bagian samping kanan dan samping kiri uterus
Menentukan DJJ (denyut jantung janin)
Pelaksanaan:
Kedua tangan pindah kesamping kiri dan kanan
Menggeser ujung jari tangankiri yang dirapatkan
sehingga terletak pada dinding perut ibu bagian
kanan, dan ujung jari tangan kanan yang dirapatkan
diletakkan pada dinding perut bagian samping kiri,
sehingga posisi tangan kiri dan kanan sejajar pada
ketinggian yang sama
Tangan kiri mendorong dinding perut kanan ibu
dengan lembut, jari tangan kanan yang dirapatkan
meraba dinding perut ibu di bagian kiri untuk
merasakan bagian janin yang terletak pada bagian
samping kiri uterus ibu
Menganalisa hasil pemeriksaan bila bagian yang rata
memanjang dan ada tahanan merupakan pertanda
punggung janin, bila yang dirasakan bagian kecil lembut
dan tidak ada tahanan merupakan pertanda bagian –
bagian kecil janin. bila yang dirasakan bagian yang bulat,
keras dan melenting merupakan kepala janin, atau
merasakan bagian yang bulat lunak dan tidak melenting
merupakan bokong janin, ini menunjukan janin letak
melintang. bila bagian samping kiri dan samping kanan
uterus dan bagian fundus dirasakan masing-masing satu
bagian besar janin merupakan pertanda kehamilan janin
ganda dengan posisi melintang dan membujur.
Leopold III
Tujuan :
Untuk menentukan bagian tubuh janin yang berada pada bagian
bawah uterus
Untuk mengetahui apakah bagian tubuh janin yang berada
pada bagian bawah uterus sudah atau belum masuk pintu atas
panggul ibu
Pelaksanaan:
Menggesar tangan kiri ke bagian fundus uteri, kemudian
memfiksasi fundus uteri, tangan kanan digeser ke bagian
bawah uterus, ibu jari dan jari-jari lainnya meraba bagian janin
yang berada di uteris bagian bawah dan menggoyangkan
Menganalisa hasil pemeriksaan, bila dirasakan bagian
yang keras dan ada lentingan merupakan pertanda
kepala janin. Bila diraskan bagian lunak tidak ada
lentingan merupakan pertanda bokong janin. Bila
merasakan mendatar dan dibawah kosong berarti pada
bagian bawah uterus punggung atau bagian kecil janin.
Bila bagian janin yang berada di bawah uterus bisa
digoyangkan merupakan pertanda belum masuk pintu
atas panggul, sedangkan bagian janin yang berada di
bawah uterus tidak dapat digoyangkan merupakan
pertanda sudah masuk pintu atas panggul, bila bagian
janin sudah masuk kebagian bawah uterus dan susah
digoyangkan, tetapi masih bisa digoyangkan merupakan
pertanda bagian janin yang berada pada bagian bawah
sudah mepet dengan tepi atas tulang simfisis pubis.
Leopold IV
Tujuan :
Untuk memastikan apakah bagian terendah janin benar-
benar sudah masuk ke pintu atas panggul atau belum
Untuk menentukan seberapa banyak bagian terendah
janin sudah masuk kepintu atas panggul ibu
Pelaksanaan :
Meminta ibu meluruskan kakinya (lutu tidak ditekuk)
Pemeriksa menghadap kebagian kaki ibu dengan
sebelumnya memberitahu kepada ibu
Meletakkan tangan kiri dibagian samping kiri uterus ibu,
dan tangan kanan dibagian samping kanan uterus ibu.
Ujung-ujung jari kedua tangan menelusuri tepi atas
tulang simfisis pubis. Mempertemukan ibu jari kiri dan
kanan, kemudian merapatkan ujung-ujung jari tangan
kiri dan tangan kanan, dan dipertemukan.
Mengamati pertemuan ujung-ujung jari kedua tangan,
bila ujung-ujunga jari kedua tangan bisa saling
dipertemukan disebut konvergen, merupakan
pertanda bahwa bagian janin yang berada dibawah
uterus belum masuk pintu atas panggul, bila kedua
ujung-ujung jari kedua tangan tidak dapat saling
dipertemukan disebut divergen, merupakan pertanda
bahwa bagian janin yang berada dibawah uterus sudah
masuk pintu atas panggul
u.Mendengar bunyi jantung janin :
Memberi informasi tujuan pemeriksaan
Menentukan area punctum maksimum denyut jantung
janin
Mengambil funduskop menggunakan tangan kiri dan
meletakkan pada area punctum maksimum denyut
jantung janin
Menempelkan telinga ke funduskop, funduskop tidak
boleh dipegang,
Sambil mendengar bunyi jantung janin, tangan
pemeriksa meraba denyut nadi radialis pada arteri
radialis kanan untuk memastikan yang didengar, apabila
cepat dari denyut nadi ibu, berarti benar denyut jantung
janin.
Menghitung DJJ selama 5 detik sebanyak 3 kali dengan
interval perhitungan masing-masing 5 detik dengan
cara, 5 detik hitung, 5 detik istirahat, 5 detik hitung, 5
detik istirahat, 5 detik hitung, 5 detik istirahat,
kemudian hasilnya dikalikan 4, yang normal adalah 120
– 140 x/ menit
Dapat didengar pada akhir bulan ke V, dengan
ultrasound dapat didengar pada akhir bulan ke III
Frekwensi lebih cepat dari orang dewasa yaitu 120-140
x/menit
Pada presentasi biasa (letak kepala) terletak di kiri
atau kanan dibawah pusat
Pada presentasi letak bokong (letak sungsang) terletak
di kiri dan kanan setinggi pusat atau diatas pusat
Kalau bunyi jantung terdengar sebelah kiri, maka
punggung sebelah kiri, kalau terdengar sebelah kanan
maka punggung sebelah kanan
Terdengar bunyi jantung ditempat yang berlawanan
dengan bagian-bagian kecil janin sikap anak fleksi
Terdengar bunyi jantung dekat dengan bagian-bagian
kecil janin sikap anak defleksi
Jika bagian-bagian anak belum dapat ditentukan, maka
bunyi jantung harus dicari pada garis tengah diatas
symphisis
Pada bayi kembar bunyi jantung terdengar pada 2
tempat dengan sama jelasnya dan dengan frekwensi
yang berbeda (perbedaan lebih dari 10 / menit). pada
umur kehamilan 28 minggu.
v. Pemeriksaan genetalia :
Pembengkakan dan pengeluaran dari uretra dan
kelenjar skene
Tanda-tanda penyakit seksual menular
Selaput lendir vulva dan vagina membiru (tanda
chatwick)
Portio lunak
Corpus uteri membesar dan lunak
Teraba istimus lunak (tanda godels)
Corpus uteri seolah-olah tidak berhubungan dengan
cervik (tanda hegar)
Corpus uteri yang lunak menjadi keras karena adanya
kontraksi (tanda Braxton Hicks)
Kadang-kadang teraba fundus uteri tidak rata karena
uterus lebih cepat tumbuhnya (tanda Piskacek)
w.Pemeriksaan Perinium dan Anus :
Apakah ada luka episiotomi pada perinium,
Adakah benjolan, pembengkakan pada perinium
Apakah ada haemorrhoid/ tumor/ polip/ fissura
ani
Adakah fistel
Adakah nyeri tekan pada anus dan perinium
x. Pemeriksaan Panggul:
ukuran-ukuran terpenting
Distantia spinarum adalah jarak antara spina iliaca
superior kiri dan kanan, normal 25 cm
Distantia cristarum adalah jarak yang jauh antara crista
iliaca kanan dan kiri, normal 28 cm
Conjungata eksterna (baudeloque) adalah jarak antara
pinggir atas symfisis dan ujung processus spinousus
ruas tulang lumbal ke v , normal 31 cm
Ukuran lingkar panggul dari pinggir atas symfisis ke
pertengahan antara spina iliaca anterior superior dan
trochanter mayor dan kembali melalui tempat-tempat
yang sama dari tempat yang lain, normal 20 cm
y. Pemeriksaan Patela:
Mengetahui apakah ibu hamil mengalami reaksi negatif
yang menandakan bahwa ibu hamil tersebut kekurangan
vitamin B 1
ibu hamil dipersilakan duduk pada tempat yang sudah
disediakan dengan posisi mengantung santai
Membebaskan lutut dari pakaian yang menutupi
Mengalihkan perhatian ibu dengan pembicaraan yang
membuat ibu tertarik
Mengetuk palu refleks tepat pada tendon patella secara
perlahan dan benar
Mengamati reaksi refleks, refleks berkurang indikasi
defisiensi kalsium
Mepersilahkan ibu duduk ditempat yang aman dan
nyaman
mencatat hasil pemeriksaan