Anda di halaman 1dari 7

Pertemuan 4

Proses Penerimaan dan Pengeluaran Uang

Proses Penerimaan dan Pengeluaran Uang

1. PENGERTIAN TRANSAKSI
Transaksi adalah kejadian atau suatu keadaan atau kondisi yang mengakibatkan
perubahan terhadap harta, hutang dan modal perusahaan sehingga diproses mulai dari
pencatatan sampai dengan disajikan dalam bentuk laporan keuangan

Transaksi-transaksi yang terjadi pada suatu perusahaan pada umumnya meliputi :

1. Penerimaan uang tunai dan barang dari pemilik sebagai setoran modal
2. pembelian perlengkapan dan peralatan secara tunai atau kredit
3. Pembayaran utang pada kreditur
4. penjualan jasa atau barang secara tunai atau secara kredit
5. penerimaan tagihan dari debitur
6. pembayaran beban-beban

2. JENIS-JENIS DOKUMEN TRANSAKSI KEUANGAN


a. Kuitansi
Kuitansi adalah bukti transaksi penerimaan uang untuk pembayaran sesuatu.
Bagi suatu perusahaan kuitansi yang diterima dari pihak lain merupakan bukti
pembayaran kepada pihak yang bersangkutn sedangkan kuitansi yang diserahkan
kepada pihak lain merupakan bukti penerimaan uang dari pihak yang bersangkutan.
Kuitansi sekurang-kurangnya dibuat 2 rangkap yaitu :

1. Lembar pertama (asli ) untuk diserahkan kepada pihak pembayar.


2. lembar kedua (copy) digunakan sebagai bukti pembukuan

contoh kuitansi :

b. Cek
Cek adalah surat perintah tidak bersyarat kepada bank untuk membayar
sejumlah uang tertentu pada waktu surat tersebut disertakan kepada bank.
Petunjuk pengisian Cek
1. Periksa apakah semua lembaran cek dan potongannya telah diberi nomor
2. Isi potongan cek terlebih dahulu
3. Bubuhkan tanggal pengisian, tanggal yang tercantum di cek tidak mundur
4. Isi nama penerima dengan jelas
5. Isi jumlah uangnya di tempat pengisiannya, jumlah ditulis dengan huruf dan
angka
6. Buat garis pengaman pada semua tempat yang kosong
7. Periksa apakah lembar cek telah diberi stempel materai
8. Cek ditandatangani oleh orang yang berhak melakukan penarikan
9. Pada cek yang salah tulis kata, tulis kata “tidak berlaku/valid’! Demikian juga
pada potongannya dan jangan dibuang karena merupakan bukti
Berikut ini ontoh cek :

c. Bilyet Giro
Bilyet giro adalah suatu perintah dari nasabah suatu bank kepada bank yang
bersangkutan untuk memindah bukukan sejumlah uang dari rekeningnya ke rekening
penerima yang namanya disebut dalam bilyet giro pada bank yang sama atau pada
bank lain
Dengan demikian penerima bilyet giro tidak bias menukarkan dengan uang tunai
kepada bank yang bersangkutan, tetapi hanya dapat menyetorkan bilyet giro kepada
bank sebagai tambahan simpanan pada rekeningnya.
d. Faktur
Faktur adalah bukti transaksi pembelian atau penjualan dengan pembayaran
secara kredit. Faktur di buat oleh pihak penjual dan diserahkan kepada pembeli
bersama-sama dengan barang yang di jual.
Dalam faktur biasanya diinformasikan mengenai :

1. nama dan alamat penjual


2. nomor faktur
3. nama dan alamat pembeli
4. tanggal pesan
5. tanggal pengiriman
6. syarat pembayaran dan keterangan mengenai barang seperti jenis barang,
kuantitas, harga satuan.

Perhatikan contoh faktur di bawah ini !

e. Nota Kontan
Nota kontan dipergunakan sebagai bukti transaksi pembelian atau penjualan
dengan pembayaran secara tunai. Dalam nota kontan biasanya berisi informasi tentang

1. Nama perusahaan yang mengeluarkan nota


2. nomor nota
3. tanggal transaksi
4. jenis barang
5. banyaknya (kuantum)
6. harga satuan
7. Jumlah harga

Berikut ini contoh salah satu bentuk nota kontan


f. Nota Kredit atau Debet
Nota kredit (credit memorandum) adalah bukti transaksi penerimaan kembali
barang yang telah dijual, atau persetujuan dari pihak penjual atas permohonan pembeli
untuk pengurangan harga barang karena sebagian barang rusak atau tidak sesuai
dengan pesanan.

g. Bukti Memo
Bukti memo adalah bukti transaksi intern seperti memo dari pejabat tertentu
atau pimpinan perusahaan kepada bgian akuntansi untuk melakukan pencatatan
Contoh salah satu bentuk memo :
PT. TRI MITRA KARYA No. 0130198
KOTABARU 20 Januari 2008

MEMO
Dari : Nurhayati,SE.MM
Untuk : Yulia Bag. Akuntansi
Subyek : Agar Dibuat penyesuaian

Hutang dan gaji karyawan yang harus dibayar per 31 Januari 2008
…………………..
Sebesar Rp ……………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………….

Bagian Akuntansi Manager


Akuntansi

Yulia Yelita Nurhayati,SE.,MM


B. MENCATAT TRANSAKSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN DALAM BUKU
JURNAL
1. Penggolongan transaksi keuangan
Untuk memudahkan pembuatan ikhtisar transaksi yang terjadi dalam satu
periode dan penyusunan laporan keuangan maka transaksi-transaksi yang sejenis atau
yang mengakibatkan perubahan pada pos yang sama dikelompokkan dan dicatat dalam
satu daftar khusus yang disebut “akun (account )” bisa juga disebut “perkiraan” atau
“rekening “

Transaksi yang mengakibatkan perubahan pada kas perusahaan, baik itu


pengurangan kas maupun penambahan kas, dicatat pada akun “kas”. Demikian pula
transaksi-transaksi yang mengakibatkan perubahan pada hutang perusahaan, dicatat
pada akun “hutang”. Dengan demikian akan terdapat akun kas, akun piutang, akun
hutang, akun perlengkapan, akun peralatan dan akun-akun lainnya.
Akuntansi menganut system pencatat ganda (double entry system). Artinya
suatu transaksi yang terjadi akan dicatat sekurang-kurang dalam dua akun, atau dicatat
pada dua aspek perubahannya. Misalnya :

1. Transaksi pembayaran hutang, menyebabkan perubahan kas dan hutang . Oleh


karena itu transaksi pembayaran hutang harus dicatat pada akun “kas” dan akun
“hutang”
2. Transaksi pembelian peralatan dengan pembayaran kredit, perubahannya pada
peralatan dan hutang, sehingga harus dicatat pada akun “peralatan” dan akun
“hutang”
2. Pengelompokkan Akun Dalam Buku Besar
Akun-akun yang terdapat dalam buku besar dapat dikelompokkan menjadi

1. Kelompok akun-akun harta


2. Kelompok akun-akun hutang
3. Kelompok akun-akun modal
4. Kelompok akun-akun pendapatan
5. kelompok akun-akun beban

3. Nomor Kode Akun


a. Kelompok Harta
Kelompok harta dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu “ harta lancar”
dan harta tidak lancar.
Harta lancar adalah Harta yang dalam jangka pendek (tidak lebih dari 1
tahun ) akan atau dapat menjadi uang tunai.
Harta tidak lancar adalah harta yang dimiliki untuk digunakan atau
dimanfaatkan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun.
Adapun penggolongan di atas, akun-akun kelompok harta dapat diberi nomor
sebagai berikut
1.. Nomor Kelompok Harta
1.1. Nomor golongan harta lancar
1.1.1. Nomor sub golongan kas
1111 Kas Umu (kas)
1112 Kas Kecil
1113 Selisih Kas
112 Nomor sub golongan surat berharga
1121 Saham-saham
1122 Obligasi
113 Nomor sub golongan piutang
1131 Piutang wesel
1132 Piutang Dagang dst
12.. Nomor golongan harta tidak lancar
121. Nomor sub golongan harta tidak lancar
1211 Investasi Saham PT.XX
1122 Investasi Saham PT. YY
122. Nomor sub golongan aktiva tetap berwujud
1221 Tanah
1222 Gedung
1223 Akumulasi penyusutan gedung
1224 Mesin-mesin
1225 Akumulasi Penyusutan mesin-mesin
123 Nomor sub golongan aktiva tetap tidak berwujud
1231 Goodwill
1232 Hak Paten
1233 Merk Dagang
124 Nomor sub golongan beban yang ditangguhkan
1241 Beban penelitian
1242 Beban Pemasaran
125 Nomor sub golongan harta lain-lain
2.. Nomor kelompok hutang
21.. Nomor golongan hutang lancar
2101 Hutang wesel
2102 Hutang Dagang
2103 Hutang Gaji
2104 Hutang Pajak
22. Nomor kode golongan hutang jangka panjang
2201 Hutang wesel jangka panjang
2202 Hutang Hipotik
2203 Hutang obligai dst
3… Nomor kode kelompok modal
3001 Modal pemilik
3002 Prive Pemilik
4.. Nomor Kode kelompok Pendapatan
4001 Pendapatan jasa
5… Nomor Kode Beban usaha
51.. Nomor kode golongan harga pokok penjualan
5101 Pembelian (untuk perusahaan dagang)
5102 Biaya angkut pembelian
5103 Retur Pembelian dan pengurangan harga
5104 Potongan pembelian
52.. Nomor kode golongan beban penjualan
5201 Beban gaji pegawai bagian penjualan
5202 Beban Iklan
5203 Beban Asuransi Bagian Penjualan
5204 Beban Angkut penjualan
5205 Beban perlengkapan took
53.. Nomor kode golongan beban administrasi dan umum
5301 Beban gaji pegawai kantor
5302 Beban perlengkapan kantor
5303 Beban listrik, air dan telepon
5304 Beban penyusutan peralatan kantor
5305 Beban Penyusutan Gedung Kantor

c. Kelompok pendapatan dan beban di luar usaha


6.. Nomor kode kelompok pendapatan dan beban di luar usaha
61.. Nomor kode golongan pendapatan di luar usaha :

6101 Pendapatan Bunga (untuk perusahaan yang bukan bank)

6102 Pendapatan sewa (dalam perusahaan yang bukan bank)

6103 Laba penjualan surat berharga (sebagai investasi jangka pendek)

6104 Laba penjualan aktiva tetap

62.. Nomor kode golongan beban di luar usaha

6201 Beban bunga

6202 Rugi penjualan surat berharga

Anda mungkin juga menyukai