Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)

DI IKATAN AKUNTAN INDONESIA WILAYAH JAWA TIMUR DAN


PERUSAHAAN KABOKI PASURUAN
Disusun Guna Memenuhi Tugas Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL)
Dosen Pembimbing : Dr. Tamamudin, M.M

Oleh :

1 Nadia Fitriatul Khasanah (4320001) 15 Kurmanisah (4320016)


2 Ayu Wahyuning Ragil (4320002) 16 Rohayatul Akyani (4320017)
3 Amalia Fakhru Nisa` (4320003) 17 Miftakhul Ayu Khoirani (4320018)
4 Nur Fitri Wulandari (4320004) 18 Nova Karisma (4320019)
5 Amelia Sya (4320005) 19 Amirotul Mahfudhoh (4320020)
6 Eka Nur Kharisma (4320006) 20 Amalia Karimah (4320021)
7 Ani Syafa`Ah (4320007) 21 Fitriana (4320022)
8 Ummu Najwa (4320008) 22 Intan Parwati (4320023)
9 Lutfi Ma`Fu Azizah (4320009) 23 Riska Ayu Andini (4320024)
10 Mari Patun Hasanah (4320010) 24 Naelu Sa`Adah (4320025)
11 Elviana Komala Putri (4320011) 25 Putri Tsani Salsabila (4320026)
12 Evi Yuswijayanti (4320012) 26 Rizki Nurfita Wijaya (4320027)
13 Intan Ayu Anggraini (4320014) 27 Dian Alvianita (4320028)
14 Rokhmatus Solekha (4320015) 28 Galuh Hayuningtyas (4320030)

JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2022
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Mahasiswa Jurusan Akuntansi Syariah


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Pekalongan Semester Genap Tahun
Akademik 2021/2022 di Ikatan Akuntan Indonesia Wilayah Jawa Timur di Surabaya
dan Perusahaan Kaboki di Pasuruan Jawa Timur mulai tanggal 06-10 Juni 2022
yang disusun oleh kelompok 1 (satu) ini telah dikonsultasikan dan diketahui oleh
Dosen Pembimbing serta disahkan oleh Ketua Jurusan Akuntansi Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Pekalongan pada :
Hari : Jumat
Tanggal : 1 Juli 2022

Pekalongan, 1 Juli 2022


Pembimbing

(Dr. Tamamudin, M.M)

Mengetahui,
An. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Ketua Jurusan Akuntansi Syariah

Ade Gunawan, M.M


NIP. 19810425 201503 1 002

ii
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Illahi Robbi yang telah
melimpahkan rahmat, nikmat, taufiq dan hidayah sehingga penulis bisa
menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini tepat waktu tanpa
halangan suatu apapun. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada baginda Rasulullah saw, para sahabat dan keluarga serta para pengikutnya.
Semoga kita mendapat syafaat dari beliau kelak di hari kiamat, Aamiin.

Pada kesempatan ini, penulis megucapkan terimakasih kepada Bapak Dr.


Tamamudin, M.M yang telah membimbing penulis dalam menyusun laporan ini.
Penulisan laporan ini merupakan syarat untuk memenuhi tugas pelaporan hasil
pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan yang dilaksanakan pada 06-10 Juni 2022. Dan
tempat Kuliah Kerja Langsung (KKL) Jurusan Akuntansi Syariah pada semester ini
adalah :

1. Ikatan Akuntansi Indonesia Wilayah Jawa Timur di Surabaya


2. Perusahaan Kaboki di Pasuruan Jawa Timur

Dalam laporan ini, penulis menguraikan profil dan materi yang diberikan
oleh masing-masing pemateri selama masa KKL berlangsung. Adapun harapan
mahasiswa peserta KKL, serta saran yang dapat digunakan untuk perbaikan KKL di
masa yang akan datang.

Akhir kata, tidak ada manusia yang sempurna. Demikian dengan laporan ini
masih jauh dari kata sempurna, karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik
demi perbaikan laporan ini di kemudian hari. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.

Pekalongan, Juni 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................ ii

KATA PENGANTAR ................................................................................................... iii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1

A. Eksistensi Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Bagi Mahasiswa Jurusan


Akuntansi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Pekalongan. ................1

B. Standar dan Kompetensi Dasar kegiatan KKL ...................................................2

BAB II LAPORAN HASIL KEGIATAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL) .......................3

A. Ikatan Akuntan Indonesia Wilayah Jawa Timur di Surabaya ............................3

B. Perusahaan Kaboki di Pasuruan Jawa Timur ..................................................23

BAB III HARAPAN MAHASISWA PESERTA KKL SEBAGAI CALON SARJANA


AKUNTANSI SYARIAH .............................................................................................30

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ..........................................................................31

A. Kesimpulan......................................................................................................31

B. Saran ...............................................................................................................31

LAMPIRAN ..............................................................................................................33

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Eksistensi Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Bagi Mahasiswa Jurusan


Akuntansi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Pekalongan.

Perkuliahan merupakan pembekalan untuk memperoleh pengetahuan,


akan tetapi hal tersebut tentu tidaklah cukup. Banyak terdapat perbedaan
antara teori yang diperoleh saat proses kuliah dengan kenyataan yang terjadi
di lapangan, sehingga masih diperlukan format bentuk pembekalan lain yang
memberikan pengalaman kepada mahasiswa mengenai kenyataan yang terjadi
di lapangan. Salah satu upaya pembekalan tersebut adalah adanya kegiatan
Kuliah Kerja Lapangan atau yang biasa disebut sebagai KKL
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yaitu bentuk kegiatan yang memberikan
pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk terjun langsung dalam sebuah
industri dan dunia kerja yang mungkin tidak ditemukan dikampus, dan juga
sebagai proses pembelajaran mahasiswa. Walaupun Mata kuliah kerja
lapangan berbobot 0 sks, tetapi mata kuliah ini merupakan salah satu syarat
untuk lulus program S1 di Jurusan Akuntansi Syariah Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Islam IAIN Pekalongan.
Untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan IAIN Pekalongan serta Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam. maka Program Studi S1 Akuntansi Syariah
merencanakan kegiatan melalui program Kuliah Kerja Lapangan(KKL). Prodi S1
Akuntansi Syariah mengadakan Kuliah Kerja Lapangan atau yang lebih dikenal
dengan sebutan KKL. Kegiatan yang dimulai pada tanggal 5 sampai 9 juni 2022
diikuti oleh 107 Mahasiswa dengan kurang lebih 7 dosen pembimbing Lokasi
KKL yang dipilih adalah IAI JATIM, KABOKI JATIM.
Pertimbangan Pemilihan tempat KKL adalah bahwa Program Studi S1
Akuntansi Syariah memandang perlu adanya peningkatan pemikiran

1
mahasiswa Program Studi Akuntansi Syariah terhadap sistem keuangan dan
menjalankan usaha yang baik di instansi pemerintah maupun masyarakat.
Dengan adanya pengenalan tersebut maka dapat menambah wawasan
mahasiswa serta menciptakan kepercayaan diri mereka agar dapat bersaing
secara nasional dan internasional. Kemajuan mereka berpikir berproses dari
saat mereka dalam perkuliahan sehingga saat lulus mereka telah siap menjadi
lulusan yang berdaya saing tinggi.

B. Standar dan Kompetensi Dasar kegiatan KKL


Standar kompetensi kegiatan KKL adalah agar mahasiswa mampu
mengasah, meningkatkan dan memupuk jiwa entrepreneur dan wawasan
tentang lembaga profesi di bidang Akuntansi, serta mahasiswa mampu
menelaah dan mengidentifikasi jenis-jenis sertifikasi yang diselenggarakan
oleh Ikatan Akuntan Indonesia sebagai tambahan kompetensi mahasiswa atau
lulusan Akuntansi Syariah. Adapun kompetensi dasar yang hendak dicapai oleh
mahasiswa peserta KKL adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa mampu berperan serta dalam pengembangkan asosiasi atau
Lembaga profesi di Bidang Akuntansi;
2. Mahasiswa mampu mengembangkan jiwa kreatif, inovatif dan mandiri
untuk menjadi entrepreneur serta membudayakan kewirausahaan demi
mendukung Pengembangan Ekonomi Kreatif berbasis potensi lokal.

Berdasarkan sebagaimana telah dipaparkan diatas, Jurusan Akuntansi


Syariah IAIN Pekalongan memilih Ikatan Akuntan Indonesia Wilayah Jawa
Timur di Surabaya dan Perusahaan Kaboki di Pasuruan sebagai tempat yang
dipandang representatif untuk pelaksanaan KKL bagi mahasiswa Jurusan
Akuntansi Syariah pada semester genap tahun akademik 2021/2022.

2
BAB II

LAPORAN HASIL KEGIATAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)

A. Ikatan Akuntan Indonesia Wilayah Jawa Timur di Surabaya

Narasumber ke 1 : Bapak Agus Susilo


Narasumber ke 2 : Ibu Diana Suteja
Narasumber ke 3 : Bapak Findelis Arastyo Andono

Berhubungan dengan bidang akuntansi, sedikit review yang hanya akan


selayang pandang mengenai aktivitas dari IAI Wilayah Jawa Timur mengenai
pelatihan dan pengembangan kepada masyarakat. Ada bidang-bidang yang
membawahi untuk diskusi mengenai standar akuntansi baik kepada akuntansi
untuk akuntan maupun untuk perusahaan-perusahaan yang go publik. Yang
mana hal ini harus sesuai dengan standarnya.
Ada berbagai macam profesi akuntansi, diantaranya ialah akuntansi
internal, yaitu akuntan yang bekerja di dalam perusahaan, ada juga akuntan
yang bekerja sebagai konsultan pajak. Untuk menjadi seorang konsultan pajak,
wajib mempelajari tentang pajak. Akuntan tidak berdiri sendiri, namun ada
hukum. Oleh karenanya, di Akuntansi ada hukum dagang bahkan kalau dulu ada
hukum perdata, mau tidak mau harus belajar mengenai psikologi dasar atau
psikologi bisnis karena nanti berhadapan dengan orang yang memiliki berbagai
macam kasus di perusahaan dan harus meminta data, serta melihat kondisi
psikologi. Oleh sebab itu, seorang akuntan harus menguasai berbagai cabang di
luar akuntansi apabila ingin berprofesi sebagai konsultan.
Selanjutnya ada audit forensi yang mana nanti di semester 6 akan
mendapatkan pelajaran auditif auditing. Namun, tidak berhenti di situ saja
melainkan meningkat lagi. Di dalam forensi ini, ada project audien universe
Investigation. Apakah sama seperti polisi investigas? Hampir sama, namun yang
diinvestigasi sesuai dengan bidang keilmuan, yaitu yang berhubungan dengan
akuntansi. Meskipun demikian, investigasi jelas harus dipelajari untuk

3
menentukan penyimpangan-penyimpangan dari aturan yang berlaku.
Aturannya tergantung aturan dalam perusahaan atau aturan di pemerintah.
Jika perusahaan pemerintah, maka aturan pemerintah melalui keterampilan
company. Sedangkan jika aturan perusahaan maka melalui Controling
Company. Contoh, Perusahaan X merupakan salah satu perusahan yang
memiliki jaringan Twitter terbesar di Indonesia. Terjadi penyimpangan di dalam
perusahaan mereka yaitu kasir menggelapkan 600 juta. Hal ini jelas
menyimpang, karena tidak berada di dalam prosedur yang seharusnya mereka
lakukan.
IAI Wilayah Jawa Timur banyak mengalami perkembangan dari tahun 2017
sampai tahun 2021. Tetapi, jika dilihat dari kegiatan selama 2 tahun belakangan
mengalami penurunan, karena Covid-19 yang secara langsung membuat semua
menurun terutama menurunkan daya tahan tubuh. Dan penghasilan juga itu
menurun, hal ini menurunkan daya tahan. Karena masalah hidup manusia cuma
dua yaitu, uang dan cinta.
Keanggotaan di IAI Wilayah Jawa Timur juga mengalami perkembangan
yang signifikan. Keanggotaan tersebut terdiri dari anggota muda, madya, dan
utama. Berawal dari anggota muda yang akan mengalami peningkatan menjadi
madya, lalu berlanjut hingga sampa menjadi utama. Untuk tingkatan utama ini
ialah yang sudah berpraktik, sudah berprofesi sebagai akuntan lebih dari 2-4
tahun. Setelah berbicara mengenai keanggotaan, di IAI Wilayah Jawa Timur
juga mengadakan Free PPL yaitu Pendidikan Profesi Berkelanjutan. Dalam
kegiatan ini biasanya ada bonus skp-nya, paling sedikit dengan satu atau dua
SKP. Selain itu juga mengadakan PPL yang tidak free alias berbayar tetapi jauh
lebih murah dibandingkan provider lain. PPL mengalami peningkatan dari 2018-
2021 pelaksanaan seminar regional maupun nasional. Selain itu, Jumlah
pengurus juga mengalami peningkatan semakin banyaknya ilmu dan kantor-
kantor yang ada di IAI Wilayah Jawa Timur. Kegiatan lainnya yakni, kegiatan
tahunan ASC, pengabdian masyarakat, dan ada seminar. Contoh, seminar

4
dalam bentuk dokumentasi kegiatan IAIN baik nasional maupun regional di
wilayah Jawa Timur. Akan tetapi, karena ini Jawa Timur maka kebanyakan
kegiatan seminar di Jawa Timur dan IAI pusat. Apabila pusat mengadakan suatu
kegiatan juga biasanya melibatkan Jawa Timur. Lalu ada pendidikan lainnya
salah satunya ialah pelatihan akuntansi untuk orang non akuntansi. Proses
pengajarannya lebih sulit jika dibandingkan dengan seseorang yang sudah
mendapatkan pelajaran akuntansi sebelumnya. Karena harus menggunakan
bahasa membumi atau bahasa umum, yang lebih sering didengar maupun
digunakan oleh masyarakat pada umumnya.
1. SEJARAH AKUNTAN INDONESIA
Akuntan #1

Pada waktu Indonesia merdeka, hanya ada satu orang akuntan pribumi,
yaitu Dr. Abutari sedangkan Prof. Soemardjo lulus pendidikan akuntan di
negeri Belanda pada tahun 1956

Akuntan Lokal

Akuntan-akuntan Indonesia pertama lulusan dalam negeri adalah Basuki


Siddharta, Hendra Darmawan, Tan Tong Djoe, dan Go TIe Siem, mereka
lulus pertengahan tahun 1957. Keempat akuntan ini bersama dengan Prof.
Soemardjo mengambil prakarsa mendirikan perkumpulan akuntan untuk
bangsa Indonesia saja. Alasannya, mereka tidak mungkin menjadi anggota
NIVA (Nederlands Institute Van Accountants) dan berpendapat tidak
mungkin kedua lembaga itu akan memikirkan perkembangan dan
pembinaan akuntan Indonesia.

1957

Diadakan tahun 1957 - 1963 Diketuai oleh Prof. Dr. Soemardjo Tjitrosidojo

17 Oktober

5
Hari Kamis, 17 Oktober 1957, kelima akuntan tadi mengadakan pertemuan
di aula Universitas Indonesia (UI) dan bersepakat untuk mendirikan
perkumpulan akuntan Indonesia. Karena pertemuan tersebut tidak dihadiri
oleh semua akuntan yang ada maka diputuskan membentuk Panita
Persiapan Pendirian Perkumpulan Akuntan Indonesia. Panitia diminta
untuk menghubungi akuntan lainnya untuk menyatakan pendapat mereka.
Dalam hal itu Prof. Soemardjo duduk sebagai ketua, Fo Tie Siem sebagai
penulis, Basuki SIddharta sebagai bendahara sedangkan Hendar Darmawan
dan Tan Tong Djoe sebagai komisaris. Surat yang dikirimkan Panitia kepada
6 akuntan lainnya memperoleh jawaban setuju.

23 Desember

Perkumpulan yang akhirnya diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)


akhirnya berdiri pada 23 Desember 1957, yaitu pada pertemuan ketiga
yang diadakan di aula UI pada pukul 19.30 WIB.
Susunan pengurus pertama terdiri dari:
Ketua : Prof. Dr. Soermardjo Tjitrosidojo
Panitera : Drs. Mr. Goe Tie Siem
Bendahara : Drs. Sie Bing Tat (Basuki Siddharta)
Komisaris
- Dr. Tan Tong Djoe
- Drs. Oey Kwie Tek (Hendra Darmawan)

Keenam akuntan lainnya sebagai pendiri IAI adalah:

1. Prof. Dr. Abutari


2. Tio Po Tjiang
3. Tan Eng Oen
4. Tang Siu Tjhan
5. Liem Kwie Liang

6
6. The Tik Him

Kongres Tertutup (1957)

Diadakan tahun 1957 - 1963 Diketuai oleh Prof. Dr. Soemardjo Tjitrosidojo

Anggaran Dasar (1958)

Konsep Anggaran Dasar IAI yang pertama diselesaikan pada 15 Mei 1958
dan naskah finalnya selesai pada 19 Oktober 1958. Menteri Kehakiman
mengesahkannya pada 11 Pebruari 1959. Namun demikian, tanggal
pendirian IAI ditetapkan pada 23 Desember 1957. Ketika itu, tujuan IAI
adalah:

1. Membimbing perkembangan akuntansi serta mempertinggi mutu


pendidikan akuntan.
2. Mempertinggi mutu pekerjaan akuntan

Kongres I IV (1963-1986)

Diadakan tahun 1963 1986 . Diketuai oleh Radius Prawiro

Tahun 1982 - 1987

Anggota IAI di Jawa Timur masih berjumlah puluhan dan diketuai oleh
Soepojo (alm) dan Wakilnya Mustofa dengan sekretaris Tjiptohadi
Sawarjuwono.

Kongres V - VI

Diadakan tahun 1986 1994. Diketuai oleh Subekti Ismaun

Tahun 1987 1992

Diadakan rapat anggota yang pertama dan pemilihan suara dilakukan


secara langsung terpilihlah Mustofa sebagai ketua IAI Wilayah Jawa Timur
kedua dengan dibantu oleh sekretaris Edi Subiyakto, Mustofa adalah dosen

7
di Universitas Brawijaya pada tahun 1980an dan juga seorang Akuntan
Publik. Pada saat itu kedudukan Kantor IAI Wilayah Jawa Timur masih
bergabung menjadi satu dengan Kantor Akuntan milik Edi Subiyakto. Pada
periode ini diadakan Konvensi Nasional Akuntan (KNA) yang pertama kali
diadakan di Surabaya.

Kongres VII

Diadakan tahun 1994 1998 Diketuai oleh Soedarjono

Tahun 1996 - 2003

Sejak kepemimpinan Ketua IAI Wilayah Jawa Timur ketiga Fadjar OP


Siahaan, IAI Wilayah Jawa Timur berpindah gedung dan memilih Direktur
Eksekutif pertama yaitu Ardianto, serta mendirikan klinik usaha kecil dan
menengah termasuk koperas

Kongres VIII

Diadakan tahun 1998, berlokasi di Jakarta. Diketuai oleh Zaenal Soedjais.


Dengan Tema : Introspeksi dan Transformasi Profesi Akuntan Memasuki
Milenium Baru.

KNA dan KLB (2000)

Diadakan tahun 2000. Berlokasi di Jakarta. Dengan Tema : Pradigma Baru


profesi Akuntan Memasuki Milenium Ketiga: Good Governance

Kongres IX (2002)

Diadakan tahun 2002. Berlokasi di Jakarta. Diketuai oleh Ahmadi


Hadibroto. Dengan Tema : Pemantapan Profesionalisme Akuntan dalam
Perubahan Lingkungan Global

KLB 2003)

8
Diadakan tahun 2003. Berlokasi di Bandung. Dengan Tema :
Peran Profesi Akuntan Merespons Kebutuhan Peningkatan Transparasi

Tahun 2003 - 2015

Di masa kepemimpinan ketua IAI Wilayah Jawa Timur keempat Tjiptohadi


Sawarjuwono, yang mengedepankan sikap toleran tetapi tegas dan
mengakomodir kepentingan anggota dengan memberikan keleluasaan
bagi pengurus yang lain untuk berperan mengembangkan IAI Wilayah Jawa
Timur. Semasa kepemimpinan beliau IAI Wilayah Jawa Timur diberi
kepercayaan oleh pemerintah provinsi Jawa Timur untuk mengadakan
diklat manajemen keuangan desa kepada kepala desa dan sekretaris desa.

Kongres X

Diadakan tahun 2006. Berlokasi di Jakarta. Diketuai oleh Ahmadi


Hadibroto. Dengan Tema : Towards a Greater Transparency and
Accountability

KLB

Diadakan tahun 2007. Berlokasi di Jakarta. Dengan Tema : Peran Akuntan


Dalam Meningkatkan Daya Saing Bangsa

23 Mei

Pada tanggal 23 Mei 2007 IAI melaksanakan Kongres Luar Biasa (KLB) yang
memutuskan IAI adalah organisasi perofesi yang beranggotakan
Perseorangan dan Asosiasi.

Akuntan Publik

IAI KAP merubah formatnya menjadi asosiasi akuntan publik independen


dengan nama Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) pada tanggal 24 Mei
2007. IAI KAP dibubarkan sesuai surat keputusan DPN IAI tanggal 4 Juni
2007 Nomor Kep-22/SK/DPN/IAI/V/2007. Selanjutnya IAPI pada saat yang

9
sama ditetapkan menjadi anggota asosiasi IAI sesuai surat keputusan DPN
IAI tanggal 4 Juni 2007 nomor Kep-23/SK/DPN/IAI/V/2007.

Akuntan Manajemen

IAI KAM juga merubah formatnya menjadi asosiasi independen dengan


nama Institut Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI). Pada tanggal 1
September 2009 IAI KAM dibubarkan, dan IAMI ditetapkan menjadi
anggota asosiasi IAI sesuai surat keputusan DPN IAI nomor Kep-
72/SK/DPN/IAI/IX/2009.

Kongres XI
Diadakan tahun 2010. Berlokasi di Jakarta. Diketuai oleh Mardiasmo.
Dengan Tema : Peran Akuntan dalam meningkatkan nilai tambah bagi
perekonomian nasional dan global
10 Desember
Pada saat Kongres XI IAI dilaksanakan 10 Desember 2012, DPN IAI Periode
2010-2014 diberi amanah untuk mengkaji usulan perubahan keanggotaan
IAI serta berwenang menentukan tindakan berikutnya.
Tahun 2016 Sekarang
IAI wilayah Jawa Timur memiliki gedung sendiri yang baru , gedung
tersebut diperoleh dari hasil dukungan dan sumbangan para anggota,
khususnya yang terlibat menjadi tenaga instruktur Manajemen Keuangan
Desa serta banyak prestasi diperoleh IAI Wilayah Jawa Timur hingga saat
ini.
2. PROFIL IAI
Ikatan Akuntan Indonesia yang selanjutnya disebut IAI, adalah
organisasi profesi yang menaungi seluruh Akuntan Indonesia. Sebutan IAI
dalam Bahasa Inggris adalah Institute of Indonesia Chartered Accountants.
IAI menjadi satu-satunya wadah yang mewakili profesi akuntan Indonesia
secara keseluruhan, baik yang berpraktik sebagai akuntan sektor publik,

10
akuntan sektor privat, akuntan pendidik, akuntan publik, akuntan
manajemen, akuntan pajak, akuntan forensik, dan lainnya. IAI didirikan
pada tanggal 23 Desember 1957 dengan dua tujuan yaitu membimbing
perkembangan akuntansi serta mempertinggi mutu pendidikan akuntan
danMempertinggi mutu pekerjaan akuntan
IAI bertanggungjawab menyelenggarakan ujian sertifikasi akuntan
profesional (ujian Chartered Acountant-CA Indonesia), menjaga
kompetensi melalui penyelenggaraan pendidikan profesional
berkelanjutan (PPL), menyusun dan menetapkan Kode Etik, Standar Profesi
dan Standar Akuntansi, menerapkan penegakkan disiplin anggota, serta
mengembangkan profesi akuntan Indonesia. IAI merupakan anggota
International Federation of Accountants (IFAC), organisasi profei akuntan
dunia yang merepresentasikan lebih 3 juta akuntan yang bernaung dalam
170 asosiasi profesi akuntan yang tersebar di 130 negara. Sebagai anggota
IFAC, IAI memiliki komitmen untuk melaksanakan semua standar
internasional yang ditetapkan demi kualitas tinggi dan penguatan profesi
akuntan di Indonesia. IAI juga merupakan anggota sekaligus pendiri ASEAN
Federation of Accountants> (AFA). Saat ini IAI menjadi sekretariat
permanen AFA.

3. Visi & Misi Ikatan Akuntansi Indonesia


Visi Ikatan Akuntansi Indonesia

11
Menjadi organisasi profesi terdepan dalam pengembangan pengetahuan
dan praktek akuntansi, manajemen bisnis dan publik, yang berorientasi
pada etika dan tanggung jawab sosial, serta lingkungan hidup dalam
perspektif nasional dan internasional.
Misi Ikatan Akuntansi Indonesia
1. Memelihara integritas, komitmen dan kompetensi anggota dalam
pengembangan manajemen bisnis dan publik yang berorientasi pada etika,
tanggung jawab dan lingkungan hidup.
2. Mengembangkan pengetahuan dan praktek bisnis, keuangan, atestasi,
non-atestasi dan akuntan bagi masyarakat.
3. Berpartisipasi aktif di dalam mewujudkan good governance melalui upaya
yang sah dan dalam prespektif nasional dan internasional.
IAI bermaksud menghimpun potensi akuntan Indonesia untuk menjadi
penggerak pembangunan nasional dalam mewujudkan masyarakat adil
dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
IAI bertujuan mengembangkan dan mendayagunakan potensi akuntan
Indonesia sehingga terbentuk suatu cipta dan karya akuntan Indonesia
untuk didarmabaktikan bagi kepentingan bangsa dan negara.
IAI berfungsi sebagai wadah komunikasi yang menjembatani berbagai
latar belakang tugas dan bidang pengabdiannya untuk menjalin
kerjasama yang bersifat sinergi secara serasi, seimbang dan selaras.
4. PROFIL IAI JAWA TIMUR
IAI Wilayah jawa timur merupakan organisasi profesi yang menaungi
akuntan di Jawa Timur yang terdiri dari beberapa kompartemen
diantaranya kompartemen akuntan publik, kompartemen akuntan
pendidik, kompartemen akuntan sektor pajak dan kompartemen akuntan
sektor publik.. IAI Wilayah Jawa Timur memiliki visi dan misi menjadi
organisasi profesi terdepan, sebagai agen perubahan dalam
pengembangan pengetahuan dan praktik bisnis, keuangan dan atestasi

12
dengan cara Memelihara integritas, komitmen dan kompetensi dalam
mengembangkan manajemen bisnis dan publik yang berorientasi pada
etika, tanggung jawab dan lingkungan hidup dan mengembangkan
pengetahuan dan praktik bisnis, keuangan, atestasi dan akuntansi bagi
masyarakat serta berpatisipasi aktif dalam mewujudkan good governance.

Anggota IAI Jawa Timur

Anggota IAI Wilayah Jawa Timur mengalami peningkatan dari tahun


ke tahun. Jumlah anggota IAI Jawa Timur mengalami perkembangan pesat
dari 511 anggota pada tahun 2011 menjadi 3.118 anggota pada tahun 2015
yang terdiri dari Anggota Utama, Anggota Madya dan Anggota Muda. IAI
Wilayah Jawa Timur dalam melakukan kegiatannya mengakomodir peran
akuntan di daerah melalui peran komisariat diantaranya komisariat
Madura, komisariat Malang dan Komisariat Jember.
5. Ujian Standar Keahlian Akuntansi
IAI Wilayah Jawa Timur memiliki ujian standar keahlian akuntansi
(USKA) pada tahun 2001. USKA dibentuk untuk memenuhi kebutuhan
tenaga kerja pada level teknisi akuntansi yang bersumber dari pendidikan
SMA/SMK, D1, D3 Akuntansi khususnya atau S1 Akutansi dituntut untuk
memahami konsep akuntansi dan mampu menerapkaan dalam dunia
bisnis dan industri. Pemahaman dan kemampuan tersebut harus
dibuktikan dengan kepemilikan sertifikasi yang dikeluarkan oleh IAI
Wilayah Jawa Timur melalui USKA. IAI Wilayah Jawa Timur memiliki

13
tanggung jawab membimbing perkembangan akuntansi serta
mempertinggi mutu pendidikan akuntan dan menjaga kompetensi melalui
penyelenggaraan pendidikan profesional berkelanjutan khususnya
akuntan yang berada di Jawa Timur.

KEANGGOTAAN IAI WILAYAH JAWA TIMUR

1. Jenis Keanggotaan IAI


Anggota IAI adalah perseorangan yang memenuhi seluruh persyaratan
keanggotaan dan mengikat dirinya dengan organisasi IAI.
1) Anggota Utama, adalah Akuntan Profesional yang memenuhi seluruh
kriteria berikut:
a. Memiliki Register Negara untuk Akuntan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan memiliki sertifikat Chartered
Accountant.
b. Memiliki pengalaman dan/atau menjalankan praktik keprofesian di
bidang akuntansi, baik di sektor pendidikan, korporasi, sektor publik,
maupun praktisi akuntan publik.
c. Menaati dan melaksanakan standar profesi; dan
d. Menjaga Kompetensi melalui Pendidikan Profesional Berkelanjutan
(PPL).
Anggota Utama berhak menyandang sebutan Chartered
Accountant (CA) dan mendapat kartu anggota IAI berwarna keemasan.
2) Anggota Madya, adalah individu yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Memiliki register akuntan namun belum memiliki sertifikat CA;
b. Lulusan DIII/DIV/S1/S2/S3 program studi akuntansi atau pendidikan
akuntansi;
c. Memiliki sertifikat lulus ujian akuntansi yang dilaksanakan atau diakui
IAI sesuai kriteria yang ditetapkan dalam peraturan organisasi IAI;

14
d. Merupakan anggota asosiasi profesi akuntansi lain yang diakui sesuai
kriteria yang ditetapkan dalam peraturan organisasi IAI; atau
e. Terdaftar sebagai peserta ujian sertifikasi akuntan profesional IAI.
Anggota Madya mendapat kartu anggota IAI berwarna keperakan.
1) Anggota Muda, adalah mahasiswa DIII/DIV/SI Akuntansi program studi
akuntansi atau pendidikan akuntansi. Anggota Muda mendapat kartu anggota
IAI berwarna biru.
2. Registrasi Keanggotaan
Registrasi keanggotaan IAI diawali dengan registrasi anggota iailounge dan
diteruskan hingga registrasi anggota IAI. Pada saat melakukan registrasi
anggota iailounge, calon anggota akan diberi akun microsoft dengan nama
calon anggota dan domain @akuntanindonesia.or.id. Akun ini dapat berfungsi
sebagai email address ketika status keanggotaan iailounge telah berubah
menjadi anggota IAI.

15
3. Perpanjangan Keanggotaan
Anggota IAI diharapkan senantiasa aktif keanggotaannya agar tetap dapat
memperoleh fasilitas sebagai anggota IAI dengan melakukan perpanjangan
keanggotaan
Perpanjangan keanggotaan dilakukan melalui iailounge.iaiglobal.or.id
dengan menggunakan akun yang sudah terverifikasi sebagai anggota IAI. IAI
tidak menerbitkan kartu baru atas perpanjangan keanggotaan. Apabila
keanggotaan IAI sudah tidak aktif, kartu anggota IAI masih dapat digunakan
untuk bertransaksi sesuai ketentuan Flazz BCA tetapi tidak dapat digunakan
untuk mendapatkan fasilitas IAI
4. Upgrade Keanggotaan
Upgrade keanggotaan atau permintaan perubahan keanggotaan ke jenis
anggota yang lebih tinggi dilakukan melalui iailounge.iaiglobal.or.id. Silahkan
login dengan menggunakan akun dan password yang pernah diberikan.
Kemudian klik menu upgrade keanggotaan dan lakukan validasi/konfirmasi
pembayaran.
Pada saat melakukan upgrade, anggota diwajibkan
melampirkan/mengunggah berkas yang dibutuhkan sesuai jenis anggota yang
diinginkan.
Upgrade dengan membuat akun baru pada iailounge, akan membuat
keanggotaan Anda menjadi ganda dan IAI berhak menghapus salah satu akun
yang dianggap ganda.
Notifikasi atas persetujuan upgrade keanggotaan akan dikirimkan melalui
email setelah mendapatkan approval dari IAI.
5. Registrasi Ulang Akuntan Beregrister
Sesuai ketentuan PMK nomor: 216/PMK.01/2017 Pasal 32, Akuntan yang
telah terdaftar pada register negara akuntan sebelum Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 25/PMK.01/2014 tentang Akuntan Beregister Negara
ditetapkan dan belum melakukan registrasi ulang sampai dengan 3 Februari

16
2017, harus melakukan registrasi ulang kepada Menteri melalui Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI) dengan menyampaikan dokumen sebagai berikut:
1) fotokopi piagam register negara akuntan atau surat keterangan terdaftar
dalam register negara akuntan;
2) surat pengakuan kompetensi akuntan profesional yang dikeluarkan oleh
Asosiasi Profesi Akuntan;
3) fotokopi bukti keanggotaan Asosiasi Profesi Akuntan yang masih berlaku
(CA); dan
4) 2 (dua) lembar foto berwarna ukuran 4x6 (empat kali enam) dengan latar
belakang putih.
Registrasi ulang Akuntan Beregiser dilakukan melalui IAI Lounge.
6. Pemberhentian Keanggotaan
Pemberhentian keanggotaan dapat terjadi jika:
1) Anggota melanggar ketentuan IAI dan terkena sanksi pemberhentian
tetap; atau
2) Anggota mengajukan pengunduran diri dari anggota IAI dengan
menyampaikan pemberitahuan tertulis dengan syarat kewajiban yang
belum dipenuhi harus diselesaikan.
7. Ketentuan umum pelaporan SKP
1) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IAI telah mengatur dan
menetapkan bahwa seluruh Anggota Utama IAI berkewajiban mengikuti
PPL paling sedikit berjumlah 30 (tiga puluh) Satuan Kredit PPL (SKP) setiap
tahun. Sebagai anggota International Federation of Accountant (IFAC) IAI
mewajibkan 120 SKP bagi setiap Akuntan selama 3 (tiga) tahun.
2) Peraturan menteri Keuangan (PMK) Nomor 216/PMK.01/2017 tentang
Akuntan Beregister mewajibkan seluruh Akuntan untuk menjaga
kompetensi melalui PPL dan menyampaikan realisasi PPL kepada Asosiasi
Profesi Bidang Akuntansi.

17
3) Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL) adalah kegiatan belajar terus
menerus (continuous learning) yang harus ditempuh oleh akuntan
profesional agar senantiasa dapat memelihara, meningkatkan dan
mengembangkan kompetensi profesionalnya.
4) Kegiatan PPL dapat ditempuh melalui kegiatan PPL yang diselenggarakan
oleh IAI, atau pihak lain yang diakui IAI.
5) Kegiatan PPL seperti :
a. Pelatihan, kursus, lokakarya, workshop, diskusi panel, seminar,
konferensi, konvensi atau simposium;
b. Program pasca sarjana pada bidang studi yang relevan dengan
kompetensi akuntan;
c. Program belajar jarak jauh yang relevan dengan kompetensi akuntan;
d. Penulisan artikel, majalah, atau buku dengan materi yang relevan
dengan kompetensi akuntan dan dipublikasikan;
e. Riset profesional atau studi terhadap bidangbidang yang relevan
dengan kompetensi akuntan;
f. Menjadi anggota Dewan/Komite Teknis IAI atau organisasi profesi
lainnya yang diakui IAI yang mengharuskan yang bersangkutan
menyiapkan atau mereview materi-materi yang bersifat teknis yang
relevan dengan kompetensi akuntan;
6) Laporan realisasi PPL tahunan dengan lengkap kepada IAI pada akhir bulan
Januari tahun berikutnya melalui IAI Lounge.
8. Tujuan Pendidikan Profesional berkelanjutan
Tujuan PPL Mendorong akuntan profesional memelihara, meningkatkan,
dan mengembangkan kompetensi profesionalnya secara berkesinambungan;
membekali akuntan profesional dengan pengetahuan dan keahlian mutakhir di
bidangnya sehingga mampu menerapkannya dengan baik dalam menjalankan
tugas dan kewajiban profesional mereka; serta menjaga dan meningkatkan
kepercayaan masyarakat kepada profesi akuntan dengan menunjukkan bahwa

18
akuntan memiliki standar kompetensi profesional sesuai dengan harapan
masyarakat pengguna jasa.
9. Pelaporan SKP
Jumlah Satuan Kredit PPL (SKP) yang wajib diikuti oleh Anggota Utama IAI
pemegang sebutan Chartered Accountant Indonesia paling sedikit berjumlah
120 (seratus dua puluh) SKP dalam periode 3 (tiga) tahun dan harus memenuhi
sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) SKP dalam 1 (satu) tahun. Laporan realisasi
PPL tahunan dengan lengkap kepada IAI pada akhir bulan Januari tahun
berikutnya. Laporan realisasi PPL disampaikan kepada IAI melalui IAILounge
10. Penghitungan SKP
1) Penghitungan SKP kegiatan pelatihan, kursus, lokakarya, diskusi panel,
seminar, konferensi, konvensi dan symposium adalah sebagai berikut :
a. Satu SKP terdiri dari 50 menit efektif pelatihan;
b. Bila suatu kegiatan terdiri dari beberapa sesi atau bagian, maka SKP
dihitung setelah menjumlahkan terlebih dahulu waktu atau menit
untuk seluruh sesi dalam kegiatan tersebut. Selanjutnya, jumlah waktu
dibagi dengan 50 menit dengan pembulatan apabila hasilnya berupa
pecahan.
2) Perhitungan SKP untuk Peserta kegiatan Program Pascasarjana. Bagi peserta
kegiatan program pascasarjana diakui nilai SKP berdasarkan SKS yang
diambilnya dengan ketentuan 1 SKS = 1 SKP. Dalam periode 3 (tiga) tahun,
maksimum SKP yang bisa diakui adalah 90 (sembilan puluh) SKP.
3) Perhitungan SKP untuk Pengajar atau Pembicara pada Suatu Program PPL.
4) Pengajar atau pembicara pada program PPL berhak mendapat SKP untuk
persiapan dan presentasi yang dilakukannya. Untuk presentasi, SKP dihitung
berdasarkan jumlah waktu tatap muka. Di samping itu, jika pengajar atau
pembicara tersebut melaksanakan suatu program untuk pertama kalinya,
maka dia berhak menerima SKP untuk waktu yang aktual yang digunakan
untuk persiapan. Waktu persiapan ini dibatasi maksimal 2 kali waktu yang

19
diperlukan untuk menyampaikan materi prestasinya. Untuk presentasi yang
pernah dilakukan sebelumnya, pembicara atau pengajar tidak akan
menerima SKP kecuali jika pembicara atau pengajar tersebut dapat
menunjukkan bahwa materi presentasi telah diubah secara signifikan dan
perubahan tersebut memerlukan persiapan dan penelitian tambahan yang
signifikan.
5) Perhitungan SKP untuk Kegiatan Belajar Jarak Jauh.
6) Bila seseorang menjalani program belajar jarak jauh, maka dia berhak
mendapatkan SKP dengan perhitungan 1 SKS = 1 SKP. Dalam periode tiga
tahunan, maksimum SKP yang dapat diakui untuk kegiatan belajar jarak jauh
adalah 36 SKP.
7) Perhitungan SKP untuk Kegiatan Penulisan Artikel yang Dipublikasikan, Buku
atau Modul Pelatihan.
8) Penulisan artikel, buku atau program PPL berhak menerima SKP untuk waktu
actual yang digunakannya dalam melakukan penelitian dan penulisan,
sepanjang waktu yang digunakan tersebut meningkatkan kompetensi
profesionalnya. Dalam periode tiga tahunan, maksimum SKP yang bisa diakui
untuk kegiatan menulis artikel buku atau modul adalah 30 SKP.
9) Perhitungan SKP untuk kegiatan Penelitian atau Riset Profesional.
10) Peneliti berhak menerima 36 SKP untuk setiap penelitian yang dilaksanakan.
Dalam periode tiga tahunan, jumlah maksimum SKP yang bisa diakui untuk
kegiatakan penelitian adalah 36 SKP.
11) Perhitungan SKP untuk Pastisipasi sebagai Anggota Komite Teknis di IAI.
12) Sebagai anggota komite teknis IAI, seseorang berhak mendapatkan 12 SKP
per tahun dan dalam periode 3 (tiga) tahun, maksimum SKP yang bisa diakui
untuk partisipasi sebagai Anggota Dewan Standar Profesi Ikatan Akuntan
Indonesia tersebut adalah 90 (sembilan puluh) SKP.
13) Perhitungan SKP untuk Partisipasi sebagai Anggota Komite Teknis di IAI.

20
14) sebagai anggota komite teknis IAI, seseorang berhak mendapatkan
maksimum 30 (tiga puluh) SKP per tahun dan dalam periode 3 (tiga) tahun,
maksimum SKP yang bisa diakui untuk partisipasi sebagai anggota komite
teknis adalah 90 (sembilan puluh) SKP.
15) Perhitungan SKP untuk Kegiatan non IAI ditetapkan oleh DPN dengan
ketentuan sebagai:
a. kegiatan yang diikuti di luar IAI maka SKP yang diakui oleh IAI akan
diperhitungkan sesuai dengan jumlah SKP dan relevansi topik yang
diikuti sesuai dengan ketentuan IAI; dan
b. kegiatan yang diikuti harus relevan dengan peningkatan pengetahuan
dan keahlian dibidang Akuntansi, Auditing, Keuangan, Manajemen
Keuangan, Akuntansi Manajemen, Perbankan, ataupun Perpajakan.
16) Penyelenggara kegiatan PPL Non-IAI yang dapat diakui adalah:
a. organisasi profesi akuntansi yang merupakan anggota International
Federation of Accountants;
b. asosiasi profesi mitra IAI;
c. Institusi yang diakui pemerintah sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku; dan
d. Institusi lainnya yang memiliki kredibilitas tinggi sesuai ketetapan DPN.
11. Kewajiban SKP Akuntan Berpraktik
1) Akuntan Berpraktik wajib mengikuti PPL paling sedikit 40 (empat puluh)
satuan kredit setiap tahun yang diselenggarakan oleh Asosiasi Profesi
Akuntan, PPPK, dan/atau pihak lain yang diakui oleh Asosiasi Profesi Akuntan
dan/atau PPPK.
2) Satuan kredit PPL akuntan berpraktik paling sedikit terdiri atas:
a. 4 (empat) satuan kredit materi yang berkaitan dengan regulasi;
b. 4 (empat) satuan kredit materi yang berkaitan dengan standar profesi;
dan

21
c. 4 (empat) satuan kredit materi yang berkaitan dengan standar
akuntansi.
3) Pemenuhan satuan kredit PPL lainnya dapat diperoleh melalui:
a. pelatihan, kursus, lokakarya, diskusi panel, seminar, konferensi,
konvensi, atau simposium;
b. program pascasarjana pada bidang studi yang relevan dengan
kompetensi Akuntan Berpraktik;
c. program PPL dalam jaringan (online) yang diselenggarakan oleh
Asosiasi Profesi Akuntan dan/atau PPPK;
d. publikasi tulisan artikel, makalah, atau buku dengan materi yang
relevan dengan kompetensi Akuntan Berpraktik;
e. riset profesional atau studi terhadap bidang yang relevan dengan
kompetensi Akuntan Berpraktik; dan/atau
f. kegiatan lainnya yang bertujuan untuk menjaga kompetensi yang
diselenggarakan oleh Asosiasi Profesi Akuntan.
4) Akuntan Berpraktik yang melanggar ketentuan di atas dikenai sanksi
administratif berupa peringatan.

ANGGOTA MUDA IAI


Anggota Muda IAI adalah salah satu dari tiga jenis keanggotaan yang dapat
dimiliki oleh anggota IAI. Anggota Muda IAI sendiri diputuskan lewat Kongres Luar
Biasa IAI pada tanggal 27 Juni 2012. Keputusan ini dibuat untuk memberikan
wadah kepada mahasiswa Akuntansi agar dapat berkembang dan mendapatkan
fasilitas sebagaimana yang didapat oleh Anggota IAI. Harapannya kedepan,
Anggota Muda IAI dapat menjadi tonggak utama dalam kemajuan dan
perkembangan mahasiswa Akuntansi Indonesia.
Untuk informasi detail mengenai Anggota Muda IAI dapat dilihat di sini

22
Pengurus Anggota Muda IAI Wilayah Jawa Timur
Pada tahun 2013, enam mahasiswa dari beragam universitas di
Surabaya memiliki inisiatif untuk membentuk kepengurusan Anggota Muda IAI
Wilayah Jawa Timur. Berbagai hal yang perlu disiapkan pun dilakukan sehingga
akhirnya ide akan Pengurus Anggota Muda IAI Wilayah Jawa Timur pun disetujui
oleh Ketua IAI Wilayah Jawa Timur, Prof. Dr. Tjiptohadi Sawarjuwono. Dengan
persetujuan tersebut maka lahirlah untuk pertama kali Pengurus Anggota Muda
IAI di Indonesia. Saat ini di Indonesia hanya ada dua wilayah yang memiliki
Pengurus Anggota Muda IAI yaitu wilayah Jawa Timur dan Jawa Barat.
Visi Pengurus Anggota Muda IAI Wilayah Jawa TimurMenjadi organisasi yang
unggul Dalam pengembangan pengetahuan dan praktek akuntansi, membangun
kebersamaan di antara mahasiswa Akuntansi se-Jawa Timur, serta menjadikan
organisasi ini sebagai wadah Sharing Knowledge, baik bagi sesama anggota, mitra
dan pengurus.
Misi Pengurus Anggota Muda IAI Wilayah Jawa Timur

1. Memelihara integritas anggota IAI Wilayah Jawa Timur Anggota Muda


yang berorientasi pada etika, tanggung jawab, dan lingkungan hidup,
2. mengembangkan pengetahuan dan praktek akuntansi melaui transfer
ilmu dan berbagi pengalaman bagi sesama pengurus, anggota dan mitra
IAI Wilayah Jawa Timur Anggota Muda; dan
3. berpartisipasi aktif di dalam mewujudkan solidaritas antar mahasiswa
akuntansi se-Jatim melalui program kerja dan agenda yang telah
disepakati dalam Rapat Kerja IAI Wilayah Jawa Timur Anggota Muda.

B. Perusahaan Kaboki di Pasuruan Jawa Timur

Perusahaan PT Velesia merupakan perusahaan yang sudah berdiri sejak


tahun 1989, PT Velesia telah merintis dan memperkenalkan kerajinan Indonesia
sampai ke mancanegara dan telah terdaftar secara resmi pada Departement

23
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia pada tahun 2002 dengan sertifikat nomer
504108. PT Velesia termasuk sebuah perusahaan yang memproduksi tas rajut
bermerek kaboki, dan juga termasuk perusahaan yang dapat meningkatkan
jumlah produksi tas rajut yang banyak diminati konsumen.

1. Profil Badan Usaha


Nama Perusahaan : KABOKI (PT VELESIA)
Visi dan Misi : Mengangkat citra produk Indonesia, memberi yang
terbaik karena kami sadar adalah tidak elok memaksakan kecintaan kepada
produk yang dibuat asal-asalan atas nama kecintaan terhadap produk
Indonesia.
Alamat : Jalan Raya Sukorejo, Bangil KM 1.5 Lecari, Sukorejo,
Jawa Timur
Telp : +62 (343) 615461 615462
Email : pandaan@kaboki.co.id
Website : www.kaboki.co.id
Crocheting : www.wisatatasrajut.kaboki.co.id
Company Profile : velesia.blogspot.com
2. SEJARAH
Pasar Seni Kuta Bali tahun 1989 bermimpi menginternasionalkan
kerajinan Indonesia. Pertemuan seorang pemuda dengan pemuda asal
Amerika kemudian menjadi cikal bakal dikenalnya produk rajut Indonesia
di luar negeri.diwujudkan dengan terbentuknya dua perusahaan yang
saling bermitra yaitu PT Velesia selaku produsen yang berdomisili di Bali
Indonesia dan Indonesian Import Inc./ The Sak selaku importis berdomisili
di San Fransisco USA sebagai kantor pusat dan Bali sebagai Representative
office.
Awalnya produsen tas yang berdomisili di Bali, yaitu PT Velesia
bermitra dengan Indonesian Import Inc. yang ada di Amerika. Mereka
semula bekerja sama dalam pembuatan tas kulit yang dikombinasikan

24
dengan bahan kekayaan local seperti agel, tikar rotan Kalimantan, songket
Palembang, ulos Batak, pahikung Sumba, dan tapis Lampung.
Karena persainagn tas kulit semakin kuat, saat itu PT Velesia mulai
melirik alternatif bahan baku lain. Pada tahun 1994, tas rajut mulai
diperkenalkan. Benang nylon yang berkualitas dipilih sebagai bahan utama.
Oleh Indonesian Import Inc. Selaku mitra importir, tas ini di beri label The
sak.
Makin lama tas ini mendapat sambutan yang luar biasa di Amerika,
Eropa, Jepang, dan Australia. Untuk memenuhi permintaan tersebut PT
Velesia membentuk kelompok binaan yang tersebar di Bali, Jawa Timur,
dan Jawa Barat. Seluruh hasil produksi dari kelompok-kelompok binaan
tersebut kemudian dikirim ke fasilitas produksi PT Velesia untuk proses
sortir, hingga finishing. Fasilitas produksi ini awalnya berada di Denpasar-
Bali. Pada tahun 1998, fasilitas produksi dipindah ke Kuta-Bali. Kemudian
pada tahun 2007 direlokasi kembali di Pasuruan-Jawa Timur yang saat ini
dikenal sebagai Ada beberapa aktivitas utama
yang dilakuakn di perusahaan ini antara lain yaitu pembuatan produk dan
pelayanan terhadap konsumen yang ingin memesan tas itu sendiri.
Era Tas Kulit
Tas berbahan dasar kulit paling popular saat ini. PT Velesia
mengkombinasikan dengan bermacam kekayaan local Indonesia seperti
agel, tikar rotan Kalimantan, songket Palembang, ulos Batak, pahikung
Sumba, dan tapis Lampung. Selain melayanu Indonesian Imports Inc. yang
mengeluarkan merek Elliot Lucca untuk jenis produk ini, PT Velesia juga
bekerjasama dengan beberapa Importir dan merek lain seperti Sunda Bay
yang berbasis di California dan Philip Collection yang berbasis di Miami,
USA.
Era Tas Rajut

25
Persaingan tas kulit semakin menguat PT Velesia mulai melirik alternatif
bahan baku lain. Pada tahun 1994, tas ulatan yang berarti anyaman atau
rajutan dalam istilah Bali mulai diperkenalkan. Benang nylon dipilih sebagai
bahan utama, dengan jaminan support mitra perusahaan dalam negeri
yang hingga kini loyal menyediakan benang untuk PT Velesia. Oleh
Indonesian Import Inc. selaku mitra importir tas rajut ini di beri label The
Sak.
3. Manajemen SDM
Produksi tas rajut yang diproduksi oleh KABOKI telah mendapat
sambutan luar biasa di Amerika kemudian diikuti oleh negara-negara Eropa
seperti Jepang, dan Australia. KABOKI melakukan pembenahan internal
sebagai langkah antisipasi. Tim sample diperkuat dan diimbangi dengan
kecepatan pembentukan sentra-sentra pengrajin baru di berbagai daerah.
Tim Kreatif KABOKI pernah mengalami masa-masa yang sangat berat saat
itu, seluruh sumber daya dikerahkan dalam proses inventarisasi calon
daerah binaan, eksekusi pelatihan, hingga proses pendampingan sampai
binaan tersebut mampu berproduksi.
Pada puncaknya jumlah pengrajin binaan perusahaan KABOKI
melewati angka tiga ribu orang, yang tersebar mulai dari pulau Bali, Jawa
Timur, dan Jawa Barat. Seluruh hasil produksi dari kelompok-kelompok
tersebut kemudian dikirim ke fasilitas produksi KABOKI di Bali untuk proses
sortir, finishing, dan final check.
4. Produksi
Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan tas rajut yaitu :
a. Benang polypropylene
Benang yang digunakan untuk pembuatan tas rajut ini adalah
menggunakan benang polypropylene. Benang polupropylene ini
memiliki tekstur yang tidak kaku dan lebih kuat. Selain itu warna
dari benangnya pun tidak terlalu mengkilat. Bahan benang

26
polypropylene memiliki kelas polyolefin. Dimana bahan ini ramah
lingkungan dan tidak berbahaya bagi kesehatan manusia dan
lingkungan.
b. Gunting
c. Mesin jahit
d. Kain taffeta
Taffeta merupakan sebuah kain yang kaku, lembut dan tipis.
Meskipun awalnya ternuat dari sutera, kain ini bisa dibuat dengan
dengan serat sintetis seperti rayon, nilon, asetat atau polyster. Jenis
taffeta yang tipis dan kaku dikenal dengan sebutan paper taffeta.
Karena ciri khasnya yang kaku, kain ini menghasilka suara yang
gemerisik ketika digesek.
e. Jarum

Proses produksi
Di bagian produksi terdapat 3 jenis benang yang digunakan untuk
merajut. Ada benang ukuran D36 untuk tas besar, D27 untuk tas ukuran
sedang, dan D18 untuk tas ukuran kecil seperti aksesoris dan dompet.
Di dalam pabrik terdapat beberapa bagian atau pos-pos pembuatan tas
rajut yaitu :
1) Proses sortir
Pada bagian ini terdapat gudang setengah jadi. Disebut setengah jadi
karena adalah tempat masuknya tas dari pengrajin. Proses produksi
diawali dengan hasil karya rumahan pengrajin. Kemudian para
pengrajin tas mengirimkan tas setengah jadi ke gudang setengah jadi.
Selanjutnya hasil tas setengah jadi tersebut akan akan disortir dan
dilakukan pengecekan sesuai dengan standar yang ditetapkan
Kaboki. Pada bagian sortir ini tas setengah jadi akan dicek ukurannya

27
dan motif rajutannya sesuai dengan sampelnya atau tidak, jika tidak
sesuai akan dikembalikan ke pengrajinnya untuk diperbaiki. Biasanya
yang sering terjadi yaitu ukuran yang tidak sesuai, jika selisih 1-2 cm
akan diloloskan tapi jika lebih dari 2 cm akan dikembalikan ke
pengrajin untuk dibongkar dan rajut kembali. Terdapat sekitar 300
pengrajin yang mengirimkan hasil karyanya yang tersebar diberbagai
daerah seperti Banyuwangi, Jember, Malang dan sekitarnya.
2) Proses Slaumot
Selanjutnya yaitu proses slaumot, yaitu proses membersihkan sisa
benang pada tas, dompet atau aksesoris lain. Sisa-sisa benang akan
dibersihkan agar tidak terlihat serabut sisa-sisa benangnya dan
rajutannya tidak mudah lepas.
3) Proses Tepong (Alas bawah tas)
Pada proses tepong ini dilakukan pelapisan pada bagian bawah tas.
Tas akan diberi alas dengan bahas khusus. Untuk alasnya bisa dijahit
dan bisa dilem menggunakan lem rajawali, tergantung dengan bahan
alasnya.
4) Proses Sewing dan Connecting line
Pada proses ini adalah proses penjahitan. Tas setengah jadi akan
disatukan dengan kain yang dipotong sesuai dengan body tasnya
sehingga akan berbentuk tas. Kemudian pada connecting line tas
yang sudah jadi dijahit dengan resleting, tali, dan aksesoris lain.
5) Proses Assembling
Selanjutnya yaitu pemasangan aksesoris pada tas rajut ataupun
dompet. Sehingga tas akan terlihat lebih bagus dan menarik.
6) Proses Cleaning
Selanjutnya yaitu proses cleaning. Pada proses ini untuk
membersihkan rajutan dari lem maupun kapur. Untuk
membersihkannya menggunakan cairan wos sejenis bahan bensin.

28
7) Proses Final Inspection
Proses terakhir yaitu proses quality control. Tas rajut ataupun
aksesoris lain yang sudah jadi akan dicek lagi kelayakannya seperti
ukuran, motif rajutannya, bentuk tasnya, apakah resleting sudah
terpasang sempurna, benang-benang sudah rapi, tidak ada sisa
benang ataupun terdapat benang yang keluar. Selain itu apakah
aksesoris sudah terpasang dengan rapi, rajutan tas yang sudah erat
atau belum rajutannya dan lain-lain.
5. Keuangan atau Finansial
Untuk harga penjualan produk dari Kaboki ini beraneka ragam,
tergantung dari produk yang akan dibeli. Kisaran harganya di bandrol mulai
dari harga Rp. 80.000,00 sampai dengan harga Rp.500.000, 00. Sedangkan
untuk system penggajian dari kaboki ini dibayarkan melalui transfer setiap
bulannya.
6. Pemasaran
Pemasaran produk kaboki tersebut bertujuan pada tiga cabang
outletnya yang berada di Malang, Bali dan juga Jakarta. Sedangkan
beberapa metode yang dilakukan oleh perusahan tersebut yaitu antara
lain:
a. Brosur
b. Media sosial/ on line shoop
c. Reseller di beberapa kota
d. Televisi

29
BAB III

HARAPAN MAHASISWA PESERTA KKL SEBAGAI CALON SARJANA AKUNTANSI


SYARIAH

Dalam kegiatan KKL (Kuliah Kerja Lapangan) tentunya menyimpan banyak


harapan dari para mahasiswa, sebuah harapan yang dapat terealisasikan untuk
masa yang mendatang. Harapan itu antara lain: Mahasiswa dapat melakukan
perbandingan antara teori yang di terima di perkuliahan dengan prakltik yang ada
di lapangan, serta mahasiswa juga dapat memberikan penilaian atas kinerja dari
institusi maupun perusahaan yang di kunjungi, oleh karena itu diharapkan
Perguruan tinggi dapat mencari tempat kunjungan yang sesuai dengan prodi yang
diambil mahasiswa.
Kegiatan ini juga diharapkan akan menjadi sebuah alternatif hubungan
antara perguruan tinggi dan industri dalam hal pengembangan sumber daya
manusia. Suatu hubungan yang dapat menguraikan kendala yang terdapat pada
industri dan perguruan tinggi sehingga kegiatan tidak hanya bermanfaat bagi
mahasiswa melainkan juga bagi perguruan tinggi dan industri.

30
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan Kuliah Kerja Lapangan yang dilaksanakan di
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Wilayah Jawa Timur dan Kaboki pada hari Senin
tanggal 6 Juni 2022 dapat disimpulkan bahwa IAI Jawa Timur merupakan
organisasi profesi akuntansi yang menaungi akuntan di Jawa Timur. Anggota IAI
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, yang terdiri dari anggota utama,
anggota madya, dan anggota muda. IAI Wilayah Jawa Timur dalam melakukan
kegiatannya mengakomodir peran akuntan di daerah melalui peran komisariat,
di antaranya komisariat Madura, Malang, dan Jember. IAI Wilayah Jawa Timur
memiliki tanggung jawab membimbing perkembangan akuntansi serta
mempertinggi mutu pendidikan akuntan dan menjaga kompetensi melalui
penyelenggaraan pendidikan profesional berkelanjutan, khususnya akuntan
yang berada di Jawa Timur.

Sedangkan Kaboki adalah industri atau wisata tas rajut yang terletak di
Pasuruan, Jawa Timur. Kaboki memberikan kesempatan kepada penjunjung
untuk mengikuti factory tour di fasilitas produksi Kaboki. Di sini akan dijelaskan
proses pembuatan tas rajut Kaboki, mulai dari bahan baku yang dipakai,
pelatihan dan pendistribusian bahan baku ke pengrajin, hingga proses finishing.
Wisata tas rajut Kaboki sejatinya adalah fasilitas produksi tas rajut Kaboki, yang
kemudian dikondisikan sedemikian rupa sehingga nyaman dikunjungi sebagai
alternatif wisata. Bukan hanya wisata belanja, tetapi juga edukasi,
keterampilan, dan penanaman rasa cinta terhadap negeri ini.

B. Saran
Saran yang dapat kami berikan dari kegiatan KKL ini adalah sebagai berikut:
a. Saran untuk IAI

31
Sebaiknya diperhitungkan lagi batas waktu untuk setiap penyampaian
materi, sehingga semua materi dapat tersampaikan dengan baik.
b. Saran untuk KABOKI
Karena banyaknya peserta KKL, serta terbatasnya tempat dan alat
pengeras suara, sebaiknya peserta KKL dibagi menjadi dua kelompok.
Kelompok pertama melaksanakan factory tour dan kelompok kedua
melaksanakan praktik merajut. Sehingga semua peserta dapat
mendengarkan penjelasan dengan baik dan semuanya mendapatkan
kesempatan untuk praktik merajut.
c. Saran untuk Peserta KKL
1) Peserta KKL sebaiknya belajar lagi untuk bisa mengatur waktu
dengan baik, sehingga kegiatan KKL dapat berjalan dengan lancar
dan sesuai dengan rundown kegiatan yang telah ditentukan.
2) Peserta KKL sebaiknya memahami bahwa kegiatan KKL bukan hanya
sebagai persyaratan akademis, melainkan yang paling penting
adalah manfaat dan pengalaman yang dapat diambil dalam
kegiatan KKL yang dilakukan.

Semoga saran yang kami berikan dapat menjadi bahan pertimbangan


dan referensi untuk membenahi pelaksanaan KKL di tahun berikutnya. Sekian
dan terima kasih.

32
LAMPIRAN

Lampiran I

a. Dokumentasi Kunjungan ke Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) wilayah Jawa


Timur

Gambar 1.1 Kantor IAI Jatim tampak depan Gambar 1.2 Resepsionis IAI
Jatim

Gambar 1.3 Pengisian daftar hadir pengunjung. Gambar 1.4. Peserta KKL
menuju ruang
pemaparan materi
Gambar 1.5 Suasana pemaparan materi Gambar 1.6 Sambutan Dr.
Tamamudin, M.M

Gambar 1.7 Pembukaan Gambar 1.8 Pemaparan materi

Gambar 1.9 Pemaparan materi Gambar 1.10 Pemaparan


materi
Gambar 1.11 Sesi tanya jawab. Gambar 1.12 Penyerahan
kenang-kenangan
pada IAI Jatim

b. Dokumentasi Kunjungan ke Kaboki Pasuruan, Jawa Timur

Gambar 2.1 Kaboki tampak depan Gambar 2.2 Ruang produksi


tas rajut Kaboki
Gambar 2.3 Pemaparan proses produksi rajut kaboki Gambar 2.4 Pemaparan
proses produksi rajut kaboki

Gambar 2.5 Pemaparan proses produksi rajut kaboki Gambar 2.6 Pemaparan
proses produksi rajut kaboki

Gambar 2.7 Pelatihan merajut Gambar 2.8 Pelatihan merajut

Anda mungkin juga menyukai