Anda di halaman 1dari 5

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

DAN PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KONSULTAN MANAJEMEN PROVINSI JAWA TIMUR


( DTRSW-SNVT.15)

(KONTRAKTUAL)

TAHUN ANGGARAN 2016

DIREKTORAT RUMAH SWADAYA

DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN


KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)
KONSULTAN MANAJEMEN PROVINSI JAWA TIMUR ( DTRSW-SNVT.15 )

1. Latar Belakang
a. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Dasar 1945 dan pasal 28 H Amandemen UUD 1945;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional (RPJPN);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman;
4. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN);
5. Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden
No. 4 Tahun 2015;
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015, tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Negara/
Lembaga;
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 39 Tahun
2015 tentang Perubahan Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 06
Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Stimulan Perumahan
Swadaya;

b. Gambaran Umum Singkat


Sebagaimana diamanatkan dalam pasal 28 H Amandemen UUD 1945, rumah
merupakan salah satu hak dasar rakyat, oleh karena itu setiap warga negara berhak
untuk mendapatkan tempat tinggal dan lingkungan hidup yang baik dan sehat. Selain
itu, rumah juga merupakan kebutuhan dasar manusia dalam meningkatkan harkat,
martabat, mutu kehidupan dan penghidupan serta sebagai pencerminan diri pribadi
dalam upaya peningkatan taraf hidup, pembentukan watak, karakter dan kepribadian
bangsa.
Pembangunan perumahan swadaya oleh masyarakat pada umumnya masih
dirasakan belum memenuhi kualitas layak huni, cenderung tidak tertata dengan baik
dan kurang didukung prasarana dan sarana yang memenuhi persyaratan lingkungan
yang sehat. Permukiman seperti ini cenderung bertambah luas dan membentuk
lingkungan yang kumuh.
Dalam rangka meningkatkan kualitas hunian masyarakat, perlu dilakukan upaya
menyadarkan masyarakat bahwa pembangunan perumahan menjadi tanggung
jawab masyarakat sendiri. Oleh karena itu, pemberdayaan merupakan upaya yang
harus dilaksanakan dengan cara memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh
setiap masyarakat. Selain itu diperlukan langkah-langkah positif untuk menciptakan
iklim dan suasana yang kondusif bagi setiap pelaku terkait dalam pembangunan
perumahan khususnya bagi penghuni. Perkuatan ini meliputi penyediaan fasilitas
dan dukungan dalam membuka akses dan peluang yang dapat menjadikan
masyarakat semakin berdaya. Untuk itu Pemerintah melaksanakan Kegiatan
Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).
c. Alasan Kegiatan Dilaksanakan
Pelaksanaan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya memerlukan dukungan
sumber daya dan perangkat kegiatan yang matang, diantaranya dalam hal
pengawasan dan pengendalian. Agar pelaksanaan kegiatan tersebut berjalan
dengan baik, maka diperlukan tim pendukung yang disebut Konsultan Manajemen
Provinsi (KMPr) yang berfungsi sebagai supervisor untuk memastikan bahwa
prosedur dan mekanisme kegiatan dijalankan sesuai aturan. Dalam menjalankan
tugas dan tanggung jawabnya, KMPr berkoordinasi dengan berbagai pihak yang
terkait dengan pendekatan pembangunan yang bertumpu pada masyarakat sendiri.

2. Kegiatan Yang Dilaksanakan

a. Uraian Kegiatan
Tugas utama kegiatan Konsultan Manajemen Provinsi Jawa Timur adalah untuk
membantu dan mendukung SNVT melakukan tugas pengawasan dan pengendalian
Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) sehingga tepat sasaran, tepat
waktu, tepat penggunaan, dan sesuai prosedur.

b. Batasan Kegiatan
Konsultan Manajemen Provinsi (KMPr) ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur
dengan target bantuan stimulan sebesar 6.000 unit dalam tahun anggaran 2016.

3. Maksud dan Tujuan

a. Maksud Kegiatan
Melakukan pengawasan dan pengendalian kegiatan pembangunan/peningkatan
kualitas rumah melalui Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya.

b. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan ini adalah tersalurnya dana BSPS dan terlaksananya
pembangunan/peningkatan kualitas rumah oleh penerima bantuan secara tepat
sasaran, tepat penggunaan, dan tepat waktu.

4. Indikator Keluaran dan Keluaran

a. Indikator Keluaran (Kualitatif)


Keluaran kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan bantuan stimulan perumahan
swadaya oleh masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang tepat sasaran, tepat
penggunaan dan tepat waktu.
b. Keluaran (Kuantitatif)
1) Berkas kelengkapan administrasi pengajuan BSPS kelompok meliputi SK
Kelompok Penerima Bantuan, Identitas Penerima Bantuan, Rencana
Penggunaan Dana dan Daftar Rencana Pembelian Bahan Bangunan Tahap I
dan Tahap II
2) Laporan penggunaan dana BSPS dan laporan progres fisik pembangunan 30%
dan 100% oleh penerima bantuan dalam bentuk hard copy dan soft copy
3) Laporan bulanan dan laporan akhir pekerjaan konsultan
4) Database penerima BSPS
5. Cara Pelaksanaan Kegiatan

a. Metode Pelaksanaan
Kegiatan Konsultan Manajemen Provinsi Sumatera Utara meliputi pemahaman
terhadap peraturan dan literatur terkait, peninjauan lapangan, dan pengumpulan
data, analisis permasalahan dalam rangka pengawasan dan pengendalian, serta
pemberian saran tindak, dan pelaporan.

b. Tahapan Kegiatan
Tahapan kegiatan pekerjaan KMPr :
1) Koordinasi dengan Satker dan para pemangku kepentingan
2) Penyusunan strategi pelaksanaan pekerjaan dan rencana kerja
3) Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pendampingan fasilitator kepada
kelompok penerima bantuan:
a) Pembentukan kelompok penerima bantuan
b) Identifikasi kebutuhan perbaikan dan pembangunan rumah
c) Penyusunan Rencana Penggunaan Dana
d) Penyusunan Daftar Rencana Pembelian Bahan Bangunan Tahap I dan II
e) Penyusunan berkas BSPS
f) Pembangunan/peningkatan kualitas rumah
g) Pelaporan progres pembangunan/peningkatan kualitas rumah oleh penerima
bantuan
4) Supervisi kinerja fasilitator
5) Monitoring dan evaluasi kegiatan
6) Pendokumentasi hasil pelaksanaan kegiatan
7) Penyusunan dan penyampaian laporan secara berkala

6. Tempat pelaksanaan Kegiatan

Lokasi kegiatan pekerjaan di Provinsi Jawa Timur.

7. Pelaksana dan Penanggungjawab Kegiatan

a. Pelaksana kegiatan meliputi :


1. Tenaga Ahli Profesional
Tenaga ahli profesional yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan ini
adalah :
a) Tenaga Ahli Perumahan sebagai Team Leader/Ketua Tim 1 orang.
Kualifikasi Tenaga Ahli ini adalah Magister (S2) jurusan Manajemen dengan
pengalaman kerja dibidangnya minimal 5 (lima) tahun atau Sarjana (S1)
jurusan Planologi/Teknik Arsitektur/Teknik Sipil dengan pengalaman kerja
dibidangnya minimal 8 (delapan) tahun;

b) Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat 1 orang. S1 Ilmu Sosial Jurusan


Sarjana Pendidikan dengan pengalaman 5-7 tahun dalam pemberdayaan
masyarakat di bidang perumahan. Bertanggung jawab menyiapkan modul
dan memberikan pembekalan kepada para fasilitator pemberdayaan.
2. Tenaga Ahli Sub Profesional
Asisten Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (Koordinator Provinsi). Bertugas
membantu team leader mengkoordinasikan fasilitator di wilayah kerjanya. S1
Manajemen dengan pengalaman selama 4-5 tahun bidang sejenis, dengan
kualifikasi:
1) S1 dengan pengalaman kerja minimal 4 tahun dalam kegiatan pemberdayaan
masyarakat.
2) Diutamakan yang telah mengikuti kursus/pelatihan dalam bidang
pemberdayaan masyarakat dari instansi yang terkait.
3) Mampu memimpin tim yang terdiri dari fasilitator secara efektif.
4) Memiliki kemampuan komunikasi dan daya analisis yang baik terhadap situasi
yang berkembang terkait masalah perumahan.
5) Memiliki pemahaman terhadap tata pemerintahan setempat.
6) Bekerja dan tinggal di wilayah kerjanya selama kegiatan berlangsung.
3. Tenaga Pendukung
Tenaga pendukung yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan ini adalah :
a) Sekretaris/Administrasi.
b) Operator BNBA dan Operator laporan SIM, menguasai microsoft.
c) Operator Komputer

b. Penanggungjawab kegiatan adalah Direktorat Rumah Swadaya, Direktorat Jenderal


Penyediaan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

8. Waktu Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan selama kurang lebih 9 (sembilan) bulan.

9. Biaya
Total biaya yang diperlukan sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB) terlampir sebesar
Rp 1.039.566.000,-. ( Satu milyar tiga puluh sembilan juta lima ratus enam puluh enam
ribu rupiah ).

Jakarta, Desember 2015


Direktur Rumah Swadaya

Ir. Hardi Simamora, MPL


19580711 199003 1 001

Anda mungkin juga menyukai