Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ARITMIA JANTUNG

DI RUANG 5a DAN 5b IPJT RS Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

Disusun Guna Memenuhi Tugas Profesi Ners

Oleh :

1. Stikes Maharani Malang


2. Universitas kadiri
3. Universitas Jember

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR.SAIFUL ANWAR


MALANG
2019
LEMBAR PENGESAHAN

Satuan Acara Penyuluhan di Ruang 5b IPJT RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
telah disetujui pada :

Hari : Kamis

Tanggal : 7 November 2019

Jam : 10.00 WIB

Mengetahui,

Pembimbing Klinik Pembimbing Institusi

( ) ( )

Kepala Ruangan

( )
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TOPIK : Arytmia Jantung


SASARAN : Keluarga Pasien
HARI/TANGGAL : Kamis, 07 November 2019
WAKTU : 10.00 WIB – 10.30 WIB
TEMPAT : RSSA Malang Ruang 5B IPJT

A. Latar Belakang
Banyak masyarakat tidak mengetahui tentang apa itu Aritmia Jantung.
Aritmia Jantung hanya diketahui pada orang tertentu yang hanya mempunyai
masalah tentang Jantung atau gangguan pada jantung.
Hal ini berdampak buruk, karena semakin lama penyakit atau gangguan yang
terjadi pada jantung pada penderita akan memperparah penyakit tersebut,
sehingga dapat terjadi komplikasi yang parah sehingga penyakit sulit untuk
dikendalikan.
Dari data pengkajian diperoleh bahwa sebagian masyarakat tidak mengetahui
tentang Aritmia Jantung, bagaimana gangguan tersebut muncul dan bagaimana
untuk menyikapinya. Oleh karena itu, diharapkan dengan adanya penyuluhan
tentang Aritmia Jantung akan menambah informasi pada masyarakat mengenai
Gejala Aritmia dan bagaimana menyikapi penyakit tersebut agar tidak terjadi
komplikasi yang lebih parah
B. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan, klien mampu memahami tentang Aritmia
Jantung
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan klien dapat :
a. Menyebutkan pengertian aritmia jantung
b. Menyebutkan tanda dan gejala aritmia jantung
c. Menyebutkan penyebab dari aritmia jantung
d. Menyebutkan komplikasi dari Aritmia Jantung
f. Menyebutkan pencegahan aritmia jantung
g. Penatalaksanaan aritmia jantung
C. Pokok Bahasan
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan pasien dan keluarga
mampu memahami arytmia
D. Media Dan Alat Penyuluhan
a. LCD
b. Laptop
E. Metode Penyuluhan
1. Metode penyuluhan langsung (ceramah dan tanya jawab)
2. Pendekatan massal
3. Metode kombinasi (melihat dan mendengarkan)
F. Setting Tempat

Keterangan: : Power Point

: Leader

: Observer

:Fasilitator

: Peserta

G. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Kegiatan
Waktu Kegiatan peserta Metode
Kegiatan Penyuluh
Pendahulua 5 menit 1. Salam pembuka 1. Menjawab salam Ceramah
n 2. Perkenalan 2. Mendengarkan dan Tanya
3. Penjelasan topik 3. Mendengarkan jawab
penyuluhan 4. Mendengarkan
4. Apersepsi peserta 5. Menyepakati
5. Kontrak waktu
Penyajian 15 Penjelasan materi Ceramah
dan Tanya menit tentang : 1. Mendengarkan dan Tanya
Tawab 1. Pengertian Aritmia 2. Memperhatikan jawab
Jantung 3. Menanggapi
2. Tanda dan gejala jawaban
Aritmia Jantung 4. Mendengarkan
3. Penyebab Aritmia
Jantung
4. Komplikasi Aritmia
Jantung
5. Pencegahan Aritmia
Jantung
6. Penatalaksanaan
aritmia jantung
Penutup 10 1. Mengevaluasi 1. Mendengarkan Ceramah
menit 2. Menyimpulkan 2. Mendengarkan dan Tanya
materi 3. Menjawab salam jawab
3. Salam penutup

H. Metode Evaluasi
1. Metode Evaluasi : Tanya jawab
2. Jenis Evaluasi : Lisan
I. Evaluasi
Pertanyaan:
1. Apakah pengertian Aritmia Jantung
2. Sebutkan gejala dan tanda dari Aritmia Jantung
3. Sebutkan sebab dan komplikasi dari Aritmia Jantung
4. Sebutkan bagaimana pencegahan dari Aritmia Jantung
5. Penatalaksanaan aritmia jantung

MATERI PENYULUHAN ARITMIA


A. Pengertian
Aritmia jantung adalah keadaan dimana jantung kita memompa darah
tidak teratur, bisa jadi lebih cepat atau lambat. Pada keadaan normal dan
istirahat, jantung orang dewasa akan berdenyut secara teratur antara 60 – 100
detak/menit ( Brunner & Suddarth, 2017)
Gangguan irama jantung atau aritmia merupakan komplikasi yang
sering terjadi pada infark miokardium.Aritmia atau disritmia adalah perubahan
pada frekuensi dan irama jantung yang disebabkan oleh konduksi elektrolit
abnormal atau otomatis (Doenges, 2016).
B. Tanda dan Gejala Aritmia Jantung
1. Nadi tidak teratur
2. Defisit nadi
3. Bunyi jantung irama tak teratur, bunyi ekstra, denyut menurun
4. Perubahan TD ( hipertensi atau hipotensi )
5. Kulit pucat, sianosis, berkeringat
6. Edema
7. Haluaran urin menurun bila curah jantung menurun berat
8. Disorientasi, bingung, perubahan pupil
9. Nyeri dada ringan sampai berat, dapat hilang atau tidak dengan obat
antiangina, gelisah
10. Nafas pendek, batuk, perubahan kecepatan atau kedalaman pernafasan
11. Bunyi nafas tambahan (krekels, ronki, mengi)
12. Kemerahan kulit (reaksi obat)
13. Inflamasi
14. Kehilangan kekuatan
C. Penyebab Aritmia Jantung :
a. Pemakaian obat – obatan antara lain oleh digitalis, quinidin dan obat-obat
anti aritmia lainnya
b. Alkohol yang berlebihan
c. Kadar hormon tiroid yang berlebihan
d. Tingkat oksigen darah yang rendah
e. Stress
f. Merokok
g. Peradangan jantung, misalnya demam reumatik, peradangan miokard
(miokarditis karena infeksi)
h. Gangguan sirkulasi koroner (aterosklerosis koroner atau spasme arteri
koroner), misalnya iskemia miokard, infark miokard.
i. Gangguan keseimbangan elektrolit (hiperkalemia, hipokalemia)
j. Gangguan pada pengaturan susunan saraf autonom yang mempengaruhi
kerja dan irama jantung
k. Ganggguan psikoneurotik dan susunan saraf pusat.
l. Gangguan metabolik (asidosis, alkalosis)
m. Gangguan endokrin (hipertiroidisme, hipotiroidisme)
n. Gangguan irama jantung karena kardiomiopati atau tumor jantung
o. Gangguan irama jantung karena penyakit degenerasi (fibrosis sistem
konduksi jantung.
p. Degeneratif/ Lanjut usia
D. Komplikasi dari Aritmia Jantung
1. Aterosklerosis
Aterosklerosis adalah penebalan dinding arteri sebelah dalam karena
endapan plak (lemak, kolesterol dan buangan sel lainnya) sehingga
menghambat dan menyumbat pasokan darah ke sel-sel otot. Aterosklerosis
dapat terjadi di seluruh bagian tubuh. Bila terjadi pada dinding arteri
jantung, maka disebut penyakit jantung koroner atau penyakit jantung
iskemik.
Aterosklerosis dimulai dari adanya lesi dan retakan pada dinding
pembuluh darah, terutama karena adanya tekanan kuat pada pembuluh
jantung.Pada tahap berikutnya, tubuh berusaha memulihkan diri dengan
menempatkan zat-zat lemak ke dalam pembuluh darah untuk menutup
keretakan. Lambat laun, karena proses peretakan dan penutupan yang
berulang, zat-zat lemak itu bisa menutup pembuluh jantung.

2. Infark Miokard Akut


Infark miokard adalah kematian otot jantung karena penyumbatan pada
arteri koroner. Otot-otot jantung yang tidak tersuplai darah akan mengalami
kerusakan atau kematian mendadak.
3. Kardiomiopati
Kardiomiopati adalah kerusakan atau gangguan otot jantung sehingga
menyebabkan dinding-dinding jantung tidak bergerak sempurna dalam
menyedot dan memompa darah. Penderita kardiomiopati seringkali berisiko
terkena arritmia dan gagal jantung mendadak.
4. Penyakit Jantung Rematik
Penyakit jantung rematik adalah kerusakan pada katup jantung karena
demam rematik, yang disebabkan oleh bakteri streptokokus.
5. Gagal Jantung Kongestif
Gagal jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah
secara efektif ke seluruh tubuh. Jantung dikatakan gagal bukan karena berhenti
bekerja, namun karena tidak memompa sekuat yang seharusnya. Sebagai
dampaknya, darah bisa berbalik ke paru-paru dan bagian tubuh lainnya.
6. Fibrilasi Atrial
Fibrilasi atrial adalah gangguan irama listrik jantung yang mengganggu
atrial. Gangguan rangsangan listrik ini menyebabkan kontraksi otot jantung
tidak beraturan dan memompa darah secara tidak efisien. Akibatnya, atrium
jantung tidak sepenuhnya mengosongkan darah menuju ke serambi (ventrikel).
Fibrilasi atrial biasanya terkait dengan banyak gangguan jantung lainnya,
termasuk kardiomiopati, koroner, hipertropi ventrikel, dll.
7. Inflamasi Jantung
Inflamasi jantung dapat terjadi pada dinding jantung (miokarditis),
selaput yang menyelimuti jantung (perikarditis), atau bagian dalam
(endokarditis). Inflamasi jantung dapat disebabkan oleh racun maupun infeksi.
8. Kelainan Katup Jantung
Katup jantung berfungsi mengendalikan arah aliran darah dalam
jantung. Kelainan katup jantung yang dapat mengganggu aliran tersebut,antara
lain karena pengecilan (stenosis), kebocoran (regurgiasi), atau tidak menutup
sempurna (prolapsis). Kelainan katup dapat terjadi sebagai bawaan lahir
maupun karena infeksi dan efek samping pengobatan.

E. Pencegahan Aritmia Jantung


a. Dengan Pola Hidup Sehat
Upaya pencegahan untuk menghindari penyakit jantung dan stroke
dimulai dengan memperbaiki gaya hidup dan mengendalikan faktor risiko
sehingga mengurangi peluang terkena penyakit tersebut.
Hindari obesitas atau kegemukan dan kolesterol tinggi. Dengan
mengkonsumsi lebih banyak sayuran, buah-buahan, padi-padian, makanan
berserat lainnya dan ikan. Kurangi daging, makanan kecil (cemilan), dan
makanan yang berkalori tinggi dan banyak mengandung lemak jenuh
lainnya.
b. Berhenti merokok, juga hindari asap rokok dari lingkungan.
Merokok menyebabkan elastisitas pembuluh darah berkurang,
sehingga meningkatkan pengerasan pembuluh darah arteri, dan
meningkatkan faktor pembekuan darah yang memicu penyakit jantung dan
stroke. Perokok mempunyai peluang terkena stroke dan jantung koroner
sekitar dua kali lipat lebih tinggi dibanding dengan bukan perokok
c. Kurangi minum alkohol.
Alkohol dapat menaikan tekanan darah, memperlemah jantung,
mengentalkan darah dan menyebabkan kejang arteri.
d. Lakukan Olahraga atau aktivitas fisik.
Olahraga dapat membantu mengurangi bobot badan, mengendalikan
kadar kolesterol, dan menurunkan tekanan darah yang merupakan faktor risiko
lain terkena jantung dan stroke.
e. Kendalikan tekanan darah tinggi dan kadar gula darah.
Hipertensi merupakan faktor utama terkena stroke dan juga penyakit
jantung koroner. Diabetes juga meningkatkan risiko stroke 1,5 - 4 kali lipat,
terutama apabila gula darahnya tidak terkendali.
f. Hindari penggunaan obat-obat terlarang seperti heroin, kokain, amfetamin,
karena obat-obatan narkoba tersebut dapat meningkatkan risiko stroke 7 kali
lipat dibanding dengan yang bukan pengguna narkoba

F. Makanan pantangan bagi penyakit jantung :


1) Kue-kue yang terlalu manis dan gurih : Dodol, cake, tarcis dll.
2) Semua daging berlemak
3) Goreng-gorengan, santan kental
4) Sayuran yang menimbulkan gas seperti : Kol, sawi, lobak.
5) Lombok dan bumbu-bumbu yang merangsang.
6) Kopi, minuman soda dan alkohol.
7) Nangka, durian dan alpukat harus dibatasi
G. Penatalaksanaan aritmia jantung
1. Penanganan Aritmia di rumah
a. Istirahat dengan berbaring
b. Lepaskan ikatan-ikatan yang menghalangi jalan napas (dasi, sabuk dll)
c. Relaksasi
Stres bisa memicu atau memperburuk palpitasi jantung, karena stres dan
kegembiraan bisa mempengaruhi kadar adrenalin dalam tubuh.
Mengelola stres melalui relaksasi bisa membantu mengatasi jantung
berdebar. Diantara cara yang dapat dilakukan yaitu dengan berdzikir,
meditasi, tai chi, atau yoga.

Cobalah duduk bersila dan angkat napas perlahan melalui lubang hidung
dan keluarkan melalui mulut. Ulangi sampai Anda merasa tenang. Fokus
dan rileks sepanjang hari juga sangat diperlukan, tidak hanya saat jantung
berdebar menyerang.

d. Manuver vagal
membasuh wajah dengan air dingin dapat mengatasi jantung berdebar

Saraf vagus memiliki banyak fungsi, termasuk menghubungkan otak ke


jantung. Manuver vagal bertujuan untuk merangsang saraf vagus
sehingga dapat membantu mengatur detak jantung yang cepat. Anda bisa
merangsang saraf vagus di rumah, tapi sebaiknya dikonsultasikan dengan
dokter terlebih dahulu.
Berikut adalah beberapa cara merangsang saraf vagus untuk mengatasi
jantung berdebar:
-Menggunakan Air dingin.
Curahkan air dingin ke wajah, atau oleskan handuk dingin atau icepack
ke wajah selama 20-30 detik. "Kejutan" air dingin membantu
menstimulasi saraf.
-Batuk.
Gerakan batuk akan merangsang nervus vagus dan memperlambat detak
jantung. Lakukan batuk dengan kuat dan terus menerus pada satu waktu.
Batuk yang hanya sekali tidak akan menghentikan palpitasi.
-Muntah.
Rangsangan muntah dapat dilakukan dengan menekan lidah bagian
belakang menggunakan jari secara cepat. Begitu refleks muntah terjadi,
maka saraf vagus akan terangsang dan detak jantung akan melambat.
-Mengedan.
Tahan nafas dan mengedanlah kuat seperti saat buang air besar. Jika hal
ini dirasa sulit, maka sebagai alternatifnya dapat meniup sedotan buntu
atau pipa apapun yang buntu.
Untuk hasil terbaik, lakukan manuver ini sambil berbaring telentang dan
lakukan yang menurut Anda paling mudah.

e. Minum air putih


Dehidrasi dapat menyebabkan jantung berdebar. Tak heran, karena darah
kita mengandung air, jadi saat mengalami dehidrasi, darah bisa menjadi
lebih tebal kental. Semakin kental, maka semakin berat bagi jantung
untuk memompanya ke pembuluh darah. Sebagai akibatnya, detak
jantung akan meningkat dan berpotensi menimbulkan palpitasi.

Jika Anda mulai merasakan denyut jantung meningkat, maka raihlah


segelas air dan minum saat duduk. Untuk mengetahui cukup tidaknya
kebutuhan air, perhatikan warna air seni Anda, jika masih berwarna
kuning atau pekat, maka masih perlu banyak minum hingga air seni yang
dihasilkan tidak berwarna (jernih) atau kuning jernih.

f. Kembalikan keseimbangan elektrolit


Elektrolit membantu memindahkan sinyal listrik ke seluruh tubuh. Sinyal
listrik penting untuk berfungsinya jantung dalam memompa darah.
Beberapa elektrolit yang bisa bermanfaat bagi kesehatan jantung antara
lain: kalium (potasium), kalsium, magnesium, sodium (natrium)
Sebagian besar elektrolit ini paling baik diperoleh dari makanan. Alpukat,
pisang, ubi jalar, dan bayam merupakan sumber potasium yang baik.
Untuk meningkatkan asupan kalsium, makan lebih banyak sayuran
berdaun gelap dan produk susu. Sayuran hijau gelap juga merupakan
sumber magnesium, begitu juga kacang-kacangan dan ikan. Sedangkan
sodium (garam dapur) dapat diperoleh dari makanan sehari-hari, terutama
yang terasa asin.

Jika diperlukan, suplemen juga dapat membantu menjaga keseimbangan


elektrolit sehingga dapat mengatasi jantung berdebar. Namun bicarakan
dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen apapun.

Jadi, perhatikan asupan Anda beberapa hari terakhir, jika ada diantara
beberapa sumber makanan di atas yang kelebihan atau kekurangan, maka
berusahalah untuk menyeimbangkannya. Terlalu banyak elektrolit bisa
menimbulkan masalah, termasuk jantung berdebar. Jika Anda dicurigai
mengalami ketidakseimbangan, dokter dapat menguji urine dan darah
untuk memastikannya.

g. Hindari stimulan
Ada banyak zat yang mungkin membuat jantung berdetak kencang.
Menghilangkan hal-hal berikut dari rutinitas harian dapat mengurangi
atau bahkan menghentikan jantung berdebar:
-Makanan dan minuman berkafein.
-Rokok dan produk tembakau lainnya.
-Konsumsi alkohol berlebihan.
-Obat batuk pilek tertentu.
-Penekan nafsu makan.
-Obat yang digunakan untuk mengobati penyakit jiwa.
-Obat tekanan darah tinggi.
-Obat-obatan terlarang seperti kokain, atau methamphetamines, dll.
Pemicu bagi tiap-tiap orang dapat berbeda, oleh sebab itu cobalah
mencatat semua jenis makanan atau produk yang konsumsi yang
menyebabkan jantung berdebar. Jika memungkinkan, hindarilah segera
dan perhatikan apakah hal tersebut dapat mengatasi jantung berdebar.
h. Rujuk ke RS dengan posisi berbaring dan perjalanan yang stabil

2. Penanganan di Rumah Sakit


Dengan melakukan pemeriksaan penunjang sebagai berikut:
a. EKG
Menunjukkan pola cedera iskemik dan gangguan konduksi. Menyatakan
tipe atau sumber disritmia dan efek ketidakseimbangan elektrolit dan obat
jantung.
b. Monitor Holter
Gambaran EKG (24 jam) mungkin diperlukan untuk menentukan dimana
disritmia disebabkan oleh gejala khusus bila pasien aktif (di rumah/kerja).
Juga dapat digunakan untuk mengevaluasi fungsi pacu jantung/efek obat
antidisritmia
c. Foto dada
Dapat menunjukkan pembesaran bayangan jantung sehubungan dengan
disfungsi ventrikel atau katup
d. Pemeriksaan tiroid
Peningkatan atau penururnan kadar tiroid serum dapat
menyebabkan.meningkatkan disritmia.

3. Penatalaksanaan Medis
1. Terapi medis
Obat-obat antiaritmia: Adenosine, Digoxin, Magnesium Sulfate
2. Terapi mekanis
a. Temporary pacemaker (TPM): alat listrik yang mampu menghasilkan
stimulus listrik berulang ke otot jantung untuk mengontrol frekuensi
jantung
b. Permanent pacemaker ( PPM).
Kondisi ini membutuhkan perhatian khusus dan memerlukan pengobatan
dengan alat pacu jantung permanen . PPM merupakan alat medis berupa
generator pengatur irama jantung, yang menghasilkan impuls listrik dan
memicu kontraksi otot jantung melalui kabel elektroda
DAFTAR PUSTAKA

Santoso Karo karo. Buku Ajar Kardiologi. Jakarta : Balai Penerbit FKUI ; 2016
Smeltzer Suzanne C. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth.
Ed. 8. Jakarta : EGC; 2017
Hanafi B. Trisnohadi. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Ed. 3. Jakarta : Balai
Penerbit FKUI ; 2016
http://asuhankeperawatans.blogspot.com/2010/11/asuhan-keperawatan-aritmia-
gangguan.html

Anda mungkin juga menyukai