1. Pengertian Bank
Ditinjau dari asal mulanya, bank berasal dari bahasa Italia, yakni dari kata
bancu yang berarti meja atau tempat menukarkan uang. Meja inilah yang
dipergunakan oleh para banker untuk melayani nasabah. Istilah bancu kemudian
resmi populer menjadi bank. Sekarang ini, istilah bank memiliki banyak arti
dan makna tersendiri sesuai dari beberapa pandangan oleh para ahli. Salah
satunya ialah menurut Kasmir, (2010:11) Bank secara sederhana dapat diartikan
sebagai “lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana
dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta
memberikan jasa bank lainnya”.
2. Peranan Bank
Menurut Ali (2006:256), Bank mempunyai peranan penting bagi
perekonomian suatu negara, antara lain sebagai lembaga intermediasi yaitu bank
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada
masyarakat. Bank bukan hanya memikirkan laba yang mereka dapatkan dari
kegiatan usahanya, tetapi juga memberikan kesejahteraan bagi para nasabah,
misalnya nasabah yang mendepositokan uangnya dibank.
Dari kegiatan investasi ini, pihak bank akan memberikan sebuah imbalan
(feedback) berupa bunga yang akan diberikan kepada nasabah sesuai dengan
kesepakatan antar dua belah pihak. Uang yang didepositokan nasabah akan
digunakan pihak bank untuk kegiatan usahanya. Dengan banyaknya nasabah
yang mendepositokan uanganya, tentunya perekonomian suatu negara akan
mengalami kenaikan.
4. Jenis-Jenis Bank
Berdasarkan Undang-undang RI nomor 10 tahun 1990 salah satunya antara lain :
a. Dilihat Dari Segi Fungsinya
1) Bank Umum
Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara
konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
2) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Bank perkreditan rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan
usahanya secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang
dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
1) Konsep Kuantitatif
Konsep ini menitik beratkan kepada kuantum yang diperlakukan untuk
mencukupi kebutuhan perusahaan dalam membiayai operasinya yang
bersifat rutin atau menunjukan jumlah dana (fund) yang tersedia untuk
tujuan operasi jangka penpek. Dalam konsep ini menganggap bahwa modal
kerja adalah jumlah aktiva lancar (gross working capital ).
2) Konsep Kualitatif
Konsep ini menitik beratkan pada kualitas modal kerja, dalam konsep ini
pengertian modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap hutang
jangka pendek (net working capital), yaitu jumlah aktiva lancar yang berasal
dari pinjaman jangka panjang maupun para pemilik perusahaan.
3) Konsep Fungsional
Konsep ini menitik beratkan fungsi dari dana yang dimiliki dalam rangka
menghasilkan pendapatan (laba) dari usaha pokok perusahaan.
C. Kredit
1. Pengertian Kredit
Menurut Kasmir (2008:101), bahwa penerima kredit menerima kepercayaan
sehingga mempunyai kewajiban untuk mengembalikan pinjamannya sesuai
dengan jangka waktu yang telah ditentukan. Sedangkan menurut Mahmoeddin
(2002:2), bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan berdasarkan
kesepakatan bank dengan pihak lain yang mengharuskan peminjam untuk
melunasi pinjamannya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga
imbalan atau pembagian hasil keuntungan. Kredit merupakan salah satu
kegiatan utama bank yang mendominasi pengalokasian dana bank. Sekarang ini
nasabah lebih sering untuk melakukan pengkreditan daripada untuk menabung
dibank. Dikarenakan, sebagian masyarakat masih memakai cara tradisional
untuk menyimpan uang mereka misalnya meletakkan uang dilemari atau
dibawah kasur. Padahal cara tersebut kurang baik untuk dilakukan, bahkan dapat
membahayakan aset mereka sendiri seperti pencurian. Maka dari itu keuntungan
yang lebih banyak diperoleh bank ialah dari pengkreditan.
2. Jenis Kredit
Menurut Kasmir (2010) jenis-jenis kredit dapat dilihat dari berbagai segi,
antara lain:
a. Jenis kredit dilihat dari segi tujuan:
1. Kredit Konsumtif
Kredit konsumtif bertujuan untuk memperoleh barang-barang atau
kebutuhan lainnya guna memenuhi kebutuhan dalam konsumsi.
2. Kredit Produktif
Kredit produktif bertujuan untuk memungkinkan si penerima kredit
dapat mencapai tujuan yang apabila tanpa kredit tersebut tidak mungkin
dapat diwujudkan.
3. Kredit Perdagangan
Kredit perdagangan merupakan kredit yang digunakan untuk kegiatan
perdagangan dan biasanya untuk membeli barang dagangan yang
pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan
tersebut.
Menurut Supriono (2011:94), Kredit Modal Kerja adalah kredit yang dibutuhkan
untuk membiayai kebutuhan modal kerja suatu perusahaan dan digunakan untuk
menunjang perputaran kegiatan usahanya. Perputaran kegiatan usaha yang
dimaksud ialah perusahaan mampu mengoptimalkan dana yang berasal dari kredit
modal kerja untuk memenuhi semua kebutuhan perusahaan baik kebutuhan
operasional maupun kebutuhan lainnya seperti penggajian. Sehingga dengan ini
dana yang berasal dari modal kerja digunakan secara efisien oleh perusahaan dan
nantinya juga akan memberikan keuntungan pada perusahaan tersebut. Modal kerja
sangat diperlukan perusahaan guna untuk kelancaran dan kelangsungan kegiatan
usaha, dengan tujuan agar perusahaan mampu bersaing dengan para pesaing.
Dengan adanya modal kerja pada suatu perusahaan, yang awalnya perusahaan
hanya dapat beroperasi minimum, sekarang sudah dapat beroperasi secara luas tanpa
terhalang oleh dana perusahaan yang memadai. Akan tetapi, modal kerja yang tinggi
tidak memastikan bahwa perusahaan tersebut dapat menggunakan dana yang ada
dengan baik, sehingga dana tersebut tidak produktif. Hal tersebut berdampak
terhadap tingkat profitabilitas. Begitu juga sebaliknya, modal kerja yang kurang
memadai dapat menjadi kemunduran atau bahkan kegagalan suatu perusahaan dan
tentunya dapat menurunkan tingkat profitabilitas perusahaan.