Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM 3

SETTING_UP_RAID_1
JUMADI DAMANIK(11S18066)
Dosen: Istas Manalu (01040088902)
Asisten : Andi Ray Hutahuruk
Tanggal Percobaan : 20/11/2019
10S001 - Praktikum Arsitektur dan Organisasi Komputer
Laboratorium Sistem Tertanam dan Arsitektur Komputer
Institut Teknologi Del

Disks, Redundant Array of Independent Drives, dan juga


Abstrak— Harddisk adalah suatu device (komponen) pada Redundant Array of Inexpensive Drives. Teknologi ini
komputer yang merupakan piranti penyimpanan sekunder, mereplikasi data ke dalam beberapa hard disk terpisah. RAID
dimana data disimpan sebagai pulsa magnetik pada piringan didesain untuk meningkatkan keandalan data dan
logam yang disebut platter yang berputar secara meningkatkan kinerja I/O dari hard disk.
terintegrasi. Fungsi harddisk yaitu utamanya sebagai media Dalam Praktikum kali ini, digunakan software Oracle VM
penyimpanan pada komputer atau storage data secara Virtual Box dalam menentukan system RAID yang bekerja
permanen. Untuk mengantisipasi kerusakan pada hard disk, dalam sebuah hard disk.
diciptakan system yang bernama RAID. RAID(Redundant
Array Independent Disk) adalah suatu sistem yang terbentuk II. LANDASAN TEORETIS
dari beberapa hardisk/drive yang digunakan untuk 1. Pengertian RAID
mengimplementasikan fitur toleransi kesalahan pada media RAID atau yang merupakan singkatan dari Redundant
penyimpanan komputer denagan menggunakan cara redudansi Array Of Independent Disk yang meuruju pada suatu
(penumpukan) data dan meningkatkan keandalan kinerja I/O technology di dalam suatu penyimpanan data pada komputer
dari harddisk. Raid memiliki beberapa jenis, diantaranya yang di pakai untuk melakukan implemenatasi aplikasi atau
adalah RAID 0, RAID 1, RAID 2, RAID 3, RAID 4, RAID 5, fitur toleransi kesalahan di media penyimpanan computer
dan RAID 6. Dalam percobaan kali ini, digunakan software terutama pada hard disk dengan memakai cara redundansi atau
VMware dari Oracle VM Virtual Box. Percobaan dilengkapi penumpukkan data, baik itu dengan memakai software atau
dengan beberapa instruksi yang membantu mahasiswa dalam perangkat lunak, maupun unik perangkat keras RAID atau
melakukan praktikum. Dalam praktikum kali ini, mahasiswa hard RAID yang terpisah.
harus tau bagaimana menciptakan sebuah RAID baru dalam RAID adalah organisasi disk memory yang dapat mengatasi
memory, serta parity baru(md0 & md1) dalam memory sejumlah disk dengan system akses nya parallel dan
computer. redundansi di tambah kan untuk memberikan peningkatan
reliabilitas. Kerja parallel ini memberikan hasil resultan
Kata Kunci— RAID, Harddisk.
kelajuan disk yang akan lebih cepat.

2. Struktur RAID
I. PENDAHULUAN Memory hard disk yang digunakan dalam computer
Dalam menjalankan kerjanya, sebuah computer dilengkapi berfungsi sebagai alat untuk menyimpan data yang diproses di
dengan memory yang diberi nama hard disk. Seperti yang dalam kinerja computer tersebut.Terdapat komponen
dijelaskan pada abstrak, hard disk adalah sebuah alat yang berbentuk disk/piringan memory yang berfungsi untuk
terdiri dari beberapa komponen, seperti platter(piringan menyiimpan data yang masuk ke dalam computer. Disk
logam/disk) yang berputar didalamnya secara terintegrasi dan dalam hard disk tersebut memiliki resiko untuk mengalami
menyimpan data dalam pulsa magnetic. Hard disk berfungsi kerusakan. Kerusakan ini dapat berakibat turunnya kinerja
sebagai alat penyimpanan data yang diolah dalam computer. atau pun hilangnya data. Meski pun terdapat backup data,
Dalam menjalankan kerjanya, hard disk tidak terlepas dari tetap saja ada kemungkinan data yang hilang karena adanya
namanya kerusakan(error), dimana ketika hal ini terjadi, maka perubahan setelah terakhir kali data di-backup. Karenanya
akan berakibat fatal untuk computer dan data dari hasil kerja reliabilitas dari suatu disk harus dapat terus ditingkatkan.
pengguna computer tersebut. Karena ketika sebuah hard disk Berbagai macam cara dilakukan untuk meningkatkan
dalam sebuah computer rusak, maka data yang disimpan kinerja dan juga reliabilitas dari disk. Biasanya untuk
dalam computer tersebut bisa saja menjadi error. meningkatkan kinerja, dilibatkan banyak disk sebagai satu unit
Untuk mengantisipasi kesalahan tersebut, maka diciptakan penyimpanan. Tiap-tiap blok data dipecah ke dalam beberapa
sebuah system yang bernama “RAID”. Kata “RAID” juga subblok, dan dibagi-bagi ke dalam disk-disk tersebut. Ketika
memiliki beberapa singkatan Redundant Array of Inexpensive
mengirim data disk-disk tersebut bekerja secara paralel, penggunanya untuk memilih konfigurasi yang diinginkan dan
sehingga dapat meningkatkan kecepatan transfer dalam tentunya sesuai dengan kebutuhan.
membaca atau menulis data. Ditambah dengan sinkronisasi
pada rotasi masing-masing disk, maka kinerja dari disk dapat 4. Jenis dan Level pada RAID
ditingkatkan. Cara ini dikenal sebagai RAID. Selain masalah Terdapat beberapa jenis pada RAID. Jenis ini berkembang
kinerja RAID juga dapat meningkatkan realibilitas dari disk seiring dengan kebutuhan oleh pengguna, dan tingkat kerugian
dengan jalan melakukan redundansi data. dari error yang terjadi pada hard disk tersebut. Jenis tersebut
digambarkan dengan level, dimana level akan selalu
3. Konsep Kerja RAID berkembang seiring dengan tingkat kesulitan dan kebutuhan
Sejak pertama kali diperkenalkan, RAID dibagi ke dalam pengguna akan RAID tersebut. Level pada RAID tersebut
beberapa skema, yang disebut dengan “RAID Level“. Pada antara lain :
awalnya, ada lima buah RAID level yang pertama kali
dikonsepkan, tetapi seiring dengan waktu, level-level tersebut  RAID Level 0 (RAID 0)
berevolusi, yakni dengan menggabungkan beberapa level yang
berbeda dan juga mengimplementasikan beberapa level
proprietary yang tidak menjadi standar RAID.
RAID dalam prinsip kerjanya adalah menggabungkan
beberapa hard disk fisik ke dalam sebuah unit logis
penyimpanan, dengan menggunakan perangkat lunak atau
perangkat keras khusus. Solusi perangkat keras umumnya
didesain untuk mendukung penggunaan beberapa hard disk
secara sekaligus, dan sistem operasi tidak perlu mengetahui
bagaimana cara kerja skema RAID tersebut. Sementara itu,
solusi perangkat lunak umumnya diimplementasikan di dalam
level sistem operasi, dan tentu saja menjadikan beberapa hard
disk menjadi sebuah kesatuan logis yang digunakan untuk
melakukan penyimpanan. RAID 0 juga sering disebut dengan RAID stripping, karena
Ada beberapa konsep kunci di dalam RAID: mirroring RAID ini menggunakan system stripping dalam disk nya.
RAID level 0 menggunakan kumpulan disk dengan striping
(penyalinan data ke lebih dari satu buah hard disk), striping
pada level blok, tanpa redundansi. Jadi hanya menyimpan
(pemecahan data ke beberapa hard disk) dan juga koreksi
melakukan striping blok data ke dalam beberapa disk. Level
kesalahan, di mana redundansi data disimpan untuk
ini sebenarnya tidak termasuk ke dalam kelompok RAID
mengizinkan kesalahan dan masalah untuk dapat dideteksi dan
mungkin dikoreksi (lebih umum disebut sebagai teknik fault karena tidak menggunakan redundansi untuk peningkatan
tolerance/toleransi kesalahan). kinerjanya.

 RAID Level 1 (RAID 1)


a) TEKNIK MIRRORING
RAID level 1 ini merupakan disk mirroring, menduplikat
Teknik mirroring dapat meningkatkan proses pembacaan data
setiap disk. Cara ini dapat meningkatkan kinerja disk, tetapi
mengingat sebuah sistem yang menggunakannya mampu
membaca data dari dua disk atau lebih, tapi saat untuk menulis jumlah disk yang dibutuhkan menjadi dua kali lipat, sehingga
kinerjanya akan lebih buruk, karena memang data yang sama biayanya menjadi sangat mahal. Pada level 1 (disk duplexing
dan disk mirroring) data pada suatu partisi hard disk disalin ke
akan dituliskan pada beberapa hard disk yang tergabung ke
sebuah partisi di hard disk yang lain sehingga bila salah satu
dalam larik tersebut.
rusak , masih tersedia salinannya di partisi mirror.
b) TEKNIK STRIPING
 RAID 2
Teknik striping bisa meningkatkan performa, yang RAID level 2 ini merupakan pengorganisasian dengan
error-correcting-code (ECC). Seperti pada memori di mana
mengizinkan sekumpulan data dibaca dari beberapa hard disk
pendeteksian terjadinya error menggunakan paritas bit. Setiap
secara sekaligus pada satu waktu, akan tetapi bila satu hard
byte data mempunyai sebuah paritas bit yang bersesuaian yang
disk mengalami kegagalan, maka keseluruhan hard disk akan
mengalami inkonsistensi. merepresentasikan jumlah bit di dalam byte data tersebut di
mana paritas bit=0 jika jumlah bit genap atau paritas bit=1 jika
ganjil. Jadi, jika salah satu bit pada data berubah, paritas
c) TEKNIK KOREKSI KESALAHAN
berubah dan tidak sesuai dengan paritas bit yang tersimpan.
Teknik pengecekan kesalahan koreksi kesalahan juga pada
Dengan demikian, apabila terjadi kegagalan pada salah satu
umumnya akan menurunkan kinerja sistem, karena data harus
disk, data dapat dibentuk kembali dengan membaca error-
dibaca dari beberapa tempat dan juga harus dibandingkan
dengan checksum yang ada. Maka, desain sistem RAID harus correction bit pada disk lain.
mempertimbangkan kebutuhan sistem secara keseluruhan, Kelebihannya antara lain kehandalan yang bagus karena
dapat membentuk kembali data yang rusak dengan ECC tadi,
sehingga perencanaan dan pengetahuan yang baik dari seorang
dan jumlah bit redundancy yang diperlukan lebih sedikit jika
administrator jaringan sangatlah dibutuhkan. Larik-larik RAID
dibandingkan dengan level 1 (mirroring). Kelemahannya
modern umumnya menyediakan fasilitas bagi para
antara lain prlu adanya perhitungan paritas bit, sehingga akan mempengaruhi kecepatan dalam pembacaan blok
menulis atau perubahan data memerlukan waktu yang lebih maupun penulisannya.
lama dibandingkan dengan yang tanpa menggunakan paritas
bit, level ini memerlukan disk khusus untuk penerapannya  RAID 6
yang harganya cukup mahal. RAID level 6 disebut juga redundansi P+Q, seperti RAID
level 5, tetapi menyimpan informasi redundan tambahan untuk
 RAID 3 mengantisipasi kegagalan dari beberapa disk sekaligus. RAID
RAID level 3 merupakan pengorganisasian dengan paritas level 6 melakukan dua perhitungan paritas yang berbeda,
bit interleaved. Pengorganisasian ini hampir sama dengan kemudian disimpan di dalam blok-blok yang terpisah pada
RAID level 2, perbedaannya adalah RAID level 3 ini hanya disk-disk yang berbeda. Jadi, jika disk data yang digunakan
memerlukan sebuah disk redundan, berapapun jumlah sebanyak n buah disk, maka jumlah disk yang dibutuhkan
kumpulan disk-nya. Jadi tidak menggunakan ECC, melainkan untuk RAID level 6 ini adalah n+2 disk.
hanya menggunakan sebuah bit paritas untuk sekumpulan bit Keuntungan dari RAID level 6 ini adalah kehandalan data
yang mempunyai posisi yang sama pada setiap disk yang yang sangat tinggi, karena untuk menyebabkan data hilang,
berisi data. Selain itu juga menggunakan data striping dan kegagalan harus terjadi pada tiga buah disk dalam interval
mengakses disk-disk secara paralel. rata-rata untuk perbaikan data (Mean Time To Repair atau
Kelebihannya antara lain kehandalan (rehabilitas) bagus, MTTR). Kerugiannya yaitu penalti waktu pada saat penulisan
akses data lebih cepat karena pembacaan tiap bit dilakukan data, karena setiap penulisan yang dilakukan akan
pada beberapa disk (parlel), hanya butuh 1 disk redudan yang mempengaruhi dua buah paritas blok.
tentunya lebih menguntungkan dengan level 1 dan 2.
kelemahannya antara lain perlu adanya perhitungan dan  RAID LEVEL 0+1 DAN 1+0
penulisan parity bit akibatnya performannya lebih rendah RAID level 0+1 dan 1+0 ini merupakan kombinasi dari
dibandingkan yang menggunakan paritas. RAID level 0 dan 1. RAID level 0 memiliki kinerja yang baik,
sedangkan RAID level 1 memiliki kehandalan. Namun, dalam
 RAID 4 kenyataannya kedua hal ini sama pentingnya.
RAID level 4 merupakan pengorganisasian dengan paritas Dalam RAID 0+1, sekumpulan disk di-strip, kemudian strip
blok interleaved, yaitu menggunakan striping data pada level tersebut di-mirror ke disk-disk yang lain, menghasilkan strip-
blok, menyimpan sebuah paritas blok pada sebuah disk yang strip data yang sama. Kombinasi lainnya yaitu RAID 1+0, di
terpisah untuk setiap blok data pada disk-disk lain yang mana disk-disk di-mirror secara berpasangan, dan kemudian
bersesuaian. Jika sebuah disk gagal, blok paritas tersebut dapat hasil pasangan mirrornya di-strip. RAID 1+0 ini mempunyai
digunakan untuk membentuk kembali blok-blok data pada keuntungan lebih dibandingkan dengan RAID 0+1. Sebagai
disk yang gagal tadi. Kecepatan transfer untuk membaca data contoh, jika sebuah disk gagal pada RAID 0+1, seluruh strip-
tinggi, karena setiap disk-disk data dapat diakses secara nya tidak dapat diakses, hanya sebagian strip saja yang dapat
paralel. Demikian juga dengan penulisan, karena disk data dan diakses, sedangkan pada RAID 1+0, disk yang gagal tersebut
paritas dapat ditulis secara paralel. kehandalannya juga bagus tidak dapat diakses, tetapi pasangan mirror-nya masih dapat
karena adanya paritas blok. diakses, yaitu disk-disk selain dari disk yang gagal.
Kelemahannya antara lain akses perblok seperti biasa
penggunaan 1 disk., bahkan untuk penulisan ke 1 blok RAID selalu mengalami perubahan dan perkembangan
memerlukan 4 pengaksesan untuk membaca ke disk data yag seiring dengan kebutuhan, dan tergantung dari jenis kerusakan
bersangkutan dan paritas disk, dan 2 lagi untuk penulisan ke 2 yang terjadi dalam hard disk tersebut.
disk itu pula (read-modify-read).
III. HASIL DAN ANALISIS
 RAID 5 Dalam bab ini, akan dibahas hasil dari percobaan praktikum
RAID level 5 merupakan pengorganisasian dengan paritas yang telah dikerjakan. Hasil laporan dari praktikum antara lain
blok interleaved tersebar. Data dan paritas disebar pada semua sebagai berikut :
disk termasuk sebuah disk tambahan. Pada setiap blok, salah
satu dari disk menyimpan paritas dan disk yang lainnya A. Tugas I : Laporan Hasil Praktikum Berdasarkan
menyimpan data. Sebagai contoh, jika terdapat kumpulan dari Langkah-Langkah dalam Modul Praktikum
5 disk, paritas blok ke n akan disimpan pada disk (n mod 5) +
1; blok ke n dari empat disk yang lain menyimpan data yang 1. Tambahkan 1 buah drive (harddisk) melalui
sebenarnya dari blok tersebut. Sebuah paritas blok tidak Controller:SATA -> Add Hard Disk
menyimpan paritas untuk blok data pada disk yang sama,
karena kegagalan sebuah disk akan menyebabkan data hilang
bersama dengan paritasnya dan data tersebut tidak dapat
diperbaiki.
Kelebihannya antara lain seperti pada level 4 ditambah lagi
dengan pentebaran paritas seoerti ini dapat menghindari
penggunaan berlebihan dari sebuah paritas bit seperti pada
RAID level 4. kelemahannya antara lain perlunya mekanisme
tambahan untuk penghitungan lokasi dari paritas sehingga
2. Apabila muncul pesan pop up, pilih Create New Disk
dan Pilih (VHD) Virtual Hard Disk

3. Klik Next, dan Pilih Dinamically Allocated

5. Jika berhasil, maka akan tercipta satu harddisk


dengan nama Harddisk satu seperti gambar dibawah
ini.

4. Isi nama harddisk dengan nama Harddisk1 dan


berikan kapasitasnya 2GB
6. Lakukan hal yang sama untuk membuat Harddisk2
dengan kapasistas 2GB. Sehingga akan terlihat ada 2
harddisk baru yang tambah pada kotak storage.
7. Saat ini, diibaratkan anda sudah memiliki sebuah
komputer yang memiliki 3 harddisk, dan anda akan
9. Setelah paket mdadm selesai diinstall, anda dapat
membuat clone drive pada Harddisk1 dan Harddisk2.
menguji apakah sudah ada harddisk yang sudah
dikonfigurasi dengan raid. Ketikkan perintah berikut :

10. Apabila perintah diatas menghasilkan keluaran


seperti gambar dibawah ini, artinya belum ada raid1
dikonfigurasi pada drive sdb atau sdc

11. Ketikkan perintah dibawah ini untuk melihat daftar


harddisk yang ada.

8. Install paket mdadm pada centos 7 menggunakan


yum. Paket mdadm akan digunakan untuk membuat 12. Keluaran dari perintah diatas adalah gambar dibawah
raid1. ini, dimana anda memiliki harddisk sda, sdb dan sdc
namun hanya sda yang bisa digunakan saat ini karena
harddisk sdb dan sdc belum diformat sehingga belum
bisa digunakan.
- Ketikkan t untuk memilih partisi

13. Ketikkan perintah dibawah ini.


- Ketikkan fd untuk membuat otomatis raid linux

14. Ikuti panduan dibawah ini setelah mengikti perintah


diatas
- Ketikkan n untuk membuat partisi baru - Ketikkan p untuk mencetak perubahan yang anda
buat

- Kemudian ketik p untuk partisi primary

- Ketikkan w untuk menyimpan perubahan


- Kemudian ketik 1 untuk nomor partisi

- Berikan default full size dengan cara menekan


enter dua kali
15. Ketikkan perintah dibawah ini untuk sdc

16. Setelah selesai melakukan partisi pada kedua


harddisk, lakukan kembali verifikasi raid1 dengan
- Ketikan p untuk mencetak partisi yang sudah command dibawah ini.
didefinisikan

17. Pada langkah diatas, sudah tercipta partisi untuk sdb


dan sdc namun belum ada raid1 dikonfigurasi pada
- Ketikkan l untuk melihat semua list tipe yang ada sdb1 dan sdc1
18. Konfigurasi RAID1 dengan mengetikkan perintah
dibawah ini

25. Jalankan mount device yang baru diisi dengan file


sistem ext4 ke ‘/mnt/raid1’ dengan cara
19. Apabila ada muncul pertanyaan, ketikkan y kemudian
enter

26. Jalankan perintah df –h maka akan muncul device


yang sudah memiliki file sistem dan dapat ditulis
(digunakan)
20. Pada langkah 18 diatas kita akan menciptakan raid
dengan nama md0 dengan jumlah harddisk 2 yaitu
harddisk sdb1 dan sdc1

21. Ketikkan perintah dibawah ini untuk melihat status


RAID1 yang sedang berjalan

27. Setelah dimount, maka device raid yang baru dibuat


sudah dapat digunakan. Perintah mount akan
mengarahkan pemetaan directory ke hardware
22. Lakukan verifikasi kembali drive yang sudah (/dev/md1)
dikonfigurasi dengan RAID 1 dengan command :
28. Tambahkan file pada raid1 yang sudah dibuat dengan
perintah

23. Saat ini md0 yang baru dibuat belum bisa ditulis
karena belum memiliki file sistem. Lakukan
konfigurasi file sistem dengan perintah dibawah ini. 29. Selanjutnya restart centos 7, kemudian jalankan
perintah df –h kembali maka anda tidak akan
menemukan device raid lagi karena device raid
dianggap sebagai harddisk tambahan dan belum
dimount setelah sistem operasi selesai boot. Agar
device raid otomatis di mount setelah sistem operasi
selesai boot, maka jalankan perintah dibawah ini.

24. Saat ini anda sudah berhasil membuat raid1,


selanjutnya anda harus menyimpan konfigurasi raid
agar konfigurasi raid diload pada saat boot os. 30. Kemudian tambahkan perintah dibawah ini diakhir
Ketikkan perintah dibawah ini. file berikut :
35. Remove Harddisk 2, kemudian jalankan kembali
centos 7

31. Jalankan perintah dibawah ini untuk memeriksa


apakah ada error setelah melakukan mount :

Laporan di atas merupakan hasil dari tampilan program dari


modul praktikum. Dalam modul juga dimuat beberapa
perintah tambahan seperti berikut :

TUGAS 2
32. Kalau tidak ada error, restart kembali sistem operasi
centos 7 dan jalankan perintah df-h
1. Buatlah raid1 kembali dengan penamaan md1
menggunakan Harddisk 3 dan Harddisk 4

33. Saat ini, anda sudah bisa menambahkan file dan data
lainnya ke device raid, dan raid akan menyimpan file
tersebut ke 2 harddisk dengan cara clone (mirror)
sehingga semua file yang ada di sdb (Harddisk 1)
akan sama dengan sdc (Harddisk 2)

34. Untuk melihat status harddisk yang digunakan oleh


raid, dapat dilakukan dengan mengetikkan perintah
2. Mounting md1 ke /mnt/raid1/
dibawah ini.
3. Sehingga anda akan memiliki 2 raid level 1 yaitu  RAID 5 menggunakan parity dalam setiap hard disk nya.
md0 dan md1.  RAID 6 juga sama dengan RAID 5, namun jumlah parity
dalam setiap hard disk dalam RAID 6 ada 2, sedangkan
dalam RAID 5 ada 1.
 Setiap keunikan pada RAID tergantung dari masalah yang
dihadapi memory dalam kurun waktu tertentu, sehingga
diperlukan metoda untuk menyelesaikan masalah untuk
error dalam hard disk tersebut.

REFERENSI
Apa itu RAID? Penjelasan Lengkap Teknologi RAID pada
Dalam Tugas 2 di atas, dibuat dua buah hard disk baru dengan Penyimpanan Data dalam Hardisk - Bahan Ajar Teknik
partisi serupa dengan tugas sebelumnya. Namun, dalam tugas Komputer dan Informatika (TEKI). (n.d.). Retrieved
2 diminta membuat sebuah parity baru md1 dari hard disk 3 October 21, 2019, from
dan hard disk 4, sehingga ada 2 buah parity, yaitu md0 dan https://edukasiteki.blogspot.com/2017/09/apa-itu-raid-
md1. penjelasan-lengkap.html
Pengertian dan Jenis-jenis dari RAID ~ Portal Info Edukasi
Online. (n.d.). Retrieved October 21, 2019, from
IV. SIMPULAN https://diam2belajar.blogspot.com/2013/06/pengertian-
 Hard disk adalah alat yang digunakan suatu computer dan-jenis-jenis-dari-raid.html
dalam menyimpan data yang masuk ke dalam computer. Pengertian dan Konsep RAID | my weblog. (n.d.). Retrieved
 Hard disk terletak di bagian CPU dalam computer. October 21, 2019, from
https://nasari.wordpress.com/2010/04/30/pengertian-
 Hard disk merupakan alat yang sensitive, sehingga ketika
raid/
dalam keadaan tidak maksimal, maka akan mempengaruhi
Pengertian Lengkap dan Level RAID (Redundant Array
kinerja computer. Independent Disk) | Mata Cyber. (n.d.). Retrieved
 Hard disk tidak terlepas dari yang namanya October 21, 2019, from https://mata-
kerusakan/error. cyber.blogspot.com/2014/07/pengertian-lengkap-dan-
 Untuk mengatasi kerusakan hard disk, diciptakan metode level-raid-penyimpanan-memori.html
yang namanya RAID. (“Apa itu RAID? Penjelasan Lengkap Teknologi RAID pada
 RAID adalah metode dimana harddisk akan didesain Penyimpanan Data dalam Hardisk - Bahan Ajar Teknik
sedemikian rupa untuk mengatasi bilamana suatu har disk Komputer dan Informatika (TEKI),” n.d.; “Pengertian dan
rusak, sehingga data yang disimpan dalam memory tidak Jenis-jenis dari RAID ~ Portal Info Edukasi Online,” n.d.;
hilang. “Pengertian dan Konsep RAID | my weblog,” n.d.;
 RAID selalu berkembang sesuai dengan kebutuhan dan “Pengertian Lengkap dan Level RAID (Redundant Array
error yang dimungkinkan terhadap kesalahan dalam Independent Disk) | Mata Cyber,” n.d.)
memory.
 RAID menunjang kinerja dari CPU dan computer.
 RAID diciptakan untuk memperoleh keuntungan dan
menghindari kerusakan data dalam computer.
 Setiap RAID memiliki ciri khas masing masing, seperti
antara lain :
 RAID 0 adalah RAID yang menggabungkan beberapa
harddisk menjadi sebuah harddisk, dimana dengan RAID 0
maka biaya dalam pembuatan hard disk dengan kapasitas
besar akan lebih hemat.
 RAID 1 adalah RAID dengan tipe Mirror, dimana data
dalam suatu hard disk akan dicopy sama dengan hard disk
yang satunya. Hal ini bertujuan agar back up data lebih
efektif.
 RAID 2 adalah raid Stripping, namun memerlukan 3 Hard
disk tambahan sebagai tempat parity bit nya.
 RAID 3 juga memerlukan sebuah memory sebagai tempat
parity bit nya.
 RAID 4 juga sama dengan RAID 3, namun yang disimpan
dalam hard disk tambahan adalah parity, bukan bit.

Anda mungkin juga menyukai