Anda di halaman 1dari 2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Retorika

Kata “Retorika” berasal dari Bahasa Latin “Rethorika”, dari Bahasa Inggris
“Rethoric” dan dari Bahasa Yunani “Rethor” yang artinya ilmu berbicara, seni bicara
atau mahir bicara (Sunarjo, 1983:31).

Menurut Suhandang (2009:28), Retorika merupakan bentuk komunikasi yang


dimana seseorang menyampaikan buah pikirannya baik secara lisan maupun tertulis
kepada hadirin yang relatif banyak dengan pelbagai gaya dan cara bertutur serta selalu
dalam setiap situasi (face to face) baik langsung maupun tidak langsung.

Menurut Aristoteles, retorika merupakan the facult of seeing in any situation


the available means of persuasion yang artinya kemampuan untuk melihat perangkat
alat yang tersedia untuk mempersuasi.

Menurut Plato, retorika merupakan seni bertutur untuk memaparkan


kebenaran.

Menurut Syafi’ie (1988:1) retorika yang tidak memandang kemanfaatan dan


kebenaran bukanlah retorika.

Menurut Rahmat (2001:10), retorika merupakan ilmu yang mempelajari


tentang cara mengatur kata – kata agar timbul kesan yang telah dikehendaki-nya pada
diri khalayak. Retorika juga merupakan pemekaran bakat – bakat tertinggi manusia
yakni rasio dan cita rasa lewat bahasa selaku kemampuan untuk berkomunikasi dalam
medan pikiran.

Menurut Keraf (1994:3), retorika merupakan sebuah telaah atau studi yang
simpatik mengenai oratoria atau seni berpidato. Kemampuan dan kemahiran
berbahasa waktu itu diabdikan untuk menyampaikan pikiran dan gagasan melalui
pidato – pidato kepada kelompok – kelompok massa tertentu guna mencapai tujuan
tertentu.

Menurut Saputra (2006:2), retorika merupakan ilmu yang mempelajari tentang


bagaimana bertutur kata dihadapan orang lain dengan sistematis dan logis untuk
memberikan pemahaman dan meyakinkan orang lain.

Menurut Gusti Ngurah Oka, retorika merupakan ilmu yang mengajarkan


tindak dan usaha efektif dalam persuasi penataan.

Menurut Hendrikus (1991:14), retorika merupakan penampilan tutur untuk


membina saling mengerti dan kerja sama kedamaian dalam kehidupan masyarakat.
Jadi menurut saya, retorika merupakan ilmu dan seni dalam berbicara,
mengatur komposisi kata, menyampaikan atau mengajak orang lain sehingga mudah
dipahami dan diterima pendengar serta terkesan atas apa yang diucapkannya.

2.2. Tujuan Retorika

Menurut Tasmara (1997:156), terdapat lima tujuan retorika yaitu :

a. To Inform yaitu memberikan penerangan dan pengertian


kepada massa guna memberikan
penerangan yang mampu menanamkan
pengertian dengan sebaik – baiknya.
b. To Convise yaitu meyakinkan dan menginsafkan.
c. To Inspire yaitu menimbulkan inspirasi dengan teknik
dan sistem penyampaian yang baik dan
bijaksana.
d. To Intertain yaitu menggembirakan, menghibur dan
menyenangkan serta memuaskan.

2.3. Fungsi Retorika

Menurut Raudhonah (2007:52), fungsi retorika hampir sama dengan fungsi


komunikasi yaitu :

a. Mass Information yaitu

Anda mungkin juga menyukai