Anda di halaman 1dari 4

Aspek Pasar dalam Usaha Fotokopi Dan Percetakan Kharisma

Nailam Shofa
Mahasiswa
nailam.shofa@gmail.com

Abstrak:
Pada penulisan artikel kali ini membahas mengenai usaha fotokopi dan percetakan Kharisma yang terletak di
Desa Kadipaten Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan. Pengambilan data metode ini adalah metode
wawancara dengan mewawancarai seorang pemilik pengusaha kharisma fotokopi dan percetakan, secara
keseluruhan konsep nya sama dari artikel-artikel atau penelitian yang berkaitan dengan usaha fotokopi dan
percetakan sebelum-sebelumnya hanya ada beberapa yang berbeda namun itu tidak signifikan . Ada beberapa
aspek pasar yang di bahas di dalamnya yaitu : pasar potensial, pasar tersedia, pasar sasaran. Hal ini
merupakan aspek yang harus ada di usaha yang akan menentukan bagaimana studi kelayakan bisnis yang
ada.
Kata Kunci: pasar potensial; pasar tersedia; pasar sasaran.
Abstract:
In writing articles this time discuss about the Business a photocopy of and Printing kharisma located in the
village Kadipaten district Wiradesa district Pekalongan. A data this method is the interview with interviewed a
owner of the enterpreneur kharisma a photocopy of and printing, overall concept of her at of those articles or
Research related to the business a photocopy of and Printing before Three is only a few different but it was no
significant. There are several facets Market discussed in it is: the Market potential, the Market available, the
Market target. This is the Three must be in the effort that will dtermine how to study the feasibility of the
business.
Keyword: Market potential, Market available, Market target.

PENDAHULUAN
Wiradesa sendiri banyak instansi yang berdiri instansi jadi banyak yang membutuhkan
jasa foto copy, sehingga peluang ini cocok di jalankan di daerah Wiradesa terkhusus Kadipaten.
Usaha foto copy an di Desa Kadipaten sendiri merupakan salah satu foto copy an yang ada di
desa tersebut sehingga usaha ini menjadi pusat utama jika ada hal yang berkaitan dengan hal
ATK atau ke administrasian. Foto copy ini di bernama Foto Copy Kharisma, foto copy an ini
sebenarnya cabang dari foto copyan yang ada di Desa Waru Lor karena Kadipaten belum ada
foto copyan dan jika ingin memperbanyak lembaran harus menempuh perjalanan ke desa
sebelah. Hal ini menjadikan adanya peluang yang baik untuk mendirikan usaha foto copy an ini,
dari jalan yang strategis yaitu jalan yang di lewati menuju jalan sekolah. Usaha ini baru berdiri 3
tahun, usaha ini di dirikan oleh seorang pengusaha yang bernama Abdul Aziz yang sudah
memiliki usaha percetakan namun ingin mengembangkan usaha percetakan dengan menambahi
usaha yang lain.
Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode wawancara
pada pengusaha atau pemilik Kharisma Fotokopi dan Percetakan, dengan mengamati kondisi
toko dan juga wawancara pada konsumen yang datang sebagai sumber informasi lanjut
mengenai usaha tersebut.
Wawancara adalah situasi berhadap-hadapan antara pewawancara dan responden yang
dimaksud untuk menggali informasi yang diharapkan, dan bertujuan mendapatkan data tentang
responden dengan minimum bias dan maksimum efisiensi (Singh, 2002). Sementara Steward &
Cash (1982) mendefinisikan wawancara sebagai sebuah proses komunikasi Dyah (interpersonal),
dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, bersifat serius, yang dirancang agar tercipta
interaksi yang melibatkan aktivitas bertanya dan menjawab pertanyaan. Singh (2002) menuliskan
bahwa terdapat dua macam wawancara yaitu wawancara formal dan informal. Wawancara
formal atau disebut juga wawancara terstruktur adalah sebuah prosedur sistematis untuk
menggali informasi mengenai responden dengan kondisi di mana satu set pertanyaan ditanyakan
dengan urutan yang telah disiapkan oleh pewawancara dan jawabannya direkam dalam bentuk
yang terstandarisasi.
Wawancara informal adalah sebuah wawancara di mana tidak dipersiapkan terlebih
dahulu pertayaan-pertanyaan, tidak ada persiapan urutan pertanyaan, dan peawawancara yang
berkuasa penuh untuk menentukan pertanyaan sesuai dengan poin-poin utama (Singh, 2002).
Dikarenakan hampir segala sesuatunya tergantung pewawancara maka proses wawancara
menjadi tidak terstruktur, dan karenanya wawancara semacam ini disebut wawancara tidak
terstruktur. (Lukman, 2013)
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Pembahasan Pertama
Dari hasil penelitian Andri Mardi dan Ir. Budi Praptono yaitu dengan judul Analisis Kelayakan
Investasi Pembukaan Cabang Trapesium Fotokopi Dan Percetakan Ditinjau Dari Aspek Pasar,
Teknis dan Finansial Di Kawasan Pendidikan Telkom mengemukakan dari tinjauan dari Aspek
Pasar yaitu:
1) Pasar Potensial
Ketertarikan terhadap Trapesium Fotokopi dan Percetakan dijadikan sebagai variabel
yang menentukan pasar potensial. Responden yang memberikan jawaban berminat
diklasifikasikan sebagai pasar potensial. Hasil perhitungan memperlihatkan bahwa dari
total 268 responden berminat menggunakan jasa Trapesium Fotokopi dan Percetakan.
Dengan persentase pasar potensial yang sebesar 100%, dapat disimpulkan bahwa produk
Trapesium Fotokopi dan Percetakan mendapatkan respon positif dan diterima oleh
mahasiswa di kawasan Pendidikan Telkom.
2) Pasar Tersedia
Pasar tersedia Trapesium Fotokopi dan Percetakan di artikan sebagai pasar potensial
yang memiliki minat dan mampu menggunakan jasa Trapesium Fotokopi dan
Percetakan. Variabel yang menentukan pasar tersedia adalah ketertarikan responden
terhadap jasa Fotokopi dan percetakan dan ketertarikan untuk bertransaksi
menggunakan jasa Trapesium fotokopi dan percetakan. Pasar tersedia adalah frekuensi
jumlah responden yang berminat membeli menggunakan jasa Trapesium fotokopi dan
percetakan dan bertransaksi jasa fotokopi dan percetakan dengan harga antara Rp. 200-
Rp. 35.000, maka diperoleh 160 orang dari total 268 responden atau 59,70% dari jumlah
keseluruhan sampel sebagai pasar tersedia jasa Trapesium fotokopi dan percetakan.
Pasar potensial (100%) dan pasar tersedia (68,75%) memiliki perbedaan yang cukup
tinggi, yaitu 26,1%. Dari tingginya perbedaan pasar potensial dan pasar tersedia dapat
disimpulkan bahwa pasar menerima kehadiran jasa Trapesium fotokopi dan percetakan,
namun ada beberapa variabel seperti merek, harga, desain, dan lain-lain yang
mempengaruhi minat serta mempertimbangkan variabel lain tersebut sebelum
menggunakan jasa Trapesium fotokopi dan percetakan.
3) Pasar Sasaran
Pasar sasaran adalah bagian dari pasar tersedia yang akan dimasuki oleh perusahaan
sesuai dengan Trapesium, Trapesium membidik sekitar 7% dari pasar tersedia. Dengan
berdasarkan jumlah kompetitor yang menjual produk sejenis, terdapat banyak
kompetitor dengan karakter dan ciri khas produk yang berbeda-beda. Oleh karena itu
perusahaan membidik 7% dari total pasar tersedia sebagai pasar sasaran.

Sedangkan dari hasil yang saya amati di sekitar lingkungan saya sebagian besar aspek
pemasaran nya sama namun mungkin target pemasarannya yang berbeda jika Trapesium
fotokopi dan percetakan menargetkan untuk mahasiswa namun Kharisma fotokopi
menargetkan umum namun lebih ke instansi pendidikan menengah seperti PAUD, TK, MTSs,
MA karena lingkungan nya masih di daerah instansi pendidikan. Dan percetakannya tidak
dikhususkan karena target pasarnya memang orang umum.
Aspek Pasar
a) Pasar Potensial
Ketertarikan pada Kharisma fotokopi dan percetakan karena dalam lingkungan atau desa
Kadipaten masih ada satu-satunya usaha tersebut jadi menjadi prioritas utama konsumen
untuk ke Kharisma fotokopi dan percetakan. Dan sudah jelas bahwa produk ini diterima
oleh masyarakat.
b) Pasar Tersedia
Ketertarikan menggunakan jasa ini pada umumnya sama karena jasa yang digunakan
cepat atau tidak menunggu lama dalam prosesnya, dan Kharisma fotokopi dan
percetakan sendiri merupakan anak cabang jadi sudah jelas kualitas dan pelayanan yang
di berikan.
c) Pasar Sasaran
Sasaran dari Kharisma fotokopi dan percetakan adalah terkhusus untuk lingkungan
pendidikan di sekitar desa tersebut yaitu PAUD, TK, MTSs, MA, TPQ.

2. Pembahasan Kedua

Hasil penelitian ini dengan sebelumnya secara umum sama hanya ada beberapa yaitu target
pasar dan lingkungan pemasarannya. Karena pada umumnya jenis usaha ini sama namun
tidak semua nya harus 100% sama karena beda daerah bisa juga beda konsepnya.

PENUTUP
Jadi, pada usaha fotokopi dan percetakan mana pun yang di Indonesia mayoritas adalah
sama baik konsep atau lainnya yang berkaitan atau menonjol pada usaha fotokopi dan
percetakan. Walaupun ada beberapa penjelasan yang berbeda tapi inti dan maksud nya sama.
DAFTAR PUSTAKA:
Mardi Andri, Praptono Budi, “Analisis Kelayakan Investasi Pembukaan Cabang Trapesium
Fotokopi Dan Percetakan Ditinjau Dari Aspek Pasar, Teknis, Dan Finansial, Di
Kawasan Pendidikan Telkom”, Jurnal Vol.2 No.2 (2015)
Nur Hakim Lukman, “Ulasan Metodologi Kualitatif” : Wawancara Terhadap Elit, 2013

Anda mungkin juga menyukai