Anda di halaman 1dari 6

Bab I Pendahuluan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Peningkatan jumlah penduduk yang semakin bertambah setiap tahunnya di wilayah Sub

DAS Cikapundung berdampak pada kebutuhan lahan yang semakin bertambah pula.

Perubahan kawasan hutan dan lahan pertanian menjadi lahan pemukiman dan berbagai

peruntukan lainnya telah menimbulkan banyak dampak negatif terhadap sumberdaya

lahan dan air yang terjadi pada wilayah daerah aliran sungai (DAS). Daerah aliran

sungai (DAS) Cikapundung meliputi wilayah seluas 15.386,5 hektar dengan wilayah

administrasi Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung, dan Kabupaten Bandung.

Sungai Cikapundung berhulu di Gunung Bukit Tunggul, mengalir melalui kota dan

kabupaten Bandung lalu bermuara di Sungai Citarum. Panjang Sungai Cikapundung

mencapai 28.000 meter dengan lebar sungai di hulu 22 meter dan di hilir 26 meter.

Perubahan penggunaan lahan adalah bertambahnya suatu penggunaan lahan dari satu

sisi penggunaan ke penggunaan lainnya yang diikuti dengan berkurangnya tipe

penggunaan lahan yang lain dari suatu waktu ke waktu berikutnya, atau berubahnya

fungsi suatu lahan pada kurun waktu yang berbeda (Sunaryo Dkk, 2001). Menurut

Chapin Jr. dan Kaiser Edward (1995) bahwa pola penggunaan lahan dalam berbagai

bentuk dan cara akan berdampak terhadap lingkungan. Banjir, kekeringan, erosi,

sedimentasi, dan abrasi merupakan beberapa indikasi terjadinya penurunan daya dukung

lingkungan di suatu wilayah.

Sungai Cikapundung sangat potensial bagi penyediaan air baku untuk kebutuhan air

bersih Kota Bandung serta berfungsi sebagai drainase utama pusat kota. Permasalahan

Sungai Cikapundung saat ini adalah menurunnya daya dukung lingkungan sehingga

I-1
Bab I Pendahuluan
dikhawatirkan akan mengganggu kelestarian dan kelangsungan kehidupan masyarakat

khususnya masyarakat sekitar DAS dan seluruh warga Kota Bandung pada umumnya ,

permasalahan Sungai Cikapundung meliputi :

1. Rusaknya kawasan hulu DAS akibat perubahan tata guna lahan yang kurang

memperhatikan kaidah-kaidah lingkungan.

2. Sempadan sungai yang rawan longsor dan erosi.

3. Fluktuasi debit sungai yang besar dimana pada musim kemarau kering

sedangkan pada musim hujan terjadi banjir.

4. Penyempitan badan sungai akibat pembangunan pemukiman liar oleh warga

masyarakat.

5. Pencemaran limbah domestik (2,5 juta lt/hari), limbah rumah sakit dan limbah

pabrik.

6. Pendangkalan oleh sedimen dan sampah

7. Rendahnya kesadaran masyarakat tentang kebersihan dan pelestarian sungai.

8. Belum padunya koordinasi antar stakeholder yang terkait dalam pengelolaan

Sungai Cikapundung.

Masalah debit andalan pada Sub DAS Cikapundung menjadi kendala yang sangat besar,

dikarenakan fungsi Sub DAS Cikapundung yang banyak digunakan sebagai penyedia

air baku bagi masyarakat disekitarnya.

Alasan lain penulis untuk melakukan penelitian ini karena perkembangan teknologi

serta rumitnya mendapatkan paramter yang dibutuhkan dengan menggunakan rumus

empiris, terlebih lagi cukup sulit untuk mendapatkan hasil dari data yang cukup banyak.

Untuk mempermudah hal tersebut penulis melakukan pemodelan debit andalan yang

akan berbasis artificial neuron network dengan bantuan perangkat lunak MATLAB.

Metode sistem syaraf tiruan ini berguna hanya untuk real time bukan untuk perhitungan

I-2
Bab I Pendahuluan
kala ulang. Oleh karena itu penulis mengambil judul penelitian “Pemodelan Debit

Andalan Metode Multilayer Perceptron (MLP) Backpropagation”.

1.2 Identifikasi Masalah

Permasalahan yang dapat diidentifikasi dari permasalahan Sub DAS Cikapundung

adalah :

1. Sungai Cikapundung tidak memiliki kapasitas debit andalan yang mencukupi

untuk kebutuhan air baku masyarakat sekitar;

2. Menyempitnya badan sungai karena perubahan guna lahan Sungai

Cikapundung;

3. Semakin bertambahnya rumah warga di sepanjang Sungai Cikapundung;

4. Pencemaran yang berakibat pada pendangkalan Sungai Cikapundung;

5. Pembuatan model matematika untuk prediksi debit andalan sungai.

1.3 Perumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas berdasarkan latar belakang dan identifikasi

masalah adalah :

1. Bagaimana penerapan multilayer perceptron (MLP) back propagation pada

pemodelan debit andalan dengan perangkat lunak MATLAB di Sungai

Cikapundung?

2. Bagaimana hasil penerapan pemodelan debit andalan dengan metode multilayer

perceptron (MLP) back propagation dengan perangkat lunak MATLAB di

Sungai Cikapundung?

3. Berapa tingkat keakuratan penggunaan metode multilayer perceptron (MLP)

back propagation dalam pemodelan debit andalan?

I-3
Bab I Pendahuluan
4. Apa solusi yang dapat diberikan dari hasil pemodelan untuk manggulangi

permasalahan debit andalan Sungai Cikapundung?

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk menguji keakuratan penerapan artificial neuron

network dengan metode multilayer perceptron dengan pelatihan metode back

propagation dalam memprediksi debit andalan di Sub DAS Cikapundung. Berkaitan

dengan hal tersebut, dipandang perlu dilakukan suatu penelitian mengenai pemodelan

hubungan curah hujan-debit andalan dengan model artificial neural network dengan

algoritma fungsi pembelajaran yang berbeda guna lebih memahami bagaimana kinerja

dari artificial neural network tersebut dan apakah aplikasi ini cocok diimplementasikan

untuk DAS.

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengkaji penerapan model artificial neuron network dengan metode multilayer

perceptron (MLP) backpropagation di dalam modelisasi curah hujan dan debit

andalan untuk Sub DAS Cikapundung.

2. Menghasilkan prediksi data hidrologi yang dapat digunakan sebagai penunjang

data pada perhitungan selanjutnya.

3. Mengkaji tingkat keakuratan kinerja penerapan model artificial neuron network

dengan metode multilayer perceptron (MLP) backpropagation di dalam

modelisasi curah hujan-debit andalan untuk Sub DAS Cikapundung.

4. Memberikan solusi dari hasil prediksi debit andalan yang didapat untuk

menanggulangi permasalahan debit andalan di Sub DAS Cikapundung.

I-4
Bab I Pendahuluan
1.5 Maanfaat Penelitian

Menemukan sebuah pemodelan yang dapat digunakan untuk membantu memprediksi

debit andalan pada daerah sungai yang banyak dijadikan sebagai bahan baku air utama

untuk keperluan masyarakat sekitarnya, khususnya Sub DAS Cikapundung. Penelitian

ini juga diharapkan membantu kajian ilmiah tentang keakurasian penggunaan metode

multilayer perceptron (MLP) backpropagation di dalam modelisasi curah hujan-debit

andalan untuk Sub DAS Cikapundung.

1.6 Pembatasan dan Ruang Lingkup Masalah

Pada penelitian ini ada beberapa pembatasan agar hasil dan proses tetap tearah dengan

baik, berikut pembatasan dan ruang lingkup masalah yang dibahas dalam penelitian ini :

1. Studi wilayah

Pada penelitian ini hanya berfokus pada Sub DAS Cikapundung.

2. Ruang lingkup masalah

Pemodelan debit andalan dengan berbasis artificial neuron networks metode

multilayer perceptron backpropagation.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan disusun agar tugas akhir ini lebih jelas dan mudah

dimengerti. Sistematika penulisan ini antara lain :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan masalah,

maksud dan tujuan penelitian, manfaat dari penelitian, pembatasan ruang lingkup

dan sistematika penulisan tugas akhir ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I-5
Bab I Pendahuluan
Bab ini meliputi tinjauan terhadap semua rujukan/literatur terkait dengan topik

penelitian, seperti: ulasan debit andalan, DAS, ulasan aspek hidrologi dan

pengenalan jaringan syaraf tiruan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisikan uraian tentang objek penelitian, lokasi penelitian, jenis dan

sumber data, serta metode pengumpulan dan metodologi analisis yang akan

menjadi petunjuk dalam proses penelitian sampai dengan tahap analisis.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas proses pengolahan data dan informasi, yang menghasilkan data

pemodelan curah hujan-debit andalan di DAS Sungai Cikapundung serta hasil

analisisnya yang didapat dari penggunaan perangkat lunak.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan. Tentang pencapaian

tujuan dan saran jika ada tujuan yang tidak tercapai sepenuhnya guna sebagai

bahan motivasi untuk melakukan perbaikan lebih lanjut.

I-6

Anda mungkin juga menyukai