PENDAHULUAN
1. ANALISIS SITUASI
a. Lokasi
Secara etimologis, bimbingan dan konseling terdiri atas dua kata yaitu
bimbingan dan konseling. Dalam praktik, bimbingan dan konseling
merupakan satu kesatuan kegiatan yang tidak terpisahkan. Keduanya
merupakan bagian yang integral.1 Menurut Winkel istilah bimbingan
merupakan terjemahan dari kata “guidance” yang kata dasarnya “guide”
yang memiliki arti menunjukkan jalan showing the way, mengarahkan
governing dan memberi nasehat giving advice. Sedangkan istilah yang
diadopsi dari bahasa inggris “counseling” didalam kamus artinya dikaitkan
dengan kata “counsel” yang berarti anjuran dan pembicaraan dengan
bertukar pikiran. Tujuan umum konseling keluarga: (a) Membantu, anggota-
anggota keluarga belajar dan menghargai secara emosional bahwa dinamika
keluarga adalah kaitmengait diantara anggota keluarga. (b) Untuk
membantu anggota keluarga agar menyadari tentang fakta jika satu anggota
keluarga bermasalah, maka akan mempengaruhi kepada persepsi,
ekspektasi, dan interaksi anggota-anggota lain. (c) Agar tercapai
keseimbangan yang akan membuat pertumbuhan dan peningkatan setiap
anggota. (d) Untuk mengembangkan penghargaan penuh sebagai pengaruh
dari hubungan parental. Tujuan khusus konseling keluarga: (a) Untuk
meningkatkan toleransi dan dorongan anggota-anggota keluarga terhadap
cara-cara yang istimewa (idiocyncratic ways) atau keunggulan-keunggulan
anggota lain. (b) Mengembangkan toleransi terhadap anggota-anggota
keluarga yang mengalami frustasi atau kecewa, konflik, dan rasa sedih yang
terjadi karena faktor sistem keluarga atau di luar sistem keluarga. (c)
Mengembangkan motif dan potensi-potensi, seperti anggota keluarga
dengan cara mendorong (men-support), memberi semangat, dan
mengingatkan anggota tersebut. (d) Mengembangkan keberhasilan persepsi
diri orang tua secara realistik dan sesuai dengan anggota-anggota lain