Anda di halaman 1dari 22

Pain Management in

Primary Care
Puja Laksana Maqbul
Curriculum Vitae
Nama : Puja Laksana Maqbul
Pendidikan : S1 : FK UNDIP
PPDS Anestesiologi: FK UNDIP
Fellowship Interventional Pain Management: FK UNAIR
(Kolegiun Anestesi dan Terapi Intensif)
Pekerjaan : Dokter Puskesmas, PKM Kepulauan Aruri, Kab. Supiori,
Papua
Dokter Anestesi RSUD Datu Sanggul, Kab. Tapin, Kalsel
Dokter Anestesi RSUD Tarakan, Kota Tarakan, Kaltara
Pendahuluan
• Nyeri merupakan keluhan yang sering membuat pasien mencari
bantuan medis
• Nyeri akut dengan intensitas ringan – sedang merupakan penyebab
yang sering membuat pasien datang ke dokter (40%)
• Dokter di fasilitas layanan pertama merupakan lini pertama yang
mengevaluasi kondisi nyeri akut dan kronik pada pasien
• Nyeri akut yang undertreatment bisa berubah menjadi nyeri kronik
yang menyebabkan rasa tidak nyaman pada pasien
Definisi Nyeri
 In 1979 by IASP (International Association for Study of Pain)
 Pain is unpleasant sensory and emotional experience
associated with actual or potential tissue damage, or described
in terms of such damage.
 Some points can be learned from this definition
1. Pain is unpleasant sensory and emotional experience.
2. Pain associated with potential tissue damage  nociceptive pain 
(withdrawal reflex)
3. Pain associated with actual damage  acute pain
4. or described in terms of such damage  chronic pain
Patofisiologi Nyeri
• Nyeri merupakan hasil produksi otak atau output dari otak yang
befungsi melindungi tubuh kita
• Stimulus apapun yang terjadi dalam tubuh kita tidak akan terasa nyeri
sebelum otak menyebutnya nyeri
• Proses yang menghantarkan stimulus ke otak itu meliputi: transduksi,
transmisi, modulasi dan persepsi
Perception Sensory – Discriminative
Identify, location and intensity of pain.

Affective – Motivational
fear, anxiety or depression

Emotional – Behavioral Component


Attention, mood and behavioral due to pain

Transduction
Nociceptor

Transmission

Modulation

Conduction

Modified by: AHT


Pain Assessment
Pain Management
Bythe
By theLadder
Ladder
Acute Pain
Pain Deminishing
Pain Deminishing WFSA
Strong Opioid
Severe
+/- Non Opioid Weak Opioid
Pain Moderate
+/- Adjuvants +/- Non Opioid Non-Opioid
Mild
Pain +/- Adjuvants +/- Adjuvants
Par
Par Pain
Or
Or

Strong Opioid
Pain Persisting Severe
+ / - Non Opioid
Or Increasing Pain +/- Adjuvants
Pain Persisting Weak Opioid
Moderate Or
Or // Par
Par
Or Increasing +/- Non-Opioid
Pain +/- Adjuvants

Mild Non-Opioid
Chronic Pain
Pain +/- Adjuvants
Or
WHO
Or
Multimodal Analgesia
Pain Intervention
• "interventional pain management ” : Tehnik intervensi yang
digunakan secara langsung ke struktur yang menyebabkan atau
menghantarkan nyeri, dengan tujuan diagnostik dan atau terapeutik
Interventional pain management

A. The 3-step analgesic ladder developed by the World Health Organization. WHO. Cancer Pain Relief. Geneva: WHO; 1986.
B. The proposed 4th step.

Miguel R. Interventional Treatment of Cancer Pain: The Fourth Step in the World Health Organization
Analgesic Ladder? Cancer Control 2000, 7 (2): 149-56.
Interventional procedures for chronic non-cancer
pain
Contoh Kasus (1)

• Wanita 54 tahun, mengeluh nyeri wajah sebelah kiri hilang


timbul sejak 1 tahun yang lalu. Keluhan dirasakan pada
daerah pipi, hingga ke rahang atas.
• Terutama memberat saat makan/minum dan terkena
angin saat mengendarai motor.
• Telah berpindah-pindah dokter dan minum obat selama
setahun ini.
• VAS: 9-10 bila sakit muncul
Dx : Trigeminal Neuralgia
Tindakan : Radiofrequency N. Trigeminal dengan C arm guided
Paska tindakan nyeri di pipi kiri hilang, berganti perasaan hangat (VAS 1-
2)
Contoh Kasus (2)

• Pasien wanita, 52 tahun pekerjaan tukang cuci. Mengeluh nyeri pada


bahu kanan sejak 1 bulan. Nyeri dirasakan terutama di atas lengan dan
menjalar hingga ke bagian luar lengan.
• Nyeri bertambah hebat bila tangan diangkt pada sendi bahu. Kelemahan
juga dirasakan bila dipakai mengangkat beban
• VAS : 7 saat diam, 9-10 bila mengangkat tangan
• Px Fisik : Nyeri tekan pada sendi bahu (+)
Empty can test (+)
Hawkins test (+)
Neer test (+)
USG : impingiment pada otot supraspinatus
Contoh Kasus (2)
• Dx : Supraspinatus Impingiment
• Tindakan : Injeksi Supraspinatus dengan USG Guided
• Setelah tindakan intervensi, VAS 3 pasien dapat mengangkat
tangannya sampai ke atas tanpa masalah
• Kontrol 1 minggu kemudian keluhan nyeri bahu menghilang
Contoh kasus (3)
• Pasien wanita 65 tahun dengan keluhan nyeri pinggang sejak 6 bulan
yang lalu. Nyeri dirasakan terutama bila membungkuk. Tidak
berkurang dengan beristirahat.
• Terdapat keluhan nyeri yang menjalar ke paha kiri luar, lutut, dan kaki
bagian depan dan luar.
• Keluhan kesemutan pada telapak kaki
• Tidak terdapat kelemahan motori
• MRI : HNP L4, L5, S1
• Dx : Low Back Pain dengan nyeri radicular kiri ec HNP L4,L5,S1
Contoh Kasus (3)

• Tindakan: PRF Dorsal Root Ganglion L4,


L5, S1 sinistra
• Paska tindakan keluhan kesemutan
menghilang
• Nyeri di kaki menghilang
• Nyeri pinggang berkurang hingga 80%
Contoh kasus (4)
• Pasien wanita 72 tahun, pekerjaan penjual kacang keliling. Mengeluh nyeri
pada lutut kanan sejak 1 tahun.
• Keluhan nyeri terutama dirasakan saat bangun pagi dan setelah beristirahat.
Kesulitan bangun dari posisi sujud.
• Telah 3x disuntik “oli” di klinik, keluhan hilang sesaat sebelum muncul
kembali.
• Disarankan untuk operasi lutut, tetapi pasien masih takut.
• Px fisik : Stability test normal
Nyeri tekan di atas os genu
USG: Efusi prepatellar, penyempitan knee joint dengan spur
Contoh kasus (4)
• Dx : OA genu dextra
• Tindakn : PRF genicular dengan USG guided
• Setelah tindakan keluhan nyeri lutut menghilang
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai