Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS CONJOINT TERHADAP PREFERENSI

KONSUMEN PADA PRODUK MINYAK GORENG KELAPA


SAWIT DI KOTA MEDAN

Dela Agustina*), Luhut Sihombing**),Salmiah**)

*) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera


Jl. Prof. A. Sofyan No.3 Medan.
Hp. 082167399569, E-mail: delaagustina35@yahoo.com
**) Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Sumatera Utara
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis preferensi konsumen terhadap atribut


produk minyak goreng kemasan di Kota Medan, untuk menganalisis urutan atribut
dari minyak goreng kemasan yang paling penting menurut preferensi konsumen di
Kota Medan, untuk mengetahui tingkat keakuratan prediksi model hasil estimasi
dengan hasil aktual pada proses conjoint. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode conjoint.Atribut produk minyak goreng yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kejernihan,warna,bentuk kemasan, ukuran
kemasan, harga kemasan, media promosi dan outlet.
Hasil penelitian menunjukkan preferensi konsumen dalam membeli produk
minyak goreng dengan spesifikasi kejernihan minyak yang bening, warna minyak
kuning keemasan, bentukkemasan dalam botol, ukuran kemasanproduk dalam 1L,
harga kemasanproduk <Rp.20.000, media promosi diketahui dari media elektronik
dan outlet di pasar modern (minimarket).Urutan atribut produk minyak goreng
yang dianggap penting oleh konsumen yakni atribut bentukkemasan, atribut
ukuran kemasan, atribut media promosi, atribut harga kemasan, atribut warna,
atribut kejernihan dan atribut outlet. Nilai korelasi Pearson’s (0,997) dan
Kendall’s Tau (0,996) dan nilai siginifikansi 0,000 (<0,05) dimana ada hubungan
yang kuat antara preferensi estimasi dan preferensi aktual.

Kata Kunci : Analisis Conjoint, Preferensi Konsumen dan Atribut Produk

ABSTRACT

The objectives of research are to analyze consumers' preferences towards the


attribute of package cooking oil products in Medan, to analyze the order of
attribute of package cooking oil products which are very important, based on
consumers' preference in Medan and to find out the levels of accuracy of
prediction model with actual results in conjoint process. Conjoint method was
used in the research. The attributes of cooking oil product, used in the research,
were purity, color, package form, package size, package price, media for
promotion, and outlets.
The results of research showed that consumers' preference in purchasing cooking
oil products was based on certain specifications; namely, excellent clarity of oils,
golden colored cooking oil, bottled package form, product package size in 1L,
product package price <Rp.20.000, promotion through electronic media and
outlets in modern markets (minimarket). The order of attributes of cooking oil
products considered important by the consumers was package form, package size,
promotion media, consumers’ price, color, clarity and outlets. Pearson’s
correlation value (0,997) and Kendall’s Tau (0.996) and significance value 0.000
(<0.05) showed that there was a strong correlation between estimate preference
and actual preference.

Keywords: Conjoint Analysis, Consumers' Preference, and Products Attribute

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Minyak goreng merupakan salah satu dari sembilan bahan pokok yang penting
bagi masyarakat Indonesia. Minyak goreng dapat dikonsumsi oleh seluruh lapisan
masyarakat. Peningkatan kebutuhan dalam mengkonsumsi makanan akan
cenderung meningkatkan permintaan produk minyak goreng. Sebagian besar
permintaan terhadap minyak goreng ialah untuk konsumsi rumah tangga. Pada
saat ini minyak goreng kelapa sawit dipasarkan dalam dua bentuk, yaitu secara
curah dan kemasan (bermerek) tertentu. Minyak goreng curah dan minyak goreng
bermerek merupakan hasil dari proses industri namun memiliki perbedaan dari
segi kualitas (Anonimus, 2014).
Peningkatan kebutuhan terhadap minyak goreng menyebabkan semakin banyak
muncul perusahaan yang bergerak dalam industri minyak goreng kelapa sawit,
terutama minyak goreng bermerek. Saat ini tercatat lebih dari 30 merek yang
beredar di pasaran seperti Bimoli,Filma,Tropical,Sania,Sunco,Hemat,Happy
Oil,Fortune,Kunci Mas,Rose Brand, Sunrise dan lainnya.Produk yang menarik
dapat diartikan sebagai produk yang memberikan keterangan, mempengaruhi serta
menyakinkan konsumen tentang adanya suatu yang menarik dari barang atau jasa
dan dapat menggerakan khalayak untuk menggunakan produk tersebut. Akan
tetapi, untuk melakukan pembelian tentu saja konsumen tidak membeli hanya
karena satu atribut saja, melainkan oleh beberapa kombinasi atribut.
Produsen harus mengetahui atribut dan kombinasi atribut yang mempengaruhi
keputusan konsumen dalam membeli produknya. Oleh karena itu, peneliti ingin
mengidentifikasi tentang preferensi konsumen terhadap minyak goreng
berdasarkan atributnya. Dengan mengetahui kombinasi atribut minyak goreng
yang dipilih kosumen dapat membantu untuk mengembangkan minyak goreng
kemasan yang sesuai dengan preferensi konsumen tersebut (Anonimus, 2014).

Identifikasi Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana preferensi konsumen
terhadap atribut produk minyak goreng kemasan di Kota Medan ?, bagaimana
urutan atribut dari minyak goreng kemasan yang paling penting menurut
preferensi konsumen di Kota Medan ?, bagaimana tingkat keakuratan prediksi
model hasil estimasi dengan hasil aktual pada proses conjoint ?

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis preferensi konsumen terhadap atribut
produk minyak goreng kemasan di Kota Medan, untuk menganalisis urutan atribut
yang paling penting dari produk minyak goreng kemasan berdasarkan preferensi
konsumen di Kota Medan, untuk mengetahui tingkat keakuratan prediksi antara
hasil estimasi dengan hasil aktual pada proses conjoint..

LANDASAN TEORI

Teori Konsumen
Teori perilaku konsumen yaitu teori yang menjelaskan tindakan konsumen dalam

mengkonsumsi barang-barang,dengan pendapatan tertentu dan harga barang

tertentu pula sedemikian rupa agar konsumen mencapai tujuannya.Tujuan

konsumen untuk memperoleh manfaat atau kepuasan sebesar-besarnya dari

barang-barang yang dikonsumsi (maximum satisfaction). Danteori ekonomi

menganggap bahwa maximum satisfaction itu adalah tujuan akhir konsumen

(Hanna, 2001).
Pemasaran

Pemasaran adalah proses sosial (individu dan kelompok) untukmendapatkan apa


yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan
secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Sedangkan
bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan
untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran.
Sebagai jantung marketing, bauran pemasaran minimal mencakup empat hal :
- Produk dan jasa yang dihasilkan
- Harga yang ditawarkan untuk sebuah produk yang dihasilkan
- Strategi promosi yang ditempuh dapat meningkatkan awareness atas barang/jasa
yang dihasilkan ditengah-tengah persaingan.
- Strategi pendistribusian produk (Kotler, 2007).

Analisis Conjoint

Analisis Conjoint ialah teknik yang digunakan secara khusus untuk mengetahui
bagaimana perilaku konsumen terhadap suatu produk atau jasa dan untuk
membantu mendapatkan kombinasi atau komposisi atribut-atribut suatu produk
atau jasa baik baru maupun lama yang paling disukai konsumen. Atribut-atribut
merupakan elemen-elemen yang terdapat pada suatu produk yang berfungsi
menjelaskan karakter produk tersebut(Hair et al, 2006).

Model Analisis Conjoint


𝒎 𝒌

𝑼(𝑿) = ∑ ∑ 𝜷𝐢𝐣𝑿𝒊𝒋
𝒊=𝟏 𝒋=𝟏

Dimana:

U(X) = keseluruhan utilitas dari alternatif


bij = j = 1,2 ki dari i atribut ( 1 = 1,2....m)
ki = no level pada atribut i
ij
m = jumlah atribut
Xij = 1 apabila level j dari atribut ; dan 0 kalau tidak dipilih.
Untuk menentukan tingkat kepentingan atribut ke-i (Wi), ditentukan
melaluipersamaan berikut:

𝑼(𝑿) = (𝑰𝒊 / ∑ 𝑰𝒊) 𝒙 𝟏𝟎𝟎 %


𝒊=𝟏

Dimana :
Ii = {max(aij) – min(aij)}, untuk masing – masing i
Pada bidang pemasaran, analisis ini banyak digunakan untuk mengetahui
preferensi konsumen akan produk baru atau desain produk. Jadi, pada dasarnya
tujuan analisis conjoint adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi seseorang
terhadap suatu objek yang terdiri dari atas satu/banyak bagian.

Penelitian Terdahulu
Berdasarkan skripsi Resmawati (2013) dengan penelitiannya berjudul “Analisis
Preferensi Konsumen terhadap Produk Susu Berbasis Analisis Conjoint”
menggunakan Metode Presentasi “pairwise-comparison” bertujuan untuk
memahami dan mengetahui preferensi konsumen terhadap kombinasi atribut
produk susu khusus untuk umur remaja. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah analisis conjoint dengan menggunakan pairwise-comparison sebagai
metode presentasinya. Atribut yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
susu, rasa, kemasan dan kandungan lemak. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa kemasan merupakan atribut terpenting dibandingkan dengan atribut
lainnya dengan nilai relaltive importance sebesar 56,13%. Atribut terpenting
kedua yaitu rasa susu dengan nilai relaltive importance 38,55%. Kandungan
lemak menempati rangking ketiga dengan nilai relaltive importance sebesar
4,28%, dan jenis susu sebagai atribut keempat dengan relaltive importance nilai
sebesar 1,05%. Selain itu, stimuli yang diinginkan konsumen untuk produk susu
khusus umur remaja adalah jenis susu kental, rasa coklat, kemasan kaleng, dan
kandungan lemak non fat.
METODE PENELITIAN

Metode Penentuan Lokasi Penelitian


Daerah penelitian ditentukan secara purposive sampling artinya daerah penelitian
ditentukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu disesuaikan dengan
tujuan penelitian. Dengan pertimbangan bahwa provinsi Sumatera Utara memiliki
potensi yang cukup besar dalam memproduksi minyak goreng sehingga dapat
memenuhi kebutuhan akan minyak goreng yang cenderung meningkat setiap
tahunnya.

Metode Penentuan Sampel


Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah metode Accidental
yaitu metode pengambilan sampel dengan memilih siapa yang kebetulan ada/
dijumpai dilokasi penelitian. Dalam analisis conjointukuran sampel yang
dipertimbangkan berkisar antara 50-200 yang dianggap sudah cukup memadai.
Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini ditetapkan sebanyak 50
responden yang dianggap telah mewakili populasi konsumen minyak goreng di
Kota Medan(Hair, 2006).

Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dua sumber yaitu
sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer merupakan sumber data
yang diperoleh langsung dari lapangan, baik dengan cara wawancara, pengamatan
langsung dilapangan maupun pengisian kuisioner oleh responden. Sumber
sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber-sumber lain yang relevan.

Metode Analisis Data


Proses dasar conjoint analysis:
1. Menentukan Perancangan Atribut dan Level
Penentuan atribut dan taraf/level atribut ditentukan berdasarkan hasil wawancara
kepada responden dan pra survei di pasar modern (minimarket).
Tabel 3.4.a Atribut dan Taraf/Level Minyak Goreng
No. Bauran Atribut Taraf/Level
1. Produk Warna 1. Kuning Keemasan
2. Kuning Tua
Kejernihan 1. Bening
2. Keruh
Bentuk Kemasan 1. Botol Plastik
2. Plastik Lunak (refill)
3. Jrigen
Ukuran Kemasan 1. 1L
2. 2L
3. 5L
2. Harga Harga per 1. < Rp.20.000
Kemasan 2. Rp.20.000 – Rp.30.000
3. > Rp.30.000
3. Promosi Media Promosi 1. Keluarga
2. Media Cetak
3. Media Elektronik
4. Distribusi Outlet 1. Pasar Tradisional
2. Pasar Modern
Sumber: Data Diolah (2014)
Dari atribut dan subatribut yang telah dibuat diperoleh jumlah atribut Minyak
goreng sebanyak 7 faktor dan terdapat 18 taraf/level.

2. Mendesain Stimuli
Kombinasi antara faktor dengan level disebut satu stimuli. Dalam penelitian ini
bentuk stimuli yang bisa dibentuk yaitu warna, kejernihan, brntuk kemasan, harga
per kemasan, ukuran kemasan, media promosi dan outlet. Dalam penelitian
ini,menggunakan metode full-profile yang mengevaluasi banyak faktor.Pada
pengukuran ini untuk memudahkan responden dalam mengevaluasi semua stimuli
digunakan fractional factorial design pada SPSS 17.0 .
Tabel 3.4.b Design Stimuli Produk Minyak Goreng Kemasan

NO WARNA KEJERNIHAN KEMASAN UKURAN HARGA PROMOSI OUTLET STATUS_


1 Kuning Keemasan Keruh Plastik (Refill) 1L Rp.20.000-Rp.30.000 Media Elektronik Pasar Modern Design
2 Kuning Tua Keruh Plastik (Refill) 1L >Rp.30.000 Keluarga Pasar Tradisional Design
3 Kuning Tua Keruh Jrigen 5L <Rp.20.000 Media Elektronik Pasar Tradisional Design
4 Kuning Keemasan Bening Botol 1L <Rp.20.000 Keluarga Pasar Tradisional Design
5 Kuning Tua Keruh Botol 1L <Rp.20.000 Media Cetak Pasar Tradisional Design
6 Kuning Keemasan Bening Jrigen 1L Rp.20.000-Rp.30.000 Media Cetak Pasar Tradisional Design
7 Kuning Tua Bening Jrigen 1L >Rp.30.000 Keluarga Pasar Modern Design
8 Kuning Keemasan Keruh Botol 1L <Rp.20.000 Keluarga Pasar Modern Design
9 Kuning Tua Bening Botol 1L <Rp.20.000 Media Elektronik Pasar Modern Design
10 Kuning Keemasan Keruh Botol 5L >Rp.30.000 Media Cetak Pasar Modern Design
11 Kuning Tua Keruh Botol 2L Rp.20.000-Rp.30.000 Keluarga Pasar Tradisional Design
12 Kuning Tua Bening Plastik (Refill) 2L <Rp.20.000 Media Cetak Pasar Modern Design
13 Kuning Keemasan Bening Plastik (Refill) 5L <Rp.20.000 Keluarga Pasar Tradisional Design
14 Kuning Keemasan Keruh Jrigen 2L <Rp.20.000 Keluarga Pasar Modern Design
15 Kuning Keemasan Bening Botol 2L >Rp.30.000 Media Elektronik Pasar Tradisional Design
16 Kuning Tua Bening Botol 5L Rp.20.000-Rp.30.000 Keluarga Pasar Modern Design
Dari tabel diatas pada stimuli pertama kombinasi minyak goreng kemasan yang
mungkin menjadi preferensi konsumen adalah minyak goreng dengan kejernihan
minyak keruh, warna minyak kuning keemasan, bentuk kemasan dalam
plastik(refill), ukuran kemasan 1L, harga per kemasan produk Rp.20.000-
Rp.30.000, media promosi dari media elektronik dan outlet di pasar modern.

3. Mengumpulkan pendapat responden terhadap setiap stimuli yang ada.


Responden akan memberikan rating terhadap stimuliyang ada. Penilaian rating
menggunakan skala ordinal yang terukur berupa skala likert dengan angka 1=
sangat tidak suka sekali, 2 = tidak suka sekali, 3 = cukup suka, 4 = suka sekali, 5
= sangat suka sekali. Dari stimuli yang terbentuk, proses kemudian dilanjutkan
dengan proses conjoint .Pendapat setiap responden ini disebut sebagai utilityyang
dinyatakan dengan angka dan menjadi dasar perhitungan conjoint.
Tabel 3.4.cPemberian Rating pada Stimuli Minyak Goreng

NO WARNA KEJERNIHAN KEMASAN UKURAN HARGA PROMOSI OUTLET RATING


1 Kuning Keemasan Keruh Plastik (Refill) 1L Rp.20.000-Rp.30.000 Media Elektronik Pasar Modern ......................
2 Kuning Tua Keruh Plastik (Refill) 1L >Rp.30.000 Keluarga Pasar Tradisional ......................
3 Kuning Tua Keruh Jrigen 5L <Rp.20.000 Media Elektronik Pasar Tradisional ......................
4 Kuning Keemasan Bening Botol 1L <Rp.20.000 Keluarga Pasar Tradisional ......................
5 Kuning Tua Keruh Botol 1L <Rp.20.000 Media Cetak Pasar Tradisional ......................
6 Kuning Keemasan Bening Jrigen 1L Rp.20.000-Rp.30.000 Media Cetak Pasar Tradisional ......................
7 Kuning Tua Bening Jrigen 1L >Rp.30.000 Keluarga Pasar Modern ......................
8 Kuning Keemasan Keruh Botol 1L <Rp.20.000 Keluarga Pasar Modern ......................
9 Kuning Tua Bening Botol 1L <Rp.20.000 Media Elektronik Pasar Modern ......................
10 Kuning Keemasan Keruh Botol 5L >Rp.30.000 Media Cetak Pasar Modern ......................
11 Kuning Tua Keruh Botol 2L Rp.20.000-Rp.30.000 Keluarga Pasar Tradisional ......................
12 Kuning Tua Bening Plastik (Refill) 2L <Rp.20.000 Media Cetak Pasar Modern ......................
13 Kuning Keemasan Bening Plastik (Refill) 5L <Rp.20.000 Keluarga Pasar Tradisional ......................
14 Kuning Keemasan Keruh Jrigen 2L <Rp.20.000 Keluarga Pasar Modern ......................
15 Kuning Keemasan Bening Botol 2L >Rp.30.000 Media Elektronik Pasar Tradisional ......................
16 Kuning Tua Bening Botol 5L Rp.20.000-Rp.30.000 Keluarga Pasar Modern ......................
4. Melakukan proses conjoint dengan masukan data yang ada
Hasil penilaian rating oleh responden diolah dengan analisis conjoint dengan
bantuan perangkat lunak SPSS. Hasil analisis conjoint secara keseluruhan dilihat
dari overall statistic pada SPSS subfile summary. Hasil analisis ini diperoleh
untuk memperkirakan atribut minyak goreng kemasan yang diinginkan oleh
responden berdasarkan penilaian terhadap stimuli tersebut yang disertakan dalam
kuisioner sebelumnya.

5. Hasil Analisis
Output yang dihasilkan dari proses analisis conjoint berupa nilai utility yaitu suatu
perbandingan antara nilai kegunaan dengan tiap-tiap taraf atributnya, importance
values yaitu suatu nilai perbandingan antara nilai kepentingan dengan tiap-tiap
atribut minyak goreng kemasan serta nilai korelasi Pearson dan Kendall’s Tau
untuk mengetahui seberapa tinggi predictive accuracy-nya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Preferensi Konsumen Terhadap Atribut Produk Minyak GorengKemasan


Preferensi konsumen adalah pemilihan konsumen yang mempengaruhi keputusan
konsumen dalam menentukan sikap terhadap suatu produk.. Atribut produk dapat
menjadi penilaian tersendiri bagi konsumen terhadap suatu produk. Konsumen
akan melakukan penilaian terhadap produk dengan evaluasi terhadap atribut
produk. Konsumen akan menggambarkan pentingnya suatu atribut bagi dirinya.
Nilai Kegunaan (Utility) Pada Setiap Level Aribut Berdasarkan Preferensi
Konsumen
Analisis preferensi konsumen produk minyak goreng kemasan dengan metode
konjoin, menghasilkan nilai kegunaan yang menggambarkan penilaian konsumen
terhadap setiap taraf/level atribut dengan angka positif dan negatif menunjukkan
tingkat preferensi konsumen.
Tabel 5.1.1: Nilai Kegunaan Pada Setiap Level Atribut Berdasarkan
Preferensi Konsumen
NO. ATRIBUT TARAF/LEVEL NILAI
KEGUNAAN
(UTILITY
VALUES)
1. Kejernihan Bening 0.041
Keruh -0.041
2. Warna Kuning Keemasan 0.136
Kuning Tua -0.136
3. Bentuk Kemasan Botol Plastik 0.642
Plastik lunak (refill) -0.393
Jrigen -0.248
4. Ukuran Kemasan 1L 0.142
2L -0.088
5L -0.053
5. Harga per <Rp.20.000 0.032
Kemasan Rp.20.000-Rp.30.000 0.029
>Rp.30.000 -0.061
6. Media Promosi Keluarga 0.008
Media Elektronik 0.228
Media Cetak -0.237
7. Outlet Pasar Tradisional -0.116
Pasar Modern 0.116

(Sumber: Data Primer Diolah,2014)

5.2Urutan Atribut Minyak Goreng yang Paling Penting menurut Preferensi


Konsumen
Tingkat kepentingan atribut merupakan tingkat kepentingan yang diperoleh secara
keseluruhan dari tahapan analisis konjoin yang menjelaskan tingkat preferensi
konsumen terhadap kesukaan pada suatu atribut produk yang telah ditentukan.
Tabel 5.2 Nilai Kepentingan (importance values) Atribut Minyak Goreng
NO. ATRIBUT PRODUK NILAI KEPENTINGAN
1. Bentuk Kemasan 27,92 %
2. Ukuran Kemasan 16,89 %
3. Media Promosi 16,55 %
4. Harga 15,41 %
5. Warna 8,13 %
6. Kejernihan 7,65 %
7. Outlet 7,40 %
Sumber : Data Primer Diolah,2014.
5.3 Tingkat Keakuratan Prediksi Model Hasil Conjoint
Analisis conjoint pada prinsipnya bertujuan untuk memperkirakan pola pendapat
responden dari hasil konjoint dengan pendapat responden yang sebenarnya
(aktual) pada proses stimuli. Ketepatan prediksi yang dicerminkan dengan adanya
korelasi yang tinggi dan signifikansi antara hasil konjoint dan hasil responden.
Untuk menguji keakuratan dilakukan pengukuran korelasi pada Tabel 5.3 sebagai
berikut:
Tabel 5.3 Nilai Korelasi Hasil Proses Conjoint

Correlationsa

Value Sig.

Pearson's R .997 .000

Kendall's tau .996 .000

a. Correlations between observed and


estimated preferences

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan

Dari analisis conjoint yang telah dilakukan mengenai preferensi konsumen pada
minyak goreng kemasan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Hasil kombinasi stimuli menunjukkan taraf/level atribut yang paling disukai
konsumen berdasarkan nilai kegunaan adalah kombinasi atribut yakni kejernihan
minyak yang bening, warna minyak kuning keemasan, kemasan dalam bentuk
botol, ukuran produk 1L, harga per produk kemasan<Rp.20.000, media promosi
diketahui dari media elektronik dan oulet di pasar modern (minimarket).
2. Tingkat kepentingan atribut tertinggi yang menjadi perhatian konsumen adalah
atribut bentuk kemasan dilanjut atribut ukuran kemasan ,atribut media promosi,
atribut harga per kemasan, atribut warna, atribut kejernihan, dan tingkat
kepentingan atribut terendah yang menjadi penilaian konsumen adalah atribut
outlet.
3. Angka korelasi yang dihasilkan tinggi (diatas 0,5) pada nilai korelasi Pearson’s
(0.997) maupun Kendall’s Tau (0.996) dan kedua korelasi tersebut adalah
signifikan karena keduanya dibawah 0,05. Ada hubungan yang kuat antara
penilaian responden yang sebenarnya dengan hasil penilaian pada proses konjoint.

Saran
1. Produsen perlu memperhatikan atribut produk minyak goreng kemasan yang
terbaik sebagai pertimbangan pemasaran dan evaluasi pengembangan produk
yang sesuai preferensi konsumenberdasarkan kombinasi taraf/level dengan
kemasan minyak dalam botol, ukuran kemasan minyak 1L, media promosi
diketahui dari media elektronik, harga per produk kemasan<Rp.20.000, warna
minyak kuning keemasan, kejernihan minyak bening dan outlet di pasar modern
(minimarket).
2. Dengan mengetahui preferensi konsumen terhadap atribut-atribut produk,
membantu produsen dalam memasarkan dan mengembangkan produk yang sesuai
dengan kesukaan konsumen sehingga konsumen tetap mempertahankan merek
produk minyak yang ditawarkan dipasaran.
3. Untuk mempertahankan konsumen sebaiknya dalam memproduksi produk
minyak goreng tetap mempertahankan harga. Harga merupakan atribut yang
paling penting menurut konsumen.Oleh karena itu, produsen perlu melakukan
penelitian lebih lanjut mengenai kesesuaian harga yang diharapkan konsumen
dengan biaya produksi yang dibutuhkan untuk mencitptakan produk minyak
goreng kemasan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus.2014. Komoditas Kelapa Sawit.http://www.members.bumn.go.id.
Diakses tanggal 24 September 2014
Hair, J. F. Wiliam C. Black, Barry J. Babin dan R.L. Tatham.2006 Multivariate
Data Analysis, Sixth Edition, Pearson Education Inc. New Jersey.
Hanna, N. 2001. Customer Behavior: An Applied Approach Internasional.
Prentice-Hall.
Irvani, B. 2008. Analisis Preferensi dan Kepercayaan Konsumen
TerhadapMinyak Goreng Sawit Bermerek di Kota
Bogor.www.google.comDiakses pada tanggal 6 Sepetember 2014.
Kotler, P. 2007.Manajemen Pemasaran. (Edisi VII Jilid I.). Jakarta. FE-UI Press

Anda mungkin juga menyukai