Daftar Isi........................................................................................................... i
Deskripsi Modul ............................................................................................... 1
Materi Abortus dan Unwanted Pregnancy ....................................................... 3
1.1 Pendahuluan .......................................................................................... 3
1.2 Konten Modul........................................................................................ 3
1.2.1 Pengertian Abortus ...................................................................... 3
1.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Abortus............................... 4
1.2.3 Jenis-Jenis Abortus ...................................................................... 6
1.2.4 Unwanted Pregnancy................................................................... 7
1.2.4.1 Pengertian Unwanted Pregnancy .................................... 7
1.2.4.2 Faktor yang Mempengaruhi Unwanted Pregnancy ........ 7
1.2.4.3 Dampak Unwanted Pregnancy........................................ 8
Rangkuman ...................................................................................................... 10
Evaluasi Mandiri .............................................................................................. 11
Daftar Pustaka .................................................................................................. 12
Glosarium ......................................................................................................... 14
i
DESKRIPSI MODUL
1. NAMA MODUL
3. KEGUNAAN MODUL
4. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1
4. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian unwanted pregnancy
2
MATERI
ABORTUS DAN UNWANTED PREGNANCY
1.1 PENDAHULUAN
Salam kenal mahasiswa DIII Kebidanan Poltekkes Palembang Tingkat 2 pada
modul Abortus dan Unwanted Pregnancy. Pada modul ini saudara akan
mempelajari tentang materi Abortus dan Unwanted Pregnancy.
Sebagai mahasiswa, saudara pasti telah mempelajari tantang KB dan
Kesehatan Reproduksi yang berkaitan dengan Abortus dan Unwanted
Pregnancy. Modul ini akan membantu saudara untuk memahami lebih lanjut
mengenai materi tersebut. Oleh karena itu pada akhir pembelajaran materi ini,
saudara diharapkan mampu menjelaskan mengenai materi Abortus dan
Unwanted Pregnancy.
1.2 KONTEN MODUL
1.2.1 Pengertian Abortus
Abortus adalah berakhirnya kehamilan melalui cara apapun sebelum janin
mampu bertahan hidup pada usia kehamilan sebelum 20 minggu didasarkan
pada tanggal hari pertama haid normal terakhir atau berat janin kurang dari
500 gram ( Obstetri Williams, 2006). Sedangkan Istilah abortus dipakai
untuk menunjukkan pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup
di luar kandungan. Sampai saat ini janin yang terkecil, yang dilaporkan
dapat hidup di luar kandungan, mempunyai berat badan 297 gram waktu
lahir. Akan tetapi, karena jarangnya janin yang dilahirkan dengan berat
badan di bawah 500 gram dapat hidup terus, maka abortus ditentukan
sebagai pengakhiran kehamilan sebelum janin mencapai berat 500 gram
atau kurang dari 20 minggu (Sarwono, 2005).
Etiologi Abortus yang terjadi pada minggu-minggu pertama kehamilan
umumnya disebabkan oleh factor ovofetal, pada minggu-minggu berikutnya
(11 – 12 minggu), abortus yang terjadi disebabkan oleh factor maternal
(Sayidun, 2001). Faktor Ovofetal : Pemeriksaan USG janin dan
histopatologis selanjutnya menunjukkan bahwa pada 70% kasus, ovum
3
yang telah dibuahi gagal untuk berkembang atau terjadi malformasi pada
tubuh janin. Pada 40% kasus, diketahui bahwa latar, belakang kejadian
abortus adalah kelainan chromosomal. Pada 20% kasus, terbukti adanya
kegagalan trofoblast untuk melakukan implantasi dengan adekuat. Faktor
maternal : Sebanyak 2% peristiwa abortus disebabkan oleh adanya penyakit
sistemik maternal (systemic lupus erythematosis) dan infeksi sistemik
maternal tertentu lainnya. 8% peristiwa abortus berkaitan dengan
abnormalitas uterus kelainan uterus kongenital, mioma uteri submukosa,
inkompetensia serviks.
4
2. Bakteri misalnya Salmonella Typhi
3. parasite misalnya Plasmodium, Tosoplasmagondii
b. Penyakit Vaskular misalnya hipertensi vascular
c. kelainan endokrin, abortus spontn dapat terjadi bila produksi
progesterone tidak mencukupi atau pada penyakit disfungsi tiroid,
defisiensi insulin.
d. faktor imunologis,ketidakcocokan (Inkompatibilitas) system HLA (
Human Leokicyte Antigen).
e. Trauma, kasusnya jarang terjadi, umumny abortus terjadi segera terjadi
setelah trauma tersebut misalnya, trauma akibat pembedahan:
1. Pengangkatan ovarium yang mengandung corpus luteum graviditatum
sebelum minggu ke delapan
2. pembedahan intra abdominal dan opersai pada uterus pada saat hamil
f. kelainan uterus, hypoplasia uterus, mioma( terutama mioma
submukusa), serviks inkopenten.
g. faktor psikosomatik,pengaruhi dari faktor ini masih dipertannyakan.
●Faktor Eksternal
a. Radiasi
dosis 1-10 radbagi janin pada kehamilan 9 minngu pertama dapat merusak
janin dan dosis yang lebih tinggi dapat menyebabkan keguguran.
b. Obat-obatan seperti antagonis asam folat, anti koagulan, dan lain-lain.
Sebaiknya tidak menggunakan obat-obtan sebelum 16 minggu, kecuali
telah dibuktikan bahwa obat tersebut tidak membahayakan janin, atau
untuk pengobatan penyakit ibu yang parah
c. Bahan- bahan kimia lainnya seperti bahan yang mengandung arsen dan
benzene.
●Patogenesis
Kebanyakan abortus spontan terjadi segera setelah kematian janin yang
kemudian diikutidengan pendarahan kedalam desiduabasalis lalu terjadi
perubahan-perubahan nekrotik pada daerah implantasi, infiltrasi sel-sel
pradangan akut dan akhirnya pendarahan pervaginam. Buah kehamilan
5
terlepas seluruhnya atau sebagian yang diinterpretasikan sebagai benda
asing dalam ronnga Rahim hal ini menyebabkan kontraksi uterus dimulai,
dan segera setelah itu terjadi pendorongan benda asing keluar rongga
rahim (ekspolsi)
Sebelum minggu ke 10 hasil konsepsi biasanya dikeluarkan dengan
lengkap. Hal ini disebabkan sebelum minggu ke 10 vilikorialis belum
menanamkan diri dengan erat kedalam desidua hingga telur mudah
terlepas keseluruhannya. Antara minggu ke 10-12 korion tumbuh dengan
cepat dan hubungan vilikorialis dengan desidua makin erat hingga mulai
saat tersebut sering sisa-sisa korion( plasenta )tertinggal kalau terjadi
abortus).
6
e. Abortus Tertunda (Missed abortion), keadaan dimana janin telah mati
sebelum minggu ke-20 tetapi tertahan dalam Rahim selama beberapa
minggu setelah janin mati.
7
Hal ini dapat terjadi pada pekerjaan wanita yang sudah terlanjur
menandatangani kontrak bahwa selama beberapa waktu setelah
bekerja ia tidak boleh hamil. Hal semacam itu dapat juga terjadi pada
mereka yang masih meneruskan sekolah atau mereka yang belum
ingin hamil lagi atas alasan-alasan yang sah, misalnya karena alasan
anak yang terdahulu belum lagi berusia 1 tahun atau alasan tidak ingin
punya anak lagi atau juga karena kesehatan ibu yang lemah.
f. Kegagalan Kontrasepsi.
Bermula dari hubungan seks pranikah atau seks bebas adalah terjadi
kehamilan yang tidak diharapkan (KTD). Ada dua hal yang bisa
dilakukan oleh remaja, yaitu mempertahankan kehamilan dan mengakhiri
kehamilan (aborsi). Semua tindakan tersebut membawa dampak baik
fisik, psikis, sosial dan ekonomi.
8
b) Risiko Psikis atau Psikologis Ada kemungkinan pihak perempuan
menjadi ibu tunggal karena pasangan tidak mau menikahinya atau
mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kalau mau menikah, hal ini
juga bisa mengakibatkan perkawinan bermasalah dan penuh konflik
karena sama-sama belum dewasa dan siap memikul tanggungjawab
sebagai orang tua. Selain itu pasangan muda terutama pihak perempuan
akan dibantu oleh berbagai perasaan tidak nyaman seperti dihanyui rasa
malu terus-menerus, rendah diri, bersalah atau berdosa, depresi atau
tertekan, psikis dan lain-lain. Bila tidak ditangani dengan baik, maka
perasaan tersebut bisa menjadi gangguan kejiwaan yang lebih parah.
9
RANGKUMAN
10
EVALUASI MANDIRI
Jawaban: Diagnosa yang tepat pada kasus di atas adalah abortus Iminens, hal ini
diketahui dari hasil pemeriksaan inspekulo bahwa ada pengeluaran darah dari
ostium uteri eksternan dan tidak ada pembukaan
11
GLOSARIUM
12
Vaskular : Sistem peredaran darah
Vilikoriolis : Jonjot korion
Zigot : Hasil persatuan gamet jantan dan gamet betina
sampai terjadi pembelahan
13
DAFTAR PUSTAKA
14