Anda di halaman 1dari 3

Ghina Shevinta Cecalia

2019210261

Demokrasi Pancasila dengan asas musyawarah mufakat pada hakikatnya merupakan prinsip dan
nilai yang terkandung dalam falsafah Pancasila sehingga segala upaya pemahaman, penghayatan,
dan pengalaman demokrasi Pancasila terlebih dahulu harus diawali dengan proses pemahaman
dan penghayatan falsafah negara ideologi Pancasila. Sejarah pertumbuhan demokrasi Pancasila
dapat dipandang dari dua aspek, yaitu aspek material dan formal berikut ini :

1. Aspek Material

Nilai-nilai demokrasi Pacadila merupakan manifestasi nilai-nilai Pancasila dalam bentuk


demokrasi atau pemerintahan rakyat. Manifestasi nilai-nilai Pancasila tidak hanya terbatas pada
bidang kehidupan tertentu saja, tetapi pada semua bidang kehidupan.

2. Aspek Formal

Peristiwa Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 selain mendatangkan kehidupan yang


merdeka dan berdaulat bagi bangsa Indonesia, juga menghasilkan kehidupan berkonstitusi,
khususnya konstitusi tertulis/formal bagi bangsa Indonesia.

Ciri-ciei demokrasi Pancasila adalah corak khas atau tanda-tanda spesifik demokrasi Pancasila
yang membedakannya dengan jenis-jenis demokrasi lainnya. Ciri pokok demokrasi Pancasila
adalah "musyawarah mufakat". Musyawarah mufakat adalah prinsip dasar yang membedakan
demokrasi Pancasila dengan demokrasi liberal yang menganut prinsip voting dan demokrasi
rakyat yang menganut prinsip otoriter.

Di dalam karya ini disebut dengan ciri-ciri pancaran musyawarah untuk mufakat. Ciri-ciri
tersebut adalah sebagai berikut :

a. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.

b. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.

c. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.

d. Musyawarah untuk mencapai mufakat yang diliputi oleh semangay kekeluargaan.

e. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan
musyawarah.

f. Dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
g. Dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta menjunjung
tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.

Rumusan singkat demokrasi Pancasila tercantum dalam sila keempat. Dalam sila ke-4 ini
terkandung makna demokrasi yang luas, yaitu sebagai berikut.

1. Kerakyatan, yakni sejiwa dengan rakyat.

2. Permusyawaratan/perwakilan. Segala aspirasi rakyat dirumuskan dan diputuskan melalui


mekanisme musyawarah rakyat atau melalui lembaga perwakilan rakyat.

Nilai-nilai luhur Pacasila yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 sesuai dengan prinsip-
prinsip demokrasi modern. Berikur adalah nilai-nilai Pancasila tersebut.

1. Kedaulatan rakyat.

2. Republik.

3. Negara berdasarkab atas hukum.

4. Pemerintahan yang konstitusional.

5. Sistem perwakilan.

6. Prinsip musyawarah.

Prinsip-prinsip demokrasi Pancasila meliputi 10 hal yang sering disebut dengan 10 Pilar
Demokrasi Pancasila yang meliputi :

1. Demokrasi yang berketuhanan yang Maha Esa;

2. Demokrasi yang menjunjung hak asasi manusia;

3. Demokrasi yang mengutamakan kedaulatan rakyat;

4. Demokrasi yang didukung oleh kecerdasan warga negara;

5. Demokrasi yang menetapkan pembagian kekuasaan warga negara;

6. Demokrasi yang menjadi otonomi daerah;

7. Demokrasi yang menerapkan konsep negara hukum;

8. Demokrasi dengan peradilan yang merdeka dan tidak memihak;

9. Demokrasi dengan kesejahteraan rakyat;

10. Demokrasi yang berkeadilan sosial.


Unsur-unsur yang terkandung dalam demokrasi Pancasila antara lain :

1. Kesadaran beragama dan menolak ateisme;

2. Berpangkal pada kebenaran dan kecintaan kepada tanah air dan bangsa;

3. Berlandaskan budi pekerti yang luhur dan berkepribadian Indonesia;

4. Keswimbangan antara individu dan masyarakat, manusia dan lingkungan, serta manusia
dengan Tuhannya;

5. Berlandaskan tinjauan lahir batin.

Secara konkret, berikut ini digambarkan pentingnya kepedulian dan peran aktif setiap warga
negara dalam membangun demokrasi Pancasila, antara lain :

1. Dapat mempertahankan keberadaan dan keterlaksanaan prinsip-prinsip demokrasi Pancasila


dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;

2. Dapat mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945;

3. Dapat memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal
Ika.

Anda mungkin juga menyukai