Angular
stomatitis
Depigmentasi Koilonychia
Kurang Energi Protein (KEP) Defisiensi zat besi
Penilaian Status Gizi secara Klinis
(badan)
Spasme Kapropedal
Atrofi otot Hipokalsemia
Kurang Energi Protein (KEP)
Identifikasi tanda klinis
Kurang Energi Protein
Tanda 1: Pitting pretibial, bilateral edema
Kategori risiko
berat Sedang ringan
• Tanda 1 atau 2 • Tanda 3 atau 3+4 • Tanda 4 atau tanpa
tanda
Identifikasi tanda klinis
Defisiensi Vitamin C
Tanda 1 Defisiensi Vitamin C Scorbutic rosary
Tinggi Badan
Berat Badan (TB)/
Umur
(BB) Panjang
Badan (PB)
Lingkar
Lingkar Lingkar Dada
Lengan Atas
Kepala (LK) (LD)
(LiLA)
Umur
• Parameter umur memegang peranan
yang sangat penting dalam penilaian
status gizi dengan antropometri.
Penentuan umur adalah berdasarkan
umur penuh, yaitu bulan penuh dan
tahun penuh
• Contoh anak umur 5 bulan 20 hari
dihitung 5 bulan, umur 4 tahun 9 bulan
dihitung 4 tahun
Berat Badan (BB)
• Merupakan atropometri pilihan
utama karena: utk melihat perubahan
dalam waktu singkat memberikan
gambaran status gizi skrg
• Penentuan yang dilakukan adalah
menimbang alat timbang yang
digunakan adalah dacin dengan
ketelitian 0,1 kg.
Tinggi Badan (TB) /Panjang Badan (PB)
BB/U
TB/U
BB/TB
LiLA/U
Jenis, keunggulan, dan kelemahan
masing-masing indeks (I)
Indeks Keunggulan Kelemahan
BB/U Baik untuk mengukur status Interpretasi keliru jika
gizi akut/kronis terdapat edema ataupun
Berat badan dapat asites
berfluktuasi Sering terjadi kesalahan
Sensitif terhadap perubaan pengukuran krn pengaruh
Dapat mendeteksi pakaian dan gerakan anak
kegemukan
TB/U Baik untuk menilai status gizi Tinggi badan tidak cepat naik
masa lampau Pengukuran relatif sulit dan
Ukuran panjang dapat dibuat membutuhkan 2 orang utk
sendiri, murah, dan mudah melakukannya
dibawa Ketetapan umur sulit didapat,
terutama di daerah terpencil
Indeks Keunggulan Kelemahan
BB/TB Tidak memerlukan data umur Tidak dapat memberikan
Dapat membedkan prporsi gambaran apakah anak tersebut
tubuh (gemuk, normal, dan pendek
kurus) Membutuhkan 2 macam alat
ukur
Pengukuran relatif lama
Membutuhkan 2 orang untuk
melakukannya
Sering terjadi kesalahan dalam
pembacaan hasil pengukuran
LiLA/U Indikator yang baik untuk Hanya dapat mengidentifikasi
meilai KEP berat KEP berat, sulit menentukan
Alat ukur murah, ringan, dan ambang batas sulit digunakan
dapat dibuat sendiri untuk melihat pertumbuhan
Alat dapat diberi kode warna anak karena perubahan tidak
untuk menentukan tingkat tampak nyata
keadaan gizi
Penjelasan BB/U
• Dalam keadaan biasa indeks BB/U kurang sensitif
untuk menilai status gizi kurang yang akut pada
anak-anak di lingkungan masyarakat miskin
• Sebaliknya indeks BB/U cukup sensitif untuk menilai
status gizi kurang yang akut sebagai akibat
memburuknya situasi (krisis ekonomi, bencana,
wabah, dll) baik pada masyarakat miskin maupun
masyarakat dengan sosek lebih baik
• Dalam keadaan biasa indeks BB/U cukup sensitif untuk
menilai masalah gizi kronis pada masyarakat
miskin, tetapi tidak sensitif untuk masyarakat dengan
sosek baik
Penjelasan BB/TB
• Dalam keadaan yang baik BB anak akan
berbanding lurus dengan TB (BB akan seimbang
dengan TB). Bila ada kondisi yang memburuk
dalam waktu singkat, maka BB akan berubah dan
TB akan tetap. Sehingga BB tidak proporsional
dengan TB. Dengan demikian indeks BB/TB
sangat sensitif untuk memberikan indikasi
masalah gizi akut
• Indeks BB/TB berguna untuk tindakan segera
seperti: pemeriksaan kesehatan, PMT pemulihan
Penjelasan TB/U
• Gangguan pertumbuhan TB berlangsung pada
kurun waktu yang cukup lama (TB/U memberikan
indikasi masalah gizi kronis)
• Bila terdapat banyak anak yang pendek, maka
memberikan indikasi ada masalah gizi kronis &
harus dicari penyebabnya
• Kalau TB dipantau secara teratur, maka TB/U
dapat digunakan sebagai indikator sosek
masyarakat
• Tidak dapat digunakan untuk memberikan
indikasi masalah gizi akut
Menggunakan parameter LiLA
LiLA digunakan jika:
1. Tidak tersedia data berat badan dan tinggi badan
2. Berat badan dan tinggi badan tidak dapat diukur
secara tepat, seperti pada pasien organomegali,
edema, hidrosefalus.
Klasifikasi Ambang batas
Normal >12,5 cm
20,3 – 13,3
Nilai SD = = +4,12
1,7
Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Anak berdasarkan Indeks
Sumber: Hardinsyah, Supariasa. Ilmu Gizi Teori dan Aplikasi, 2016
Indeks Kategori Status Gizi Ambang Batas (Z-Score)
Berat badan menurut umur Gizi Buruk <-3 SD
(BB/U) Gizi Kurang -3 SD sampai dengan <-2 SD
Anak umur 0-60 bulan
Gizi Baik -2 SD sampai dengan 2 SD
Gizi Lebih >2 SD
Panjang badan menurut umur Sangat pendek <-3 SD
(PB/U) atau tinggi badan Pendek -3 SD sampai dengan <-2 SD
menurut umur (TB/U)
Normal -2 SD sampai dengan 2 SD
Anak umur 0-60 bulan
Tinggi >2 SD
Berat badan menurut panjang Sangat kurus <-3 SD
badan (BB/TB) atau berat Kurus -3 SD sampai dengan <-2 SD
badan menurut tinggi badan
Normal -2 SD sampai dengan 2 SD
(BB/TB)
Anak umur 0-60 bulan Gemuk >2 SD
Indeks massa tubuh menurut Sangat kurus <-3 SD
umur (IMT/U) anak umur 0 – Kurus -3 SD sampai dengan <-2 SD
60 bulan
Normal -2 SD sampai dengan 2 SD
Gemuk >2SD
Interpretasi Indeks status gizi (I)
BB/U TB/U BB/TB kesimpulan
rendah rendah normal Keadaan gizi saat ini baik,
tapi mengalami masalah gizi
kronis, BB proporsional
dengan TB
normal rendah lebih Anak mengalami masalah gizi
kronis, saat ini mengalami
kegemukan (karena BB lebih
dari proporsional thdp TB nya
rendah rendah rendah Anak mengalami kurang gizi
berta dan kronis, artinya
pada saat ini keadaan gizi
anak tidak baik dan riwayat
masa lalunya juga tidak baik
Interpretasi Indeks status gizi (II)
BB/U TB/U BB/TB kesimpulan
normal normal normal Keadaan gizi anak “baik”
pada saat ini maupun masa
lalu
normal normal rendah Keadaan gizi anak secara
umum baik, tetapi berat
badannya kurang
proporsional terhadap TB-
nya karena tubuh anak
jangkung
rendah normal rendah Anak mengalami kurang gizi
berat (kurus)
Status Gizi anak umur 5 – 18 tahun
Status Gizi anak umur 5 – 18 tahun
Status Gizi
Indeks Massa Tubuh
anak umur
5 – 18 tahun Umur
Kategori Ambang Batas
status Gizi (z-Score)
Indeks Massa
Sangat kurus < -3 SD
Tubuh menurut
Umur (IMT/U) Kurus - 3 SD sampai dengan < -2 SD
Anak Umur Normal -2 SD sampai dengan 1 SD
5 – 18 tahun Gemuk > 1 SD sampai dengan 2 SD
obesitas > 2 SD
Status Gizi Dewasa
Diukur oleh:
IMT (Indeks Massa Tubuh)=
BB(kg)
2 2
TB (m )
Interpretasi:
Untuk kepentingan Indonesia, batas ambang dimodifikasi lagi
berdasarkan pengalam klinis dan hasil penelitian dibeberapa
negara berkembang.
Kategori IMT
Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat <17,0
Kekurangan berat badan tingkat ringan 17,0 – 18,4
normal 18,5 – 25,0
gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan 25,1 – 27,0
Kelebihan berat badan tingkat berat > 27,0
Umur
Gender
Aktivitas fisik
Artinya definisi diatas memiliki arti tingkat gizi yang cukup dan
diperlukan untuk mencegah penyakit akibat kekurangan gizi,
seperti Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI), Xeroftalmia
dan buta senja untuk vitamin A dan beri-beri untuk thiamin.
ANGKA KECUKUPAN GIZI
• AKG adalah angka kecukupan gizi setiap
hari menurut golongan umur, jenis
kelamin, ukuran tubuh, dan aktivitas
untuk mencegah terjadinya kekurangan
ataupun kelebihan gizi.
• Secara internasional, banyak istilah yang
digunakan AS dan Kanada
menyebutnya Dietary Reference Intakes
(DRIs), sedangkan WHO menggunakan
istilah Recommended Nutrient Intake (RNI)
Penetapan AKG
Setiap per-5 tahun hampir selalu ada perubahan kecukupan
beberapa zat gizi. Perubahan terjadi karena adanya
perkembangan permasalahan kesehatan masyarakat dan
semakin baiknya pemahaman terhadap penyakit kronis dan
semakin bertambahnya umur harapan hidup.
aktivitas fisik.