Anda di halaman 1dari 19

ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

TUGAS MATA KULIAH PENGANTAR BISNIS

Disusun oleh :

KELOMPOK X

ANZALI

KIKI HENDRATNA

YULI SAFRIZAL

AGUS PURWANTO

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN INDONESIA

STIMI MEULABOH

2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan Rahmat,
Nikmat, dan Karunianya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Etika Dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan”.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat.
Makalah ini terselesaikan dengan bantuan berbagai pihak dalam menyelesaikan
hambatan-hambatan selama mengerjakan makalah ini. Maka dari itu, kami
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak, khususnya
teman-teman semua yang telah membantu dalam menyusun makalah ini.
Selanjutnya, semoga makalah ini memberikan wawasan yang luas kepada kita
semua selaku mahasiswa. Kami menyadari masih banyak kekurangan yang mendasar.
Oleh karena itu, kami mohon saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, kami selaku penyusun makalah memohon maaf yang sebesar-
besarnya bila ada kata-kata yang salah, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi kita semua. Aamiin

Wassalu’alaikum Wr.Wb

Meulaboh, November 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i


PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................................. 1
1.2 Permasalahan ................................................................................................................................ 2
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................................................... 2
1.4 Metode Penulisan .......................................................................................................................... 2
1.5 Sistematika Penulisan ................................................................................................................... 2
BAB II..................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 3
2.1. Landasan Teori............................................................................................................................ 3
2.1.1 Beberapa Prinsip Etika ........................................................................................................... 4
2.1.2 Jangkauan Etika Bisnis .......................................................................................................... 5
2.1.3 Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Menciptakan Etika Bisnis: .................................. 5
2.1.4 Masalah etika dalam bisnis ................................................................................................... 6
2.2 Etika Bisnis Pada Berbagai Fungsi Perusahaan ............................................................................ 6
2.2.1 Etika dibidang akuntansi (accounting ethics) ........................................................................ 6
2.2.2 Etika dibidang keuangan ( financial ethics ) ......................................................................... 7
2.2.3 Etika dibidang produksi dan pemasaran ( production and marketing ethics ) ....................... 7
2.2.4 Etika dibidang teknologi informasi ( Information technology ethics ) ................................. 8
2.3. Faktor-Faktor Yang Mendorong Timbunya Masalah Etika Bisnis .............................................. 8
1. Mengejar keuntungan dan kepentingan pribadi (personal gaint and selfish interest) ............ 8
2. Tekanan persaingan terhadap laba perusahaan (competitive pressure on profits) .................. 9
3. Pertentangan antara nilai-nilai perusahaan dengan perorangan (business goals vs personal
values) ............................................................................................................................................. 9
4. Pertentangan etika lintas budaya (cross-cultiral contradiction) ............................................. 9
2.4 Teori-Teori Yang Menjadi Dasar Pemikiran Etis ....................................................................... 10
1. Pendekatan utilitarian............................................................................................................ 10
2. Pendekatan perilaku .............................................................................................................. 10
3. Pendekatan hak individu ....................................................................................................... 10
4. Pendekatan keadilan.............................................................................................................. 10
5. Pendekatan islam .................................................................................................................. 10

ii
2.5 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ........................................................................................... 11
BAB III ................................................................................................................................................. 14
PENUTUP ............................................................................................................................................ 14
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................................. 14
1. Etika Bisnis Pada Berbagai Fungsi Perusahaan: ....................................................................... 14
2. Faktor-Faktor Yang Mendorong Timbunya Masalah Etika Bisnis: .......................................... 14
3. Teori-Teori Yang Menjadi Dasar Pemikiran Etis: .................................................................... 14
4. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan: ........................................................................................ 14
Daftar Pustaka ....................................................................................................................................... 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebelum mendalami mengenai persoalan-persoalan etika dan tanggung
jawab sosial, yang perlu diperhatikan perusahaan dalam menjalankan kegiatannya,
ada baiknya apabila terlebih dahulu memahami arti etika dan tanggung jawab
sosial.
Etika berasal dari kata yunani, yaitu ethos, yang berarti karakter atau sifat-
sifat individu yang baik. Pada dasarnya etika dapat didefinisikan sebagai prinsip-
prinsip moral dalam hidup manusia yang akan menentukan tingkah laku yang
benar yang harus dijalankan, dan tingkah laku yang salah yang harus dihindari.
Setiap orang ingin mempunyai uang yang banyak supaya hidup dengan
sejahtera. Untuk memperolehnya dapat digunakan berbagai cara seperti bekerja
keras, mencuri atau korupsi.
Kita dapat menentukan sendiri cara mana yang secara etika merupakan tindakan
yang dapat atau tidak dapat dilakukan dalam usaha untuk memperoleh banyak
yang uang.
Menyadari tentang pentingnya memperhatikan isu etika dan tanggung
jawab sosial dalam mengelola perusahaan, para pengkaji menejemen telah
mendorong untuk mengembangkan pemikiran dalam persoalan tersebut. Beberapa
aspek dari pemikiran tersebut akan diterangkan dalam makalah ini. Isu-isu
tersebut dikenal sebagai etika perusahaan dan tanggung jawab sosial perusahaan.
Tujuan dari mengembangkan pemikiran ini bukanlah untuk membatasi kegiatan
usaha dan menghukum usaha, tetapi untuk mendorong mereka mengelola
perusahaannya dengan lebih dinamis dan bertanggung jawab. Tujuan akhirnya
adalah untuk meningkatkan perkembangan kegiatan perusahaan serta dunia bisnis
dan pada waktu yang sama meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

1
1.2 Permasalahan
Agar tidak menyimpang lebih jauh dari materi pembahasan, kami hanya
membatasi pada “Etika dan tanggung jawab sosial perusahaan”
Berdasarkan pembatasan tersebut, kami dapat merumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apa fungsi perusahaan dalam etika bisnis?
2. Faktor apa saja yang mendorong timbulnya masalah etika bisnis?
3. Teori apa saja yang menjadi dasar pemikiran etis?
4. Apa saja tanggung jawab sosial perusahaan?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah:
1. Memenuhi tugas mata kuliah
2. Untuk mengetahui teori dan fungsi perusahaan dalam etika bisnis
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong timbulnya masalah
etika bisnis
4. Agar mengetahui tanggung jawab sosial perusahaan

1.4 Metode Penulisan


Makalah ini disusun dengan metode kepustakaan, dalam hal ini kami
mengumpulkan beberapa buku bacaan yang berkaitan dengan pokok
permasalahan yang akan dibahas.

1.5 Sistematika Penulisan


Adapun sistematika penulisan makalah ini adalah:
Bab I: Pendahuluan, pada bab ini dikemukakan latar belakang, permasalahan,
tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
Bab II: Pembahasan, dalam hal ini diuraikan tentang Etika bisnis dan tanggung
jawab sosial perusahaan
Bab III: Penutup, berisi kesimpulan dari pembahasan.
DAFTAR PUSTAKA

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Landasan Teori

Kata “Etika” berasal dari dari kata Yunani yaitu ‘Ethos,’ yang artinya adat

istiadat. Etika bisa dibilang sebagai kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri

seseorang maupun pada suatu masyarakat. Etika itu punya kaitan sama nilai-nilai,

tatacara hidup yang baik, aturan hidup yang baik, dan termasuk juga semua

kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang lain, atau dari satu

generasi ke generasi yang lain. Seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli

berikut ini:

1. O.P. Simorangkir: etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam

berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.

2. Sidi Gajalba: etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia

dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.

3. Burhanudin Salam: etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai

nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.

4. Griffin and Ebert (1999): Etika Bisnis (business ethics) merupakan

penerapan etika secara umum terhadap perilaku bisnis. Secara lebih khusus

lagi makna etika bisnis menunjukkan perilaku etis maupun tidak etis yang

dilakukan manajer dan karyawan dari suatu organisasi perusahaan.

5. Epstein (1989): menyatakan etika bisnis menunjukkan refleksi moral yang

dilakukan oleh pelaku bisnis secara perorangan maupun secara kelembagaan

(organisasi) untuk menilai suatu isu, dimana penilaian ini merupakan pilihan

terhadap nilai yang berkembang dalam suatu masyarakat. Melalui pilihan nilai
tersebut, individu atau organisasi akan memberikan penilaian apakah sesuatu

3
yang dilakukan itu benar atau salah, adil atau tidak serta memiliki kegunaan

(utilitas) atau tidak.

Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia.

Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui

rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk

mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada

akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang

perlu kita lakukan dan yang perlu kita pahami bersama bahwa etika ini dapat

diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini

dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan

manusianya.

Etika dapat dirumuskan sebagai refleksi kritis dan rasional mengenai:

1. Nilai dan norma yang menyangkut bagaimana manusia harus hidup baik

sebagai manusia.

2. Masalah kehidupan manusia dengan mendasarkan diri pada nilai dan


norma moral yang umum diterima

2.1.1 Beberapa Prinsip Etika

1. Prinsip Otonomi (Sadar sendiri tentang kebaikan)

2. Prinsip Kejujuran

3. Prinsip Keadilan

4. Prinsip Saling Menguntungkan

4
2.1.2 Jangkauan Etika Bisnis

1. Etika bisnis sebagai etika profesi membahas prinsip, kondisi dan masalah

praktek etis.

2. Etika bisnis berfungsi menggugah kesadaran moral pelaku bisnis agar

berbisnis secara baik dan etis.

3. Etika bisnis sebagai acuan bagi pebisnis agar berbisnis tidak merugikan

konsumen, tenaga kerja dan masyarakat luas.

2.1.3 Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Menciptakan Etika Bisnis:

1. Pengendalian Diri (Tdk menerima apapun)

2. Pengembangan tanggung jawab social

3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh

pesatnya perkembangan informasi dan teknologi

4. Menciptakan persaingan yang sehat

5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”

6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan


Komisi)

7. Mampu menyatakan yang benar itu benar

8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan

golongan pengusaha kebawah

9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati

bersama

10. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang

telah disepakati

11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukum

positif yang berupa peraturan perundang-undangan

5
2.1.4 Masalah etika dalam bisnis

1. Suap (Bribery)

2. Paksaan (Coercion)

3. Penipuan (Deception)

4. Pencurian (Theft)

5. Diskriminasi tidak jelas (Unfair discrimination)

2.2 Etika Bisnis Pada Berbagai Fungsi Perusahaan


Permasalahan etika yang terjadi diperusahaan bervariasi antara fungsi
perusahaan yang satu dengan fungsi perusahaan lainnya. hal ini terjadi karena
operasionalisasi perusahaan sangat terspesialisasi kedalam berbagai bidang
profesi, sehingga setiap fungsi perusahaan cenderung memiliki masalah-masalah
tersendiri.
Berikut ini akan dibahas berbagai permasalahan etika yang terjadi
dibeberapa bidang fungsional perusahaan, yaitu etika dibidang akuntansi
(accounting ethics), keuangan (finance ethict), produksi dan pemasaran
(production and marketing athics), sumber daya manusia (human resources
ethics), dan teknologi informasi (information technology ethics).

2.2.1 Etika dibidang akuntansi (accounting ethics)


Fungsi akuntansi merupakan komponen yang sangat penting bagi
perusahaan. Para manajer perusahaan, investor luar, pemerintah, instansi pajak,
dan serikat pekerja membutuhkan data-data akuntansi untuk membuat berbagai
keputusan penting. Dengan demikian kejujuran, integritas dan akurasi dalam
melakukan kegiatan akuntansi merupakan syarat mutlak yang harus ditetapkan
oleh fungsi akuntansi.
Salah satu praktik akuntansi yang dianggap tidak etis, misalnya
penyusunan laporan keuangan yang berbeda untuk berbagai pihak yang berbeda
dengan tujuan memperoleh keuntungan dari penyusunan laporan keuangan seperti
itu. Dalam realita kegiatan bisnis sering kali ditemukan perusahaan yang

6
menyusun laporan keuangan yang berbeda untuk pihak-pihak yang berbeda. Ada
laporan keuangan intern perusahaan, laporan keuangan untuk bank, dan laporan
keuangan untuk kantor pajak. Dengan melakukan praktik ini, bagian akuntansi
perusahaan secara sengaja memanipulasi data-data akuntansi dengan tujuan
memperoleh manfaat atau keuntungan finansial dari penyusun laporan palsu
tersebut.

2.2.2 Etika dibidang keuangan ( financial ethics )


Skandal keuangan yang berasal dari pelaksanaan fungsi secara tidak etis
telah menimbulkan berbagai kerugian bagi para investor. Pelanggaran etika dalam
bidang keuangan dapat terjadi misalnya melalui praktik windaw dressing terhadap
laporan keuangan perusahan yang akan mengajukan pinjaman ke bank. Melalui
praktik ini seolah-olah perusahaan memiliki rasio-rasio keuangan yang sehat
sehingga layak untuk mendapat kucuran kredit. Padahal sebenarnya kondisi
keuangan perusahaan tidak sesehat seperti yang dilaporkan dalam laporan
keuangan yang telah dipercantik. Contoh lain pelanggaran etika keuangan
misalnya melalui penggelembungan nilai agunan perusahaan, sehingga
perusahaan dapat memperoleh kredit melebihi nilai agunan kredit yang
sesungguhnya.

2.2.3 Etika dibidang produksi dan pemasaran ( production and marketing


ethics )
Hubungan yang dilakukan perusahaan dengan para pelanggannya dapat
menimbulkan berbagai permasalahan etika dibidang produksi dan pemasaran.
Untuk melindungi konsumen dari pelakuan yang tidak etis yang mungkin
dilakukan oleh perusahaan, pemerintah Indonesia telah memberlakukan undang-
undang nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen. Undang-undang
ini menjelaskan berbagai perbuatan yang dilarang dilakukan oleh pelaku usaha,
antara lain pelaku usaha dilarang memproduksi dan memperdagangkan barang
dan jasa yang:
a. Tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan dan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

7
b. Tidak sesuai dengan berat bersih, isi bersih atau neto, dan jumlah dalam
hitungan sebagaimana yang dinyatakan dalam tabel atau etiket barang
tersebut.
c. Tidak sesuai dengan ukuran, takaran, timbangan, dan jumlah hitungan
menurut ukuran yang sebenarnya.
d. Tidak sesuai dengan kondisi, jaminan, keistimewaan, atau kemanjuran
sebagaimana dinyatakan dalam label, etika, atau keterangan barang dan
jasa tersebut.

2.2.4 Etika dibidang teknologi informasi ( Information technology ethics )


Salah satu area yang memiliki pertumbuhan masalah etika paling besar
diera 1990-an sampai awal tahun 2000 adalah bidang teknologi informasi. Hal-hal
yang dapat memunculkan permasalahan etika dalam bidang ini meliputi serangan
terhadap wilayah privasi seseorang; pengumpulan, penyimpanan, dan akses
terhadap informasi usaha terutama melalui transaksi e-commerce; perlindungan
hak cipta yang menyangkut pembuatan software, music, dan hak keyakinan
intelektual ( Spinello, 1997 ).

2.3. Faktor-Faktor Yang Mendorong Timbunya Masalah Etika Bisnis


Berbagai permasalahan etika diperusahaan dapat muncul dalam berbagai
bentuk. Identifikasi terhadap berbagai faktor yang umum ditemui sebagai
penyebab munculnya permasalahan etika diperusahaan, merupakan suatu langkah
penting untuk meminimalisasi pengaruh masalah etika bisnis terhadap kinerja
perusahaan.
Post, et al., (2002: 112-113) menguraikan empat faktor yang pada
umumnya menjadi penyebab timbulnya masalah etika bisnis diperusahaan, yaitu:

1. Mengejar keuntungan dan kepentingan pribadi (personal gaint and


selfish interest)
Ambisi mengejar keuntungan untuk diri sendiri, bahkan sikap
serakah, dapat mengakibatkan masalah etika. Perusahaan kadang-kadang

8
mempekerjakan pekerja yang memiliki nilai-nilai pribadi tidak layak. Para
pekerja ini akan menempatkan kepentingannya untuk memperoleh
kekayaan melebihi kepentingan lainnya meskipun di dalam melakukan
akumulasi kekayaan tersebut dia merugikan pekerja lainnya, perusahaan,
dan masyarakat.

2. Tekanan persaingan terhadap laba perusahaan (competitive pressure


on profits)
Perusahaan berada dalam situasi persaingan yang sangat keras,
perusahaan sering kali terlibat dalam berbagai aktivitas bisnis yang tidak
etis untuk melindungi tingkat profitabilitas mereka. Berbagai perusahaan
makanan dan minuman di Indonesia ditengarai menggunakan bahan
pewarna makanan dan minuman yang tidak aman untuk dikonsumsi
manusia tetapi haranya murah, agar mereka dapat menekan biaya produksi
dan mendapatkan harga jual produk yang rendah. Bahkan, industry
makanan berani menggunakan formalin yang merupakan bahan untuk
pengawet mayat sebagai bahan pengawet makanan.

3. Pertentangan antara nilai-nilai perusahaan dengan perorangan


(business goals vs personal values)
Masalah etika dapat pula muncul pada saat perusahaan hendak
mencapai tujuan-tujuan tertentu atau menggunakan metode-metode baru
yang tidak dapat diterima oleh para pekerjanya. Sebagai contoh, kegiatan
restrukturisasi perusahaan dengan tujuan meningkatkan efisiensi dan
efektivitas kinerja perusahaan dapat menimbulkan penurunan moral
karyawan yang sangat hebat, sebagaimana yang terjadi diperusahaan
nynex (micklethwait dan Wooldridge, 1996: 12)

4. Pertentangan etika lintas budaya (cross-cultiral contradiction)


Berbagai permasalahan etika sering kali muncul pada saat
perusahaan melakukan kegiatan usahanya diberbagai Negara dimana

9
standar etika Negara luar berbeda dengan standar etika di Negara asal
perusahaan. Hal ini timbul karena adanya relativisme etis (ethical
relativism), yaitu ketidaksamaan cara pandang terhadap suatu perbuatan
etis atau tidak etis yang terjadi antara masyarakat suatu Negara dengan
Negara lainnya atau antara satu agama dengan agama lainnya.[2]

2.4 Teori-Teori Yang Menjadi Dasar Pemikiran Etis


Beberapa teori, atau pemikiran, telah berkembang sejak beberapa abad
yang lalu yang menerangkan tentang landasan-landasan pemikiran yang perlu
dipertimbangkan untuk mengambil keputusan dalam kehidupan sehari-hari, dalam
melaksanakan kebijakan perusahaan dan dalam pemerintah. Teori atau pandangan
yang terutama adalah: [3]
1. Pendekatan utilitarian: pemikiran yang berpendapat bahwa sesuatu
tindakan dipandang baik apabila jumlah orang yang memperoleh
keuntungan jauh lebih besar daripada yang menderita kerugian.
2. Pendekatan perilaku: dua prinsip perlu digunakan sebagai dasar
bertindak. Yang pertama adalah niat yang baik sebagai dasar untuk
menjalankan berbagai tindakan. Yang kedua ialah tidakan harus
didasarkan kepada peraturan yang universal- yaitu berlaku kepada
siapapun tanpa membuat perbedaan.
3. Pendekatan hak individu: pada dasarnya pendekatan ini berpendapat
bahwa setiap keputusan yang dibuat harus menghormati hak-hak individu,
asal saja tindakan individu tersebut sesuai dengan undang-undang yang
berlaku.
4. Pendekatan keadilan: pendekatan ini menekankan tentang perlunya
menggunakan prinsip keadilan dalam mengambil keputusan. Sesuai
dengan prinsip ini setiap orang harus diperlakukan sama dan memperoleh
kesempatan yang sama.
5. Pendekatan islam: dalam falsafah islam, terdapat lima prinsip yang perlu
diperhatikan, yaitu: kesatuan, kesamaan, keinginan, tanggung jawab, dan
kemurahan hati.

10
2.5 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan tanggung jawab perusahaan
terhadap berbagai tindakan perusahaan yang memengaruhi manusia, komunitas,
maupun lingkungan secara umum.
Devinisi tersebut menyiratkan bahwa perusahaan harus bertanggung jawab
terhadap lingkungannya dengan cara melakukan tindakan perbaikan (corrective
actions), apabila aktivitas yang dilakukan perusahaan memberikan dampak yang
tidak menguntungkan terhadap stakeholders dalam ini masyarakat pada umunya
(society). Untuk mengatasi dampak yang tidak menguntungkan tersebut,
perusahaan sering kali harus menyisihkan sebagian keuntungannya.
Dalam usahanya mencari keuntungan sering sekali perusahaan melupakan
efek dari tindakannya kepada pihak lain dan kepada masyarakat pada
keseluruhannya. Pada masa lalu tindakan seperti ini telah menimbulkan berbagai
macam kerugian kepada masyarakat. Timbul kritik terhadap cara mereka
mengelola perusahaan dan pada masa ini para manajer digalakkan untuk
memperhatikan tanggung jawab sosial mereka.
Setiap perusahaan memiliki tanggung jawab sosial yang merupakan bagian
dari etika bisnis, yaitu adanya kesadaran perusahaan bahwa keputusan bisnisnya
dapat mempengaruhi masyarakat. Tanggung jawab sosial perusahaan adalah
wujud kepedulian suatu usaha pada masyarakat dan lingkungan disekitar dimana
usaha tersebut berada. Arti yang lebih luas dari istilah ini adalah tanggung jawab
perusahaan terhadap pelanggan, karyawan, dan kreditor.
Dalam mengambil sebuah keputusan untuk kepentingan usaha, hendaknya
tidak merusak etika dan tanggung jawab sosial. Adapun tanggung jawab sosial
perusahaan meliputi:

1. Tanggung jawab sosial terhadap konsumen.


Tanggung jawab ini tidak hanya terbatas pada penyediaan barang atau jasa
saja. Perusahaan bertanggung jawab atas produksi dan penjualan/distribusi pada
pelanggan, dimana produk yang dihasilkan harus bisa membawa manfaat.

11
2. Tanggung jawab sosial pada karyawan.
Perusahaan bertanggung jawab dalam memberikan rasa aman kepada
karyawannya, memperlakukan karyawan dengan layak dan tidak membeda-
bedakan, serta memberikan kesempatan yang sama pada karyawan untuk
mengembangkan diri.
3. Tanggung jawab sosial kepada kreditor.
Saat perusahaan memiliki masalah keuangan dan belum bisa
menyelesaikan kewajibannya, perusahaan harus memberitahukan kepada kreditor.
4. Tanggung jawab sosial kepada pemegang saham.
Perusahaan bertanggung jawab atas kepuasan pemegang saham.
Perusahaan harus bisa meyakinkan pemegang saham, dimana manajer perusahaan
memonitor seluruh keputusan bisnis dan meyakinkan bahwa keputusan yang
diambil tersebut demi kepentingan pemegang saham.
Namun tidak menutup kemungkinan pemegang saham turut aktif dalam
memberikan pengaruh kebijakan manajemen perusahaan. Pada umumnya
pemegang saham yang berperan aktif adalah investor perusahaan yang memiliki
saham dalam jumlah yang besar. Dengan demikian pemegang saham akan
meminta pertanggung jawaban eksekutif perusahaan atas ketidakpuasan yang
didapatkan.
5. Tanggung jawab sosial kepada lingkungan.
Tanggung jawab ini berkaitan dengan menjaga kelestarian lingkungan,
misal dengan mencegah adanya polusi disekitar tempat usaha. Perusahaan dapat
melakukan pencegahan polusi dengan mendaur ulang plastik serta melakukan
pembatasan jumlah karbondioksida sebagai akibat dari proses produksi.
6. Tanggung jawab sosial kepada komunitas.
Hal yang sering dilakukan oleh perusahaan adalah dengan memberikan
bantuan untuk sarana pendidikan/kesehatan, atau perbaikan/pengadaan
infrastruktur yang dibutuhkan.masyarakat sekitar.

12
Hal-hal yang perlu diperhatikan perusahaan dalam melaksanakan tanggung
jawab sosialnya adalah:
1. Menjaga kelestarian lingkungan alam disekitar kita
2. Menjaga kepentingan dan kesejahteraan pekerja
3. Menjaga kepentingan masyarakat umum, konsumen, dan pemegang saham
4. Menjaga agar setiap tindakan tidak menyalahi undang-undang dan norma-
norma yang berlaku

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Etika Bisnis Pada Berbagai Fungsi Perusahaan:


a. Etika dibidang akuntansi (accounting ethics)
b. Etika dibidang keuangan ( financial ethics )
c. Etika dibidang produksi dan pemasaran ( production and marketing
ethics)
d. Etika dibidang teknologi informasi ( Information technology ethics )

2. Faktor-Faktor Yang Mendorong Timbunya Masalah Etika Bisnis:


a. Mengejar keuntungan dan kepentingan pribadi (personal gaint and
selfish interest)
b. Tekanan persaingan terhadap laba perusahaan (competitive pressure on
profits)
c. Pertentangan antara nilai-nilai perusahaan dengan perorangan
(business goals vs personal values)
d. Pertentangan etika lintas budaya (cross-cultiral contradiction)

3. Teori-Teori Yang Menjadi Dasar Pemikiran Etis:


a. Pendekatan utilitarian
b. Pendekatan perilaku
c. Pendekatan hak individu
d. Pendekatan keadilan
e. Pendekatan islam

4. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan:


a. Memperhatikan kepentingan masyarakat umum
b. Menjaga kelestarian lingkungan alam disekitar kita
c. Menjaga kepentingan dan kesejahteraan pekerja
d. Menjaga kepentingan konsumen
e. Menjaga kepentingan pemegang saham
f. Menjaga agar setiap tindakan tidak menyalahi undang-undang

14
Daftar Pustaka

[1] Agustian,Bemby. 2012. Etika dalam Berbisnis. diakses dari google

Indonesia:

[2] Ismail,Solihin. 2006. Pengantar bisnis: Pengenalan Praktis Dan Studi


Kasus. Jl. Lele I No.7 Rawamangun-Jakarta 13220: Kencana Prenada
Media Group.

[3] Sukirno Sadono, 2006. Pengantar Bisnis. Jl. Lele I No.7 Rawamangun-
Jakarta 13220: Kencana Prenada Media Group.

[4] Williams, Chuck. 2001. Manajemen Edisi Pertama. Salemba Empat.


Jakarta.

[5] Robbins, Stephen P and Mary Coulter. 1999. Manajemen Edisi Keenam.
PT. Prenhallindo. Jakarta.

[6] Schermerhorn, John R.,Jr. 1998. Manajemen Buku 1. Andi. Yogyakarta

[7] Wiludjeng SP, Sri. 2007. Pengantar Manajemen Edisi Pertama. Graha
Ilmu. Yogyakarta.

15

Anda mungkin juga menyukai