Anda di halaman 1dari 35

NERACA PEMBAYARAN,

INVESTASI ASING, DAN UTANG


LUAR NEGERI

Kuliah Perekonomian Indonesia


Fakultas Ekonomi UNLAM
Indikator-indikator Fundamental
Ekonomi :
 Balance of Payment
 Pendapatan per kapita
 Tingkat inflasi
 Tingkat suku bunga
 Nilai tukar mata uang domestik
Neraca Pembayaran/Balance of
Payment
 Merupakan catatan sistematis dari semua
transaksi ekonomi internasional
(perdagangan, investasi, pinjaman, dan
sebagainya) yang terjadi antara penduduk
dalam negeri suatu negara dan penduduk
luar negeri selama jangka waktu tertentu
(biasanya satu tahun), yang biasanya
dinyatakan dalam dolar AS.
Balance of Payment terdiri dari:
 Transkasi Berjalan/ Current Account, yakni
jumlah saldo dari neraca perdagangan, neraca
jasa, dan transaksi sepihak.
 Lalu lintas modal/ Capital Account
 Selisih yang belum diperhitungkan (error and
omission atau e & o)
 Neraca Lalu lintas moneter
 Special Drawing Rights dari IMF (jika
diperlukan)
BoP Indonesia 1999 – 2000
(US$M)
No Rincian 1999 2000
A Transaksi Berjalan 5,8 7,7
1. Barang (Netto) 20,6 25,1
2. Jasa (Netto) -14,9 -17,4
B Neraca Modal -4,6 -4,6
1. Pemerintah (Netto) 5,4 3,8
2. Swasta (Netto) -9,9 -8.5
C Jumlah (A + B) 1,2 3,1
D Selisih Perhitungan C dan E 2,1 1,9
( error & omission )
E Lalu lintas Moneter -3,3 -5,0
Arus Modal Masuk
 Dengan adanya mobilisasi modal antar
negara maka proyek investasi dengan hasil
(return on investment) yang tinggi disuatu
negara tidak akan dikorbankan karena
kelangkaan dana, sementara proyek
Investasi dengan hasil rendah di negara
yang memiliki dana berlimpah dapat terus
dilaksanakan.
Grafik
Kebutuhan dan pentingnya
Modal asing
 Investasi (Capital Formation)
 Membiayai Defisit transaksi berjalan
 Menutupi kekurangan cad modal domestik
Perkembangan Arus Modal
Masuk
 Sejak dekade 1980-an sampai 1990-an meningkat pesat
dari DCs ke LDCs (WB, 1997)
 Peningkatan partisipasi investor dan LK dari DCs di pasar
uang/modal LDCs
 Arus modal > Arus perdagangan internasional
 Periode 1994-1999 arus modal neto dunia naik dari US$
160,5 M menjadi US$ 196,4 M
 LDCs naik dari US$136,6M menjadi US$168,6M
 Hal diatas dipicu liberalisasi pasar uang dan modal
dibanyak LDCs seperti Indonesia dan mendorong
peningkatan PMA dan portfolio investment
Hingga awal dekade 1970-an bagi LDCs
sumber penting pembiayaan adalah pinjaman
resmi (pemerintah) dan aid. Meski arus G to
G loan & aid terus naik selama 1970-1990-an,
tapi laju sektor swasta lebih pesat, terutama
kredit bank-bank negara OECD.
Arus Modal Masuk ke
LDCs(Persentase dari PNB)
Jenis Transfer 1975-1982 1983-1989 1990-1998

Arus masuk 4,91 2,87 5,00


neto total
Arus modal 1,58 1,57 1,03
masuk resmi
Arus modal 3,33 1,29 3,97
masuk swasta
Kredit Bank 2,46 0,44 1,77
 Sejak tahun 1993 arus modal masuk dari sektor
swasta ke Indonesia paling besar dari negara-
negara ASEAN
 Derajat Global Financial Integration pada dekade
1990-an (sbl krisis) lebih tinggi
 Adanya pull facfors seperti deregulasi sejak 1980-
an dan pertumbuhan yang rata-rata tinggi
 Akan tetapi setelah krisis, terjadi capital flight,
misal pada tahun 1999, sehingga aliran modal
PMA dan Portfoli masing-masing hampir –10
Milyar Dolar AS
COUNTRY RISK
 Resiko Politik
 Rezim Ekonomi/Faktor-faktor fundamental
ekonomi:
Inflasi, BoP, Pertumbuhan
 Konflik Sosial
Karakteristik NSB & Negara

Maju
NSB •Diatas Kertas  Negara Maju
 Miskin Shrsnya
Saling
 Kaya Modal
Modal menguntungkan  Telah
 Lahan mengolah
•Dlm kenyatannya
Investasi banyak Pinjaman
Produkstif hampir Seluruh
NSB pd Investasi yg
Tinggi tdk menguntungkan Peluang
 Tingkat
(Mengimpor brg Investasi
konsumsi yg
Tdk menghasilkan Produktif
Tabungan laba)
Rendah  Tingkat
Tabungan
Tinggi
ARUS MODAL dr NEGARA INDUSTRI KE NSB

TIDAK HARUS HARUS DIBAYAR


DIBAYAR KEMBALI KEMBALI

BANTUAN
BANTUAN2
PEMBANGNUAN
PEMBANGUAN PEMERINTAH SWASTA
DALAM BENTUK JASA

PINJAMAN Investasi
KREDIT langsung

PEMBAYARAN dr Investasi
PROYEK PEMBANGUNAN
Portofolio

Kredit
Ekspor
UTANG LUAR NEGERI
PENGGUNAAN
UTANG JK PENDEK UTANG JK PANJANG KREDIT IMF

PRIVATE NON PUBLIC&PUBLICLY


GUARANTEED DEBT GUARANTEED DEBT

KREDITUR
KREDITUR RESMI
SWASTA

MULTILATERAL BILATERAL BANK2 KOMERSIAL OBLIGASI LAIN-LAIN


trade
Neraca Perdagangan Indonesia, 2006-2008
140

120 113.63
107.55
100.36 98.31
100

80
73.87
60.55
60

40

20

2006 2007 Sep-08


Ekspor Impor
Source: BPS
Indonesia’s
GDP
breakdwon
Indonesia’s GDP Rp 4,200
trillion
Consumption (C) 60%
Investment (I) 24%
Government 10%
expenditure (G)
Balance of trade (X- 6%
Government’s
assumptions
Macro Indicators 2008 2009
Economic growth (%) 6.4 6.2
Inflation (% yoy) 6.5 6.5
Exchange rate Rp/US$)9,100 9,100
3 Months SBI (%) 7.5 8.5
Oil Price ICP (US$/barrel) 95 100
Oil Production (000 barrel/day)
927 950
Budget Deficit (% of GDP) 2.10% 1.90%
Source: Ministry of Finance
Utang Luar Negeri
 Fokus Perhatian
 Untuk mengatasi : defisit transaksi berjalan/trade
gap, Investment-Saving Gap, Inflasi, struktural
inefficiencies, fiscal gap
 Kecendrungan sulitnya menggantikan peran
pinjaman LN dangan Modal Investasi
 Idealnya negara berada pada later state of
development makin kecil ketergantungannya
dibanding pada early state of development.
Ketergantungan Pada Utang
 Rasio jumlah BLN atau ULN terhadap
PDB
 Rasio jumlah BLN atau ULN terhadap total
nilai perdagangan Luar Negeri
 Rasio jumlah BLN atau ULN terhadap nilai
ekspor, dsb
Perkembangan ULN Indonesia
 Growth with indebtedness
Pertumbuhan PDB riil dan jumlah ULN berkorelasi
positif
Lawan: Growth with prosperity =>
Korelasinya Negatif
 Periode 1980-1998 naik terus rata-rata 11% per tahun
 Proporsi pinjaman dari IMF meningkat sejak krisis hingga
mencapai 9 dari total USD151 M, th 2000 USD140M
 Tahun 2000 Indonesia pengutang terbesar dengan 138
MUSD dibanding Thailand 77,4; Filipina 48,6; Malaysia
42,1
 Sebagian besar kategori utang jangka
pendek (1 tahun kebawah)
 Paling banyak Swasta Non bank, yang
cenderung beresiko macet
 Cost of Debt cenderung makin berat
 Penjadwalan – merugikan
 Sementara Status makin tidak compatible
akan concessional debt
Posisi Utang Pemerintah Tahun 2008
(dalam Miliar USD)
Tahun
NO
O Uraian 2003 2004 2005 2006 2007 8-Jan 8-Feb
a Pinjaman 68.91 68.58 63.09 62.02 62.25 63.97 64.34
Bilateral 34.27 34.97 32.32 31.83 32.14 33.58 34
Multilateral 19.96 19.46 18.78 18.84 19.05 19.08 18.97

Export Credit 14.13 13.68 11.63 11.22 10.98 11.25 11.3


Commercial Credit 0.08 0.07 0.06 0.07 0.06 0.06 0.06
Leasing 0.3 0.22 0.14 0.06 0.02 0.02 0.01
Bonds and Notes 0.17 0.17 0.17 - - - -

Surat Berharga
b Negara 76.97 71.45 71.06 82.34 86 88.15 90.95
Denominasi Rupiah 76.8 70.28 67.39 76.84 79 79.15 81.95
Denominasi USD 0.17 1.17 3.67 5.5 7 9 9

Total utang Pemerintah


Sumber: 145.57 RI,140.03
Departemen Keuangan 134.15
Dirjen Pengelolaan144.36
Utang 148.25 152.12 155.29
Lihat NPI dari BI

Anda mungkin juga menyukai