Anda di halaman 1dari 3

Acute Kidney Injury

Chronic Kidney Disease 1. Acute kidney injury didefinisikan sebagai berikut:


Chronic Kidney Diseas adalah ketidakabnormalitasan a. Peningkatan SCr > 0,3 mg/dl dalam 48 jam
struktur atau fungsi ginjal, yang berlangsung selama > 3 b. Peningkatan SCr >1,5 x dari batas normal, terjadi sekitar 7 hari sebelumnya
bulan dengan implikasi kesehatan c. Vome urine <0,5 ml/kg/jam selama 6 jam
2. Aki dibagi dalam beberapa tahap sebagai berikut
a. Stage 1: peningkatan SCr >0,3mg/dl (≥26,5mmol/T) atau 1,5-1,9 times baseline
b. Stage 2: 2,0-2,9 times baseline
c. Stage 3: 3,0 times baseline atau peningkatan Scr ≥ 4mg/dl (≥353,6mmol/l)
atau inisiasi terapi pengganti ginjal atau usia pasien < 18 tahun, dengan
Stadium CKD
penurunan eGFR menjadi <35ml/menit per 1,73 m²
Stadium 1: kelainan ginjal dengan LFG normal atau meningkat ( >
90mL/min/1,73m²)
Stadium 2: kelainan ginjal dengan penurunan ringan pada LFG (60-
89mL/min/1,73m²)
Stadium 3: kelainan ginjal dengan penurunan moderat pada LFG (30- HEMODIALISA
59mL/min/1,73m²)
Stadium 4: kelainan ginjal dengan penurunan berat pda LFG (15-
29mL/min/1,73m²)
Stadium 5:stadium gagal ginjal (LFG < 15mL/min/1,73m² atau dialysis) Definisi
1. Menggunakan sebuah mesin
2. Memmbuang sisa metabolisme dan cairan berlebih
3. Biasanya dilakukan setidaknya 3 kali seminggu
4. Berlangsung selama beberapa jam
5. Membutuhkan akses ke aliran darah
Tujuan Peralatan HD 6. Bisa dilakukan di rumah atau dipusat dialisis
1. Menggantikan fungsi ginjal 1. Water treatment
dalam fungsi ekskresi yaitu 2. Dialiser
3. Cairan Dialysis
membuang sisa-sisa
a. Konsentrat cair Indikasi
metabolisme dalam tubuh, b. Konsentrat powder 1. Hiperklamia berat ( kalium >
seperti ureum, kreatinin 4. Blood line
7 MEQ/L
cairan, dan sisa metablolisme 5. AV fistule ( Needle No
16) 2. Azotemia berat (kreatinin
yang lainnya
6. Mesin Dialysis >10 MG/DL, urea normal
2. Sementara menunggu
a. Blood pump >100MG/DL)
program pengobatan
b. Sistem pengaturan 3. Asidosis berat (HCO3MG <
lain/selanjutnya
cairan dialysis 15 MG/DL)
3. Meningkatkan kualitas hidup c. Monitor Devices 4. Overhidrasi yang tidak
pasien yang mengalami (sirkuit)
responsip terhadap terapi
penurunan fungsi ginjal
deuretik
Komplikasi Pemeriksaan penunjang Kontra indikasi
1. Intradialytic hypotension (IDH) 1. Pemeriksaan darah lengkap 1. Koagulopati
2. Kram otot (hemoglobin protombin time (PT) / 2. Inkontabilitas hemodinamik
3. Nausea dan vomiting activated partai tromboplastin 3. Akses vaskuler sulit
4. Sakit kepala
5. Nyeri dada dan nyeri pungung
2. Pemeriksaan ginjal (ureum dan 4. Penyakit Alzheimer
6. Itching kreatinin) 5. Dementia multi infark
7. Disequilibrium syndrome 3. Elektrolit (natrium, kalium, kalsium, 6. Sindrom hepatorenal
dan klorida) 7. Sirosis hati berlanjut dengan
4. Pemeriksaan virology (B20, HbSAg hepatorenal
Diagnosa Keperawatan: dan TB) 8. Keganasan lanjut.

1. Kelebihan Volume Cairan


2. Ketidakefektifan Pola Nafas
3. Risiko Infeksi Asuhan Keperawatan
4. Resiko Penurunan Curah Jantung
5. Risiko Trauma Vaskuler
6. Nyeri akut NOC:
7. Regimen pengobatan tdk efektif
Keefektifan pompa jantung
Selama proses HD tak terdapat tanda
penurunan Curah Jantung/dapat diatasi
Dx : Resiko Penurunan Curah Jantung dengan kriteria hasil :
Definisi : Rentan terhadap ketidakadekuatan jantung untuk memompa darah untuk memenuhi 1. TD dalam rentang yang diharapkan
kebutuhan mekanisme tubuh, yang dapat menganggu kesehatan. 2. Dapat mentoleransi aktivitas, tidak
Batasan Karakteristik ada kelelahan
1. Perubahan ritme : Bradikardi, perubahan EKG, Palpitasi dan takikardi 3. Tidak ada edema paru, perifer dan
2. Perubahan Preload: Distensi vena jogular, edema, kelemahan, jantung murmur tidak ada asites
3. Perubahan afterload : Perubahan warna kulit (pucat, sianosis), oliguria, dyspnea, 4. Tidak ada penurunan kesadaran
perubahan pada tekanan darah
4. Perubahan kotraktilitas : orthopneu, paroxysmal, nocturnal dyspnea, adanya suara
jantung S3, adanya suara jantung S4
Faktor yang berhubungan
NIC:
1. Perubahan afterload Pengaturan Hemodinamik
2. Perubahan frekuensi jantung 1. Atur periode latihan dan istirahat
3. Perubahan irama jantung untuk menghindari kelelahan
4. Perubahan kontraktilitas 2. Anjurkan untuk menurunkan stres
5. Perubahan preload 3. Berikan cairan dengan tepat
6. Perubahan volume sekuncup 4. Berikan obat-obatan kontraktilitas
Dx : ketidakefektifn pola nafas
NOC: NIC: manajemen jalan
Definisi : inspirasi dan/atau ekspirasi
Setelah dilakukan asuhan keperawatan masalah nafas dan terapi oksigen
yang tidak memberi ventilasi adekuat
status pernafasan klien teratasi dipertahankan 1. Posisikan pasien untuk
Batasan karakteristik : bradipnea,
pada devisiasi ringan dari kisaran normal memaksimalkan ventilasi
dispnea, fase ekspirasi memanjang,
ditingkatkan ke tidak ada devisiasi dari kisaran 2. Motivasi untuk bernafas
ortopnea, penggunaan otot pernafasn
normal selama tindakan proses hemodialisa pelan, dalam
Factor berhubungan : ansietas, cedera
berlangsung, dengan kriteria hasil : 3. Pertahankan kepatenan
medulla spinalis, deformitasdinding dada,
5. Frekuensi pernafasan 4 devisiasi ringan jalan nafas
hiperventilasi, keletihan otot pernafasan,
6. Irama pernafasan 4 devisiasi ringan 4. Monitor aliran oksigen
nyeri.
7. Kepatenan jalan nafas 4 devisiasi ringan 5. Monitor efektifitas terapi
oksigen (seperti tekanan
oksimteri)
6. Atur dan ajarkan
mengenai penggunaan
perangkat oksigen yang
memudahkan mobilitas

Banjarmasin, 08 November 2019

Preseptor Klinik, Ners Muda,

(M. Sabirin, S.Kep., Ns, MM) (Maulida Rahmah, S.Kep)

Anda mungkin juga menyukai