Anda di halaman 1dari 4

BAB I

A. Latar Belakang
Makanan merupakan kebutuhan primer bagi manusia. Semakin pesatnya kebutuhan akan
makanan dan pertumbuhan ekonomi menyebabkan semakin banyaknya rumah makan, restoran,
catering, kafe yang berdiri (Hardiansyah, 2016). Makan juga dapat menjadi identitas bangsa,
yang mencerminkan kekayaan alamnya, serta kondisi sosial ekonomi masyarakat [ CITATION
Pro17 \l 1033 ].
Makanan Bersifat multi fungsi, sehingga nilai suatu produk makanan dapat diukur
berbagai sisi. Nilai pangan bisa dihargai sebagai nilai gizi tetapi juga dapat dinilai sebagai
fungsionalitas, ekonomi, nilai sosial budaya bahkan juga dari nilai politisnya [ CITATION Pro17
\l 1033 ]. Pangan menurut peraturan pemerintah republik indonesia nomor 28 tahun 2004,
merupakan segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah ataupun
yang tidak diolah diperuntukan sebagai makanan atau minuman untuk dikonsumsi, termasuk
bahan tambahan pangan, bahan baku pangan dan bahan lain yang digunakan dalam proses
penyiapan, pengolahan, dan pembuatan makanan dan minuman [ CITATION Auf15 \l 1033 ].
Amerika Serikat dan kanada merupakan negara yang menerima pasokan makanan yang
paling aman, memuaskan dan berlimpah di dunia, secara bersamaan tanggung jawab konsumen
untuk membedakan keamanan pangan dan makanan yang menimbulkan bahaya [ CITATION
Fra10 \l 1033 ].
Makanan yang disajikan harus makanan yang bergizi dan aman dikonsumsi. Keamanan
makanan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah cemaran biologis, kimia
serta benda-benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan
[ CITATION Auf15 \l 1033 ]. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya keracunan makanan
dipenyelenggaraan makanan diantaranya rendahnya sanitasi lingkungan, kurang mengerti
pentingnya jaminan keamanan bagi konsumen serta rendahnya higiene sanitasi individu ataupun
tenaga kerja penjamah (Hardiansyah, 2016).
Untuk itu perlu dilakukan suatu program sanitasi dan keamanan makanan yang bertujuan
untuk menjamin keamanan makanan yang dikonsumsi oleh konsumen supaya tidak
menyebabkan sakit atau bahkan kematian (Hardiansyah, 2016). Keamanan pangan sering disebut
juga sebagai sanitasi pangan, istilah ini sering disebut secara bergantian. Sanitasi pangan
merupakan suatu tindakan yang dilakukan untuk mengurangi adanya mikroorganisme patogenik
dan toksigenik melalui praktik sanitasi baik sanitasi permukaan dan peralatan, pembuangan
sampah, dan pengendalian hama/vektor penyakit [ CITATION Pau15 \l 1033 ].
B. Rumusan Masalah
1. Mengetahui pengerti keamanan Pangan?
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keamanan pada pangan?
3. Mengetahui Higiene dan Sanitasi Makanan pada makanan?

C. Manfaat
BAB II
A. Pengetian keamanan pangan
Pengertian Pangan menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 tahun
2004, merupakan segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah
maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi
manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan dan bahan lain yang digunakan
dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman [ CITATION
Auf15 \l 1033 ].
Keamanan pangan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) adalah
menekankan tentang tantangan dan peluang terkait Keamanan Pangan. Keamanan pangan sangat
penting karena keterkaitannya dengan penyakit akibat pangan di mana masalah keamanan
pangan di suatu daerah dapat menjadi masalah internasional mengingat saat ini produksi pangan
telah menjadi industri yang diperjual belikan dan distribusikan secara global. Untuk mencegah
peningkatan penyakit akibat pangan[ CITATION BPO17 \l 1033 ] sedangkan menurut Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2004 tentang keamanan, mutu dan gizi pangan
adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran
biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, danmembahayakan
kesehatan manusia [CITATION Ind15 \l 1033 ].

D. Faktor-faktor yang mempengaruhi keamanan pangan


Pangan yang tidak aman dapat menyebabkan penyakit yang disebut dengan foodborne
deseases yaitu gejala penyakit yang timbul akibat mengkonsumsi pangan yang mengandung
bahan/ senyawa beracun atau organisme patogen, Penyakit yang ditimbulkan oleh pangan dapat
digolongkan ke dalam dua kelompok utama yaitu infeksi dan intoksikasi. Istilah infeksi
digunakan bila setelah mengkonsumsi pangan atau minuman yang mengandung bakteri patogen,
timbul gejala-gejala penyakit. Intoksikasi adalah keracunan yang disebabkan karena
mengkonsumsi pangan yang mengandung senyawa beracun (Jafar, 2012).

Beberapa faktor yang menyebabkan makanan menjadi tidak aman adalah [ CITATION
Cec15 \l 1033 ]:
1) Segi gizi, jika kandungan gizinya berlebihan yang menyebabkan berbagai penyakit
degeneratif
2) Segi kontaminasi, jika pangan terkontaminasi oleh mikroorganisme atau bahan-bahan kimia

Daftar Pustaka
BPOM. (2017). Keamanan Pangan. http://www.pom.go.id.

Cecep Dani Sucipto, S. M. (2015). Keamanan Pangan Untuk Kesehatan Manusia . Yogyakarta:
Gosyen Publishing.

Dr. Dra. Nurhaedar Jafar, A. (2012). Aspek Keamanan Pangan Pada Penjamah Makanan Di
Penyelenggaraan Makanan Institusi. Makassar: Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Hasanuddin .
Hariyadi, P. (2017). Keamanan Pangan : Persyarat Dasar Pangan. Bogor: Departemen Ilmu
dan Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor.

Knechtges, P. L. (2015). Keamanan Pangan Teori dan Praktik . Jakarta: EGC.

Prof. Dr. Hardiansyah, I. D. (2016). Ilmu Gizi Teori Dan Aplikasi. Jakarta: Buku Kedokteran
EGC.

RI, K. K. (2015). KEAMANAN PANGAN. www.kemkes.go.id.

Sizer, F. S. (2010). Nutrition: Concepts and Controversies. United States of America: All Rights
Reserved.

Umar, A. A. (2015). Mutu, Gizi, Dan Keamanan Pangan . Jatinangor: Departemen Biologi .

Anda mungkin juga menyukai