Jaringan sklerenkim adalah jaringan yang tersusun dari sel yang mengalami
penebalan pada dinding sel sekunder dan mengandung lignin. Pada sel skelerenkim
memperlihatkan unsur elastis. Sel sklerenkim, bentuk dan ukurannya beragam,.
Sklerenkim dibedakan menjadi 2 yaitu serabut dan sklereida. Pada dinding sel sklerenkim
mengandung selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Sel sklerenkim umumnya memanjang
dengan bagian ujung yang runcing. Serat sklerenkim sangat bermanfaat untuk
kepentingan ekonomi, serat sklerenkim dimanfaatkan untuk banyak material kain seperti
lenan, rami, goni, dan tali gantungan. Sklerenkim tersusun atas sek mati dengan
penebalan dinding sel yang tebal (dinding sekunder) yang mengisi 90% keseluruhan
volume sel. Istilah sklerenkim berasal dari bahasa Yunani “skleros” yang berarti keras.
Karena dinding yang tebal dan keras tersebut membuat sel sklerenkim penting untuk
memperkuat dan mendukung element di bagian tumbuhan yang berhenti mengalami
pemanjangan.
B. FUNGSI SKLERENKIM
1. Mechanical support (penyokong mekanik) : sel sklerenkim tergolong kuat, memiliki
dinding sekunder yang tebal, dan seringkali mati saat telah mencapai kematangan.
2. Protective (pelindung) : sklereid bertanggung jawab dalam pengerasan biji dan kulit
luar buah kenari.
3. Transport (pengangkutan) : serabut xilem kemungkinan mempunyai peran dalam
transportasi air dalam tumbuhan.
4. Storage (penyimpanan) : butir pati disimpan pada serat hidup yang masih muda.
Sel batu (sklereid, stone cell) memiliki zat lignin yang berguna agar dinding sel
menjadi sangat tebal dan kuat. Bentuk sel batu tidak sepanjang bentuk sel serat
sklerenkim. Letak sel batu ini pada bagian tumbuhan yang tidak tumbuh lagi.
Sklereid berkembang dari sel parenkim, kemudian dinding selnya menebal sekunder.
Terdapat ikatan kecil pada jaringan sklerenkim dalam tumbuhan yang berbentuk
lapisan yang awet, yaitu biji apel dan tekstur berpasir pada buah pir. Ada berbagai
macam bentuk sklereid dilihat dari perbedaan bentuk dan ukuran, yaitu :
Brachysclereid (stone cell) : sklereid yang kecil, berbentuk oval atau bulat.
Umumnya ditemukan pada korteks, bagian inti dan floem.
Serabut atau serat sklerenkim ini berbentuk memanjang dan melingkar. Serat-serat
sklerenkim terdiri atas sel-sel yang berukuran panjang ± 2 mm dengan bagian samping
yang ujungnya runcing. Serat-serat sklerenkim merupakan sel-sel yang sudah mati.
dinding selnya mengalami penebalan dari zat kayu dan mengandung lamela-lamela
selulosa sehingga lumen selnya sempit. Serat ini berbentuk poligon, yaitu segi lima atau
segi enam. Noktah-noktahnya sempit yang berbentuk bagai saluran-saluran sempit
miring. Serat-serat sklerenkim pada tumbuh-tumbuhan terbentuk bersamaan dengan saat-
saat terhentinya pertumbuhan organ-organ pada tumbuhan. Serat ini berasal dari sel
meristem, ada yang berasal dari prokambium, kambium, meristem dasar, dan bahkan dari
protoderm. Serat-serat sklerenkim terdapat dalam bentuk untaian yang terpisah-pisah atau
dalam bentuk lingkaran di dalam korteks dan floem, dan juga tersebar dalam xilem dan
floem. Pada Gramineae, serat-serat sklerenkim tersusun dalam suatu sistem berbentuk
lingkaran berlekuk-lekuk yang dihubungkan dengan epidermis.
Menurut tempatnya dalam tubuh tumbuhan, serabut dibedakan menjadi 2 yaitu serabut
xilem dan ekstraxilem.
Serabut xilem adalah bagian dari xilem dan berkembang dari jaringan meristem
sama seperti unsur xilem lain. Jenis serat ini merupakan komponen utama kayu
karena dindingnya mengandung lignin yang menyebabkandindingnya keras dan
kaku.
Serabut ekstraseluler merupakan serabut yang dekat dengan korteks dan memiliki
hubungan dengan unsur floem. Serat ini dapat digunakan untuk membuat tali,
karung goni, dan bahan dasar tekstil untuk pakaian.