Anda di halaman 1dari 9

Vol X Nomor 4 Oktober 2015 - Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887

STUDI FENOMENOLOGI : HAMBATAN DAN KEBUTUHAN


PERAWAT DALAM MELIBATKAN KELUARGA PADA PERAWATAN
KEGAWATDARURATAN ANAK DI UNIT GAWAT DARURAT DI
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BANDA ACEH
Merisdawati1, Indah Winarni2, Septi Dwi Rachmawati3
1
Program Studi Magister Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
2
Staf Pengajar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya
3
Staf Pengajar Magister Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

ABSTRAK

Pendahuluan : Perawatan pada pasien anak tidak bisa dilepaskan dari peran keluarga. Melibatkan keluarga pada
perawatan anak dengan kondisi gawat darurat di Unit Gawat Darurat (UGD) memiliki tantangan tersendiri bagi
perawat. Walaupun beberapa organisasi mendukung keterlibatan keluarga dalam perawatan di UGD, namun
beberapa hasil penelitian memaparkan keterbatasan dalam penerapannya. Hambatan dari berbagai aspek akan
mempengaruhi keberhasilan perawat dalam melibatkan keluarga. Mengetahui hambatan dan kebutuhan yang
diperlukan perawat dapat dijadikan sebagai pedoman dalam peningkatan perawatan anak dengan melibatkan
keluarga di UGD
Tujuan penelitian : Mengeksplorasi hambatan dan kebuthan perawat dalam melibatkan keluarga pada
perawatan kegawatdaruratan anak di UGD Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Banda Aceh
Desain penelitian: Kualitatif dengan pendekatan fenomenologi interpretatif yang melibatkan 7 perawat UGD
RSIA Banda Aceh. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan dianalisis dengan menggunakan
analisa tematik Braun &Clarke.
Hasil penelitian: Penelitian ini menghasilkan 8 tema dari hasil analisis data yang dilakukan. Tema yang
ditemukan adalah kepercayaan keluarga, keterlibatan extended family, ketidaksetaraan pengetahuan,
ketidakpercayaan diri perawat, kerumitan pelayanan administrasi, peningkatan pemahaman budaya, upgrading
kompetenasi dan pengetahuan, serta dukungan sistem pelayanan di UGD.
Kesimpulan :Melibatkan keluarga di UGD pada kondisi pasien kritis memiliki hambatan yang tidak sedikit.
Perawat membutuhkan peningkatan pengetahuan, pemahaman akan budaya pasien dan keluarga untuk dapat
melibatkan keluarga secara optimal.Perlu adanya dukungan dari sistem pelayanan di UGD untuk menunjang
keberhasilan perawat dalam melibatkan keluarga pada perawatan anak.

Kata kunci : hambatan dan kebutuhan, melibatkan keluarga, perawatan gawat darurat, anak

PENDAHULUAN Dampak ini tidak hanya terjadi pada anak,

Anak dengan kondisi gawatdarurat orangtua/ keluarga juga dapat mengalami stres dan

memerlukan tindakan kegawatdaruratan segera frustasi dengan kondisi anak dan lingkungan unit

untuk menghindari terjadinya kematian dan gawat darurat2.Unit gawat darurat merupakan

kecacatan yang lebih serius. Kecacatan akibat pelayanan yang memberikan perawatan untuk

kondisi gawat darurat pada anak tidak hanya kondisi medis akut dan mengancam jiwa bagi

bersifat fisik tetapi juga psikologis yang merupakan pasien dengan segala umur3. Pada tahun 2012,

reaksi stres umum pada anak-anak setelah cedera. sekitar 18% pengunjung unit gawat darurat adalah

Sekitar 88 % anak-anak mengalami satu gejala anak-anak dengan usia 0-17 tahun4 . Di Aceh

klinis stres akut dan 20% dari anak-anak sendiri, jumlah kunjungan pasien anak dengan usia

mengalami gejala tetap stres posttraumatic yang 0-18 tahun di Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah

mengganggu fungsi dan perkembangan kognitif, Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh pada bulan Januari

sosial, emosional, dan fisik anak 1. 2015 tercatat sebanyak 713 pasien, baik dengan
kondisi gawat darurat atau tidak gawat darurat.

12
Vol X Nomor 4 Oktober 2015 - Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887

Selama ini penangan pasien di UGD Wawancara dan observasi yang dilakukan
berfokus pada pengobatan dan tindakan untuk peneliti di UGD RSIA Banda Aceh pada tanggal
menstabilkan kondisi anak. Namun untuk 23-24 Februari 2015 ditemukan bahwa, secara
menyukseskan pengobatan dan tindakan tersebut empiris perawat telah melibatkan keluarga dalam
peran keluarga tidak boleh diabaikan, karena penanganan dan perawatan kegawatdaruratan anak
keluarga merupakan sumber utamakekuatan dan di UGD tetapi belum dapat dilakukan secara
dukungan bagi anak serta memainkan peran optimal. Salah satu perawat yang berperan sebagai
5
integral dalam kesehatan dan kesejahteraan anak . kepala ruangan UGD mengungkapkan bahwa
Melibatkan keluarga dalam perawatan anak di melibatkan keluarga dibutuhkan untuk
UGD dapat mengurangi kecemasan dan menghapus mendapatkan informasi mengenai keluhan anak
keraguan keluarga tentang kondisi perawatananak, dan menenangkan anak selama prosedur tindakan
memenuhi kebutuhan keluarga untuk bersama anak berlangsung. Tetapi, menghadirkan keuarga pada
sehingga dapat mempertahankan keutuhan tindakan prosedur invasif dan resusitasi masih tidak
keluarga, dan memudahkan perawat untuk ada ketetapan pasti. Bergantung pada kondisi
memfasilitasi proses berduka saat keluarga keluarga, petugas yang berjaga serta teman dalam
menerima kematian anak6. team. Ada kalanya melibatkan keluarga dalam
Beberapa organisasi mendukung pemberian tindakan tidak selalu diinginkan oleh
keterlibatan keluarga dalam perawatan di unit keluarga, keluarga tidak sanggup melihat prosedur
gawat darurat yang dapat memberikan manfaat bagi yang dilakukan sehingga perawat terpaksa
keluarga, pasien dan pemberi perawatan. Namun, menyuruh keluarga untuk menunggu diluar
beberapa penelitian memaparkan keterbatasan menghindari keluarga pingsan dan mengganggu
dalam melibatkan keluarga yang disebabkan oleh tindakan. Kesulitan melibatkankan keluarga juga di
beban kerja perawat yang tinggi sehingga perawat alami perawat ketika perawat gagal melakukan
tidak dapat berkolaborasi dengan keluarga secara tindakan invasif sehingga keluarga menolak untuk
optimal, perawat berharap sepenuhnya pada dilakukan kembali tindakan untuk perawatan anak.
keluarga untuk menjaga anak, dan ketidakyakinan Dalam penelitian ini peneliti ingin
perawat dengan pengetahuan yang dimiliki menginvestigasi hambatan dan kebutuhan perawat
keluarga dalam berpartisipasi untuk pengambilan dalam melibatkan keluarga pada perawatan
keputusan perawatan anak7,8. kegawatdaruratan anak. Banyak faktor yang
Sebuah hasil penelitiannya memaparkan mungkin menjadi kendala dalam
bahwa beberapa staff UGD khawatir keluarga tidak penatalaksanaanya, baik dari keluarga, pemberi
siap untuk dihadirkan pada saat resusitasi dan pelayanan maupun kebijakan serta fasilitas yang
prosedur invasive9. Kehadiran keluarga mendukung. Perawat sendiri melibatkan banyak
dikhawatirkan akan mengganggu proses tindakan faktor seperti pengetahuan, pelatihan serta
dengan gangguan verbal seperti berbicara atau pengalaman-pengalaman sebelumnya, oleh karena
menyela, keluarga berjalan didalam ruang tindakan, itu menjadi sangat penting untuk mengeksplorasi
salah menafsirkan kegiatan yang dilakukan tim, hambatan dan kebutuhan perawat dalam
dan khawatir dengan masalah hukum yang melibatkan keluarga pada perawatan
mungkin akan dibwa keluarga di masa depan6,10. kegawatdaruratan anak di unit gawat darurat di
UGD RSIA Banda Aceh.

13
Vol X Nomor 4 Oktober 2015 - Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887

Kepercayaan keluarga adalah anggapan


METODE atau keyakinan keluarga terhadap sesuatu yang
Penelitian ini merupakan penelitian dipercayai sebagai tindakan yang benar.
kualitatif dengan pendekatan fenomenologi Kepercayaan tersebut yakni mengenaikeyakinan
interpretatif. Penelitian dilakukan di UGD RSIA bahwa pasien tidak boleh terkena jarum medis,
Banda Aceh. Partisipan dalam penelitian ini adalah keluarga yang tidak sabar menjalani proses
perawat di UGD yang mempunyai pengalaman perawatan karena lebih percaya dengan pengobatan
kerja diatas 2 tahun sebanyak 7 orang. Data alternative, dan Datang ke UGD hanya ingin
dikumpulkan melalui wawancara mendalam meminta obatBerikut kutipan pernyataan partisipan
dengan pertanyaan terbuka dan dikembangkan oleh mengenai kepercayaan keluarga.
peneliti.Analisis data dilakukan dengan “kalau orang aceh disini...kalau misalnya udah
menggunakan Analisa tematik Braun & Clarke kejang-kejang tu...ee...kek...apa tu bilang
yang terdiri dari 6 tahapan.Penelitian ini telah merampout. Aa...jadi...orang aceh kan kalau
mendapatkan laik etik di Fakultas Kedokteran merampout itu ga boleh di infus..nah itu...jadi
Universitas Brawijaya Malang. disitu kita susah menjelaskan sama orang itu” (p1)
“ga boleh di infus, ga boleh disuntik, sementara
HASIL PENELITIAN dibutuhkan. Menurut mereka nanti tambah
Dalam penelitian ini dihasilkan 8 tema yaitu kejan..meninggal, mungkin ada pengalaman kali
adalah kepercayaan keluarga, keterlibatan extended ya. Kayak kepercayaan gitu...sama orang itu ga
family, ketidaksetaraan pengetahuan, boleh disuntik, ga boleh disuntik(p7)
ketidakpercayaan diri perawat, kerumitan “Ada itu....ga usah di infus lagi, sampe disini juga
pelayanan administrasi, peningkatan pemahaman ga sembuh-sembuh, pulang aja dirajah “(p6)
budaya, upgrading kompetenasi dan pengetahuan, Tema keterlibatan extended family
serta dukungan sistem pelayanan di UGD. Keterlibatan extended family memberi
Hambatan merupakan permasalahan yang makna bahwa adanya keikutsertaan keluarga besar
dihadapi perawat dari berbagai aspek baik dalam memberikan sikap dan pengambilan
keluarga, perawat sebagai pemberi pelayanan, keputusan saat proses penanganan dan perawatan
maupun sistem pelayanan saat melibatkan keluarga. anak. Sub tema pada tema ini adalah anggota
Hambatan yang ditemui dalam penelitian ini yaitu keluarga yang mengantar banyak dan permintaan
mengenai kepercayaan keluarga, keterlibatan pendapat dari anggota keluarga pada hirarki yang
extended family, ketidaksetaraan pengetahuan, lebih tinggi. Dibawah ini merupakan kutipan dari
ketidakpercayaan diri perawat dan kerumitan beberapa pernyataan partisipan mengenai
administrasi. keterlibatan keluarga besar.
Kebutuhan yaitu segala yang dibutuhkan “Nanti kek gini..ibunya tunggu ya saya bilang
perawat secara luas dan lengkap. Kebutuhan sama ayahnya dulu..dah nanti ayahnya udah
perawat yang didapatkan dari hasil penelitian ini ngomong...juga tunggu dulu saya bilang sama
adalah peningkatan pemahaman budaya, kakeknya..aaa...ada juga yang tunggu saya telp ke
kompetensi dan pengetahuan, serta dukungan kampung dulu..mertua saya kasi ga. Sementara kita
sistem untuk melibatkan keluarga pada perawatan mau cepat..begitu ada pasien” (p4)
anak.
Tema kepercayaan keluarga

14
Vol X Nomor 4 Oktober 2015 - Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887

“Semua dek...kalau ga kita batasi...semua masuk” dipikir sama keluarga itu. Kadang kita takut juga
(p4) dibilang bilang keluar(p5)
Tema ketidaksetaraan pengetahuan Tema kerumitan administrasi
Ketikdasetaraan pengetahuan dapat Tema ini diartikan sebagai kesulitan-kesulitan yang
diartikan sebagai makna dimana perawat ditemui perawat berkaitan dengan pengurusan
beranggapan bahwa keluarga dan perawat memiliki administrasi keluarga. Lamanya proses pendaftaran
tingkatan pengetahuan yang berbeda. Kesulitan pasien dan tidak adanya kartu BPJS pada keluarga
keluarga dalam memahami penjelasan, kurang menjadikan hambatan untuk lancarnya melibatkan
terpaparnya informasi kesehatan pada keluarga, dan keluarga.
rendahnya pendidikan keluarga menjadi hambatan “yang sering itu kita terganjal di states perawat
dalam melibatkan keluarga. Berikut kutipan yang lama, karena kan direkam medis kita itu
pernyataan partisipan harus ada persyaratan dulu”(p7)
“Misal kek gini...tempat tinggalnya terlalu jauh ““Habis tu nanti kalau ee..adm
dari kota..aa..jadikan ga tau informasi..aa ada itu..ga..ini..statesnya belum ini semua...kan ambil
yang kek gitu..abis tu tingkat pekerjaan kayak obat..kita kan ada pake punya kita dulu...nanti kan
tukang becak..itu kadangt-kadang ga mengerti kalau misal belum siap itu kan ga bisa diurus sjp
bahwa begini..ini..ini..(menggeleng) itu. Lebih- nya. Kan di apotik..bearti harus gantung dulu,
lebih yang jauh dari kotatinggalnya...itu udah kadang-kadang kan orang ga ada uang (P7)
awam kali” (p4) Tema peningkatan pemahaman budaya
“Ya..orang-orang awam..yang ga berpendidikan. Tema ini diartikan sebagai kebutuhan
Nanti kalau udah kita lakukan tindakan, trus perawat untuk dapat memahami nilai-nilai budaya
terjadi sesuatu di bilang itu karena tindakan dalam melibatkan keluarga baik budaya kerja pada
kita”(p6) UGD maupun budaya yang menyertai keluarga.
“Sebenarnya bagus kan.....tapi ya itu yang Perawat harus meningkatkan kepribadian dan
mengerti. Kalau yang ga mengerti..gimana kita perilaku yang sopan, adanya kepedulian terhadap
mau jadikan mitra, dia aja ga mengerti” (p7) keluarga dan pasien serta memhami keyakinan dan
Tema ketidakpercayaan diri perawat nilai-nilai kepercayaan keluarga. Berikut
Tema ketidakpercayaan diri ini merupakan pernyataan dari beberapa partisipan terkait dengan
makna dimana perawat tidak yakin dengan peningkatan pemahanan budaya.
kemampuan yang dmiliki perawat saat penangan “kayaknya kalau melibatkan keluarga pasien...dari
dan perawatan anak. Tidak percaya diri dan takut kita aja...dari pribadi...dari temen-teman perawat
gagal melakukan tindakan merupakan kategori aja ...yang lebih jangan... maksudnya lebih
pada sub tema ini mengerti dengan keadaan pasien itu (p1)
“Maksudnya gini...gara-gara keluarga “Sambil kita kasi resep..dari dokter obat oral kan.
ngambek...ngomel kek gitu..malah memperparah Jadi setidaknya kepercayaan dia juga dilakukan
pasien nya...jadi perawatnya ga pede lagi kita juga kasi terapi juga. Walaupun dia menolak
itu..untuk masang infus yang kedua, itu ga pede yang diinfus” (p2)
lagi”(p2) Tema upgrading kompetensi dan pengetahuan
Ya..takutnya nanti dia komentar, dikirainnya kita Upgrading kompetensi dan pengetahuan
tusuk-tusuk sembarangan anaknya, banyaklah yang adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan

15
Vol X Nomor 4 Oktober 2015 - Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887

perawat dan pengetahuan perawat dalam bidangnya perawatan lanjutan dengan rujukan, serta
seperti pelatihan skill, dan pelatihan service pengenalan perawatan rehabilitasi berbasis
11
excellent. masyarakat pada keluarga .
“Aaa...itu lah. Skill berkomunikasi kita sama Melibatkan keluarga adalah menghadirkan
pasien. Ada pasien yang panik..ga bisa ini ga bisa keluarga pada ruang perawatan pasien, serta
itu...nah cara kita komunikasi sama pasien gimana memberikan kontak visual dan fisik pada pasien
“(p7) selama prosedur invasif, atau resusitasi
“ Abis tu kita...di IGD ini harus ada sikap tenang, berlangsung 12,13,14
. Lebih luasnya Eichner et al
karena kan pasiennya datang kesini gawat..dengan (2003) menjelaskan bahwa keluarga tidak hanya
keluarganya nanti pasti histeris dek, jadi kalau kita sebatas hadir tetapi melibatkan keluarga sebagai
juga..ee..histeris juga..takut-takut...ee..jadi mitra perawat dengan mengakui, memanfaatkan
pasiennya terbengkalai disitu. Mau kerjain ini ga kehadiran, keterampilan dan pengetahuan keluarga
bisa...ini sendiri kan..disini harus ekstra tenang “ dalam perawatan anak5. Melibatkan keluarga di
(p4) UGD telah direkomendasikan oleh beberapa
“Ya itu..service excellent...bagaimana melayani organisasi gawat darurat dan perawatan anak
pasien dengan baik. Cuma kakak yang pernah seperti American Academy of Pediatrics (AAP),
ikut”(p6) Asosiasi Pediatrics Ambulatory, American
Tema dukungan sistem pelayanan di UGD Association of Critical-Care(AACN) Nursing, dan
Tema ini diartikan sebagai kebutuhan American Heart Association (AHA) dan Emergency
berupa fasilitas sarana dan prasaranan di pelayanan Nursing Association (ENA)15,16,17.
UGD. Berikut pernyataan partisipan mengani American Academy of Pediatrics (AAP)
kebutuhan dukungan sistem ini. dan American College of Emergency Physicians
“Kalau keluarga kan..perlu nyamannya ruangan” (ACEP) mendukung melibatkan keluarga untuk (1)
(p7) mempromosikan martabat pasien, kenyamanan, dan
“Ya..seharusnya di IGD ini ada pendorong pasien, otonomi, (2) mengakui pasien dan keluarga sebagai
ada satpam yang melarang pasien. Selama ini pengambil keputusan dalam perawatan medis
perawat yang bilang...kalau perawat yang mau pasien, (3) mengakui pengalaman pasien dan
ngomong, yang ga mau ngomong ya udah diam aja perspektif dengan budaya, (4) mengakui saling
kan” (p7) ketergantungan antara anak dan orang tua, (5)
menghadirkan anggota keluarga yang disenangi
PEMBAHASAN pasien, (6) memberikan informasi kepada keluarga

Rangkaian perawatan gawat darurat anak selama intervensi, (7) mendorong kolaborasi

di mulai pada pengaturan komunitas, unit gawat dengan profesional kesehatan lainnya, (8)

darurat dan juga rawat inap. Pada UGD perawatan mengakui pentingnya rumah medis pasien, dan (9)

berfokus pada pengenalan penyakit/ cedera sedang mendorong kebijakan kelembagaan untuk

sampai berat. Kemudian dilanjutkan dengan penerapan family centered care18.

memberikan resusitasi dan pengobatan, serta upaya Beberapa hal penting yang harus

memberikan dukungan pencegahan penyakit/cedera dipertimbangkan untuk menghadirkan keluarga

pada keluarga. Tindak lanjut dari perawatan di pada saat resusitasi adalah (1) mendiskusikan

UGD adalah rawat inap berupa perawatan intensif, dahulu rencana menghadirkan keluarga dengan

16
Vol X Nomor 4 Oktober 2015 - Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887

semua anggota tim resusitasi, (2) sala satu anggota keputusan keluarga disamping tetap memberikan
tim harus ditugaskan tetap bersama dengan penanganan kepada pasien secara optimal.
keluarga untuk memperjelas prosedur tindakan dan Menghargai keyakinan dan budaya keluarga
menjawab pertanyaan-pertanyaan dari keluarga, (3) merupakan prinsip dalam family centered care21.
idealnya unit gawat darurat memiliki ruang khusus Keterlibatan keluarga besar (extended
19
untuk anggota keluarga selama resusitasi . family) dalam perawatan pasien. Didalam struktur
Banyak hambatan yang dihadapi perawat masyarakat terdapat dua jenis keluarga yaitu
dari berbagai aspek baik keluarga, perawat sebagai keluarga inti (nuclear family) dan keluarga besar
pemberi pelayanan, maupun sistem pelayanan di (extended family). Tak jarang keluarga besar
UGD. Hambatan yang pertama adalah masih mempengaruhi orang tua berkaitan dengan
tingginya kepercayaan keluarga kepada sesuatu kesehatan anak untuk mendapatkan keputusan
diluar penalaran. Keyakinan mengenai penyebab perawatan anak pada hirarki yang lebih tinggi.
sakit dan pengobatan alternatif yang didapatkan Ketergantungan pada keluarga besar dapat
dari kebiasaan dan budaya tempat keluarga dan dipengaruhi oleh kebiasaan pada suatu daerah
pasien tinggal. Keyakinan keluarga bahwa pasien dalam mengambil keputusan. Panjangnya proses
tidak boleh terkena jarum medis menjadi hambatan pengambilan keputusan ini membuat penanganan
bagi perawat untuk memberikan penanganan dan pasien menjadi lama.
perawatan yang optimal kepada pasien. Keluarga Ketidaksetaraan pengetahuan antara
membawa pasien ke UGD dalam keadaan kritis, perawat dan keluarga membuat perawat kesulitan
tetapi tidak mengizinkan untuk dilakukan untuk menjelaskan dan merasa tidak yakin dengan
penanganan awal seperti pemasangan infus kepada keputusan keluarga. Sama halnya dengan hasil
anak. Sementara, pemberi persetujuan mengenai penelitian terdahulu yang menyebutkan bahwa
tindakan adalah keluarga. Pengambil keputusan adanya ketidakyakinan perawat dengan
mengenai perawatan pasien anak berada ditangan pengetahuan yang dimiliki keluarga dalam
keluarga. Memberikan pemahanan yang logis berpartisipasi untuk pengambilan keputusan
kepada keluarga yang telah memiliki keyakinan perawatan anak7,8.
sejak lama merupakan hal yang sulit. Kerumitan fasilitas administrasi dan
Tak jarang keputusan berakhir pada tidak ketidakpercayaan diri perawat menjadi hambatan
dilakukannya tindakan invasif kepada pasien pada aspek perawat dan pelayanan. Berkaitan
karena tidak ada persetujuan dari keluarga. dengan hambatan, perawat juga membutuhkan
Keyakinan mengenai perawatan kesehatan yang peningkatan pemahaman budaya, upgrading
berasal dari perspektif budaya dan sejarah diketahui kompetensi dan pengetahuan dan dukungan sistem
dapat mempengaruhi kecenderungan individu yang memadai untuk mengefektifkan melibatkan
untuk mencari bantuan medis dan mematuhi keluarga.
pengobatan yang diberikan20. Dalam penelitian ini Fungsi staf di unit gawat darurat adalah
juga ditemukan adanya ketidaksabaran keluarga menerima semua anak sakit dan cedera, dan
menjalani proses penanganan dan perawatan anak memberikan perawatan serta pengobatan secara
karena lebih percaya pada pengobatan alternatif. tepat waktu sesuai kondisi dan tingkat keparahan
Perawat sebagai pemberi perawatan secara holistik pasien (triage). Sangat penting diketahui oleh staf
berupaya untuk menghargai keyakinan dan yang bekerja dalam unit gawat darurat untuk dapat

17
Vol X Nomor 4 Oktober 2015 - Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887

mengenali anak yang memiliki penyakit kritis literatur family centered care pada konteks anak,
dimana jika tidak ditangani, akan menyebabkan pengaturan gawat darurat dan khususnya pada
kecacatan serius atau kematian. rumah sakit ibu dan anak di daerah aceh.
Dalam hal ini pengetahuan dan Implikasi pada praktek dari hasil penelitian
keterampilan merupakan kunci keberhasil dalam ini memberikan masukan bagi penyedia layanan
11
perawatan anak . Secara umumketerampilanyang dalam membuat kebijakan untuk meningkatkan
diperlukan oleh staf unitgawat darurat adalah pelayanan kesehatan anak dan kepuasaan keluarga.
keterampilan dalam membuka dan membebaskan Secara praktis diharapkan hasil penelitian ini juga
jalan napas (Airway), mempertahankan oksigenasi dapat dijadikan sebagai landasan untuk membuat
(Breathing), dan mempertahankan sirkulasi meningkatkan kompetensi dan pengetahuan
22
(Circulation) . Latihan bersikap tenang, perawat dalam memberikan perawatan dengan
mengontrol emosi dan peningkatan pengalaman pendekatan prinsip family centered care pada
kerja harus dimiliki seorang perawat. konteks gawat darurat dan pada rumah sakit ibu
Kebutuhan akan peningkatan pemahaman dan anak didaerah aceh
budaya oleh perawat sangat diperlukan dalam KETERBATASAN PENELITIAN
memberikan asuhan keperawatan. Menjadi Hasil penelitian ini tidak dapat
kompeten secara budaya telah digambarkan sebagai digeneralisasikan, hanya dapat menggambarkan
proses dimana perawat terus berusaha untuk secara dan digunakan pada tempat yang memiliki
aktif memberikan perawatan dalam konteks budaya fenomena dan karakteristik yang sama seperti pada
20
individu, keluarga dan masyarkat . Seorang situs penelitian.
perawat yang dipercayakan dengan perawatan klien Pengumpulan data hanya dilakukan pada
dan keluarga mereka harus mengakui nilai dan perawat, sementara di UGD bekerja sebagai tim
pentingnya memberikan perawatan sesuai dengan yang terdiri dari dokter, perawat dan bidan.
23
budaya Sehingga perlu kiranya mengeksplore hambatan
Selain kebutuhan akan kompetensi dan dan juga kebutuhan yang diperlukan sisi dokter dan
pengetahuan medis, peningkatakn pemahaman bidan di UGD.
budaya juga sangat diperlukan dalam berinteraksi
dengan pasien dan keluarga yang memiliki latar KESIMPULAN
belakang yang berbeda. Dalam penelitian ini dihasilkan 8 tema yaitu
IMPLIKASI KEPERAWATAN yang tediri dari 5 hambatan dan 3 kebuthan perawat
Penelitian ini memiliki beberapa implikasi dalam melibatkan keluarga. Kepercayaan keluarga,
praktek dan pendidikan keperawatan. Penelitian ini keterlibatan extended family, ketidaksetaraan
memberikan gambaran mendalam tentang pengetahuan, ketidakpercayaan diri perawat,
hambatan dan kebutuhan perawat dalam meibatkan kerumitan pelayanan administrasi merupakan
keluarga pada kegawatdaruratan anak di UGD. hambatan-hambatan yang ditemui oleh perawat.
Impikasi pada pendidikan diharapkan dapat Untuk itu perawat memiliki kebutuhan akan
memberikan gambaran mengenai hambatan dan peningkatan pemahaman budaya, upgrading
kebutuhan perawat dalam melibatkan keluarga kompetenasi dan pengetahuan, serta dukungan
pada perawatan kegawatdaruratan anak. Hasil sistem pelayanan di UGD agar dapat melibatkan
penelitian ini bermanfaat sebagai referensi dalam keluarga secara optimal.

18
Vol X Nomor 4 Oktober 2015 - Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887

AKNOWLEDGEMENT Department. Journal of Emergency Nursing.

1. Perawat UGD RSIA Banda Aceh yang telah 2006;32(3):225-33

untuk terlibat dalam penelitian sebagai 7. Coyne, et al. Care in Ireland A Survey of

partisipan Nurses' Practices and Perceptions of Family-

2. Pengajar Dr. dr. Retty Ratnawati, Msc dan Dr. Centered. Journal of Family Nursing.2013.

Titin Wihastuti, S.Kp., M.Kes yang telah DOI: 10.1177/1074840713508224

memberikan kontribusi dalam penyelesain 8. Paliadelis, Penny. Implementing family-

penelitian ini. kepala ruang UGD yang telah centred care: an exploration of the beliefs and

memfasilitasi lancarnya proses pengumpulan practices of paediatric nurses. Australian

data. Journal of Advanced Nursing.2004


9. Helmer, S. D., Smith, R. S., Dort, J. M.,
Shapiro, W. M., & Katan, B. S. Family
KEPUSTAKAAN
Presence during Trauma Resuscitation: A
1. Kassam Adams N, Garcia-Espana JF, Marsac
Survey of AAST and ENA Members. Journal
ML, Kohser KL, Baxt C, Nance M, et al. A
of Trauma and Acute Care Surgery, 2000;
pilot randomized controlled trial assessing
48(6), 1015-1024.
secondary prevention of traumatic stress
10. Dudley, N. C., Hansen, K. W., Furnival, R.
integrated into pediatric trauma care. J
A., Donaldson, A. E., Van Wagenen, K. L., &
Trauma Stress 2011 Jun;24(3):252-9 doi:
Scaife, E. R. The Effect of Family Presence
101002/jts20640 Epub 2011 May 18. 2011.
on the Efficiency of Pediatric Trauma
2. Alisic E, Conroy R, Magyar J, Babl FE, O'
Resuscitations. Annals of Emergency
Donnell ML. Psychosocial care for seriously
Medicine, 2009; 53(6), 777-784.e773
injured children and their families: A
11. Beattie & Pearson. Textbook of Pediatrics :
qualitative study among Emergency
Emergency Care. 7th ed. New York:
Department nurses and physicians. Injury.
Elsevier.2008
2014;45(9):1452-8.
12. Farah, M. M., Thomas, C. A., & Shaw, K. N.
3. National Center for Health Statistics. Health,
Evidence-based guidelines for family
United States, 2012: With special feature on
presence in the resuscitation room: a step-by-
emergency care. Hyattsville, MD.2013
step approach. Pediatr Emerg Care. 2007
4. Bloom B, Jones LI, Freeman G. Summary
Aug;23(8):587-91
health statistics for U.S. children: National
13. McGahey-Oakland PR, Lieder HS, Young A,
Health Interview Survey, 2012. National
Jefferson LS. Family Experiences During
Center for Health Statistics. Vital Health Stat.
Resuscitation at a Children’s Hospital
2013;10(258)
Emergency Department. Journal of Pediatric
5. Eichner, et al. Family-Centered Care and the
Health Care. 2007 2007/8//;21(4):217-25.
Pediatrician’s Role. American Academy of
14. Shook JE, Ackerman AD, Chun TH, Conners
Pediatrics. 2013
GP, Dudley NC, Fuchs SM, et al. Death of a
6. Mangurten J, Scott SH, Guzzetta CE, Clark
Child in the Emergency Department. Journal
AP, Vinson L, Sperry J, et al. Effects of
of Emergency Nursing. 2014;40(4):301-4.
Family Presence During Resuscitation and
Invasive Procedures in a Pediatric Emergency

19
Vol X Nomor 4 Oktober 2015 - Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887

15. AACN. Practice alert: family presence during 19. Ralston, et al. Text Book of Pediatric
CPR and invasive procedures. 2010 Advanced Life Support. Chicago: American
16. Field JM, Hazinski MF, Sayre MR, Academy of pediatrics & American Heart
Chameides L, Schexnayder SM, Hemphill R, Association.2006
et al. Part 1: Executive Summary: 2010 20. Eggenberger S, Grassley J, Restrepo E.
American Heart Association Guidelines for Culturally competent nursing care for
Cardiopulmonary Resuscitation and families: listening to the voices of Mexican-
Emergency Cardiovascular Care. Circulation. American women. OJIN: The Online Journal
2010 November 2, 2010;122(18 suppl of Issues in Nursing. 2006;11(3):1-20.
3):S640-S56. 21. Eckle N, & MacLean, S. L. Assessment of
17. Henderson DP, Knapp JF. Report of the family-centered care policies and practices for
National Consensus Conference on Family pediatric patients in nine US emergency
Presence During Pediatric Cardiopulmonary departments. Journal of Emergency Nursing.
Resuscitation and Procedures. J Emerg Nurs 2001;2(3):238 – 45
2006 Feb;32(1):23-9. 2006 22. Emergency Nurses Association. Emergency
18. American Academy of Pediatric, American Nursing; Principles and Practice. 6th ed.
College of Emergency Pediatric, Pediatric United State of America: Mosby
Emergency Medicine. Patient-and family- Elsevier.2003
centered care and the role of the emergency 23. Giger, J.N., & Davidhizar, R. E. Transcultural
physician providing care to a child in the nursing: Assessment and intervention (4th ed.).
emergency department. Pediatrics. St. Louis: Mosby; 2004
2006;118(5):2242-4

20

Anda mungkin juga menyukai

  • Askep
    Askep
    Dokumen7 halaman
    Askep
    Ferdynanda Maria Theresa
    Belum ada peringkat
  • MIKROBIOLOGI
    MIKROBIOLOGI
    Dokumen6 halaman
    MIKROBIOLOGI
    Ferdynanda Maria Theresa
    Belum ada peringkat
  • Indri
    Indri
    Dokumen23 halaman
    Indri
    Ferdynanda Maria Theresa
    Belum ada peringkat
  • RJP (Naomi)
    RJP (Naomi)
    Dokumen50 halaman
    RJP (Naomi)
    Ferdynanda Maria Theresa
    Belum ada peringkat
  • Emfisema Kel.7
    Emfisema Kel.7
    Dokumen17 halaman
    Emfisema Kel.7
    Ferdynanda Maria Theresa
    Belum ada peringkat
  • CA PARU ppt-1
    CA PARU ppt-1
    Dokumen10 halaman
    CA PARU ppt-1
    Ferdynanda Maria Theresa
    Belum ada peringkat
  • Biomekanik Trauma (Naomi)
    Biomekanik Trauma (Naomi)
    Dokumen24 halaman
    Biomekanik Trauma (Naomi)
    Ferdynanda Maria Theresa
    Belum ada peringkat
  • CA PARU ppt-1
    CA PARU ppt-1
    Dokumen10 halaman
    CA PARU ppt-1
    Ferdynanda Maria Theresa
    Belum ada peringkat
  • Sistem Respirasi 1
    Sistem Respirasi 1
    Dokumen25 halaman
    Sistem Respirasi 1
    Ferdynanda Maria Theresa
    Belum ada peringkat
  • Biomekanik Trauma (Naomi)
    Biomekanik Trauma (Naomi)
    Dokumen24 halaman
    Biomekanik Trauma (Naomi)
    Ferdynanda Maria Theresa
    Belum ada peringkat
  • Askep Atelektaksis
    Askep Atelektaksis
    Dokumen8 halaman
    Askep Atelektaksis
    Ferdynanda Maria Theresa
    Belum ada peringkat
  • Perawatan Pascapersalinan
    Perawatan Pascapersalinan
    Dokumen10 halaman
    Perawatan Pascapersalinan
    Ferdynanda Maria Theresa
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen13 halaman
    Bab I
    Yohanna Sinuhaji
    Belum ada peringkat
  • Biomekanik Trauma (Naomi)
    Biomekanik Trauma (Naomi)
    Dokumen24 halaman
    Biomekanik Trauma (Naomi)
    Ferdynanda Maria Theresa
    Belum ada peringkat
  • CA PARU ppt-1
    CA PARU ppt-1
    Dokumen10 halaman
    CA PARU ppt-1
    Ferdynanda Maria Theresa
    Belum ada peringkat
  • Latihan Nafas Dalam Dan Batuk Efektif
    Latihan Nafas Dalam Dan Batuk Efektif
    Dokumen21 halaman
    Latihan Nafas Dalam Dan Batuk Efektif
    vani rosalina
    0% (1)
  • Diagnosis Dan Terapi Moluskum Kontangiosum PDF
    Diagnosis Dan Terapi Moluskum Kontangiosum PDF
    Dokumen12 halaman
    Diagnosis Dan Terapi Moluskum Kontangiosum PDF
    Wilko William
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen4 halaman
    Bab I
    Firman Pranoto
    Belum ada peringkat
  • Makalah Ikm Hiv Aids
    Makalah Ikm Hiv Aids
    Dokumen16 halaman
    Makalah Ikm Hiv Aids
    S'nakDecade
    0% (1)
  • Makalah Ikm Hiv Aids
    Makalah Ikm Hiv Aids
    Dokumen9 halaman
    Makalah Ikm Hiv Aids
    Ferdynanda Maria Theresa
    Belum ada peringkat
  • Kel 2
    Kel 2
    Dokumen14 halaman
    Kel 2
    Ferdynanda Maria Theresa
    Belum ada peringkat
  • Diagnosis Dan Terapi Moluskum Kontangiosum PDF
    Diagnosis Dan Terapi Moluskum Kontangiosum PDF
    Dokumen12 halaman
    Diagnosis Dan Terapi Moluskum Kontangiosum PDF
    Wilko William
    Belum ada peringkat
  • Kebersihan Sanitasi Makanan
    Kebersihan Sanitasi Makanan
    Dokumen10 halaman
    Kebersihan Sanitasi Makanan
    Ferdynanda Maria Theresa
    Belum ada peringkat
  • Bencana 11
    Bencana 11
    Dokumen10 halaman
    Bencana 11
    Bobby Subakti
    Belum ada peringkat
  • Kel 2
    Kel 2
    Dokumen14 halaman
    Kel 2
    Ferdynanda Maria Theresa
    Belum ada peringkat
  • Kel 2
    Kel 2
    Dokumen14 halaman
    Kel 2
    Ferdynanda Maria Theresa
    Belum ada peringkat
  • ASUHAN KEPERAWATAN PROSTATITIS
    ASUHAN KEPERAWATAN PROSTATITIS
    Dokumen19 halaman
    ASUHAN KEPERAWATAN PROSTATITIS
    Ferdynanda Maria Theresa
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen4 halaman
    Bab I
    Firman Pranoto
    Belum ada peringkat
  • Nia Ginjal Sehat
    Nia Ginjal Sehat
    Dokumen10 halaman
    Nia Ginjal Sehat
    Ferdynanda Maria Theresa
    Belum ada peringkat