Dosen pembimbing :
Disusun oleh:
Puji syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas anugerah dan
petunjuk-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah. Yang mana tugas ini dilakukan
guna memenuhi tugas mata kuliah telaah kurikulum. Dengan makalah ini, penulis berharap
dapat menambah pengetahuan dan menganalisis dari para pembaca mengenai kurikulum
2013. Penulis sadar masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, untuk itu kami
berberharap agar menjadi maklum, dan jika terdapat saran atau kritik mengenai penulisan
makalah ini penulis terbuka untuk menerimanya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kurikulum 2013 (K-13) adalah kurikulum yang berlaku dalam Sistem
Pendidikan Indonesia. Kurikulum ini merupakan kurikulum tetap diterapkan oleh
pemerintah untuk menggantikan Kurikulum-2006 (yang sering disebut sebagai
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang telah berlaku selama kurang lebih 6
tahun. Kurikulum 2013 masuk dalam masa percobaanya pada tahun 2013 dengan
menjadikan beberapa sekolah menjadi sekolah rintisan.
Kurikulum 2013 memiliki empat aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan,
aspek keterampilan, aspek sikap, dan perilaku. Di dalam Kurikulum 2013, terutama di
dalam materi pembelajaran terdapat materi yang dirampingkan dan materi yang
ditambahkan. Materi yang dirampingkan terlihat ada di materi Bahasa Indonesia, IPS,
PPKn, dsb., sedangkan materi yang ditambahkan adalah materi Matematika.
Materi pelajaran tersebut (terutama Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)
disesuaikan dengan materi pembelajaran standar Internasional (seperti PISA dan
TIMSS) sehingga pemerintah berharap dapat menyeimbangkan pendidikan di dalam
negeri dengan pendidikan di luar negeri.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies
Baswedan, nomor 60 tahun 2014 tanggal 11 Desember 2014, pelaksanaan Kurikulum
2013 dihentikan dan sekolah-sekolah untuk sementara kembali menggunakan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, kecuali bagi satuan pendidikan dasar dan
menengah yang sudah melaksanakannya selama 3 (tiga) semester, satuan pendidikan
usia dini, dan satuan pendidikan khusus. Penghentian tersebut bersifat sementara,
paling lama sampai tahun pelajaran 2019/2020.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa konsep dasar dari kurikulum 2013?
2. Apa definisi dari kurikulum 2013?
3. Apa prinsip kurikulum 2013?
4. Apa saja komponen-komponen yang ada dalam kurikulum 2013?
5. Apa saja mata pelajaran yang termuat dalam kurikulum 2013 terkhusus untuk
jurusan Tata Busana?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa konsep dasar dari kurikulum 2013.
2. Untuk mengetahui apa definisi dari kurikulum 2013.
3. Untuk mengetahui apa prinsip kurikulum 2013.
4. Untuk mengetahui apa saja komponen-komponen yang ada dalam kurikulum
2013.
5. Untuk mengetahui apa saja mata pelajaran yang termuat dalam kurikulum 2013
terkhusus untuk jurusan Tata Busana.
BAB II
ISI
1. KONSEP DASAR KURIKULUM 2013
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU No. 20 Tahun 2003 Tentang
SPN).
Kurikulum 2013 menekankan pengembangan kompetensi pengetahuan, keterampilan
dan sikap peserta didik secara holistik (seimbang). Kompetensi pengetahuan, keterampilan
dan sikap ditagih dalam rapor dan merupakan penentu kenaikan kelas dan kelulusan
peserta didik. Pada kurikulum 2013, pemerintah menetapkan standar nasional pendidikan,
Kerangka Dasar dan Strukur Kurikulum, Silabus, dan Pedoman Implementasi Kurikulum,
sedangkan setiap satuan pendidikan seperti halnya pada Kurikulum 2006, juga menyusun
KTSP, kecuali dokumen – dokumen yang berupa Silabus setiap mata pelajaran sudah d
susun oleh pemerintah, guru tinggal mengopi dan menyusunnya menjadi satu kesatuan
KTSP yang utuh.
Kurikulum 2013 mulai dilaksanakan pada tahun ajaran 2013-2014 pada sekolah yang
ditunjuk pemerintah maupun sekolah yang siap melaksanakannya. Meskipun masih
premature, namun ada beberapa hal yang dirasakan oleh banyak kalangan terutama yang
langsung berhadapan dengan kurikulum itu sendiri.
Pemerintah menjelaskan bahwa kurikulum 2013 akan membawa perubahan besar dalam
dunia pendidikan, karena mereka menganggap bahwa di dalam kurikulum 2013 banyak
memberikan jawaban dalam penyelesaian permasalahan-permasalahan yang muncul di
dalam pelaksanaan KTSP.
Inti dari Kurikulum 2013, adalah ada pada upaya penyederhanaan, dan tematik-
integratif. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalam
menghadapi masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi
perkembangan masa depan.
Titik beratnya, bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih
baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan
(mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima
materi pembelajaran. Adapun obyek yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan
penyempurnaan kurikulum 2013 menekankan pada fenomena alam, sosial, seni, dan
budaya. Melalui pendekatan itu diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap,
ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan
lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai
persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa depan yang lebih baik.
Pengembangan kurikulum 2013, dilandasi oleh Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014, dan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Asas Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan karakteristik sebagai berikut :
1. Mengembangkan sikap spiritual dan social, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama,
kemampuan intelektual dan psikomotorik secara seimbang.
2. Memberikan pengalaman belajar terencana ketika peserta didik menerapkan apa yang
dipelajari di sekolah ke masyarakat sebagai sumber belajar secara seimbang.
3. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta meneerapkannya dalam
berbagai situasi di sekolah dan masyarakat.
4. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetauan, dan keterampilan.
5. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut
dalam kompetensi dasar mata pelajaran.
6. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasian (organizing elements)
kompetensi dasar, dimana semua kompentsi dasar dan proses pembelajaran
dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi ini.
7. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmata pelajaran dan jenjang
pendidikan (organisasi horizontal dan vertical).
4. Komponen Evaluasi
Penilaian (Evaluasi) kurikulum meliputi semua aspek batas belajar. Menurut Schwartz
dan kawan – kawannya, penilaian adalah suatu program untuk memberikan pendapat
dan penentuan arti atau faedah suatu pengalaman.
Syarat – syarat umum evaluasi adalah penilaian yang harus dilaksanakan harus
memenuhi persyaratan atau kriteria sebagai berikut :
a. Memiliki validitas, artinya evaluasi harus benar – benar mengukur apa yang hendak
diukur.
b. Mempunyai realibiltas, menunjukkan ketetapan hasilnya. Dengan kata lain, orang
yang akan dites itu akan mendapat skor yang sama bila dites kembali dengan alat uji
yang sama.
c. Efisiensi, suatu alat evaluasi sedapat mungkin dipergunkan tanpa membuang waktu
dan uang banyak.
d. Kegunaaan/kepraktisan, alat evaluasi harus berguna. Yaitu untuk memperoleh
keterangan tentang siswa.
5. Evaluasi Hasil belajar
Evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran dan pengumpulan data
dan informasi, pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat keputusan
tentang tingkat hasil belajar yang akan dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan
belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hasil belajar
menunjuk pada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indicator
adanya dan derajat perubahan tingkah laku siswa.
Komponen evaluasi untuk melihat efektifitas pencapaian tujuan. Evaluasi sebagai alat
untuk melihat keberhasilan dapat dikelompokkan dalam dua jenis yaitu tes dan nontes.
Tes
Tes harus memiliki dua kriteria, yaitu kriteria validitas dan reabilitas. Jenis – jenis
tes terdiri atas tes hasil belajar yang dapat dibedakan atas beberapa jenis. Berdasakan
jumlah peserta, tes hasil belajar dapat dibedakan menjadi tes kelompok dan tes
individu. Dilihat dari cara penyusunannya, tes juga dapat dibedakan menjadi tes
buatan guru dan tes standar.
Nontes
Nontes adlah alat evaluasi yang digunkan untuk menilai aspek tingkah laku temasuk
sikap, minat dan motivasi. Ada bebrapa jenis nontes sebagai alat evaluasi, di
antaranya wawancara observasi, studi kasus, skala penilaian.
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4 4
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 2
Jumlah Jam Kelompok A 17 17 17 17 17 17
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 2 2 2 2 2 2
8 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 2 2 2
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan 3 3 3 3 3 3
Jumlah Jam Kelompok B 7 7 7 7 7 7
Kelompok C
C1. Dasar Bidang Kejuruan
10 IPA Terapan 2 2 2 2 - -
11 Pengantar Pariwisata 2 2 2 2 - -
C2. Dasar Kompetensi Kejuruan
12 Tekstil 3 3 - - - -
13 Dasar Teknologi Menjahit 7 7 - - - -
14 Dasar Pola 4 4 - - - -
15 Dasar Desain 3 3 - - - -
16 Simulasi Digital 3 3 - - - -
C3. Kompetensi Kejuruan
Paket Keahlian : Tata Busana
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
17 Pembuatan hiasan 2 2
18 Desain Busana 3 3 3 3
19 Pembuatan Pola 4 4 4 4
20 Pembuatan Busana(Industri) 13 13 - -
21 Pembuatan Busana(custom-made) - - 15 15
Jumlah Jam Kelompok C 24 24 24 24 24 24
TOTAL 48 48 48 48 48 48
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kurikulum 2013 menekankan pengembangan kompetensi pengetahuan, keterampilan
dan sikap peserta didik secara holistik (seimbang). Kompetensi pengetahuan,
keterampilan dan sikap ditagih dalam rapor dan merupakan penentu kenaikan kelas dan
kelulusan peserta didik. Pada kurikulum 2013, pemerintah menetapkan standar nasional
pendidikan, Kerangka Dasar dan Strukur Kurikulum, Silabus, dan Pedoman
Implementasi Kurikulum, sedangkan setiap satuan pendidikan seperti halnya pada
Kurikulum 2006, juga menyusun KTSP, kecuali dokumen – dokumen yang berupa
Silabus setiap mata pelajaran sudah d susun oleh pemerintah, guru tinggal mengopi dan
menyusunnya menjadi satu kesatuan KTSP yang utuh.
Kurikulum 2013 mulai dilaksanakan pada tahun ajaran 2013-2014 pada sekolah yang
ditunjuk pemerintah maupun sekolah yang siap melaksanakannya. Meskipun masih
premature, namun ada beberapa hal yang dirasakan oleh banyak kalangan terutama yang
langsung berhadapan dengan kurikulum itu sendiri.
Kurikulum 2013 memiliki 4 (empat) komponen utama, yaitu : (1) tujuan; (2)
materi/isi; (3) Metode/strategipembelajaran; dan (4) evaluasi. Keempat komponen
tersebut memiliki keterkaitan yang erat dan tidak bisa dipisahkan.
B. SARAN
Diharapkan dengan adanya suatu mata kuliah ini, semua mahasiswa dapat menjadi
orang yang mengenal dan memahami esensi kurikulum 2013. Yang ditandai dengan
berbagai bentuk sikap dan tingkah laku yang sesuai dengan aturan kurikulum 2013. Serta
dapat memaparkan dan merealisasikan apa yang menjadi kompenen kurikulum 2013.