Anda di halaman 1dari 3

AWAL MULA ISTILAH STATISTIKA

Istilah “statistika” sebenarnya berasal dari bahasa Latin modern, statisticum collegium, yang
berarti “dewan negara”, dan dari bahasa Italia, statista, yang berarti “negarawan” atau
“politikus”. Gottfried Achenwall yang disebut-sebut sebagai orang pertama yang menggunakan
istilah tersebut dimana para ekonom Jerman menyebutnya sebagai Bapak Statistik, kemudian
pada tahun 1749 Ia menggunakan istilah “Statistik” dalam bahasa Jerman “Statistik” sebagai
nama bagi kegiatan analisis data kenegaraan, dengan mengartikannya sebagai “ilmu tentang
negara (state)”. Namun para penulis Inggris tidak setuju dengan hal ini. Di Inggris sendiri,
terdapat Sir John Sinclair yang merupakan orang pertama yang menggunakan istilah “Statistics”
dalam bahasa Inggris, meskipun terbukti kalau Sir John Sinclair mengadopsi kata “Statistics”
yang dia ketahui ketika melakukan perjalanan ke Jerman. Namun terdapat perbedaan antara
keduanya. Di Jerman, istilah itu merujuk kepada suatu metode yang digunakan dalam hal politik
dan kenegaraan, seperti misalnya untuk mengukur kekuatan politik dan menganalisis data-data
kenegaraan. Sir John Sinclair menggunakan istilah ini (statistics) sebagai suatu metode untuk
mengumpulkan data atau fakta di lapangan yang bersifat numerik.

AWAL MULA PERKEMBANGAN STATISTIKA


Perkembangan statistika diawali sebagai suatu ilmu yang membahas cara-cara mengumpulkan
angka sebagai hasil pengamatan menjadi bentuk yang lebih mudah dipahami.
Di Indonesia statistic lahir sejak zamna penjajahan. Sesuai dengan tujuannya pada zaman
penjajahan statistic di Indonesia di arahkan untuk perdagangan dengan tujuan untuk mencari
keuntungan yang sebesar-besar nya bagi penjajah.
Dalam statistik dikenal Hipotesis yakni dugaan yang mungkin benar, atau mungkin juga salah.
Dia akan ditolak jika salah atau palsu, dan akan diterima jika faktor-faktor membenarkannya.
Penolakan dan penerimaan hipotesis, dengan begitu sangat tergantung kepada hasil-hasil
penyelidikan terhadap faktor-faktor yang dikumpulkan.
Dari arti katanya, hipotesis memang dari dua penggalan. Kata “HYPO” yang artinya
“SEMENTARA ATAU LEMAH KEBERADAANNYA” dan “THESIS” yang artinya
“PERNYATAAN ATAU TEORI”. Hipotesis pada dasarnya merupakan proposisi atau anggapan
yang mungkin benar, dan sering digunakan sebagai dasar pembuatan suatu keputusan/
pemecahan persoalan ataupun dasar penelitian lebih lanjut. Anggapan suatu hipotesis juga
merupakan sebagai data. Akan tetapi kemungkinan bisa salah, apabila digunakan sebagai dasar
pembuatan keputusan harus terlebih dahulu diuji dengan menggunakan data hasil observasi.
Berikut adalah definisi hipotesis menurut para ahli:
a. Good dan Scates (1954) menyatakan bahwa hipotesis adalah sebuah taksiran atau referensi
yang dirumuskan serta diterima untuk sementara yang dapat menerangkan fakta-fakta yang
diamati ataupun kondisi-kondisi yang diamati dan digunakan sebagai petunjuk untuk
langkah-langkah selanjutnya
b. Trealese (1960) memberikan definisi hipotesis sebagai suatu keterangan semenatara dari
suatu fakta yang dapat diamati.
c. Kerlinger (1973) menyatakan hipotesis adalah pernyataan yang bersifat terkaan dari
hubungan antara dua atau lebih variabel .
Dalam pengujian hipotesis kita harus mementukan tolok ukur penerimaan dan penolakan yang
didasarkan pada peluang penerimaan dan penolakan H0 itu sendiri.
Prinsip hipotesis jika nilai uji berada di dalam area penerimaan yang dibatasi oleh batas kritis
(Hipotesis claim diterima) generalisasi dari parameter populasi.
Konsep
H0 : Suatu yang bersifat umum, pasif dan depensif, tidak ada perbedaan (mengandung sama
dengan)
Ha : Yang diuji ada perbedaan
Cara mengukur mean dan proporsi sampel
Kesalahan-kesalahan dalam asumsi :
Kesalahan Tipe I : menolak H0, kenyataannya H0 benar
Kesalahan Tipe II : menerima H0, kenyataannya H0 salah
Aplikasi dalam kehidupan sebagai contah
Departemen Kesehatan Republik Indonesia mempunyai standar Ayam yang terkontamnasi
Salmonela ≤ 20%
H0, suatu perusahaan menyatakan juga demikian bahwa Ayam yang terkontamnasi Salmonela ≤
20%
Untuk membuktikan hal tersebut maka teori hipotesis berlaku untuk memastikan hal tersebut
dengan membuat klaim, karena jika terjadi kesalahan akan merugikan salah satu pihak
Jika terjadi kesalahan Tipe I, perusahaan merugi karena ayam yang memenuhi standar tapi
dinyatakan mengandung ≤ 20% sehingga ayam tidak diperbolehkan beredar, Jika terdai keslahan
tipe II, konsumen merugi karena mengkonsumsi ayam yang mengandung > 20% salmonela.
Untuk H0 mengandung kata-kata lebih dari atau sama dengan, tidak kurang dari atau sama
dengan sedangkan Ha mengandung kata kurang dari, lebih dari, tidak sama dengan atau
berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

 Arikunto, Suharsimi, 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktika. Jakarta:


Rineka Cipta.
 Furchon, Arief, 1982. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.
 Faisal, Sanapioh, 1982. Metodologi Penelitian Pendidikan. Usaha Nasional: jakarta.
 Nazir, Moh.,ph. D, 2003. Metode penelitian, Ghalia indonesia: jakarta.
 Wikipedia : Uji Hipotesis. Diakses tanggal 30 november 2012.
Prof. Dr. Mundilarto yitnosumarto, Ir. Suntoyo, M.agr.,ph.D, 1990. Dasar-dasarstatistika.
Rajawali: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai