Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PSIKOLOGI UMUM

Mata kuliah: Psikologi Umum

Dosen Pengampu:
Umi Nur Kholifah, M.Psi.
Oleh:
Halima (1820305005)

TASAWUF DAN PSIKOTERAPI

FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

2019

1
BAB 1

GEJALA KEMAUAN (KONASI)

A. Pengertian Kemauan

Kemauan merupakan salah satu fungsi hidup kejiwaan manusia, dapat diartikan sebagai
aktivitas psikis yang mengandung usaha aktif dan brrhubungan dengan pelaksanaan suatu
tujuan. Tujuan adalah titik akhir dari gerakan yang menujupada satu arah. Adapun tujuan
kemauan yang harus diartikan dalam suatu hubungan, misalnya, seseorang yang memiliki
stuatu benda maka sebaliknya bukan pada bendanya, akan tetapi pada yang memiliki benda
itu, yaitu berada dalam relasi (hubungan), benda-benda tersebut itu. sarjana, dengan dasar
kemauan, ia belajar dengan tekun, mungkin juga sambil bekerja.

Dalam istilah sehari-hari, kemauan dapat disamakan dengan kehendak atau hasrat. dari
luar sebagai gerak-gerik. Dalam berfungsinya kehendak ini bertautan dengan pikiran dan
perasaan. Untuk memudahkan dalam mempelajari dibagi atas:

a. Dorongan.

b. Harapan.

c.Hasrat

d. Kecenderungan.

e. Hawa nafsu.

f. Kemauan.

Keterangan:

a) Dorongan, adalah suatu kekuatan dari dalam yang memiliki tujuan tertentu dan
berlangsung di luar kesadaran kita. Derongan ini dibedakan menjadi 2 golongan.
Yakni, dorongan nafsu dan dorongan rohaniah.
Dorongan yang mencapai persyaratan hidup tertentu disebut tropisme. Contoh:
1. Tumbuh-tumbuh pucuknya ke sinar-hari.

2
2. Binatang mencari cahaya dan sebagainya.
Dorongan hidup, yang bekerja tanpa disadari dan bekerja dengan sendirinya,
disebut otomatisme. Contoh:
1) peredaran darah,
2) pencemaran makanan,
3) pernafasan pada paru-paru, dan sebagainya.
Sedapat mungkin dorongan-dorongan ini harus dapat dimulai oleh jiwa
kita. Sebab jika dorongan-dorongan itu merajalela, akan dapat menyelamatkan
kehidupan kita. Pada anak, ada dorongan untuk mendukung, yang harus dipupuk
dan disalurkan ke arah kebaikan. Karena besar sekali gunanya untuk pendidikan
juga untuk melewati sendiri kelak.
Semua dorongan ini berpangkal pada 3 macam dorongan asli, yaitu:
1) mendorong mempertahankan diri,
2) mendorong mempertahankan jenis, dan
3) mendorong mengembangkan diri.
Dorongan-dorongan nafsu ini diletakkan pada tingkat biologis, gunanya
untuk melanjutkan hidup kita. Dorongan terletak pada tingkat spiritual. Sudah
ada pada kita sejak lahir. Namun demikian, nafsulah yang lebih kuat.

Macam-macam dorongan nafsu yanglain bertambah:


1) dorongan nafsu makan,
2) dorongan nafsu seksi,
3) dorongan nafsu sosial, dan
4) dorongan nafsu meniru. Dan masih banyak lagi macam macam dorongan yang
lainnya.
b. Keinginan, adalah dorongan nafsu. yang tertuju pada sesuatu benda tertentu,
atau yang konkret. Keinginan yang dipraktikan bisa menjadi kebiasaan.
c. Hasrat, ada beberapa keinginan yang dapat diulang-ulang
d. Kecenderungan, hasrat yang aktif yang menyuruh kita, agar lekas dan
perubahan

3
e. Hawa nafsu, memiliki hasrat yang besar dan kuat yang dapatupu menguasai
seluruh fungsi jiwa kita. Hawa nafsu ini horgerak dan berkuasa di dalam
kesadaran.
f. Kemauan, adalah kekuatan yang sadar dan hidup danatau mencip- takan
sesuatu yang berdasarkan perasaan dan pikiran.
Pribadi memberi corak dan menentukan, memilih dan segetat mengambil
keputusan. Perbuatan kemauan yang memilih dan mengambil keputusan ini
disebut keputusan kata hati.
Proses kemauan, untuk sampai pada tindakan biasa dar lu melaliti
beberapa tingkat, adalah:
a. Motif (alasan, dasar, dan pendorong).
b. Motif perjuangan. Sebelum mengambil keputusan, pada saat batin bisa ada
beberapa motif yang bergerak luhur dan rendah. Di sini sedang berlangsung
pemilihan. c. Keputusan. Inilah yang sangat penting. Di sini kita menghadiri
pemilihan antara motif-motif tersebut dan meninggalkan yang lain, sebab tidak
mungkin kita punya macam-macam keinginan dan pada waktu yang sama
d. Perbuatan kemauan. Jika sudah mengambil keputusan maka diambil sesuai
dengan keputusan yang diambil. Tapi ini sangat sukar.

Ciri-ciri Hasrat
a) Hasrat merupakan "motor" penggerak bertindak dan kelakuan manusia.
b) Hasrat berhubungan erat dengan tujuan tertentu, baik positif hingga negatif.
Positif berarti mencapai barang sesuatu yang dianggap berharga atau berguna
diambil. Sedang negatif berarti menghindari sesuatu yang dianggap tidak
memiliki harga / penggunaan pertolongan selamanya tidak terlepas dari rasa
mengakui (kognisi) dan perasaan (emosi).
c) hasrat tidak dapat dipisah-pisahkan dengan pekerjaan jiwa yang lain.
d) Terkait dengan penyelenggaraan di suatu tujuan maka di dalam hasrat ada bibit-
bibit penjelmaan kegiatan.

4
B. Hasrat yang Berpusat pada Kejasmanian
Perbedaan hasrai ini terkait dengan gerak dan perbuatar dan berpusat pada kejasmanian
atau kewiyasaan. Di antara gejala t ini ada yang tumbuh pada saat tumbuh-tumbuhan,
semua makhluk manusia
1. Tropisme adalah penyebab timbulnya gerakan ke arah tertentu. Tumbuhan
tropis terkait dengan barang-barang tingkat vegetatif (tumbuh-tumbuhan) dan hewan
(misalnya), bunga menghadap ke arah sinar matahari; laron terbang menyongsong sinar,
dan sebagainya. Tropisme terjadi jika mendapat perangsang dari luar-mata, jadi tidak ada
pendorong dari dalam sampai tujuan tertentu.
Dengan adanya jenis perangsang yang berbeda maka tropisme dapat dibedakan
menurut jenis perangsangnya, antara lain.
a) Foto-tropisme (foto-cahaya) Yaitu tropisme yang timbul karena adanya
perangsang cahaya menurut Arah geraknya, foto tropisme dapat dibedakan atas
Foto-tropisme positif, yaitu gerak mengarahcahaya. Misalnya, tumbuh-tumhuhan
mengarah pada matahari, laras nyongsong sinar, dan sebagainy Foto-tropisme
negatif, yaitu bergerak menghindari perang cahaya. Misalnya, jenis ikan tertentu
yang selalu menjauhi sinar
b) Helio-tropisme (helios:matahari) Yaitu tropisme yang timbul karena adanya
perangsang matahari.
 Helio-tropisme positif, yaitu berg misalnya, bunga matahari.
 Helic-tropisme negatif, yaitu bergerak dihindari mataba Misainya,
kelelawar.
 Refleks

Refleks adalah gerak reaksi yang tidak disadari terhada perangsang. Refleks ini
memungkinkan dengan refleks tingkat rendah maka refleks hanya boleh dikatak refleks, hukum
tindakan refleks konasi dan gerakan.

Ciri-ciri Gerak Refleks

a. Pada saat gerakan mencerminkan hubungan erat antara perangsang dan reaksi, yaitu
reaksi terhadap perangsang itu.

5
b.Gerak refleks berlangsung di luar kesadaran (tidak disadari)

c. Gerak refleks aktif mekanis (bergerak dengan sendirinya dan tidak memiliki tujuan
terltentu) d. Sangat sukses oleh perangsang tertentu, dapat ditanyakan secara spesifik apa
saja yang bisa dilakukan gerak refleks tertentu

e.Tidak terkait dengan pusat susunan urat saraf dan bertalian dengan susunan saraf, yaitu
sumsum tulang belakang

f. Gerak refleks merupakan cara tertentu yang diperlukan sejak lahir b.Proses Terjadi
Gerak Refieks Gerak refleks gerak di permukaan, sehingga reaksi-reaksi yang ditimbulkan tidak
bersumber pada pusat terjunan saraf (otak) tanpa suatu pertimbangan.

 Proses terjadinya gerak refleks

perangsang pancaindra sel-sel saraf sensoris urat saraf motoris reaksi.

 Macam-macam Refleks
1. Refleks: refleks yang dihasilkan, disebut pula refleks asli atau refleks sewajarnya.
Refleks merupakan cara tertenlu untuk melaksanakan yang dilakukan sejak lahir,
dilakukan Menyetujui kebebasan yang baru lahir yang harus dihindarkan hal-hal yang
tidak menyenangkan, misalnya: menutup mata karena melepaskan sinar yang sangat
terang. gemetar karena lapar, dan sebagai nya Refleks ini tidak terbatas pada bayi yang
baru lahir atau anak-anak, pada orang dewasa pun termasuk pula. Refleks latihan: refleks
yang diperoleh dari pengalaman.
2. Refleks ini tidak diambil sejak lahir, dihasilkan hasil dari pengalaman atau tindakan
yang selalu diulang misalnya: kecakapan mengendarai sepeda, keterampilan mengemudi
mobil. Baik pengendara sepeda maupun pengemudi mobil tidak setiap saat harus
melakukan gerak gerik untuk membelokkan kemudi dan menginjak rem. Jika kecakapan
mengemudi telah dikuasai niscaya bertindak sebagai-olah sudah dapat dilakukan dengan
mudah, seolah-olah dapat berjalan dengan sendirinya, tidak banyak dipikirkan dan
menggunakan gerak-geriknya. Gerak-geriknya mengganti pedal, membelok kan kemudi,
menginjak rem, dan sebagainya sudah merupakan refleks. Jadi, pindah refleks ini tidak
tergantung dari keberadaan perangsang, yang diperlukan karena pengalaman.

6
3. Refleks bersyarat (terkondisi-refleks) Refleks ini tidak tergantung pada perangsang
alam yang asli tetapi disebabkan karena rangsangan lain yang berasosiasi dengan ıl
asosiasi dengan alam perlu adanya apa yang disebut berlari persyaratan. Hal-hal yang
dapat menyebabkan asosiasi terjawab suatu persyaratan yang disebut persyaratan atau
contoh: - Orang yang sedang membutuhkan haus, melihat buah asam, air liurnya terus
keluar pada suatu saat yang sedang haus, tidak melihat buah asam, hanya melihat ceritera
sepuluh buah tang asam, akhirnya air liurnya keluar.

C. Insting
Insting merupakan pembawaan, kemampuan alam yang dikirim dari ahir,
sehingga kecakapan percakapan yang diperoleh dari pengalaman dan latihan.

Cirri- cirri insting


1. Gerak instingtif berjalan secara mekanis (berjalan dengan s end Founded),
berjalan tanpa menggunakan kesa timbangan
2. Insting sedikit banyak dapat dibor atau diubah, disesuaikan dengan keadaan-baru.
3. Gerak instingtif pada dorongan nafsu dan dorongan dorongan lain untuk
mendapatkan pemuasan.
4. Gerak instingtif pada hewan sejak lahir tetap, tidak berubah, sedang insting pada
manusia beruhah.

Macam-macam Insting

Insting merupakan dorongan alamiuntuk melakukan tertentu demi tercapainya


tujuan. Jadi, di sini ada perbandingan antara dorongan dan kebutuhan yang menjadi
motivasi. Pada dasarnya, mendukung insting dapat digolongkan menjadi:

a) Dorongan insting mempertahankan diri, menambahkan:


o Insting makan
o Insting bernafas
o Insting bermain.
o Insting melindungi diri
o Insting takut

7
o Insting istiahat
b) Dorongan insting mempertahankan jenis
o Insting seksual
o Insting memebla diri
o Insting minta tolong
o Instingsosial
c) Dorongan insting mengembangkan diri
o Insting belajar
o Insting ingin tahu
o Insting menyelidiki
D. Otomatisme
Otomatisme Gejala-gejala yang menimbulkan gerak-gerak terselenggara dengan
sendirinya, disebut otomatisme. Sebuah.
1. Otomatisme asli: adalah gerak otomatis yang tidak digerakkan
olelh gejala hasrat, misalnya: gerak jantung, paru-paru.
2. Otonatisme latihan: gerak-gerak yang berjalan secara otomatis
akibat gerak-geraknya diulang, misalnya: berjalan, berlari, main
piano, memetik gitar, menggesek biola, menulis, mengetik,
bercakap-cakap, dan sebagainya.
E. Kebiasaan
Perbuatan yang berjalan dengan lancar dan olah-berjalan dengan sendirinya, disebut
kebiasaan.

F. Nafsu
Nafsu merupakan dorongan yang ada pada setiap manusia dan memberi yang
memenuhi kebutuhan hidup tertentu.
Nafsu ada pertaliannya dengan instink, tetapi tam idak sama. Nafsu tampak
dalam berbagai bentuk dan cara.

Macam-macam Nafsu

8
1. Nafsu individu (perseorangan), misalnya nafsu makan, nafsu bermain, nafsu
dimainkan, nafsu rusak, nafsu berkelahi, nafsu berkuasa, dan sebagainya
2. Nafsu sosial (kemasyarakatan), misalnya: nafsu, nafsu kawin, nafsu berbicara
dengan orang lain, nafsu berserikat, nafsu mempertahankan, nafsu mempertahankan diri,
nafsu mencari ilmu, dan nafsu bersujud kepada Tuhan.

Hubungan Nafsu dengan Perasaan


Perasaan yang luar biasa dapat menimbulkan perubahan pada nafsu dan
sebaliknya nafsu kadang-kadang dapat menimbulkan perasaan yang hebat, dan
adakalanya kemampuan berpikir dikesampingkan.

Nafsu dan Pendidikan


Nafsu ada di setiap orang beda jenis dan tingkatannya. Kebiasaan-kebiasaan yang
baik / positif berpengaruh terhadap pendidikan positif yang telah meningkatkan dalam
kepribadian seseorang dapat mempengaruhi nafsu dan pertanyaan-pertanyaan nafsu.

G. Hasrat yang berpusat pada Psikologi atau Perbuatan Kemauan


Kemauan adalah perjuangan demi tujuan yang ditentukan, dan digunakan sesuai
dengan kebutuhan budi. Jadi, pada kemauan itu ada pertimbangan akal dan wawasan, di
sebelah juga ada kontrol dan persetujuan dari pusat kepercayaan. Maka kemauan lebih
tinggi tingkatannya dari insting, refleks, otomatisme, kebiasaan, nafsu, keinginan, kecen-
derungan, dan hawa nafsu.
H. Motif, Perkembangan, dan Macamnya
1. Motif
Kita telah mengetahui hewan dan manusia merupakan makhluk yang
hidup, perkembangan yang berkembang makhluk yang beraktif. Hewan dan
manusia yang terlibat atau bertindak oleh faktor-faktor yang berasal dari luar
dirinya, juga faktor oleh faktor-faktor yang datang dari dalam dirinya.

9
2. Perkembangan Motif
Telah kita ketahui tentang manusia sebagai makhluk yang berhasil
meningkatkan perkemhangan. Kemajuan, latihan, dan proses belajar. Ini juga
berpengaruh pada motif yang ada pada individu. Motif motif tertentu yang dapat
dikemukakan pada setiap individu yang didukung motivasi motif didorong
tertentu, motif khusus yang berkaitan dengan kela sungan hidup individu sebagai
budaya. Dengan demikian, motif ini berubah alami dalam arti yang ditunjukkan
individu yang dibawa membawa motif-motif tertentu. Namun kemudian motif
yang dibawakan sebagai hasil pengembangan individu, akan mengalani
perkembangan juga. Dengan demikian maka dapat dikemukakan bahwa ada
motif alami (alami) yang merupakan motif dasar yang ada pada individu, dan ada
motif yang diperoleh melalui pengalaman proses belajar, yaitu merupakan motif
yang diperoleh (motif yang dipelajari). Motif dasar merupakan motif yang erat
sekali hubu- ngannya dengan motif untuk minum, motif mencari udara segar,
motif seksi. Namun dengan perkembangan individu, motif dasar akan berubah,
sesuai dengan keadaan norma-norma yang ada.
3. Macam-macam Motif
Tiap manusia tentu memiliki motif dasar, yaitu merupakan motif biologis
untuk kelangsungan hidup manusia ssebagai organisme. Motif ini bekembang atas
dasar interaksi individu dalam masyarakat.
Bila individu menghadapi bermacam- macam motif pada beberapa
kemungkinan respons yang dapat diambil, yaitu:
a) Pemilihan dan penolakan
b) Kompromi
c) Meragu-ragukan.

10

Anda mungkin juga menyukai