Anda di halaman 1dari 21

STUDI KELAYAKAN BISNIS

“FOTOCOPY MANTAB JAYA”


6/15/2011 11:04:00 PM |

EXECUTIVE SUMMARY
Dalam dunia bisnis di masa sekarang ini, akan dapat dirasakan bahwa semakin bergerak ke arah
perkembangan dan kemajuan yang pesat melewati batas ruang, gerak, dan waktu. Di lain pihak,
gelombang globalisasi semakin tak terbendung, sehingga menyebabkan manusia berlomba-
lomba untuk bersaing dalam berbagai bidang, terutama dalam dunia bisnis. Paduan dari kedua
hal tersebut adalah adanya usaha-usaha manusia untuk bersaing dan saling mempengaruhi dalam
berbagai bidang sesuai dengan perkembangan dan kemajuan globalisasi. Oleh karena itu,
manusia berusaha dan terus mencoba untuk menciptakan sesuatu yang mampu menguasai dunia
bisnis.
Berdasarkan paduan tersebut, maka manusia-manusia berusaha untuk menerapkan dan
mengimplementasikan persaingan tersebut dalam suatu bentuk usaha, baik secara individu
maupun secara berkelompok. Bentuk usaha tersebut disesuaikan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan kemajuan teknologi. Salah satu bentuk usaha tersebut adalah dengan
mendirikan perusahaan (berbisnis), yang dapat diartikan sebagai sebuah organisasi yang
memproses perubahan keahlian dan sumber daya ekonomi menjadi barang dan / atau jasa yang
diperuntukkan bagi pemuasan kebutuhan para pembeli, serta diharapkan akan memberikan laba
kepada para pemiliknya.
Dalam suatu perekonomian yang kompleks seperti sekarang ini, orang harus mau menghadapi
tantangan dan resiko untuk mengkombinasikan tenaga kerja, material, modal, dan manajemen
secara baik sebelum memasarkan suatu produk. Oleh karena itu, sebelum melakukan
pengembangan usaha hendaknya dilakukan suatu kajian yang cukup mendalam dan
komprehensif untuk mengetahui layak tidaknya usaha tersebut. Adapun salah satu alternatif
usaha yang kami rasa memenuhi standar kelayakan bisnis adalah usaha fotokopi, penjilidan,
printing, ketik, dan laminating. Kami mengangkat usaha ini dikarenakan cukup menjanjikan,
terutama karena letaknya yang sangat strategis, yaitu di areal kampus Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang sehingga memudahkan kalangan mahasiswa, di mana mereka
sebagai target utama usaha ini. Oleh karena itu, kami akan mencoba menganalisis usaha ini dari
beberapa aspek Studi Kelayakan Bisnis yang akan dipaparkan dalam pembahasan berikut ini.

ANALISIS ASPEK HUKUM


A. Jenis Badan Hukum Usaha
Usaha fotocopy ini merupakan kelompok usaha kecil, bisa juga dikatakan dalam bentuk
perusahaan perseorangan. Untuk mendirikan usaha fotocopy ini tidak memerlukan persyaratan
khusus, sebagaimana bentuk badan hukum lainnya. Pendirian usaha fotocopy ini tidak
memerlukan modal besar. Pendiriannya mudah dan tidak diperlukan organisasi besar, tetapi
cukup dengan organisasi dan manajemen yang sederhana.

B. Jenis-jenis Izin Usaha “Fotocopy Mantab Jaya”


1. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
3. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
4. Izin domisili
5. Izin gangguan
6. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Salah satu aspek rencana bisnis yang perlu dikaji kelayakannya adalah aspek pasar dan
pemasaran. Jika pasar yang akan dituju tidak jelas, prospek bisnis ke depan pun tidak jelas, maka
resiko kegagalan bisnis menjadi besar. Oleh karena itu, sebelum menggarap bisnis hendaknya
dilakukan terlebih dahulu analisis terhadap pasar potensial yang akan dimasuki oleh produk yang
akan dihasilkan oleh perusahaan. Setelah ditemukan pasar potensial dan masih terbukanya
peluang untuk mengembangkan bisnis tersebut, maka dapat dilakukan analisis terhadap aspek-
aspek bisnis yang lainnya.
Kami memilih untuk mengangkat usaha fotokopi sebagai salah satu usaha yang memenuhi
standar kelayakan bisnis dan dianggap cukup menjanjikan dikarenakan kalangan mahasiswa
membutuhkan jasa fotokopi untuk menunjang aktivitas perkuliahannya. Oleh karena itu, kami
sebagai mahasiswa sendiri menyadari betapa pentingnya usaha fotokopi ini. Pada kesempatan
ini, kami ingin mencoba mendirikan usaha fotokopi yang letaknya berada di belakang kampus
UIN Maliki Malang. Penjelasan lebih lanjut mengenai aspek pasar dan pemasaran adalah sebagai
berikut :

1. Peluang Pasar
a. Fotokopi, penjilidan, printing, ketik, dan laminating merupakan aktivitas yang dekat dengan
mahasiswa dan memang dibutuhkan mahasiswa untuk menunjang kegiatan perkuliahannya,
sehingga kebutuhan mahasiswa akan usaha ini cukup tinggi.
b. Usaha fotokopi ini diberi nama “Fotocopy Mantab Jaya” yang cukup mudah dilafalkan,
mudah diingat dan mempunyai nilai keunikan tersendiri. Kata “mantab” di sini diartikan bahwa
segala sesuatu yang dikerjakan di tempat fotocopy ini sesuai dengan yang diharapkan konsumen,
dan tepat baik dari segi waktu dan permintaan (kami benar-benar mengedepankan
profesionalisme kerja yang tinggi). Dan kata “jaya” di sini diartikan bahwa usaha ini bisa terus
eksis, berkembang menjadi besar dan lancar dalam usahanya. Sehingga, diharapkan nama ini
bisa memberikan keuntungan (hoki) sehingga usaha fotokopi ini bisa berkembang dan
menghasilkan banyak keuntungan.
c. “Fotocopy Mantab Jaya” terletak di Jalan Sunan Kalijaga Dalam No. 89 yang letaknya berada
di belakang kampus UIN Maliki Malang dan di kawasan kos-kosan para mahasiswa, sehingga
mudah dikenali dan terjangkau dalam hal transportasi, karena sebagai jalur keluar masuk kampus
dari pintu belakang.
d. Umumnya di lokasi ini masih sedikit usaha yang sejenis dengan “Fotocopy Mantab Jaya”,
sehingga masih memberikan peluang atau kesempatan yang lebih luas untuk menarik pelanggan.
Atas dasar itulah, pemilik usaha berani membuka usaha yang sejenis karena dinilai permintaan
akan adanya usaha ini lebih besar daripada penawaran yang telah tersedia di daerah tersebut.
2. Proyeksi dan Permintaan Pasar
a. “Fotocopy Mantab Jaya” didirikan untuk memenuhi permintaan para mahasiswa atas
kebutuhan fotokopi, penjilidan, printing, ketik, dan laminating di mana mahasiswa sebagai target
pasar utama dari usaha fotokopi ini. Jadi sasaran pasar usaha ini adalah para mahasiswa (sebagai
segmen pasar yang akan dibidik oleh usaha ini).
b. “Fotocopy Mantab Jaya” menyediakan berbagai jasa yang berhubungan dengan fotokopi
dengan harga yang terjangkau dan sesuai dengan standar harga fotokopi di tempat-tempat lain,
bahkan untuk beberapa jenis jasa ada yang harganya lebih murah bila dibandingkan dengan
harga di tempat-tempat lain.
c. “Fotocopy Mantab Jaya” menawarkan konsep tempat fotokopi yang nyaman, aman, dan
profesional dalam bidangnya, sehingga para konsumen dapat dipastikan akan mendapatkan
kualitas pelayanan yang maksimal dari usaha fotokopi ini. Untuk itu, “Fotocopy Mantab Jaya”
mempunyai sebuah slogan untuk mendukung aspek pemasarannya yaitu “Kami Memberikan
Yang Terbaik”.
3. Persaingan Pasar
a. Dikarenakan masih kurangnya usaha yang sejenis dalam wilayah tersebut sehingga pesaing di
dalam pasar tidak berpengaruh cukup besar terhadap jalannya usaha fotokopi ini. Hal ini
dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pemilik usaha dengan mendirikan “Fotocopy Mantab Jaya”.
b. Dengan sedikitnya pesaing maka secara tidak langsung akan mempengaruhi jumlah
pendapatan dan menghasilkan keuntungan yang lebih besar bagi “Fotocopy Mantab Jaya”. Selain
itu, hal ini juga akan membatasi peluang bisnis bagi pesaing-pesaing baru yang akan membuka
usaha yang sejenis. Hal ini dikarenakan “Fotocopy Mantab Jaya” akan menjadi pusat / center
baru dalam memenuhi kebutuhan pasar (konsumen) akan usaha fotokopi dan sekitarnya.
4. Market Share
Dengan adanya jasa fotokopi dan berbagai kelengkapan yang ditawarkan oleh “Fotocopy Mantab
Jaya”, maka hal ini merupakan modal utama untuk merebut pangsa pasar yang sebelumnya
dikuasai oleh tempat-tempat lain ( para pesaing ). Selain itu, salah satu keunggulan dari
“Fotocopy Mantab Jaya” adalah delivery service yaitu “Fotocopy Mantab Jaya” menyediakan
jasa tambahan berupa pengambilan dan pengantaran materi yang akan dan sudah difotokopi,
diprint, dijilid, maupun diketik.
Dengan adanya kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh “Fotocopy Mantab Jaya” ini, diharapkan
akan mampu menyerap pangsa pasar para pesaing yang sudah ada / eksis lebih dahulu dan
mampu menghasilkan market share yang menjanjikan hingga tahun-tahun mendatang. Untuk itu,
“Fotocopy Mantab Jaya” terus berusaha memberikan pelayanan yang maksimal dan diharapkan
mampu memberikan kepuasan kepada para pelanggan sehingga usaha fotokopi ini bisa tetap
eksis dan berkembang.
5. Variasi Jasa dan Harga
Jasa-jasa yang telah ditawarkan oleh “Fotocopy Mantab Jaya” terdiri dari berbagai macam
spesifikasi. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem harga yang jelas dan disesuaikan dengan
standar tarif yang ada sehingga memudahkan para pelanggan dalam melakukan order. Variasi
jasanya adalah sebagai berikut :
a. Fotokopi
- Kertas putih
· Berat 60 gram : Rp 80 per lembar
· Berat 70 gram : Rp 90 per lembar
· Berat 80 gram : Rp 100 per lembar
- Kertas buram : Rp 60 per lembar
- Kertas warna : Rp 120 per lembar
- Kertas transparan : Rp 1000 per lembar
b. Print
- Tinta hitam
· Kertas putih : Rp 300 per lembar
· Kertas buram : Rp 250 per lembar
· Kertas warna : Rp 320 per lembar
· Kertas transparan : Rp 1500 per lembar
- Tinta warna
· Kertas putih : Rp 1200 per lembar
· Kertas buram : Rp 1000 per lembar
· Kertas warna : Rp 1500 per lembar
· Kertas transparan : Rp 2500 per lembar
c. Jilid
- Lakban soft cover : Rp 2000 per buku
- Spiral hard cover : Rp 3000 per buku
d. Ketik
- Tanpa jangka waktu : Rp 2000 per lembar
- Dengan jangka waktu : Rp 2500 per lembar
e. Laminating : Rp 250 per cm
f. Pressmika : Rp 250 per cm
6. Promosi Pasar
Promosi pasar (iklan) yang dilakukan oleh “Fotocopy Mantab Jaya” adalah melalui :
a. Selebaran
Dengan menyebarkan iklan berupa lembaran-lembaran kertas tentang “Fotocopy Mantab Jaya”,
maka diharapkan masyarakat tertarik mencoba dan menjadi pelanggan. Selebaran ini biasanya
disebarkan di toko “Fotocopy Mantab Jaya” itu sendiri dan juga di lingkungan kampus UIN
Maliki Malang.
b. Pamflet
“Fotocopy Mantab Jaya” membuat pamflet yang berukuran 1,5 m x 0,5 m dan dipasang persis di
depan toko fotokopi, sehingga memudahkan masyarakat untuk menemukan lokasinya dan bisa
menjadi salah satu alat untuk menarik perhatian masyarakat akan keberadaan “Fotocopy Mantab
Jaya” tersebut.
c. Dari mulut ke mulut
Cara ini merupakan cara yang paling mudah untuk dilakukan sehingga paling sering dilakukan
oleh “Fotocopy Mantab Jaya” dan memang terbukti efektif untuk promosi.
7. Saluran Distribusi
“Fotocopy Mantab Jaya” menggunakan channel distribusi langsung yaitu dari produsen langsung
kepada konsumen, sehingga memudahkan dalam melayani para pelanggan dan meninggalkan
kesan terlalu rumit / ribet. Selain itu, “Fotocopy Mantab Jaya” menerima order 24 jam fullday
service dan delivery service untuk order di atas jam 21.00 WIB. “Fotocopy Mantab Jaya”
mengembangkan dan memanfaatkan kemajuan teknologi dalam pelaksanaan usahanya. Salah
satunya implementasi dan penerapannya adalah dengan cukup sms atau telpon dan
memberitahukan nama-alamat ke nomor telpon yang tertera, order bisa diambilkan dan
diantarkan. Untuk sementara waktu, layanan tersebut hanya dapat dinikmati untuk order minimal
Rp 20.000.
8. Segmentasi, Target, dan Posisi Pasar
“Fotocopy Mantab Jaya” membuat segmentasi pasar yang ditujukan untuk semua kalangan
masyarakat dan disesuaikan dengan daya beli masyarakat. Diharapkan segmen “Fotocopy
Mantab Jaya” secara efektif dapat dicapai dan dilayani dengan maksimal. Karena ini adalah
kegiatan bisnis dengan target pasar utama adalah kalangan mahasiswa, maka ditargetkan usaha
fotokopi bisa memberikan keuntungan yang signifikan. “Fotocopy Mantab Jaya” berusaha
memposisikan dirinya dengan keunggulan kompetitif dalam produk, pelayanan, personil, dan
citra / image yang positif baik di mata konsumen maupun pesaing. Salah satu caranya dengan
memberikan nilai mutu dan pelayanan yang lebih baik daripada tawaran pesaing, sehingga
“Fotocopy Mantab Jaya” dapat mencapai kinerja yang maksimal dan kepuasan konsumen /
pelanggan yang terpenuhi.

ASPEK PRODUKSI
1. Lokasi Usaha
Adapun lokasi yang dirasa cukup potensial / menjanjikan sebagai tempat didirikannya “Fotocopy
Mantab Jaya” yaitu Jalan Sunan Kalijaga Dalam. Hal ini dikarenakan lokasi tersebut dinilai
cukup strategis dan representatif karena lokasinya terletak di belakang kampus UIN Maliki
Malang dan ditunjang lagi dengan keberadaannya di kawasan kos-kosan para mahasiswa, serta
sebagai akses jalan keluar masuk para mahasiswa melewati pintu belakang kampus. Para
mahasiswa dalam usaha “Fotocopy Mantab Jaya” ini berfungsi sebagai target pasar yang
diutamakan.
2. Luas Lahan
Luas produksi “Fotocopy Mantab Jaya” meliputi sebuah bangunan yang lahannya tidak terlalu
luas namun dinilai tetap representatif, yaitu berukuran 4 m x 4 m. Dikarenakan usaha ini
merupakan jenis usaha kecil maka tidak diperlukan lahan produksi yang terlalu luas, namun
diusahakan / dicoba untuk digunakan / ditata dengan sebaik-baiknya. Tetapi dengan luas
produksi yang bisa dibilang tidak cukup luas ini, “Fotocopy Mantab Jaya” mengusahakan untuk
mengoptimalkan manfaat dari bangunan tersebut. Hal itu dikarenakan bangunan yang digunakan
ini memberlakukankan sistem sewa / kontrak tahunan dan dilakukan dengan tujuan untuk
mendukung penjualan jasa yang ditawarkan dan sebagai salah satu investasi tetap usaha tersebut.
3. Lay Out
“Fotocopy Mantab Jaya” mengutamakan pelayanan kepada pelanggan agar merasa nyaman dan
aman jika berada dalam lokasi tersebut. Oleh karena itu, lay out dirancang dengan serapi dan
sebersih mungkin sehingga bisa memberikan kesan good looking dan interesting kepada para
pelanggan. Sudah disadari bahwa lay out / keadaan lokasi merupakan salah satu faktor
pendukung usahanya. Dengan demikian, konsumen / pelanggan akan merasa puas (satisfy)
terhadap pelayanan “Fotocopy Mantab Jaya”.
ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI

1. Teknologi Yang Digunakan


Peralatan-peralatan yang digunakan oleh “Fotocopy Mantab Jaya” terdiri dari berbagai
spesifikasi antara lain adalah sebagai berikut :
a. Mesin fotokopi 3 buah
b. Mesin jilid 1 buah
c. Mesin potong kertas 1 buah
d. Mesin laminating 1 buah
e. Mesin pressmika 1 buah
f. Komputer 1 buah
g. Printer 1 buah
h. Scanner 1 buah
Sedangkan berbagai macam bahan-bahan yang digunakan oleh “Fotocopy Mantab Jaya” antara
lain adalah sebagai berikut :
a. Kertas putih berbagai ukuran, ketebalan, dan berat
b. Kertas buram
c. Kertas warna soft cover dan hard cover
d. Kertas transparan
e. Tinta hitam dan tinta warna
f. Lakban dan spiral
2. Pengadaan Bahan Baku / Material
“Fotocopy Mantab Jaya” melakukan pengadaan bahan baku untuk fotokopi yang berasal dari
bahan-bahan yang berkualitas dan terjamin kebersihannya. Bahan baku diambil langsung dari
pemasok yang sudah berpengalaman dan mempunyai stok yang besar, sehingga terhindar dari
kelangkaan bahan dan bisa memenuhi keseluruhan kebutuhan bahan baku “Fotocopy Mantab
Jaya”.
3. Penjadwalan / Scheduling
“Fotocopy Mantab Jaya” menentukan penjadwalan berdasarkan kebutuhan konsumen dengan
sistem full day. Untuk pelayanan toko, mulai buka pada jam 08.00 WIB dan tutup pada jam
21.00 WIB. Untuk pelayanan order, “Fotocopy Mantab Jaya” siap melayani selama 24 jam.
4. Manajemen Persediaan
“Fotocopy Mantab Jaya” mempunyai persediaan yang telah diatur seefektif dan seefisien
mungkin sehingga dapat terpenuhi jika dibutuhkan sewaktu-waktu dan menghindari kenaikan
harga bahan baku yang nantinya akan merugikan usaha tersebut. Misalnya, “Fotocopy Mantab
Jaya” mempunyai persediaan bahan baku yang mencukupi kebutuhan 1 bulan yaitu kertas putih
kurang lebih sebanyak 50 hingga 70 rim dan tinta hitam kira-kira sebanyak 8 suntikan. Dengan
demikian, dapat mengantisipasi jika sewaktu-waktu “Fotocopy Mantab Jaya” mendapatkan order
yang lebih banyak dari biasanya dan juga menghindari kekurangan bahan baku (kehabisan stok
kertas).
5. Kebutuhan Tenaga Kerja
“Fotocopy Mantab Jaya” membutuhkan para tenaga kerja yang memiliki kompetensi,
profesionalitas, loyalitas, dan mampu memberikan pelayanan (service) yang memuaskan
konsumen. Untuk sementara ini, total karyawan yang dimiliki oleh “Fotocopy Mantab Jaya”
adalah 4 orang karyawan dengan spesifikasinya adalah 3 orang yang bertugas untuk melayani
kebutuhan konsumen dan 1 orang bekerja di bagian kasir pembayaran. Dengan komposisi
karyawan sebagaimana di atas, diharapkan “Fotocopy Mantab Jaya” dapat memberikan
pelayanan yang maksimal kepada para konsumen.

ASPEK MANAJEMEN
Dalam memulai usaha yang baru didirikan, maka tahap selanjutnya akan dapat ditindaklanjuti
dengan melalui pembangunan proyek bisnis dan implementasi secara rutin. Oleh karena itu,
dibutuhkan suatu manajemen yang handal dalam melaksanakannya dan memiliki kemampuan
untuk mengatur / memanage segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha tersebut, mulai dari
aktivitas / kegiatan yang telah dilakukan, sedang dilakukan, maupun akan dilakukan oleh usaha
tersebut. Dengan demikian, dapat digunakan pendekatan-pendekatan untuk mengkaji layak
tidaknya bisnis tersebut dalam Studi Kelayakan Bisnis. Dalam penjelasan selanjutnya, akan
dikemukakan 4 pendekatan strategis dalam aspek manajemen yang berlaku yaitu sebagai berikut
:
1. Perencanaan (Planning)
Sisi Pendekatan Perencanaan
“Fotocopy Mantab Jaya” menggunakan pendekatan kombinasi dalam pembuatan suatu
perencanaan yaitu Pendekatan Atas-Bawah (Top-Down) dan Pendekatan Bawah-Atas (Bottom-
Up) dengan prosentase yang relatif seimbang antara keduanya. Dengan pendekatan ini,
diharapkan pemilik “Fotocopy Mantab Jaya” dapat memberikan petunjuk perencanaan usaha
secara garis besar kepada para karyawannya. Sedangkan perencanaan detailnya diserahkan
kepada kreativitas para karyawan dengan tetap mematuhi aturan yang ada, sehingga tercipta
hubungan komunikasi yang baik dan feedback yang seimbang antara pemilik dengan para
karyawan.
Sisi Jangka Waktu dan Tingkatan Manajemen
Jika dilihat dari waktu yang digunakan untuk pengaplikasian suatu rencana usaha, “Fotocopy
Mantab Jaya” menerapkan Perencanaan Jangka Pendek dengan jangka waktu paling lama yaitu 1
tahun. Oleh karena itu, “Fotocopy Mantab Jaya” membuat perencanaan yang terinci, terukur,
konkret, dan tepat sasaran yang harus dicapai dalam jangka waktu pendek sehingga tidak salah
dalam menerapkan strategi. Sedangkan dilihat dari sisi tingkatan manajemen, “Fotocopy Mantab
Jaya” menerapkan Perencanaan Operasional / Produksi yaitu lebih mengarah pada bidang
fungsional usaha dalam melaksanakan kegiatan usahanya sehari-hari. Hal ini bertujuan untuk
memperjelas strategi usaha utama yang lebih spesifik dan konsisten, yang juga akan menentukan
masa hidup / eksistensi dari “Fotocopy Mantab Jaya” di masa mendatang.
Sisi Program Kerja
“Fotocopy Mantab Jaya” berusaha melaksanakan aktivitas produksi untuk mencapai target dan
omzet yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam pemasarannya, “Fotocopy Mantab Jaya”
merencanakan untuk memperluas area usaha hingga ke daerah kampus ITN Malang. Keuangan
“Fotocopy Mantab Jaya” dirancang efektif dan efisien, sehingga memperkecil kemungkinan
terjadinya deviasi/ penurunan biaya. “Fotocopy Mantab Jaya” memperkirakan penambahan
jumlah karyawan di masa mendatang, sehingga akan dibutuhkan spesifikasi kerja (job
spesification) yang jelas sedini mungkin.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Langkah Pengorganisasian
Tujuan utama usaha “Fotocopy Mantab Jaya” adalah mendapatkan keuntungan / laba / profit
yang sebesar-besarnya dengan memberikan kepuasan maksimal kepada pelanggan. Jadi motivasi
utama dari kegiatan usaha yang dilakukan oleh “Fotocopy Mantab Jaya” adalah keuntungan.
Oleh karena itu, “Fotocopy Mantab Jaya” harus dapat melayani para konsumen / pelanggan
dengan cara yang menguntungkan untuk kelangsungan hidup usaha tersebut dalam jangka
panjang, selain juga harus selalu mengetahui kesempatan-kesempatan baru untuk memuaskan
keinginan dan memenuhi kebutuhan pelanggan. “Fotocopy Mantab Jaya” menerapkan koordinasi
antar unit usaha sehingga tercipta pembagian kerja yang seimbang serta pelimpahan wewenang
yang jelas dan tepat.
Struktur Organisasi
“Fotocopy Mantab Jaya” mengatur usaha dan sub unitnya agar sejalan dengan tujuan usaha,
kemampuan sumber daya yang dimiliki, dan kondisi lingkungan usaha baik internal maupun
eksternal. Struktur “Fotocopy Mantab Jaya” disusun secara sederhana, yaitu pemilik usaha
berada di posisi paling atas, selaku pimpinan usaha tersebut. Lalu di bawahnya diikuti para
karyawan selaku pelaksana di mana masing-masing karyawan melakukan aktivitas yang telah
ditentukan.
3. Pengarahan (Actuating)
“Fotocopy Mantab Jaya” mengkaji Pengarahan dari sisi seperti : fungsi pengarahan yang harus
terpenuhi serta sikap dan perilaku pemimpin yang hendaknya memenuhi kriteria agar dapat
mengarahkan bawahannya. Oleh karena itu, pemilik “Fotocopy Mantab Jaya” berusaha
menggunakan kekuasaan secara positif terutama dalam mengambil keputusan, sehingga dapat
memberikan arahan dan motivasi kepada para karyawan untuk selalu memberikan pelayanan
yang memuaskan pelanggan. Dengan pengarahan ini, diharapkan terjalin koordinasi yang baik
antara pemilik “Fotocopy Mantab Jaya” dengan karyawannya.
4. Pengendalian (Controling)
Pengendalian yang dilakukan oleh “Fotocopy Mantab Jaya” untuk memastikan apakah aktivitas
yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Oleh karena itu, “Fotocopy
Mantab Jaya” menerapkan pelaporan pengawasan, sehingga dapat mencegah terjadinya
penyimpangan dan menjamin diberlakukannya tindakan korektif / perbaikan atas kesalahan yang
sewaktu-waktu bisa saja terjadi.
Metode pengawasan yang berlaku di “Fotocopy Mantab Jaya” bersifat fleksibel, dinamis, dan
ekonomis sehingga bisa dilakukan kapan saja dengan mengutamakan implementasi solusi dan
evaluasi. “Fotocopy Mantab Jaya” menerapkan sistem pengendalian yang efektif yaitu akurat,
tepat waktu, strategis, relistis, dan objektif. Dengan pengendalian ini, diharapkan “Fotocopy
Mantab Jaya” mampu mengimplementasikan usaha secara layak dan mampu memuaskan
pelanggan.

ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA


Studi aspek sumber daya alam (SDM) bertujuan untuk mengetahui apakah dalam pembangunan
dan implementasi bisnis diperkirakan layak atau sebaliknya dilihat dari ketersediaan sumber
daya manusia. Rencana bisnis yang akan diimplementasikan melalui pembangunan proyek bisnis
secara rutin memerlukan kelayakan aspek sumber daya manusianya. Keberadaan sumber daya
manusia hendaknya dianalisis untuk mendapatkan jawaban apakah sumber daya alam yang
diperlukan untuk pembangunan maupun pengimplementasian bisnis dapat dimiliki secara layak
atau sebaliknya. Kajian aspek ini meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Perencanaan SDM
Kesuksesan suatu perencanaan dan pelaksanaan pembangunan sebuah proyek bisnis tergantung
pada SDM yang solid. Oleh karena itu, “Fotocopy Mantab Jaya” berusaha untuk membangun
sebuah tim kerja yang efektif dan selaras, dengan mengembangkan kemampuan teknis, strategis,
dan manajerial bagi seluruh karyawannya, sehingga tercipta suatu kinerja tim yang handal dan
dinamis.
“Fotocopy Mantab Jaya” menyesuaikan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dengan rencana
menyeluruh yang telah ditentukan, dengan meningkatkan pendayagunaan karyawan yang ada
sekarang. Untuk sementara ini, “Fotocopy Mantab Jaya” mempekerjakan 4 karyawan dengan
rincian 3 orang laki-laki dan 1 orang perempuan. Setiap karyawan sudah mempunyai spesifikasi
kerjanya masing-masing, sehingga diharapkan tidak terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaan
kerjanya.
2. Analisis Pekerjaan (Job Analysis)
Setiap pekerjaan yang disusun dalam “Fotocopy Mantab Jaya” telah dianalisis oleh pemilik
untuk dilaksanakan karyawan, sehingga menghindari missing work. “Fotocopy Mantab Jaya”
mempekerjakan 4 orang dengan spesifikasinya adalah :
a. 3 orang karyawan laki-laki bekerja melayani kebutuhan konsumen
b. 1 orang karyawan perempuan bekerja sebagai kasir
Dalam hal ini, “Fotocopy Mantab Jaya” lebih banyak memanfaatkan tenaga laki-laki untuk
pekerjaan yang membutuhkan kecepatan dan fisik yang prima. Sedangkan karyawan perempuan,
difokuskan pada pekerjaan yang membutuhkan ketelatenan dan keterampilan. Asal sumber
tenaga kerja yaitu dari daerah sendiri (Malang). Hal ini dikarenakan “Fotocopy Mantab Jaya”
ingin memberikan kesempatan / peluang kepada penduduk sekitar untuk memperoleh pekerjaan.
Selain itu, juga dipikirkan untuk efisiensi dan efektivitas dalam hal biaya, waktu, dan tenaga
kerja. Jika tenaga kerja berasal dari daerah sendiri, maka biasanya mudah dalam pengaturan
jadwal / scheduling serta muncul rasa solidaritas yang tinggi dan keakraban karena berasal dari
latar belakang daerah yang sama.
3. Rekruitmen, Seleksi, dan Orientasi
“Fotocopy Mantab Jaya” mencari karyawan yang disesuaikan dengan kebutuhan, dengan
melakukan sistem rekruitmen yang jelas dan terbuka. “Fotocopy Mantab Jaya” mengusahakan
untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan spesifikasi kerja yang telah ditentukan. Hal ini
terutama diterapkan untuk karyawan yang bekerja melayani permintaan konsumen. Selanjutnya
dalam proses seleksi, “Fotocopy Mantab Jaya” mengutamakan mereka-mereka yang dianggap
paling tepat dengan kriteria yang telah ditetapkan dan jumlah yang dibutuhkan. Kemudian
dilanjutkan dengan orientasi pada karyawan yang telah diterima, yang bertujuan untuk
memperkenalkan karyawan kepada situasi, lingkungan, dan kelompok kerjanya, sehingga terjadi
proses sosialisasi.

4. Prestasi Kerja dan Kompensasi


Hasil penilaian prestasi kerja karyawan ditentukan oleh kinerja yang telah dilaksanakan. Pemilik
“Fotocopy Mantab Jaya” menilai prestasi karyawan dengan menggunakan ukuran yang dapat
diandalkan, praktis, dan memiliki standar. Untuk meningkatkan prestasi kerja karyawan,
“Fotocopy Mantab Jaya” memberikan kompensasi sebagai balas jasa untuk kerja mereka baik
imbalan yang bersifat finansial / langsung maupun nonfinansial / tidak langsung. Yang berhak
mendapatkan kompensasi tambahan adalah karyawan yang mampu bekerja secara baik,
memberikan pencapaian yang maksimal, dan mampu mencapai standar kerja yang telah
ditentukan oleh pemilik “Fotocopy Mantab Jaya”.
5. Keselamatan Kerja
Pemilik “Fotocopy Mantab Jaya” memberikan pembinaan kepada karyawan untuk selalu
meningkatkan kualitas keselamatan kerja dan kesehatan kerja. Hal ini bertujuan untuk
mengembangkan perilaku kerja yang aman, nyaman, tenang, dan mencegah kecelakaan. Hal ini
dikarenakan dalam melakukan pekerjaan seringkali ditemukan resiko-resiko kerja yang telah
disadari sebelumnya, tetapi kadang-kadang tidak diperhatikan dan diacuhkan saja oleh para
tenaga kerja. Oleh karena itu, diberlakukan suatu standar keselamatan kerja yang perlu dan harus
ditegakkan secara tegas untuk menghindari gangguan dan kecelakaan yang bisa terjadi sewaktu-
waktu selama proses bekerja berlangsung. Sedangkan kesehatan kerja meliputi kesehatan kerja
dan kesehatan mental, yang bisa saja terganggu karena adanya penyakit dan stres.
Misalnya, para karyawan “Fotocopy Mantab Jaya” menggunakan pelindung tangan (hand skon)
dalam melaksanakan pekerjaannya. Hal ini untuk menghindari terjadinya goresan atau luka yang
ditimbulkan akibat gesekan kertas atau alat-alat kerja lainnya, yang nantinya akan mengganggu
dan menghambat kinerja para karyawan. Dengan adanya program keselamatan kerja dan
kesehatan kerja yang diterapkan oleh “Fotocopy Mantab Jaya”, maka diharapkan para karyawan
“Fotocopy Mantab Jaya” menjadi lebih produktif karena jarang tidak masuk kerja karena sakit
atau mengalami kecelakaan kerja. Oleh karena itu, selalu diusahakan untuk menanamkan dan
meyakinkan para karyawan untuk selalu memenuhi standar keselamatan kerja dan kesehatan
kerja yang telah ditentukan oleh sebelumnya, sehingga kinerja karyawan dapat maksimal.
ASPEK KEUANGAN
Studi aspek keuangan bertujuan untuk mengetahui perkiraan pendanaan dan aliran kas proyek
usaha, sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya rencana usaha yang dimaksud. Keuangan
usaha dianalisis untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat
yang diharapkan, dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Karena
“Fotocopy Mantab Jaya” merupakan usaha kecil maka aspek keuangannya pun dibuat secara
sederhana dengan jumlah dana yang tidak terlalu besar.
Selain itu, juga disusun laporan perubahan kas (cash flow statement) untuk menunjukkan
perubahan kas selama satu periode tertentu serta mampu memberikan alasan mengenai
perubahan kas tersebut dengan menunjukkan darimana sumber-sumber kas tersebut dan
penggunaannya. Berikut ini adalah lampiran tabel-tabel dan formula yang digunakan oleh
“Fotocopy Mantab Jaya” dalam aktivitas usahanya adalah :
1. Hasil Analisis Aspek Pemasaran
Tabel Prospek dan Hasil Penjualan Total

NO ITEM TAHUN
123
1 Penjualan Rata-Rata Total
( ∑Q Total ) 1086 unit 1579 unit 2134 unit
2 Harga per Unit Rp 2500 Rp 2800 Rp 3000
3 Nilai ( 1 x 2 ) Rp 2.715.500 Rp 4.421.200 Rp 6.402.000

Tabel Biaya-Biaya Pemasaran

NO ITEM TAHUN
123
1 Biaya Angkut Rp 296.000 Rp 413.000 Rp 587.000
2 Biaya Promosi Rp 75.000 Rp 100.000 Rp 125.000
3 Lain-Lain Rp 31.600 Rp 58.900 Rp 74.200
NILAI TOTAL Rp 402.600 Rp 571.900 Rp 786.200
2. Hasil Analisis Aspek Produksi

Tabel Estimasi Kebutuhan Aktiva Tetap dan Persiapan Studi Kelayakan

NO ITEM NILAI
1 Studi Awal ( riset pasar, survey pasar ) Rp 378.000
2 Persiapan Awal ( modal awal ) Rp 2.500.000
3 Tanah sewa ( 20 m2 ) -
4 Gedung sewa ( 16 m2 ) -
5 Mesin ( 5 unit ) Rp 3.642.000
6 Kendaraan ( 1 buah ) Rp 9.710.000
7 Aktiva Tetap Lainnya Rp 6.500.000
NILAI TOTAL Rp 22.730.000

Tabel Estimasi Biaya Produksi Per Unit Barang atau Jasa Yang Diproduksi

NO ITEM JUMLAH
1 Bahan Baku ( unit / gram ) Rp 80
2 Bahan Pembantu ( unit / gram ) Rp 20
3 Tenaga Kerja Langsung ( jam ) Rp 500
4 Jam Mesin Langsung -
5 Biaya Tak Langsung ( Biaya Overhead Pabrik ) :
- Supervisi
-
- Bungkus -
- Listrik Rp 800
- Air -
- Penghapusan ( Penyusutan / Depresiasi ) Rp 650
- Asuransi
- Pemeliharaan -
Rp 530
NILAI TOTAL Rp 2.580

Tabel Budget Produksi

ITEM TAHUN
123
A. Jumlah Produksi
1. Target jual 700 unit 900 unit 1200 unit
2. Saldo akhir 53 unit 84 unit 102 unit
3. Jumlah 1 + 2 753 unit 984 unit 1302 unit
4. Saldo awal 49 unit 62 unit 95 unit
5. Total produksi 802 unit 1046 unit 1397 unit
B. Biaya Produksi
1. Bahan baku Rp 264.160 Rp 313.500 Rp 340.800
2. Bahan pembantu Rp 116.040 Rp 229.810 Rp 342.540
3. Tenaga kerja langsung
4. Biaya tak langsung :
- Penghapusan
- Pemeliharaan
- Repair Rp 1.540.000

Rp 51.000
Rp 125.060
Rp 270.000 Rp 1.850.000
Rp 51.000
Rp 213.000
Rp 320.000 Rp 2.130.000

Rp 51.000
Rp 247.400
Rp 410.000

3. Hasil Analisis Cash Flow / Arus Kas

NO KETERANGAN TAHUN
123
1 Kegiatan Operasional
- Penjualan
- Tenaga kerja
- Bahan baku
- Biaya overhead pabrik
TOTAL
Rp 2.715.500
(Rp 1.540.000)
(Rp 264.160)
(Rp 446.060)
Rp 465.280
Rp 4.421.200
(Rp 1.850.000)
(Rp 313.500)
(Rp 584.000)
Rp 1.673.700
Rp 6.402.000
(Rp 2.600.000)
(Rp 340.800)
(Rp 708.400)
Rp 2.752.800
2 Kegiatan Investasi
- Peralatan
(Rp 309.000)
(Rp 276.500)
(Rp 219.400)
3 Kegiatan Pembiayaan
- Ekuitas ( modal sendiri )
- Pinjam bank
Rp 1.500.000
Rp 5.000.000
Rp 1.800.000
Rp 5.000.000
Rp 2.000.000
Rp 5.000.000
NET CASH FLOW Rp 6.656.280 Rp 8.197.200 Rp 9.533.400

4. Laporan Laba Rugi


Laporan proyeksi laba rugi “Fotocopy Mantab Jaya” selama 3 tahun adalah sebagai berikut :
· Tahun 1 :
Total pendapatan Rp 2.715.500
Beban operasi (Rp 465.280)
Laba sebelum pajak Rp 2.250.220
Pajak 10% (Rp 225.022)
Laba bersih Rp 2.025.198
· Tahun 2 :
Total pendapatan Rp 4.421.200
Beban operasi (Rp 1.673.700)
Laba sebelum pajak Rp 2.747.500
Pajak 10 % (Rp 274.750)
Laba bersih Rp 2.472.750
· Tahun 3 :
Total pendapatan Rp 6.402.000
Beban operasi (Rp 2.752.800)
Laba sebelum pajak Rp 3.649.200
Pajak 10% (Rp 364.920)
Laba bersih Rp 3.284.280

5. Payback Period ( PP ) Dalam Rupiah


Payback Period adalah periode pengembalian investasi atau periode yang dibutuhkan untuk
mengembalikan suatu investasi yang dilakukan oleh suatu organisasi.
Payback Period = Investasi Awal ( I0 )
Net Cash Flow (NCF)

Diketahui I0 = Rp 22.730.000

TAHUN NCF
1
2
3 Rp 6.656.280
Rp 8.197.200
Rp 9.533.400
Total Rp 24.386.880
I0 = Rp 22.730.000
Tahun 1 = (Rp 6.656.280)
Rp 16.073.720
Tahun 2 = (Rp 8.197.200)
Rp 7.876.520
PP = Rp 7.876.520 x 12 bulan
Rp 9.533.400
= 9,9 bulan
= 9 bulan 27 hari
Total waktu = 2 tahun 9 bulan 27 hari
Jadi investasi yang telah ditanamkan oleh “Fotocopy Mantab Jaya” akan kembali dalam kurun
waktu selama kurang lebih 2 tahun 9 bulan 27 hari.
6. Net Present Value ( NPV )
Net Present Value adalah nilai bersih sekarang dari arus kas atau selisih antara Present Value
dari investasi dengan nilai sekarang / saat ini dari penerimaan-penerimaan kas bersih di masa
yang akan datang.
NPV = - Io
Diketahui I0 = Rp 22.730.000
r=6%

Tahun NCV PVIF 6 % PV


1
2
3 Rp 6.656.280
Rp 8.197.200
Rp 9.533.400 0,9434
0,8900
0,8396 Rp 6.279.534,552
Rp 7.295.508
Rp 8.004.242,640
TOTAL Rp 24.386.880 2,6730 Rp 23.579.285,190
NPV = PV – I0
= Rp 23.579.285,190 – Rp 22.730.000
= Rp 849.285,190
Jadi usaha “Fotocopy Mantab Jaya” layak atau feasible untuk dilakukan karena menghasilkan
arus kas bersih yang lebih besar dari investasi ( NPV > 0 ).
7. Internal Rate Of Return ( IRR )
Internal Rate Of Return adalah tingkat bunga yang menyamakan jumlah nilai sekarang (PV),
arus kas sama dengan investasinya, dimana IRR ini merupakan metode yang melengkapi metode
NPV dengan tingkat pengembalian internal.

Dengan cara Trial and Error dengan tingkat bunga r = 11 %, maka didapatkan hasil perhitungan
sebagai berikut (dalam Rupiah) :
6.656.280 + 8.197.200 + 9.533.400 - 22.730.000
( 1+ 0,11 )1 ( 1+ 0,11 )2 ( 1+ 0,11 )3

6.656.280 + 8.197.200 + 9.533.400 - 22.730.000


1,111 1,112 1,113

6.656.280 + 8.197.200 + 9.533.400 - 22.730.000


1,11 1,2321 1,367631
= ( 6.480.000 + 7.710.000 + 8.540.000 ) – 22.730.000
= 22.730.000 – 22.730.000
=0
Maka hasil akhir adalah IRR = 11 % dengan COC = 6 %
Jadi usaha “Fotocopy Mantab Jaya” layak atau feasible untuk dilakukan karena Interest Rate of
Return (IRR) > Cost Of Capital (COC).
8. Profitability Index (PI)
Profitability Index adalah metode pebghitungan dan penilaian investasi melalui perbandingan
antara nilai sekarang (Present Value) dari rencana penerimaan-penerimaan kas bersih di masa
yang akan datang.
PI =

PI =
= 1,037364
Jadi usaha “Fotocopy Mantab Jaya” termasuk layak atau feasible karena hasil perhitungan
menunjukkan bahwa PI > 1.

9. Break Event Point / BEP ( Analisis Peluang Pokok )


BEP adalah suatu alat analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara beberapa
variable di dalam kegiatan usaha. Fix Cost (FC) meliputi biaya penyusutan, biaya gaji, dan biaya
administrasi. Sedangkan Variable Cost (VC) meliputi ijin usaha, biaya promosi dan biaya lain-
lain. Berikut ini akan disajikan perhitungan BEP rata-rata dari 3 tahun masa usaha “Fotocopy
Mantab Jaya” adalah sebagai berikut :
BEP rata-rata 3 tahun =
=
=
=
= Rp 7.355.553,304
Jadi usaha “Fotocopy Mantab Jaya” akan mengalami titik impas pada saat menghasilkan
penjualan sebesar Rp 7.355.553,304 atau keuntungan akan tercapai pada saat penjualan di atas
Rp 7.355.553,304

ASPEK AMDAL
1. Aspek Lingkungan Industri
Aspek-aspek lingkungan luar perusahaan yang paling dekat adalah aspek lingkungan industri,
dimana bisnis perusahaan tersebut berada. Aspek lingkungan industri lebih mengarah pada aspek
persaingan dimana perusahaan berada. Akibatnya, faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi
persaingan, seperti ancaman pada perusahaan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan termasuk
kondisi persaingan itu sendiri manjadi perlu untuk dianalisis guna Studi Kelayakan Bisnis.
Michael E. Porter mengemukakan konsep Competitive Strategy yang menganalisis persaingan
bisnis berdasarkan pada 5 aspek utama (Lima Kekuatan Bersaing). Sedangkan R.E Freeman
yang pendapatnya dikutip oleh Wheelen dan merekomendasikan aspek yang ke enam untuk
melengkapinya. Keenam aspek utama yang menjadi pokok bahasan tersebut adalah sebagai
berikut :
· Ancaman masuk pendatang baru
· Persaingan sesama perusahaan di dalam industrinya
· Ancaman dari produk pengganti
· Kekuatan tawar menawar pembeli (buyers)
· Kekuatan tawar menawar pemasok (suppliers)
· Pengaruh kekuatan stakeholder lainnya
Selanjutnya, akan dijelaskan lebih lanjut mengenai keenam aspek utama tersebut adalah sebagai
berikut :
a. Ancaman Masuk Pendatang Baru
Masuknya usaha “Fotocopy Mantab Jaya” sebagai pendatang baru akan menimbulkan implikasi
bagi usaha-usaha yang sejenis dengan “Fotocopy Mantab Jaya” yang sudah ada sebelumnya,
misalnya adalah :
- Kapasitas produksi menjadi bertambah
- Terjadinya perebutan pangsa pasar
- Perebutan Sumber Daya Produksi yang terbatas
- Naiknya tingkat persaingan
- Tarif harga yang tidak stabil
Faktor-faktor penghambat pendatang baru masuk ke dalam suatu industri (Hambatan Masuk)
adalah sebagai berikut :
a. Skala ekonomi
Dalam faktor ini, biasanya pendatang baru kalah dengan pesaing-pesaing lainnya yang lebih
dikenal oleh konsumen dan mempunyai tempat yang lebih besar dari pendatang baru. Oleh
karena itu, “Fotocopy Mantab Jaya” berusaha untuk memperbesar skala produksi dan efisiensi
proses produksi sehingga harga per unit barang yang diproduksi oleh “Fotocopy Mantab Jaya”
menjadi lebih rendah.
b. Diferensiasi produk
Dalam diferensiasi produk, pengusaha harus mencari banyak cara untuk menarik pelanggan atau
konsumen. Salah satu cara yang diterapkan oleh “Fotocopy Mantab Jaya” adalah dengan strategi
promosi yng tepat dan pelayanan / service yang memuaskan para pelanggan / konsumen.
c. Kecukupan modal
Bagi pendatang baru seperti “Fotocopy Mantab Jaya”, pesaing yang sangat berat adalah pesaing
yang mempunyai banyak modal untuk jenis industri yang memerlukan biaya yang besar untuk
riset, pengembangan, dan eksplorasi. Oleh karena itu, “Fotocopy Mantab Jaya” berusaha untuk
mencukupi kebutuhan modalnya untuk jangka panjang.
d. Biaya peralihan (switching cost)
Biaya ini akan dikeluarkan pembeli jika berpindah dari produk pemasok tertentu ke produk
pemasok lainnya. Jika biaya peralihan cukup besar, pesaing baru harus memberikan penawaran
yang harus lebih menarik, terutama soal harga.
e. Akses ke saluran distribusi
Disini “Fotocopy Mantab Jaya” tidak mempunyai metode untuk saluran distribusi karena
“Fotocopy Mantab Jaya” memasarkan produknya secara langsung ke pihak konsumen, sehingga
memudahkan terjadinya interaksi dengan konsumen.
f. Ketidakunggulan biaya independen
Keunggulan biaya yang tidak dimiliki oleh usaha yang sudah ada sulit ditiru oleh “Fotocopy
Mantab Jaya” sebagai pendatang baru. Keunggulan ini timbul dari teknologi yang telah
dipatenkan pemilik usaha “Fotocopy Mantab Jaya”, konsesi bahan baku, atau bahkan
memungkinkan subsidi dari pemerintah.
g. Peraturan Pemerintah
Pemerintah biasanya menerbitkan sejumlah aturan yang mengatur bidang-bidang tertentu, seperti
yang selalu diterbitkan oleh pemerintah Indonesia, misalnya lewat Daftar Investasi Negatif
(DIN). Peraturan ini dapat menimbulkan hambatan masuk bagi pendatang baru.
b. Persaingan Sesama Perusahaan Dalam Industri
Persaingan dalam industri sangat mempengaruhi kebijakan dan kinerja usaha. Oleh karena itu,
“Fotocopy Mantab Jaya” berusaha untuk menyikapi persaingan sebagai salah satu pemicu untuk
lebih maju dalam kinerja usaha. Menurut Porter, tingkat persaingan dipengaruhi beberapa faktor
yaitu :
a. Jumlah Kompetitor
Di daerah sekitar “Fotocopy Mantab Jaya” didirikan sejumlah kompetitor yang tidak terlalu
mempengaruhi karena di daerah tersebut masih jarang didirikan usaha yang sejenis dengan
“Fotocopy Mantab Jaya”.
b. Tingkat Pertumbuhan Industri
Keadaan “Fotocopy Mantab Jaya” sampai saat ini mengalami pertumbuhan yang sangat pesat
dengan perolehan keuntungan / profit / laba yang signifikan dari tahun ke tahun. Hal ini
dikarenakan masih belum ada pesaing yang kuat di daerah tersebut, sehingga memudahkan
pertumbuhan usaha ini.
c. Karakteristik Produk
Dalam “Fotocopy Mantab Jaya” sudah melakukan pembedaan produk dengan pesaing lain agar
usaha ini mudah dikenal karena mempunyai ciri khas tersendiri. “Fotocopy Mantab Jaya”
menerapkan spesifikasi produk yang diutamakan dan mempunyai kualitas yang lebih unggul
daripada produk pesaing. Oleh karena itu, sebelum membuka usaha ini, terlebih dahulu
dilakukan analisis mengenai produk pesaing sehingga “Fotocopy Mantab Jaya” mengetahui
kelebihan dan keunggulan para pesaingnya.
d. Biaya Tetap yang Besar
“Fotocopy Mantab Jaya” beroperasi pada skala ekonomi yang rendah, sehingga termasuk pada
jenis usaha yang memiliki total biaya tetap yang besar. Akibatnya, “Fotocopy Mantab Jaya”
menjual produk di atas biaya produksi. Tetapi, tidak menutup kemungkinan bahwa suatu saat
“Fotocopy Mantab Jaya” akan menghasilkan biaya tetap yang besar. Oleh karena itu, “Fotocopy
Mantab Jaya” mengusahakan untuk menekan / meminimalisir biaya tetap tersebut.
e. Kapasitas
“Fotocopy Mantab Jaya” mempunyai kapasitas produksi yang tinggi untuk menjaga efisiensi
biaya per unit. Seiring dengan berjalannya waktu, jika suatu saat “Fotocopy Mantab Jaya” telah
mampu berproduksi pada tingkat yang maksimal maka “Fotocopy Mantab Jaya” direncanakan
akan melakukan penambahan fasilitas produksi.
f. Hambatan Keluar
Hambatan keluar tesebut akan memaksa “Fotocopy Mantab Jaya” untuk tidak keluar dari area
bisnis. Contoh hambatan yang dirasakan oleh “Fotocopy Mantab Jaya” adalah berasal dari
pesaing-pesaing yang telah ada ataupun dari bahan baku yang tidak memenuhi standart. Oleh
karena itu, “Fotocopy Mantab Jaya” berusaha untuk bertahan dan menghindari kemungkinan
kerugian, sambil menunggu waktu yang tepat untuk keluar dari hambatan tersebut.
c. Ancaman Dari Produk Pengganti
Meski “Fotocopy Mantab Jaya” mempunyai ciri khas yang berbeda dan karakteristik produknya
sendiri, usaha ini tetap harus memperhatikan cara lain apabila produknya disamai oleh pesaing
lain. Misalnya, dengan sedikit mengganti produk tetapi masih menonjolkan ciri khas dari barang
tersebut sehingga terdapat diferensiasi produk. Oleh karena itu, “Fotocopy Mantab Jaya”
berusaha untuk menstabilkan harga untuk menghindari persaingan dalam bidang harga dan
ancaman dari produk substitusi.

d. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (Buyers)


Pembeli dapat mempengaruhi usaha “Fotocopy Mantab Jaya” dalam memotong harga,
meningkatkan mutu dan pelayanan, serta mengadu perusahaan dengan kompetitor melalui
kekuatan yang mereka miliki. Kemungkinan kondisi yang dihadapi oleh “Fotocopy Mantab
Jaya”, yang dapat memberikan pengaruh positif / menguntungkan maupun pengaruh negatif /
merugikan adalah sebagai berikut :
a. Pembeli membeli dalam jumlah / kapasitas yang besar
b. Pembeli mampu memproduksi produk yang diperlukan
c. Sifat produk tidak terdiferensiasi dan banyak pemasok
d. Switching Cost pemasok adalah kecil
e. Produk perusahaan tidak terlalu penting bagi pembeli, sehingga pembeli dengan mudah
mencari barang subtitusinya
f. Pembeli mempunyai tingkat profitabilitas yang rendah sehingga sensitif terhadap harga dan
diferensiasi service
g. Produk yang dibeli perusahaan mempunyai andil presentase yang besar bagi biaya produksi
pembeli, sehingga pembeli akan menawarkan insentif kepaada para tenaga kerjanya yang mampu
menyediakan produk yang sama dengan harga yang lebih murah dengan kualitas yang relatif
sama.
e. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok (Suppliers)
Pemasok dapat mempengaruhi produksi “Fotocopy Mantab Jaya” lewat kemampuan mereka
menaikan harga atau mengurangi kualitas atau service. Pemasok akan merasa kuat dengan
terpenuhinya beberapa kondisi berikut ini :
a. Jumlah pemasok sedikit
b. Produk / pelayanan yang ada adalah unik dan mampu menciptakan Switching Cost yang relatif
besar
c. Tidak tersedianya produk subtitusi
d. Pemasok mampu melakukan integrasi ke depan dan mengolah produk yang sama yang
dihasilkan “Fotocopy Mantab Jaya”
e. “Fotocopy Mantab Jaya” hanya membeli dalam jumlah yang kecil dari pemasok
f. Pengaruh Kekuatan Stakeholder Lainnya
Yang termasuk dalam pengaruh kekuatan ini adalah berupa kekuatan di luar usaha “Fotocopy
Mantab Jaya” yang mempunyai pengaruh dan kepentingan secara langsung kepada usaha ini.
Stakeholder yang dimaksud antara lain adalah pemerintah, lingkungan masyarakat, pemasok, dan
kelompok yang mempunyai kepentingan lainnya. Pengaruh yang ditimbulkan oleh masing-
masing stakeholder mempunyai variasi yang berbeda-beda di antara usaha satu dengan usaha
yang lainnya. Oleh karena itu, “Fotocopy Mantab Jaya” berusaha untuk mampu mengendalikan
pengaruh-pengaruh kekuatan tersebut dan memanfaatkannya / mengolahnya menjadi sesuatu
yang menguntungkan bagi “Fotocopy Mantab Jaya” sehingga dapat memberikan dampak yang
positif bagi usaha ini, terutama untuk periode masa mendatang.
2. Aspek Lingkungan Hidup (AMDAL)
Studi aspek lingkungan hidup ini bertujuan untuk menentukan apakah secara lingkungan hidup,
misalnya dari sisi udara dan air, rencana bisnis diperkirakan dapat dilaksanakan secara layak atau
sebaliknya. Sedangkan yang dimaksudkan dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL) adalah suatu hasil studi mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan dan
diperkirakan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup. AMDAL dapat dipakai
untuk mengelola dan memantau proyek dan lingkungannya dengan menggunakan dokumen yang
benar. Analisis yang dilakukan oleh usaha “Fotocopy Mantab Jaya” ini meliputi keseluruhan
kegiatan pembuatan dokumen yang terdiri dari sebagai berikut :
a. Rencana Kelola Lingkungan (RKL)
Rencana Kelola Lingkungan (RKL) yang dibuat oleh “Fotocopy Mantab Jaya” merupakan
dokumen yang memuat upaya-upaya untuk mencegah, mengendalikan, dan menanggulangi
dampak penting lingkungan yang bersifat negatif dan meningkatkan dampak positif sebagai
akibat dari suatu rencana usaha / kegiatan yang dilakukan oleh “Fotocopy Mantab Jaya”. Dalam
dokumen ini, “Fotocopy Mantab Jaya” memberikan pokok-pokok arahan, prinsip-prinsip, atau
persyaratan untuk pencegahan / pengendalian dampak lingkungan yang mungkin terjadi.
“Fotocopy Mantab Jaya” melakukan riset bahwa hampir tidak ada dampak yang membahayakan
lingkungan dari kegiatan / aktivitas yang dilakukan oleh “Fotocopy Mantab Jaya”. Meskipun
demikian, “Fotocopy Mantab Jaya” tetap melakukan program dan perencanaan untuk
pembiayaan terhadap pengelolaan lingkungan. Hal itu dilakukan untuk mencegah jika sewaktu-
waktu dibutuhkan dana yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan lingkungan serta
menyangkut “Fotocopy Mantab Jaya” sebagai salah satu usaha / bisnis di lingkungan tersebut.
Hal-hal yang dilakukan oleh “Fotocopy Mantab Jaya” dalam mengelola lingkungan adalah sisa-
sisa bahan produksi yang tidak digunakan akan dikumpulkan menjadi satu dan kemudian
dikemas dengan rapat / rapi untuk dibuang di Tempat Pembuangan Sampah (TPA) yang terdekat
dengan lokasi “Fotocopy Mantab Jaya” berada. Dengan demikian, “Fotocopy Mantab Jaya” terus
berusaha untuk menghindari dan mengupayakan untuk meminimumkan dampak negatif yang
bisa mempengaruhi lingkungan di sekitar daerah usaha “Fotocopy Mantab Jaya”.
b. Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)
RPL ini dibuat untuk diajukan kepada instansi yang berwenang. Jadi “Fotocopy Mantab Jaya”
melakukan suatu pemantauan terhadap lingkungan di sekitar daerah usaha “Fotocopy Mantab
Jaya”. Selanjutnya, akan diteliti lebih jauh mengenai dampak apa saja yang mungkin bisa terjadi
dan mempengaruhi lingkungan di sekitar daerah usaha “Fotocopy Mantab Jaya”. Hasil dari
kegiatan / aktivitas ini akan dilaporkan dalam RPL dan kemudian akan dilampirkan dalam
pengajuan surat izin usaha ke Dinas Perizinan di daerah setempat (Malang kota).
Berdasarkan kajian-kajian aspek lingkungan di atas, dapat disimpulkan bahwa usaha “Fotocopy
Mantab Jaya” memiliki dampak / pengaruh pada lingkungan di sekitar usaha tersebut. Misalnya
adalah polusi suara yang dimunculkan dari mesin-mesin fotocopy dan lainnya yang digunakan
oleh “Fotocopy Mantab Jaya” dan sisa-sisa bahan produksi yang akan menjadi sampah
lingkungan. Oleh karena itu, “Fotocopy Mantab Jaya” berusaha untuk mengantisipasi dampak
tersebut dan mengupayakan agar tidak mengganggu / mrugikan lingkungan di sekitar usaha
tersebut.
Usaha-usaha yang dilakukan antara lain adalah dengan membuat tempat yang representatif dan
mampu menghindari terjadinya polusi suara yang dapat mengganggu masyarakat sekitar
(meredam suara), sehingga masyarakat sekitar tidak merasa bising dengan suara mesin-mesin
tersebut. Selain itu, “Fotocopy Mantab Jaya” juga mengumpulkan sisa-sisa bahan baku yang
tidak digunakan, kemudian dikemas serapi dan serapat mungkin dan dibuang secepatnya ke
Tempat Pembuangan Sampah (TPA) yang terdekat dengan lokasi usaha “Fotocopy Mantab
Jaya”.
Hal ini dilakukan secara rutin (continue) selama kurang lebih 3 hari sekali untuk menghindari
terjadinya penumpukan sampah di lokasi usaha “Fotocopy Mantab Jaya”. Jika sampai erjadi
penumpukan, maka akan mempengaruhi minat para pelanggan untuk datang dan memberikan
order ke tempat “Fotocopy Mantab Jaya”. Hal ini dikarenakan adanya pemandangan yang
kurang menyenangkan yang ditimbulkan dari tumpukan-tumpukan sampah tersebut. Sedangkan
untuk usaha pencegahan yang lain masih terus dilakukan oleh “Fotocopy Mantab Jaya” agar
usaha ini benar-benar tidak memiliki dampak negatif terhadap lingkungan sekitar dan tidak
merugikan masyarakat sekitar usaha ini.

KESIMPULAN
Berdasarkan analisis dan pengkajian yang telah dijelaskan dalam bab-bab sebelumnya, maka
dapat diberikan suatu kesimpulan mengenai usaha yang dijadikan obyek analisis Studi
Kelayakan Bisnis oleh penulis yaitu “Fotocopy Mantab Jaya”. Kesimpulan yang dapat diberikan
adalah sebagai berikut :
1. Aspek Pasar dan Pemasaran
Usaha “Fotocopy Mantab Jaya”memiliki peluang untuk memenuhi standar kelayakan bisnis dan
dianggap cukup menjanjikan. Hal ini dikarenakan kalangan mahasiswa membutuhkan jasa
fotokopi untuk menunjang aktivitas perkuliahannya. Melihat dan menyadari betapa pentingnya
usaha fotokopi ini, maka didirikanlah “Fotocopy Mantab Jaya” yang terletak di dekat kampus
UIN Maliki Malang dan daerah kos-kosan para mahasiswa, yang menjadi target konsumen
utama dari usaha ini. Berdasarkan aspek pasar dan pemasaran tersebut, maka usaha “Fotocopy
Mantab Jaya” dapat dikatakan layak / feasible.
2. Aspek Produksi / Operasional
Usaha “Fotocopy Mantab Jaya” mempunyai lokasi strategis, luas bangunan yang representatif,
dan lay out yang terencana. Hal ini dapat menunjang / mendukung kinerja operasional.
“Fotocopy Mantab Jaya” juga mempunyai persediaan bahan baku yang efektif, penjadwalan
yang efisien, dan tenaga kerja yang berkompeten. Berdasarkan aspek produksi / operasional
tersebut, maka usaha “Fotocopy Mantab Jaya” dapat dikatakan layak / feasible.
3. Aspek Manajemen
Usaha “Fotocopy Mantab Jaya” mempunyai sistem manajemen yang teratur dan terarah.
Perencanaan telah dilakukan dengan matang, pengorganisasian dilaksanakan secara terpadu dan
terpusat, pengadaan yang seimbang, dan pengendalian yang terecana merupakan pendukung
kinerja “Fotocopy Mantab Jaya” untuk mencapai keuntungan / profit yang maksimal.
Berdasarkan aspek manajemen tersebut, maka usaha “Fotocopy Mantab Jaya” dapat dikatakan
layak / feasible.
4. Aspek Sumber Daya Manusia
Usaha “Fotocopy Mantab Jaya” melaksanakan perencanaan SDM dan analisis pekerjaan yang
telah ditetapkan terlebih dahulu. Program keselamatan kerja diterapkan dalam usaha ini, untuk
mencegah kecelakaan yang terjadi sewaktu-waktu. Selanjutnya, berlaku aturan “tambahan
kompensasi (bonus)” bagi para karyawan yang mampu menberikan prestasi kerja yang maksimal
bagi kinerja usaha ini. Berdasarkan aspek sumber daya manusia tersebut, maka usaha “Fotocopy
Mantab Jaya” dapat dikatakan layak / feasible.
5. Aspek Keuangan
Usaha “Fotocopy Mantab Jaya” melakukan perhitungan pada Analisis Cash Flow dan Laporan
Laba Rugi, sehingga diketahui perkembangan keuangan dari tahunke tahun. Selanjutnya juga
dilakukan perhitungan kriteria investasi yaitu Net Present Value, Payback Period, Interest Rate
of Return, Profitability Indeks, dan Break Event Point. Perhitungan aspek keuangan tersebut
menghasilkan kesimpulan bahwa usaha “Fotocopy Mantab Jaya” dapat dikatakan layak /
feasible.
6. Aspek Lingkungan
Usaha “Fotocopy Mantab Jaya” mengevaluasi aspek lingkungan, baik secara lingkungan industri
maupun lingkungan hidup. Dalam lingkungan industri, usaha ini telah melakukan berbagai
langkah antisipasi untuk menghindari pengaruh buruk yang dapat merugikan. Sedangkan dalam
lingkungan hidup, usaha ini memberlakukan evaluasi terhadap AMDAL sehingga tidak
merugikan lingkungan dan masyarakat di sekitarnya. Berdasarkan aspek lingkungan tersebut,
maka usaha “Fotocopy Mantab Jaya” dapat dikatakan layak / feasible.
Berdasarkan analisis yang komprehensif dari berbagai aspek yang telah dikaji pada bab-bab
sebelumnya, maka dapat diberikan kesimpulan bahwa secara keseluruhan usaha “Fotocopy
Mantab Jaya” ini dapat dikatakan layak / feasible. Untuk tahap berikutnya, usaha “Fotocopy
Mantab Jaya” ini dapat diterapkan, dikelola, dan dikembangkan sebagaimana mestinya. Dengan
demikian, usaha “Fotocopy Mantab Jaya” ini dapat digunakan untuk evaluasi sebuah Studi
Kelayakan Bisnis. Selanjutnya, usaha “Fotocopy Mantab Jaya” ini dapat direkomendasikan
kepada para penyandang dana / pemilik modal dan dapat tertarik untuk merealisasikan dan
menerapkannya dalam dunia bisnis yang sesungguhnya.
Kami yakin usaha “Fotocopy Mantab Jaya” ini akan berhasil dan mampu bertahan dalam jangka
waktu panjang. Selain itu, usaha “Fotocopy Mantab Jaya” ini juga akan memberikan keuntungan
/ profit yang signifikan dan kegiatan wiraswasta yang sangat efektif. Hal ini dikarenakan, saat ini
manusia-manusia sedang berlomba-lomba untuk bersaing dalam berbagai bidang, terutama untuk
menguasai dunia bisnis. Oleh karena itu, penulis yakin usaha “Fotocopy Mantab Jaya” ini layak /
feasible untuk direalisasikan di tengah perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dunia bisnis,
dan era globalisasi seperti sekarang ini. Demikianlah kesimpulan dan rekomendasi ini dibuat
untuk Studi Kelayakan Bisnis.

REKOMENDASI
Berdasarkan hasil analisis studi kelayakan bisnis yang dilakukan pada “Fotocopy Mantab Jaya”
dilihat dari aspek hukum, pasar dan pemasaran, manajemen, SDM, produksi, teknik dan
teknologi, keuangan serta aspek AMDAL maka usaha ini dinyatakan layak untuk dilaksanakan.
DAFTAR PUSTAKA

Husnan, Suad dan Suwarsono . 1994 . Studi Kelayakan Bisnis dan Proyek . Yogyakarta : UPP
AMP YKPN .
Umar, Husein . 2007 . Studi Kelayakan Bisnis Edisi 3 : Teknik Menganalisis Kelayakan Rencana
Bisnis secara Komprehensif. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama .
Wahyudi, Agustinus Sri . 1996 . Manajemen Strategik : Pengantar Proses Berfikir Strategik .
Jakarta : PT Binarupa Aksara .
Djakfar, Kasmir. 2003. Study Kelayakan Bisnis. Jakarta: Kencana Media Group

http://ahdasaifulaziz.blogspot.co.id/2011/06/studi-kelayakan-bisnis-fotocopy-mantab.html

Anda mungkin juga menyukai