Anda di halaman 1dari 9

Pengembangan Media Modul Sistem Transmisi Otomatis Mobil

PENGEMBANGAN MODUL TRANSMISI OTOMATIS MOBIL UNTUK MENINGKATKAN


KUALITAS HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Mohammad Yasin
Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Otomotif, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
e-mail: Mohyasin1407@gmail.com

Aris Ansori
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
e-mail: aris_ansori30@yahoo.com

Abstrak
Pengembangan ilmu pengetahuan yang diikuti dengan kemajuan teknologi membawa
perubahan bagi siswa. Namun kecenderungan masih banyak proses pembelajaran dikelas masih
konvensional yaitu berfokus pada guru mengakibatkan siswa kurang berminat dan tidak
memperhatikan guru saat mengajar. Semakin luas pengetahuan yang harus dimiliki peserta didik
berdasarkan permasalahan disekolah-sekolah khususnya di SMK Kartika 2 Surabaya maka
dibutuhkan untuk mengatasi masalah belajar salah satunya dengan media modul karena modul
dinilai lebih mudah dipelajari oleh pembelajar sehingga prestasi belajar dapat meningkat. Tujuan
Penelitian ini adalah untuk menghasilkan modul sistem transmisi otomatis mobil serta mengetahui
respon siswa setelah menggunakan modul.
Model pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan Research & Development
( R & D ). Metode Pengumpulan data yang digunakan adalah metode angket, lembar observasi dan
tes. Jenis data yang diperoleh adalah berupa data kualitatif. Sasaran dalam penelitian ini adalah
menghasilkan modul sistem transmisi otomatis mobil, dan bertindak sebagai responden adalah 1) 6
dosen ahli diantaranya 2 dosen ahli materi, 2 ahli bahasa dan 2 ahli desain, 2) 39 siswa jurusan
TKR 2 di SMK Kartika 2 Surabaya pada semester genap tahun ajaran 2013/2014.
Berdasarkan hasil penelitian ditujukan bahwa modul sistem transmisi otomatis mobil yang
digunakan sangat layak digunakan dalam pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari hasil validasi
modul oleh 6 ahli dengan rata-rata sebesar 82,23% dari skor kriterium (hasil validasi termasuk
kategori sangat layak. Penilaian respon oleh siswa terhadap pembelajaran menggunakan modul
sistem transmisi otomatis mobil pada aspek 1 dengan nilai persentase berturut-turut 91,67%,
88,63%, 78,33% dan 88,33%, serta pada aspek 2 dan 3 dengan nilai persentase berturut-turut 90%
dan 88,33% dari skor kriterium yang menunjukkan bahwa modul sistem transmisi otomatis mobil
yang dikembangkan mendapat respon yang sangat baik dari siswa. Hal ini menunjukkan bahwa
pembelajaran dengan menggunakan modul merupakan salah satu cara yang efektif untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa

Kata Kunci: Pengembangan, Modul, Transmisi Otomatis, Prestasi Belajar

Abstract
Personal Development According science that followed the technological advancements bore
changes to the students. But the trend is still many lessons in class still conventional is focused on
teachers encouraged students less interested and did not pay attention when teaching teachers
teaching materials and has not been identified as a written both in the form of a book study as well
as a module. Increasingly wide knowledge that have to be owned the students' reading-school based
on problems especially in the SMK Kartika 2 Surabaya so it would be needed to overcome the
problems study is one of them with the media module because the module is considered more easy
to learn their scores by learning that can be increased. The purpose of this research is to produce
module automatic transmission system car and knows students response after using modules.
Development Model is Research & Development (R & D). Data Collection method is used
methods inquiry sheets, observation and tests. Type of data, is data qualitative research. Target in
this research is to produce module automatic transmission system car, and to act as respondents is
1) 6 lecturer experts including 2 lecturer the matter, 2 the language and 2 expert design, 2) 39
students majoring in TKR 2 in the SMK Kartika 2 Surabaya in the first half of the school year
expired 2013/2014.

1
Yasin, Jurnal Pendidikan Vol. 3, No.1, 2014: 121-129

Based on the results of research is aimed at that module automatic transmission system car that
is decent enough to be used in the teaching. This can be seen from result of the validation module
by 6 experts with average of 82.23 percent from the score kriterium (result of the validation include
categories it was justifiable. Response Assessment by the students are learning to use automatic
transmission system module car on 1 with the value consecutive percentage 91.67 percent, 88.63
percent, 78.33 percent and 88.33 percent, and on 2 and 3 with the value consecutive percentage
90% and 88.33 percent from the score kriterium showing that module automatic transmission
system car that developed a good response from the students. And there was an increase student
learning outcomes by reviewing pretes and posttes with average consecutive posttest 73.3 and 80.
This shows that learning activities by using modules is one of the an effective way to increase
children's learning achievements improve

Key words : Development, modul, automatic transmission, Their Scores

PENDAHULUAN sikap mental dan ketrampilan yang sangat bermanfaat


Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor bagi siswa.
29 tahun 1990 tentang pendidikan menengah dalam Berdasarkan studi pendahuluan melalui observasi
pelaksanaan ketentuan pasal 15 Undang-undang Nomor dan wawancara kepada guru kelas pada tanggal 23
2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional September 2013 terhadap kegiatan pembelajaran dikelas
(Lembaran Negara Tahun 1989 Nomor 6, Tambahan dan tentang hambatan penyampaian kegiatan belajar
Lembaran Negara Nomor 3390). Mengingat pasal 5 ayat 2 kepada siswa serta tingkat penguasaan siswa terhadap
undang – undang dasar 1945. Pendidikan menengah mata pelajaran sistem transmisi, diperoleh beberapa
kejuruan adalah pendidikan pada jenjang yang pertimbangan untuk mengembangkan media modul yaitu
mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk proses pembelajaran di kelas masih konvensional yaitu
melaksanakan jenis pekerjaan tertentu. Pendidikan berfokus pada guru (teacher-centered) yang
menengah bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengakibatkan siswa kurang berminat dan tidak
siswa untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang memperhatikan penyampaian guru, sehingga guru dalam
lebih tinggi dan untuk mengembangkan diri sejalan dengan menyampaikan materi pelajaran dengan cara mengulang
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, serta kembali materi yang telah diajarkan sampai siswa
meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota mengerti dan paham yang diajarkan oleh guru.
masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal-balik Pada dasarnya tujuan yang ingin dicapai dari
dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitarnya. pembahasan transmisi otomatif pada mobil adalah siswa
Mata pelajaran sistem transmisi adalah materi mampu memahami prinsip kerja dari sistem transmisi dan
pembelajaran dasar (basic) di jurusan teknik kendaraan komponen-komponennya serta siswa mampu
ringan pada sekolah menengah kejuruan. Tujuan mengidentifikasi dan mengatasi masalah pada sistem
pembelajaran sistem transmisi otomatis di SMK transmisi mobil. Kenyataan diatas merupakan suatu
dimaksudkan agar siswa dapat meningkatkan tantangan bagi guru dan seluruh pihak yang terkait
keterampilan sistem transmisi otomatis dalam proses khususnya pada kegiatan pembelajaran sistem transmisi
menerapkan konsep atau teori untuk memahami dan di Jurusan Teknik kendaraan Ringan (TKR) 2 kelas XI di
menghasilkan suatu karya teknologi yang berkaitan sekolah menengah kejuruan khususnya pada SMK
dengan kebutuhan manusia, dalam hal ini dapat berkaitan Kartika 2 Surabaya untuk berupaya secara maksimal
dengan kebutuhan siswa. Pada penelitian ini peneliti dalam meningkatkan kualitas pembelajaran siswa.
melakukan penelitian di SMK Kartika 2 Surabaya. Berdasarkan hasil wawancara kepada guru kelas
Kegiatan pembelajaran ini harus disajikan secara dan pengampu mata pelajaran indikator ketidaktercapaian
bermakna sebagai stimulant terhadap pikiran, perhatian, tujuan pembelajaran tersebut disebabkan oleh beberapa
minat dan kemauan siswa. Siswa SMK Kartika Surabaya faktor seperti keterbatasan sumber daya yang tersedia,
senang belajar jika metode dan cara guru sesuai baik dari siswa maupun dari pengajar mata pelajaran,
karakteristik siswa. Dalam hal ini perantaranya salah model pembelajaran yang masih didominasi model
satunya melalui penggunaan media. Pembelajaran ceramah, interaksi antara pengajar dan siswa yang masih
tersebut diproses melalui pola pembelajaran bermedia kurang, kondisi kelas yang kurang kondusif dan kurang
yang dikemas secara menarik, sehingga menjadi stimulus perangkat pembelajaran seperti belum tersedianya bahan
bagi pembangkitan reaksi (response) intelektual, ajar secara tertulis baik dalam bentuk buku ajar maupun
emosional yang menghasilkan pengetahuan, pemahaman, modul.

2
Pengembangan Media Modul Sistem Transmisi Otomatis Mobil

Pembelajaran dengan modul adalah pendekatan 3. Kedisiplinan dari siswa yang masih kurang (belum
pembelajaran mandiri yang berfokuskan penguasaan baik), hal ini menunjukkan siswa kurang memiliki
kompetensi dari bahan kajian yang dipelajari siswa motivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
dengan waktu tertentu sesuai dengan potensi dan 4. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran masih
kondisinya. Sistem belajar mandiri adalah cara belajar belum aktif, siswa cenderung pasif dan belum bisa
yang lebih menitikberatkan pada peran otonomi belajar mengetahui makna dari hasil kegiatan belajar.
siswa. Belajar mandiri adalah suatu proses di mana 5. Siswa masih belum mampu menumbuhkan potensi
individu mengambil inisiatif dengan atau tanpa bantuan yang ada pada dirinya dan belum mampu
orang lain untuk mendiagnosa kebutuhan belajarnya menumbuhkan motivasi yang besar dalam
sendiri, merumuskan/menentukan tujuan belajarnya mengikuti kegiatan belajar mengajar. Hal ini
sendiri; mengidentifikasi sumber-sumber belajar, terlihat dari sikap siswa yang masih suka bercanda
memilih dan melaksanakan strategi belajarnya dan saat berlangsungnya kegiatan praktikum.
mengevaluasi hasil belajarnya sendiri. 6. Saat guru menerangkan pelajaran siswa masih
Selain itu modul juga memiliki beberapa mengobrol dan tidak mendengarkan materi yang
kelebihan, diantaranya adalah sebagai berikut: disampaikan
1. Modul memberikan balikan (feedback) yang 7. Hasil belajar dari siswa yang kurang maksimal.
banyak dan langsung, sehingga siswa dapat Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
mengetahui taraf ketuntasan hasil belajarnya. adalah sebagai berikut: a) Menghasilkan modul sistem
2. Modul membuat tujuan pembelajaran jelas, transmisi guna meningkatkan kualitas pembelajaran pada
spesifik dan dapat dicapai oleh siswa lebih terarah sistem transmisi jurusan TKR 2 di kelas XI SMK Kartika
untuk mencapai kompetensi atau kemampuan yang 2 Surabaya, b) Mengetahui respon siswa jurusan Teknik
diajarkan dengan mudah dan langsung. Otomotif di kelas XI SMK Kartika 2 Surabaya setelah
3. Modul dapat meningkatkan motivasi siswa. dikembangkannya modul sistem transmisi di jurusan
4. Modul dapat digunakan sebagai perbedaan siswa TKR 2 kelas XI SMK Kartika 2 Surabaya.
antara lain mengenai kecepatan belajar, cara Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari
belajar dan bahan pelajaran. penelitian ini adalah:
Modul dinilai lebih mudah dipelajari oleh siswa 1. Manfaat Bagi Siswa
secara mandiri dirumah sehingga dengan adanya a) Menjabarkan secara terperinci materi praktikum
pengembangan modul ini diharapkan siswa lebih mudah Sistem Transmisi Otomatis Mobil.
memahami dan mengerti sebelum melakukan kegiatan b) Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
pembelajaran sistem transmisi. siswa mengenai sistem transmisi otomatis
Alasan lain memilih modul sebagai solusi dalam mobil.
kegiatan pembelajaran adalah dengan analisis kelebihan 2. Manfaat Bagi Lembaga
menggunakan modul. Pertama, berdasarkan cara belajar a) Diharapkan Modul Sistem Transmisi yang
siswa dapat belajar secara individu maupun kelompok dihasilkan dapat dijadikan sebagai pegangan
tanpa menunggu bantuan dari guru. Kedua, berdasarkan untuk kegiatan pembelajaran
tujuan yaitu tujuan pembelajaran dirumuskan secara b) Membantu mengurangi beban guru dalam
khusus dengan berstandar pada perubahan tingkah laku. memberikan atau menyampaikan kegiatan
Ketiga berdasarkan karakteristik media, modul belajar.
merupakan paket pengajaran yang bersifat self instruction 3. Manfaat Bagi Peneliti
yaitu untuk mengembangkan dirinya secara optimal. a) Dapat meningkatkan kepekaan terhadap masalah
Beberapa hal yang menjadi penyebab belum belajar
optimalnya hasil belajar kegiatan pembelajaran sistem b) Menghasilkan suatu produk/media modul
transmisi di Jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) 2 sebagai media pembelajaran yang tepat pada
kelas XI SMK Kartika 2 Surabaya adalah : kegiatan pembelajaran transmisi otomatif mobil
1. Belum tersedianya bahan ajar dalam bentuk modul pada jurusan TKR 2 kelas XI khususnya di
untuk mata pelajaran sistem transmisi otomatis SMK Kartika 2 Surabaya.
mobil. Berdasarkan uraian permasalahan diatas, maka
2. Sebagian besar siswa belum mempunyai buku penelitian ini akan terfokus untuk mengembangkan
pegangan dan hanya mengandalkan buku catatan modul sistem transmisi untuk meningkatkan kualitas
dalam belajar. pembelajaran sistem transmisi di kelas XI SMK Kartika 2
Surabaya sebagai upaya dalam peningkatan hasil belajar

3
Yasin, Jurnal Pendidikan Vol. 3, No.1, 2014: 121-129

dan penguasaan pada kegiatan pembelajaran sistem pembelajaran sistem transmisi mobil pada jurusan
transmisi. jurusan TKR 2 kelas XI SMK Kartika 2 Surabaya.
2. Mengumpulkan Informasi
METODE PENGEMBANGAN Setelah potensi dan masalah dapat ditemukan,
Model pengembangan yang digunakan dalam selanjutnya mengumpulkan berbagai informasi
penelitian adalah model yang dikembangkan oleh yang dapat digunakan sebagai bahan untuk
Sugiyono yaitu model Pengembangan R&D, dibawah ini merencanakan produk untuk mengatasi masalah
akan dijelaskan secara rinci model Research & tersebut, maka pengembang akan memperhatikan
Development (R&D). hal-hal sebagai berikut :
A. Model Pengembangan Berdasarkan studi pendahuluan melalui
observasi dan wawancara pada tanggal 23-25
Potensi dan Pengumpul Desain
Masalah an data Produk Valida
si
September 2013, diperoleh informasi :
desain a. Keadaan sekarang
1. Belum tersedianya bahan ajar dalam bentuk
Uji Coba Revisi Uji Coba Revisi modul untuk mata pelajaran sistem
Pemakaian Produk Produk Desain
transmisi.
2. Sebagian besar siswa belum mempunyai
Revisi Produksi buku pegangan dan hanya mengandalkan
Masal
Produk buku catatan dalam belajar.
3. Proses kegiatan belajar mengajar masih
Gambar 1 Model Pengembangan menggunakan metode pembelajaran yang
Alasan menggunakan model R&D yaitu dengan bersifat konvensional, dimana pengajar
mempertimbangkan kelebihan dari model Pengembangan lebih banyak bertindak sebagai subyek dan
R&D yaitu model pengembangan ini berorientasi pada menggap siswa hanya sebagai obyek,
poroduk, model ini memiliki tahap yang sampai pada sehingga siswa cepat merasa bosan.
produksi massal, adanya tahap uji coba media, dan juga 4. Kedisiplinan dari siswa yang masih kurang
ada revisi di setiap uji coba produk media, sehingga dapat (belum baik), hal ini menunjukkan siswa
mengurangi tingkat kekurangan terhadap produk media. kurang memiliki motivasi dalam mengikuti
B. Prosedur Pengembangan kegiatan pembelajaran.
Untuk lebih memahami model R&D, berikut ini b. Kebutuhan
dikemukakan deskripsi dari setiap komponen yang Kebutuhan pelajar dengan media dalam
terdapat dalam model tersebut. pembelajaran yang dapat mempermudah dalam
1. Potensi dan Masalah proses pembelajaran yang dikemas khusus untuk
Sebelum membuat suatu media, seorang proses belajar.
pengembang harus mengetahui terlebih dahulu 3. Desain Produk
potensi dan masalahnya. Dalam proses belajar Setelah mengumpulkan informasi, hasil akhir
mengajar yang dimaksud potensi adalah adalah dari kegiatan penelitian adalah desain produk yang
segala sesuatu yang bila didayagunakan akan lengkap dengan spesifikasinya. Menyusun materi
memiliki nilai tambah pada produk yang diteliti, merupakan acuan utama dalam tahap
sedangkan masalah adalah penyimpangan antara pengembangan modul. Penyusunan ini melalui
yang diharapkan dengan yang terjadi (Sugiyono, proses kosultasi dengan ahli media dan ahli materi,
2008: 410). Potensi sekolah tersebut bahwa semua sehingga materi yang diuraikan benar-benar teruji
guru SMK 2 Kartika Surabaya bergelar sarjana, dan mendapatkan persetujuan dari ahli materi.
sekolah mempunyai fasilitas diantaranya Adapun spesifikasi produk pengembangan media
laboratorium tiap-tiap jurusan, latar belakang modul, yakni : modul yang dikemas secara
kemampuan akademik (pengetahuan), menarik dan diberi cover sesuai dengan tema. Di
perkembangan kognitif, serta keterampilan- dalamnya berisi gambar dan uraian tentang materi
keterampilan individu atau sosial yang berkaitan pembelajaran transmisi otomatis mobil dengan
dengan topik pembelajaran, media, format dan gambar dan desain yang menarik.
bahasa yang dipilih. 4. Validasi Desain
Masalah dalam proses pembelajaran yaitu Validasi modul merupakan proses kegiatan
belum optimalnya hasil belajar kegiatan untuk menilai rancangan produk secara rasional,
karena validasi masih bersifat penilaian

4
Pengembangan Media Modul Sistem Transmisi Otomatis Mobil

berdasarkan pemikiran rasional. Validasi produk .


dinilai oleh masing-masing dua ahli materi, bahasa D. Teknik Analisis Data
dan ahli desain. Data hasil penelitian ini dianalisis dengan
5. Perbaikan Desain menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif.
Langkah selanjutnya revisi modul setelah Dimana data yang dianalisis adalah data angket,
dikonsultasikan maka akan diketahui lembar observasi dan data tes.
kelemahanya. Kelemahan tersebut selanjutnya 1. Analisis Angket
dicoba untuk dikurangi dengan Angket digunakan untuk para guru ahli dan
merevisi/memperbaiki. siswa, hasilnya akan di analisis secara deskriptif
6. Uji Coba Produk kuantitatif yaitu dengan menggunakan
Pada tahap ini merupakan tahap penentuan persentase berupa gambaran dan paparan
apakah modul layak atau tidak untuk di produksi terhadap media modul sistem transmisi
dan selanjutnya diterapkan dalam pembelajaran. otomatis.
Tahap uji coba ini dilakukan oleh kelompok
PSA = alternatif jawaban terpilih setiap aspek X 100% …(1)
terbatas dimana terdiri dari 15 orang siswa. siswa alternative jawaban ideal setiap aspek
tersebut diberi soal pretes untuk mengetahui
kemampuan awal sebelum menggunakan modul. Adapun kriteria penilaian dalam
pengevaluasian ini adalah :
Setelah siswa di diberi soal pretes kemudian untuk
76 % - 100 % = Baik Sekali
diberi pembelajaran menggunakan modul sistem
51 % - 75 % = Baik
transmisi otomatis.
26% - 50 % = Kurang
7. Revisi Produk
0 % - 25 % = Kurang sekali
Setelah diuji cobakan kepada kelompok kecil
2. Analisis data observasi respon siswa
dengan cara memberikan pembelajaran dengan
Data yang didapat dari hasil observasi akan
menggunakan modul menunjukkan bahwa metode
di analisis secara deskriptif kuantitatif, karena
mengajar baru dengan media ternyata lebih efektif
data ini diambil berdasarkan data respon dari
dari metode lama.
siswa selama proses uji coba kelompok kecil
8. Uji Coba Pemakaian
berlangsung.
Setelah pengujian terhadap produk berhasil
3. Analisis data tes
dan dilakukan revisi, selanjutnya dilakukan
Data tes hasil belajar pada saat uji coba
posttest. Postest dilakukan untuk membandingkan
kelompok kecil menunjukkan peningkatan
kemampuan siswa sebelum menggunakan modul
prestasi siswa dari pada yang diperoleh dari
dengan setelah menggunakan media pembelajaran.
hasil belajar pretes dan posttes. Siswa
9. Revisi Produk
dinyatakan tuntas belajar jika memiliki nilai
Revisi produk ini dilakukan apabila dalam
sebesar ≥ 70 yang berdasarkan SKM dari
pemakaian kelompok besar terdapat kekurangan
sekolah di SMK Kartika 2 Surabaya.
dan kelemahan, sehingga dapat digunakan untuk
penyempurnaan dalam pembuatan baru lagi HASIL DAN PEMBAHASAN
10. Produk siap digunakan Kelayakan modul sistem transmisi otomatis mobil
Bila media modul telah dinyatakan efektif ini dinilai dari tujuh komponen, yaitu karakteristik, isi,
dalam beberapa kali pengujian, maka media bahasa, ilustrasi, format, perwajahan (cover) dan tata
tersebut dapat diterapkan dilembaga pendidikan krama. Penilaian modul sistem transmisi otomatis mobil
sekolah menengah kejuruan khususnya di SMK yang dilakukan oleh ahli yaitu :
Kartika 2 Surabaya. a. Ahli materi/teknik :
Aris Ansori, S.Pd, MT
C. Populasi dan Sample I Made Arsana., S.Pd., MT.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh b. Ahli bahasa :
siswa jurusan TKR 2 kelas XI SMK 2 Kartika Dra. Trinil Dwi T, M.Pd
Surabaya pada semester ganjil 2013/2014 dengan Kamijan M.Pd
jumlah 124 siswa, sedangkan sampel yang diambil c. Ahli desain :
pada pengambilan angket hasil penilaian modul Asidigisianti, S.P,S.T,M.Pd
adalah kelas XI yang berjumlah 39 siswa karena Nova Kristiana, S.Sn,M.Sn
ukuran sampel yang layak dalam penelitian berkisar
antara 30 sampai 500 orang (Sugiyono, 2008: 91).

5
Yasin, Jurnal Pendidikan Vol. 3, No.1, 2014: 121-129

Berikut ini adalah data yang diperoleh dari ahli Isi modul
materi/teknik, ahli bahasa, ahli desain yang disajikan 6 Materi modul - 2 - - 6 75
dalam bentuk kuantitatif. sesuai dengan
tujuan
pembelajaran yang
1. Analisis Data Ahli Materi/teknik
ditetapkan.
Tabel 1 Hasil Validasi Ahli Materi/teknik 7 Materi modul 2 - - - 8 100
Aspek yang Skala Skor meliputi aspek
No Skor
dinilai penilaian % pengetahuan.
1 Modul bersifat Self 8 Materi modul 2 - - - 8 100
Instruktional yaitu 1 1 - - 7 87,5 meliputi aspek
peserta didik dapat ingatan.
mempelajari modul 9 Materi modul - 1 1 - 5 62,5
ini secara mandiri meliputi aspek
karena tujuan aplikasi.
pembelajaran 10 Materi modul
dirumuskan dengan meliputi aspek - 2 - - 6 75
jelas. hipotesis yaitu
2 Modul bersifat Self pernyataan yang
Contained yaitu 1 1 - - 7 87,5 merupakan dugaan
peserta didik dapat mengenai apa saja
mempelajari materi yang kita amati
modul dengan dalam usaha untuk
tuntas karena memahaminya.
materi 11 Materi modul 1 1 - - 7 87,5
pembelajaran meliputi aspek
dikemas kedalam sintesis yaitu
satu kesatuan yang proses yang
utuh memadukan
3 Modul bersifat bagian-bagian atau
Stand Alone yaitu 1 1 - - 7 87,5 unsur-unsur secara
peserta didik dalam logis, sehingga
melaksanakan menjelma menjadi
tugas dalam modul suatu pola
ini tidak berstruktur atau
membutuhkan berbentuk pola
sumber lain, karena baru.
materi dalam 12 Materi modul 2 - - - 8 100
modul sudah meliputi aspek
memenuhi. evaluasi yaitu suatu
4 Modul berciri aspek yang
Adaptif yaitu isi 2 - - - 8 100 dijadikan dasar
modul untuk mengetahui
menyesuaikan taraf kemajuan,
dengan perkembangan, dan
perkembangan pencapaian belajar
IPTEK terkini dan peserta didik.
tidak ketinggalan 13 Uraian materi pada 2 - - - 8 100
zaman modul terdiri dari
5 Modul bersifat teori dasar, cara
User Friendly yaitu 2 - - - 8 100 kerja transmisi
materi dalam otomatis, fungsi
modul dan cara kerja
menggunakan komponennya dan
bahasa yang mudah cara perawatan
dimengerti serta komponen dan
menggunakan pemeriksaan
istilah-istilah yang komponen
umum dalam dunia transmisi otomatis
industri. mobil

6
Pengembangan Media Modul Sistem Transmisi Otomatis Mobil

No Aspek yang dinilai Skala Skor Skor Keterangan :


penilaian %  Persentase 76 % - 100 % dengan kriteria
14 Tugas dan latihan - 2 - - 6 75 interpretasi sangat layak
dikemas dalam  Persentase 51 % - 75 % dengan kriteria interpretasi
bentuk yang layak
menarik.  Persentase 26 % - 50 % dengan kriteria interpretasi
Rata-rata 7,07 kurang layak
Keterangan :  Persentase 0 % - 25 % dengan kriteria interpretasi
 Persentase 76 % - 100 % dengan kriteria sangat tidak layak
interpretasi sangat layak Berdasarkan tabel 4.3 hasil penilaian oleh ahli
 Persentase 51 % - 75 % dengan kriteria bahasa I dan II, jika dirata-rata berdasarkan variabel
interpretasi layak mendapatkan nilai sebesar 6,04. Jika dikonsultasikan
 Persentase 26 % - 50 % dengan kriteria
menurut kriteria Arikunto, maka media modul sistem
interpretasi kurang layak
 Persentase 0 % - 25 % dengan kriteria transmisi otomatis tergolong sangat layak.
interpretasi sangat tidak layak
3. Analisis ahli desain
Berdasarkan tabel 4.2 hasil penilaian oleh ahli Tabel 3 Hasil validasi ahli desain
materi/teknik I dan II, jika dirata-rata berdasarkan Aspek yang Skala Skor
variabel mendapatkan nilai sebesar 7,07 atau jika No Skor
dinilai penilaian %
dihitung dalam persen sebesar 88,39%. jika
1 Ilustrasi (gambar - 2 - - 6 75
dikonsultasikan menurut kriteria Arikunto, maka
dan tabel) dalam
media modul sistem transmisi otomatis tergolong
modul jelas dan
sangat layak
teratur sehingga
informasi mudah
2. Analisis Ahli Bahasa dipahami.
Data kuantitatif hasil review dua orang ahli bahasa 2 Ilustrasi dan 1 1 - - 7 87,5
adalah sebagai berikut : materi saling
Tabel 2 Hasil validasi ahli bahasa terkait.
No Aspek yang Skala Skor Skor 3 Penempatan 2 - - - 8 100
dinilai penilaian % ilustrasi sudah
sesuai sehingga
1 Penggunaan 1 1 - - 7 87,5
dapat
bahasa mudah
memudahkan
dipahami dan
peserta didik
menggunakan
dalam memahami
kaidah EYD.
materi modul.
2 Susunan kalimat 1 1 - - 7 87,5
4 Sampul (cover) 1 1 - - 7 87,5
sesuai dengan
dapat melindungi
kaidah bahasa dan
modul dari
kosakata sesuai
kerusakan dan
dengan tuntutan
kotoran.
keadaan sekarang.
5 Sampul (cover) - 2 - - 6 75
3 Petunjuk dan - 2 - - 6 75
memiliki daya
perintah modul
tarik dan
mudah dipahami.
menimbulkan
4 Sistem - 2 - - 6 75 keinginan untuk
penomoran dalam dibaca.
modul jelas dan 6 Sampul (cover) - 2 - - 6 75
teratur. memuat unsur
5 Penggunaan icon - 2 - - 6 75 judul, nama dan
yang berupa logo penerbit.
gambar, cetak
Rata-rata 6,67 83,3
tebal, cetak
Keterangan :
miring, garis
bawah sudah  Persentase 76 % - 100 % dengan kriteria
sesuai. interpretasi sangat layak
Rata-rata 6,4 80  Persentase 51 % - 75 % dengan kriteria interpretasi
layak

7
Yasin, Jurnal Pendidikan Vol. 3, No.1, 2014: 121-129

 Persentase 26 % - 50 % dengan kriteria interpretasi 5. Hasil Perhitungan respon siswa terhadap


kurang layak kegiatan pembelajaran menggunakan modul
 Persentase 0 % - 25 % dengan kriteria interpretasi Tabel 5
sangat tidak layak respon siswa terhadap pembelajaran modul
Berdasarkan tabel 4.4 hasil penilaian oleh ahli
Aspek yang Skor Jml
desain I dan II, jika dirata-rata berdasarkan variabel No Jawaban
dinilai Total %
mendapatkan nilai sebesar 6,67 atau jika dalam bentuk 1 Pendapat terhadap komponen kegiatan
persen sebesar 83,3%. Jika dikonsultasikan menurut pembelajaran:
kriteria Arikunto, maka media modul sistem transmisi Kedalaman 10 5 - - 55 91,67
otomatis tergolong sangat layak. materi
Rata-rata jumlah validasi kepada para ahli Modul Siswa 8 7 - - 53 88,33
teknik/materi, bahasa dan desain : Suasana Kelas 5 9 1 - 47 78,33
Cara Guru 8 7 - - 53 88,33
88,39% + 80% + 83,3% = 82,23
Mengajar
3 2 Manfaat yang 6 - - 54 90
dapat diperoleh 9
Jika dikonsultasikan menurut kriteria dari
Arikunto, maka nilai keseluruhan validasi dari 6 pembelajaran
ahli validator modul sistem transmisi otomatis 3 Minat untuk
pada mobil tergolong sangat layak mengikuti 8 7 - - 53 88,33
kegiatan
pembelajaran
4. Penilaian modul oleh siswa berikutnya
Tabel 4 penilaian modul oleh siswa dengan
Uraian Skala penilaian menggunakan
4 3 2 1 modul
Komponen modul Keterangan :
1. Tujuan 28 11 - -  Persentase 76 % - 100 % dengan kriteria
2. Soal latihan 12 22 5 - interpretasi sangat baik
3. Soal tes formatif 14 20 5 -  Persentase 51 % - 75 % dengan kriteria
4. Rangkuman 14 22 3 - interpretasi baik
5. Daftar pustaka 16 20 3 -  Persentase 26 % - 50 % dengan kriteria
Penjabaran materi interpretasi kurang baik
1. Kesesuaian materi 14 1 -  Persentase 0 % - 25 % dengan kriteria
dengan tujuan 24 interpretasi sangat tidak baik
2. Kejelasan tata bahasa 19 18 2 -
PENUTUP
3. Kesesuaian gambar 26 12 1 -
dengan materi Simpulan
4. Kejelasan gambar 27 11 1 - Berdasarkan hasil dari kegiatan penelitian yang
5. Kesesuaian soal 14 22 3 - telah dilakukan, serta mengacu pada hasil penelitian dan
dengan materi pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa :
Penampilan Modul 1. Modul sistem transmisi otomatis pada mobil dengan
1. Kualitas seni grafik 12 20 7 -
hasil validasi yang dilakukan 6 ahli yaitu validasi
dan gambar
dari 2 ahli teknik/materi, 2 ahli bahasa dan 2 ahli
2. Tata letak modul 24 12 3 -
(sistematika modul) desain diperoleh nilai rata-rata presentase berturut-
3. Format modul 28 9 2 - turut sebesar 82,23 % yang menunjukkan modul
(ukuran kertas, masuk dalam kaegori sangat layak.
ukuran huruf, dll) 2. Hasil respon siswa terhadap pembelajaran
Penilaian Umum 17 22 - - menggunakan modul sistem transmisi otomatis
modul
Keterangan : mobil pada aspek 1 dengan nilai persentase
4 : sangat baik berturut-turut 91,67%, 88,63%, 78,33% dan
3 : baik 88,33%, serta pada aspek 2 dan 3 dengan nilai
2 : kurang baik
persentase berturut-turut 90% dan 88,33% dari
1 : sangat tidak baik (Arikunto, 2009: 107)
skor kriterium yang menunjukkan bahwa modul
sistem transmisi otomatis mobil yang

8
Pengembangan Media Modul Sistem Transmisi Otomatis Mobil

dikembangkan mendapat respon yang sangat


baik dari siswa. Dan terjadi peningkatan hasil Kurnia, Ika. 2013. Pengembangan Media Audio Visual
untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam
belajar siswa dengan melihat hasil pretes dan Mengucapkan Doa sebelum dan Sesudah
posttes dengan hasil rata-rata posttest berturut- Melakukan Kegiatan di R.A Perwanida
turut 73,3 dan 80. Hal ini menunjukkan bahwa Jambangan. Surabaya : Fakultas Ilmu Pendidikan
pembelajaran dengan menggunakan modul UNESA.
merupakan salah satu cara yang efektif untuk Mustadji, 2008. Desain Pembelajaran. Surabaya : Unesa
meningkatkan prestasi belajar siswa University Press
Saran Nur, Ika jannah. 2012. Pengembangan Modul Praktikum
Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan serta AC Mobil untuk meningkatkan Kualitas
Pembelajaran Praktik AC Mobil Mahasiswa S1
kondisi nyata di lapangan, maka peneliti dapat
Pendidikan Teknik Mesin Unesa. Surabaya
memberikan saran sebagai berikut: Fakultas Teknik UNESA
1. Modul sistem transmisi otomatis pada mobil yang
peneliti kembangkan dikatakan layak digunakan Priambudi, Rinto. (2010). Pengembangan Modul Untuk
sebagai media pembelajaran mata pelajaran sistem Meningkatkan Kualitas Proses dan Hasil
transmisi otomatis ditinjau dari hasil validasi dosen Pembelajaran Mata Kuliah Alat Ukur. Surabaya:
ahli, respon siswa dan ketuntasan belajar. Sehingga Fakultas Teknik UNESA.
diharapkan modul sistem transmisi otomatis pada
Sadiman, Arief. S. 2007. Media Pendidikan. Jakarta : PT.
mobil dapat digunakan sebagai media penunjang Raja Grafindo Persada
mata pelajaran praktik sistem transmisi otomatis di
kelas XII Jurusan Teknik Kendaraan Ringan 2 SMK Seels, Barbara dan Richey, Rita C. 1994. Instructional
Kartika 2 Surabaya pada tahun ajaran berikutnya. Technology. Washington DC : AECT
2. Modul sistem transmisi otomatis pada mobil yang
peneliti kembangkan dalam penelitian ini hanya Suaidinmath. (2010). Teknik Penyusunan Modul.
Diambil pada tanggal 1 Oktober 2011 dari
sampai pada tahap pengembangan (develop), oleh
http://suaidinmath.wordpress.com.
karena itu diharapkan dilakukan penelitian lebih
lanjut pada tahap penyebaran (disseminate) dengan Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. 1997. Media
menerapkan media yang telah dibuat pada dalam 98
Pengajaran. Bandung : PT. Sinar Baru Bandung
kegiatan pembelajaran pada instansi lain.
Sugiyono.2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung
: Alfabeta
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif,
DAFTAR PUSTAKA Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Abdurrahman, Mulyono. (2003). Pendidikan Anak
Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Suleiman, Hamzah. 1985. Media Audio Visual untuk
Pengajaran, Penerangan dan Penyuluhan. Jakarta :
Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. PT Gramedia
Jakarta : PT. Rineka Cipta
Depdiknas. (2008). Penulisan Modul. Departemen Sumarno, Alim. (2011). Keuntungan dan kelemahan
pendidikan Nasional Direktorat Jenderal pembelajaran dengan modul. Diambil pada
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga tanggal 15 Oktober dari http://blog.tp.ac.id.
Kependidikan Direktorat Tenaga Kependidikan.
Penulis. Tim Penyusun Penulisan dan Penilaian Skripsi. 2011.
Panduan Penulisan dan Penilaian Skripsi.
Dimyati, dkk. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta Surabaya : Universitas Negeri Surabaya
: Bumi Aksara.

Hamalik, Oemar. 2006. Proses Belajar Mengajar. Jakarta


: Bumi Aksara.

Hasbullah. 2008. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta:


PT Raja grafindo persada.

Indrayasa, I Gusti Ngurah. (2009). Pengembangan Modul


Pembelajaran MateriTune up Sepeda Motor.
Surabaya: Fakultas Teknik UNESA.

Anda mungkin juga menyukai