Anda di halaman 1dari 14

Mata Kuliah : Seminar Akuntansi

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL


DAN BANK SYARIAH DI INDONESIA

NURWAHYUNITA. S

105731131916

AK.16 H

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

2019
A. META DATA

No Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian Tahun


.
1. Mohamad Fauzi Analisis Kinerja Berdasarkan hasil 2012
Rahman Perbandingan Keuangan, analisis, maka dapat
Kinerja Keuangan Perbankan disimpulkan bahwa
Perbankan Syariah Syariah, berdasarkan uji
Dengan Perbankan Perbankan thitung diketahui tidak
Konvensional Konvensional terdapat perbedaan
secara signifikan
antara bank syariah
dan bank
konvensional dilihat
dari rasio CAR,
terdapat perbedaan
kinerja secara
signifikan antara bank
syariah dengan bank
konvensional dilihat
dari rasio ROA,
terdapat perbedaan
kinerja secara
signifikan dilihat dari
rasio NIM antara bank
syariah dengan bank
konvensional, terdapat
perbedaan kinerja
secara signifikan
dilihat dari rasio LDR
antara bank syariah
dengan bank
konvensional, tidak
terdapat perbedaan
kinerja secara
signifikan dilihat dari
rasio NPL antara bank
syariah dengan bank
konvensional. Apabila
dilihat secara
keseluruhan kinerja
perbankan
konvensional lebih
baik dibandingkan
dengan kinerja
perbankan syariah.
2. Balgis Thayib, Analisis kinerja keuangan, Hasil penelitian ini 2017
Sri Murni, Perbandingan rasio keuangan membuktikan bahwa
Joubert.B.Mara Kinerja Keuangan terdapat perbedaan
mis Bank Syariah Dan yang signifikan pada
Bank Konvensional masing-masing rasio
keuangan bank
konvensional dan
bank syariah. Analisis
yang dilakukan
menunjukan bahwa
bank syariah lebih
baik kinerjanya dilihat
dari rasio
CAR,DER,LDR.
Sedangkan bank
konvensional lebih
baik kinerjanya dilihat
dari rasio
ROA,ROE,NPL.
3. Wisnu Nugroho Analisis Bank Hasil pengujian 2016
Perbandingan Konvensional, dengan menggunakan
Kinerja Keuangan Bank Syariah, independent sample t-
Bank Syariah Kinerja Keuangan test menunjukkan
Dan Bank : CAR, NPL, bahwa terdapat
Konvensional ROA, BOPO, perbedaan kinerja
LDR dan IRR. keuangan antara bank
syariah dan bank
konvensional untuk
indikator rasio CAR,
NPL, ROA, BOPO,
LDR dan IRR. Dilihat
dari indikator CAR,
ROA, LDR dan IRR
bank konvensional
lebih tinggi dari bank
syariah sehingga
kinerja bank
konvensional lebih
baik dari bank
syariah. Dilihat dari
indikator NPL dan
BOPO bank syariah
lebih tinggi dari bank
konvensional
sehingga kinerja bank
konvensional lebih
baik dari bank
syariahkarena
semakin rendah rasio
NPL dan BOPO maka
semakin baik kinerja
bank.
4. Desy Rosiana, Studi Komparatif conventional Hasil penelitian ini 2016
Nyoman Kinerja Keuangan banks, Islamic membuktikan bahwa
Triaryati Pada Bank banks, financial terdapat perbedaan
Konvensional Dan performance, yang signifikan pada
Bank Syariah Di financial ratios masing-masing rasio
Indonesia keuangan bank
konvensional dan
bank syariah di
Indonesia. Analisis
yang dilakukan
menunjukkan bahwa
bank konvensional
lebih baik kinerjanya
jika dilihat dari rasio
ROA dan BOPO,
sedangkan bank
syariah lebih baik
kinerjanya jika dilihat
dari rasio CAR.
Sedangkan dilihat dari
rasio LDR baik itu
bank konvensional
maupun bank syariah
memiliki kinerja yang
kurang baik karena
tidak berada pada
rentang nilai yang
ditetapkan Bank
Indonesia.
5. Adi Susilo Jahja Analisis Perbandingan, Hasil kajian ini 2012
& Muhammad Perbandingan Bank Syariah, akhirnya
Iqbal Kinerja Bank menunjukkan bahwa
Keuangan Konvensional, secara keseluruhan
Perbankan Syariah Kinerja terdapat perbedaan
Dengan Keuangan yang signifikan antara
Perbankan kinerja bank syariah
Konvensional dengan bank
konvensional. Singkat
kata, kinerja bank
syariah lebih baik
dibandingkan dengan
bankkonvensional.An
alisis variabel
penelitian yang
dilakukan
menunjukkan bahwa
rata-rata rasio
keuangan perbankan
syariah untuk ROA,
ROE dan LDR lebih
baik secara signifikan
dibandingkan dengan
perbankan
konvensional,
sedangkan pada rasio-
rasio yang lain, seperti
CAR, NPL dan BOPO
perbankan syariah
lebih rendah
kualitasnya.
6. Arie Firmansyah Analisis Kinerja Keuangan Hasil penelitian 2012
Saragih Perbandingan : ROA, ROE, dan menunjukkan bahwa
Kinerja Keuangan LDR, CAR ROA, ROE, dan LDR
Antara Bank tidak berbeda secara
Syariah signifikan antara
Dengan Bank perbankan syariah
Konvensional dengan perbankan
konvensional, hanya
variable CAR yang
menunjukkan
perbedaan signifikan
antara perbankan
syariah dan perbankan
konvensional.
Pengujian secara
kesuluruhan yang
diwakili oleh variabel
Kinerja menunjukkan
bahwa tidak terdapat
perbedaan signifikan
antara perbankan
syariah dan perbankan
konvensional. Namun
secara keseluruhan
kinerja perbankan
syariah lebih baik
dibanding perbankan
perbankan
konvensional pada
periode penelitian.
7. Ari Setyaningsih Analisis Kinerja Keuangan Berdasarkan hasil 2013
,Setyaningsih Sri Perbandingan : CAR, NPL, penelitian mengenenai
Utami Kinerja Keuangan ROA, BOPO and perbandingan kinerja
Perbankan LDR. Bank keuangan perbankan
Syariah Dengan Syariah, Bank syariah dengan
Perbankan Konvensional, perbankan
Konvensional konvensional pada PT
Bank Syariah
Muamalat Indonesia
Tbk dengan PT Bank
BRI Tbk Pe-riode
2009 – 2011 diperoleh
kesimpulan : a. Rasio
CAR pada PT Bank
BRI Tbk terlihat lebih
baik dibandingkan
dengan PT Bank
Syariah Muamalat
Indonesia Tbk.
b. Rasio NPL pada
PT Bank Syariah
Muamalat Indonesia
Tbk lebih baik
dibandingkan dengan
PT Bank BRI Tbk.
c. Rasio ROA pada
PT Bank BRI Tbk
terlihat lebih baik
dibandingkan dengan
PT Bank Syariah
Muamalat Indonesia
Tbk.
d. Rasio BOPO pada
PT Bank BRI Tbk
lebih baik dibanding-
kan dengan PT Bank
Syariah Muamalat
Indonesia Tbk.
e. Rasio LDR pada PT
Bank BRI Tbk
menunjukkan kinerja
keuangan yang lebih
baik dibandingkan
dengan PT Bank
Syariah Muamalat
Indonesia Tbk.
8. Yenni Annor Analisis variabel Berdasarkan analisis 2018
Vivin, Budi Perbandingan Permodalan (X1), yang telah dilakukan
Wahono Kinerja Keuangan Kualitas Asset pada bab sebelumnya,
Bank Umum (X2), Likuiditas maka ditarik
Syariah Dengan (X3), Efesiensi kesimpulan sebagai
Bank Umum (X4), berikut: Ada
Konvensional Di Rentabilitas (X5), perbedaan kinerja
Indonesia Variabel keuangan Bank
dependen yaitu Umum Syariah dan
Kinerja Keuangan Bank Umum
(Y). Konvensional pada
aspek CAR, NPL,
LDR, BOPO, dan
ROA. Secara umum
dapat disimpulkan
bahwa rasio keuangan
Bank Umum Syariah
dan bank Umum
Konvensional pada
periode penelitian
2013-2016 mengalami
fluktuasi.
9. Sasa Elida Analisis Rasio Keuangan : Hasil penelitian ini 2016
Sovia, Perbandingan ROA, menjelaskan bahwa
Muhammad Kinerja Keuangan BOPO/REO, terdapat perbedaan
Saifi ,Achmad Bank Konvensional LDR/FDR,NPL/N kinerja keuangan bank
Husaini Dan Bank Syariah PF dan ROE konvensional dan
Berdasarkan Rasio bank syariah yang
Keuangan Bank diukur dengan rasio
(Studi Pada Bank keuangan. Rasio yang
Konvensional memiliki perbedaan
Yang Terdaftar Di pada bank
Bei Yang Memiliki konvensional dan
Bank Syariah bank syariah yaitu
Periode 2012- rasio ROA,
2014) BOPO/REO,LDR/
FDR, NPL/NPF dan
ROE, sedangkan rasio
yang sama pada bank
konvensional dan
syariah yaitu rasio
CAR dan NIM/NOM.
10. Gusti Ayu Analisis CAR, NIM, ROA, Berdasarkan hasil 2016
Yuliani Perbandingan NPL, LDR analisis pada bank
Purnamasari, Kinerja Keuangan konvensional
Dodik Ariyanto Bank Konvensional menunjukkan bahwa
Dan Bank Syariah secara parsial CAR
Periode 2010-2014 dan NIM berpengaruh
positif terhadap
ROA, NPL
berpengaruh negatif
terhadap ROA, dan
LDR tidak
berpengaruh terhadap
ROA. Selanjutnya
pada bank syariah
secara parsial CAR
dan LDR berpengaruh
positif terhadap ROA,
NPL berpengaruh
negatif terhadap
ROA, dan NIM tidak
berpengaruh terhadap
ROA. Hasil analisis
uji beda menunjukkan
ada perbedaan yang
signifikan antara
kinerja keuangan bank
konvensional dan
bank syariah.

B. META ANALISIS
1. Mohamad Fauzi Rahman (2012) Meneliti Tentang “Analisis Perbandingan Kinerja
Keuangan Perbankan Syariah Dengan Perbankan Konvensional” menyimpulkan
bahwa tidak terdapat perbedaan secara signifikan antara bank syariah dan bank
konvensional dilihat dari rasio CAR, terdapat perbedaan kinerja secara signifikan
antara bank syariah dengan bank konvensional dilihat dari rasio ROA, terdapat
perbedaan kinerja secara signifikan dilihat dari rasio NIM antara bank syariah dengan
bank konvensional, terdapat perbedaan kinerja secara signifikan dilihat dari rasio
LDR antara bank syariah dengan bank konvensional, tidak terdapat perbedaan kinerja
secara signifikan dilihat dari rasio NPL antara bank syariah dengan bank
konvensional. Apabila dilihat secara keseluruhan kinerja perbankan konvensional
lebih baik dibandingkan dengan kinerja perbankan syariah.

2. Balgis Thayib, Sri Murni, Joubert.B.Maramis (2017) Meneliti Tentang “Analisis


Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah Dan Bank Konvensional”
membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada masing-masing rasio
keuangan bank konvensional dan bank syariah. Analisis yang dilakukan menunjukan
bahwa bank syariah lebih baik kinerjanya dilihat dari rasio CAR,DER,LDR.
Sedangkan bank konvensional lebih baik kinerjanya dilihat dari rasio
ROA,ROE,NPL.

3. Wisnu Nugroho (2016) Meneliti Tentang “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan


Bank Syariah Dan Bank Konvensional” menemukan bahwa terdapat perbedaan
kinerja keuangan antara bank syariah dan bank konvensional untuk indikator rasio
CAR, NPL, ROA, BOPO, LDR dan IRR. Dilihat dari indikator CAR, ROA, LDR
dan IRR bank konvensional lebih tinggi dari bank syariah sehingga kinerja bank
konvensional lebih baik dari bank syariah. Dilihat dari indikator NPL dan BOPO
bank syariah lebih tinggi dari bank konvensional sehingga kinerja bank konvensional
lebih baik dari bank syariah karena semakin rendah rasio NPL dan BOPO maka
semakin baik kinerja bank.

4. Desy Rosiana, Nyoman Triaryati (2016) Meneliti Tentang “Studi Komparatif Kinerja
Keuangan Pada Bank Konvensional Dan Bank Syariah Di Indonesia” membuktikan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada masing-masing rasio keuangan bank
konvensional dan bank syariah di Indonesia. Analisis yang dilakukan menunjukkan
bahwa bank konvensional lebih baik kinerjanya jika dilihat dari rasio ROA dan
BOPO, sedangkan bank syariah lebih baik kinerjanya jika dilihat dari rasio CAR.
Sedangkan dilihat dari rasio LDR baik itu bank konvensional maupun bank syariah
memiliki kinerja yang kurang baik karena tidak berada pada rentang nilai yang
ditetapkan Bank Indonesia.

5. Adi Susilo Jahja & Muhammad Iqbal (2012) Meneliti Tentang “Analisis
Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Dengan Perbankan
Konvensional” menunjukkan bahwa secara keseluruhan terdapat perbedaan yang
signifikan antara kinerja bank syariah dengan bank konvensional. Singkat kata,
kinerja bank syariah lebih baik dibandingkan dengan bank konvensional.Analisis
variabel penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa rata-rata rasio keuangan
perbankan syariah untuk ROA, ROE dan LDR lebih baik secara signifikan
dibandingkan dengan perbankan konvensional, sedangkan pada rasio-rasio yang lain,
seperti CAR, NPL dan BOPO perbankan syariah lebih rendah kualitasnya.

6. Arie Firmansyah Saragih (2012) Meneliti Tentang “Analisis Perbandingan Kinerja


Keuangan Antara Bank Syariah Dengan Bank Konvensional” menunjukkan bahwa
ROA, ROE, dan LDR tidak berbeda secara signifikan antara perbankan syariah
dengan perbankan konvensional, hanya variable CAR yang menunjukkan perbedaan
signifikan antara perbankan syariah dan perbankan konvensional. Pengujian secara
kesuluruhan yang diwakili oleh variabel Kinerja menunjukkan bahwa tidak terdapat
perbedaan signifikan antara perbankan syariah dan perbankan konvensional. Namun
secara keseluruhan kinerja perbankan syariah lebih baik dibanding perbankan
perbankan konvensional pada periode penelitian.

7. Ari Setyaningsih ,Setyaningsih Sri Utami (2013) Meneliti Tentang “Analisis


Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Dengan Perbankan
Konvensional” menunjukkan bahwa analasis rasio perbankan konvensional lebih
sehat dibandingkan analisis rasio perbankan syariah.

8. Yenni Annor Vivin, Budi Wahono (2018) Meneliti Tentang “Analisis Perbandingan
Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah Dengan Bank Umum Konvensional Di
Indonesia” menunjukkan bahwa Ada perbedaan kinerja keuangan Bank Umum
Syariah dan Bank Umum Konvensional pada aspek CAR, NPL, LDR, BOPO, dan
ROA. Secara umum dapat disimpulkan bahwa rasio keuangan Bank Umum Syariah
dan bank Umum Konvensional pada periode penelitian 2013-2016 mengalami
fluktuasi.

9. Sasa Elida Sovia, Muhammad Saifi ,Achmad Husaini (2016) Meneliti Tentang
“Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Konvensional Dan Bank Syariah
Berdasarkan Rasio Keuangan Bank(Studi Pada Bank Konvensional Yang Terdaftar
Di Bei Yang Memiliki Bank Syariah Periode 2012-2014)” menunjukkan terdapat
perbedaan kinerja keuangan bank konvensional dan bank syariah yang diukur dengan
rasio keuangan. Rasio yang memiliki perbedaan pada bank konvensional dan bank
syariah yaitu rasio ROA, BOPO/REO, LDR/FDR,NPL/NPF dan ROE, sedangkan
rasio yang sama pada bank konvensional dan syariah yaitu rasio CAR dan
NIM/NOM.

10. Gusti Ayu Yuliani Purnamasari, Dodik Ariyanto (2016) Meneliti Tentang “Analisis
Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Konvensional Dan Bank Syariah Periode
2010-2014” menunjukkan bahwa secara parsial CAR dan NIM berpengaruh positif
terhadap ROA, NPL berpengaruh negatif terhadap ROA, dan LDR tidak berpengaruh
terhadap ROA. Selanjutnya pada bank syariah secara parsial CAR dan LDR
berpengaruh positif terhadap ROA, NPL berpengaruh negatif terhadap ROA, dan
NIM tidak berpengaruh terhadap ROA. Hasil analisis uji beda menunjukkan ada
perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan bank konvensional dan bank
syariah.

CONCLUSION
Berdasarkan beberapa penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan secara signifikan antara perbankan konvensional dan perbankan syariah
jika diukur dari kinerja keuangannya. Apabila dilihat secara keseluruhan kinerja
perbankan konvensional lebih baik dibandingkan dengan kinerja perbankan syariah
jika diukur ,enggnakan rasio ROA,ROE,NPL. Sedangkan bank syariah lebih baik
kinerjanya dilihat dari rasio CAR,DER,LDR. Dilihat dari beberapa penelitian
sebelumnya dapat disimpulkan bahwa kinerja keunangan perbankan konvensional
lebih sehat dibandingkan perbankan syariah.

Beberapa penelitian diaas hanya terbatas pada bank-bank tertentu. Untuk


penelitian yang akan datang disarankan untuk menggunakan jumlah sampel yang
lebih banyak dengan harapan untuk memperoleh hasil penelitian yang lebih optimal
dan mampu mengambarkan efisiensi perbankan nasional secara keseluruhan.
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting
dalam perekonomian suatu negara. Dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang
perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998
dijelaskan bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan
atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Kinerja bank merupakan salah satu komponen yang harus diperhatikan dalam
kegiatan perbankan. Kinerja bank akan menunjukkan kemampuan suatu perusahaan
dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya, sehingga setiap bank
menginginkan untuk memiliki kinerja yang baik agar dapat bertahan di tengah persaingan
industri jasa keuangan yang semakin ketat. Menjadi bank dengan kinerja yang baik di
tengah meningkatnya persaingan pada industri perbankan dan kompleksitas usahanya,
maka bank perlu mengidentifikasi permasalahan yang mungkin timbul dari kegiatan
operasionalnya. Bagi perbankan, hasil akhir penilaian kinerja bank tersebut dapat
digunakan sebagai salah satu sarana dalam menetapkan strategi usaha di waktu yang akan
datang dan juga sebagai bahan.
Baik Bank Syariah maupun Bank Konvensional berusaha untuk terus meningkatkan
kualitas kinerjanya untuk dapat bersaing di tengah persaingan industri jasa keuangan yang
semakin ketat. Penelitian yang dilakukan oleh Rohman (2016) mengenai perbandingan
kinerja Bank Syariah dan Bank Konvensional menunjukkan dimana dari keseluruhan
komponen RGEC terdapat perbedaan kinerja antara Bank Syaria h dan Bank
Konvensional pasangannya. Bank Konvensional mempunyai kinerja yang lebih baik
dibandingkan dengan Bank Syariah.
Banyak pihak yang berkepentingan dengan penilaian kinerja pada sebuah perusahaan
perbankan, diantaranya bagi para manajer, investor, pemerintah, masyarakat bisnis
maupun lembaga lain yang terkait. Manajemen memerlukan hasil penilaian terhadap
kinerja unit bisnisnya, yaitu untuk memastikan tingkat ukuran keberhasilan para manajer
dan sebagai evaluasi penyusunan perencanaan operasional perusahaan pada masa yang
akan datang. Kinerja perbankan yang baik akan menarik minat investor untuk melakukan
investasi pada perbankan, hal ini dikarenakan investor melihat semakin sehat suatu bank
maka manajemen bank tersebut baik, serta diharapkan bisa memberikan return yang
memadai. Pemerintah sangat berkepentingan terhadap penilaian kinerja suatu lembaga
keuangan, sebab pemerintah mempunyai fungsi yang strategis dalam rangka memajukan
dan meningkatkan perekonomian negara. Sedangkan masyarakat sangat menginginkan
agar badan usaha pada sektor lembaga keuangan ini sehat dan maju sehingga dapat
dicapai efisiensi dana, berupa biaya yang murah dan efisiensi (Ardana, 2003).
Berdasarkan pada perimbangan tersebut maka penulis bermaksud melakukan penelitian
dengan mengambil judul “ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN
BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DI INDONESIA”

Anda mungkin juga menyukai