Anda di halaman 1dari 20

Pengertian Hipertensi

Hipertensi (HTN) atau tekanan darah tinggi, kadang-kadang disebut juga dengan hipertensi arteri, adalah
kondisi medis kronis dengan tekanan darah di arteri meningkat. Peningkatan ini menyebabkan jantung
harus bekerja lebih keras dari biasanya untuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah.

Tekanan darah melibatkan dua pengukuran, sistolik dan diastolik, tergantung apakah otot jantung
berkontraksi (sistole) atau berelaksasi di antara denyut (diastole). Tekanan darah normal pada saat istirahat
adalah dalam kisaran sistolik (bacaan atas) 100–140 mmHg dan diastolik (bacaan bawah) 60–90 mmHg.
Tekanan darah tinggi terjadi bila terus-menerus berada pada 140/90 mmHg atau lebih.

Jenis-Jenis Hipertensi
Menurut Kaplan “2002” dan Udjianti “2010” berdasarkan penyebabnya hipertensi dapat dibagi menjadi dua
yaitu:

 Hipertensi Esensial “Idiopatik”

Hipertensi esensial “idiopatik” yaitu hipertensi yang belum diketahui pasti penyebabnya yang meliputi 90-
95% penderita. Pato genesis hipertensi ensensial diyakini sebagai akibat interaksi berbagai macam faktor
baik genetik maupun lingkungan, seperti asupan garam, kebiasaan konsumsi alkohol, stres, obesitas,
kurangnya aktivitas fisik dan konsumsi lemak jenuh.

 Hipertensi Sekunder
Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang diketahui penyebab spesifiknya. Hipertensi sekunder terjadi 5-
10% penderita “Lilyasari, 2007”. Hipertensi sekunder dapat disebabkan oleh:

 Penyakit ginjal, merupakan penyebab utama terjadinya hipertensi sekunder. Hipertensi renovaskuler
berhubungan dengan penyempitan satu atau lebih arteri besar yang secara langsung membawa
darah ke ginjal. Sekitar 90% lesi arteri renal pada klien dengan hipertensi disebabkan oleh
aterosklerosis atau fibrous dysplasia “pertumbuhan abnormal jaringan fibrous”.
 Penyakit endokrin yaitu gangguan endokrin yang dapat menyebabkan hipertensi sekunder seperti
hipotiroid, hiperkalsemia dan akromegali.
 Cuartation aorta yaitu penyempitan aorta congenital yang dapat menghambat aliran darah melalui
lengkung aorta dan mengakibatkan peningkatan tekanan darah diatas area kontraksi.
 Hipertensi pada kehamilan, hipertensi yang terjadi pada wanita hamil disebut pereeclampsia.
Biasanya hipertensi ini akan kembali normal setelah persalinan namun ada pula yang menetap
setelah persalinan pada sebagai wanita. Wanita yang pernah menderita preeclampsia lebih berisiko
terkena hipertensi pada masa selanjutnya.
 Kelainan neurologis, contohnya pada tumur otak, encephalitis dan gangguan psikiatrik.

Baca Juga : Kunci Determinasi

Faktor Yang Menyebabkan Hipertensi


Menurut WHO “2013” ada tiga faktor yang dapat menyebabkan hipertensi yaitu:

 Faktor Perilaku
1. Konsumsi makanan yang banyak mengandung garam dan lemak, serta kurangnya konsumsi buah
dan sayuran.
2. Konsumsi alkohol.
3. Kurangnya aktivitas fisik.
4. Faktor psikis dan stres.
5. Merokok.

 Faktor Ekonomi Dan Sosial

1. Pendapatan, pendapatan yang cukup dapat membantu seseorang untuk bisa mengkonsumsi
makanan yang sehat. Selain itu masalah pendapatan dan pekerjaan juga bisa menimbulkan stres
yang bisa memicu terjadinya hipertensi.
2. Pendidikan, pendidikan dan pengetahuan masyarakat yang cukup dapat mencegah terjadinya
hipertensi.

 Faktor Metabolik

Selain kedua faktor diatas ada beberapa faktor metabolik yang dapat meningkatkan risiko terkena hipertensi
yang dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung stroke dan gagal jantung
diantaranya:

1. Usia, tekanan darah meningkat sesuai umur, dimulai dari sejak umur 40 tahun.
2. Obesitas.
3. Kadar kolestrol yang tinggi dalam darah.
4. Diabetes.
5. Genetik.

Etiologi Hipertensi
Hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi 2 golongan besar yaitu:

1. Hipertensi essensial ( hipertensi primer ) yaitu hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya.
2. Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang di sebabkan oleh penyakit lain.

Hipertensi primer terdapat pada lebih dari 90 % penderita hipertensi, sedangkan 10 % sisanya disebabkan
oleh hipertensi sekunder. Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya, data-data
penelitian telah menemukan beberapa faktor yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi.

Pada umunya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik. Hipertensi terjadi sebagai respon
peningkatan cardiac output atau peningkatan tekanan perifer.
Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi:

1. Genetik: Respon nerologi terhadap stress atau kelainan eksresi atau transport Na.
2. Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan tekanan darah meningkat.
3. Stress karena Lingkungan.
4. Hilangnya Elastisitas jaringan dan arterisklerosis pada orang tua serta pelebaran pembuluh darah.
5. Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan–perubahan pada:
6. Elastisitas dinding aorta menurun
7. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
8. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah berumur 20 tahun
kemampuan jantung memompa darah menurun menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.
9. Kehilangan elastisitas pembuluh darah dimana hal ini terjadi karenakurangnya efektifitas pembuluh
darah perifer untuk oksigenasi
10. Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer

Baca Juga : Fungsi Lisosom

Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya, data-data penelitian telah
menemukan beberapa faktor yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi. Faktor tersebut adalah
sebagai berikut :

1. Faktor keturunan

Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan
hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi.

2. Ciri perseorangan

Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah:

 Umur ( jika umur bertambah maka TD meningkat )


 Jenis kelamin ( laki-laki lebih tinggi dari perempuan )
 Ras ( ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih )
3. Kebiasaan hidup

Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah :

1. Konsumsi garam yang tinggi ( melebihi dari 30 gr )


2. Kegemukan atau makan berlebihan
3. Stress
4. Merokok
5. Minum alkohol
6. Minum obat-obatan ( ephedrine, prednison, epineprin )

Sedangkan penyebab hipertensi sekunder adalah :

1.
1. Ginjal

 Glomerulonefritis
 Pielonefritis
 Nekrosis tubular akut
 Tumor
2. Vascular
 Aterosklerosis
 Hiperplasia
 Trombosis
 Aneurisma
 Emboli kolestrol
 Vaskulitis
3. Kelainan endokrin
4. DM
5. Hipertiroidisme
6. Hipotiroidisme
7. Saraf
 Stroke
 Ensepalitis
 SGB

Tanda atau Gejala Hipertensi


Hipertensi primer biasanya tidak menimbulkan gejala sampai setelah menahun. Penemuan hipertensi
biasanya terjadi pada saat pemeriksaan rutin atau kunjungan ke dokter. Beberapa gejala hipertensi primer
yang mungkin dirasakan:

1. Sakit kepala, biasanya di pagi hari sewaktu bangun tidur


2. Bingung
3. Bising (bunyi “nging”) di telinga
4. Jantung berdebar-debar
5. Penglihatan kabur
6. Mimisan
7. Hematuria (darah dalam urin)
8. Tidak ada perbedaan tekanan darah walaupun berubah posisi

Hipertensi sekunder menunjukkan gejala yang sama, dengan sedikit perbedaan yaitu tekanan darah
biasanya turun bila pengukuran dilakukan pada posisi berdiri.
Baca Juga : Biota Laut

Klasifikasi Hipertensi
Klasifikasi Hipertensi menurut Joint National Committee 7 yaitu :

Pengobatan Konvensional Hipertensi


Diuretik
Diuretik dapat dibagi menjadi 5 golongan yaitu :

 Diuretik osmotik

Diuretik osmotik mempunyai tempat kerja :


 Tubuli proksimal

Diuretik osmotik ini bekerja pada tubuli proksimal dengan cara menghambat reabsorpsi natrium dan air
melalui daya osmotiknya.

 Ansa enle

Diuretik osmotik ini bekerja pada ansa henle dengan cara menghambat reabsorpsi natrium dan air oleh
karena hipertonisitas daerah medula menurun.

 Duktus Koligentes

Diuretik osmotik ini bekerja pada Duktus Koligentes dengan cara menghambat reabsorpsi natrium dan air
akibat adanya papillary wash out, kecepatan aliran filtrat yang tinggi, atau adanya faktor lain. Istilah diuretik
osmotik biasanya dipakai untuk zat bukan elektrolit yang mudah dan cepat diekskresi oleh ginjal. Contoh
dari diuretik osmotik adalah ; manitol, urea, gliserin dan isisorbid.

 Diuretik golongan penghambat enzim karbonik anhidrase

Diuretik ini merintangi enzim karbonanhidrase di tubuli proksimal sehingga di samping karbonat , juga Na
dan K di ekskresikan lebih banyak bersama dengan air. Khasiat diuretiknya hanya lemah, setelah beberapa
hari terjadi tachyfylaxie, maka perlu digunakan secara selang seling (intermittens). Diuretic bekerja pada
tubuli Proksimal dengan cara menghambat reabsorpsi bikarbonat. Yang termasuk golongan diuretik ini
adalah asetazolamid, diklorofenamid dan meatzolamid.
 Diuretik golongan tiazid

Diuretik golongan tiazid ini bekerja pada hulu tubuli distal dengan cara menghambat reabsorpsi natrium
klorida. Efeknya lebih lemah dan lambat tetapi tertahan lebih lama (6-48 jam) dan terutama digunakan
dalam terapi pemeliharaan hipertensi dan kelemahan jantung (dekompensatio cardis). Obat-obat ini memiliki
kurva dosis efek datar, artinya bila dosis optimal dinaikkan lagi efeknya (diuresis, penurunan tekanan darah)
tidak bertambah.Obat-obat diuretik yang termsuk golongan ini adalah klorotiazid, hidroklorotiazid,
hidroflumetiazid, bendroflumetiazid, politiazid, benztiazid, siklotiazid, metiklotiazid, klortalidon, kuinetazon,
dan indapamid.

Baca Juga : Perkembangbiakan Tanaman

 Diuretik hemat kalium

Diuretik hemat kalium ini bekerja pada hilir tubuli distal dan duktus koligentes daerah korteks dengan cara
menghambat reabsorpsi natrium dan sekresi kalium dengan jalan antagonisme kompetitif (sipironolakton)
atau secara langsung (triamteren dan amilorida).efek obat-obat ini hanya melemahkan dan khusus
digunakan terkombinasi dengan diuretika lainnya guna menghemat ekskresi kalium.

Aldosteron menstimulasi reabsorbsi Na dan ekskresi K. proses ini dihambat secara kompetitif (saingan) oleh
obat-obat ini. Amilorida dan triamteren dalam keadaan normal hanyalah lemah efek ekskresinya mengenai
Na dan K. tetapi pada penggunaan diuretika lengkungan dan thiazida terjadi ekskresi kalium dengan kuat,
maka pemberian bersama dari penghemat kalium ini menghambat ekskresi K dengan kuat pula. Mungkin
juga ekskresi dari magnesium dihambat.
 Diuretik kuat

Diuretik kuat ini bekerja pada Ansa Henle bagian asenden pada bagian dengan epitel tebal dengan cara
menghambat transport elektrolit natrium, kalium, dan klorida. Obat-obat ini berkhasiat kuat dan pesat tetapi
agak singkat (4-6 jam). Banyak digunakan pada keadaan akut, misalnya pada udema otak dan paru-paru.
Memperlihatkan kurva dosis efek curam, artinya bila dosis dinaikkan, yang termasuk diuretik kuat adalah
asam etakrinat, furosemid dan bumetamid.

Vasodilator
Vasodilator adalah zat-zat yang berkhasiat vasodilatasi langsung terhadap arteriole dan dengan demikian
menurunkan TD tinggi.

1. Isoxsuprine adalah obat golongan vasodilator. Isoxsuprine membuat vena dan arteri relaksasi,
sehingga saluran darah tersebut melebar dan membuat darah lebih mudah mengalir. Aksi kerja
tersebut dapat membantu pengobatan gejala seperti aliran darah ke otak lambat, arteriosklerosis
(pengerasan dari arteri), fenomena Raynauld’s dan kondisi lainnya yang berhubungan dengan tidak
lancar aliran darah di vena dan arteri.

2. Flunarizine adalah obat dari golongan kalsium antagonis/ penghambat kalsium. Penghambat kalsium
mempengaruhi pergerakan kalsium ke dalam sel dari jantung dan peredaran darah. Sehingga
peredaran darah melemas dan meningkatkan suplai darah dan oksigen ke jantung akibatnya
mengurangi kerja jantung. Flunarizine digunakan untuk mencegah sakit kepala migren.
3. Citicoline dalam pengembangan awalnya digunakan sebagai obat stroke, dan sekarang diselidiki
untuk digunakan sebagai obat penyakit alzheimer. Dan dapat mencegah jaringan otak dari infark
cerebral akibat stroke iskemik.

4. Buflomedil bekerja secara langsung sebagai vasodilator, dan bisa digunakan untuk permasalahan
selulit, peredaran darah, stretch marks, dan nyeri. Juga biasa digunakan untuk pengobatan impotensi.
5. Nimodipin digunakan untuk pengobatan gejala yang disebabkan dari satu pecahnya saluran darah di
otak (hemorrhage). Obat ini meningkatkan aliran darah ke jaringan otak yang terluka. Nimodipin
berbentuk kapsul untuk diminum secara oral. Jika pasien tidak bisa menelan kapsul, dapat diberikan
melalui pipa makanan yang dimasukan ke pencernaan. Biasanya diberikan 4 jam sekali selama 21
hari. Nimodipin diminum pada waktu perut kosong, baik 1 jam sebelum makan, atau 2 jam setelah
makan. Pengobatan dengan obat ini dimulai 4 hari setelah hemorrhage otak.

Baca Juga : Struktur Daun

Fitoterapi Hipertensi
 Diuretik
 Kumis kucing (Orthosiphon aristatus)
Dalam berbagai literatur disebutkan, daun kumis kucing mengandung berbagai khasiat untuk
menyembuhkan aneka penyakit. Pada umumnya kumis kucing dipergunakan dalam bentuk simplisia sesuai
dengan khasiat fitoterapi yang tercantum dalam Materia Medika Indonesia yakni sebagai obat untuk
memperlancar pengeluaran air seni.

 Khasiat Kumis Kucing:

1. Diuretik
2. Infeksi kandung kemih
3. Kencing manis
4. Tekanan darah tinggi
5. Rematik
6. Menghancurkan batu ginjal
7. Menurunkan kadar kolesterol

 Kandungan Senyawa Kimia Kumis Kucing


Senyawa kimia yang terkandung dalam kumis kucing ini adalah minyak atsiri, glikosid (pencahar),
ortosiponin, saponin (menurunkan kadar kolestrol), asam organik, minyak lemak, zat samak, sinensetin
(antibakteri), garam kalium (diuretik dan pelarut batu saluran kencing).

 Kumis Kucing sebagai Diuretik

Efek diuretik telah dibuktikan dengan percobaan farmakologi dan uji klinis. Diduga efek ini disebabkan oleh
flavonoid, mesoinositol, minyak menguap, kalium atau efek sinergis dari senyawa-senyawa tersebut. Kalium
berfungsi sebagai diuretik, dimana dengan adanya kalium maka pengeluaran natrium dan cairan akan
meningkat. Dalam mengatasi hipertensi, kalium menyebabkan vasodilatasi sehingga terjadi penurunan
resistensi perifer dan meningkatkan curah jantung, menghambat pelepasan renin sehingga mengubah
aktifitas sistem renin angiotensin, dan kalium dapat mengatur saraf perifer dan sentral yang mempengaruhi
tekanan darah.

Baca Juga : 30 Fungsi Atau Bagian Sistem Dalam Tubuh Manusia

 Penelitian yang Membuktikan Khasiat Kumis Kucing:

1. Berdasarkan penelitian Agus Tri Cahyono, Fakultas Farmasi UGM pada tahun 1990, diketahui bahwa
pengaruh infus daun kumis kucing terhadap kelarutan kalsium batu ginjal secara in vitro pada kadar
0.5%, 7.5% dan 10% dinyatakan bahwa kadar kalsium batu ginjal yang terlarut adalah lebih baik.
2. Dari hasil penelitian Ninuk Kus Dasa Asiafri Harini, Jurusan Biologi FMIPA UNAIR pada tahun 1989,
membandingkan efek diuretik daun kumis kucing muda dan tua. Untuk efek diuretik disarankan
menggunakan daun kumis kucing muda karena mempunyai awal kerja yang cepat dan masa keja
yang relatif singkat.

3. Muangmun W, Mahidol University, Bangkok pada tahun 1984 melakukan penelitian terhadap 23
pasien penderita batu kandung kemih yang diberi ekstrak air daun kumis kucing. Hasilnya 40% pasien
mengalami penurunan ukuran batu kandung kemih sebesar 0.5 cm, dan 20% merasakan hilangnya
sakit. Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan tidak diragukan lagi bahwa kumis kucing dapat
membantu peluruhan batu pada ginjal.

 Cara Penggunaan Secara Tradisional:

1. Air panas 150ml dituang bersama 2-3 gram kumis kucing kemudian setelah 15 menit disaring. Dapat
juga dibuat dengan air dingin dan dibiarkan tertutup selama beberapa jam, secangkir kumis kucing ini
diminum 2-3 kali sehari pada waktu makan.
2. Cuci 90 gram kumis kucing, lalu rebus dalam 1 liter air. Biarkan mendidih sampai airnya tersisa 750cc.
Setelah dingin minum 3 kali sehari, masing-masing 1/3 bagian. Lakukan setiap hari sampai sembuh.

 Meniran (Phylanthus urinaria)


Semua bagian tanaman yang dalam bahasa Inggris disebut child pick a back ini berkhasiat obat. Meniran
dipercaya secara turun-temurun sebagai penyembuh beragam penyakit tak hanya di Jawa, tapi juga di
mancanegara. Sejarah panjang mengiringi tanaman ini dalam sistem pengobatan herbal di seluruh dunia.
Menurut banyak referensi, seluruh tanaman dan bagian-bagiannya dipakai untuk beragam obat,
kebanyakan untuk biliary (berhubungan dengan empedu) dan diuretik (peluruh air seni). Khasiat meniran di
antaranya untuk ginjal, batu empedu, hepatitis, masuk angin/pilek, flu, tuberkulosis, dan infeksi virus lainnya.

Meniran juga terbukti efektif pada penyakit-penyakit hati seperti penyakit kuning dan kanker hati. Kadang
kala tumbuhan dari kerabat jarak pagar itu digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri, seperti cystitis
(radang kandung kemih), prostatitis (peradangan prostat), penyakit-penyakit kelamin, dan infeksi saluran
kencing.

Herbal yang di India dikenal dengan nama kilanelli itu juga bisa membantu mengurangi gejala-gejala
anemia, diabetes, dan hipertensi. Meniran dikenal luas karena diuretic, analgesik, stomachic,
antispasmodic, febrifugal, dan pelindung sel. Ia juga membantu menurunkan jumlah virus hepatitis B yang
ditemukan dalam aliran darah. Para peneliti juga menemukan meniran sebagai imunomodulator, yaitu obat
yang mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, ini sangat dibutuhkan sekali oleh penderita penyakit-
penyakit infeksi. Juga untuk luka bakar, luka koreng, jerawat dan disentri.

 Kandungan Senyawa Kimia Meniran

Daun meniran diketahui mengandung flavonoid, filantin, kalium nitrat dan hipofilantin. Meniran juga
menggandung lignan yang terdiri dari phyllanthine, hypophylantine, phyltetralin, lintretalin, nirathin, nitretalin,
nirphylline, nirurin, dan niruriside. Terpen yang terdiri dari quercetin, quercitin, quercitrin, isoquercitrin,
astragalin, rutine, dan physetinglucoside.

Lipid yang terdiri dari ricinoleic acid, dotriancontanoic acid, linoleid acid, dan linolenic acid. Benzenoid terdiri
dari methylsalicilate. Alkaloid terdiri dari norsecurinine, entnorsecurinina, nirurine, phylantin, dan
phyllocrysine. Steroid berupa beta-sitosterol, Alcanes berupa triacontanal dan triancontanol. Komponen lain
berupa tannin, vitamin C dan vitamin K.

Baca Juga : 10 Pengertian Dan Anatomi Otak Manusia

 Meniran Sebagai Diuretik

Herba meniran yang mengandung kalium mempunyai efek diuretik kuat dan meningkatkan ekskresi ion
natrium, tetapi tidak mempengaruhi ekskresi ion kalsium. Selain itu dalam tubuh, flavonoid dari meniran
akan berikatan dengan kalsium dari batu ginjal lalu membentuk senyawa kompleks kelat yang mudah larut.
Ion-ion Na dan K dalam Meniran akan berikatan dengan asam urat membentuk senyawa garam yang
mudah larut dalam air sehingga asam urat yang telah mengkristal di dalam darah dan ginjal akan terlarut
secara perlahan dan kemudian akan dikeluarkan melalui air seni.

 Cara penggunaan secara tradisional


Ambil 30 gram meniran (seluruh bagian) segar, direbus dengan 2 gelas air selama 15 menit. Setelah dingin
disaring, lalu diminum sehari 2 kali 1/2 gelas pagi dan sore.
Perhatian: Tanaman meniran ini tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil karena bisa menyebabkan
keguguran. Selain itu pemakaian berlebihan dari herba meniran pada kaum pria dapat menyebabkan
impotensi.

 Mentimun (Cucumis sativus)

Popularitas mentimun dalam dunia kuliner sudah tidak diragukan lagi. Mentimun dapat ditemukan dalam
berbagai hidangan hampir disetiap negara. Tapi, masih banyak orang yang meragukan mentimun karena
dianggap tidak bergizi dan hanya mengandung air belaka. Padahal dibalik penampilannya yang sederhana
dan harganya yang murah tersimpan banyak khasiat sehat.

 Kandungan senyawa kimia mentimun

Banyak sekali kandungan vitamin serta zat lain yang terdapat dalam buah mentimun seperti 0.65% protein,
0.1% lemak dan karbohidrat sebanyak 2.2%, vitamin A, vitamin B, vitamin C, zat fosfor, zat kalium seng,
kalsium, magnesium serta besi.
 Khasiat mentimun sebagai diuretik

Ketimun adalah mengandung kadar air yang tinggi dan salah satu sumber kalium (potassium) terbaik, yaitu
mengandung 147 miligram kalium per 100 gram. Senyawa Elektrolit yang ramah jantung ini sebagai diuretik
bermanfaat mengurangi tingkat tekanan darah tinggi, mengurangi denyut jantung dengan meminimalkan
efek natrium.

Baca Juga : Pengertian Jantung Dan Fungsinya Pada Manusia

 Penggunaan secara tradisional

Siapkan 2 buah mentimun, kemudian dicuci, lalu diparut, setelah itu di peras. Kemudian minum air hasil
perasan ketimun tersebut. Lakukanlah 2-3 kali sehari.

 Mengkudu (Morinda citrifolia)


 Kandungan buah mengkudu

Buah dan daun mengkudu merupakan bahan pangan dengan kandungan gizi lengkap. Selain berbagai
vitamin, protein, dan mineral, mengkudu juga mengandung xeronine (sebagai diuretik), proxeronine, steroid
alami, alizarin, lysin, sodium, asam kaprat, asam kaprilat, asam kaproat, arginine, antraquinone, trace
elements, fenilalanin, selenium, magnesium, dan lain-lain.

 Buah mengkudu sebagai diuretik dan penurun tekanan darah

Air perasan mengkudu dengan konsentrasi 10% sampai 40% dapat meningkatkan pengeluaran air seni dan
elektrolit natrium serta kalium pada air seni. Pada buah mengkudu kandungan xeronine, zat ini pertama kali
ditemukan oleh Heinikle (1992) seorang ahli biokimia. Salah satu fungsi utama xeronine adalah sebagai
diuretik atau meningkatkan produksi air kencing.

Mekanisme kerja xeronine dalam menurunkan tekanan darah adalah dengan mengurangi volume darah dan
mengeluarkan simpanan natrium dari dalam tubuh sehingga tekanan darah akan menurun. Ada juga
scopoletin berfungsi memperlebar saluran pembuluh darah yang menyempit dan melancarkan peredaran
darah. Mekanisme kerja scopoletin untuk menurunkan tekanan darah adalah sebagai vasodilator yang
menurunkan tekanan darah dengan merelaksasi otot polos vaskular sehingga tekanan darah arteri
menurun, tekanan darah juga menurun.

Anda mungkin juga menyukai