Anda di halaman 1dari 7

ejournal keperawatan (e-Kp) Volume I. Nomor 1.

Agustus 2013

PENGARUH MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN


DARAH PADA PASIEN PRA-HEMODIALISIS DI RUANG
DAHLIA BLU RSUP. PROF. DR. R. D.
KANDOU MANADO

Christiane Sarayar
Mulyadi
Henry Palandeng

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: Christianesarayar@yahoo.com

Abstract: Hypertension is an abnormal high blood pressure on three different measurement


occasion. Hypertension is one of the chronic kidney disease factors and vice versa it could be
caused by chronic kidney disease. Hemodialysis is one of treatment methods for kidney
failure. Music is an organized hearing stimulation consist of melody, rhythm, harmony,
timbre, shape and style. This research’s purpose is to examine effect of classic music on blood
pressure of pre-hemodialysis patient in Dahlia Room BLU RSUP Prof. Dr. R.D Kandou
Manado. This research is using the quasi research design experiment with the Non equivalent
control group. Sample is 15 subjects for experiment group and 15 subjects for control group,
that selected by Purposive Sampling. Data analysis used by wilcoxon test with significance
level α=0,5. The result, p value = 0, 00 (<α=0,5) for experiment group with classic music
intervention, and p value= 1, 00 (>α=0,5) for control group. The conclusion of this research is
there is an effect of classical music on decreasing blood pressure of pre-hemodialysis patient
in Dahlia Room BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Expected this result will be
useful to science, application of nursing cares dan for the next research.
Keywords: Hypertension, hemodialysis, classic music

Abstrak: Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal dan diukur pada tiga
kesempatan yang berbeda. Hipertensi merupakan salah satu pemicu gagal ginjal dan
sebaliknya hipertensi dapat disebabkan oleh gagal ginjal. Hemodialisis merupakan terapi
untuk gagal ginjal. Musik adalah sebuah rangsangan pendengaran yang terorganisir, terdiri
atas melodi, ritme, harmoni, timbre, bentuk dan gaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh musik klasik terhadap penurunan tekanan darah pada pasien pra-
hemodialisis di ruang Dahlia BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Penelitian ini
menggunakan desain penelitian quasi eksperiment dengan rancangan Non-equivalent Control
Group. Sampel yang digunakan, 15 subjek untuk kelompok eksperimen dan 15 subjek untuk
kelompok kontrol yang diambil dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Teknik
analisa data menggunakan uji wilcoxon dengan nilai kemaknaan α=0,5. Hasil penelitian nilai
p value = 0,00 (< α = 0,5) untuk kelompok eksperimen dengan intervensi musik klasik
sedangkan untuk kelompok kontrol didapatkan nilai p value = 1,00 (> α = 0,5). Kesimpulan
penelitian ini yaitu ada pengaruh musik klasik terhadap penurunan tekanan darah pada pasien
pra-hemodialisis di Ruang Dahlia BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Diharapkan
hasil penelitian ini dapat berguna untuk ilmu pengetahuan, aplikasi dalam proses keperawatan
dan untuk penelitian selanjutnya.
Kata Kunci: Hipertensi, Hemodialisis, Musik klasik

1
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume I. Nomor 1. Agustus 2013

PENDAHULUAN seringkali menjadi acuan terapi musik,


Hipertensi adalah tekanan darah tinggi karena memiliki rentang nada yang luas
yang bersifat abnormal dan diukur paling dan tempo yang dinamis (Nurrahmani,
tidak pada tiga kesempatan yang berbeda 2012). Sebuah penelitian yang
(Corwin, 2001). Menurut data World dipresentasikan pada konfrensi tahunan ke-
Health Organization, hipertensi telah 62 American Heart Association 2008,
menyerang 26,4% populasi yang ada di mengemukakan bahwa mendegarkan
dunia (Murti, 2011). musik klasik bisa menurunkan tekanan
Diperkirakan, sekitar 80% kenaikan kasus darah penderita hipertensi (Martha, 2012).
hipertensi terutama akan terjadi di negara Di Indonesia penelitian dilakukan
berkembang pada tahun 2025, dari 639 juta oleh Surherly, Ismonah dan Meikawati
jumlah kasus pada tahun 2000 diperkirakan dalam studi mereka mengenai perbedaan
akan menjadi 1, 15 miliar kasus ditahun tekanan darah pada pasien hipertensi
2025 (Ardiansyah, 2012). Menurut Depkes sebelum dan sesudah pemberian terapi
pada tahun 2006 hipertensi menempati musik klasik di RSUP Tugurejo Semarang
urutan kedua penyakit yang paling sering pada bulan November 2011 dengan hasil
diderita oleh pasien rawat jalan di ada perbedaan tekanan darah pada pasien
Indonesia (Murti, 2011). sebelum dan sesudah pemberian terapi
Hipertensi merupakan salah satu musik klasik.
faktor pemicu terjadinya penyakit ginjal Di ruang Dahlia BLU RSUP Prof.
akut, penyakit ginjal kronis, hingga gagal Dr. R. D Kandou, pada tahun 2012 tercatat
ginjal. Sebaliknya, saat fungsi ginjal ada 825 kali tindakan hemodialisis yang
mengalami gangguan maka tekanan darah dilakukan, sementara pada tahun 2013
akan meningkat dan dapat menimbulkan sampai dengan bulan Mei ada 130 pasien
hipertensi (Martha, 2012). yang menjalani hemodialisis secara rutin 1-
Jika ginjal sudah tidak mampu 2 kali setiap minggunya, dan sekitar 85%
berfungsi, maka diperlukan terapi tertentu diantaranya memiliki tekanan darah
untuk menggantikan kerja ginjal, yakni >140mmHg, namun sampai saat ini belum
dengan transplantasi ginjal atau ada perlakuan khusus bagi pasien yang
hemodialisis (Martha, 2012). Di seluruh memiliki tekanan darah tinggi yang akan
dunia, diperkirakan 2 juta orang mendapat menjalani hemodialisis.
dialisis setiap tahunnya dan di indonesia Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik
angkanya mencapai 55.000 orang (Anna, untuk mengadakan penelitian mengenai
2011). pengaruh musik klasik terhadap penurunan
Pada akses vaskular pasien tekanan darah pada pasien pra-
hemodialisis, pembuluh darah harus hemodialisis di ruang Dahlia BLU RSUP
berdilatasi dengan baik sehingga dapat Prof. Dr. R. D Kandou Manado.
menerima jarum dialisis yang berlumen
besar (Brunner & Suddarth, 2002). METODE PENELITIAN
Menurut penelitian dr. Miller dan Desain Penelitian yang digunakan dalam
koleganya di University of Maryland penelitian ini adalah desain penelitian
Medical Center pada tahun 2008, quasi eksperiment dengan rancangan Non-
menunjukan bahwa mendegarkan musik equivalent Control Group. Pada desain
lembut dapat membuat permukaan penelitian ini dilakukan observasi pertama
pembuluh darah meluas sehingga tekanan (pretes) pada kelompok eksperimen dan
darah bisa berkurang. kelompok kontrol, kemudian kelompok
Musik merupakan sebuah eksperimen diberikan perlakuan dan diikuti
rangsangan pendengaran yang terorganisir dengan pengukuran kedua (posttes), dan
yang terdiri atas melodi, ritme, harmoni, hasil pengukuran ini akan dibandingkan
timbre, bentuk dan gaya. Musik klasik dengan hasil pengukuran pada kelompok

2
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume I. Nomor 1. Agustus 2013

pembanding (kontrol) yang tidak musik klasik dan kelompok kontrol tanpa
menerima perlakuan (Riyanto, 2011). menggunakan musik klasik. Penelitian
Populasi dalam penelitian ini ialah dilakukan di ruang tunggu ruangan Dahlia
seluruh pasien pra-hemodialisis di ruang BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Dahlia BLU RSPU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado, responden dalam keadaan duduk,
Manado pada bulan Juni 2013 yang untuk kelompok eksperimen dilakukan
berjumlah 130 orang. Sampel yang diambil pengukuran awal (pretes), mendengarkan
dalam penelitian ini adalah 15 subjek musik klasik selama 15 menit, dan
untuk setiap kelompok sebagai sampel dilakukan pengukuran kedua (post-tes).
minimum untuk riset eksperimental Untuk kelompok kontrol dilakukan
(Dempsey, 2002). Teknik pengambilan pengukuran awal (pretes) dan 15 menit
sampel dalam penelitian ini menggunakan setelah pengukuran awal dilakukan
teknik Purposive Sampling yang pengukuran kedua (post-tes), dilakukan
merupakan cara pengambilan sampel perbandingan tekanan darah pada
berdasarkan pertimbangan tertentu yang kelompok eksperimen dan kelompok
telah dibuat oleh peneliti (Riyanto, 2011) kontrol.
yang meliputi subjek yang memenuhi Instrumen yang digunakan dalam
kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria penelitian ini adalah MP3 player, musik
Inklusi ialah Bersedia menjadi responden, klasik, headset, lembar observasi,
Bersedia mendengarkan musik klasik sphygnomano-meter clock, dan stetoskop.
(untuk kelompok eksperimen), Merupakan Pengolahan data melalui tahap,
pasien pra-hemodialisis di ruang Dahlia Editing, Coding dan Entry.
BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Analisis data menggunakan analisis
Manado, Pada saat penelitian, pasien univariat dan bivariat.
memiliki tekanan darah ≥ 140 mmHg. Etika penelitian ditekankan pada
Dengan Kriteria Eksklusi Memiliki Informed Consent, Anonimity dan
gangguan pendengaran, Mengalami Confidentialy.
penurunan kesadaran.
Penelitian ini dilaksanakan di ruang
Dahlia BLU RSUP Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado, pada tanggal 14-21 juni
2013. Data primer, didapat langsung dari
pasien dengan wawancara dan mengukur
tekanan darah pada pasien pra-
hemodialisis di ruang Dahlia BLU RSUP
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.Data
sekunder, didapat dari dokumentasi atau
rekam medik pasien pra-hemodialisis di
ruang Dahlia BLU RSUP Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado.
Setelah memeperoleh izin dari
BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado, penelitian dilakukan di ruang
Dahlia, melalui tahap, meminta izin dari
kepala ruangan Dahlia BLU RSUP Prof.
Dr. R. D. Kandou Manado, melakukan
survei pendahuluan, menentukan sampel,
sampel dikelompokan menjadi 2 kelompok
yaitu kelompok eksperiemen yang
mendapat intervensi dengan menggunakan

3
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume I. Nomor 1. Agustus 2013

HASIL dan PEMBAHASAN Responden dalam penelitian ini berjumlah


Analisis Univariat 30 orang, yakni 18 orang laki-laki dan 12
Distribusi responden berdasarkan jenis orang perempuan pasien hemodialisis
kelamin, umur dan status bekerja dalam dengan hipertensi. Pada dasarnya, laki-laki
penelitian ini dapat dilihat dari tabel 1 lebih beresiko menderita hipertensi
dibandingkan perempuan, hal ini mungkin
Tabel 1 Distribusi Berdasarkan Jenis disebabkan oleh aktivitas fisik, stress, gaya
Kelamin, Umur, dan Status Bekerja hidup merokok dan pola makan berlebih
Responden di Ruang Dahlia BLU RSUP pada kaum laki-laki lebih tinggi
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Tahun dibandingakan dengan perempuan
2013 (Dalimartha, dkk, 2008).
Responden Responden
Kelompok Kelompok Umur
Eksperimen Kontrol
Umur adalah lama waktu hidup atau ada
N % N %
(sejak dilahirkan atau diadakan). Umur
Jenis Kelamin
meningkatkan atau menurunkan
Laki-Laki 9 60 9 60 kerentanan terhadap penyakit tertentu
Perempuan 6 40 6 40 (Dalimartha, 2008). Dalam penelitian ini
umur responden dalam kategori remaja
Total 15 100 15 100 akhir hanya berjumlah 2 orang, 1 pada
Umur kelompok eksperimen dan 1 pada
17 – 25 Tahun 1 6,7 1 6,7 kelompok kontrol. Sisanya berada pada
26 – 35 Tahun - - 3 20,0 kategori dewasa awal sampai manula. Pada
36 – 45 Tahun 6 40,0 3 20,0 usia lanjut fungsi ginjal dan aliran darah ke
46 – 55 Tahun 2 13,3 2 13,3 ginjal berkurang sehingga terjadi
56 – 65 Tahun 4 26,7 4 26,7 penurunan kecepatan filtrasi glomerulus
> 65Tahun 2 13,3 2 13,3 sekitar 35% dibandingkan pada orang yang
17 – 25 Tahun 1 6,7 1 6,7 lebih muda (Brunner & Suddart, 2002).
26 – 35 Tahun - - 3 20,0 Fungsi ginjal dalam mengontrol tekanan
darahpun akan terganggu sehingga tekanan
Total 15 100 15 100 darah menjadi tidak terkontrol (Martha,
Status Bekerja 2012). Selain itu pada usia lanjut dinding
arteri akan mengalami penebalan karena
Tidak Bekerja 14 93,3 13 86,7
penumpukan kolagen pada lapisan otot
Bekerja 1 6,7 2 13,3
sehingga pembuluh darah akan berangsur-
Total 15 100 15 100 angsur menyempit dan menjadi kaku dan
Sumber : Data primer 2013 menyebabkan hipertensi (Nadesul, 2006).

Jenis Kelamin Status Bekerja


Manusia dibedakan menurut jenis Dalam penelitian ini hanya 3 orang
kelaminnya yaitu laki-laki dan perempuan. responden yang masih bekerja dan sisanya
Secara umum, setiap penyakit dapat sudah tidak bekerja.
menyerang manusia baik laki-laki maupun Ketergantungan pada mesin dialisis
perempuan, tetapi pada beberapa penyakit seumur hidup serta penyesuaian diri
terdapat perbedaan frekuensi antara laki- terhadap kondisi sakit mengakibatkan
laki dan perempuan. Hal ini antara lain terjadinya perubahan dalam kehidupan
disebabkan perbedaan pekerjaan, pasien yang akhirnya akan menyebabkan
kebiasaan hidup, genetika atau kondisi depresi. Pasien biasanya sulit dalam
fisiologis (Budiarto & Anggraeni, 2003). mempertahankan pekerjaannya (Davidson,
Reickmann & Rapp, 2005).

4
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume I. Nomor 1. Agustus 2013

Analisis Bivariat ruang Dahlia BLU RSUP Prof. Dr. R. D.


Menggunakan uji wilcoxon untuk Kandou Manado.
kelompok eksperimen dan kelompok Hasil penelitian ini senada dengan
kontrol. penelitian yang dilakukan oleh Pujiyanto,
Nugroho, Listyarini yang menyatakan ada
Tabel 2 Hasil Analisis Perbandingan Rata- pengaruh musik klasik terhadap penurunan
Rata Tekanan Darah Pre-tes dan Pos-tesv tekanan darah di Desa Gunung Wungkal
Kelompok Eksperimen dan Kelompok pada tahun 2011. Menurut penelitian yang
Kontrol di ruang Dahlia BLU RSUP Prof. dilaporkan pada pertemuan American
Dr. R. D. Kandou Manado Tahun 2013 Society of Hypertension di New Orleans,
Variabel Mean SD
p
n mendengarkan musik klasik setengah jam
value setiap hari secara signifikan dapat
Tekanan Darah menurunkan tekanan darah (Reuters
Sistolik Pre-tes
kelompok
160,00 15,12 Health, 2008).
Eksperimen Hal ini membuktikan bahwa
Tekanan Darah intervensi dengan mendengarkan musik
Diastolik Pre-tes klasik dapat mengubah secara efektif
105,33 11,25
Kelompok ambang otak yang dalam keadaan stress
Eksperimen
0,00 15 menjadi lebih relaks, karena musik secara
Tekanan Darah
Sistolik Post-tes mudah dapat diterima oleh organ
148,00 14,24 pendengaran dan melalui saraf
Kelompok
Eksperimen pendengaran diterima dan diartikan di otak
Tekanan Darah tanpa batasan intelektual melainkan dapat
Diastolik Post-tes mengaktivasi sistem limbik yang mengatur
94,00 9,10
Kelompok
Eksperimen emosi seseorang menjadi lebih relaks,
Tekanan Darah dalam keadaan relaks inilah pembuluh
Sistolik Pre-tes 143,33 4,88 darah berdilatasi sehingga dapat
kelompok Kontrol menurunkan tekanan darah (Nurrahmani,
Tekanan Darah 2012).
Diastolik Pre-tes 92,67 7,99 Oleh sebab itu hasil penelitian
Kelompok Kontrol
dapat menjadi bahan masukan bagi
Tekanan Darah 1,00 15
Sistolik Post-tes 143,33 4,88 perawat dalam memberikan asuhan
Kelompok Kontrol keperawatan pada pasien pra-hemodialisis
Tekanan Darah yang memiliki tekanan darah yang tinggi.
Diastolik Post-tes
92,67 7,99 Sebagaimana diagnosa yang sering
Kelompok diangkat pada kasus seperti ini adalah
Eksperimen
ansietas dan risiko ketidakefektivan
Sumber: Data primer 2013 penetalaksanaan program teraupetik
Berdasarkan hasil yang diperoleh (Carpenito, 2009) dapat diberikan
dalam penelitian ini, yang menyataan intervensi dengan mendengarkan musik
adanya perubahan tekanan darah secara klasik, yang dapat membuat seseorang
signifikan pada kelompok ekperimen lebih relaks sehingga tekanan darah
dengan intervensi dengan mendengarkan menjadi terkontrol, ansietas berkurang dan
musik klasik p value = 0,00 ( < α=0,05), pembuluh darah dapat berdilatasi dengan
sedangkan pada kelompok kontrol sebagai baik. Selain itu dengan mendengarkan
pembanding tidak terdapat terdapat musik klasik juga, dapat mencegah
perubahan yang signifikan p value = 1,00 ( ketidakefektivan penatalaksanaan program
> α=0,05), maka dapat disimpulkan bahwa teraupetik yang disebabkan oleh tekanan
ada pengaruh musik klasik terhadap darah yang terlalu tinggi dan tidak
tekanan darah pasien pra-hemodialisis di terkontrol.

5
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume I. Nomor 1. Agustus 2013

SIMPULAN Martha, K. (2012), Panduan Cerdas


Simpulan yang dapat ditarik dari penelitian Mengatasi Hipertensi. Yogyakarta:
ini ialah ada pengaruh musik klasik Araska.
terhadap tekanan darah pasien pra- Miller, V. (2008), Joyful Music may
hemodialisis di ruang Dahlia BLU RSUP promote hear health, according to
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Unversity Of Maryland School Of
Medicine Study.
DAFTAR PUSTAKA http://www.umm.edu/news/releases/
Anna. (2011), Indonesia Kekurangan music-cardiovascular.htm. Diakses
Mesin Cuci darah. tanggal 04 Mei 2013, pukul 21.00
http://health.kompas.com/read/2011/ wita.
03/21/14505735/Indonesia.Kekurang Murti. (2011), Stikes Telogorejo
an.Mesin.Cuci.Darah. Diakses Semarang. Perbedaan Tekanan
tanggal 03 Mei 2013, pukul. 23.45 Darah Pada Pasien Hipertensi
wita Esensial Sebelum dan Sesudah
Ardiansyah, M. (2012), Medikal Bedah Pemberian Relaksasi Otot Progresif
untuk Mahasiswa. Jogjakarta : DIVA di RSUD Tugurejo Semarang.
Press http://ejournal.stikestelogorejo.ac.id/i
Brunner & Suddart. (2002), Buku Ajar ndex.php/ilmukeperawatan/article/vi
Keperawatan Medikal Bedah ew/78. Diakses tanggal 04 Mei 2013,
(Vol.2). Jakarta: EGC. pukul 00.15 wita
Budiarto & Anggraeni. (2003), Pengantar Nadesul. (2006), Sehat Itu Murah. Jakarta:
Epidemologi. Jakarta: Buku Kompas Media Nusantara.
Kedokteran EGC. Nurrahmani, U. (2012), Stop! Hipertensi.
Carpenito, L. (2009), Diagnosa Jakarta: Familia
Keperawatan Aplikasi pada Praktik Pujiyanto, Nugroho & Listyarini. (2012),
Klinis (Edisi 9). Jakarta: Buku Stikes Cendekia Utama Kudus.
Kedokteran EGC. Pengaruh Terapi Musik Terhadap
Corwin, J. (2001), Buku Saku Penurunan Tekanan Darah di Desa
Patofisoilogi. Jakarta: Buku Gunung Wungkal Kabupaten Pati.
Kedokteran EGC. http://jurnal.stikescendekiautamakud
Dalimartha, dkk. (2008), Care Your Selft us.ac.id/index.php/cendekia_utama/a
Hipertensi. Jakarta: Penebar plus. rticle/view/1. Diakses tanggal 05 Mei
Davidson, Reickmann, Rapp. (2005). 2013, pukul. 20.00 wita
Psikologi Abnormal. Edisi 9. Jakarta Reuters Health. (2008), Listening to music
: PT Raja Grafindo Persada found to lower blood pressure. New
Dempsey, P & Dempsey, A. (2002), Riset York – Fri, May 16 2008.
Keperawatan (Edisi 4). Jakarta: http://www.reuters.com/article/2008/
EGC. 05/16/us-listening-music-
Fitriani. (2011), Universitas Gadjah Mada. idUSCOL65690420080516. Diakses
Evaluasi Penggunaan Terapi tanggal 10 Juli 2013, pukul 20.00
Antihipertensi Terhadap Tekanan wita.
Darah Pasien Pra-dialisis. Riyanto, A. (2011), Aplikasi Metodologi
http://etd.ugm.ac.id/index.php?mod= Penelitian Kesehatan. Yogyakarta:
download&sub=DownloadFile&act= Nuha Medika
view&typ=html&file=2057-H- Surherly, Ismonah & Meikawati. (2011),
2011.pdf&ftyp=4&id=52565. Stikes Telogorejo Semarang.
Diakses tanggal 04 Mei 2013, pukul. Perbedaan tekanan darah pada
00.12 wita pasien hipertensi sebelum dan
sesudah pemberian terapi musik

6
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume I. Nomor 1. Agustus 2013

klasik di RSUD Tugurejo Semarang.


http://ejournal.stikestelogorejo.ac.id/i
ndex.php/ilmukeperawatan/article/vi
ew/67. Diakses tanggal 05 Mei 2013,
pukul 00.20 wita.

Anda mungkin juga menyukai