2. Buatlah studi kelayakan usaha dari perusahaan kecil atau menegah, lalu anda
analisis aspek-aspek apa saja yang palin layak dari perusahaan tersebut?
1. Peluang Pasar
a. Fotokopi, penjilidan, printing, ketik, dan laminating merupakan aktivitas yang dekat dengan
mahasiswa dan memang dibutuhkan mahasiswa untuk menunjang kegiatan perkuliahannya,
sehingga kebutuhan mahasiswa akan usaha ini cukup tinggi.
b. Usaha fotokopi ini diberi nama “Fotocopy Mantab Jaya” yang cukup mudah dilafalkan, mudah
diingat dan mempunyai nilai keunikan tersendiri. Kata “mantab” di sini diartikan bahwa segala
sesuatu yang dikerjakan di tempat fotocopy ini sesuai dengan yang diharapkan konsumen, dan
tepat baik dari segi waktu dan permintaan (kami benar-benar mengedepankan profesionalisme
kerja yang tinggi). Dan kata “jaya” di sini diartikan bahwa usaha ini bisa terus eksis, berkembang
menjadi besar dan lancar dalam usahanya. Sehingga, diharapkan nama ini bisa memberikan
keuntungan (hoki) sehingga usaha fotokopi ini bisa berkembang dan menghasilkan banyak
keuntungan.
c. “Fotocopy Mantab Jaya” terletak di Jalan Sunan Kalijaga Dalam No. 89 yang letaknya berada di
belakang kampus UIN Maliki Malang dan di kawasan kos-kosan para mahasiswa, sehingga mudah
dikenali dan terjangkau dalam hal transportasi, karena sebagai jalur keluar masuk kampus dari pintu
belakang.
d. Umumnya di lokasi ini masih sedikit usaha yang sejenis dengan “Fotocopy Mantab Jaya”,
sehingga masih memberikan peluang atau kesempatan yang lebih luas untuk menarik pelanggan.
Atas dasar itulah, pemilik usaha berani membuka usaha yang sejenis karena dinilai permintaan
akan adanya usaha ini lebih besar daripada penawaran yang telah tersedia di daerah tersebut.
4. Persaingan Pasar
a. Dikarenakan masih kurangnya usaha yang sejenis dalam wilayah tersebut sehingga pesaing di
dalam pasar tidak berpengaruh cukup besar terhadap jalannya usaha fotokopi ini. Hal ini
dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pemilik usaha dengan mendirikan “Fotocopy Mantab Jaya”.
b. Dengan sedikitnya pesaing maka secara tidak langsung akan mempengaruhi jumlah pendapatan
dan menghasilkan keuntungan yang lebih besar bagi “Fotocopy Mantab Jaya”. Selain itu, hal ini juga
akan membatasi peluang bisnis bagi pesaing-pesaing baru yang akan membuka usaha yang
sejenis. Hal ini dikarenakan “Fotocopy Mantab Jaya” akan menjadi pusat / center baru dalam
memenuhi kebutuhan pasar (konsumen) akan usaha fotokopi dan sekitarnya.
5. Market Share
Dengan adanya jasa fotokopi dan berbagai kelengkapan yang ditawarkan oleh “Fotocopy
Mantab Jaya”, maka hal ini merupakan modal utama untuk merebut pangsa pasar yang sebelumnya
dikuasai oleh tempat-tempat lain ( para pesaing ). Selain itu, salah satu keunggulan dari “Fotocopy
Mantab Jaya” adalah delivery service yaitu “Fotocopy Mantab Jaya” menyediakan jasa tambahan
berupa pengambilan dan pengantaran materi yang akan dan sudah difotokopi, diprint, dijilid,
maupun diketik.
Dengan adanya kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh “Fotocopy Mantab Jaya” ini, diharapkan
akan mampu menyerap pangsa pasar para pesaing yang sudah ada / eksis lebih dahulu dan
mampu menghasilkan market share yang menjanjikan hingga tahun-tahun mendatang. Untuk itu,
“Fotocopy Mantab Jaya” terus berusaha memberikan pelayanan yang maksimal dan diharapkan
mampu memberikan kepuasan kepada para pelanggan sehingga usaha fotokopi ini bisa tetap eksis
dan berkembang.
7. Promosi Pasar
Promosi pasar (iklan) yang dilakukan oleh “Fotocopy Mantab Jaya” adalah melalui :
a. Selebaran
Dengan menyebarkan iklan berupa lembaran-lembaran kertas tentang “Fotocopy Mantab Jaya”,
maka diharapkan masyarakat tertarik mencoba dan menjadi pelanggan. Selebaran ini biasanya
disebarkan di toko “Fotocopy Mantab Jaya” itu sendiri dan juga di lingkungan kampus UIN Maliki
Malang.
b. Pamflet
“Fotocopy Mantab Jaya” membuat pamflet yang berukuran 1,5 m x 0,5 m dan dipasang persis di
depan toko fotokopi, sehingga memudahkan masyarakat untuk menemukan lokasinya dan bisa
menjadi salah satu alat untuk menarik perhatian masyarakat akan keberadaan “Fotocopy Mantab
Jaya” tersebut.
c. Dari mulut ke mulut
Cara ini merupakan cara yang paling mudah untuk dilakukan sehingga paling sering dilakukan
oleh “Fotocopy Mantab Jaya” dan memang terbukti efektif untuk promosi.
8. Saluran Distribusi
“Fotocopy Mantab Jaya” menggunakan channel distribusi langsung yaitu dari produsen
langsung kepada konsumen, sehingga memudahkan dalam melayani para pelanggan dan
meninggalkan kesan terlalu rumit / ribet. Selain itu, “Fotocopy Mantab Jaya” menerima order 24 jam
fullday service dan delivery service untuk order di atas jam 21.00 WIB. “Fotocopy Mantab Jaya”
mengembangkan dan memanfaatkan kemajuan teknologi dalam pelaksanaan usahanya. Salah
satunya implementasi dan penerapannya adalah dengan cukup sms atau telpon dan
memberitahukan nama-alamat ke nomor telpon yang tertera, order bisa diambilkan dan diantarkan.
Untuk sementara waktu, layanan tersebut hanya dapat dinikmati untuk order minimal Rp 20.000.
9. Segmentasi, Target, dan Posisi Pasar
“Fotocopy Mantab Jaya” membuat segmentasi pasar yang ditujukan untuk semua kalangan
masyarakat dan disesuaikan dengan daya beli masyarakat. Diharapkan segmen “Fotocopy Mantab
Jaya” secara efektif dapat dicapai dan dilayani dengan maksimal. Karena ini adalah kegiatan bisnis
dengan target pasar utama adalah kalangan mahasiswa, maka ditargetkan usaha fotokopi bisa
memberikan keuntungan yang signifikan. “Fotocopy Mantab Jaya” berusaha memposisikan dirinya
dengan keunggulan kompetitif dalam produk, pelayanan, personil, dan citra / image yang positif baik
di mata konsumen maupun pesaing. Salah satu caranya dengan memberikan nilai mutu dan
pelayanan yang lebih baik daripada tawaran pesaing, sehingga “Fotocopy Mantab Jaya” dapat
mencapai kinerja yang maksimal dan kepuasan konsumen / pelanggan yang terpenuhi.
ASPEK PRODUKSI
1. Lokasi Usaha
Adapun lokasi yang dirasa cukup potensial / menjanjikan sebagai tempat didirikannya “Fotocopy
Mantab Jaya” yaitu Jalan Sunan Kalijaga Dalam. Hal ini dikarenakan lokasi tersebut dinilai cukup
strategis dan representatif karena lokasinya terletak di belakang kampus UIN Maliki Malang dan
ditunjang lagi dengan keberadaannya di kawasan kos-kosan para mahasiswa, serta sebagai akses
jalan keluar masuk para mahasiswa melewati pintu belakang kampus. Para mahasiswa dalam
usaha “Fotocopy Mantab Jaya” ini berfungsi sebagai target pasar yang diutamakan.
2. Luas Lahan
Luas produksi “Fotocopy Mantab Jaya” meliputi sebuah bangunan yang lahannya tidak terlalu
luas namun dinilai tetap representatif, yaitu berukuran 4 m x 4 m. Dikarenakan usaha ini merupakan
jenis usaha kecil maka tidak diperlukan lahan produksi yang terlalu luas, namun diusahakan / dicoba
untuk digunakan / ditata dengan sebaik-baiknya. Tetapi dengan luas produksi yang bisa dibilang
tidak cukup luas ini, “Fotocopy Mantab Jaya” mengusahakan untuk mengoptimalkan manfaat dari
bangunan tersebut. Hal itu dikarenakan bangunan yang digunakan ini memberlakukankan sistem
sewa / kontrak tahunan dan dilakukan dengan tujuan untuk mendukung penjualan jasa yang
ditawarkan dan sebagai salah satu investasi tetap usaha tersebut.
3. Lay Out
“Fotocopy Mantab Jaya” mengutamakan pelayanan kepada pelanggan agar merasa nyaman
dan aman jika berada dalam lokasi tersebut. Oleh karena itu, lay out dirancang dengan serapi dan
sebersih mungkin sehingga bisa memberikan kesan good looking dan interesting kepada para
pelanggan. Sudah disadari bahwa lay out / keadaan lokasi merupakan salah satu faktor pendukung
usahanya. Dengan demikian, konsumen / pelanggan akan merasa puas (satisfy) terhadap
pelayanan “Fotocopy Mantab Jaya”.
Sedangkan berbagai macam bahan-bahan yang digunakan oleh “Fotocopy Mantab Jaya” antara
lain adalah sebagai berikut :
a. Kertas putih berbagai ukuran, ketebalan, dan berat
b. Kertas buram
c. Kertas warna soft cover dan hard cover
d. Kertas transparan
e. Tinta hitam dan tinta warna
f. Lakban dan spiral
3. Penjadwalan / Scheduling
“Fotocopy Mantab Jaya” menentukan penjadwalan berdasarkan kebutuhan konsumen dengan
sistem full day. Untuk pelayanan toko, mulai buka pada jam 08.00 WIB dan tutup pada jam 21.00
WIB. Untuk pelayanan order, “Fotocopy Mantab Jaya” siap melayani selama 24 jam.
4. Manajemen Persediaan
“Fotocopy Mantab Jaya” mempunyai persediaan yang telah diatur seefektif dan seefisien
mungkin sehingga dapat terpenuhi jika dibutuhkan sewaktu-waktu dan menghindari kenaikan harga
bahan baku yang nantinya akan merugikan usaha tersebut. Misalnya, “Fotocopy Mantab Jaya”
mempunyai persediaan bahan baku yang mencukupi kebutuhan 1 bulan yaitu kertas putih kurang
lebih sebanyak 50 hingga 70 rim dan tinta hitam kira-kira sebanyak 8 suntikan. Dengan demikian,
dapat mengantisipasi jika sewaktu-waktu “Fotocopy Mantab Jaya” mendapatkan order yang lebih
banyak dari biasanya dan juga menghindari kekurangan bahan baku (kehabisan stok kertas).
ASPEK MANAJEMEN
Dalam memulai usaha yang baru didirikan, maka tahap selanjutnya akan dapat ditindaklanjuti
dengan melalui pembangunan proyek bisnis dan implementasi secara rutin. Oleh karena itu,
dibutuhkan suatu manajemen yang handal dalam melaksanakannya dan memiliki kemampuan
untuk mengatur / memanage segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha tersebut, mulai dari
aktivitas / kegiatan yang telah dilakukan, sedang dilakukan, maupun akan dilakukan oleh usaha
tersebut. Dengan demikian, dapat digunakan pendekatan-pendekatan untuk mengkaji layak
tidaknya bisnis tersebut dalam Studi Kelayakan Bisnis. Dalam penjelasan selanjutnya, akan
dikemukakan 4 pendekatan strategis dalam aspek manajemen yang berlaku yaitu sebagai berikut :
1. Perencanaan (Planning)
Sisi Pendekatan Perencanaan
“Fotocopy Mantab Jaya” menggunakan pendekatan kombinasi dalam pembuatan suatu
perencanaan yaitu Pendekatan Atas-Bawah (Top-Down) dan Pendekatan Bawah-Atas (Bottom-Up)
dengan prosentase yang relatif seimbang antara keduanya. Dengan pendekatan ini, diharapkan
pemilik “Fotocopy Mantab Jaya” dapat memberikan petunjuk perencanaan usaha secara garis
besar kepada para karyawannya. Sedangkan perencanaan detailnya diserahkan kepada kreativitas
para karyawan dengan tetap mematuhi aturan yang ada, sehingga tercipta hubungan komunikasi
yang baik dan feedback yang seimbang antara pemilik dengan para karyawan.
Sisi Jangka Waktu dan Tingkatan Manajemen
Jika dilihat dari waktu yang digunakan untuk pengaplikasian suatu rencana usaha, “Fotocopy
Mantab Jaya” menerapkan Perencanaan Jangka Pendek dengan jangka waktu paling lama yaitu 1
tahun. Oleh karena itu, “Fotocopy Mantab Jaya” membuat perencanaan yang terinci, terukur,
konkret, dan tepat sasaran yang harus dicapai dalam jangka waktu pendek sehingga tidak salah
dalam menerapkan strategi. Sedangkan dilihat dari sisi tingkatan manajemen, “Fotocopy Mantab
Jaya” menerapkan Perencanaan Operasional / Produksi yaitu lebih mengarah pada bidang
fungsional usaha dalam melaksanakan kegiatan usahanya sehari-hari. Hal ini bertujuan untuk
memperjelas strategi usaha utama yang lebih spesifik dan konsisten, yang juga akan menentukan
masa hidup / eksistensi dari “Fotocopy Mantab Jaya” di masa mendatang.
Sisi Program Kerja
“Fotocopy Mantab Jaya” berusaha melaksanakan aktivitas produksi untuk mencapai target dan
omzet yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam pemasarannya, “Fotocopy Mantab Jaya”
merencanakan untuk memperluas area usaha hingga ke daerah kampus ITN Malang. Keuangan
“Fotocopy Mantab Jaya” dirancang efektif dan efisien, sehingga memperkecil kemungkinan
terjadinya deviasi/ penurunan biaya. “Fotocopy Mantab Jaya” memperkirakan penambahan jumlah
karyawan di masa mendatang, sehingga akan dibutuhkan spesifikasi kerja (job spesification) yang
jelas sedini mungkin.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Langkah Pengorganisasian
Tujuan utama usaha “Fotocopy Mantab Jaya” adalah mendapatkan keuntungan / laba / profit
yang sebesar-besarnya dengan memberikan kepuasan maksimal kepada pelanggan. Jadi motivasi
utama dari kegiatan usaha yang dilakukan oleh “Fotocopy Mantab Jaya” adalah keuntungan. Oleh
karena itu, “Fotocopy Mantab Jaya” harus dapat melayani para konsumen / pelanggan dengan cara
yang menguntungkan untuk kelangsungan hidup usaha tersebut dalam jangka panjang, selain juga
harus selalu mengetahui kesempatan-kesempatan baru untuk memuaskan keinginan dan
memenuhi kebutuhan pelanggan. “Fotocopy Mantab Jaya” menerapkan koordinasi antar unit usaha
sehingga tercipta pembagian kerja yang seimbang serta pelimpahan wewenang yang jelas dan
tepat.
Struktur Organisasi
“Fotocopy Mantab Jaya” mengatur usaha dan sub unitnya agar sejalan dengan tujuan usaha,
kemampuan sumber daya yang dimiliki, dan kondisi lingkungan usaha baik internal maupun
eksternal. Struktur “Fotocopy Mantab Jaya” disusun secara sederhana, yaitu pemilik usaha berada
di posisi paling atas, selaku pimpinan usaha tersebut. Lalu di bawahnya diikuti para karyawan
selaku pelaksana di mana masing-masing karyawan melakukan aktivitas yang telah ditentukan.
3. Pengarahan (Actuating)
“Fotocopy Mantab Jaya” mengkaji Pengarahan dari sisi seperti : fungsi pengarahan yang harus
terpenuhi serta sikap dan perilaku pemimpin yang hendaknya memenuhi kriteria agar dapat
mengarahkan bawahannya. Oleh karena itu, pemilik “Fotocopy Mantab Jaya” berusaha
menggunakan kekuasaan secara positif terutama dalam mengambil keputusan, sehingga dapat
memberikan arahan dan motivasi kepada para karyawan untuk selalu memberikan pelayanan yang
memuaskan pelanggan. Dengan pengarahan ini, diharapkan terjalin koordinasi yang baik antara
pemilik “Fotocopy Mantab Jaya” dengan karyawannya.
4. Pengendalian (Controling)
Pengendalian yang dilakukan oleh “Fotocopy Mantab Jaya” untuk memastikan apakah
aktivitas yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Oleh karena itu,
“Fotocopy Mantab Jaya” menerapkan pelaporan pengawasan, sehingga dapat mencegah
terjadinya penyimpangan dan menjamin diberlakukannya tindakan korektif / perbaikan atas
kesalahan yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi.
Metode pengawasan yang berlaku di “Fotocopy Mantab Jaya” bersifat fleksibel, dinamis, dan
ekonomis sehingga bisa dilakukan kapan saja dengan mengutamakan implementasi solusi dan
evaluasi. “Fotocopy Mantab Jaya” menerapkan sistem pengendalian yang efektif yaitu akurat, tepat
waktu, strategis, relistis, dan objektif. Dengan pengendalian ini, diharapkan “Fotocopy Mantab Jaya”
mampu mengimplementasikan usaha secara layak dan mampu memuaskan pelanggan.
ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA
Studi aspek sumber daya alam (SDM) bertujuan untuk mengetahui apakah dalam
pembangunan dan implementasi bisnis diperkirakan layak atau sebaliknya dilihat dari ketersediaan
sumber daya manusia. Rencana bisnis yang akan diimplementasikan melalui pembangunan proyek
bisnis secara rutin memerlukan kelayakan aspek sumber daya manusianya. Keberadaan sumber
daya manusia hendaknya dianalisis untuk mendapatkan jawaban apakah sumber daya alam yang
diperlukan untuk pembangunan maupun pengimplementasian bisnis dapat dimiliki secara layak
atau sebaliknya. Kajian aspek ini meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Perencanaan SDM
Kesuksesan suatu perencanaan dan pelaksanaan pembangunan sebuah proyek bisnis
tergantung pada SDM yang solid. Oleh karena itu, “Fotocopy Mantab Jaya” berusaha untuk
membangun sebuah tim kerja yang efektif dan selaras, dengan mengembangkan kemampuan
teknis, strategis, dan manajerial bagi seluruh karyawannya, sehingga tercipta suatu kinerja tim yang
handal dan dinamis.
“Fotocopy Mantab Jaya” menyesuaikan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dengan rencana
menyeluruh yang telah ditentukan, dengan meningkatkan pendayagunaan karyawan yang ada
sekarang. Untuk sementara ini, “Fotocopy Mantab Jaya” mempekerjakan 4 karyawan dengan
rincian 3 orang laki-laki dan 1 orang perempuan. Setiap karyawan sudah mempunyai spesifikasi
kerjanya masing-masing, sehingga diharapkan tidak terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaan
kerjanya.
2. Analisis Pekerjaan (Job Analysis)
Setiap pekerjaan yang disusun dalam “Fotocopy Mantab Jaya” telah dianalisis oleh pemilik
untuk dilaksanakan karyawan, sehingga menghindari missing work. “Fotocopy Mantab Jaya”
mempekerjakan 4 orang dengan spesifikasinya adalah :
a. 3 orang karyawan laki-laki bekerja melayani kebutuhan konsumen
b. 1 orang karyawan perempuan bekerja sebagai kasir
Dalam hal ini, “Fotocopy Mantab Jaya” lebih banyak memanfaatkan tenaga laki-laki untuk
pekerjaan yang membutuhkan kecepatan dan fisik yang prima. Sedangkan karyawan perempuan,
difokuskan pada pekerjaan yang membutuhkan ketelatenan dan keterampilan. Asal sumber tenaga
kerja yaitu dari daerah sendiri (Malang). Hal ini dikarenakan “Fotocopy Mantab Jaya” ingin
memberikan kesempatan / peluang kepada penduduk sekitar untuk memperoleh pekerjaan.
Selain itu, juga dipikirkan untuk efisiensi dan efektivitas dalam hal biaya, waktu, dan tenaga
kerja. Jika tenaga kerja berasal dari daerah sendiri, maka biasanya mudah dalam pengaturan
jadwal / scheduling serta muncul rasa solidaritas yang tinggi dan keakraban karena berasal dari
latar belakang daerah yang sama.
3. Rekruitmen, Seleksi, dan Orientasi
“Fotocopy Mantab Jaya” mencari karyawan yang disesuaikan dengan kebutuhan, dengan
melakukan sistem rekruitmen yang jelas dan terbuka. “Fotocopy Mantab Jaya” mengusahakan
untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan spesifikasi kerja yang telah ditentukan. Hal ini
terutama diterapkan untuk karyawan yang bekerja melayani permintaan konsumen. Selanjutnya
dalam proses seleksi, “Fotocopy Mantab Jaya” mengutamakan mereka-mereka yang dianggap
paling tepat dengan kriteria yang telah ditetapkan dan jumlah yang dibutuhkan. Kemudian
dilanjutkan dengan orientasi pada karyawan yang telah diterima, yang bertujuan untuk
memperkenalkan karyawan kepada situasi, lingkungan, dan kelompok kerjanya, sehingga terjadi
proses sosialisasi.
NO ITEM TAHUN
123
1 Penjualan Rata-Rata Total
( ∑Q Total ) 1086 unit 1579 unit 2134 unit
2 Harga per Unit Rp 2500 Rp 2800 Rp 3000
3 Nilai ( 1 x 2 ) Rp 2.715.500 Rp 4.421.200 Rp 6.402.000
NO ITEM TAHUN
123
1 Biaya Angkut Rp 296.000 Rp 413.000 Rp 587.000
2 Biaya Promosi Rp 75.000 Rp 100.000 Rp 125.000
3 Lain-Lain Rp 31.600 Rp 58.900 Rp 74.200
NILAI TOTAL Rp 402.600 Rp 571.900 Rp 786.200
2. Hasil Analisis Aspek Produksi
NO ITEM NILAI
1 Studi Awal ( riset pasar, survey pasar ) Rp 378.000
2 Persiapan Awal ( modal awal ) Rp 2.500.000
3 Tanah sewa ( 20 m2 ) -
4 Gedung sewa ( 16 m2 ) -
5 Mesin ( 5 unit ) Rp 3.642.000
6 Kendaraan ( 1 buah ) Rp 9.710.000
7 Aktiva Tetap Lainnya Rp 6.500.000
NILAI TOTAL Rp 22.730.000
Tabel Estimasi Biaya Produksi Per Unit Barang atau Jasa Yang Diproduksi
NO ITEM JUMLAH
1 Bahan Baku ( unit / gram ) Rp 80
2 Bahan Pembantu ( unit / gram ) Rp 20
3 Tenaga Kerja Langsung ( jam ) Rp 500
4 Jam Mesin Langsung -
5 Biaya Tak Langsung ( Biaya Overhead Pabrik ) :
- Supervisi
-
- Bungkus -
- Listrik Rp 800
- Air -
- Penghapusan ( Penyusutan / Depresiasi ) Rp 650
- Asuransi
- Pemeliharaan -
Rp 530
NILAI TOTAL Rp 2.580
ITEM TAHUN
123
A. Jumlah Produksi
1. Target jual 700 unit 900 unit 1200 unit
2. Saldo akhir 53 unit 84 unit 102 unit
3. Jumlah 1 + 2 753 unit 984 unit 1302 unit
4. Saldo awal 49 unit 62 unit 95 unit
5. Total produksi 802 unit 1046 unit 1397 unit
B. Biaya Produksi
1. Bahan baku Rp 264.160 Rp 313.500 Rp 340.800
2. Bahan pembantu Rp 116.040 Rp 229.810 Rp 342.540
3. Tenaga kerja langsung
4. Biaya tak langsung :
- Penghapusan
- Pemeliharaan
- Repair Rp 1.540.000
Rp 51.000
Rp 125.060
Rp 270.000 Rp 1.850.000
Rp 51.000
Rp 213.000
Rp 320.000 Rp 2.130.000
Rp 51.000
Rp 247.400
Rp 410.000
NO KETERANGAN TAHUN
123
1 Kegiatan Operasional
- Penjualan
- Tenaga kerja
- Bahan baku
- Biaya overhead pabrik
TOTAL
Rp 2.715.500
(Rp 1.540.000)
(Rp 264.160)
(Rp 446.060)
Rp 465.280
Rp 4.421.200
(Rp 1.850.000)
(Rp 313.500)
(Rp 584.000)
Rp 1.673.700
Rp 6.402.000
(Rp 2.600.000)
(Rp 340.800)
(Rp 708.400)
Rp 2.752.800
2 Kegiatan Investasi
- Peralatan
(Rp 309.000)
(Rp 276.500)
(Rp 219.400)
3 Kegiatan Pembiayaan
- Ekuitas ( modal sendiri )
- Pinjam bank
Rp 1.500.000
Rp 5.000.000
Rp 1.800.000
Rp 5.000.000
Rp 2.000.000
Rp 5.000.000
NET CASH FLOW Rp 6.656.280 Rp 8.197.200 Rp 9.533.400
Diketahui I0 = Rp 22.730.000
TAHUN NCF
1
2
3 Rp 6.656.280
Rp 8.197.200
Rp 9.533.400
Total Rp 24.386.880
I0 = Rp 22.730.000
Tahun 1 = (Rp 6.656.280)
Rp 16.073.720
Tahun 2 = (Rp 8.197.200)
Rp 7.876.520
PP = Rp 7.876.520 x 12 bulan
Rp 9.533.400
= 9,9 bulan
= 9 bulan 27 hari
Total waktu = 2 tahun 9 bulan 27 hari
Jadi investasi yang telah ditanamkan oleh “Fotocopy Mantab Jaya” akan kembali dalam kurun
waktu selama kurang lebih 2 tahun 9 bulan 27 hari.
6. Net Present Value ( NPV )
Net Present Value adalah nilai bersih sekarang dari arus kas atau selisih antara Present Value
dari investasi dengan nilai sekarang / saat ini dari penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang
akan datang.
NPV = - Io
Diketahui I0 = Rp 22.730.000
r=6%
ASPEK AMDAL
1. Aspek Lingkungan Industri
Aspek-aspek lingkungan luar perusahaan yang paling dekat adalah aspek lingkungan industri,
dimana bisnis perusahaan tersebut berada. Aspek lingkungan industri lebih mengarah pada aspek
persaingan dimana perusahaan berada. Akibatnya, faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi
persaingan, seperti ancaman pada perusahaan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan termasuk
kondisi persaingan itu sendiri manjadi perlu untuk dianalisis guna Studi Kelayakan Bisnis.
Michael E. Porter mengemukakan konsep Competitive Strategy yang menganalisis persaingan
bisnis berdasarkan pada 5 aspek utama (Lima Kekuatan Bersaing). Sedangkan R.E Freeman yang
pendapatnya dikutip oleh Wheelen dan merekomendasikan aspek yang ke enam untuk
melengkapinya. Keenam aspek utama yang menjadi pokok bahasan tersebut adalah sebagai
berikut :
· Ancaman masuk pendatang baru
· Persaingan sesama perusahaan di dalam industrinya
· Ancaman dari produk pengganti
· Kekuatan tawar menawar pembeli (buyers)
· Kekuatan tawar menawar pemasok (suppliers)
· Pengaruh kekuatan stakeholder lainnya
Selanjutnya, akan dijelaskan lebih lanjut mengenai keenam aspek utama tersebut adalah sebagai
berikut :
a. Ancaman Masuk Pendatang Baru
Masuknya usaha “Fotocopy Mantab Jaya” sebagai pendatang baru akan menimbulkan
implikasi bagi usaha-usaha yang sejenis dengan “Fotocopy Mantab Jaya” yang sudah ada
sebelumnya, misalnya adalah :
- Kapasitas produksi menjadi bertambah
- Terjadinya perebutan pangsa pasar
- Perebutan Sumber Daya Produksi yang terbatas
- Naiknya tingkat persaingan
- Tarif harga yang tidak stabil
Faktor-faktor penghambat pendatang baru masuk ke dalam suatu industri (Hambatan Masuk)
adalah sebagai berikut :
a. Skala ekonomi
Dalam faktor ini, biasanya pendatang baru kalah dengan pesaing-pesaing lainnya yang lebih
dikenal oleh konsumen dan mempunyai tempat yang lebih besar dari pendatang baru. Oleh karena
itu, “Fotocopy Mantab Jaya” berusaha untuk memperbesar skala produksi dan efisiensi proses
produksi sehingga harga per unit barang yang diproduksi oleh “Fotocopy Mantab Jaya” menjadi
lebih rendah.
b. Diferensiasi produk
Dalam diferensiasi produk, pengusaha harus mencari banyak cara untuk menarik pelanggan
atau konsumen. Salah satu cara yang diterapkan oleh “Fotocopy Mantab Jaya” adalah dengan
strategi promosi yng tepat dan pelayanan / service yang memuaskan para pelanggan / konsumen.
c. Kecukupan modal
Bagi pendatang baru seperti “Fotocopy Mantab Jaya”, pesaing yang sangat berat adalah
pesaing yang mempunyai banyak modal untuk jenis industri yang memerlukan biaya yang besar
untuk riset, pengembangan, dan eksplorasi. Oleh karena itu, “Fotocopy Mantab Jaya” berusaha
untuk mencukupi kebutuhan modalnya untuk jangka panjang.
d. Biaya peralihan (switching cost)
Biaya ini akan dikeluarkan pembeli jika berpindah dari produk pemasok tertentu ke produk
pemasok lainnya. Jika biaya peralihan cukup besar, pesaing baru harus memberikan penawaran
yang harus lebih menarik, terutama soal harga.
e. Akses ke saluran distribusi
Disini “Fotocopy Mantab Jaya” tidak mempunyai metode untuk saluran distribusi karena
“Fotocopy Mantab Jaya” memasarkan produknya secara langsung ke pihak konsumen, sehingga
memudahkan terjadinya interaksi dengan konsumen.
f. Ketidakunggulan biaya independen
Keunggulan biaya yang tidak dimiliki oleh usaha yang sudah ada sulit ditiru oleh “Fotocopy
Mantab Jaya” sebagai pendatang baru. Keunggulan ini timbul dari teknologi yang telah dipatenkan
pemilik usaha “Fotocopy Mantab Jaya”, konsesi bahan baku, atau bahkan memungkinkan subsidi
dari pemerintah.
g. Peraturan Pemerintah
Pemerintah biasanya menerbitkan sejumlah aturan yang mengatur bidang-bidang tertentu,
seperti yang selalu diterbitkan oleh pemerintah Indonesia, misalnya lewat Daftar Investasi Negatif
(DIN). Peraturan ini dapat menimbulkan hambatan masuk bagi pendatang baru.
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis dan pengkajian yang telah dijelaskan dalam bab-bab sebelumnya, maka
dapat diberikan suatu kesimpulan mengenai usaha yang dijadikan obyek analisis Studi Kelayakan
Bisnis oleh penulis yaitu “Fotocopy Mantab Jaya”. Kesimpulan yang dapat diberikan adalah sebagai
berikut :
3. Aspek Manajemen
Usaha “Fotocopy Mantab Jaya” mempunyai sistem manajemen yang teratur dan terarah.
Perencanaan telah dilakukan dengan matang, pengorganisasian dilaksanakan secara terpadu dan
terpusat, pengadaan yang seimbang, dan pengendalian yang terecana merupakan pendukung
kinerja “Fotocopy Mantab Jaya” untuk mencapai keuntungan / profit yang maksimal. Berdasarkan
aspek manajemen tersebut, maka usaha “Fotocopy Mantab Jaya” dapat dikatakan layak / feasible.
5. Aspek Keuangan
Usaha “Fotocopy Mantab Jaya” melakukan perhitungan pada Analisis Cash Flow dan Laporan
Laba Rugi, sehingga diketahui perkembangan keuangan dari tahunke tahun. Selanjutnya juga
dilakukan perhitungan kriteria investasi yaitu Net Present Value, Payback Period, Interest Rate of
Return, Profitability Indeks, dan Break Event Point. Perhitungan aspek keuangan tersebut
menghasilkan kesimpulan bahwa usaha “Fotocopy Mantab Jaya” dapat dikatakan layak / feasible.
6. Aspek Lingkungan
Usaha “Fotocopy Mantab Jaya” mengevaluasi aspek lingkungan, baik secara lingkungan
industri maupun lingkungan hidup. Dalam lingkungan industri, usaha ini telah melakukan berbagai
langkah antisipasi untuk menghindari pengaruh buruk yang dapat merugikan. Sedangkan dalam
lingkungan hidup, usaha ini memberlakukan evaluasi terhadap AMDAL sehingga tidak merugikan
lingkungan dan masyarakat di sekitarnya. Berdasarkan aspek lingkungan tersebut, maka usaha
“Fotocopy Mantab Jaya” dapat dikatakan layak / feasible.
Berdasarkan analisis yang komprehensif dari berbagai aspek yang telah dikaji pada bab-bab
sebelumnya, maka dapat diberikan kesimpulan bahwa secara keseluruhan usaha “Fotocopy
Mantab Jaya” ini dapat dikatakan layak / feasible. Untuk tahap berikutnya, usaha “Fotocopy Mantab
Jaya” ini dapat diterapkan, dikelola, dan dikembangkan sebagaimana mestinya. Dengan demikian,
usaha “Fotocopy Mantab Jaya” ini dapat digunakan untuk evaluasi sebuah Studi Kelayakan Bisnis.
Selanjutnya, usaha “Fotocopy Mantab Jaya” ini dapat direkomendasikan kepada para penyandang
dana / pemilik modal dan dapat tertarik untuk merealisasikan dan menerapkannya dalam dunia
bisnis yang sesungguhnya.
Kami yakin usaha “Fotocopy Mantab Jaya” ini akan berhasil dan mampu bertahan dalam
jangka waktu panjang. Selain itu, usaha “Fotocopy Mantab Jaya” ini juga akan memberikan
keuntungan / profit yang signifikan dan kegiatan wiraswasta yang sangat efektif. Hal ini dikarenakan,
saat ini manusia-manusia sedang berlomba-lomba untuk bersaing dalam berbagai bidang, terutama
untuk menguasai dunia bisnis. Oleh karena itu, penulis yakin usaha “Fotocopy Mantab Jaya” ini
layak / feasible untuk direalisasikan di tengah perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dunia
bisnis, dan era globalisasi seperti sekarang ini. Demikianlah kesimpulan dan rekomendasi ini dibuat
untuk Studi Kelayakan Bisnis.