AFTER

Aku sudah membaca ratsan novel selama hidupku, sebagian

besar cinta adalah inti dari alam semesta. Bahwa cinta dapat
menyembuhkan luka dalam diri kita, bahwa cinta yang kita
butuhkan untuk bertahan hidup. Dari Darcy untuk Heathcliff, kukira mereka bodoh. Bahwa cinta
sesuatu yang fiksi, yang hanya ditemukan di lembaran usang sebuah buku. Tapi semua itu berubah
saat aku bertemu Elizabeth Bennet-ku. Aku tak pernah mengira bisa menemukan diriku sendiri jujur
dan seutuhnya diisi oleh yang lain sampai bertemu dengannya. Dia genggam tangan dan
menuntunku keluar dari kegelapan dan menunjukan bahwa terbuat dari apapun jiwa kita miliknya
dan aku sama saja. Surat dari Hardin untuk Tessa.

Sebenarnya sudah lama aku

STRANGERTHINGSS3 melupakan apa itu, aku pernah

terjebak di satu tempat, di gua bisa
dikatakan, gua yang dalam dan gelap. Lalu ku tinggalkan beberapa wafel eggo di hutan, dan kau
datang ke hidupku dan untuk pertama kalinya setelah sekian lama, aku mulai punya perasaan lagi.
Aku mulai merasa bahagia. Tapi, belakangan ini kurasa aku sudah merasa jauh dari mu. Seperti kau,
menarik diri dariku atau apapun. Aku rindu main permainan papan setiap malam, membuat wafel
Eggo tiga lapis saat matahari terbit, menonton film berama sebelum tidur. Tapi aku tau kau menua.
Tumbuh. Berubah. Dan kurasa jika aku boleh jujur itu membuatku takut. Aku tak ingin perubahan.
Jadi, kurasa itu sebabnya aku kemari untuk mencoba hentikan perubahan itu. Mengulang waktu,
untuk kembali seperti semula. Tapi aku tahu itu naif, hidup tak seperti itu. Terus berubah, selalu,
suka atau tidak. Dan ya, terkadang itu menyakitkan terkadang menyedihkan. Dan terkadang
mengejutkan, bahagia, jadi tahu? Tetap tumbuh nak. Jangan biarkan aku menghentikanmu. Buatlah
kesalahan, belajarlah dari mereka. Dan saat hidup menyakitimu, karena itu pasti, ingatlah rasa
sakitnya. Rasa sakit itu baik. Artinya kau keluar dari gua itu. Tapi tolong, demi ayah tua malangmu,
buka pintunya dua setengah cm. Surat dari Jim Hopper untuk Eleven.