Anda di halaman 1dari 3

STRATEGI PELAKSANAAN

INITIAL KLIEN : Ny. S


CORE PROBLEM : Isolasi Sosial
HARI/TANGGAL : Rabu, 27 November 2019
PERTEMUAN KE :2

PROSES KEPERAWATAN
I. KONDISI KLIEN (DS DAN DO)
DS : Klien mengatakan malas bergaul dengan orang lain, klien
mengatakan dirinya tidak ingin ditemani perawat dan meminta untuk
sendirian, klien mengatakan tidak mau berbicara dengan orang lain, klien
tidak mau
DO : Klien tampak kurang sopan, apatis, ekspresi wajah kurang berseri,
tidak merawat diri dan tidak memperhatikan kebersihan diri, tidak ada atau
kurang komunikasi verbal, mengisolasi diri, dan tidak atau kurang sadar
terhadap lingkungan sekitarnya,

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN


Isolasi Sosial

III. TUJUAN KHUSUS :


Klien mampu membina hubungan saling percaya, menyadari penyebab
isolasi sosial serta mampu berinteraksi dengan orang lain.

IV. TINDAKAN KEPERAWATAN


1. Membina hubungan saling percaya antara pasien dengan perawat
2. Membantu pasien mengenal penyebab isolasi sosial
3. Membantu pasien mengenali keuntungan dari membina hubungan dengan
orang lain
4. Membantu pasien mengenal kerugian dari tidak membina hubungan
5. Membimbing pasien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian.
PROSES PELAKSANAAN TINDAKAN
A. FASE ORIENTASI
a. SALAM TERAPEUTIK
“Selamat Pagi Ibu, saya Indristy Yohana panggil saja Suster Indri.
Saya mahasiswa STIK Sint Carolus yang akan bertugas disini dari
pukul 08.00-14.00 siang nanti. Siapa nama Ibu ? Senang dipanggil
dengan nama apa ibu?”

b. EVALUASI/VALIDASI
“Bagaimana perasaan Ibu hari ini?”
“Tadi Suster Indri lihat, Ibu sedang duduk sendiri di dekat temat
nonton tv ya? “Menurut Ibu duduk sendirian kenapa Bu?”
“Ibu coba lihat deh, di depan Ibu ada teman yang sedang mengobrol
bersama, menurut Ibu rasanya mengobrol dengan teman seperti apa
ya?”

c. KONTRAK (TOPIK,WAKTU,TEMPAT) SERTA TUJUAN


INTERAKSI
i. TOPIK : “Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang
keluarga dan teman-teman Ibu?”
ii. WAKTU : “Mau berapa lama Bapak/Ibu? “Bagaimana kalau 15
menit ?”
iii. TEMPAT : “Mau dimana kita bercakap-cakap? Bagaimana
kalau di ruang makan?”

B. FASE KERJA
“Asal ibu darimana? Siapa saja yang tinggal serumah dengan ibu? Siapa yang
paling dekat dengan Ibu? Siapa yang jarang bercakap-cakap dengan Ibu? Apa
yang membuat Ibu jarang bercakap-cakap dengannya?”
“Apa saja kegiatan yang biasa Ibu lakukan dengan teman yang Ibu kenal?”
“Apa yang menghambat Ibu dalam berteman atau bercakap-cakap dengan
pasien lain?”
“Menurut Ibu apa saja keuntungan kalau kita mempunyai teman? Wah benar,
ada teman bercakap-cakap. Apa lagi? (sampai pasien dapat menyebutkan
beberapa) Nah kalau kerugiannya tidak mempunyai teman apa ya Ibu ya, apa
lagi? (sampai pasien dapat menyebutkan beberapa). Jadi banyak juga ruginya
kalau tidak punya teman ya. Kalau begitu inginkah Ibu belajar berteman
dengan orang lain?”
“Bagus. Bagaimana kalau sekarang kita belajar berkenalan dengan orang
lain?”
“Begini lho Ibu, untuk berkenalan dengan orang lain kita sebutkan dahulu
nama kita dan nama panggilan yang kita suka asal kita dan hobi. Contoh
Nama saya,..senang dipanggil apa ,.. asal saya dari ,.., hobi saya ,..
“Selanjutnya Ibu menanyakan nama orang yang diajak berkenalan.
Contohnya begini Nama bapak siapa? Senang dipanggil apa? Asalnya dari
mana? Hobinya apa?”
“Ayo Ibu dicoba! Contohnya, saya belum kenal dengan Ibu. Coba berkenalan
dengan saya!”
“Ya bagus sekali! Coba sekali lagi. Bagus sekali”
“Setelah Ibu berkenalan dengan orang tersebut Ibu dapat melanjutkan
percakapan tentang hal-hal yang menyenangkan untuk Ibu bicarakan.
misalnya tentang cuaca hari ini, tentang hobi, tentang keluarga, pekerjaan dan
sebagainya.”

C. FASE TERMINASI
a. EVALUASI RESPON KLIEN TERHADAP TINDAKAN
KEPERAWATAN
i. EVALUASI KLIEN (SUBJEKTIF
“Bagaimana perasaan Ibu setelah kita latihan berkenalan?”
ii. EVALUASI PERAWAT (OBJEKTIF)
(klien tampak lebih banyak kontak mata dengan perawat, dan
menjawab percakapan perawat lebih intens)
“Setelah kita ngobrol tadi, panjang lebar, sekarang coba Ibu
simpulkan pembicaraan kita tadi ?”
“Coba sebutkan apa saja yang ditanyakan ketika kita
mengajak orang lain berkenalan ?

b. TINDAK LANJUT KLIEN


“Ibu dapat mengingat-ingat apa yang kita pelajari tadi selama saya
tidak ada. Sehingga Ibu lebih siap untuk berkenalan dengan orang
lain.”

c. KONTRAK YANG AKAN DATANG (TOPIK, WAKTU, TEMPAT)


i. TOPIK : “Bagaimana kalau besok kita praktikkan ke teman
saya, suster Martha ?” “Bagaimana Ibu mau kan ?”
j. WAKTU : “Mau pukul berapa mencobanya? Mari kita
masukkan pada jadwal kegiatan harian Ibu.”
k. TEMPAT : “Kira-kira dimana tempat yang enak kita bertemu
besok, apa masih disini atau cari tempat yang lain ?”
“Baiklah, sampai jumpa”. “Selamat Siang Ibu…”

Anda mungkin juga menyukai