Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MAKALAH

MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM

Dosen pembimbing :

Dr. Sri Endah Wahyuningsih, Mpd


Taofan Ali Achmadi S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh:

Fernanda Hutami Era Herlina (5403418023)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas anugerah dan
petunjuk-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah. Yang mana tugas ini dilakukan
guna memenuhi tugas mata kuliah telaah kurikulum. Dengan makalah ini, penulis berharap
dapat menambah pengetahuan dan menganalisis dari para pembaca mengenai kurikulum
2013. Penulis sadar masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, untuk itu kami
berberharap agar menjadi maklum, dan jika terdapat saran atau kritik mengenai penulisan
makalah ini penulis terbuka untuk menerimanya.

Semarang, 12 Oktober 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kurikulum 2013 (K-13) adalah kurikulum yang berlaku dalam Sistem
Pendidikan Indonesia. Kurikulum ini merupakan kurikulum tetap diterapkan oleh
pemerintah untuk menggantikan Kurikulum-2006 (yang sering disebut sebagai
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang telah berlaku selama kurang lebih 6
tahun. Kurikulum 2013 masuk dalam masa percobaanya pada tahun 2013 dengan
menjadikan beberapa sekolah menjadi sekolah rintisan.
Kurikulum 2013 memiliki empat aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan,
aspek keterampilan, aspek sikap, dan perilaku. Di dalam Kurikulum 2013, terutama di
dalam materi pembelajaran terdapat materi yang dirampingkan dan materi yang
ditambahkan. Materi yang dirampingkan terlihat ada di materi Bahasa Indonesia, IPS,
PPKn, dsb., sedangkan materi yang ditambahkan adalah materi Matematika.
Materi pelajaran tersebut (terutama Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)
disesuaikan dengan materi pembelajaran standar Internasional (seperti PISA dan
TIMSS) sehingga pemerintah berharap dapat menyeimbangkan pendidikan di dalam
negeri dengan pendidikan di luar negeri.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies
Baswedan, nomor 60 tahun 2014 tanggal 11 Desember 2014, pelaksanaan Kurikulum
2013 dihentikan dan sekolah-sekolah untuk sementara kembali menggunakan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, kecuali bagi satuan pendidikan dasar dan
menengah yang sudah melaksanakannya selama 3 (tiga) semester, satuan pendidikan
usia dini, dan satuan pendidikan khusus. Penghentian tersebut bersifat sementara,
paling lama sampai tahun pelajaran 2019/2020.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa konsep dasar dari kurikulum 2013?
2. Apa definisi dari kurikulum 2013?
3. Apa prinsip kurikulum 2013?
4. Apa saja komponen-komponen yang ada dalam kurikulum 2013?
5. Apa saja mata pelajaran yang termuat dalam kurikulum 2013 terkhusus untuk
jurusan Tata Busana?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa konsep dasar dari kurikulum 2013.
2. Untuk mengetahui apa definisi dari kurikulum 2013.
3. Untuk mengetahui apa prinsip kurikulum 2013.
4. Untuk mengetahui apa saja komponen-komponen yang ada dalam kurikulum
2013.
5. Untuk mengetahui apa saja mata pelajaran yang termuat dalam kurikulum 2013
terkhusus untuk jurusan Tata Busana.
BAB II
ISI
1. KONSEP DASAR KURIKULUM 2013
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU No. 20 Tahun 2003 Tentang
SPN).
Kurikulum 2013 menekankan pengembangan kompetensi pengetahuan, keterampilan
dan sikap peserta didik secara holistik (seimbang). Kompetensi pengetahuan, keterampilan
dan sikap ditagih dalam rapor dan merupakan penentu kenaikan kelas dan kelulusan
peserta didik. Pada kurikulum 2013, pemerintah menetapkan standar nasional pendidikan,
Kerangka Dasar dan Strukur Kurikulum, Silabus, dan Pedoman Implementasi Kurikulum,
sedangkan setiap satuan pendidikan seperti halnya pada Kurikulum 2006, juga menyusun
KTSP, kecuali dokumen – dokumen yang berupa Silabus setiap mata pelajaran sudah d
susun oleh pemerintah, guru tinggal mengopi dan menyusunnya menjadi satu kesatuan
KTSP yang utuh.
Kurikulum 2013 mulai dilaksanakan pada tahun ajaran 2013-2014 pada sekolah yang
ditunjuk pemerintah maupun sekolah yang siap melaksanakannya. Meskipun masih
premature, namun ada beberapa hal yang dirasakan oleh banyak kalangan terutama yang
langsung berhadapan dengan kurikulum itu sendiri.
Pemerintah menjelaskan bahwa kurikulum 2013 akan membawa perubahan besar dalam
dunia pendidikan, karena mereka menganggap bahwa di dalam kurikulum 2013 banyak
memberikan jawaban dalam penyelesaian permasalahan-permasalahan yang muncul di
dalam pelaksanaan KTSP.
Inti dari Kurikulum 2013, adalah ada pada upaya penyederhanaan, dan tematik-
integratif. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalam
menghadapi masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi
perkembangan masa depan.
Titik beratnya, bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih
baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan
(mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima
materi pembelajaran. Adapun obyek yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan
penyempurnaan kurikulum 2013 menekankan pada fenomena alam, sosial, seni, dan
budaya. Melalui pendekatan itu diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap,
ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan
lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai
persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa depan yang lebih baik.
Pengembangan kurikulum 2013, dilandasi oleh Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014, dan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Asas Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan karakteristik sebagai berikut :
1. Mengembangkan sikap spiritual dan social, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama,
kemampuan intelektual dan psikomotorik secara seimbang.
2. Memberikan pengalaman belajar terencana ketika peserta didik menerapkan apa yang
dipelajari di sekolah ke masyarakat sebagai sumber belajar secara seimbang.
3. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta meneerapkannya dalam
berbagai situasi di sekolah dan masyarakat.
4. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetauan, dan keterampilan.
5. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut
dalam kompetensi dasar mata pelajaran.
6. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasian (organizing elements)
kompetensi dasar, dimana semua kompentsi dasar dan proses pembelajaran
dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi ini.
7. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmata pelajaran dan jenjang
pendidikan (organisasi horizontal dan vertical).

2. PRINSIP KURIKULUM 2013


a. Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran karena mata
pelajaran hanya merupakan sumber materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi.
b. Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan untuk satu
satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai dengan
kebijakan pemerintah mengenai Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar Kompetensi
Lulusan yang menjadi dasar pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang harus
dimiliki peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan selama 12 tahun.
c. Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi. Model kurikulum
berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi berupa sikap,
pengetahuan, keterampilan berpikir, dan keterampilan psikomotorik yang dikemas
dalam berbagai mata pelajaran.
d. Kurikulum didasarkan atas prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan, dan pengetahuan
yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kompetensi Dasar dapat dipelajari dan
dikuasai setiap peserta didik (mastery learning) sesuai dengan kaidah kurikulum
berbasis kompetensi.
e. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat.
f. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta
didik berada pada posisi sentral dan aktif dalam belajar.
g. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya,
teknologi, dan seni.
h. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan.
i. Kurikulum harus diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
j. Kurikulum didasarkan kepada kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
k. Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian
kompetensi.
3. KOMPONEN-KOMPONEN DALAM KURIKULUM 2013
Kurikulum 2013 memiliki 4 (empat) komponen utama, yaitu : (1) tujuan; (2) materi/isi;
(3) Metode/strategipembelajaran; dan (4) evaluasi. Keempat komponen tersebut memiliki
keterkaitan yang erat dan tidak bisa dipisahkan.
1. Tujuan
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki
kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga Negara yang beriman, produktif, kreatif,
inovatif, dan efektif serta mampu berkonstribusi pada kehidupan masyarakat,
berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
Tujuan pendidikan dapat diklasifikasikan menjadi 4 yaitu :
A. Tujuan Pendidikan Nasional
Dalam perspektif pendidikan nasional, tujuan pendidikan nasional dapat dilihat
secara jelas dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, bahwa “ Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
B. Tujuan Institusional
Tujuan Institusional adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap lembaga
pendidikan, sebagai kualifikasi yang harus dimiliki oleh setiap siswa setelah
menempuh atau menyelesaikan program di lembaga pendidikan tertentu. Tujuan
institusional juga merupakan cerminan dari standar kompetensi lulusan yang
diharapkan dari setiap tingkat satuan pendidikan. Standar kompetensi lulusan terbagi
menjadi tiga domain, yakni domain kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan
psikomotor (keterampilan).
C. Tujuan Kurikuler
Tujuan kurikuler adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap bidang studi atau mata
pelajaran, sebagai kualifikasi yang harus dimiliki siswa setelah menyelesaikan
bidang studi tertentu di lembaga pendidikan.
D. Tujuan Instruksional atau Tujuan Pembelajaran
Kemampuan yang harus dimiliki siswa setelah mempelajari materitertentu dalma
bidang studi tertentu dalam satu kali pertemuan.
2. Komponen Isi
Isi program kurikulum adalah segala sesuatu yang diberikan kepada anak didik dalam
kegiatan belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan. Isi kurikulum meliputi jenis-
jenis bidang studi yang diajarkan dan isi program masing-masing bidang studi
tersebut.Bidang-bidang studi tersebut disesuaikan dengan jenis, jenjang maupun jalur
pendidikan yang ada.
Kriteria yang dapat membantu pada perancangan kurikulum dalam menentukan isi
kurikulum. Kriteria itu natara lain:
 Isi kurikulum harus sesuai, tepat dan bermakna bagi perkembangan siswa.
 Isi kurikulum harus mencerminkan kenyataan sosial.
 Isi kurikulum harus mengandung pengetahuan ilmiah yang tahan uji.
 Isi kurikulum mengandung bahan pelajaran yang jelas.
 Isi kurikulum dapat menunjanga tercapainya tujuan pendidikan.

3. Komponen Metode atau Strategi


Komponen metode itu meliputi rencana, metode, dan perangkat yang direncanakan
untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam kurikulum 2013 ini, para tenaga pendidik
memiliki ruang untuk mengembangkan meode pembelajaran yang kreaif dan iniatif
dalam menyampaikan mata pelajaran yang memungkinkan siswa untuk dapat
melaksanakan proses belajarnya secara aktif, kreatif dan menyenangkan, dengan
efektivitas yang tinggi. Pemilihan atau pembuatan metode atau strategi dalam
menjalankan kurikulum yang telah dibuat haruslah sesuai dengan materi yang akan
diberikan dan tujuan yang ingin dicapai.

4. Komponen Evaluasi
Penilaian (Evaluasi) kurikulum meliputi semua aspek batas belajar. Menurut Schwartz
dan kawan – kawannya, penilaian adalah suatu program untuk memberikan pendapat
dan penentuan arti atau faedah suatu pengalaman.
Syarat – syarat umum evaluasi adalah penilaian yang harus dilaksanakan harus
memenuhi persyaratan atau kriteria sebagai berikut :
a. Memiliki validitas, artinya evaluasi harus benar – benar mengukur apa yang hendak
diukur.
b. Mempunyai realibiltas, menunjukkan ketetapan hasilnya. Dengan kata lain, orang
yang akan dites itu akan mendapat skor yang sama bila dites kembali dengan alat uji
yang sama.
c. Efisiensi, suatu alat evaluasi sedapat mungkin dipergunkan tanpa membuang waktu
dan uang banyak.
d. Kegunaaan/kepraktisan, alat evaluasi harus berguna. Yaitu untuk memperoleh
keterangan tentang siswa.
5. Evaluasi Hasil belajar
Evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran dan pengumpulan data
dan informasi, pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat keputusan
tentang tingkat hasil belajar yang akan dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan
belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hasil belajar
menunjuk pada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indicator
adanya dan derajat perubahan tingkah laku siswa.
Komponen evaluasi untuk melihat efektifitas pencapaian tujuan. Evaluasi sebagai alat
untuk melihat keberhasilan dapat dikelompokkan dalam dua jenis yaitu tes dan nontes.
 Tes
Tes harus memiliki dua kriteria, yaitu kriteria validitas dan reabilitas. Jenis – jenis
tes terdiri atas tes hasil belajar yang dapat dibedakan atas beberapa jenis. Berdasakan
jumlah peserta, tes hasil belajar dapat dibedakan menjadi tes kelompok dan tes
individu. Dilihat dari cara penyusunannya, tes juga dapat dibedakan menjadi tes
buatan guru dan tes standar.
 Nontes
Nontes adlah alat evaluasi yang digunkan untuk menilai aspek tingkah laku temasuk
sikap, minat dan motivasi. Ada bebrapa jenis nontes sebagai alat evaluasi, di
antaranya wawancara observasi, studi kasus, skala penilaian.

4. MATA PELAJARAN YANG TERMUAT DALAM KURIKULUM 2013 PADA


SMK TATA BUSANA
BIDANG STUDI KEAHLIAN : PARIWISATA
PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TATA BUSANA

KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4 4
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 2
Jumlah Jam Kelompok A 17 17 17 17 17 17
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 2 2 2 2 2 2
8 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 2 2 2
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan 3 3 3 3 3 3
Jumlah Jam Kelompok B 7 7 7 7 7 7
Kelompok C
C1. Dasar Bidang Kejuruan
10 IPA Terapan 2 2 2 2 - -
11 Pengantar Pariwisata 2 2 2 2 - -
C2. Dasar Kompetensi Kejuruan
12 Tekstil 3 3 - - - -
13 Dasar Teknologi Menjahit 7 7 - - - -
14 Dasar Pola 4 4 - - - -
15 Dasar Desain 3 3 - - - -
16 Simulasi Digital 3 3 - - - -
C3. Kompetensi Kejuruan
Paket Keahlian : Tata Busana
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
17 Pembuatan hiasan 2 2
18 Desain Busana 3 3 3 3
19 Pembuatan Pola 4 4 4 4
20 Pembuatan Busana(Industri) 13 13 - -
21 Pembuatan Busana(custom-made) - - 15 15
Jumlah Jam Kelompok C 24 24 24 24 24 24
TOTAL 48 48 48 48 48 48
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kurikulum 2013 menekankan pengembangan kompetensi pengetahuan, keterampilan
dan sikap peserta didik secara holistik (seimbang). Kompetensi pengetahuan,
keterampilan dan sikap ditagih dalam rapor dan merupakan penentu kenaikan kelas dan
kelulusan peserta didik. Pada kurikulum 2013, pemerintah menetapkan standar nasional
pendidikan, Kerangka Dasar dan Strukur Kurikulum, Silabus, dan Pedoman
Implementasi Kurikulum, sedangkan setiap satuan pendidikan seperti halnya pada
Kurikulum 2006, juga menyusun KTSP, kecuali dokumen – dokumen yang berupa
Silabus setiap mata pelajaran sudah d susun oleh pemerintah, guru tinggal mengopi dan
menyusunnya menjadi satu kesatuan KTSP yang utuh.
Kurikulum 2013 mulai dilaksanakan pada tahun ajaran 2013-2014 pada sekolah yang
ditunjuk pemerintah maupun sekolah yang siap melaksanakannya. Meskipun masih
premature, namun ada beberapa hal yang dirasakan oleh banyak kalangan terutama yang
langsung berhadapan dengan kurikulum itu sendiri.
Kurikulum 2013 memiliki 4 (empat) komponen utama, yaitu : (1) tujuan; (2)
materi/isi; (3) Metode/strategipembelajaran; dan (4) evaluasi. Keempat komponen
tersebut memiliki keterkaitan yang erat dan tidak bisa dipisahkan.

B. SARAN
Diharapkan dengan adanya suatu mata kuliah ini, semua mahasiswa dapat menjadi
orang yang mengenal dan memahami esensi kurikulum 2013. Yang ditandai dengan
berbagai bentuk sikap dan tingkah laku yang sesuai dengan aturan kurikulum 2013. Serta
dapat memaparkan dan merealisasikan apa yang menjadi kompenen kurikulum 2013.

Anda mungkin juga menyukai