Anda di halaman 1dari 7

POLTEKES STANDART OPERATING PROSEDUR ( S O P )

YAPKESBI
SUKABUMI PEMERIKSAAN FISIK MATA

No. Dokumen : - No. Revisi : - Halaman : 1 – 5


Tanggal Terbit Ditetapkan
20 Maret 2015 Direktur
PROTAB

()
NIP.
Pengertian Merupakan pengukuran paling penting terhadap fungsi okuler dan harus
merupakan bagian dari pemeriksaan rutin pada mata.
Tujuan 1. Untuk mengetahui bentuk dan fungsi mata.
2. Mengidentifikasi fungsi penglihatan pasien.
3. Mengidentifikasi adanya kelainan pada mata.
4. Uji penglihatan jarak jauh dan jarak dekat.
Indikasi 1. Gangguan penglihatan.
2. Menentukan penggunaan kacamata.
3. Miopi (rabun jauh) dan hipermetropi (rabun dekat).
4. Buta warna.
5. Konjungtivitis.
6. Katarak.
7. Hemianopsia ( gangguan laopang pandang).
8. Ikterik.
9. Strabismus.
10. Nistagmus.
11. Kelambanan kelopak mata.
Persiapan 1. Senter kecil.
Alat 2. Surat kabar, buku, atau majalah.
3. Bagan snellen atau kartu gambar.
4. Penutup mata.
5. Stetoskop.
6. Kapas.
7. Sarung tangan jika perlu.
8. Buku catatan.
Persiapan 1. Posisikan pasien pada posisi yang nyaman.
Klien dan 2. Ciptakan suasana yang tenang.
Lingkungan 3. Tutup pintu atau sketsel untuk menjaga privasi pasien.
4. Menjelaskan langkah-langkah dan tujuan prosedur.
Persiapan 1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan.
Perawat
Prosedur Inspeksi
Pelaksanaan Kelopak mata
1. Minta klien untuk melihat lurus kedepan.
2. Amati kelopak mata kiri dan kanan klien. Amati posisi dan warna
kelopak mata.
3. Minta klien untuk memejamkan mata.
4. Amati karakteristik permukaan kelopak mata dan pinggiran kelopak
mata. Dokumentasikan setiap kelainan yang ada.
5. Amati distribusi rambut pada kelopak mata dan arah lengkung bulu
mata.
6. Untuk inspeksi kelopak mata bawah, minta klien untuk membuka mata.
Perhatikan frekuensi kedipan mata.

Konjungtiva dan Sklera


1. Cuci tangan dan jika perlu, kenakan sarung tangan.
2. Anjurkan klien untuk melihat lurus ke depan.
3. Tarik ke bawah kelopak mata bagian bawah dengan ibu jari.
4. Amati konjungtiva dan konjungtiva bagian bawah. Dokumentasikan
adanya infeksi, pus, atau kondisi anemis.
5. Jika perlu, amati konjungtiva bagian atas dengan anda berdiri di
belakang klien, kemudian membuka atau membalikkan kelopak mata
atas.
6. Amati warna sklera ketika memeriksa konjungtiva.

Kornea
1. Berdiri disisi klien, kemudian inspeksi kejernihan dan tekstur kornea
menggunakan cahaya tidak langsung.
2. Lakukan uji sensitifitas dengan menentukan gulungan kapas streil ke
kornea. Normalnya klien akan berkedip ketika kornea disentuh.

Pupil dan Iris


1. Atur pencahayaan kamar menjadi sedikit redup.
2. Pegang kepala dan dagu klien agar tidak bergerak.
3. Inspeksi ukuran, bentuk, kesimetrisan pupil, dan reaksi terhadap
cahaya.
4. Uji reflek pupil terhadap cahaya :
a. Sinar pupil klien dengan senter dari atas samping.
b. Amati kontriksi pupil yang sednag bersinar.
c. Lakukan hal yang sama pada pupil yang lainnya.
5. Kaji reflek pupil terhadap akomodasi :
a. Minta klien untuk menatap objek yang jauh, misalnya dinding yang
jauh.
b. Minta klien untuk menatap objek yang anda pegang (baik jari atau
pensil) 10 cm di depan hidung klien, kemudian gerakkan objek
tersebut mendekati hidung klien.
c. Amati perubahan pupil. Pupil seharusnya berkontriksi ketika
melihat objek yang dekat.

Pergerakan Bola Mata


1. Minta klien untuk melhat lurus ke depan :
2. Amati kedua bola mata, apakah diam atau nistagmus (pergerakan
involunter).
3. Kaji bentuk, frekuensi atau kecepatan, dan amplitudo (luas atau sempit)
bola mata jika ditemukan nistagmus.
4. Kaji apakah kedua mata memandang lurus ke depan atau salah satu
bola mata mengalami deviasi.
5. Dekatkan jari telunjuk anda ke klien hingga berjarak 15 – 30 cm dari
klien.
6. Minta klien untuk mengikuti pergerakan jari anda ke delapan arah,
yaitu atas dan bawah, kanan dan kiri, diagonal ke atas dan ke bawah
kiri, diagonal ke atas dan ke bawah kanan.
7. Pertahankan agar jari anda tetap dalam lapang pandang normal.

Lapang Pandang
1. Posisikan diri anda berdiri di depan klien dengan jarak sekitar 60 cm.
2. Tutup mata kanan klien dan mata kiri anda.
3. Minta klien untuk melihat urus kedepan dan memfokuskan pandangan
pada satu titik.
4. Gerakkan jari anda dari sisi kanan klien ke tengah, dari sisi kiri ke
tengah, dari sisi atas ke bawah, dan dari sisi bawah ke atas.
5. Minta klien untuk memberitahu anda ketika jari anda pertama terlihat.
6. Lakukan prosedur yang sama pada mata kiri klien dengan proses yang
berlawanan.

Ketajaman Penglihatan
Pengkajian tahap I
1. Pastikan cahaya ruangan terang.
2. Minta klien untuk membaca surat kabar, majalah atau buku dengan
bunyi lantang guna memastikan bahwa klien tidak buta huruf.
3. Minta klien untuk memakai kacamata jika menggunakan lensa korektif.
4. Perhatikan jarak antara naskah yang di baca dengan klien.
5. Jika klien mengalami kesulitan membaca, lanjutan pemeriksaan ke
tahap II.

Pengkajian tahap II
1. Siapkan bagian snellen untuk klien dewasa atau kartu gambar untuk
anak – anak.
2. Atur jarak antara tempat duduk klien dengan kartu tersebut sekitar 5 – 6
meter.
3. Pastikan penerangan ruangan cukup agar kartu terlihat dengan jelas.
4. Minta klien untuk menutup mata kiri.
5. Periksan mata kanan klien dengan memintanya membaca bagan snellen
dari huruf yang paling besar hingga huruf yang paling kecil, kemudian
dokumentasikan huruf terakhir yang di baca oleh klien.
6. Lakukan prosedur yang sama pada mata kiri dengan proses yang
berlawanan.

Pemeriksaan Buta Warna


1. Siapkan kartu isihara.
2. Pastikan ruangan terang.
3. Minta klien untuk menyebutkan gambar atau yang angka tertera pada
kartu .

Palpasi
1. Minta klien untuk memejamkan mata.
2. Palpasi kelenjar lakrimalis, bagian lateral atas orbit, menggunakan
telunjuk. Kaji konsistensi dan adanya nyeri tekan.
Auskultasi
1. Minta klien untuk menutup mata.
2. Letakkan diafragma stetoskop pada kelopak mata.
3. Perhatikan adanya bising.
Referensi Kusyati, Eni dkk.2011.Keterampilan dan Prosedur Laboratorium Keperawatan
Dasar.Jakarta:Buku Kedokteran EGC.
Priharjo, Robert.2005.Pengkajian Fisik Keperawatan.Jakarta:Buku Kedokteran
EGC.
Bickley Lynn S.2006.Buku Saku Pemeriksaan Fisik Dan Riwayat Kesehatan
Bates.Jakarta:Buku Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai