Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

ELEKTROMAGNETIKA

RAPAT FLUKS LISTRIK

GHOZY MAHENDRA

175060307111027

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2018
A. Latar Belakang
Teori fluks listrik diterangkann pertama kali oleh Michael Faraday dengan
eksperimennya menggunakan dua buah bola konduktor sepusat yang
diantaranya diberi bahan dielektrik. Eksperimen ini menunjukkan adanya
suatu perpindahan, fluks perpindahan atau fluks listrik.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang diangkat dalam makalah ini sebagai berikut


1. Apa Pengertian Rapat Fluks Listrik ?
2. Bagaimana Penyelesaian Pada Rapat Fluks Listrik ?

C. Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai melalui penulisan makalah ini adalah untuk:
1. Mengetahui Pengertian Rapat Fluks Listrik
2. Mengetahui Penyelesaian Pada Rapat Fluks Listrik

2
1. Rapat Fluks Listrik

𝑄
𝑬= 𝒂𝑅
4𝜋𝜀0 𝑅 2

adalah intesitas medan listrik yang ditimbulkan oleh muatan titik Q di muatan
uji pada jarak R dari muatan Q dengan arah aR. Arah aR adalah arah garis
penghubung dari muatan Q ke muatan uji.

Bila muatan Q ditempatkan berimpitan dengan origin system koordinat


bola, dan bila muatan uji posisinya bergerak mengelilingi muatan Q dengan
jarak R dari muatan Q (lewat kulit bola jari-jari R) maka akan dipancarkan
garis-garis medan listrik atau disebut fluks listrik ψ.

Gambar 1. Fluks Listrik ψ yang Dipancarkan oleh Muatan Q

Bila di dalam ruangan tertentu ada muatan positif dan negative maka fluks
listrik ψ akan keluar (memancar) dari muatan positif dan masuk (menuju)
muatan negative.

3
Gambar 2. Fluks Listrik ψ keluar dari Muatan Positif masuk (menuju) Muatan
Negatif

Hubungan antara fluks listrik ψ dengan muatan Q yang memancarkan fluks


listrik itu dijelaskan oleh percobaan Faraday.

Gambar 3. Dua Bola Konsentris Percobaan Faraday

Pada bola dalam r = a diinjeksi muatan + Q, maka dari kulit bola a memancar
fluks listrik ψ masuk ke kulit bola b dan akibatnya bola b bermuatan – Q.

4
𝑄
𝑫= 𝒂𝑟
4𝜋𝑟 2

𝑄
𝑬= 𝒂𝑟
4𝜋𝜀0 𝑟 2

adalah medan listrik yang ditimbulkan oleh muatan titik Q yang ditempatkan di
origin atau pusat distribusi muatan bola pada jarak r.

dari dua persamaan diatas maka akan diperoleh,

𝐷
𝑬= 𝑫 = 𝜀0 𝑬
𝜀0

𝜌𝑣𝑑𝑣
𝑫=∫ 𝒂𝑅
4𝜋𝑅 2

𝜌𝑣𝑑𝑣
𝑬=∫ 𝒂𝑅
4𝜋𝜀0 𝑅 2

2. Penyelesaian Pada Rapat Fluks Listrik


a. Suatu muatan garis sebesar 8 nC/m terletak di sumbu z. Hitung rapat
fluks listrik di  = 3 m

L
E a  D  o E
2o
L 8x10 9 1,273x10 9
D a  a  a
2 2 
1,273x10 9 nC
3  D a   0,424 a  2
3 m

5
b. Tentukan D di (4,0,3) jika ada muatan titik -5π mC di (4,0,0)
𝑄 𝑄(𝑟 − 𝑟 ′ )
𝑫 = 𝜀0 𝑬 = 𝒂𝑅 =
4𝜋𝑅 2 4𝜋|𝑟 − 𝑟 ′ |3
dengan r-r’ = (4,0,3) – (4,0,0) = (0,0,3). Maka
−5𝜋. 10−3 (0,0,3)
𝑫= = −0.138 𝒂𝑧 𝑚𝐶/𝑚2
4𝜋|(0,0,3)|

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan mengenai makalah diatas, maka dapat


disimpulkan:

Rapat fluks listrik ψ merupakan medan listrik namun kerapatannya D merupakan


medan vektor. Fluks listrik ψ memancar dari sebuah muatan positif dan berakhir
pada muatan negatif. Jika tidak terdapat muatan negatif fluks listrik ψ akan
berakhir pada titik tak berhingga. Satu coulomb muatan listrik akan menghasilkan
satu coulomb fluks listrik. Fluks listrik ψ = E A dengan satuan Nm2/C

6
DAFTAR PUSTAKA

Buku Elektromagnetika Analisis Vektor dan Elektrostatika


https://id.scribd.com/doc/133216590/5-Kerapatan-Fluks-Listrik-Hukum-
Gauss-Dan-Divergensi

Anda mungkin juga menyukai