Anda di halaman 1dari 9

JURNAL STUDI SOSIAL, Th. 6, No.

2, Nopember 2014, 94-102

Paham Keagamaan Hizbut Tahrir Indonesia

Fadh Ahmad Arifan1

Profil Hizbut Tahrir Indonesia khususnya mahasiswa Teknik, bahasa maupun pelajar
Hizbut Tahrir adalah sebuah partai politik yang dari sekolah umum/STM. Menurut jubir HTI Ismail
bergerak di luar parlemen. Politik merupakan kegia- Yusanto, HTI cukup kuat di kampus IPB, UGM,
tannya dan Islam adalah mabda (ideologinya).2 Partai UNAIR, ITB, UNPAD, IKIP. Kalau di Jakarta gerakan
ini didirikan di al-Quds, Palestina pada 1953 oleh Taqi- Hizbut Tahrir lebih kuat daripada UI.9 Sepanjang
yuddin An-Nabhani dengan maksud untuk melanjut- rezim Orde baru tahun 1980-an sampai 1990-an akhir,
kan kembali kehidupan Islam di bawah Daulah Khila- HTI masih menjalankan metode dakwah tahap
fah Islamiyah. Partai politik dan gerakan dakwah ini pertama, seputar pengkaderan dan pembinaan secara
mendasarkan perjuangannya pada thariqah dakwah rahasia.10 Berapa jumlah anggota dan siapa saja yang
Rasulullah yang tidak pernah berkompromi dengan ada dalam struktur kepengurursan organisasi juga ti-
kekufuran yang ada.3 dak pernah dipublikasikan. Sebagian dari aktivis HTI
Hizbut Tahrir masuk ke Indonesia pada awal de- hingga kini memakai nama samaran untuk menutupi
kade tahun 1980-an.4 Namun menurut Moh Iqbal ahnaf, identitasnya. Nama-nama samaran berbau ke Arab-
ide-ide Hizb telah hadir di Indonesia sejak Taqiyudin araban, misalnya Muhammad al-Khattath, Abu fuad,
an-Nabhani mengunjungi Indonesia pada tahun 1972.5 Abu dzar al-Ghifari, Taqiyudin al-baghdady, Salman
Sayangnya tidak dapat dijelaskan lebih rinci daerah al-Farisi dan nama-nama sejenisnya. Seperti mantan
dan gerakan dakwah mana saja yang sempat dikunju- DPP HTI Muhammad al-Khattath yang kini aktif seba-
ngi oleh Amir pertama HT ini. Sulit sekali menelusuri gai Sekjen FUI, ternyata nama aslinya adalah Gatot.
sejarah perjalanan HTI di era dekade 1970-an, karena Alasan para aktivis HTI untuk menyamarkan dan me-
mereka sendiri belum ada menulis perihal kapan ide- rahasiakan berbagai aktivitas dakwahnya ataupun
ide HT masuk ke Indonesia, boleh dikatakan serba jumlah anggotanya, adalah upaya perlindungan diri
misteri. Justru lebih mudah mendapatkan data-data selama era Orde baru yang menganut haluan kebija-
sejarah jamaah tarbiyah (PKS) ketimbang HTI. Aktivi- kan politik “sapu bersih” terhadap kelompok radikal.11
tas HTI hanya bisa kita lacak pada tahun 1982. Hizbut Aktivis HTI pernah bersatu bersama jamaah Tar-
Tahrir dibawa ke Indonesia oleh Abdurrahman al Ba- biyah dalam wadah Lembaga dakwah kampus (LDK).
ghdadi, pimpinan Hizbut Tahrir di Australia, yang Tapi pada suatu ketika mereka berjalan sendiri-sendiri
pindah ke Bogor atas undangan KH Abdullah bin Nuh, (pisah) karena masing-masing memiliki buku pegang-
kepala Pesantren Al-Ghazali. Seperti halnya Gerakan an dakwah dan strategi penegakan Syariah Islam.12
Tarbiyah, gerakan ini yang disebarkan melalui jaring- Peranan HTI di Kampus-kampus untuk saat ini di wa-
an “dakwah kampus”.6 kili Gema Pembebasan,13 BKLDK14 dan bentuk-bentuk
Gerakan dakwah kampus muncul ketika M. Nat- organisasi mantel lainnya yang di dalamnya banyak
sir dkk mendirikan Dewan Dakwah Islamiyah Indo- aktivis HTI. Penulis melihat bahwa setelah Konferensi
nesia (DDII), setelah kiprah politik eks Masyumi dike- Khilafah tahun 2007, mereka mulai gencar penetrasi
biri dan adanya pergeseran pemikiran Nur Kholis dakwah di pabrik, Pondok pesantren di kabupaten
Madjid yang kala itu dijuluki “Natsir muda”. Nur dan masjid-masjid di kompleks perumahan.
Kholis Madjid seperti yang kita ketahui pernah melun- Paham Keagamaan Hizbut Tahrir
curkan gagasan kontroversial “Islam Yes; partai Islam 1. Khilafah
No!”. Langkah penggeseran madjid dari pemikiran Khilafah ini merupakan trade mark dari organisasi
awalnya dahulu sangatlah mengecewakan kelompok HTI. Dari pusat sampai daerah, aktivis HTI punya satu
yang berorientasi dakwah. Kekecewaan ini mendo- suara bagaimana mengkampanyekan Khilafah.
rong kelompok M. Natsir, Imaduddin Abdurrahim dan Penulis punya pengalaman tak terlupakan ketika me-
kawan-kawan lebih serius dalam gerakan dakwah nggali data-data atau informasi mengenai konsep ke-
masjid.7 Gerakan dakwah berawal dari Masjid Salman luarga Sakinah di kalangan aktivis HTI. Entah kenapa
ITB dan menyebar ke berbagai kampus-kampus di selalu dihubung-hubungkan dengan “Khilafah”.
Indonesia. Pemikiran Cak Nur mendapat perlawanan Dalam rangka menegakkan kembali Khilafah
diam-diam yang hingga saat ini wilayah kampus Islamiyah, Hizbut Tahrir melakukan kegiatan politis,
negeri steril dari virus-virus gerakan Liberal dan Zio- yang apapun bentuknya itu disebut sebagai kegiatan
nisme. Gerakan Islam yang membendung gerakan dakwah siyasi. Sejarah perjuangan Nabi SAW. Pada
liberalisme, seperti Tarbiyah, Salafi, Hizbut Tahrir, dan masa lampau kemudian dijadikan legitimasi bagi
Jamaah Tabligh tumbuh pesat di kampus-kampus non- periodisasi dan pentahapan kegiatan dakwah Hizbut
keagamaan, sementara di kampus-kampus Islam Tahrir di seluruh dunia. Pentahapan berdasarkan pe-
anehnya sejak tahun 1980-an hingga sekarang yang riodisasi tersebut dijadikan sebagai thariqah/metode
berkembang adalah kelompok liberal dan Marxis.8 dakwah. Pentahapan dakwah siyasi tersebut ada tiga
Massa HTI kebanyakan dari kalangan intelektual, langkah, yakni:15

94 94
Ahmad Arifan, Paham Keagamaan Hizbut Tahrir Indonesia

Tahap Bentuk Tujuan Kondisi


1 Pembinaan dan Membentuk individu- Ditemukannya benih gerakan dan
Pengkaderan individu yang meyakini terbentuknya halaqoh untuk kemudian
(Marhalah at fikrah dan metode hizbut bergerak kepada masyarakat menawarkan
tatsqif) tahrir guna membentuk konsep dan metode dakwah HTI secara
kerangka gerakan. individual
2 Interaksi dengan Pembentukan kesadaran Terjadi pergolakan pemikiran (ash-Shira’ul
Umat (Marhalah Ideologi umat dan fikri) dan perjuangan politik (al-Kifa as-
tafa’ul ma’a al- kepatuhan kepada partai. siyasi) antara umat dengan penjajah dan para
ummah) Umat mulai berusaha punguasa zalim yang menghalangi penerapan
menerapkan nilai dan ideologi Hizbut Tahrir.
ideologi dalam kehidupan
bernegara dan
bermasyarakat.
3 Pengambilalihan Partai memegang kendali Jatuhnya rezim kekuasaan
kekuasaan pemerintahan untuk
(Marhalah menerapkan islam secara
istilaamil al- kaffah dan perkembangan
hukm) risalah ke seluruh penjuru
dunia

Perkembangan HT di Indonesia sampai saat ini mana terjadi ancaman terhadap kaum muslimin.
masih merangkak dalam tahapan pembinaan dan Hizbut Tahrir yang berada di daerah tersebut wajib
pengkaderan (marhalah tatsqif) dan kalaupun lebih ikut dalam peperangan.
maju, baru beberapa langkah saja menyentuh tahapan Kapan dan dimana jihad dalam pengertian pera-
interaksi dengan umat (marhalah tafa’ul ma’al ummah).16 ng itu dilakukan? Menurut HTI, ada beberapa kondisi:
Pendapat ini bisa dibenarkan, mengingat pada taha- 1) manakala kaum Muslim atau negeri mereka diserang
pan kedua ini, penetrasi dakwah HTI setelah Konfe- oleh orang-orang atau negara kafir. 2) manakala ada
rensi internasional Khilafah islamiyah 2007 baru men- sekelompok komunitas Muslim yang diperangi oleh
jangkau pabrik, pesantren-pesantren di kabupaten orang-orang atau negara kafir. 3) manakala dakwah
dan masjid-masjid di kompleks Perumahan. Interaksi Islam yang dilakukan oleh Daulah Islam (Khilafah)
dakwah juga masih dirasakan sangat kurang juga pada dihadang oleh penguasa kafir dengan kekuatan fisik
Pasukan TNI. Walaupun TNI dan HTI ada persamaan mereka.21
yakni menerapkan sistem komando, tetapi Sumpah
Realisasi jihad hizbut Tahrir terwujud dalam ben-
(komitmen) maupun visi dan misinya saling berben-
tuk-bentuk jihad defensif (pertahanan) dan jihad ofen-
turan. TNI berpendirian kepada Pancasila dan NKRI
sif (penyerangan).22 Dalam implementasi jihad, Hizbut
itu final, sedangkan HTI berpegang kepada Syariah
Tahrir pada dasarnya menyesuaikan dengan pemaha-
dan Khilafah Islamiyah.
man makna dan melihat suatu kondisi, yang mana
Perlu diketahui juga bahwa TNI cukup mewas- bila kasus berkaitan dengan ancaman yang sedang di-
padai penetrasi dakwah HTI. Mabes TNI merilis alami oleh kaum muslimin dibelahan dunia ini, dalam
sebuah kajian berjudul “Gerakan Hizbut Tahrir Indone- konteks di mana kaum muslimin terdzalimi terancam
sia, Strategi Mobilisasi Dan Dampaknya Bagi Indonesia”.17 jiwanya maka yang dilakukan adalah jihad defensif.
Kesimpulan dari kajian tersebut ialah: gerakan HTI Aktualisasi yang dilakukan oleh Hizbut Tahrir tergo-
bukan ancaman langsung bagi pemerintah RI karena long bentuk aktualisasi yang dibenarkan dalam fiqh
menggunakan cara dakwah non-kekerasan. Akan siyasah, yaitu dengan melakukan perlawanan fisik
tetapi agenda Khilfah yang diusung oleh HTI dianggap secara terang-terangan terhadap berbagai hal-hal dan
bertentangan dengan dasar Negara Republik Indone- tindakan yang tidak sesuai dengan syari’ah Islam, khu-
sia Pancasila sebagai ideologi negara. Maka kiranya susnya yang dapat merusak keadilan dan kesejahte-
pemerintah membatasi perluasan ideologi HTI. Perlu raan sebuah negara.
diambil suatu langkah hukum atau langkah lainnya
agar organisasi ini tidak berkembang kearah perpe- 3. Formulasi Nalar Fikih
cahan bangsa dan apabila membahayakan persatuan a. Peranan akal dan wahyu dalam berijtihad
dan kesatuan bangsa HTI patut dipertimbangkan un-
Peranan akal dan wahyu dalam memahami hu-
tuk dibubarkan.18
kum syara bahwa fungsi akal dalam Islam, menurut
2. Pandangan tentang Jihad19 mereka adalah untuk memahami wahyu dan mema-
Jihad menurut Hizbut Tahrir dimaknai dengan hami fakta. Karena untuk menghukumi sesuatu mut-
makna syar’i yaitu perang untuk menyebarkan risalah lak harus memahami fakta sebelum memahami wah-
Islam (berperang dijalan Allah).20 Aktualisasi jihad yu. Posisinya begitu saja menurut mereka. Dalam kul-
Hizbut Tahrir dilakukan dengan melihat kondisi di tur Hizbut Tahrir posisi akal harus tunduk kepada

95
JURNAL STUDI SOSIAL, Th. 6, No. 2, Nopember 2014, 94-102

wahyu, mereka tidak ingin menggunakan akal seliar karena menerima sumber-sumber hukum tersebut
kaum liberal. Seperti pernyataan Ketua HTI Malang: dengan syarat-syarat dan dzawabit yang ma’ruf di kala-
“Yang paling penting dari metode berijtihad itu sebenarnya ngan ahli ilmu, apalagi jika sumber tadi mengan-dung
adalah bagaimana menjadikan akalnya seseorang itu benar kemashlahatan.38
seperti yang tertuang dalam buku ushul fiqh itu. jadi akal- Peranan HTI dalam menjawab problematika
nya berdasarkan akal memahami dalil dengan kaidah bahasa ummat dengan cara berijtihad, sepertinya kurang dira-
atau dengan kaidah-kaidah lainnya.”23 sakan keberadaannya oleh publik dikarenakan mereka
Sya’roni juga membenarkan bahwa peranan akal lebih kental aktivitas dakwah dan politiknya dalam
dalam hizbut tahrir hanya difungsikan memahami memperjuangkan kembalinya Khilafah Islamiyah.
realitas dan wahyu saja, beliau mengatakan: “Akal itu Ditambah lagi belum memiliki lembaga fatwa seperti
harus difungsikan, tapi memposisikan akal itu sebatas untuk PKS, Muhammadiyah, NU dan Persis. Oleh karena itu,
memahami nash-nash syara’ dan memahami realitas yang ada. aktivis HTI hendaknya segera membentuk Lembaga
Tidak boleh akal menyimpulkan sesuatu yang keluar dari Fatwa untuk merespon perkembangan zaman dengan
koridor nash. Jadi tetep dipakai untuk memahami, bukan permasalahan yang kian pelik.
untuk menghukumi sendiri lepas dari nash-nash yang ada.”24 Dibandingkan dengan gerakan Islam lainnya.
Dari hierarki sumber-sumber rujukan berijtihad: Hizbut tahrir hingga kini belum memberikan inovasi-
Qur’an, Sunnah, Ijma’ sahabat dan Qiyas. HTI jelas inovasi dalam hal fikih dan metode ijtihad yang ideal
membatasi peranan akal, dan harus terikat dengan bagi umat Islam. Penulis setuju pendapat Yusuf Qard-
syara’. Begitu juga dalam penggunaan metode tafsir hawi bahwa janganlah solusi dari semua problematika
bil ra’yi dalam memahami nash, itu sebenarnya bil ra’yi umat seperti: Syirik, Khurafat, Bid’ah, aliran sesat, Kris-
dalam artian penjelasan mengenai ayat-ayat al-Qur’an tenisasi, Liberalisme, kemiskinan, kebodohan, kebobro-
dengan jalan ijtihad; tentu saja bagi mereka bukan de- kan moral hanya bisa terselesaikan bila kita memilih
ngan akal, tetapi dengan bahasa arab, asbabun nuzul, seorang Khalifah. Seakan-akan Islam dapat terepre-
nasih-mansukh dan lain-lain.25 sentasikan dalam kata “Khilafah” atau “Khalifah”.39
b. Metode ijtihad Bukankah masyarakat butuh hal-hal yang konkrit atau
aksi nyata?
Dalam buku-buku pegangan HTI, ketika seorang
mujtahid akan berijtihad hendaknya: 4. Fikih Ibadah
· Mengetahui fakta atas persoalan yang akan digali Berbicara mengenai pandangan HTI dalam
hukumnya. bidang ibadah, ada beberapa temuan menarik tentang
· Mengetahui nash-nash syara yang berkaitan de- hal ini. Pertama, ternyata dalam hal ibadah, HTI secara
ngan masalah tersebut. institusi tidak ikut melakukan intervensi kepada jama-
· Mengerahkan segenap kemampuan dalam meng- ahnya. Bahkan hampir tidak ada yang arahan bagaim-
gali hukum syara tentang suatu masalah dari nash- ana metode baku dalam berijtihad di bidang ibadah.
nash yang berkaitan dengannya hingga dia (seo- Hizbut Tahrir juga sama sekali tidak pernah membuat
rang mujtahid) merasakan tidak mampu lagi me- semacam kitab fiqh ibadah.
lampaui upaya yang telah ditempuhnya. Kedua, sepanjang penulis ketahui dengan mengi-
kuti berbagai aktivitas mereka selama proses penuli-
Sedangkan menerapkan suatu hukum terhadap
san makalah ini, dalam kesehariannya aktivis HTI
berbagai masalah baru yang masih dalam cakupan
dalam hal ibadah, tidak seragam gaya dan ekspresinya
maknanya, maka hal seperti ini tidak bisa dikatakan
sebagaimana dalam hal urusan politik. Sepertinya me-
ijtihad.26 Dalam berijtihad, aktivis HTI bersandar pada
reka sangat dipengaruhi kultur keagamaan mereka
sumber-sumber berikut: al-Qur’an,27 Sunnah,28 Ijma’
sebelum masuk HTI. Kita harus tahu bahwa Aktivis HTI
sahabat29 dan Qiyas Syar’i.30 Keempatnya menurut me-
dulunya ada yang berlatar belakang kultur Nahdiyin,
reka merupakan mashadir ahkam yang disepakati oleh
Muhammadiyah, Persis dan Ormas keagamaan lainnya.
jumhur ulama. Akan tetapi selain keempat sumber tadi,
Dalam perkara yang sangat luas, para aktivis HTI
HTI tidak mendasarkan ijtihadnya kepada sumber-
menggunakan kitab-kitab dari berbagai mazhab untuk
sumber hukum yang sebenarnya masih diperselisih-
selanjutnya dicari mana dalil terkuatnya (tarjih).40 Ha-
kan, seperti: syar’u man qablana,31 mazhab sahabat,32 istih-
nya saja HTI tidak seperti bathsul masa’il NU yang ti-
san,33 maslahah mursalah,34 dan ‘urf.35
dak akan menggunakan kitab-kitab karya ulama ter-
Sikap HTI terhadap sumber-sumber hukum ter- tentu seperti Ibnu Taymiyah, Yusuf Qaradhawi, Said
sebut, mirip dengan ormas Persatuan Islam (Persis). hawwa, Nashirudin al-banni, dan Syaikh bin Baz.
Persis juga membatasi pada keempat sumber hukum Mengenai metode tarjihnya, kita tidak bisa mem-
yaitu: Qur’an, Sunnah, Ijma Sahabat dan Qiyas syar’i. bandingkan dengan metode tarjih milik Muhamma-
Tetapi untuk di luar ijma’ Sahabat, Persis masih mau diyah yang sudah mapan. Karena aktivis HTI sendiri
menerima ijma’ Ulil Amri.36 HTI juga memiliki persa- kurang detail dalam menjabarkan proses metode tar-
maan dengan Muhammadiyah dalam penerimaan jihnya.41 Walaupun tidak dijelaskan metode tarjihnya
ijma’ sahabat sebagai sumber hukum.37 Terlebih lagi secara lengkap, tapi petinggi HTI khususnya di kota
jika dibandingkan dengan PKS soal sumber hukum Malang dalam persoalan ibadah menginginkan agar
yang masih diperdebatkan. Ulama PKS lebih fleksibel setiap anggotanya idealnya memakai dalil terkuat

96
Ahmad Arifan, Paham Keagamaan Hizbut Tahrir Indonesia

(metode tarjih). Apabila tidak bisa mentarjih sendiri, dengan fitrah kemanusiaan. Ideologi-ideologi tersebut
bermazhab atau bahasa lainnya taklid pun tidak dila- adalah buatan manusia yang sudah nyata kerusakan-
rang. Asal kepada mujtahid yang dipercayai kadar ke- nya dan telah terbukti cacat-celanya. Semua ideologi
ilmuwannya.42 yang ada selain Islam tersebut bertentangan dengan
Persoalan pembolehan bermazhab dan taklid da- Islam dan hukum-hukumnya. Oleh karena itu, upaya
lam urusan ritual ibadah di kalangan aktivis HTI sangat- mengambil dan meyebarluaskannya serta dan mem-
lah unik untuk dibahas lebih lanjut, mengapa? Karena bentuk organisasi/partai berdasarkan ideologi-ideo-
HTI sebagai gerakan Islam (revivalisme) mengambil logi tersebut adalah termasuk tindakan yang diharam-
sikap berbeda dengan gerakan revivalis lainnya seperti kan.46 Dengan demikian, organisasi/partai umat Islam
salafi, Muhammadiyah maupun Persis. Ketiga ormas/ wajib berdasarkan Islam semata, baik ide maupun
harakah yang peneliti sebutkan secara tegas menolak metodenya. Umat Islam haram membentuk organisasi/
taqlid, sedangkan HTI tidak melarang aktivisnya un- partai atas dasar ide/tsaqofah asing seperti, Demok-
tuk taklid. Sikap ini sangat berguna untuk meminima- rasi,47 Kapitalisme, Komunisme, Sosialisme, Nasiona-
lisir perpecahan internal organisasi karena masalah- lisme,48 patriotisme, Pan-Arabisme/Pan-Islamisme,49
masalah furu’ dan khilafiyah sebagaimana yang per- Civil society,50 Feminisme/Gender,51 aristokrasi, bah-
nah terjadi di dalam tubuh Masyumi di masa lalu. kan freemasonry. Umat Islam juga haram menjadi ang-
Hukum-hukum yang berkaitan dengan ritual gota ataupun simpatisan partai-partai di atas karena
ibadah, yang diadopsi oleh HTI hanya seputar ibadah semuanya merupakan partai-partai kufur yang me-
yang berkaitan dengan kesatuan umat muslim dan pe- ngajak kepada kekufuran.
nampakan syiar keagamaan seperti shaum ramadhan,
Tudingan-Tudingan Miring
shalat ied, zakat dan jihad. Contoh yang masalah ritual
ibadah yang pernah diadopsi oleh HTI adalah Sholat Hizbut tahrir, hanyalah salah satu contoh saja dari
ied berdasarkan rukyatul global dan Hukum Doa ber- sekian banyak kelompok, gerakan, atau paham keaga-
sama lintas agama. Sebagian besar lainnya ada yang maan baru yang terus berkembang di masyarakat.
diatur secara tegas dalam buku pegangan resmi “an- Terkadang banyak orang awam yang tidak begitu me-
nizham al-ijtima’i ”. Dalam buku tersebut diatur: Musli- ngenal HTI terkecoh dan buru-buru menyamakan HTI
mah tidak wajib menutup wajahnya dengan cadar, la- dengan PKS, ada juga yang langsung melabeli HTI
rangan bertabaruj, wanita-wanita yang haram dinika- sebagai gerakan Wahabi bahkan ada yang secara eks-
hi, poligami, Hukum Azl, kewajiban pemisahan antara trem menjuluki HTI sebagai neo-Mutakzilah dikare-
pria dan wanita dalam pergaulan sehari-hari. Di luar nakan mereka tidak percaya adanya azab kubur.52
itu, pengadopsian hukum tertentu dalam masalah iba- Baiklah tudingan-tudingan tersebut tidak sepe-
dah akan menimbulkan kesempitan (haraj) bagi kaum nuhnya benar dan perlu diluruskan supaya tidak men-
Muslimin, sementara haraj itu tidak boleh ada dalam jadi fitnah. Pertama, HTI dan PKS adalah organisasi
masalah agama.43 yang sama bahkan ada yang curiga bahwa sebagian
kader PKS di perlemen berasal dari kader HTI. Angga-
5. Tasawuf dan Ide-ide Barat
pan seperti ini tidak benar, seperti yang sudah saya
Tentang tasawuf, HTI dengan tegas mengatakan
ulas di awal makalah ini bahwa aktivis HTI pernah
dalam pasal 10 di RUU Daulah khilafah versi mereka:
bersatu bersama jamaah Tarbiyah dalam wadah Lem-
“Seluruh kaum Muslim memikul tanggung jawab terhadap
baga dakwah kampus (LDK). Tapi pada suatu saat
Islam. Islam tidak mengenal rohaniawan. Dan negara men-
mereka berjalan sendiri-sendiri (pisah) karena masing-
cegah segala tindakan yang dapat mengarah pada muncul-
masing memiliki buku pegangan dakwah dan strategi
nya mereka dikalangan kaum Muslim.”44
penegakan Syariah Islam.53 Pada awalnya, PKS dan
Tasawuf menurut mereka bukan bagian integral HTI sama-sama memperjuangkan tegaknya Khilafah,
dari Islam, tasawuf mereka anggap berasal dari India. namun Khilafah tidak menjadi agenda inti PKS. Mere-
Tidak murni ajaran Islam. Menurut Ketua DPD HTI ka menawarkan gagasan Masyarakat madani sebagai
Malang raya, Abdul Malik, pembinaan spriritual untuk alternatif untuk konteks Indonesia.54
aktivis HTI bukan dengan tasawuf tapi cukup dengan
Kedua, HTI adalah Wahabi atau setidaknya mirip
al-Qur’an: “Tasawuf itu bukan dari islam, tasawuf itu
wahabi.55 Persepsi ini muncul disebabkan menurut se-
adalah perkawinan antara islam, ketika islam ke india. Be-
bagian masyarakat awam, aktivis HTI tidak suka de-
rarti itu bukan murni dari islam. Sebenarnya pembinaaan
ngan tradisi lokal seperti tahlilan, yasinan, manaqiban
spiritual untuk para kader Hizb cukup apa yang ada pada
dan barzanji. Tuduhan tersebut tidak benar. Seperti
hadist Rasulullah dan cukup apa yang ada pada Qur’an,
yang penulis ungkap pada sub bab Fikih Ibadah, HTI
selesai. kita punya buku min muqawimat nafsiyah islamiyah
tidak mengurusi masalah ritual jamaahnya, HTI tidak
(pilar-pilar pengokoh nafsiyah islamiyah). orang yang ingin
melarang jamaahnya yang berkultur NU untuk tidak
bergabung dengan Hizbut Tahrir harus mengkaji kitab itu
tahlilan, ziarah kubur dsb. Penulis mempunyai banyak
sampai selesai.”45
teman HTI yang berkultur NU, mereka tetap enjoy
Selain tasawuf, Semua mabda’ (ideologi) selain melakukan tradisi NU tanpa ada larangan dari elit HTI.
Islam, seperti kapitalisme dan sosialisme (termasuk Bagi HTI, jika umat mengurusi hal-hal sepele semacam
di dalamnya komunisme), tidak lain merupakan ini, tentu akan menguras banyak energi dan mengalih-
ideologi-ideologi destruktif (rusak) dan bertentangan kan umat kepada agenda menegakkan Khilafah.

97
JURNAL STUDI SOSIAL, Th. 6, No. 2, Nopember 2014, 94-102

Ketiga, HTI itu neo-Mutakzilah. Tudingan sema- Thematic Ensiklopedia (Jogjakarta: SR-Ins Publish-
cam ini muncul karena HTI ditengarai tidak memper- ing, 2004), hal 694.
cayai adanya azab kubur, hadist-hadist yang berkaitan 6
Yusuf Rahmad, Islam and Society in Contemporary
dengan masalah ini menurut HTI kebanyakan adalah Indonesia, (Jakarta: CIDA-PPs UIN Syarif
hadist ahad. Sedangkan kalau kita lihat sikap HTI soal Hidayatullah, 2006), hal 34.
hadist ahad hanya mau menerima hadist ahad dalam 7
Yudi Latif, Intelegensia Muslim dan Kuasa:
perkara hukum-hukum syara’ selama hadist tersebut Geneakologi Intelegensia Muslim Indonesia
shahih,56 Sedangkan akidah, karena akidah adalah pem- Abad ke-20, (Bandung: Mizan, 2005), hal 519-530.
benaran yang pasti sesuai dengan fakta (kenyataan) 8
Tentang liberalisme IAIN/UIN lihat. Hartono Ahmad
yang disertai dengan dalil yang bersifat pasti pula,
Jaiz, Ada Pemurtadan di IAIN, (Jakarta: Pustaka
dan selama hal itu menjadi hakekat akidah sekaligus
al-Kautsar, 2005); Idem, Jejak Tokoh Islam dalam
faktanya, maka dalilnya mau tidak mau harus menjadi Kristenisasi, (Jakarta: Darul Falah, 2004); Idem,
penjelas melalui pembenaran yang pasti. Ini tidak Islam dan al-Qur’an pun di Serang, (Jakarta:
akan tercapai kecuali jika dalilnya sendiri merupakan
Pustaka Nahi Munkar, 2009)9 Ismail Yustanto,
dalil yang bersifat pasti (jazm). Dalil dzanni tidak bisa
“Berdirinya Khilafah Islamiyah Tidak Utopis,”
menjelaskan perkara (yang bersifat) pasti sehingga majalah Madina Edisi November 2008.
tidak bisa menjadi dalil yang (bersifat) pasti. Khabar 10
ahad tidak layak menjadi dalil untuk perkara akidah, Pada awal tahun 1990an, kebijakan akomodatif
karena bersifat dzanni. Akidah harus (berdasarkan pemerintah terhadap Islam menstimulasi
dalil) yang meyakinkan.57 kemunculan gerakan da’wah menuju publik.
Dalam hal ini, para aktivis HT juga muncul ke
Simpulan publik. Dalam keadaan-keadaan tertentu, para
Bagaimanakah corak paham keagamaan HTI? aktivis HT meraih kesempatan ini untuk
Penulis menyimpulkan bahwa melihat dari paham menciptakan perkumpulan-perkumpulan
keagamaan HTI yang sudah saya ulas di atas, maka halaqoh, mengadakan seminar-seminar, serta
dapat saya simpulkan bahwa paham keagamaan HTI menerbitkan pamflet-pamflet. Meski demikian,
merupakan perpaduan antara Ibnu Taymiyah dan karena rezim tersebut curiga terhadap inspirasi
Hassan al-Banna. Dalam hal ibadah dan penyikapan Islam politik akan kebijakan akomodatif serta
terhadap tasawuf, HTI mirip dengan pemahaman perlindungan terhadap Muslim-Muslim
Syeikhul Islam ibnu Taymiyah. Sepanjang hidupnya konservatif, para aktivis HT tidak menggunakan
Ibnu Taimiyah, fokus pada tiga sasaran utama yaitu, nama Hizbut Tahrir dalam kegiatan-kegiatan
sufisme, filosof yang mendewakan rasionalisme, mereka. Namun, mereka menciptakan sebuah
teologi asy’ariyah yang cenderung pasrah kepada organisasi tanpa pakai label HTI serta kegiatan-
kehendak Tuhan dan totalistik. Ketiganya dipandang kegiatan rahasia seperti seminar-seminar,
sebagai menyimpang dari ajaran Islam sehingga di halaqoh mingguan, serta publikasi buku-buku
dalam memberikan kritik selalu dibarengi seruan dan pamflet-pamflet.
kepada umat Islam agar kembali kepada al-Qur’an 11
Zaki Mubarak, Geneakologi Islam Radikal di Indo-
dan Sunnah serta memahaminya.58
nesia: Gerakan, Pemikiran dan Prospek
Adapun dengan Hassan al-Banna, sebenarnya pe- Demokrasi (Jakarta: LP3ES, 2008), hal 243-244.
mikirannya banyak kemiripan. 59 Hanya saja per- 12
PKS dan HTI sama-sama memperjuangkan tegaknya
bedaannya, Taqiyddin an-Nabhani dalam hal pemi- Khilafah, namun Khilafah tidak menjadi agenda
kiran politik Islam lebih sistematis dan rinci.60 Dan inti PKS. PKS menawarkan gagasan Piagam
satu hal lagi, dua tokoh tersebut beda pula soal man- Madinah sebagai alternatif untuk konteks Indo-
haj/metode bagaimana merealisasikan cita-cita pene- nesia. Lihat Imdadun Rakhmat, Ideologi Politik
rapan syariat Islam.61 Wallahua’llam bishowaab PKS: Dari Masjid Kampus ke Gedung Parlemen,
(Footnotes) (Yogyakarta: LKIS, 2008), hal. 58; Lili Romly, Is-
lam Yes Partai Islam Yes, (Yogyakarta: Pustaka
1
Penulis adalah Alumni MAN 3 Malang dan kini Pelajar, 2006), hal. 237-242.
Dosen di STAI al-Yasini, Kab Pasuruan, Jawa 13
Gema Pembebasan adalah organisasi mantel Hizbut
timur Tahrir Indonesia di kampus. Organisasi ini
2
Anonim, Mengenal Hizbut Tahrir Sebuah Partai memiliki kegiatan antara lain: penulisan dan
Politik Islam Ideologis: Special Edition, (Hizbut penyebaran artikel serta buletin keislaman,
Tahrir Indonesia,tt), hal 6. mengadakan bedah buku, mengadakan kajian
3
Majalah al-wa’ie No 55 Tahun V Edisi Khusus Maret keislaman tematik dan kajian bahasa arab.
2005, hal 105. Mengadakan outbound dan pelatihan,
4
M. Imdadun Rahmat, Arus Baru Islam Radikal: mengadakan dialog pemikiran, mengadakan
Transmisi Revivalisme Islam Timur Tengah Ke seminar-seminar keislaman, menanggapi
Indonesia, (Jakarta: Erlangga, 2005), hal 97 masalah-masalah yang aktual dengan sudut
5
Moh Iqbal Ahnaf, “MMI dan HTI: Image of The Oth- pandang Islam, mengadakan acara bersama
ers,“ dalam A.Maftuh Gabriel, Negara tuhan: The dengan Lembaga Dakwah Kampus lainnya dan

98
Ahmad Arifan, Paham Keagamaan Hizbut Tahrir Indonesia

mengadakan aksi simpatik pada moment-mo- mengharamkan khamar terhadap pengharaman


ment tertentu. seluruh jenis benda yang bisa memabukkan,
14
Badan Kordinasi Lembaga Dakwah Kampus atau seperti yang terdapat pada masa kita sekarang;
yang disingkat BK-LDK dibentuk sesudah event atau menerapkan hukum syara yang khusus
Kongres Mahasiswa Islam Indonesia (KMII) di mengharamkan bangkai secara alami atau
Jakarta pada tanggal 18 Oktober 2009 lalu. Dalam bangkai yang dipukul kepalanya hingga mati
event yang kebanyakan dihadiri ribuan aktivis atau yang dipisahkan kepalanya di warung dan
muda HTI ini, juga dicetuskan Sumpah dipajang untuk dijual. Semua itu dan yang
Mahasiswa 18 Oktober 2009. Inti dari sumpah sejenisnya tidak bisa dikategorikan sebagai ijtihad
tersebut adalah bersumpah sepenuh jiwa untuk menurut syara, melainkan termasuk penerapan
terus menegakkan Syariah dan Khilafah sebagai hukum terhadap bagian-bagiannya (afrâd). Lihat
konsekuensi keimanan mereka kepada Allah Atha’ bin Khalil, Ushul Fiqih: Kajian Ushul Fiqih
SWT dan sebagai koreksi total terhadap Sumpah Mudah dan Praktis, (Bogor: Pustaka Thariqul
pemuda 1928. Lihat www.dakwahkampus.com Izzah, 2003), hal 387-388
27
15
Di adaptasi dari: Muhammad Hawari, Reideologi Dalam beristidlal menggunakan al-Quran, mereka
Islam: Membumikan Islam Sebagai Sistem, mendahulukan makna hakiki daripada makna
(Bogor: al-Azhar Press, 2005), hal 206-209; A Said majazi kecuali jika ada qarinah. Menguatkan dan
Aqil Humam Abdurahman, Hukum Islam lebih mengimani kandungan Qur’an yang tampak
Seputar, (Bogor: al-Azhar Press, 2004), hal 84-88; bertentangan dengan IPTEK, karena Qur’an itu
Anonim, Mengenal Hizbut Tahrir, op., cit. Hal qath’i sementara IPTEK zhanni. Hanya memakai
12-13; Buletin al-Islam Edisi 159 tahun 2003. metode tafsir bil Ma’tsur dan bil Ra’yi. Mereka
16
Zaki Mubarak, Geneakologi Islam, Op.,cit, 255 juga tidak Menggunakan metode Tafsir bil Ilmi
17
Sebetulnya kajian ini merupakan terjemahan dari bahkan Hermeneutika dalam memahami ayat-ayat
tulisan Nawab Mohamed Mohamed Osman Qur’an. Menerima adanya nasikh dan mansukh
seorang Assoc iate Researc h Fellow di S. dalam Qur’an (QS. al-Maidah: 48). As-Sunnah
Rajaratnam School of International Studies tidak bisa menasakh (menghapus) al-Kitab,
(RSIS), Nanyang Technological University, walaupun as-Sunnah tersebut mutawatir. Menerima
Singapore dengan elaborasi dari Pusjianstra TNI. Sunnah sebagai tafshil terhadap ayat-ayat al-Qur’an
Baca Mabes TNI, Menghidupkan Kembali
yang bersifat global.
Kekhilafahan di Nusantara: Gerakan Hizbut 28
Tahrir Indonesia, Strategi Mobilisasi Dan Dalam beristidlal menggunakan Hadist, HTI
Dampaknya Bagi Indonesia (Juli, 2010) menggunakan hadist shahih dan hasan dalam
18 berijtihad. Menerima hadist ahad dalam perkara
Ibid. 52-53
19
hukum-hukum syara’ selama hadist tersebut
Sub bab ini mengadopsi kesimpulan dari Skripsi S1 shahih. Hadits dha’if tidak sah dijadikan sebagai
Nuraidah, Jihad Menurut Hizbut tahrir, dalil syara’ sama sekali. Setiap orang yang
(Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2009), menggunakan dalil tersebut tidak dianggap telah
dilengkapi juga dengan referensi yang diterbitkan mengambil dalil syara’.
HTI. 29
20
Hizbut tahrir hanya menerima ijma’ sahabat sebagai
Seorang muslim yang membunuh musuhnya di rujukan dalam berijtihad, sedangkan ijma umum
medan perang, perbuatannya itu termasuk jihad. tidak mereka pakai. Mereka juga tidak
Ia memperoleh pahala karena telah berbuat sesuai melakukan ijithad kolektif seperti organisasi lain.
dengan hukum-hukum Islam. Sedangkan Walaupun di DPP pusat HTI ada lajnah-lajnah,
seorang muslim yang membunuh jiwa yang suci tapi menurut mereka itu dilakukan secara
(baik muslim maupun non muslim) tanpa alasan individual.Dapat kita simpulkan dalam stuktur
–yang dibenarkan syariat Islam-, perbuatannya HTI belum ada Lembaga fatwa. Penulis menduga
itu termasuk tindakan kriminal. Ia memperoleh di balik alasan HTI tidak membuat lembaga
sanksi karena telah berbuat sesuatu yang fatwa, apakah karena Sumber Daya Manusia HTI
berlawanan dengan perintah dan larangan Allah. untuk saat ini belum siap untuk melakukan
Baca: Taqiyuddin an-Nabhani, Peraturan hidup kegiatan ijtihad kolektif (lembaga fatwa)?. Kita
dalam Islam, (Jakarta: HTI Press, 2001), hal 122 semua belum mengetahui apakah HTI punya
21
Lihat Muhammad Ismail, Bunga rampai Pemikiran ulama-ulama yang ahli fiqh, ahli tafsir, ahli hadist,
Islam, (Jakarta: Gema insani, 1999), hal 117-121 ahli ekonomi islam. Kalau ahli berwacana
22
Hafidz Abdurrahman, Diskursus Islam, Politik dan mengenai politik jelas semua orang tahu itu
Spiritual, (Jakarta: Wadi press, 2002), hal 252 bidangnya HTI. Tapi kenapa HTI tidak meniru
23
Abdul Malik, op.,cit. jejak PKS yang basis masanya juga sama dengan
24
Sya’roni op.,cit. HTI yakni dari mahasiswa/pelajar umum. PKS
25
al-Wa’ie No 11, 1-31 Juli 2001, hal 28 awalnya kelangkaan seseorang yang faqih dalam
26 mengurusi problem-problem fiqh yang kian
Misalnya menerapkan hukum syara yang khusus
kompleks. Namun, PKS tidak sungkan-sungkan

99
JURNAL STUDI SOSIAL, Th. 6, No. 2, Nopember 2014, 94-102

untuk merekrut ulama-ulama NU/ hal itu termasuk fakta (topik) tentang tarjih di
Muhammadiyah bahkan Habaib untuk jadi antara dalil-dalil dan fakta tentang kekuatan dalil.
penanggung jawab lembaga fatwa mereka yakni 34
Menurut Hizbut Tahrir, kemaslahatan yang
di Dewan Syariah PKS. sebenarnya adalah kemaslahatan berdasarkan
30
Metode qiyas versi HTI, dengan illat syar’iyah bukan (dalil) syara. Dimana ada perintah syara maka
illat aqliah, yaitu yang berdasarkan kepada nash disana terdapat kemaslahatan. Syara-lah yang
syara’ yang diambil dari Kitab dan Sunnah, menetapkan kemaslahatan. Sedangkan istishlah
karena hanya al-Quran dan Sunnahlah yang (menghukumi berdasarkan mashalih mursalah)
menjadi nash-nash syara’. Tidak memakai qiyas adalah menghukumi yang didasarkan pada
dalam masalah ibadah mahdlah. maslahat yang tidak ditetapkan oleh syara. Oleh
31
Menurut Hizbut tahrir, Syari’at umat terdahulu karena itu mashalih mursalah bukan tergolong
(umat Nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad saw) hujjah. Membangun suatu hukum atas dasar
bukan termasuk syari’at bagi kita (umat Nabi kemaslahatan yang tidak diakui oleh syara berarti
Muhammad saw), dan bukan tergolong hujjah menjadikan akal yang tidak didukung oleh dalil
(dalil) bagi kita. Walaupun akidah Islam (al-‘aql al-mujarrad) sebagai sebagai hakim. Ini
mengharuskan iman kepada para Nabi dan Rasul tidak diperbolehkan. Sumber: Kajian islam
ideologis, “Kemaslahatan Dalam Perspektif Akal
secara keseluruhan beserta Kitab-kitab yang telah
dan Wahyu“ (20 Mei 2007)
diturunkan kepada mereka, akan tetapi yang 35
Tradisi adakalanya bertentangan dengan syara’,
dimaksudkan dengan Iman kepada mereka adalah
adakalanya juga tidak. Apabila bertentangan
hanya membenarkan ke-Nabian dan Risalahnya, dengan syara’,maka Syara’lah yang menghapus
serta membenarkan apa yang telah diturunkan dan mengubahnya. Sebab,salah satu fungsi
kepada mereka, berupa Kitab Iman terhadap syari’at adalah untuk mengubah tradisi danadat-
mereka bukan berarti mengikuti mereka. Sebab, istiadat yang rusak, yang menjadi penyebab
setelah diutusnya Nabi Muhammad saw, seluruh rusaknyamasyarakat. Inilah yang menyebabkan
manusia dituntut untuk meninggalkan agama tradisi dan adat istiadat tidak bisa dijadikan dasar
mereka dan memeluk Islam. Karena agama selain maupun ‘illat hukum syara’. Hukum tidak
agama Islam tidak ada artinya (tertolak). Mereka berubah karena tradisi. Apabila tradisi dan adat-
mengutip kaedah fiqh “Syariat bangsa sebelum kita istiadat tidak bertentangan dengan syara’, maka
bukan syariat bagi kita“. hukum tersebut ditetapkan berdasarkan dalilnya
32 dan ‘illat syar ’iyahnya; bukan karena tradisi;
Menurut Hizbut Tahrir, Madzhab sahabat
walaupun tradisi tersebut tidak menyalahi syara’.
dalambeberapa masalah ijtihad bukan termasuk
Dengan demikian, menurut HTI tradisi tidak bisa
dalil syara’. Sebab, seorang sahabat termasuk ahli
ijtihad, yang memiliki kemungkinan untuk mengangkangi syara’, akan tetapi syara’lah yang
berbuat salah. Selain itu, para sahabat pun mengatur tradisi dan adat istiadat manusia.
berbeda pendapat dalam berbagai masalah yang Berdasarkan hal ini, hukum-hukum syara’
masing-masing memiliki pendapat yang memiliki dalil yaitu nash, dan memiliki ‘illat
berlainan antara satu dengan lainnya. Seandainya
madzhab sahabat dijadikan sumber dalil syara’, syar’iyah; dan tidak ada kaitannya sama sekali
maka akan banyak sekali hujjah Allah yang dengan tradisi maupun adat-istiadat. Lihat.
berbeda dan bertolak belakang. Karena itu, Taqiyuddin an-Nabhani, Mafahim Hizbut Tahrir:
madzhab sahabat tidak bisa dijadikan sebagai Edisi Mu’tamadah(Jakarta: Hizbut Tahrir Indo-
dalil syar ’i (sumber pengambilan hukum). nesia, 2007), hal. 66-67
Kedudukannya sama dengan madzhab-madzhab 36
A. Hassan, Kumpulan Risalah A. Hassan (Bangil:
lainnya yang diakui dan dibolehkan untuk Pustaka Elbina, 2005), hal. 421.
mengikutinya. 37
Lihat Pokok-pokok Majelis Tarjih Muhammadiyah
33
Sebagian ulama mendefinisikannya dengan;‘beralih dalam buku, Asjmuni Abdurrahman, Manhaj
dari konsekuensi suatu Qiyas kepada Qiyas lain Tarjih Muhammadiyah: Metodologi dan Aplikasi
yang lebih kuat’. Mereka juga menganggap (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), hal 12-13.
termasuk bagian dari istihsan adalah ‘beralih dari 38
Dewan Syariah Pusat PK Sejahtera, Fatwa-Fatwa
Qiyas kepada nash, baik al-Kitab, as-Sunnah Dewan Syariah Partai Keadilan Sejahtera
ataupun adat’. Begitu juga termasuk istihsan (Bandung: Harakatuna Publishing, 2006), hal. x
adalah ‘mengalihkan suatu permasalahan dari 39
Lihat Yusuf Qardhawi, Kebangkitan Gerakan Islam
suatu hukum tentang masalah-masalah yang : Dari Transisi emnuju Kematangan (Pustaka al-
sejenis kepada hukum lain karena adanya aspek Kautsar, 2003)
yang lebih kuat yang mengharuskan peralihan 40
Dalam fikih, HT menelusuri dalil secara mendalam,
tersebut’. Bagi Hizbut Tahrir Istihsan bukan
tanpa terbelenggu keharusan mengikuti madzhab
termasuk dalil. Jika istihsan merupakan peralihan
tertentu.
kepada dalil yang lebih kuat, maka sebenarnya

100
Ahmad Arifan, Paham Keagamaan Hizbut Tahrir Indonesia

41
Lihat Muhammad Wafaa, Metode Tarjih: dibangun di atas dasar sekulerisme, yakni
Kontradiksi Dalil-Dalil Syara’ (Bangil: Penerbit al- pemisahan antara agama dari kehidupan. Di
Izzah, 2001). Saran penulis, alangkah baiknya samping itu, konsep civil society mengandung
suatu saat ada kajian mendalam mengenai Studi ide-ide cabang yang juga bertentangan secara to-
komparatif Metode tarjih antara Muhammadiyah tal dengan islam yaitu ide demokrasi dan
dan HTI. kebebasan individu. Muhammad Shiddiq al-Jawi,
42
Majalah al-Wa’ie No.55, Edisi khusus Maret 2005. “Deanakronisasi Civil society“ dalam Majalah al-
44; Abdul Malik, wawanc ara (Malang, 9 Waie No 19 Maret 2002.
51
Desember 2009) Menurut jubir muslimah HTI, Iffah
43
Majalah al-Wa’ie No.55, Edisi khusus Maret 2005. rohmah:”Keberhasilan gerakan perempuan
44; Abdul Malik, wawanc ara (Malang, 9 dalam memperjuangkan kesetaraan gender
Desember 2009) dinilai hanya menghasilkan kemajuan semu dan
44
Anonim, Rancangan Undang-Undang dasar Daulah membawa perempuan semakin terpuruk dalam
Khilafah, (edisi Mu’tamadah, tanpa tahun), hal persoalan,” Menurut muslimah HTI, kesetaraan
Gender=jargon kosong Kapitalisme.
9 Sumber:”HTI: Kesetaraan Gender, Jargon Kosong
45
Abdul Malik, wawancara (Malang, 1 juni 2009) Kapitalis“ hidayatullah.com edisi 19 Maret 2011
46
Anonim, Mengenal Hizbut Tahrir, Op., Cit, hal, 3-4 52
Nashirudin al-Bani, Hizbut Tahrir: Mutakzilah Gaya
47
Sistem demokrasi adalah sistem kufur. Ia adalah Baru, (Malang: Cahaya Tauhid Press, 2005)
hasil buatan manusia dan bukan merupakan 53
PKS jelas mengambil pemikiran al-Banna sebagai
hukum-hukum syar’i, serta tidak boleh diterima. inspirasi dan manhaj gerakannya. Sedangkan HTI
Melaksanakan sistem demokrasi berarti mengac u pada pemikiran an-Nabhani.
melaksanakan sistem kufur. Lihat Abdul Qadim Sebenarnya mereka berdua setuju penegakan
Zallum, Demokrasi sistem Kufur, (Bogor: Pustaka Khilafah, hanya beda sikap dalam manhaj
Thariqul izzah, 2007), hal. 1 memperjuangkan Khilafah. Hassan al-Banna
48
Menurut Hizbut tahrir, faham nasionalisme ketika akomodatif terhadap sistem Demokrasi,
dihembuskan negara-negara kafir ke tengah- sedangkan an-Nabhani cenderung memilih jalur
tengah kaum muslimin, terbukti telah mencabik- revolusioner dan menganggap Demokrasi adalah
cabik kesatuan kaum muslimin hingga menjadi sistem kufur. Lihat M. Dhimyati, “Tahapan-
bangsa-bangsa yang terpisah. Seruan kepada Tahapan Berdirinya Khilafah: Studi Komparasi
nasionalisme adalah dosa besar dan pemikiran Hassan al-Banna dan Taqiyuddin an-
kemungkaran yang nyata. Menjadikan faham Nabhani,” (Surabaya: PPs IAIN Sunan Ampel,
nasionalisme sebagai ikatan adalah tindakan 2009)
kriminal terhadap kaum muslimin dan terhadap 54
Tentang Masyarakat Madani ala PKS. Lihat MPP
Islam juga. Anonim, Piagam umat Islam, (Pustaka PKS, Memperjuangkan Masyarakat Madani,
Thariqul Izzah, 1997), hal 20-21 (Jakarta: MPP PKS, 2008)
49
Menurut an-Nabhani, di negeri-negeri Arab sendiri, 55
Bagi Wahabi, masalah utama umat Islam adalah
para aktivis dua gerakan tersebut mengadakan masalah akidah; akidah umat ini dianggap sesat,
polemik yang bertele-tele di koran-koran dan karena dipenuhi syirik, tahayul, bid’ah dan
majalah-majalah, untuk mencari ide mana yang khurafat. Karena itu, aktivitas dakwah mereka
lebih afdhal dan lebih tepat, Pan Arabisme difokuskan pada upaya purifikasi (pemurnian)
(Jami’ahArabiyah) atau Pan Islamisme (Jami’ah akidah dan ibadah umat Islam. Ini berbeda
Islamiyah)? Polemik tersebut telah banyak dengan HTI. Pandangan seperti ini, menurut
membuang waktu dan tenaga tanpa mereka, juga berbahaya karena menganggap
membuahkan kesimpulan, karena kedua macam seolah-oleh umat Islam belum berakidah Islam.
ide ini -Pan Arabisme dan Pan Islamisme- dalam Ini tampak pada pandangan mereka terhadap
kenyataannya memang tidak ada ujudnya. kaum Muslim yang lain, selain kelompok mereka,
Apalagi kedua ide tersebut memang hanya yang dianggap sesat. Bahkan mereka tidak jarang
rekayasa penjajah untuk memalingkan perhatian saling sesat-menyesatkan terhadap kelompok
umat Islam dari Daulah Islam. Taqiyuddin an- sempalan mereka. Bagi HTI, umat Islam sudah
Nabhani, Pembentukan Partai Politik Islam, berakidah Islam. Hanya saja, akidahnya harus
(Jakarta: HTI Press, 2001), hal 8. dibersihkan dari kotoran dan debu, yang
50
Civil society dianggap sebagai gagasan adalah anak disebabkan oleh pengaruh kalam dan filsafat.
kandung filsafat pencerahan yang meretas jalan Karena itu, Hizbut tahrir tidak pernah
bagi munc ulnya sekulerisme sebagai menganggap umat Islam ini sesat. Hizbut tahrir
weltanschauung yang menggantikan agama, dan juga menganggap, bahwa persoalan akidah ini,
sistem politik demokrasi sebagai pengganti meski penting, bukanlah masalah utama. Majalah
sistem monarkhi. Oleh karena itu Civil society al-waie edisi “Manifesto HTI Jalan Baru Indone-
adalah konsep yang tidak islami, karena sia“ edisi bulan Juli 2009.

101
JURNAL STUDI SOSIAL, Th. 6, No. 2, Nopember 2014, 94-102

56
Lihat Taqiyuddin an-Nabhani, Syakhsiyah Islam jilid Hafidz Abdurrahman, Diskursus Islam, Politik dan
1, (Jakarta: HTI Press, 2007), hal. 276. Spiritual, (Jakarta: Wadi press, 2002)
57
Ibid. hal 281 Ismail Yustanto, “Berdirinya Khilafah Islamiyah Tidak
58
Lihat. M. Amin Rais, “Kata Pengantar”, dalam John Utopis,” Madina Edisi November 2008
L. Esposito (eds.), Islam dan Pembaharuan: John L. Esposito, Ensiklopedi Oxford Dunia Islam Mod-
Ensiklopedi Masalah-Masalah, terj. Machnun ern Jilid 2, (Bandung: Mizan, 2001)
Husein (Jakarta: Rajawali Press, 1993), hal. ix
59
M. Dhimyati, “Tahapan-Tahapan Berdirinya Khilafah:
Tiffatul sembiring dalam tesis S2-nya yang berjudul Studi Komparasi pemikiran Hassan al-Banna dan
“Rivalry between Modernist and Traditionalist Taqiyuddin an-Nabhani,” (Surabaya: PPs IAIN
Islamic Movement“ di International Politic Cen- Sunan Ampel, 2009)
ter for Asian Studies Strategic Islamabad, Paki-
Mabes TNI, Menghidupkan Kembali Kekhilafahan di
stan, menyimpulkan bahwa “Tidak ada satu pun
Nusantara: Gerakan Hizbut Tahrir Indonesia,
gerakan Islam modern di dunia ini yang tidak
Strategi Mobilisasi Dan Dampaknya Bagi Indo-
berpengaruh oleh pemikiran Hassan al-Banna.
nesia (Juli, 2010)
Pokok-pokok pikiran yang beliau gulirkan
merupakan tafsir operasional gerakan, semacam Majalah al-waie edisi “Manifesto HTI Jalan Baru In-
fikih gerakan Islam. Sehingga Gerakan mana saj donesia” Juli 2009.
yang berupaya konsisten dengan al-Quran dan M. Imdadun Rahmat, Arus Baru Islam Radikal:
Sunnah akan bermuara pada point-point Transmisi Revivalisme Islam Timur Tengah Ke
kesimpulan yang telah dirumuskan al-Banna“ Indonesia, (Jakarta: Erlangga, 2005)
60
Seorang mantan aktivis HTI pernah bilang kepada Muhammad Ismail, Bunga rampai Pemikiran Islam,
penulis, bahwa dalam hal politik, HTI (Jakarta: Gema insani, 1999)
kebanyakan merujuk kepada kitab-kitab rujukan Muhammad Shiddiq al-Jawi, “Deanakronisasi Civil
mereka. Sedangkan dalam perkara-perkara diluar society” dalam Majalah al-Waie No 19 Maret
itu, para aktivis HTI diberikan keleluasaan 2002.
berijtihad dan mengeksplorasi pendapat ulama
termasuk hasil fatwa diluar Hizbut Tahrir. Muhammad Wafaa, Metode Tarjih: Kontradiksi Dalil-
61 Dalil Syara’ (Bangil: Penerbit al-Izzah, 2001).
M. Dhimyati, “Tahapan-Tahapan. Op.cit.
Nashirudin al-Bani, Hizbut Tahrir: Mutakzilah Gaya
DAFTAR PUSTAKA Baru, (Malang: Cahaya Tauhid Press, 2005)
Nuraidah, Jihad Menurut Hizbut tahrir, Skripsi S1
Abdul Qadim Zallum, Demokrasi sistem Kufur, (Bogor: (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2009)
Pustaka Thariqul izzah, 2007)
Taqiyuddin an-Nabhani, Peraturan hidup dalam Islam,
Anonim, Mengenal Hizbut Tahrir Sebuah Partai Politik (Jakarta: HTI Press, 2001)
Islam Ideologis: Special Edition, (Hizbut Tahrir
_______ Pembentukan Partai Politik Islam, (Jakarta: HTI
Indonesia,tt)
Press, 2001)
_______ Piagam umat Islam, (Pustaka Thariqul Izzah,
_______ Syakhsiyah Islam jilid 1, (Jakarta: HTI Press,
1997)
2007)
A.Maftuh Gabriel, Negara tuhan: The Thematic
_______ Mafahim Hizbut Tahrir: Edisi Mu’tamadah
Ensiklopedia (Jogjakarta: SR-Ins Publishing,
(Jakarta: Hizbut Tahrir Indonesia, 2007)
2004)
Yusuf Rahmad, Islam and Society in Contemporary In-
Atha’ bin Khalil, Ushul Fiqih: Kajian Ushul Fiqih Mudah
donesia, (Jakarta: CIDA-PPs UIN Syarif
dan Praktis, (Bogor: Pustaka Thariqul Izzah,
Hidayatullah, 2006)
2003)
Yudi Latif, Intelegensia Muslim dan Kuasa: Geneakologi
David Commins, Taqiyuddin an-Nabhani And The Is-
Intelegensia Muslim Indonesia Abad ke-20,
lamic Liberation Party, The Muslim World Vol.
(Bandung: Mizan, 2005)
81 th 1991)
Zaki Mubarak, Geneakologi Islam Radikal di Indonesia:
Dewan Syariah Pusat PK Sejahtera, Fatwa-Fatwa Dewan
Gerakan, Pemikiran dan Prospek Demokrasi
Syariah Partai Keadilan Sejahtera (Bandung:
(Jakarta: LP3ES, 2008)
Harakatuna Publishing, 2006)

102

Anda mungkin juga menyukai