Anda di halaman 1dari 7

BAB V

TINJAUAN AGAMA

5.1 Pandangan Islam Terhadap Antioksidan

Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat reaksi oksidasi, dengan cara
mengikat radikal bebas dan molekul yang sangat reaktif. Salah satu bentuk senyawa oksigen
reaktif adalah radikal bebas, senyawa ini terbentuk di dalam tubuh dan dipicu oleh bermacam-
macam faktor (Winarsi, 2007). Sadikin (2001) berpendapat bahwa serangan radikal bebas
terhadap molekul sekelilingnya akan menyebabkan terjadinya reaksi berantai, yang kemudian
menghasilkan senyawa radikal baru. Dampak reaktivitas senyawa radikal bebas mulai dari
kerusakan sel atau jaringan, penyakit autoimun, penyakit degeneratif, hingga kanker. Oleh
karena itu tubuh memerlukan substansi penting, yakni antioksidan yang dapat membantu
melindungi tubuh dari serangan radikal bebas dengan meredam dampak negatif senyawa
radikal bebas tersebut (Karyadi, 1997).

Islam adalah agama yang diturunkan Allah SWT untuk kepentingan dan keselamatan,
kebahagiaan serta kesejahteraan umat manusia lahir dan bathin, didunia maupun diakhirat.
Oleh karena itu Islam sebagai yang sanggup mengantar dan memberikn keselamatan hidup
secara utuh, memiliki ajaran secara lengkap, yang mencakup segala aspek kehidupan umat
manusia termasuk didalamnya masalah kesehatan, secara khusus kesehatan yang dikehendaki
Islam meliputi kesehatan fisik, mental, sosial.

Kesehatan merupakan salah satu rahmat dan karunia Allah yang sangat besar yang diberikan
kepada umat manusia, karena kesehatan adalah modal pertama dan utama dalam kehidupan
manusia. Tanpa kesehatan manusia tidak dapat melakukan kegiatan yang menjadi tugas serta
kewajibannya yang menyangkut kepentingan diri sendiri, keluarga dan masyarakat maupun
tugas dan kewajiban melaksanakan ibada kepada Allah SWT.

Selain merupakan rahmat dan karunia Allah SWT kesehatan merupakan amanah yang wajib
kita syukuri dengan cara menjaga, memelihat, merawat dan harus dapat dimanfaatkan
kesehatan sebagai modal utama dalam melaksanakan serta meningkatkan amal shaleh dan
ketaatan kepada Allah SWT. Sebagai mana tertera dalam Di dalam ayat QS At-Takatsur ayat:
8 sebagaimana berikut:

“kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-
megahkan di dunia itu).”

Ayat ini mengisyaratkan tentang kesehatan, seperti kata Soraya Susan Behbehani, “tubuh harus
dirawat karena ia adalah cetakan bagi kehidupan dan jiwa ada di dalamnya semacam kerang
yang mengandung mutiara yang sedang tumbuh, tanpa kerang tidak akan ada mutiara.” 1
Dalam ayat ini Allah memerintahkan supaya kita menjaga kesehatan, yang mana menjaga
kesehatan akan memberikan dampak positif bagi tubuh manusia berupa kenikmatan baik
jasmani maupun rohani, sehingga dalam menjalankan aktifitas keseharian menjadi lebih
semangat.

Selain itu juga tertera dalam hadits muslim mengenai pentingnya untuk menjaga kesehatan,
karena seorang mukmin yang kuat dan sehat lebih Allah cintai daripada seorang mukmin
yang lemah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada Mukmin yang lemah.” (HR.
Muslim)

Maksud hadits di atas adalah kuat iman dan badannya. Badan yang kuat dan sehat juga
diperlukan untuk beribadah dan melakukan ketaatan, sehingga kita meniatkan membuat
badan sehat adalah agar bisa melakukan ibadah, ketaatan dan berbagai kebaikan. Syaikh
Shalih Al-Fauzan menjelaskan maksud hadits,
“(Yaitu) Seorang mukmin yang kuat iman dan kuat badan serta amalnya, ini lebih baik
daripada seorang mukmin yang lemah imannya dan lemah badan serta amalnya, karena
mukmin yang kuat akan produktif dan memberikan manfaat bagi kaum muslimin dengan
kekuatan badan, iman dan amalnya.” (Al-Muntaqa 5/380)

5.2 Pandangan Islam terhadap Masker

Masker wajah adalah masker kecantikan yang berwujud sediaan gel, pasta dan serbuk yang
dioleskan untuk membersihkan dan mengencangkan kulit, terutama kulit wajah. Secara
sistematik, masker wajah bertindak merangsang sirkulasi aliran darah maupun limpa,
merangsang dan memperbaiki kulit melalui percepatan proses regenerasi dan memberikan
nutrisi pada jaringan kulit. Masker wajah juga berfungsi sebagai pembawa bahan-bahan aktif
yang berguna bagi kesehatan kulit, seperti ekstrak tumbuhan, minyak esensial, atau rumput laut
yang dapat diserap oleh permukaan kulit untuk dibawa ke dalam sirkulasi darah (Novita Widya,
2009).

Sebagai seorang wanita muslim, melakukan perawatan untuk menjaga kesehatan dan
kecantikan kulit yang sesuai dengan kaidah agama Islam tentu menjadi perhatian utama.
Karena segala perbuatan yang Muslimah Hayyu lakukan, baik secara terang-terangan maupun
sembunyi-sembunyi, dapat dilihat oleh Sang Maha Pencipta. Selain itu, Allah SWT juga
memerintahkan umatnya untuk selalu melakukan segala perintah-Nya dan menjauhi segala
larangan-Nya, sebagai bentuk keimanan kita terhadap kekuasaan-Nya. Seperti yang
terkandung dalam QS. Al-Maidah : 35

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah
(jalan) untuk mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah (berjuanglah) pada jalan-Nya
agar kamu beruntung.”
Menurut istilah syari’at, “al wasilah” yang tersirat dalam ayat Al-Quran tersebut yaitu perintah
kepada manusia, khususnya orang-orang yang beriman kepada Allah SWT, untuk melakukan
segala perbuatan atau ibadah yang dapat mendekatkan diri kepada-Nya. Merawat dan menjaga
kesehatan kulit Muslimah Hayyu merupakan salah satu ibadah yang dapat dilakukan sebagai
bentuk rasa syukur terhadap kesempurnaan tubuh yang telah diberikan oleh Allah SWT.

Mempercantik diri demi keindahan bukanlah hal yang dilarang dalam islam, bahkan menjadi
fitrah bagi manusia khususnya bagi para kaum hawa. Disebutkan dalam riwayat muslim bahwa
nabi Muhammad Saw bersabdah:

Hadist ini menegaskan bahwa tidak melarang dalam berhias dengan pakaian, sepatu, tas
ataupun aksesoris lianya, karena sesungguhnya Allah itu indah dan Allah menyukai keindahan.
Meskipun kecantikan dan keindahan merupakan hal yang fitrah dan tidak terlarang dalam
islam. Namun untuk mencapai kemaslahatan, islam memberikan aturan dengan apa yang harus
dilakukan terkait dengan kecantikan tersebut

5.4 Pandangan Islam terhadap Tanaman rimpang bangle

Bangle (Zingiber Montanum) merupakan salah satu jenis tanaman dari famili Zingiberaceae.
Simplasia rimpang bangle termasuk 14 besar yang digunakan industri obat tradisional dan
kosmetika tradisional. (DEPKES, 1998).
Islam sebagai agama rahmatan lil `alamin telah mengatur segala aspek dalam kehidupan
manusia. Bahan-bahan yang berasal dari alam relatif lebih aman untuk dikonsumsi dan
cenderung tidak memberikan efek samping bagi tubuh. Senyawa-senyawa fenolik yang
terdapat dalam berbagai tanaman dianggap sebagai metabolit sekunder yang berperan dalam
aktivitas antioksidan (Khalil et al., 2007). Segala sesuatu yang menjadi ciptaan-Nya tidak ada
yang sia-sia. Apabila kita sebagai khalifah di muka bumi ini berusaha mencari informasi
sebanyak-banyaknya tentulah akan mendapatkan pengetahuan yang luas sebagaimana firman
Allah dalam Q.S. Ali Imraan : 190-191

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya
Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka.”

Allah Swt telah menciptakan alam semesta beserta isinya sesuai manfaatnya masing-masing.
Kekuasaan Allah swt yang begitu besar bagi makhluk hidup yang ada dibumi merupakan
suatu tanda bagi mereka tentang adanya sang Maha pencipta. Allah SWT memberikan
hikmah atas segala penciptaan alam semesta supaya manusia beribadah kepada Allah SWT
dengan mengingat-Nya, memikirkan tentang penciptaan-Nya serta bersyukur kepada-Nya.
Allah SWT berfirman dalam al-Qur’an surat Luqman [31] ayat 10 :
“Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-
gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan
memperkembang biakkan padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan air
hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik.”

Qarni (2007) menafsirkan bahwa Allah Swt menciptkan langit dan meninggikan dari bumi
tanpa tiang, seperti yang dilihat oleh manusia lalu menciptakan gunung-gunung agar bumi
seimbang tidak mudah terguncang. Allah SWT menurunkan air hujan dari awan yang rasanya
tawar untuk menyuburkan tanah. Ash Shiddieqy (2000) menafsirkan bahwa dari tanah yang
subur itulah tumbuh beraneka tumbuhan yang memiliki banyak manfaat.

5.5 Kesimpulan

Segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah SWT dimuka bumi ini mempunyai manfaat, sebagai
makhluk Allah yang memiliki akal dan pikiran kita manusia juga perlu cermat untuk
memperhatikan hal-hal disekitar kita. Contohnya tanaman rimpang bagle yang ternyata
memiliki kandungan antioksidan yang dibutuhkan oleh manusia untuk menangkal radikal
bebas dalam tubuh. Antioksidan juga dapat bermanfaat untuk kulit wajah khususnya, dimana
ekstrak rimpang bangle dapat diolah menjadi masker wajah. Dewasa ini, banyak sekali produk-
produk kecantikan yang mengandung bahan-bahan kimia yang tentunya memiliki efek
samping berbahaya bagi tubuh/wajah pemakai, maka dari itu ekstrak rimpang bangle yang
dijadikan masker dapat dijadikan alternatif untuk memenuhi kebutuhan antioksidan bagi wajah
yang tentunya memiliki efek samping yang minimal karena berasal dari tanaman alami bukan
bahan kimia. Kemudian mengenai penggunaan kosmetik dalam hal ini masker tidak dilarang
dalam islam sebagaimana telah dijelaskan bahwa Allah mencintai keindahan & merawat diri
juga merupakan bentuk rasa tanggung jawab & rasa syukur kita kepada Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA

Winarsi, Hery. 2007. Antioksidan Alami Dan Radikal Bebas Potensi Dan Aplikasinya Dalam
Kesehatan. Yogyakarta : Kanisius

2017. Merawat Kesehatan Kulit untuk Mendekatkan Diri Pada Allah SWT.
http://hayyu.id/main/news/detail/36/merawat-kesehatan-kulit-untuk-mendekatkan-diri-pada-
allah-swt. (29 September 2019)

Akbar, Cholis. Jahe, Salah Satu Minuman Ahli Surga Yang Disebut Al-Quran.
https://www.hidayatullah.com/iptekes/rahasia-dibalik-sunnah/read/2015/05/04/69107/jahe-
salah-satu-minuman-ahli-surga-yang-disebut-al-quran.html. (29 september 2019)

Ulfa, Siti Maria. 2016. Identifikasi Dan Uji Aktivitas Senyawa Antioksidan Dalam Dekatul
Dengan Menggunakan Variasi Pelarut. Skripsi. Malang : Universitas Islam Negri

Bahraen, Raehanul. Menjaga Kesehatan dengan Menjauhi Maksiat.


https://muslim.or.id/45745-menjaga-kesehatan-dengan-menjauhi-maksiat.html.(29 September
2019)

Wahyudi, Nur. 2015. Pola hidup sehat dalam perspektif al-qur’an. Skripsi. Semarang :
Universitas Islam Negri Walisongo.

Anda mungkin juga menyukai