Laporan Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
IMPLEMENTASI SISTEM BAGI HASIL PADA PRODUK PEMBIAYAAN

MUDHARABAH DI BAITUL TAMWIL MUHAMMADIYAH SURYA
MADINAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir

Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh
LIA NURDIANA
NIM 12401173515
Dosen Pembimbing Lapangan

Dr. Syafrudin Arif Marah Manungal, M.S.I.
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN TULUNGAGUNG
2020
HALAMAN PERSETUJUAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Laporan Akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Perbankan Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah di setujui dan
disahkan pada:
Hari : Rabu
Tanggal : 12 Februari 2020
Di : Tulungagung
Judul Laporan : Implementasi Sistem Bagi Hasil Pada Produk Pembiayaan

Mudharabah Di Baitul Tamwil Muhammadiyah Surya
Madinah
MENYETUJUI
PEMBIMBING DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN
ONANG GUNCAHYO Dr. SYAFRUDIN ARIF MARAH MANUNGGAL, M.S.I.

NIP. 19770423 200912 1 001
MENGESAHKAN
a.n. DEKAN
KEPALA LABORATORIUM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
SISWAHYUDIANTO, M.M
NIDN. 2015068402
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillahirobbil Alamin atas kehadirat Allah SWT, atas

segala karuniaNya sehingga laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan ini dapat
terselesaikan. Shalawat dan salam semoga senantiasa abadi tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW dan umatnya.
Sehubungan dengan selesainya penulisan laporan ini maka penulis
mengucapkan terimakasih kepada :
1) Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag., selaku Rektor IAIN Tulungagung.
2) Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam IAIN Tulungagung.
3) Siswahyudianto, S.Pd., M.M., selaku Kepala Laboratorium Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam.
4) Dr. Syafrudin Arif Marah Manungal, M.S.I., selaku Dosen Pembimbing
Lapangan (PPL) IAIN Tulungagung yang telah memberikan pengarahan dan
koreksi sehingga penulisan laporan ini dapat terselesaikan.
5) Nur Syamsu S.E., selaku Manager BTM Surya Madinah Tulungagung.
6) Bapak Onang Guncahyo, selaku Pembimbing (Dosen Pamong) di Lokasi
PPL BTM Surya Madinah Tulungagung.
7) Bapak dan Ibu karyawan dan karyawati BTM Surya Madinah Tulungagung,
yang senantiasa membimbing dan memberikan wawasan kepada kita.
8) Teman-teman yang ikut serta dalam menyumbangkan pemikiran dan
penyemangat akan terselesaikannya laporan ini.
Dengan penuh harap semoga jasa kebaikan mereka diterima Allah SWT dan
tercatat sebagai amal shaleh. Akhirnya, karya ini ajukan kepada segenap
pembaca, dengan harapan adanya saran dan kritik yang bersifat konstruktif demi
perbaikan. Semoga karya ini bermanfaat dan mendapat ridha Allah SWT.
Tulungagung, 05 Februari 2020
Penulis
Lia Nurdiana
NIM. 12401173515
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran ..........................................................................................1
B. Tujuan dan Kegunaan .................................................................................1
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan .................................................................2
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga ............................................................................................3
B. Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan
Di KSPPS BTM Surya Madinah .................................................................9
C. Produk-Produk di BTM Surya Madinah ...................................................10
D. Permasalahan Di Lapangan .......................................................................11
E. Tanggapan Dari Tempat Lembaga PPL ....................................................11
BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS
A. Sistem Bagi Hasil ......................................................................................13
B. Metode Sistem Bagi Hasil .........................................................................13
C. Pembiayaan Mudharabah ..........................................................................15
D. Analisis Temuan Studi ..............................................................................18
BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS
A. Kesimpulan ...............................................................................................23
B. Saran ..........................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Pembiyaan mudharabah merupakan akad kerja sama usaha antara pihak
pertama sebagai pemilik dana (shahibul maal) dan pihak kedua sebagai
pengelola dana (mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha dengan nisbah
pendapatan bagi hasil menurut kesepakatan pada awal akad. Pembiayaan
dengan akad mudharabah pada dasarnya merupakan pembiayaan yang
sempurna, hal ini dikarenakan pada pembiayaan tersebut digunakan prinsip
bagi hasil keuntungan (profit sharing).
Presentase pemberian pembiayaan dengan prinsip bagi hasil dalam
praktiknya masih lebih kecil bila dibandingkan dengan pembiayaan lain yang
ditawarkan oleh perbankan syariah. Kecilnya porsi pembiayaan dengan bagi
hasil muncul disebabkan karena beberapa persoalan, misalnya pembiayaan
dengan prinsip bagi hasil sangat berisiko dan membutuhkan transparansi
informasi juga kepercayaan tinggi antara pemilik modal (shahibul maal) dan
pengelola usaha (mudharib), usaha mikro kecil sering dianggap sebagai unit
usaha yang oleh perbankan sering disebut sebagai unit usaha yang tidak
bankable, kebijakan perbankan itu sendiri, hingga pelaku masyarakat yang
kurang menempatkan faktor kejujuran ketika mendapatkan pembiayaan dengan
prinsip bagi hasil.
B. Tujuan Dan Kegunaan

1. Tujuan
Adapun tujuan diadakan PPL adalah untuk memantapkan pemahaman
mahasiswa mengenal perbankan dan lembaga keuangan syariah lainnya,
sehingga mahasiswa tidak hanya sebatas mengetahui teori saja akan tetapi
juga dapat mempraktikkan secara langsung. Selain itu, dapat memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk mengetahui ada tidaknya antara teori
perbankan syariah dengan operasionalisasi perbankan di bank syariah
1
ataupun lembaga keuangan syariah lainnya sehingga nantinya mahasiswa
dituntut berperan aktif dengan harapan mahasiswa dapat memahami ilmu
yang didapat dengan lebih maksimal.
2. Kegunaan
Kegunaan diadakan PPL ini yaitu untuk memperkaya wawasan ilmu
dalam rangka pembentukan keahlian di lembaga usaha dan lembaga
keuangan syariah bagi peserta PPL. Serta memberikan gambaran umum
tentang kinerja perbankan, baik fungsi, tugas dan tanggung jawab masing-
masing didalamnya, serta dapat membentuk mahasiswa nantinya menjadi
calon banker profesional yang siap dengan persaingan dan tantangan kerja.
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini merupakan salah satu bentuk
kegiatan yang dilaksanakan pada semester genap (Semester VI) mulai 6 Januari
sampai 7 Februari 2020, dan berlangsung selama kurang lebih satu bulan lebih
3 hari, dengan jadwal efektif enam hari praktik dalam satu minggu yang
dimulai dari pukul 08.00 s.d 16.00 WIB, khusus hari Sabtu dari pukul 08.00 s.d
12.00 WIB.
Adapun tempat pelaksanaan praktik kerja lapangan ini adalah di KSPPS
BTM Surya Madinah Tulungagung. Secara keseluruhan yang terdiri dari 4
mahasiswa dan 8 mahasiswi yang kemudian dibagi menjadi 5 kelompok, yang
ditempatkan dibeda tempat yang merupakan cabang dari BTM Surya Madinah.
2
BAB II
PELAKSANAAN DAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
Nama Lembaga : Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah
(KSPPS) BTM Surya Madinah
Alamat : Jalan KH. Wachid Hasyim No. 48 Tulungagung
Telepon : (0355) 326607
Mulai Berdiri : 02 April 2002
Nomor Badan Hukum : 188.2/41/BH/424.75/2002
Tanggal Badan Hukum : 23 September 2002
1. Gambaran Umum KSPPS BTM Surya Madinah

KSPPS BTM Surya Madinah merupakan koperasi primer yang
didirikan oleh warga masyarakat, warga Persyarikatan serta Majelis
Ekonomi Muhammadiyah PDM Tulungagung yang kegiatan usahanya
berdasarkan pola syari’ah. KSPPS BTM Surya Madinah di dirikan pada
tanggal 2 April 2002, dengan Surat Keputusan Kepala Kantor dan UMKM
Kabupaten Tulungagung atas nama Menteri Negara Urusan Koperasi dan
UMKM Nomor : 188.2/41/BH/424.75/2002 tanggal 23 September 2002.
Dinamakan KSPPS BTM Surya Madinah karena kata “Surya” berasal
dari lembaga logo Muhammadiyah, sedangkan kata “Madinah” merupakan
singkatan dari Maju, Dinamis, dan Amanah. Dengan moto amanah dan
barakah yang dilihat dari dua sisi, yakni amanah dari penghimpun dana
yang berarti bertanggung jawab dan dipercaya dalam menghimpun dana dari
masyarakat. Barakah dari segi pembiayaan, dengan harapan pembiayaan
yang diberikan kepada anggota menjadi barakah.
KSPPS BTM Surya Madinah di pusat kota Tulungagung dikarenakan
merupakan lokasi yang strategis berdekatan dengan pusat perdagangan,
usaha-usaha industri kecil dan rumah tangga sehingga mempermudah untuk
mengamati perkembangan ekonomi yang ada di masyarakat, juga
3
mempermudah untuk mengamati perkembangan ekonomi yang ada di
masyarakat, juga mempermudah dalam pemasaran produk-produknya. BTM
Surya Madinah awalnya beralamatkan dijalan Wachid Hasyim No. 62
kemudian pada tanggal 1 Mei 2006 pindah di jalan Wachid Hasyim No. 48
sampai sekarang. KSPPS BTM Surya Madinah memiliki beberapa kantor
pelayanan dan kantor kas yang terdapat di Kecamatan Rejotangan, Pakel,
dan Ngantru.
Produk yang dimiliki KSPPS BTM Surya Madinah adalah dari
penyaluran dana ada pembiayaan mudharabah, pembiayaan murabahah,
pembiayaan musyarakah, IMBT, dan Qardh. Sedangkan untuk produk
penghimpunan dana ada tabungan wadiah, deposito wadiah, dan berbagai
produk lain seperti produk arisan, tabungan haji dan umroh serta tabungan
tamasya dan tabungan pendidikan yang mulai direalisasikan. KSPPS BTM
Surya Madinah memberikan pinjaman modal kepada para pengusaha kecil
dan mikro dengan sistem bagi hasil terbukti KSPPS BTM Surya Madinah
makin berkembang dan diminati masyakat sebagai lembaga keuangan
alternatif.
2. Visi KSPPS BTM Surya Madinah

Untuk meningkatkan pelayanan kepada para anggota dan calon
anggota serta meningkatkan kesejahteraannya, KSPPS BTM Surya Madinah
memiliki visi :
a. Menciptakan industri jasa keuangan yang sehat dan berkelanjutan dengan
tetap berorientasi pasar.
3. Misi KSPPS BTM Surya Madinah

a. Menyediakan jasa layanan keuangan kepada anggota dan calon anggota
serta Anggota Luar Biasa.
b. Meningkatkan pendapatan anggota khususnya calon anggota serta
Anggota Luar Biasa.
c. Mensejahterakan anggota khususnya dan masyarakat luas pada
umumnya.
4
d. Memperluas dan memperbesar pangsa pasar usaha anggota dan calon
anggota.
e. Membangun kesadaran masyarakat akan kehidupan bergotong royong
dalam melakukan aktivitasnya.
4. Kegiatan Usaha KSPPS BTM Surya Madinah

a. Menjalankan usaha dibidang simpan pinjam secara berkelanjutan.
b. Layanan jenis pembayaran rekening listrik, informasi untuk kepentingan
pengelola, pengurus, anggota, dan masyarakat.
c. Menjalankan usaha dibidang pembiayaan pemilikan kendaraan dan
barang konsumtif.
5. Landasan Hukum KSPPS BTM Surya Madinah

KSPPS BTM Surya Madinah merupakan koperasi Primer yang
didirikan oleh warga masyarakat, warga Persyarikatan serta Majelis
Ekonomi Muhammadiyah PDM Tulungagung yang kegiatan usahanya
berdasarkan pola syari’ah. Adapun dasar pendirian KSPPS BTM Surya
Madinah adalah :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 1992 tentang
Perkoperasian.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 9 tahun 1995
tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pinjam oleh Koperasi.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 33 tahun 1998
tentang Pelaksanaan Modal Penyertaan pada Koperasi.
4. Keputusan Menteri Koperasi & PPK Republik Indonesia Nomor:
019/BH/MI/VII/1998 tanggal 24 Juli 1998.
5. Keputusan Menteri Negara Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Republik Indonesia Nomor: 20/PAD/MENEG I/II/2002 tanggal 15
Februari 2002.
6. Keputusan Menteri Negara Koperasi dari Usaha Kecil dan Menengah
Republik Indonesia Nomor: 91/Kep/M.KUKM/IX/2004 tentang
5
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan
Syariah (KJKS) tanggal 10 Septmber 2004.
7. Peraturan Menteri Koperasi dari Usaha Kecil dan Menengah Republik
Indonesia Nomor: 11/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pemupukan Modal Penyertaan pada Koperasi.
8. Keputusan Menteri Koperasi dari Usaha Kecil dan Menengah
Republik Indonesia Nomor: 16/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah.
6. Letak Geografis
KSPPS BTM Surya Madinah kantor pusat jika dilihat geografisnya
memiliki lokasi yang cukup strategis karena dekat dengan akses jalan raya
dan dekat dengan pasar, sehingga mudah dijangkau dengan anggota dan
calon anggota. Lokasi KSPPS BTM Surya Madinah berbatasan dengan :
a. Sebelah Utara : TK Aisiyah
b. Sebelah Timur : Alun-Alun Tulungagung
c. Sebelah Selatan : Kedai Kosim
d. Sebelah Barat : Indomaret
7. Kondisi Fisik
Bangunan kantor KSPPS BTM Surya Madinah Tulungagung
merupakan bangunan milik sendiri. Kondisi fisik KSPPS BTM Surya
Madinah memiliki 2 lantai yang terdiri dari lantai 1 dengan luas bangunan 7
x 36 meter dan lantai 2 dengan luas bangunan 7 x 9 meter seperti berikut :
a. Bangunan ini memiliki 6 ruangan utama yang hanya digunakan sebagai
ruang pelayanan. Ruang konter, ruang tamu, ruang marketing, ruang
rapat, ruang pimpinan, ruang arsip, ruang sekretaris, ruang dapur, ruang
komite, mushola, gudang, dan toilet berjumlah 3.
b. Ruang pelayanan terdapat meja kasir (front office) dan satu meja untuk
melayani anggota dan calon anggota.
c. Memiliki 2 alat komunikasi berupa telepon dan hanphone kantor, serta
memiliki 4 unit AC.
6
8. Susunan Kepengurusan
Untuk menjalankan roda organisasi, KSPPS BTM Surya Madinah
dikendalikan oleh Dewan Pengawas, Penasehat dan Dewan Pengurus
sebagai berikut :
a) Badan Pengawas Syariah
Koordinator : Drs. Arief Sujono Pribadi
Anggota : Marsyudi Al Asyhari, S.Sos.
Anggota : dr. Bahrudin Budi Santoso
b) Badan Pengurus
Ketua : Drs. Bukhori
Sekretaris : Wasuno Nugrohadi, SH., MH.
Bendahara : Drs. Dwi Sunarto
c) Susunan Pengelola
Manager : Nur Syamsu, S.E.
Manager Cabang : Drs. Dwi Purnanto
Manager Cabang : Hudawi Abror, S.E.
Manager Cabang : Subhan Subhi, S.Ag.
Kabag Marketing : Imam Rubai
SDM dan Umum : Onang Guncahyo
d) Staff Marketing : Bambang Setiawan, S.E.
Staff Marketing : Arief Hermawan
Staff Marketing : Adi Sulistyono
Staff Marketing : M Andrian
Staff Marketing : Andri Agus W., S.Pd.
Staff Marketing : Nina Noviana
Staff Marketing : Enik Nur Ngaini
Staff Marketing : Henik Rahayu
Staff Marketing : Hairina Widayanti, S.E.
Staff Marketing : Arip Wahyudi, S.E.
Staff Marketing : Mugianto
Staff Marketing : Ahmad Rizani
Staff Marketing : Suwanto
7
Staff Marketing : Agus Irfan
Staff Marketing : M Sayid Abdul Ghofur
e) Accounting : Zulia Kurniawati
Accounting : Inggal Sarni Wilujeng
Accounting : Eva Nasrul Ghozi, S.E.
Accounting : Dewi Asna DS., S.E.
f) Kasir : Rista Wijayanti
Kasir : Erdianingsih Tri Oktasari
Kasir : Enik Martapia
Kasir : Marpiah
Kasir : Eka Yulia
Kasir : Dwi Afi ah
Kasir : Novia Ika J.
Kasir : Nur Ba inah
g) Satpam : Budi Wibowo
Satpam : Hendra Wijaya
Satpam : Beny Setiawan
h) OB : Samsul Arifin
9. Pembagian Tugas Antara Badan Pengawas Syari’ah, Pengurus dan

Pengelola
Pembagian tugas antar manajemen perusahaan adalah sebagai berikut :
a. Badan Pengawas Syariah mengawasi kegiatan perusahaan pada
umumnya baik masalah kegiatan operasional maupun maslaah
kelembagaan.
b. Badan Pengurus melaksanakan pembinaan yang berkaitan dengan
kelembagaan maupun operasional yang berkaitan dengan pengelola,
anggota maupun calon anggota.
c. Manager melaksanakan kegiatan operasional perusahaan yang berkaitan
dengan anggota maupun calon anggota.
d. Semua masalah perusahaan dimusyawarahkan dalam rapat bersama
Badan Pengawas Syariah, Pengurus dan Manager.
8
B. Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan di KSPPS BTM Surya
Madinah
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa praktik pengalaman lapangan
merupakan yang wajib dilakukan oleh seorang mahasiswa untuk melakukan
praktik secara langsung setelah mendapatkan teori ataupun teori yang
didapatkan di kampus. Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan yang
diselenggarakan kampus IAIN Tulungagung di mulai pada tanggal 6 Januari
2020 sampai dengan 7 Februari 2020.
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan di KSPPS BTM Surya
Madinah cabang Ngantru disana memiliki 6 karyawan. Masing-masing
karyawan BTM Surya Madinah adalah sebagai berikut :
a. Drs. Dwi Purnanto sebagai Manager Cabang
b. Dewi Asna DS., S.E., sebagai Accounting
c. Tutik sebagai Accounting
d. Bambang Setiawan, S.E., sebagai Staf Marketing
e. M. Sayid Abdul Ghofur sebagai Staf Marketing
f. Nur Ba inah sebagai Kasir
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan seluruh kegiatan yang
dilakukan oleh mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Tulungagung.
Dengan sebuah institusi atau lembaga sebagai sarana pembelajaran bagi
mahasiswa dimana mahasiswa dituntut mempunyai kecerdasan intelektual,
namun harus mempunyai kemampuan dasar yaitu empat kemampuan dasar
yang harus dimiliki adalah pengetahuan, ketrampilan, kreatifitas, dan sikap.
Kegiatan yang kami kerjakan selama PPL di KSPPS BTM Surya
Madinah yaitu dibagian Back Office. Sebelum pelaksanaan PPL terlebih
dahulu kami diberikan pengarahan oleh Bapak Onang Guncahyo selaku
Dosen Pamong kami selama PPL di BTM Surya Madinah, beliau menangani
bagian SDM atau karyawan. Bimbingan yang diberikan terkait pengenalan
mengenai KSPPS BTM Surya Madinah baik dari sisi produk, kantor kas
maupun operasionalnya.
Kami masuk kerja pada hari Senin – Jum’at dari jam 08.00 – 16.00 dan
hari Sabtu dari jam 08.00 – 12.00. rutinitas yang kami kerjakan yaitu
9
mencatat pengajuan yang masuk dalam buku pengajuan, input data anggota
pada berkas pembiayaan, mencatat data agunan masuk dan data agunan
keluar pada buku masuk dan buku keluar, serta mencatat pada buku karyawan
dan pelunasan. Memberikan tanda terima jaminan untuk agunan yang akan
diserahkan ke BTM Surya Madinah serta tanda tangan pengembalian jaminan
atas agunan yang akan diserahkan kembali kepada anggota. Selain itu
mengurutkan bukti transaksi yang kemudian dilakukan pengecekan pada
laporan mutasi harian teller. Memfoto dan mengecek kendaraan sebagai bukti
jaminan pembiayaan. Mencetak rekening koran anggota yang melakukan
pengajuan pembiayaan kembali. Mencatat data keanggotaan pembiayaan
BTM Surya Madinah.
C. Produk-Produk di BTM Surya Madinah

Sistem yang digunakan oleh BTM Surya Madinah baik dalam produk
simpanan atau pembiayaan adalah dengan sistem syariah. Produk-produk BTM
Surya Madinah terdiri atas produk Simpanan dan produk Pembiayaan.
1. Produk Simpanan :
a. Produk Simpanan Arisan
b. Siwada (Simpanan Al-Wadiah)
c. Simpanan Deposito (Simpanan Mudharabah)
d. Simpanan Hari Raya
e. Simpanan Haji
Persyaratan pembukaan simpanan atau investasi :
a. Foto Copy KTP atau identitas lainnya.
b. Mengisi formulir permohonan pembukuan simpanan.
c. Simpanan setoran awal minimal Rp. 10.000,-
2. Produk Pembiayaan :
a. Murabahah (Pembiayaan dengan Jual Beli)
b. Musyarakah (Pembiayaan dengan Bagi Hasil).
c. Mudharabah (Pembiayaan dengan Bagi Hasil).
d. Ijarah Muntahiyah Bittamlik (Pembiayaan dengan Sewa).
10
e. Qardhul Hasan (Pembiayaan dengan Pinjaman).
Persyaratan umum untuk pengajuan pembiayaan :
a. Mengisi formulir pembiayaan
b. Foto Copy KTP Pemohon 2 lembar
c. Foto Copy KTP Suami/Istri 2 lembar
d. Foto Copy Kartu Keluarga 2 lembar
e. Foto Copy Buku Nikah/Surat Keterangan Cerai 2 lembar
f. Foto Copy Jaminan BPKB dan STNK 2 lembar
g. Foto Copy Sertifikat Tanah 2 lembar
D. Permasalahan Di Lapangan
BTM adalah suatu lembaga keuangan mikro yang didirikan dengan
maksud untuk dapat berperan serta membantu usaha mikro kecil dibidang
permodalan usaha. BTM juga melayani anggota baik dalam bentuk simpanan
maupun pembiayaan dilakukan dengan prinsip syariah. Terdapat permasalahan
dalam BTM tersebut salah satunya yaitu dari pembiayaan dengan akad
mudharabah. Dalam pembiayaan tersebut ada permasalahan yang lazim
dialami oleh lembaga lainnya yaitu pembiayaan bermasalah. Banyak sekali
nasabah pembiayaan yang menunggak angsuran. Hal ini terkait dengan sesuatu
yang sulit dalam membentuk nasabah atau mudharib yang memiliki watak
yang jujur, dapat dipercaya, rajin dalam usaha dan terutama terbuka untuk
lembaga dalam kegiatan usahanya. Sebagai pihak BTM kebingungan sendiri
untuk menentukan nisbah bagi hasilnya.
E. Tanggapan Dari Tempat Lembaga PPL

Dari permsalahan di atas berbagai tanggapan dari karyawan BTM Surya
Madinah Cabang Ngantru terkait dengan proses negosiasi dan tawar menawar
nisbah bagi hasil, BTM memberikan penawaran yang sedemikian rupa dengan
menyesuaikan perekonomian yang dijalankan nasabah. BTM sendiri juga
mempunyai batas minimal berapa persentase nisbah minimal yang akan
diberlakukan dan dalam hal ini dengan intruksi serta kebijakan dari ketentuan
yang berlaku. Penentuan nisbah bagi hasil sangat penting untuk dijadikan
11
acuan demi menjaga keuangan lembaga kami untuk senantiasa menjaga prinsip
profit oriented (mendapatkan keuntungan). Jadi ketika nasabah mengajukan
pembiayaan untuk sebuah usaha tertentu dalam bernegosiasi tentang
pembagian hasil presentasenya di bawah standar minimal penentuan yang telah
ditetapkan oleh BTM.
12
BAB III
PEMBAHASAN DAN ANALISIS
A. Sistem Bagi Hasil

Sistem bagi hasil merupakan landasan operasional utama bagi produk
pembiayaan mudharabah maupun musyarakah dalam perbankan syariah.
Sistem inilah yang membedakan antara bank syariah dengan bank
konvensional. Mekanisme bank syariah dengan menggunakan sistem bagi
hasil, nampaknya menjadi salah satu alternatif pilihan bagi masyarakat bisnis.
Kendatipun demikian perilaku bagi hasil dapat dijadikan dasar moneter, sebab
perilaku bagi hasil akan mempengaruhi kondisi perekonomian suatu negara.
Bagi hasil secara terminologi asing (Inggris) dikenal dengan profit
sharing dan dalam kamus ekonomi diartikan sebagai pembagian laba. Secara
definitif profit sharing diartikan sebagai distribusi beberapa bagian dari laba
pada para pegawai dari suatu perusahaan. Hal tersebut bisa berupa suatu bonus
uang tunai tahunan yang didasarkan pada laba yang diperoleh pada tahun-tahun
sebelumnya atau dapat berupa pembayaran mingguan atau bulanan.1
B. Metode Sistem Bagi Hasil

Sistem bagi hasil dalam perekonomian Islam harus ditentukan pada awal
berlakunya kontrak kerjasama (akad), sesuai dengan peruntukan masing-
masing pihak. Misalnya, nisbah itu ialah 40:60, yang berarti bagi hasil yang
diperoleh akan dibagikan sebanyak 40% kepada pemilik modal (shahibul
maal) dan 60% kepada pengelola dana (mudharib). Sejak awal bahasan, nisbah
bagi hasil merupakan faktor penting dalam menentukan bagi hasil. Sebab,
nisbah merupakan aspek yang disepakati bersama antara kedua belah pihak
yang melakukan transaksi. Untuk menentukan nisbah bagi hasil perlu
1
Muhammad, “Teknik Perhitungan Bagi Hasil di Bank Syariah”, (Yogyakarta: UII Press,
2001), hlm. 22.
13
diperhatikan aspek-aspek seperti data usaha, kemampuan angsuran, hasil usaha
yang dijalankan.2
Sedangkan sumber hukum atas metode-metode bagi hasil dulunya adalah
bersumber pada Fatwa DSN-MUI khususnya Fatwa No. 15/DSNMUI/IX/2000.
Fatwa DSN-MUI tersebut diterbitkan pada tanggal 16 September tahun 2000
yang menjelaskan tentang prinsip distribusi bagi hasil usaha dalam lembaga
keuangan syariah. Selanjutnya, Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK)
Ikatan Akuntan Indonesia menerbitkan PSAK No. 59 tanggal 1 Mei 2002.
Dalam PSAK No. 59 khususnya pada paragraf 25 dinyatakan bahwa bagi hasil
mudharabah dapat dilakukan dengan menggunakan dua metode yaitu bagi laba
(profit sharing) atau bagi pendapatan (revenue sharing).
Dalam bank syariah, mekanisme perhitungan sistem bagi hasil prinsip
distribusi bagi hasil usaha dalam lembaga keuangan syariah ditetapkan dengan
menggunakan dua bentuk, yaitu :
1. Profit Sharing (Bagi Hasil Bersih)
Perhitungan bagi hasil dengan menggunakan profit sharing yaitu
perhitungan bagi hasil didasarkan pada hasil bersih dari keseluruhan
pendapatan setelah dikeluarkan segala biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh pendapatan tersebut. Dalam istilah lain Profit Sharing adalah
perhitungan bagi hasil yang berasal dari nisbah dikalikan dengan laba usaha
sebelum dikurangi pajak penghasilan.3
2. Revenue Sharing (Bagi Pendapatan)
Perhitungan bagi hasil dengan menggunakan revenue sharing merupakan
perhitungan bagi hasil yang didasarkan pada keseluruhan pendapatan yang
diterima sebelum dikuragi biaya-biaya yang telah dikeluarkan untuk
memperoleh pendapatan tersebut. Menghitung bagi hasil menggunakan
revenue sharing yaitu dengan mengalikan nisbah yang telah disetujui
dengan pendapatan bruto misalnya, disepakati nisbah bagi hasil untuk bank
syariah sebesar 5% dan untuk nasabah sebesar 95%.
2
Muhammad, “Teknik Perhitungan Bagi Hasil di Bank Syariah”, (Yogyakarta: UII Press,
2001), hlm. 24.
3
Sugeng Widodo, “Moda Pembiayaan Lembaga Keuangan Islam Perspektif Aplikatif”,
(Yogyakarta: Kaubaka, 2014), hlm. 68.
14
C. Pembiayaan Mudharabah
1. Definisi Mudharabah
Secara bahasa, Mudharabah berasal dari kata dharb yang artinya
melakukan perjalanan yang umumnya untuk berniaga. Mudharabah ini
disebut juga dengan qirad atau muqaradah yang berarti al at’u (potongan)
karena pemilik memotong sebagian hartanya untuk diperdagangkan oleh
pengusaha. Istilah mudharabah telah dipopulerkan oleh ulama Iraq,
sedangkan qiradh dipopulerkan oleh ulama Hijaz dan dari kedua istilah
tersebut tidak ada perbedaan prinsip.4
Secara khusus, Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua
belah pihak yang mana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh
modal sedangkan pihak lain menjadi pengelola (mudharib). Keuntugan
usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dinyatakan
dalam kontrak. Jika dari usaha tersebut mendapatkan keuntungan, maka
keuntungan dibagi bersama sesuai dengan kesepakatan. Namun, apabila
terjadi kerugian dalam usaha, kerugian tersebut ditanggung oleh pemilik
modal, oleh pengusaha tidak berhak atas upah dari usahanya.
Hal tersebut sesuai dengan ketentuan pelaksanaan pembiayaan
mudharabah di bank syariah yang telah diatur dalam Fatwa DSN No.
07/DSN-MUI/IV/2000, yaitu :
1. Pembiayaan mudharabah adalah pembiayaan yang disalurkan oleh
lembaga keuangan syariah kepada pihak lain untuk suatu usaha
produktif.
2. Dalam penyaluran dana, lembaga keuangan syariah sebagai shahibul
maal (pemilik dana) yang membiayai 100% kebutuhan suatu usaha
sedangkan pengusaha (nasabah) bertindak sebagai mudharib atau
pengelola usaha.
3. Jangka waktu usaha, tata cara pengembalian dana dan pembagian
keuntungan ditentukan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.
4. Jumlah penyaluran dana harus dinyatakan dengan jelas dalam bentuk
tunai bukan piutang.
4
Ismail, “Perbankan Syariah”, (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 96.
15
5. Biaya operasional dibebankan kepada mudharib.
6. Pada prinsipnya, dalam penyaluran dana mudharabah tidak ada jaminan
namun agar mudharib tidak melakukan penyimpangan lembaga
keuangan syariah dapat meminta jaminan dari mudharib.
7. Kriteria pengusaha, prosedur pembiayaan, dan mekanisme pembagian
keuntungan diatur oleh lembaga keuangan syariah dengan
memperhatikan fatwa DSN.
Pembiayaan mudharabah dalam bank syari‟ah sering disebut juga
dengan trust financing atau trust invesment. Dalam pembiayaan
mudharabah, modal investasi disediakan oleh bank sebagai shahibul maal
100%, dengan fasilitas pembiayaan yang disediakan berupa uang tunai.
Pembiayaan mudharabah juga merupakan suatu perjanjian pembiayaan
antara bank syariah dan nasabah dimana bank syariah menyediakan dana
untuk penyediaan modal kerja sedangkan peminjam berupaya mengelola
dana tersebut untuk pengembangan usahanya.5
Meskipun terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan pembiayaan
mudharabah, penggunaan pembiayaan mudharabah sebagai modal usaha
dapat diimplementasikan antara lain untuk pembiayaan proyek konstruksi,
pekerjaan borongan lainnya, pembiayaan modal kerja suatu usaha, baik
perdagangan maupun industri pengolahan. Ditinjau dari skala usahanya,
pembiayaan mudharabah dapat diperuntukan kalangan usaha mikro, kecil,
menengah (UMKM) serta korporasi.6
Dari pemberian pembiayaan tersebut, bank syari’ah percaya penuh
kepada nasabah untuk menjalankan usaha. Kepercayaan merupakan unsur
terpenting dalam transaksi pembiayaan, karena bank syari’ah tidak akan ikut
campur dalam menjalankan usahanya.
2. Dasar Hukum Mudharabah

Jika melihat definisi mudharabah sebagaimana penjelasan di atas, tidak
ada dasar hukum dalam al-Qur’an yang secara spesifik menyangkut
5
Ismail, “Perbankan Syariah”, (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 96.
6
Askara, “Akad dan Praktik Produk Bank Syariah”, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hlm. 134.
16
pelaksanaan akad mudharabah. Dalam al-Qur’an hanya memberikan garis-
garis besar agar umat manusia mencari rizki yang diridhai Allah SWT tidak
membicarakan pada aspek teknisnya.
a. Al-Qur’an
“...Dia mengetahui bahwa akan ada diantara kamu orang-orang yang
sakit dan orang-orang yang akan berjalan di muka bumi mencari
sebagian karunia Allah dan orang-orang yang lain lagi beperang di jalan
Allah....”. (QS. Al Muzammil ayat 20). Maksud dari ayat tersebut
sebenarnya sama sekali tidak membicarakan teknis pelaksanaan akad
mudharabah. Secara umum berbicara ke Maha Tahuan Allah SWT
terhadap orang-orang yang menjalankan kebajikan dan mencari rizki
Allah SWT di muka bumi. Maka penyandaran dalil terhadap ayat di atas
menjadi sebuah keniscayaan jika dilihat dari keumuman ayat tentang
teknis pelaksanaan akad mudharabah.
b. Hadis
“Dari shalih bin shuhaib r.a bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Tiga
hal yang di dalamnya terdapat keberkatan : jual beli secara tangguh,
muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung
untuk keperluan rumah bukan untuk dijual”. Pada hadis ini dipergunakan
dalil mudharabah karena matan-nya memuat lafadz muqaradhah dapat
pula hadis tersebut dijadikan sebagai landasan hukum mudharabah
muthlaqah. Dari aspek linguistik dan aspek materi, hadis tersebut
sesungguhnya dalil yang sangat valid sebagai landasan hukum
mudharabah sekaligus menjadikan model akad yang di ridhai Allah
SWT.
c. Ijma’
Imam Zailani telah menyatakan bahwa para sahabat telah
berkonsensus terhadap legitimasi pengolahan harta yatim secara
mudharabah. Kesepakatan para sahabat ini sejalan dengan spirit hadis
yang dikutip Abu Ubaid.
17
D. Analisis Temuan Studi
1. Mekanisme Pembiayaan Mudharabah pada BTM Surya Madinah
Penyaluran dana dengan prinsip bagi hasil khususnya pada produk
pembiayaan mudharabah merupakan produk yang lebih umum digunakan
dibandingkan dengan pembiayaan musyarakah terutama di BTM Surya
Madinah. Hal ini dikarenakan pembiayaan mudharabah termasuk kerjasama
antara bank selaku pemilik modal dengan nasabah yang mempunyai
keahlian untuk mengelola suatu usaha yang produktif dan halal. Setelah
modal diterima nasabah, maka modal tersebut sudah menjadi urusan untuk
memperluas usahanya. Selain itu, kedua belah pihak juga harus
menanggung risiko apabila tiba-tiba terjadi kerugian.
Pembiayaan mudharabah yang ada di BTM Surya Madinah Kantor
Cabang Ngantru pada dasarnya mengikuti standar operasional prosedur
yang dikeluarkan oleh Kantor Pusat. Berikut ini beberapa tahapan
pembiayaan mudharabah yang harus dilalui sebelum dana itu diserahkan
kepada nasabah, yaitu :
a. Nasabah Melakukan Pengajuan Pembiayaan
Nasabah yang akan melakukan pengajuan pembiayaan mudharabah
ke BTM Surya Madinah Kantor Cabang Ngantru bisa datang langsung ke
kantor menemui Customer Service atau bisa langsung menghubungi
Manager Cabang. Setelah mendapat penjelasan dari CS atau Manager
Cabang dan nasabah sepakat akan hal pembiayaan, maka nasabah harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut :7
1) Nasabah yang akan melakukan pembiayaan mudharabah harus
mempunyai rekening tabungan di BTM Surya Madinah Kantor
Cabang Ngantru.
2) Nasabah mengisi formulir pengajuan pembiayaan BTM Surya
Madinah.
3) Nasabah membawa persyaratan umum seperti Foto Copy KTP
Pemohon 2 lembar, Foto Copy KTP Suami/Istri 2 lembar, Foto Copy
7
Hasil Wawancara bersama Ibu Tutik. Tanggal 15 Januari 2020, jam 15.00, di kantor BTM
Surya Madinah Tulungagung Kantor Cabang Ngantru.
18
Kartu Keluarga 2 lembar, Foto Copy Buku Nikah/Surat Keterangan
Cerai 2 lembar, Foto Copy Jaminan BPKB dan STNK 2 lembar, Foto
Copy Sertifikat Tanah 2 lembar.
4) Nasabah harus menyerahkan jaminan sebagai salah satu syarat
pembiayaan dan apabila jaminan tersebut berupa kendaraan harus
dibawa untuk di dokumentasi sebagai bukti jaminan yang sebenarnya.
5) Nasabah yang mengajukan permohonan pembiayaan mudharabah
harus memiliki usaha yang tidak bertentangan dengan syariah Islam.
b. Survey Pengajuan Pembiayaan
Setelah berkas-berkas pengajuan pembiayaan diterima oleh staf
marketing, maka tindakan selanjutnya adalah proses survey dengan
melakukan investigasi tindakan informasi nasabah dan juga investigasi
mengenai usaha nasabah. Survey yang dilakukan adalah wawancara
dengan pemohon untuk memperoleh klarifikasi dan kelengkapan
informasi tentang bagaimana nasabah tersebut sebenarnya. Berikut ini
adalah hal-hal yang dilakukan dalam melakukan survey, antara lain :
1) Melakukan kunjungan ke tempat tinggal/tempat usaha nasabah dengan
melihat langsung lingkungan tempa tinggal/tempat usahanya.
2) Melakukan pengecekan informasi nasabah melalui tetangga terdekat
atau melalui BI Checking untuk memastikan bahwa nasabah bukan
merupakan debitur yang bermasalah pada bank lain.
c. Keputusan Realisasi Pengajuan Pembiayaan dan Proses Pencairan
Pembiayaan
Laporan hasil survey oleh staf marketing yang telah dianalisis, maka
berkas analisis pembiayaan diusulkan kepada Manager Cabang untuk
ditinjau dan memberi keputusan dan pengajuan pembiayaan akan dibawa
ke Kantor Pusat untuk di Rapat Komite dengan Manager lain untuk
disetujui atau ditolak. Proses pencairan pembiyaan dilakukan setelah
pembiayaan terealisasi dan disetujui oleh Manager Cabang, selanjutnya
19
nasabah akan di hubungi besok harinya untuk datang ke kantor untuk
mengambil pencairan pengajuan tersebut.8
2. Implementasi Sistem Bagi Hasil Pada Produk Pembiayaan

Mudharabah di BTM Surya Madinah Kantor Cabang Ngantru
Di BTM Surya Madinah Kantor Cabang Ngantru terdapat penyaluran
dana berupa pembiayaan mudharabah. Bank memberikan kepercayaan
berupa modal untuk melakukan investasi dalam suatu jenis usaha yang
dikelola. Penerapan pembiayaan mudharabah di BTM Surya Madinah
Kantor Cabang Ngantru menggunakan prinsip bagi hasil dengan jangka
waktu tergantung kesepakatan antara kedua belah pihak, minimal 6 bulan
dan maksimal 3 tahun.
Untuk penetapan nisbah mudharabah di BTM Surya Madinah Kantor
Cabang Ngantru dilakukan dengan metode profit sharing dimana
pembagian keuntungan dilakukan setelah perhitungan laba bersih. Angsuran
pembayaran pokok bisa dilakukan 3 bulan sekali, 6 bulan sekali atau di
akhir perjanjian, sedangkan pembayaran angsuran bagi hasilnya disetorkan
setiap bulan. Untuk lebih memahami dengan jelas mengenai implementasi
sistem bagi hasil, berikut adalah contoh ilustrasi transaksi pembiayaan
mudharabah di BTM Surya Madinah Kantor Cabang Ngantru.
Sebagai contoh, ada calon nasabah bernama Hj. Umi ingin mengajukan
pembiayaan sebesar Rp. 30.000.000 dengan jangka waktu 12 bulan untuk
pengembalian modal usahanya. Untuk merealisasilan keinginannya itu,
beliau mendatangi BTM Surya Madinah Kantor Cabang Ngantru dengan
membawa syarat-syarat yang diperlukan, salah satunya yaitu jaminan
berupa BPKB Kendaraan Mobil Merk Toyota Expander. Berikut ini
perhitungan nisbah bagi hasil berdasarkan profit sharing yang dibiayai
menggunakan produk pembiayaan mudharabah :
8
Hasil Wawancara bersama Bapak Bambang Setiawan. Tanggal 21 Januari 2020, jam
11.00, di kantor BTM Surya Madinah Tulungagung KantorKas Cabang Ngantru.
20
Omzet penjualan : Rp 35.000.000
Harga pokok penjualan : Rp 30.000.000 –
Laba kotor : Rp. 5.000.000
Biaya-Biaya : Rp 2.500.000 –
Laba bersih : Rp. 2.500.000
Atas dasar laba bersih di atas, maka bank menghendaki nisbah bagi hasil
dengan rumus sebagai berikut :
𝑒𝑘𝑠𝑝𝑒𝑘𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑛𝑘

𝑥 100%
𝑝𝑟𝑜𝑦𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑚𝑢𝑑ℎ𝑎𝑟𝑖𝑏 𝑝𝑒𝑟 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
500.000
𝑥 100% = 20%
2.500.000
Porsi untuk mudharib = 100% - 20% = 80%
Dengan demikian, jika dari usaha nasabah memperoleh keuntungan sebesar

Rp. 2.500.000, maka perhitungan distribusi bagi hasil adalah :
Bagi Hasil untuk Pihak BTM = 20% x Rp. 2.500.000

= Rp. 500.000
Bagi Hasil untuk Pihak Nasabah = 80% x Rp. 2.500.000
= Rp. 2.000.000
Dari perhitungan distribusi bagi hasil tersebut, maka pihak Hj. Umi
berkewajiban memberikan bagi hasilnya kepada pihak BTM sebesar Rp.
500.000 setiap bulannya, jika keuntungan yang diperoleh sesuai dengan
proyeksi. Apabila ternyata sebelum perjanjian berakhir hasil usahanya tidak
sesuai dengan proyeksi maka keuntungan yang dibagi hasilkan tetap
dihitung sesuai dengan porsi nisbah yang ditentukan yaitu 20:80.
21
3. Hambatan Dalam Pembiayaan Mudharabah
Dilihat dari pembiayaan mudharabah tersebut, terdapat hambatan
muncul dalam pembiayaan ini, seperti banyak sekali nasabah pembiayaan
yang menunggak angsuran.
4. Solusi Dalam Masalah Pembiayaan Mudharabah

Apabila nasabah belum melakukan kewajibannya setelah tanggal yang
telah ditentukan, solusi untuk penanganan masalah ini adalah dengan
memberikan surat teguran atau peringatan kepada nasabah dan memberikan
surat pemberitahuan kepada nasabah mengenai kewajiban yang harus
diselesaikan. Lakukan juga kunjungan secara periodik atau setiap bulan
apabila nasabah terlalu lama menunggak angsuran untuk mengetahui
informasi tentang kegiatan usaha nasabah dan memastikan bahwa nasabah
tetap dalam keadaan mampu memenuhi kewajibannya.9
9
Hasil Wawancara bersama Bapak Bambang Setiawan. Tanggal 21 Januari 2020, jam
11.00, di kantor BTM Surya Madinah Tulungagung KantorKas Cabang Ngantru.
22
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
BTM Surya Madinah merupakan Lembaga Keuangan Syariah yang
memiliki beberapa produk salah satunya pembiayaan dengan akad
mudharabah. Pembiayaan mudharabah sendiri merupakan akad kerja sama
usaha antara pihak pertama sebagai pemilik dana (shahibul maal) dan pihak
kedua sebagai pengelola dana (mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha
dengan nisbah pendapatan bagi hasil menurut kesepakatan pada awal akad.
Pembiayaan dengan akad mudharabah pada dasarnya merupakan pembiayaan
yang sempurna, hal ini dikarenakan pada pembiayaan tersebut digunakan
prinsip bagi hasil keuntungan (profit sharing).
Mekanisme pembiayaan mudharabah BTM Surya Madinah Kantor
Cabang Ngantru sudah berdasarkan fatwa DSN-MUI dan juga sesuai dengan
prosedur penyaluran dana yang ditetapkan pada Kantor Pusat. Hal ini terbukti
dalam perjanjian pembiayaan mudharabah, apabila nasabah belum melakukan
kewajibannya setelah jatuh tempo tidak akan dikenakan denda tetapi bisa
melakukan perpanjangan angsuran dengan minimal waktu 6 bulan sehingga
nasabah tidak akan merasa keberatan.
Tentunya hal ini mengalami hambatan mengenai banyak sekali nasabah
pembiayaan yang menunggak angsuran. Untuk itu, apabila nasabah belum
melakukan kewajibannya setelah tanggal yang telah ditentukan, solusi untuk
penanganan masalah ini adalah dengan memberikan surat teguran atau
peringatan kepada nasabah dan memberikan surat pemberitahuan kepada
nasabah mengenai kewajiban yang harus diselesaikan.
B. Saran
1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
a. Jagalah hubungan kerja yang baik untuk lembaga-lembaga keuangan
yang ada di sekitar kita khususnya wilayah Kabupaten Tulungagung
untuk memudahkan adik-adik tingkat melakukan PPL berikurnya.
23
b. Meningkatkan kinerja DPL untuk senantiasa membimbing dan
memberikan pengarahan secara maksimal serta memonitoring kegiatan
mahasiswa PPL.
2. Untuk Lembaga/Instansi Tempat Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).

a. Lebih meningkatkan mutu SDM yang lebih cakap, disiplin serta
meningkatkan kemampuan pengetahuan di bidang syariah.
b. Dalam praktik penyaluran dana hendaknya BTM Surya Madinah
melakukan sosialisasi kepada masyarakat terhadap produk-produk
pembiayaan terutama produk pembiayaan mudharabah agar bisa
dijadikan target pasar atau market untuk kedepannya.
3. Untuk Mahasiswa Sebagai Peserta Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

Sebagai mahasiswa peserta PPL harus mengikuti aturan yang
diterapkan ditempat PPL. Kita harus disiplin, kita harus berpenampilan baik,
sopan, dan profesional, kita juga harus berperilaku baik selama kita
ditempat PPL. Agar dari pihak lembaga merasa nyaman dan tidak merasa
terganggu dengan kehadiran kita. Menggunakan waktu di tempat PPL untuk
mencari pengalaman yang tidak akan kalian temui saat perkuliahan, karena
dari pengalaman tersebut nantinya akan menjadi hal positif dan bermanfaat
jika kita sudah lulus dari bangku perkuliahan.
24
DAFTAR PUSTAKA
Askara. 2011. “Akad dan Praktik Produk Bank Syariah”. Jakarta: Rajawali Pers.
Hasil Wawancara bersama Bapak Bambang Setiawan. Tanggal 21 Januari 2020,

jam 11.00, di kantor BTM Surya Madinah Tulungagung KantorKas Cabang
Ngantru.
Hasil Wawancara bersama Ibu Tutik. Tanggal 15 Januari 2020, jam 15.00, di
kantor BTM Surya Madinah Tulungagung Kantor Cabang Ngantru.
Ismail. 2011. “Perbankan Syariah”. Jakarta: Kencana.
Muhammad. 2001. “Teknik Perhitungan Bagi Hasil di Bank Syariah”.

Yogyakarta: UII Press.
Widodo, Sugeng. 2014. “Moda Pembiayaan Lembaga Keuangan Islam Perspektif

Aplikatif”. Yogyakarta: Kaubaka.
LAMPIRAN
BERITA ACARA HARIAN INDIVIDUAL
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) GELOMBANG I
JURUSAN PERBANKAN SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
TAHUN 2020
Pada hari ini, Selasa tanggal 07 bulan Januari Tahun 2020, bertempat di
lembaga KSPPS BTM Surya Madinah, telah dilaksanakan PPL Gelombang I
Perbankan Syari’ah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung Tahun
2020 oleh mahasiswa dengan identitas sebagai berikut :
Nama/ NIM/ Jurusan : Lia Nurdiana/ 12401173515/ Perbankan Syariah
Bentuk kegiatan adalah :

1. Pembukaan kantor dan bersih-bersih kantor sebelum memulai aktivitas.
2. Perkenalan mahasiswa PPL pada Manager BTM Surya Madinah Cabang
Ngantru, Bapak Dwi Purnanto dilanjutkan dengan briefing (pengarahan) tugas.
3. Mengamati kegiatan seperti teller, CS, dan lain sebagainya.
4. Mencatat data pengajuan pembiayaan BTM Surya Madinah pada buku arsip
anggota.
5. Mencatat bukti transaksi untuk cek laporan mutasi harian kasir dalam pembukuan.
6. Merapikan kantor sebelum pulang.
Tulungagung, 07 Januari 2020
MENGETAHUI :
Pembimbing/Dosen Pamong
TAHUN 2020
Pada hari ini, Rabu tanggal 08 bulan Januari Tahun 2020, bertempat di
Nama/NIM/Jurusan : Lia Nurdiana/ 12401173515/ Perbankan Syariah

2. Mengentri data anggota nasabah yang melakukan pembiayaan.
3. Mengarsip berkas-berkas anggota nasabah pada buku laporan anggota.
MENGETAHUI :
TAHUN 2020
Pada hari ini, Kamis tanggal 09 bulan Januari Tahun 2020, bertempat di

2. Mengentri data anggota nasabah yang melakukan pembiayaan.
3. Mengarsip berkas-berkas anggota nasabah pada buku laporan anggota.
4. Mencatat anggota nasabah yang belum melakukan pembayaran.
MENGETAHUI :
TAHUN 2020
Pada hari ini, Jum’at tanggal 10 bulan Januari Tahun 2020, bertempat di

2. Mengentri data anggota nasabah dengan pengajuan pembiayaan akad Ijarah.
3. Mencatat data BPKB masuk di buku penerimaan BPKB.
MENGETAHUI :
TAHUN 2020
Pada hari ini, Sabtu tanggal 11 bulan Januari Tahun 2020, bertempat di

1. Kegiatan jalan sehat yang bertempat di Kantor Pusat KSPPS BTM Surya
Madinah.
3. Mengarsip berkas pengajuan nasabah ke buku anggota.
MENGETAHUI :
TAHUN 2020
Pada hari ini, Senin tanggal 13 bulan Januari Tahun 2020, bertempat di

2. Membantu Teller, dalam melayani nasabah, meliputi membantu mengisi slip setor
untuk simpanan, melayani nasabah yang membayar angsuran pembiayaan.
4. Mencatat data pelunasan pembiayaan di buku Pelunasan.
MENGETAHUI :
TAHUN 2020

3. Mencatat data BPKB keluar.
4. Mencatat data pelunasan pembiayaan di buku Pelunasan.
MENGETAHUI :
TAHUN 2020

2. Mengarsip data pengajuan pembiayaan dalam buku anggota.
MENGETAHUI :
TAHUN 2020

3. Membantu Teller menghitung uang.
MENGETAHUI :
TAHUN 2020

3. Mencatat BPKB masuk pada buku penerimaan BPKB.
4. Membantu CS dalam proses merealisasi pengajuan pembiayaan anggota KSPPS
BTM Surya Madinah.
MENGETAHUI :
TAHUN 2020
Pada hari ini, Sabtu tanggal 18 bulan Januari Tahun 2020, bertempat di

MENGETAHUI :
TAHUN 2020

2. Membantu Teller, dalam melayani nasabah, meliputi membantu mengisi slip
setor untuk simpanan, melayani nasabah yang membayar angsuran
pembiayaan.
3. Mencatat data BPKB keluar di buku keluar BPKB.
4. Mencatat pengajuan pembiayaan anggota BTM Surya Madinah pada formulir
permohonan pembiayaan dan aplikasi survei.
6. Menulis pembukuan laporan keuangan atau kas harian.
MENGETAHUI :
DWI PURNANTO
TAHUN 2020

pembiayaan.
3. Mencatat data BPKB keluar di buku keluar .
4. Mencatat data BPKB masuk di buku Penerimaan BPKB.
5. Mencatat pembukuan laporan keuangan atau kas harian.
MENGETAHUI :
DWI PURNANTO
TAHUN 2020

2. Mencatat data penukaran BPKB di buku tukar BPKB.
pembiayaan.
MENGETAHUI :
DWI PURNANTO
TAHUN 2020

pembiayaan.
MENGETAHUI :
DWI PURNANTO
TAHUN 2020

pembiayaan.
4. Mencatat BPKB masuk pada buku penerimaan BPKB.
MENGETAHUI :
DWI PURNANTO
TAHUN 2020

2. Membantu Teller, dalam melayani nasabah yang membayar angsuran
pembiayaan dan membantu menghitung uang.
3. Mengecek data nasabah yang belum membayar angsuran pada rekening
koran Pyd dan Pap.
4. Melayani pembayaran listrik.
MENGETAHUI :
DWI PURNANTO
TAHUN 2020

2. Membantu Teller, melayani nasabah yang membayar angsuran pembiayaan.
3. Mencatat data BPKB masuk di buku Penerimaan BPKB.
4. Mengecek data nasabah yang belum membayar angsuran pada rekening
koran Pyd dan Pap.
5. Memfoto dan mengecek kendaraan anggota nasabah baru yang akan
melakukan pembiayaan sebagai bukti jaminan.
MENGETAHUI :
DWI PURNANTO
TAHUN 2020

pembiayaan.
4. Mencatat data anggota tabungan pada buku anggota tabungan.
5. Membantu CS dalam mengisi formulir pendaftaran menjadi anggota BTM
Surya Madinah.
MENGETAHUI :
DWI PURNANTO
TAHUN 2020

MENGETAHUI :
DWI PURNANTO
TAHUN 2020

2. Mencatat BPKB keluar pada buku keluar BPKB.
3. Mencatat anggota pada formulir permohonan pembiayaan dan aplikasi
survey.
4. Membantu Teller dalam menghitung uang.
MENGETAHUI :
DWI PURNANTO
TAHUN 2020
Pada hari ini, Sabtu tanggal 01 bulan Februari Tahun 2020, bertempat di

2. Melayani pembayaran listrik.
MENGETAHUI :
DWI PURNANTO
TAHUN 2020
Pada hari ini, Senin tanggal 03 bulan Februari Tahun 2020, bertempat di
1. Membantu bersih-bersih kantor sebelum memulai aktivitas.

pembiayaan.
3. Mencatat data pada formulir pendaftaran menjadi anggota dan di buku
penerimaan anggota.
4. Mencatat data BPKB keluar pada buku pelunasan.
MENGETAHUI :
DWI PURNANTO
TAHUN 2020
Pada hari ini, Selasa tanggal 04 bulan Februari Tahun 2020, bertempat di

pembiayaan.
3. Membantu mencatat data pada formulir permohonan pembiayaan dan aplikasi
survey.
5. Melayani pembelian pulsa elektrik.
MENGETAHUI :
DWI PURNANTO
TAHUN 2020
Pada hari ini, Rabu tanggal 05 bulan Februari Tahun 2020, bertempat di

penerimaan anggota.
MENGETAHUI :
DWI PURNANTO
TAHUN 2020
Pada hari ini, Kamis tanggal 06 bulan Februari Tahun 2020, bertempat di

penerimaan anggota.
MENGETAHUI :
DWI PURNANTO
TAHUN 2020
Pada hari ini, Jum’at tanggal 07 bulan Februari Tahun 2020, bertempat di

penerimaan anggota.
4. Membantu Teller menghitung uang.
MENGETAHUI :
DWI PURNANTO
TAHUN 2020
Pada hari ini, Sabtu tanggal 08 bulan Februari Tahun 2020, bertempat di
1. Penutupan PPL yang dilaksanakan di Kantor Pusat BTM Surya Madinah

Tulungagung.
MENGETAHUI :
DWI PURNANTO
FOTO KEGIATAN PPL
Foto bersama Dosen Pamong Di Kantor Pusat BTM Surya Madinah
Kegiatan mengecek data anggota yang belum membayar angsuran di rekening koran
Foto bersama karyawan Di Kantor Cabang Ngantru BTM Surya Madinah
Kegiatan membantu Teller dalam menulis slip pembayaran angsuran

Laporan Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Deskripsi Asli:

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Laporan Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

IMPLEMENTASI SISTEM BAGI HASIL PADA PRODUK PEMBIAYAAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir

Dosen Pembimbing Lapangan

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

Laporan Akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Perbankan Syariah

Judul Laporan : Implementasi Sistem Bagi Hasil Pada Produk Pembiayaan

PEMBIMBING DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN

ONANG GUNCAHYO Dr. SYAFRUDIN ARIF MARAH MANUNGGAL, M.S.I.

KEPALA LABORATORIUM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

Puji syukur Alhamdulillahirobbil Alamin atas kehadirat Allah SWT, atas

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ ii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv

A. Dasar Pemikiran ..........................................................................................1

B. Tujuan dan Kegunaan .................................................................................1

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan .................................................................2

BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK

A. Profil Lembaga ............................................................................................3

B. Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan

Di KSPPS BTM Surya Madinah .................................................................9

C. Produk-Produk di BTM Surya Madinah ...................................................10

D. Permasalahan Di Lapangan .......................................................................11

E. Tanggapan Dari Tempat Lembaga PPL ....................................................11

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS

A. Sistem Bagi Hasil ......................................................................................13

B. Metode Sistem Bagi Hasil .........................................................................13

C. Pembiayaan Mudharabah ..........................................................................15

D. Analisis Temuan Studi ..............................................................................18

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

B. Tujuan Dan Kegunaan

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

PELAKSANAAN DAN PRAKTIK

1. Gambaran Umum KSPPS BTM Surya Madinah

2. Visi KSPPS BTM Surya Madinah

3. Misi KSPPS BTM Surya Madinah

4. Kegiatan Usaha KSPPS BTM Surya Madinah

5. Landasan Hukum KSPPS BTM Surya Madinah

9. Pembagian Tugas Antara Badan Pengawas Syari’ah, Pengurus dan

C. Produk-Produk di BTM Surya Madinah

E. Tanggapan Dari Tempat Lembaga PPL

PEMBAHASAN DAN ANALISIS

A. Sistem Bagi Hasil

B. Metode Sistem Bagi Hasil

2. Dasar Hukum Mudharabah

2. Implementasi Sistem Bagi Hasil Pada Produk Pembiayaan

𝑒𝑘𝑠𝑝𝑒𝑘𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑛𝑘

Porsi untuk mudharib = 100% - 20% = 80%

Dengan demikian, jika dari usaha nasabah memperoleh keuntungan sebesar

Bagi Hasil untuk Pihak BTM = 20% x Rp. 2.500.000

4. Solusi Dalam Masalah Pembiayaan Mudharabah

2. Untuk Lembaga/Instansi Tempat Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).

3. Untuk Mahasiswa Sebagai Peserta Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

Hasil Wawancara bersama Bapak Bambang Setiawan. Tanggal 21 Januari 2020,

Ismail. 2011. “Perbankan Syariah”. Jakarta: Kencana.

Muhammad. 2001. “Teknik Perhitungan Bagi Hasil di Bank Syariah”.

Widodo, Sugeng. 2014. “Moda Pembiayaan Lembaga Keuangan Islam Perspektif

Nama/ NIM/ Jurusan : Lia Nurdiana/ 12401173515/ Perbankan Syariah

Bentuk kegiatan adalah :

Tulungagung, 07 Januari 2020

Nama/NIM/Jurusan : Lia Nurdiana/ 12401173515/ Perbankan Syariah

Bentuk kegiatan adalah :