Anda di halaman 1dari 3

1.

Stenosis Katup Aorta


Stenosis katup aorta adalah penyempitan lumen antara ventrikel kiridan aorta.Pada
orang dewasa stenosis bisa merupakan kelainanbawaan atau dapat sebagai akibat
dari endokarditisrematik atau klasifikasi kuspis dengan penyebab yang tidak
diketahui.Penyempitanterjadi secara progresif selama beberapa tahun atau
beberapa puluhtahun.
Bilah–bilah katup aorta saling menempel dan menutup sebagianlumen diantara
jantung dan aorta. Ventrikel kiri mengatasi hambatansirkulasi ini dengan
berkontraksi lebih lambat tapi dengan energi yanglebih besar dari normal,
mendorong darah melalui lumen yang sangatsempit. Mekanisme kompesansi
jantung mulai gagal dan munculah tanda-tanda klinis.
Obstruksi jalur aliran aorta tersebut menambahkan beban tekananke ventrikel kiri,
yang mengakibatkan penebalan dinding otot. Ototjantung menebal (hipertrofi)
sebagai respons terhadap besarnyaobstruksi ; terjadilah gagal jantung bila
obstruksinya terlalu berat.
Etiologi
Berdasarkan etiologinya stenosis katup aorta merupakan penyakit utama pada
orang tua, yang merupakan akibat dari pembentukan jaringan parut dan
penimbunan kalsium di dalam daun katup. Stenosis katup aorta seperti ini timbul
setelah usia 60 tahun, tetapi biasanya gejalanya baru muncul setelah usia 70-80
tahun. Stenosis katup aorta juga bisa disebabkan oleh demam rematik pada masa
kanak-kanak. Pada keadaan ini biasanya disertai dengan kelainan pada katup
mitral baik berupa stenosis, regurgitasi maupun keduanya. Pada orang yang lebih
muda, penyebab yang paling sering adalah kelainan bawaan. Pada masa bayi,
katup aorta yang menyempit mungkin tidak menyebabkan masalah, masalah baru
muncul pada masa pertumbuhan anak. Ukuran katup tidak berubah, sementara
jantung melebar dan mencoba untuk memompa sejumlah besar darah melalui
katup yang kecil. Katup mungkin hanya memiliki dua daun yang seharusnya tiga,
atau memiliki bentuk abnormal seperti corong. Lama-lama, lubang/pembukaan
katup tersebut, sering menjadi kaku dan menyempit karena terkumpulnya endapan
kalsium.
Manifestasi klinis
Pada kasus stenosis aorta tingkat sedang sampai berat, pasien mula-mula
mengalami :
1. Dispnea saat latihan, yang merupakan manifestasi dekompensasi ventrikel kiri
terhadap kongesti paru.
2. Pusing dan pingsan karena berkurangnya volume darah yang mengalir ke otak.
3. Angina pektoris merupakan gejala yang sering timbul karena meningkatnya
kebutuhan oksigen akibat meningkatnya kebutuhan beban kerja ventrikel kiri
dan hipertrofi miokardium,
4. Tekanan darah dapat turun dapat juga normal
5. Terjadi tekanan nadi yang rendah karena berkurangnya aliran darah
6. Pada pemeriksaan fisik dapat terdengar murmur sistolik yang keras dan kasar
di daerah aorta.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang sesuai untuk stenosis aorta adalah penggantian katub aorta
secara bedah. Terdapat risiko kematian mendadakpada pasien yang diobati saja
tanpa tindakan bedahkeadaan yang tidak dikoreksi tersebut dapat menyebabkan
gagal jantung permanen yang tidak berespons terhadap terapi medis.

2. Insufiensi Aorta (Regurgitasi)


Insufisiensi aorta disebabkan oleh lesi peradangan yang merusakbentuk bilah
katup aorta, sehingga masing–masing bilah tidak bisa menutup lumen aorta
dengan rapt selama diastole dan akibatnyamenyebabkan aliran balik darah dari
aorta ke ventrikel kiri. Defek katupini bisa disebabkan oleh endokarditis, kelainan
bawaan, atau penyakitseperti sifilis dan pecahnya aneurisma yang menyebabkan
dilatasi atausobekan aorta asendens karena kebocoran katup aorta saat diastole,
maka sebagian darahdalam aorta, yang biasanya bertekanan tinggi, akan mengalir
ke ventrikelkiri, sehingga ventrikel kiri harus mengatasi keduanya yaitu
mengirimdarah yang secara normal diterima dari atrium kiri ke ventrikel
melaluilumen ventrikel, maupun darah yang kembali dari aorta. Ventrikel
kirikemudian melebar dan hipertrofi untuk mengakomodasi peningkatanvolume
ini, demikian juga akibat tenaga mendorong yang lebih normaluntuk memompa
darah, menyebabkan tekanan darah sistolik meningkat.Sistem kardiovaskuler
berusaha mengkompesansi melalui refleks dilatasi pembuluh darah arteri perifer
melemas sehingga tahanan perifer turundan tekanan diastolic turun drastic (Price
& Wilson, 2010).

Etiologi
Penyebab terbanyak adalah demam reumatik dan sifilis. Kelainankatub dan kanker
aorta juga bias menimbulkan isufisiensi aorta. Pada isufisiensi aorta kronik terlihat
fibrosis dan retraksi daun-daun katup,dengan atau tanpa kalsifikasi, yang
umumnya merupakan skuele dari demam reumatik.
Manifestasi Klinis
1. Debar jantung yang bertambah kuat
2. Denyutan arteri dapat jelas terlihat atau teraba di prekordium, denyutan arteri
leher juga jelas terlihat. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya tekanan dan
volume darah yang diejeksikan dari ventrikel kiri yang mengalami hipertrofi.
3. Dispnea saat latuhan dan mudah letih
4. Denyut nadi yang terasa dijari saat palpasi, terjadi secara cepat dan tajam dan
tiba-tiba kolaps
5. Tanda dan gejala gagal ventrikel kiri meliputu sesak nafas terutama pada
malam hari.
Penatalaksanaan
Penggantian katub aorta adalah terapi pilihan, tetapi kapan waktuyang tepat untuk
penggantian katub masih kontroversial.Pembedahan dianjurkan pada semua
pasien dengan hipertropiventrikel kiri tanpa memperhatikan ada atau tidaknnya
gejala lain.Bila pasien mengalami gejala gagal jantung kongestif, harusdiberikan
penatalaksanaan medis sampai dilakukannyapembedahan.

Anda mungkin juga menyukai