Anda di halaman 1dari 3

MUTIARA HUKUM BISNIS

SEMESTER 8 2017
(HUBUNGAN OWNER, PENGAWAS, DAN PELAKSANA)
OLEH :
IRMA NOOR FADHILLA (1641327017)

Hubungan adalah keterkaitan atau interaksi antara dua objek atau lebih.
Hubungan antar manusia adalah keterkaitan atau interaksi antara dua orang atau
lebih yang besifat positif atau negatif. Bersifat positif apabila keduanya saling
menguntungkan dan bersifat negatif apabila satu pihak merasa diuntungkan dan
pihak lain merasa dirugikan. Dalam proyek konstruksi juga terjadi hubungan
antara pihak-pihak yang terkait, seperti hubungan antara owner, pengawas, dan
pelaksana. Proyek konstruksi merupakan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan
tertentu yang sifatnya sementara dan dibatasi oleh waktu, mutu, dan biaya. Tujuan
tersebut berupa bangunan konstruksi. Tujuan dapat tercapai apabila terjadi
hubungan yang baik atau positif diantara pihak-pihak tersebut. Hubungan baik
atau positif dapat terealisasi apabila pihak-pihak yang terkait saling memahami
dan melaksanakan tugas maupun kewajiban masing-masing serta bekerja sesuai
dengan hukum dan peraturan dalam surat perjanjian atau dokumen kontrak yang
telah disepakati dan ditandatangani bersama.
Owner adalah seseorang atau badan yang memiliki proyek dan
memberikan pekerjaan atau proyek tersebut kepada pihak penyedia jasa. Pihak
penyedia jasa juga disebut konsultan dan kontraktor. Owner dalam surat
perjanjian merupakan pihak pertama dan dapat mengambil keputusan sepihak
untuk mengambil alih pekerjaan yang dilakukan. Tugas dan wewenang owner
adalah menunjuk penyedia jasa, memberikan fasilitas yang dibutuhkan pihak
penyedia jasa, menyediakan dana dan membayar pihak penyedia jasa, memeriksa
laporan progress pekerjaan yang telah dibuat oleh penyedia jasa, pengambil
keputusan dan mengesahkan bila ada perubahan dalam pekerjaan atupun
pekerjaan yang telah selesai dilakukan oleh pihak penyedia jasa. Pengawas adalah

1
badan hukum atau perorangan yang merupakan instansi pemerintah atau swasta
dan memiliki tugas mengontrol dan mengawasi selama pelaksanaan konstruksi,
mengatasi persoalan yang terjadi selama proses konstruksi, memutuskan untuk
menerima atau menolak material atau peralatan yang didatangkan oleh kontraktor,
membuat laporan progress pekerjaan, dan dapat menghentikan pekerjaan secara
sementara apabila terjadi penyimpangan dari peraturan. Sedangkan pelaksana atau
kontraktor adalah badan hukum atau perorangan yang mendapatkan proyek dan
melaksanakan pekerjaan tersebut sesuai dengan biaya yang telah ditetapkan.
Tugas dan wewenang dari kontraktor yaitu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
kontrak yang disepakati, membuat gambar-gambar pelaksanaan, mengontrol
keselamatan kerja, membuat laporan progress pekerjaan, dan menyerahkan
pekerjaan yang telah diselesaikan kepada owner.
Hubungan antara owner, pengawas, dan kontraktor adalah owner
melakukan ikatan kontrak dengan kontraktor dan pengawas. Owner menunjuk
pihak penyedia jasa (konsultan dan kontraktor) dan menyediakan lahan serta dana
untuk pelaksanaan pekerjaan. Setelah terpilih, maka kontraktor mengadakan
konsultasi kepada perencana dan pengawas dalam mengatasi maupun
memecahkan persoalaan yang timbul di lapangan. Apabila di lapangan tejadi
perubahan pekerjaan, maka kontraktor melakukan konsultasi kepada pengawas
dan keduanya melaporkan perubahan pekerjaan tersebut kepada owner. Owner
berhak mengesahkan perubahan tersebut. Pekerjaan yang dilakukan oleh
kontraktor sesuai gambar dan syarat-syarat yang ditetapkan oleh owner, serta
kontraktor harus mampu menjaga keselamatan kerja. Selama proses pekerjaan
yang dilakukan kontraktor dari awal proyek hingga finishing akan diawasi oleh
pengawas dan owner untuk menghindari kesalahan yang terjadi. Pengawas berhak
menerima ataupun menolak material dan peralatan yang didatangkan oleh
kontraktor, serta berhak menghentikan sementara pelaksanaan pekerjaan apabila
menyimpang dari peraturan yang berlaku. Meskipun kontraktor yang
melaksanakan pekerjaan, pengawas tetap ikut menyiapkan dan menghitung
kemungkinan adanya pertambahan atau pengurangan pekerjaan. Kontraktor dan
pengawas melaporkan progress pekerjaan kepada owner. Setelah pekerjaan selesai

2
dan sesuai dengan kehendak owner, maka kontraktor menyerahkan pekerjaan
tersebut kepada owner. Kemudian owner menerima dan mengesahkan pekerjaan
yang telah selesai tersebut. Owner memberi imbalan atas jasa yang dilakukan
kontraktor dan pengawas berupa membayar kepada kontraktor sejumlah biaya
yang dibutuhkan selama pelaksanaan proyek dan membayar biaya pengawasan
oleh pihak pengawas.
Owner, pengawas, dan pelaksana memiliki keterkaitan atau hubungan satu
sama lain dalam proyek konstruksi. Tolak ukur keberhasilan proyek konstruksi
terlihat dari segi waktu, mutu, dan biaya. Biaya tidak melebihi batas yang
direncanakan atau sesuai dengan kontrak, mutu pekerjaan sesuai dengan
kesepakatan dokumen kontrak kerja, dan waktu penyelesaian pekerjaan tidak
melebihi batas atau tepat waktu. Untuk mencapai keberhasilan ini, maka
kerjasama yang baik diantara owner, pengawas, dan pelaksana sangat diperlukan.
Kerjasama yang baik akan tercipta apabila ketiga pihak memahami tugas dan
wewenang masing-masing, memahami adanya keterkaitan satu sama lain, serta
berpedoman pada asas hukum yang berlaku. Selain itu ketiga pihak harus
menerapkan prinsip-prinsip untuk mencapai tujuan tersebut atau keberhasilan
proyek, seperti menerapkan prinsip jujur, berintegritas, adil, loyal, dan otonomi
masing-masing. Ketiga pihak memiliki otonomi atau berhak mengatur sendiri
intern perusahaannya. Ketiga pihak harus berintegritas atau konsisten terhadap
kontrak yang telah disepakati. Pelaksana harus jujur dengan melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan kontrak atau tidak menyimpang dari spesifikasi teknis.
Pengawas dan pelaksana harus loyal terhadap owner atau tidak curang dengan
saling kerjasama untuk mendapatkan keuntungan. Dengan begitu maka owner
harus adil terhadap pelaksana dan pengawas dengan memberikan imbalan atas
jasa yang mereka berikan.

Anda mungkin juga menyukai