Anda di halaman 1dari 23

BUKU SAKU

PENANGGULANGAN
DEMAM BERDARAH DENGUE
JAWA TIMUR
1
Data sampai 31 Januari 2019

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Situasi penyakit Demam berdarah Dengue tahun 2019 sampai
dengan tanggal 31 Januari 2019 sebagai berikut :

- Kasus DBD telah tersebar di 38 kabupaten/kota dengan jumlah


total kasus di bulan Januari 2019 sebanyak 3.386 kasus dengan
56 diantaranya meninggal dunia.
- Ada 21 (tujuh belas) kabupaten/kota yang mengalami
peningkatan jumlah kasus atau CFR lebih dari 2 kali lipat
dibandingkan bulan Januari 2018.
- Sudah ada 1 Kabupaten yang menetapkan KLB yaitu Ponorogo.
- Kabupaten dengan jumlah kasus DBD tertinggi di bulan Januari
2019 adalah Kabupaten Kediri 416 kasus (meninggal 12), disusul
Kabupaten Blitar sebanyak 279 kasus (meninggal 4), Kabupaten
Tulungagung 257 kasus (meninggal 3), Kabupaten Bojonegoro
211 kasus (meninggal 4), dan Kabupaten Ngawi 197 kasus
(meninggal 2).

20
KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN DALAM MENGHADAPI
PENINGKATAN KASUS DBD DI JAWA TIMUR TAHUN 2019

1. Menerbitkan Surat Edaran Gubernur Jawa Timur untuk


kewaspadaan dini terhadap KLB DBD.
2. Melakukan investigasi lapangan sekaligus intervensi awal
dengan melibatkan BPBD Provinsi dan UPT Kementerian
Kesehatan (BBTKL PP) dengan sasaran 10 kabupaten/kota
prioritas.
3. Menyiagakan seluruh layanan kesehatan agar melakukan
tatalaksana pasien DBD yang standar termasuk melaksanakan
pelaporan DBD di RS.
4. Koordinasi intensif dengan Kementerian Kesehatan, termasuk
dengan KKP dan BBTKL PP untuk upaya penanggulangan

21
5. serta menyiapkan seluruh mesin fogging dan ULV di Provinsi
dan kabupaten/kota.
6. Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan kabupaten/kota dan
RS untuk respon penanggulangan dan meminta
kabupaten/kota untuk
menggerakkan seluruh komponen masyarakat untuk
melakukan gerakan PSN yang bermutu, massal, serentak dan
berkelanjutan.
7. Meningkatkan KIE kepada masyarakat agar melaksanakan
PSN dan mengenal tanda dan gejala DBD dengan
memanfaatkan media sosial, media massa cetak dan
elektronik.
8. Melakukan penanggulangan fokus pada wilayah fokus yang
menurut hasil penyelidikan epidemiologi terjadi penularan
setempat

22
23

Anda mungkin juga menyukai